SISTEM MUSKULOSKELETAL
Muskuloskeletal terdiri dari kata:
Muskulo : otot
Skeletal : tulang
Muskulo atau muskular adalah jaringan otot-otot tubuh (ilmu = Myologi).
Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka tubuh (ilmu = Osteologi ).
Muskuloskeletal disebut juga Lokomotor
Sistem Muskuloskeletal
Otot (muscle)
Tulang (skeletal)
Sendi
Tendon ; jaringan ikat yang menghubungkan otot dan tulang
Ligamen ; jaringan ikat yang mempertemukan kedua ujung tulang
Bursae ; kantong kecil dari jaringan ikat, antara tulang dan kulit, antara tulang dan tendon atau
diantara otot
Fascia ; jaringan penyambung longgar di bawah kulit atau pembungkus otot, saraf dan
pembuluh darah.
SISTEM SKELETAL
Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang, yang terbagi dalam 2 bagian besar:
Axial dan appendicular
1. Axial skeletal:
Tulang Kepala
Tengkorak otak = 8 buah
Tengkorak wajah = 14 buah
Tulang telinga = 6 buah
Tulang Hyoid (Tulang lidah di pangkal leher) = 1 buah
Tulang Belakang dan pinggul = 26 buah
Kerangka dada = 25 buah
2. Appendicular skeletal/ rangka pendukung gerak:
Ekstremitas atas, tulang yang membentuk anggota gerak atas = 64 buah
Ekstremitas bawah, tulang yang membentuk anggota gerak bawah = 62 buah
TENGKORAK
Dibagi menjadi 2:
8 tulang kranium
14 tulang wajah
Tulang Kranium
1 tulang oksipital ( tulang Kepala Belakang)
2 tulang parietal (tulang ubun-ubun)
1 tulang frontal (tulang dahi)
2 tulang temporal (tulang pelipis)
1 tulang etmoid (tulang tapis)
1 tulang sfenoid (tulang Baji)
kranium
Tulang Wajah
Bagian rahang:
2 Os maksila (tulang rahang atas)
1 Os mandibula (tulang Rahang bawah)
2 Os zigomatikum (tulang pipi)
2 Os palatum (tulang Langit-langit)
Bagian Hidung:
2 Os nasale (tulang Hidung)
1 Os vomer (sekat rongga hidung)
2 Os lakrimalis (tulang mata)
2 Os konka nasal (tulang karang hidung)
Tulang-Tulang Batang Tubuh (Rangka Dada)
Sternum (tulang Dada) = 1 buah
Iga (costae) = 12 pasang
Kolumna Vertebralis = 12 ruas
Tulang2 iga
7 pasang iga sejati (I-VII), karena melekat pada sternum melalui tulang rawan
5 pasang iga palsu (VIII-XII) , karena iga VIII X melekat pada tulang rawan iga di atasnya
& XI XII melayang bebas pada ujung anteriornya
Vertebra
7 vertebra servikalis
12 vertebra torakalis
5 vertebra lumbalis
5 vertebra sakralis
4 vertebra koksigis
3. Otot jantung
memiliki 1 inti yang berada di tengah, dipersarafi oleh saraf otonom (involunter), serat otot
berserat, hanya ada di jantung, sumber Ca2+ dari CES & RS, sumber energi dr metabolisme
aerobik, awal kontraksi lambat, tidak mengalami tetani, dan tahan terhadap kelelahan
Fungsi system otot rangka
Menghasilkan gerakan rangka.
Mempertahankan sikap dan posisi tubuh.
Menyokong jaringan lunak.
Menunjukkan pintu masuk dan keluar saluran dalam sistem tubuh.
Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot: energi menjadi panas
Mekanisme gerakan otot
Otot yang dapat menggerakkan rangka adalah otot yang melekat pada rangka.
Garis-garis gelap dan terang pada otot rangka adalah miofibril yang merupakan sumber
kekuatan otot dalam melakukan gerakan kontraksi, karena massa utamanya adalah serabut.
Setiap miofibril tersusun atas satuan-satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Garis gelap
disebut zona Z sedangkan garis terang disebut zona H.
Zona Z merupakan bagian tumpang tindih dua molekul protein filamen otot, yaitu aktin dan
miosin. Protein otot yang tersusun atas aktin dan miosin disebut aktomiosin. Protein
kompleks inilah yang merupakan komponen terbesar dari bahan penyusun otot.
Pada saat serabut otot berkontraksi terjadilah perubahan panjang zona Z dan zona H. jika otot
berkontraksi maksimum, ukuran otot dapat 20 % lebih pendek dari ukuran saat berelaksasi
Mekanisme kontraksi otot
Rangsangan asetilkolin terurai menjadi asetil dan kolin miogen merangsang aktin
dan miosin bergeser otot akan berkontraksi atau memendek
DAFTAR PUSTAKA
PEMBAHASAN
MUSCULOSKELETAL
1. Muskuler/Otot
1.1 Otot
Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari
600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-
tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan
kulit.
Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak
Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan mempertahankan
tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi.
Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan
pemendekan otot.
Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.
Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat
rileks.
Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.
Jenis-jenis otot
a) Otot rangka, merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10
Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut berbentuk
Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak nukleus
ditepinya.
Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam
b) Otot Polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada
dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada
Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi.
Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar
traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil
Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ berongga
atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot
ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal
c) Otot Jantung
Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa
Gambar .1
Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung
Kerja Otot
1.2 Tendon
Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, yang terbuat dari
fibrous protein (kolagen). Tendon berfungsi melekatkan tulang dengan otot atau otot dengan
otot.
Gambar.2
Tendon
1.3 Ligamen
Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan jaringan elastis
penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen membungkus tulang dengan tulang yang
Ligamen Tipis
Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan ligament kolateral yang ada di siku
Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus dan memperkuat sendi,
Gambar.3
Ligamen
2. Skeletal
Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita
memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang belakang.
2. Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang.
4. Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu jaringan
pembentuk darah.
6. Hemopoesis
Struktur Tulang
Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara material tidak hidup (matriks).
Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi osteosit (sel tulang dewasa).
Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel perusakan tulang).
1. Tulang Kompak
b. Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung yellow bone marrow.
d. Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan saraf
Osteoblas
2. Tulang Spongiosa
c. Rongga antara trebakula terisi red bone marrow yang mengandung pembuluh darah yang
d. Contoh, tulang pelvis, rusuk,tulang belakang, tengkorak dan pada ujung tulang lengan dan
paha.
3. Tulang pipih, contoh: tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan sternum
berbentuk lengkung).
d. tangan
2.2 Sendi
Persendian adalah hubungan antar dua tulang sedemikian rupa, sehingga dimaksudkan untuk
1. Synarthrosis (suture)
Hubungan antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya terdiri atas fibrosa.
2. Amphiarthrosis
Hubungan antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan, strukturnya adalah kartilago.
3. Diarthrosis
Hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang terdiri dari struktur
sinovial. Contoh: sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi engsel (siku), sendi putar (kepala
Gambar. 4
B. LOW BACK REGION
1. Struktur
1. Cervical/leher 7 ruas
2. Thoracalis/punggung 12 ruas
3. Lumbalis/pinggang 5 ruas
4. Sakralis/kelangkang 5 ruas
5. Koksigeus/ekor 4 ruas
2. Fungsi
belakang manusia. Postur tegak juga meningkatkan gaya mekanik struktur tulang belakang
lumbrosakral.
antar tulang yang lunak membuat tulang punggung menjadi fleksibel. Sebuah unit fungsi dari
dua bentuk tulang yang berdekatan diperlihatkan dari gambar di bawah ini.
3. Komponen punggung
Otot punggung
Ditunjang oleh punggung, perut, pinggang dan tungkai yang kuat dan fleksibel. Semua otot
ini berfungsi untuk menahan agar tulang belakang dan diskus tetap dalam posisi normal.
Diskus
Merupakan bantalan tulan rawan yang berfungsi sebagai penahan goncangan. Terdapat
diantara vertebrae sehingga memungkinkan sendi-sendi untuk bergerak secara halus. Tiap
diskus mengandung cairan yang mengalir ke dalam dan keluar diskus. Cairan ini berfungsi
sebagai pelumas sehingga memungkinkan punggung bergerak bebas. Diskus bersifat elastis,
a. Otot-otot punggung
Spina erektor terdiri dari massa serat otot, berasal dari belakang sakrum dan bagian perbatasan
dari tulang inominate dan melekat ke belakang kolumna vertebra atas, dengan serat yang
selanjutnya timbul dari vertebra dan sampai ke tulang oksipital dari tengkorak. Otot tersebut
mempertahankan posisi tegak tubuh dan memudahkan tubuh untuk mencapai posisinya
tersebut adalah menarik lengan ke bawah terhadap posisi bertahan, gerakan rotasi lengan ke
arah dalam, dan menarik tubuh menjauhi lengan pada saat mendaki. Pada pernapasan yang
b. Otot-otot tungkai
Gluteus maksimus, gluteus medius, dan gluteus minimus adalah otot-otot dari bokong.
