Anda di halaman 1dari 38

SYSTEM MUSKULOSKELETAL

By : Ns.Elsa Gusrianti, S.Kep., M.Si, Med

PRODI DIII KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG
2020
Muskuloskeletal terdiri dari kata:
Muskulo : otot
 Skeletal : tulang
Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh
(ilmu = Myologi).
Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu
= Osteologi ).
Muskuloskeletal disebut juga “Lokomotor”
Sistem Muskuloskeletal
Otot (muscle)
Tulang (skeletal)
Sendi
Tendon ; jaringan ikat yang menghubungkan otot dan
tulang
Ligamen ; jaringan ikat yang mempertemukan kedua
ujung tulang
Bursae ; kantong kecil dari jaringan ikat, antara tulang
dan kulit, antara tulang dan tendon atau diantara otot
Fascia ; jaringan penyambung longgar di bawah kulit
atau pembungkus otot, saraf dan pembuluh darah.
SISTEM SKELETAL

Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang, yang


terbagi dalam 2 bagian besar:
Axial dan appendicular
1. Axial skeletal:
Tulang Kepala
 Tengkorak otak = 8 buah
 Tengkorak wajah = 14 buah
 Tulang telinga = 6 buah
 Tulang Hyoid (Tulang lidah di pangkal leher) = 1 buah
Tulang Belakang dan pinggul= 26 buah
Kerangka dada = 25 buah
2. Appendicular skeletal/ rangka pendukung gerak:
Ekstremitas atas, tulang yang membentuk anggota gerak
atas = 64 buah
Ekstremitas bawah, tulang yang membentuk anggota
gerak bawah = 62 buah
TENGKORAK

Dibagi menjadi 2:
8 tulang kranium
14 tulang wajah
Tulang Kranium
1 tulang oksipital ( tulang Kepala Belakang)
2 tulang parietal (tulang ubun-ubun)
1 tulang frontal (tulang dahi)
2 tulang temporal (tulang pelipis)
1 tulang etmoid (tulang tapis)
1 tulang sfenoid (tulang Baji)
kranium
Tulang Wajah
Bagian rahang:
2 maksila (tulang rahang atas)
1 mandibula (tulang Rahang bawah)
2 zigomatikum (tulang pipi)
2 palatum (tulang Langit-langit)

Bagian Hidung:
2 nasale (tulang Hidung)
1 vomer (sekat rongga hidung)
2 lakrimalis (tulang mata)
2 konka nasal (tulang karang hidung)
Tulang wajah
Tulang-Tulang Batang Tubuh (Rangka Dada)
Sternum (tulang Dada) = 1 buah
Iga (costae) = 12 pasang
Kolumna Vertebralis = 12 ruas

 Tulang2 iga
 7 pasang iga sejati (I-VII), karena melekat pada sternum
melalui tulang rawan
 5 pasang iga palsu (VIII-XII) , karena iga VIII – X melekat
pada tulang rawan iga di atasnya & XI – XII melayang bebas
pada ujung anteriornya
Vertebra
7 vertebra servikalis
12 vertebra torakalis
5 vertebra lumbalis
5 vertebra sakralis
4 vertebra koksigis
Tulang Extremitas Atas
Tulang gelang bahu:
 Skapula 2 buah
 Klavikula 2 buah
Humerus 2 buah
Lengan bawah
 Radius 2 buah
 Ulna 2 buah
Tangan
 8 pasang tulang karpal
 5 pasang tulang metakarpal
 14 pasang tulang falange
Tulang Panggul (Pelvis)
Tulang sakrum : gabungan dari 5 vetebra sakralis
Tulang koksigis : gabungan dari 3 vetebra koksigis
Tulang coxae : Ilium (tulang usus), Pubis (tulang
kemaluan), Iskhium (tulang duduk)
Truncus dan Pelvis
Tulang Ekstremitas Bawah
Tulang pangkal paha (Os coxae)
 Ilium (tulang usus)
 Pubis (tulang kemaluan)
 Iskhium (tulang duduk)
Femur: 2 buah
Patela: 2 buah
Tungkai bawah
 Fibula: 2 bh
 Tibia: 2 bh
Tulang2 Kaki :
 Tarsal: 14 buah
 Metatarsal: 10 buah
 Falangus: 28 buah
Tulang anggota gerak bawah (extremitas
inferior)
FISIOLOGI SISTEM TULANG
Fungsi tulang secara umum:
Formasi kerangka (penentu bentuk dan ukuran tubuh)
Formasi sendi (penggerak)
Perlengketan otot
Pengungkit
Menyokong berat badan
Proteksi (membentuk rongga melindungi organ yang halus dan
lunak, seperti otak, jantung dan paru)
Haemopoesis (pembentukan sel darah (red marrow)
Fungsi Imunologi: RES sumsum tulang membentuk limfosit B dan
makrofag
Penyimpanan Mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow
marrow)
Fungsi tulang secara khusus:
Sinus-sinus paranasalis: menimbulkan nada pada suara
Email gigi: memotong, menggigit dan menggilas
makanan
Tulang kecil telinga: mengkonduksi gelombang suara
Panggul wanita: memudahkan proses partus
Komposisi tulang:
Mineral dan jaringan organik (kolagen dan proteoglikan)
Kalsium dan fosfat

