SISTEM MUSKULOSKELETAL
Dibagi menjadi 2:
8 tulang kranium
14 tulang wajah
Tulang Kranium
1 tulang oksipital ( tulang Kepala Belakang)
2 tulang parietal (tulang ubun-ubun)
1 tulang frontal (tulang dahi)
2 tulang temporal (tulang pelipis)
1 tulang etmoid (tulang tapis)
1 tulang sfenoid (tulang Baji)
KRANIUM
Tulang Wajah
Bagian rahang:
2 Os maksila (tulang rahang atas)
1 Os mandibula (tulang Rahang bawah)
2 Os zigomatikum (tulang pipi)
2 Os palatum (tulang Langit-langit)
Bagian Hidung:
2 Os nasale (tulang Hidung)
1 Os vomer (sekat rongga hidung)
2 Os lakrimalis (tulang mata)
2 Os konka nasal (tulang karang hidung)
TULANG WAJAH
Tulang-Tulang Batang Tubuh (Rangka
Dada)
Sternum (tulang Dada) = 1 buah
Iga (costae) = 12 pasang
Kolumna Vertebralis = 12 ruas
Tulang2 iga
7 pasang iga sejati (I-VII), karena melekat pada
sternum melalui tulang rawan
5 pasang iga palsu (VIII-XII) , karena iga VIII – X
Humerus 2 buah
Lengan bawah
Radius 2 buah
Ulna 2 buah
Tangan
8 pasang tulang karpal
5 pasang tulang metakarpal
Femur: 2 buah
Patela: 2 buah
Tungkai bawah
Fibula: 2 bh
Tibia: 2 bh
Tulang2 Kaki :
Tarsal: 14 buah
Metatarsal: 10 buah
Falangus: 28 buah
TULANG ANGGOTA GERAK BAWAH
(EXTREMITAS INFERIOR)
FISIOLOGI SISTEM TULANG
Fungsi tulang secara umum:
Formasi kerangka (penentu bentuk dan ukuran
tubuh)
Formasi sendi (penggerak)
Perlengketan otot
Pengungkit
Menyokong berat badan
Proteksi (membentuk rongga melindungi organ yang
halus dan lunak, seperti otak, jantung dan paru)
Haemopoesis (pembentukan sel darah (red marrow)
Fungsi Imunologi: RES sumsum tulang membentuk
limfosit B dan makrofag
Penyimpanan Mineral (kalsium & fosfat) dan lipid
(yellow marrow)
Fungsi tulang secara khusus:
Sinus-sinus paranasalis: menimbulkan nada pada
suara
Email gigi: memotong, menggigit dan menggilas
makanan
Tulang kecil telinga: mengkonduksi gelombang suara
Panggul wanita: memudahkan proses partus
Komposisi tulang:
Mineral dan jaringan organik (kolagen dan proteoglikan)
Kalsium dan fosfat
Amphiarthrosis
Sendi yang dapat sedikit bergerak, contohnya tulang
persendian vertebrae
Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di
antara tulang yang bersendi terdapat rongga (cavum
articulare), contohnya sendi panggul, lutut, bahu dan
siku.
KALSIUM UNTUK PERTUMBUHAN TULANG
Melalui proses modeling dan remodeling
berlangsung seumur hidup.
Modeling tulang adalah suatu proses
untuk mencapai bentuk dan ukuran yang
tepat selama pertumbuhan tulang
Dipengaruhi oleh sejumlah mineral (
kalsium dan fosfor), kalsitonin, vitamin D,
hormon PTH, hormon pertumbuhan dan
Glukokortikoid.
Kalsium dan fosfor : Ca 99% da fosfor 90%,
merupakan faktor penentu metabolisme dan
tulang. Keseimbangannya dipengaruhi oleh
kalsitonin dan PTH
Kalsitonin : diproduksi oleh kelenjar tiroid dan
menurunkan konsentrasi ca serum. Jika jumlah
kalsitonin meningkat di atas normal maka
menghambat absorpsi kalsium dan fosfor dalam
tulang
Vitamin D : Agar kalsium dan fosfor dapat
diabsorpsi dari usus sehingga dpt digunakan.
Hormone paratiroid ( PTH ) : pada saat Ca
menurun, sekresi PTH meningkat dan
menstimulasi tulang untuk meningkatkan
aktivitas osteoblastik. Ca meningkat sekresi
PTH menurun sehingga mengurangi ekskresi Ca
di ginjal dan mempengaruhi absorpsi di usus
halus. Hal ini untuk mempertahankan suplai Ca
di tulang
Hormon pertumbuhan : untuk meningkatkan
panjang tulang dan meningkatkan matrix tulang
dibentuk sebelum masa pubertas. Sekresi pada
masa anak-anak meningkat (gigantisme ),
menurun ( dwarfisme), dewasa ( akromegali)
Glukokortikoid: mengatur metabolisme
protein. Hormon ini dapat meningkat
atau menurun katabolisme atau
mengurangi mengintensifkan matrix
tulang dan membantu dalam pengaturan
kalsium di usus halus dan absorpsi
fosfor.
MEKANISME REMODELING
Remodeling adalah proses regenerasi yang
terjadi secara terus-menerus dengan mengganti
tulang lama (bone resorpsion : osteoklas) dengan
tulang yang baru ( bone formation : osteoblast )
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi
oleh saraf otonom (involunter), serat otot berserat,
hanya ada di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS,
sumber energi dr metabolisme aerobik, awal
kontraksi lambat, tidak mengalami tetani, dan tahan
terhadap kelelahan
FUNGSI SISTEM OTOT RANGKA
Menghasilkan gerakan rangka.
Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.