Otot-otot tersebut semua timbul dari permukaan sebelah luar ilium, sebagian gluteus
maksimus timbul dari sebelah belakang sacrum. Aksi utama otot-otot tersebut adalah
mempertahankan posisi gerak tubuh, memperpanjang persendian panggul pada saat berlari,
mendaki, dan saat menaiki tangga, dalam mengangkat tubuh dari posisi duduk atau
C. INTERVERTEBRAL DISC
Pada makhluk hidup vertebrata (memiliki ruas tulang belakang) terdapat sebuah
struktur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra (vertebral body). Pada
setiap dua ruas vertebra terdapat sebuah bantalan tulang rawan berbentuk cakram yang
disebut dengan Intervertebral Disc. Pada tubuh manusia terdapat 24 buah Intervertebral disc.
Tulang rawan ini berfungsi sebagai penyangga agar vertebra tetap berada pada posisinya dan
juga memberi fleksibilitas pada ruas tulang belakang ketika terjadi pergerakan atau
Gambar 7
Collagen.
Cartilage endplate, terdiri dari 8% Proteoglycan, 55% Air, dan 25% Collagen.
D. NECK
Gambar 8
Tulang Leher
Tulang leher terdiri dari tujuh ruas, mempunyai badan ruas kecil dan lubang ruasnya
besar. Pada taju sayapnya terdapat lubang tempat lajunya saraf yang disebut foramen
tranvertalis. Ruas pertama vertebra serfikalis disebut atlas yang memungkinkan kepala
mengangguk. Ruas kedua disebut prosesus odontois (aksis) yang memungkinkan kepala
berputar ke kiri dan ke kanan. Ruas ketujuh mempunyai taju yang disebut prosesus prominan.
a. Os. Hyoideum adalah sebuah tulang uang berbentuk U dan terletak di atas cartylago
b. Cartygo thyroidea
d. Cornu superius, merupakan tulang rawan yang dapat diraba bilamana tanduk disis yang lain
difiksasi.
e. Cartilagocricoidea, sebuah tulang rawan larynx yang lain, dapat diraba di bawah
prominentia laryngea
Otot Leher
Gambar 9
a. Muskulus platisma yang terdapat di bawah kulit dan wajah. Otot ini menuju ke tulang
selangka dan iga kedua. Fungsinya menarik sudut-sudut mulut ke bawah dan melebarkan
mulut seperti sewaktu mengekspresikan perasaan sedih dan takut, juga untuk menarik kulit
leher ke atas.
temporalis dan setengah lateral linea nuchalis superior. Fungsinya memiringkan kepala ke
satu sisi, misalnya ke lateral (samping), fleksi dan rotasi leher, sehingga wajah menghadap ke
atas pada sisi yang lain; kontraksi kedua sisi menyebabkan fleksi leher. Otot ini bekerja saat
kepala akan ditarik ke samping. Akan tetapi, jika otot muskulus platisma dan
c. Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Fungsinya
adalah laterofleksi dan eksorositas kepala dan leher ke sisi yang sama.
Ketiga otot tersebut terdapat di belakang leher yang terbentang dari belakang kepala ke
prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan
kepala.
E. ELBOW
Gambar 10
Siku adalah suatu titik yang sangat komplek di mana terdapat tiga tulang yaitu humerus,
radius dan ulna. Ketiga tulang tersebut bekerja secara bersama-sama dalam suatu gerakan
F. SHOULDER (BAHU)
1. Tulang Bahu
Gambar 11
lengan atas dengan batang tubuh. Ujung medial (ke arah tengah) clavicula berartikulasi
dengan tulang dada yang dihubungkan oleh sendi sternoclavicular, sedangkan ujung lateral-
nya (ke arah samping) berartikulasi dengan scapula yang dihubungkan oleh sendi
Scapula (tulang belikat), merupakan tulang yang berbentuk segitiga. Tulang ini berartikulasi
dengan clavicula dan tulang lengan atas. Ke arah lateral scapula melanjutkan diri sebagai
Sendi glenohumeral, merupakan penghubung antara tulang lengan atas dengan scapula.
2. Otot Bahu
Gambar 12
Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan
scapula.
Muskulus deltoid (otot segi tiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di
bagian lateral clavicula (ujung bahu), scapula, dan tulang pangkal lengan. Fungsi dari otot ini
Muskulus subkapularis (otot depan scapula). Otot ini dimulai dari bagian depan scapula,
menuju tulang pangkal lengan. Fungsi dari otot ini adalah menengahkan dan memutar
Muskulus supraspinatus (otot atas scapula). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju
ke tulang pangkal lengan. Fungsi otot ini adalah untuk mengangkat lengan.
Muskulus infraspinatus (otot bawah scapula). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah
scapula dan menuju ke tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan keluar.