Faktor Pertumbuhan Tulang


Herediter
Nutrisi
Faktor Endokrin
Faktor persarafan
Faktor mekanis
Penyakit-penyakit
Tulang menurut bentuknya
Ossa longa (tulang panjang): tulang yang ukuran
panjangnya terbesar, contohnya os humerus
Ossa brevia (tulang pendek): tulang yang ketiga
ukurannya kira-kira sama besar, contohnya ossa carpi
Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yang ukuran
lebarnya terbesar, contohnya os parietale
Ossa irregular (tulang tak beraturan), contohnya os
sphenoidale
Ossa pneumatica (tulang berongga udara), contohnya
os maxilla
Sel penyusun tulang
Osteoblast (pembentukan tulang): Menghasilkan
jaringan osteosid dan mengeksresikan fosfatase dalam
pengendapan kalsium dan fosfat ke dalam matrix tulang
Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang bertindak
sebagai lintasan untuk pertukaran kimiawi melalui
tulang yang padat
Osteoclast (penghancuran tulang): sel-sel yang dapat
mengabsorbsi mineral dan matrix tulang. Sel-sel ini
menghasilkan enzym proteolitik yang memecah matrix
menjadi mineral tulang, tulang kalsium fosfat terlepas
kedalam darah.
SENDI
Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau
lebih dari tulang rangka.
 Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian.
Sendi Berdasarkan strukturnya
Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa
Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan
dengan tulang rawan.
Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk
mempertahankan persendian.
Sendi berdasarkan jenis persambungannya
Sinartrosis
Sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara kedua
ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan,
contohnya pada tulang tengkorak

Amphiarthrosis
Sendi yang dapat sedikit bergerak, contohnya tulang
persendian vertebrae

Diartrosis
Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di antara
tulang yang bersendi terdapat rongga (cavum articulare),
contohnya sendi panggul, lutut, bahu dan siku.
SISTEM MUSKULUS (OTOT)
Sistem otot terdiri dari : Otot, Fascia, Tendon
Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya
merupakan protein tubuh dan setengahnya tempat
terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat.
Proses vital di dalam tubuh (seperti. Kontraksi jantung,
kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus)
terjadi karena adanya aktivitas otot
Fungsi otot adalah Sebagai alat gerak aktif, Menyimpan
cadangan makanan, Memberi bentuk luar tubuh

Tipe jaringan otot


1. Otot polos
memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh
saraf otonom (involunter), serat otot polos (tidak
berserat), terdapat di organ dalam tubuh (viseral), sumber
Ca2+ dari CES, sumber energi terutama dari metabolisme
aerobik, awal kontraksi lambat, kadang mengalami tetani,
tahan terhadap kelelahan
3 Tipe Jaringan Otot
2. Otot rangka/ otot serat lintang
memiliki banyak inti, dipersarafi oleh saraf motorik
somatik (volunter), melekat pada tulang, sumber Ca2+
dari retikulum sarkoplasma (RS), sumber energi dari
metabolisme aerobik dan anaerobik, awal kontraksi
cepat, mengalami tetani dan cepat lelah

3. Otot jantung
memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh
saraf otonom (involunter), serat otot berserat, hanya
ada di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber
energi dr metabolisme aerobik, awal kontraksi lambat,
tidak mengalami tetani, dan tahan terhadap kelelahan
Fungsi sistem otot rangka
Menghasilkan gerakan rangka.
Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.
Menyokong jaringan lunak.
Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran dalam
sistem tubuh.
Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot: energi
menjadi panas
Mekanisme gerakan otot
Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot
yang melekat pada rangka.
Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah
miofibril yang merupakan sumber kekuatan otot
dalam melakukan gerakan kontraksi, karena massa
utamanya adalah serabut.
Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan
kontraktil yang disebut sarkomer. Garis gelap
disebut zona Z sedangkan garis terang disebut zona
H.
 Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua
molekul protein filamen otot, yaitu aktin dan
miosin. Protein otot yang tersusun atas aktin dan
miosin disebut aktomiosin. Protein kompleks inilah
yang merupakan komponen terbesar dari bahan
penyusun otot.
Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah
perubahan panjang zona Z dan zona H. jika otot
berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 % lebih
pendek dari ukuran saat berelaksasi
Mekanisme kontraksi otot
Rangsangan  asetilkolin  terurai menjadi asetil
dan kolin miogen  merangsang aktin dan miosin
bergeser  otot akan berkontraksi atau memendek

Anda mungkin juga menyukai