Prodi : D3 Keperawatan/4
Matkul : KMB 2
Penampilan Umum
Inpeksi Looking
1. Gait (Gaya Berjalan)
Sebagai gerakan bergantian yang ritmis antara kaki, lengan dan badan untuk membuat
gerak maju.
Type of gait :
Normal
Limping
With crutch or stick
Dengan kursi roda
2. Keadaan Umum
3. Keadaan Lokal
Pemeriksaan Otot yang perlu diperhatikan :
Bentuk ukuran dan kesimetrisan otot
Adanya otropi dan kontraksi dan tremor, tonus dan spase otot
Kekuatan otot
Cara kerja uji kekuatan otot
Mentukan otot/ektrimitas yang akan di uji
Beritahu pasien untuk mengikuti perintah, dan pegang otot dan lakukan penilaian.
Penilaiannya
0 ( Plegia ) : Tidak ada kontraksi otot
1 ( parese ) : Ada kontraksi, tidak timbul gerakan
2 ( parese ) : Timbul gerakan tidak mampu melawan gravitasi
3 ( parese ) : Mampu melawan gravitasi
4 ( good ) : mampu menahan dengan tahanan ringan
5 ( Normal ): mampu menahan dengan tahanan maksimal
Tulang
Yang perlu di perhatikan :
Adanya kelainan bentuk / deformitas
Masa abnormal : besar, konsistensi, mobilitas
Tanda radang dan fraktur
Persendian
Yang perlu di perhatikan :
Tanda-tanda radang sendi
Bunyi gerak sendi ( krepitasi )
Stiffnes dan pembatasan gerak sendi ( ROM )
Pemeriksaan Khusus
1. Angkat tungkai lurus
2. Tanda balon
3. Uji CTS ( Carpal Tunnel Syndrome)
Uji Phalen’s
Fleksikan pergelangan tangan ke dua tangan dengan sudut maksimal, tahan
selama 60 detik.
Abnormal : Baal / kesemutan pada jari-jari dan tangan.
Uji Tinel’s
Lakukan perkusi ringan di atas syaraf median pergelangan tangan
Abnormal : ada kesemutan atau kesetrum
ANFIS MUSKULOSKELETAL
Muskulo : otot
Skeletal : tulang
► Tulang Wajah
Bagian rahang:
► Bagian Hidung:
► Vertebra
7 vertebra servikalis
12 vertebra torakalis
5 vertebra lumbalis
5 vertebra sakralis
4 vertebra koksigis
o Radius 2 buah
o Ulna 2 buah
Tangan
o Tulang coxae : Ilium (tulang usus), Pubis (tulang kemaluan), Iskhium (tulang duduk)
► Tulang Ekstremitas Bawah
Femur: 2 buah
Patela: 2 buah
Tungkai bawah
o Fibula: 2 bh
o Tibia: 2 bh
Tulang2 Kaki :
o Tarsal: 14 buah
o Metatarsal: 10 buah
o Falangus: 28 buah
Perlengketan otot
Pengungkit
Menyokong berat badan
Proteksi (membentuk rongga melindungi organ yang halus dan lunak, seperti otak,
jantung dan paru)
Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang bertindak sebagai lintasan untuk pertukaran
kimiawi melalui tulang yang padat
Osteoclast (penghancuran tulang): sel-sel yang dapat mengabsorbsi mineral dan matrix
tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzym proteolitik yang memecah matrix menjadi mineral
tulang, tulang kalsium fosfat terlepas kedalam darah.
Sendi
Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.
Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian
Sendi berdasarkan jenis persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara kedua ujung tulang yang bersendi
terdapat suatu jaringan, contohnya pada tulang tengkorak
Amphiarthrosis
Sendi yang dapat sedikit bergerak, contohnya tulang persendian vertebrae
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara tulang yang bersendi terdapat
rongga (cavum articulare), contohnya sendi panggul, lutut, bahu dan siku.
Sistem Muskulus Otot
Sistem otot terdiri dari : Otot, Fascia, Tendon
Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya merupakan protein tubuh dan setengahnya
tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.
Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah,
bernapas, peristaltik usus) terjadi karena adanya aktivitas otot
Fungsi Otot : Sebagai alat gerak aktif, Menyimpan cadangan makanan, Memberi bentuk luar
tubuh
1. Otot Polos
2. Otot Rangka/ serat lintang
3. Otot Jantung
Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada rangka.
Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril yang merupakan sumber
kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi, karena massa utamanya adalah serabut.
Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Garis gelap
disebut zona Z sedangkan garis terang disebut zona H.
Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua molekul protein filamen otot, yaitu aktin dan
miosin. Protein otot yang tersusun atas aktin dan miosin disebut aktomiosin. Protein
kompleks inilah yang merupakan komponen terbesar dari bahan penyusun otot.
Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona Z dan zona H. jika otot
berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 % lebih pendek dari ukuran saat berelaksasi
Rangsangan asetilkolin terurai menjadi asetil dan kolin miogen merangsang aktin
dan miosin bergeser otot akan berkontraksi atau memendek