Muskulus teres mayor (otot lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah scapula
dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
Muskulus teres minor (otot lengan bulat kecil). Otot ini berpangkal di siku sebelah luar
scapula dan menuju tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
G. MUSKULOSKELETAL DISORDERS
Musculoskeletal disorders adalah kondisi dimana bagian dari sistem otot dan tulang
mengalami masalah (sakit). Penyakit ini terjadi akibat bagian tubuh meregang terlalu jauh,
mengalami tubrukan secara langsung, ataupun karena kegiatan lainnya yang mengakibatkan
Penyakit otot dan tulang atau lebih dikenal dengan musculoskeletal disorders/MSDs
merupakan penyakit akibat kerja. Gejalanya berupa pegal atau sakit otot, tulang, dan sendi.
Sebagian kecil hal ini disebabkan oleh penyakit spesifik, namun sebagian besar sering
disebabkan oleh kesalahan sikap (posture): sikap kerja, sikap duduk, sikap tidur, dan masalah
lainnya.
Musculoskeletal disorders dapat terjadi pada low back region, intervertebral discs, neck,
1. Low-back region
Penyakit yang sering terjadi pada low-back region yaitu low-back pain. Gejala low-back
Beban kerja fisik yang berat, seperti terlalu sering mengangkat atau mengangkut, menarik, dan
Posisi tubuh yang terlalu lama membungkuk ataupun posisi tubuh lainnya yang tidak wajar,
Faktor psikososial di tempat kerja, seperti pekerjaan yang monoton, bekerja di bawah tekanan,
2. Intervertebral Discs
vertebra yang satu dengan yang lain tidak sejajar. Diakibatkan oleh patah pada penghubung
Ruptur: karena pecahnya anulus posterior akibat aktifitas fisik yang berlebihan.
Spinal stenosis: adalah penyempitan pada sumsum tulang belakang yang menyebabkan
Faktor risiko:
Beban/tekanan: posisi saat duduk dapat menekan tulang belakang 5 kali lebih besar daripada
saat berbaring.
Merokok
Terpapar dengan vibrasi/getaran pada level tinggi, yaitu 5 10 Hz (biasanya dihasilkan dari
kendaraan).
3. Neck
Tension neck: terjadi karena pemusatan tekanan leher pada otot trapezeus
Acute torticollis: adalah salah satu bentuk dari nyeri akut dan kaku leher
Acute disorder: terjadi karena hilangnya resistensi vertebra torakalis terhadap tekanan ringan
Sering terjadi pada pekerja VDU (Visual Display Unit), penjahit, tukang perbaikan alat
Pekerjaan entri data, mengetik, menggergaji (manufaktur), pemasangan lampu, rolling film
Pekerjaan-pekerjaan di atas menyebabkan leher berada pada satu posisi yang sama dalam
Terpajan oleh vibrasi: penggunaan mesin bor atau mesin lainnya yang mengeluarkan vibrasi.
Pengorganisasian kerja: durasi pekrjaan yang lama (over time), waktu istirahat (jeda) yang
singkat.
Faktor psikologi dan sosial: stres, kurangnya kontrol terhadap organisasi kerja, kurangnya
relasi antara managemen dan sesama pekerja, pekerjaan yang menuntut keakuratan dan
kecepatan kerja.
4. Elbow
Epicondylitis: adalah kondisi yang sangat menyakitkan dimana otot yang menggerakkan
Olecranon Bursitis: merupakan perdangan yang terjadi di olecranon bursa (kantong cairan
Osteoarthrosis: kerusakan kartilago di siku, jarang terjadi pada orang usia 60 tahun kebawah.
Faktor risiko:
Pekerjaan yang menggunakan pergelangan tangan dan jari secara berulang dan penuh tenaga
(hand-intensive tasks).
Penggunaan peralatan tangan atau pekerjaan manual yang berat secara intensif, misalnya di
Vibrasi
Trauma
5. Shoulder
Rotator cuff disorder and biceps tendinitis: dimana terjadi peradangan pada tendon dan
membran sinovial
Faktor risiko:
Pekerjaan yang sering mengangkat/menaikkan tangan dengan durasi yang panjang, misalnya
Menggerakkan pergelangan tangan dan jari secara berulang dan sepenuh tenaga, misalnya
pada penjahit.
Mengangkat benda berat dan menggunakan peralatan yang berat disertai vibrasi pada lengan,
Melakukan gerakan flexi dan abduksi secara berulang, misalnya pada pelukis, tukang kayu,
dan atlet.
1. Primary Fibomyalgia: penyebab penyakit ini tidak diketahui. Ditandai dengan rasa lelah
yang menyerang pada pagi hari, dengan gejala: lemas, kaku, dan bengkak pada jari.
2. Rheumatoid Athritis: Penyakit rematik yang juga bisa menyerang tulang dan persendian.
Kebanyakan terjadi pada wanita umur 30-50 tahun. Penyebabnya tidak diketahui. Dengan
gejala: bengkak pada sendi-sendi jari, kelemahan pada kaki, dan demam rendah.
3. Gout atau asam urat: terjadi karena adanya gangguan metabolisme sehingga menyebabkan
4. Osteoporosis: penyakit kelainan pada tulang yang ditandai dengan menurunnya massa
tulang, kerusakan tubuh atau arsitektur tulang sehingga tulang mudah patah.. Terjadi karena
kurangnya intake kalsium, kebiasaan merokok, konsumsi kopi, dan barat badan dibawah rata-
rata.
5. Kanker tulang: sering menyerang anak kecil dan remaja, penyebabnya tidak diketahui.
6. Osteomyelitis: infeksi tulang karena bakteri, jamur atau virus. Risiko meningkat pada
penderita diabetes.
Strategi pencegahan
Membuat daftar faktor-faktor risiko di tempat kerja yang mungkin dapat menyebabkan
Setiap pekerjaan harus diselidiki fakor risikonya apabila terdapat pekerja yang rentan atau
Setiap pekerjaan juga harus diselidiki apabila terdapat perubahan pada standar kerja, prosedur,
Design kerja yang baik (layout tempat kerja, frekuensi dan durasi kerja).
Misalnya pada pekerja VDU (Visual Display Unit), harus lebih diperhatikan pencahayaan
dan kontrasnya, jarak antara mata dengan monitor sekitar 45 50 cm, dan sudut pandang
sekitar 10 - 20.
Memberikan edukasi dan pelatihan-pelatihan kepada pekerja agar mereka dapat bekerja secara
Organisasi kerja yang baik, misalnya jeda atau istitahat yang sering untuk menghindari
kelelahan. Contohnya pada pekerja VDU, istirahat selama 10 menit setiap jam, dan
PENUTUP
Kesimpulan
Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka tersebut tidak dapat
bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama antara rangka &
Saran
Kita sebagai hamba Allah SWT memiliki kewajiban untuk tunduk kepada-Nya dan
mentaati hukum serta aturan yang telah ditetapkan oleh-Nya. Maka dari itu agar kelak kita
hendaknya kita selalu menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya
serta segala sesuatu yang madlarat yakni yang tidak berguna bagi hidup dan kehidupan
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
C.Pearce, Evelyn. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1992.
Gibson, John. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC, 2003.
http://images.google.co.id/imgres= (10 Februari 2008)
http://images.google.co.id/imgres?Imgurl (10 Februari 2008)
http://www.web-books.com/elibrary/medicine/Physiology/skeletal/divisions
(10 Februari 2008)
l'Ergomotricit - Le corps, le travail et la sant - Michel Gendrier - Collection Grenoble Sciences
Muskuloskeletal System. 2006. http://www.ilo/encyclopaedia/?print&nd=857400009&nh=0
Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC,
2003.
anatomi fisiologi muskuloskeletal
26 Desember 2014 echost1 Tinggalkan komentar
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Mempelajari sistem kerangka & otot kerangka. Osteologi adalah cabang ilmu anatomi yang
mempelajari tulang. Tulang atau rangka adalah penopang tubuh manusia. Tanpa tulang, pasti
tubuh kita tidak bisa tegak berdiri. Tulang mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan,
berlangsung terus sampai dekade kedua dalam susunan yang teratur.
Mengapa kita bisa bergerak ? Manusia bisa bergerak karena ada rangka dan otot. Rangka
tersebut tidak dapat bergerak sendiri, melainkan dibantu oleh otot. Dengan adanya kerja sama
antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan, bergoyang, berlari, dan
sebagainya. Berikut dijelaskan mengenai rangka tubuh manusia.
Rangka tubuh manusia memiliki fungsi utama yaitu memberi bentuk tubuh, tempat
melekatnya otot, pergerakan, sistem kekebalan tubuh, perlindungan, produksi sel darah, dan
penyimpanan.
Sistem muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan tulang-
tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh yang mempunyai
kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik (gerak). Sedangkan rangka
adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang yang memungkinkan tubuh
mempertahankan bentuk, sikap dan posisi
Sistem musculoskeletal meliputi tulang, persendian, otot, tendon dan bursa. Struktur tulang
dan jaringan ikat menyusun kurang lebih 25 % berat badan. Struktur tulang memberikan
perlindungan terhadap organ-organ penting dalam tubuh seperti jantung, paru, otak. Tulang
berfungsi juga memberikan bentuk serta tempat melekatnya otot sehingga tubuh kita dapat
bergerak, disamping itu tulang berfungsi sebagai penghasil sel darah merah dan sel darah
putih (tepatnya di sumsum tulang) dalam proses yang disebut hematopoesis.
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM MUSCULOSKELETAL
Muskuloskeletal terdiri atas Muskuler / Otot (otot, tendon,dan ligamen) dan Skeletal / Rangka
(tulang dan sendi). Koordinasi gerakan tubuh merupakan fungsi yang terintegrasi dari sistem
skeletal, otot skeletal, dan sistem saraf.
1. Muskuler / Otot
2. Otot
3. Pengertian Otot
Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi.Terdapat lebih dari 600
buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-
tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagiankecil ada yang melekat di bawah permukaan
kulit.
Otot rangka merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.
1) Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar
antara 10 mikron sampai 100 mikron.
1) Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut berbentuk
silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut otot.
2) Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunya banyak nukleus
ditepinya.
3) Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam
organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.
1. Otot Polos
Otot polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada
dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, sertapada dinding tuba, seperti pada
sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi,urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
2) Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai
0,5 mm pada uterus wanita hamil.
Struktur mikroskopis otot polos sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh
myofilamen- myofilamen.
Jenis otot polos ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk
berkontraksi.
1) Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara
besar traktus respiratorik, pada otot mata yangmemfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran
pupil dan pada otot erektorpili rambut.
2) Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ berongga
atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampuberkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot
ini dapat bereksitasi sendiriatau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal
untuk hasildari aktivitas listrik spontan.
1. Otot Jantung
4) Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa
istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.
5. Kerja Otot
6. Fleksor (bengkok) Ekstentor (meluruskan)
7. Supinasi(menengadah) Pronasi (tertelungkup)
8. Defresor(menurunkan) Lepator (menaikkan)
9. Sinergis (searah) -Antagonis (berlawanan)
10. Dilatator(melebarkan) Konstriktor (menyempitkan)
11. Adduktor(dekat) Abduktor (jauh)
Gerakan tulang dan sendi merupakan proses aktif yang harus terintegrasi secara hati-hati
untuk mencapai koordinasi. Otot skeletal, karena kemampuannya untuk berkontraksi dan
berelaksasi, merupakan elemen kerja dari dari pergerakan.
Kontraksi otot dirangsang oleh impuls elektrokimia yang berjalan dari saraf ke otot melalui
sambungan mioneural. Impuls elektrokimia menyebabkan aktin tipis yang mengandung
filamen menjadi memendek, kemudian otot berkontraksi. Adanya stimulasi menghasilkan
otot relaksasi.
Otot yang penting dalam pergerakan melekat diregio skeletal tempat pergerakan itu
ditimbulkan oleh pengungkitan. Pengungkitan terjadi oleh tulang tertentu seperti humerus,
ulna dan radius serta sendi yang berhubungan seperti sendi siku, bekerja sama sebagai
pengungkit.
Otot yang penting dalam membentuk postur atau kesejajaran tubuh diantaranya otot
ekstremitas bawah, tubuh, leher dan punggung. Kelompok otot ini bekerjasama untuk
menstabilkan dan menopang berat badan saat berdiri atau duduk dan memugkinkan indivisu
tersebut untuk mempertahankan postur duduk atau berdiri.
Postur dan pergerakan juga tergantung pada ukuran skelet dan perkembangan otot skelet.
Koordinasi dan pengaturan kelompok otot yang berbeda tergantung pada tonus otot dan
aktivitas dari otot antagonistik, sinergistik dan antigravitasi.
1. Tonus otot
Adalah suatu keadaan normal dari tegangan otot yang seimbang. Tonus otot dipertahankan
melalui penggunaan otot yang terus menerus. Aktivitas sehari-hari membutuhkan kerja otot
dan membantu mempertahankan tonus otot. Akibat dari imobilisasi atau tirah baring
menyebabkan aktivitas dan ttonus otot berkurang.
1. Kelompok otot
1) Otot antagonistik bekerja sama untuk menggerakan sendi, ott penggerak aktif berkontraksi
dan otot antagonistiknya relaksasi. Misalnya ketika lengan fleksi maka otot bisep brankhialis
aktif berkntraksi, dan otot antagoonisnya, trisep brankhialis relaksasi.
2) Otot sinergistik berkontraksi bersama untuk menyempurnakan gerakan yang sama. Ketika
lengan fleksi, kekuatan otot kontraksi dari otot bisep brankhialis ditingkatkan oleh kntraksi
otot sinergistik, yaitu brankhialis.
3) Otot antigravitas terutama berpengaruh kepada stabilisasi sendi. Otot secara terus menerus
melawan efek gravitasi tubuh dan mempertahankan postur tegak atau duduk. Pada orang
dewasa, otot antigravitasi adalah otot ekstensor kaki, gluteus maksimus, quedrisep femoralis,
otot soleus dan otot punggung.
1. Tendon
Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, yangterbuat dari fibrous
protein (kolagen). Tendon berfungsi melekatkan tulang denganotot atau otot dengan otot.
Tendon adalah jaringan ikat fibrosa berwarna putih, mengilat yang menghubungkan otot
dengan tulang. Tendon bersifat kuat, fleksibel dan tidak elastis serta mempunyai panjang dan
ketebalan bervariasi. Tendon achiles (tendon kalkaneus) adalah tendon yang paling tebal dan
paling kuat didalam tubuh. Permulaan tendon ini berada dipertengahan posterior kaki dan
mengikat otot gatroknemius dan soleus di tulang kalkaneus pada kaki bagian belakang.
1. Ligamen
Ligamen adalah ikatan jaringan fibrosa yang berwarna putih, mengilat, fleksibel mengikat
sendi menjadi satu dan menghubungkan tulang dengan kartilago. Ligamen bersifat elastis
sehingga membantu fleksibelitas sendi dan mendukung sendi. Selain itu beberapa ligamen
memiliki fungsi protektif. Misalnya, ligamen antarvetebra, ligamen nonelastis dan ligamen
flavum mencegah kerusakan medula spinalis saat punggung bergerak.
1. Ligamen Tipis
Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan ligament kolateral yang ada di siku
dan lutut. Ligamen ini memungkinkan terjadinya pergerakan
Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus dan memperkuat sendi,
seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas.
Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuhkita memiliki
206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulangbelakang.
2. Fungsi Tulang
Tulang-tulang pada manusia selain menyusun rangka, juga mempunyai fungsi lain, yaitu:
1. Sistem Havers (saluran yang berisi serabut saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
2. Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
3. Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan-lempengan yang
mengandung sel tulang).
4. Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
5. Klasifikasi Tulang
1. Tulang Kompak, merupakan tulang dengan matrik yang padat dan rapat, misalnya
tulang pipa.
2. Tulang Spons merupakan tulang yang matriksnya berongga misalnya tulang-tulang
pipih dan tulang-tulang pendek.
Berdasarkan bentuknya terdapat tiga macam bentuk tulang yang menyusun rangka tubuh,
yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek, selain itu ada pula tulang tak terbentuk.
Berbentuk tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang terjadi perluasan yang berfungsi
untuk berhubungan dengan tulang lain, contohnya adalah tulang betis, tulang kering, tulang
hasta, dan tulang pengupil. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian , yaitu bagian tengah
disebut diafisis , kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra
epifisis. Pada anak-anak cakra epifisis berupa karti;ago yang mengandung osteoblas,
sedangkan pada orang dewasa yang sudah tidak bertambah lagi tingginya cakra epifisis sudah
sudah menulang. Osteoblas menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.
1. Tulang pipih
Tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum.
Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga sehingga tulang pipih ini sering
berfungsi sebagai pelindung atau untuk memperkuat, contohnya adalah tulang rusuk, tulang
belikat, dan tulang tengkorak.
1. Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk kubus dan hanya ditemukan pada pangkal kaki, pangkal lengan dan
ruas-ruas tulang belakang.
Memiliki bentuk yang tertentu . tulang ini terdapat diwajah dan tulang belakang.
5. Jenis Tulang
6. Tulang rawan (Kartilago)
Bersifat bingkas dan lentur serta terdiri atas sel- sel rawan yang dapat menghasilkan matriks
berupa kondrin. Pada anak-anak jaringan tulang rawan banyak mengandung matriks. Pada
orang dewasa tulang rawan hanya terdapat pada beberapa tempat, misalnya cuping hidung,
cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi- sendi tulang, antar ruas tulang
belakang, pada cakra epifis. Matriks tulang rawan merupakan campuran protein dengan
polisakarida yang disebut kondrin. Tulang rawan ada tiga tipe yaitu: hialin, elastik dan serat.
Matriksnya memiiki serat kolagen yang tersebar dalam bentuk anyaman halus dan rapat.
Terdapat pada saluran pernapasan dan ujung tulang rusuk. Tulang rawan hialin bening seperti
kaca.
Susunan polikandrium, matriks, sel dan lacuna tulang rawan elastic sama dengan tulang
rawan hialin. Akan tetapi serat kolagen tulang rawan elastic tidak tersebar dan nyata seperti
pada tulang rawan hialin. Bentuk serat-serat elastic bergelombang. Tulang rawan elastic
terdapat pada epiglottis dan bagian luar telinga.
Matriksnya mengandung serabut kolagen kasar dan tidak teratur; terletak di perlekatan
ligamen, sambungan tulang belakang, dan simfisis pubis. Sifat khas dari tulang rawan ini
adalah lakuna-lakunanya bulat atau bulat telur dan berisi sel-sel (kondrosit).
1. Tulang (osteon)
1) Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tersusun dari bagian-
bagian sebagai berikut:
Ostreoprogenator, merupakan sel khusus yaitu derivate mesenkima yang memiliki potensi
mitosis yang mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas terdapat dibagian luar membrane
(periosteum).
4) Osteoklas merupakan sel yang berkembang dari monosit dan terdapat disekitar permukaan
tulang. Fungsi osteoklas untuk perkembangan, pemeliharaan, perawatan dan perbaikan
tulang.
Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. Kemudian sistem rangka ini bersama-
sama menyusun kerangka tubuh. Secara garis besar rangka (skeleton) manusia dibagi menjadi
2, yaitu : rangka aksia (tumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).
1. Rangka Aksial
Rangka aksial terdiri dari tulang belakang (vertebra), tulang tengkorak dan tulang rusuk.
1) Tengkorak
Tengkorak berfungsi melindungi otak. Hubungan tulang yang terdapat pada tempurung
kepala bersifat suture, yaitu tidak dapat digerakakan.
2) Tulang Belakang
3) Hioid
Merupakan tulang yang berbentuk huruf U, terdapat diantara laring dan mandibula. Hioid
berfungsi sebagai tempat pelekatan beberapa otot mulut dan lidah.
Tulang dada dan tulang rusuk bersamaan membentuk perisai pelindung bagi organ-organ
penting yang terdapat didada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk juga berhubungan
dengan tulang belakang.
1. Rangka Apendikuler
Rangka apendikuler terdiri atas pinggul, bahu, telapak tangan, tulang-tulang lengan, tungkai
dan telapak kaki. Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, yaitu tangan dan
kaki yang dibedakan atas rangka bagian atas dan rangka bagian bawah. Tulang rangka
apendikuler bagian atas terdiri dari beberapa tulang sebagai berikut :
1) Tulang selangka
2) Tulang belikat
Tulang belikat terdiri atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentukan bahu.
Tulang pangkal lengan bersama tulang pengumpil dan hasta menyusun alat gerak yaitu
tangan.
4) Tangan
Tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan dan jari tangan.
Tangan tersusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid,
kapitatum dan hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batan dan
kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
5) Kaki
Tulang apendikuler bagian bawah terdiri atas beberapa tulang yang menyusun kaki (alat
gerak bagian bawah). Kaki terdiri atas tulang kaki dan telapak kaki. Tulang kaki disusun oleh
tulang paha, tempurung lutut, tulang kering dan tulang betis.pergelangan kaki disusun oleh
tulang tumit, kalkaneus, talus, kuboid, navikular, kuneiformis dan jari-jari.
Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Untuk dapat bergerak dibutuhkan struktur khusus
yang terdapat pada artikulasi, Struktur khusus tersebut dinamakan sendi. Terbentuknya sendi
dimulai dari kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah
sendi. Mula-mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat.
Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel-sel tulang, keduanya diselaputi oleh
selaput sendi (membrane sinoval) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang
disebut sinoval.
1. Sendi
2. Pengertian Sendi
Sendi adalah persambungan (artikulasio) pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.
Ilmu yang mempelajari persendian disebut dengan artrologi.
2. Jenis Sendi
1. Sinartrosis adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan
antar tukang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sama sekali
tidak bisa digerakkan. Ada dua tipe utama sinartrosis, yaitu suture dan sinkrondosis.
Suture adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat,
contohnya pada tengkorak. Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh
kartilago hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa,
hubungan antar tulang ini tidak dapat digerakkan.
1) Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous.
2) Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane
synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan.
3) Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak.
1) Sendi Peluru
Pada sendi ini kedua ujung berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini memungkinkan gerakan
yang bebas dan dapat berporos tiga. Misalnya sendi pada gelang bahu dan gelang panggul.
2) Sendi Engsel
Pada sendi engsel kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada
siku, lutut, nata kaki, dan ruas antar jari.
3) Sendi Putar
Pada sendi ini ujung yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Bentuk seperti ini
memungkinkan untuk gerakan rotasi untuk satu poros , misalnya antar tulang hasta dan
pengumpil, dan antar tulang atlas dengan tulang tengkorak.
4) Sendi Ovoid
Sendi ini memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan kekiri dan kekanan , maju
mundur dan muka belakang. Misalnya antar tulang pengumpil dan tulang pergelangan
tangan.
5) Sendi Pelana
Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua,
tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik kuda. Misalnya sendi antar
tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan dan ibu jari.
6) Sendi luncur
Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan menggeser dan tidak berporos,
contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar tulang pergelangan kaki, antar tulang
selangka dan tulang belikat.
3. Penstabil sendi
1) Fleksi-ekstensi-hiperekstensi
2) Abduksi-adduksi
3) Sirkumduksi
1) Rotasi kanan-kiri
2) Rotasi medial-lateral
3) Pronasi-supinasi
1. Gerakan khusus
1) Inversi-eversi
2) Dorsofleksi-plantar fleksi
3) Opposisi
4) Protraksi-retraksi
5) elevasi-depresi
6) fleksi lateral