1. Pengumpulan data
Display Unit
Display Unit
or
Output
Transducer
1. Kecepatan analisis
2. Kemudahan metode analisis
3. Tingkat kemahiran operator
4. Biaya dan ketersediaan peralatan (instrumen)
5. Biaya analisis per sampel
Berbagai Teknik Analisis dan Sifat yang Diukur
Teknik Sifat yang diukur Penggunaan
analisis
gravimetri Berat senyawa yang telah diketahui Analisa kuantitatif komponen mayor
stoikiometrinya dan minor
Titrimetri Volume larutan baku yang bereaksi Analisis kuantitatif komponen mayor
dengan analit dan minor
Spektrofotome Panjang gelombang dan insensitas Analisis kuantitatif komponen minor
tri atom radiasi elektromagnetik yang sampai sekelumit; informasi struktur
diemisikan atau diserap analit kimia
Spektrometri Berat analit atau fragmen-fragmennya Analisis kualitatif komponen minor
massa sampai sekelumit; informasi struktur
kimia
Kromatografi Berbagai sifat fisika kimia analit yang Analisis kualitatif dan kuantitatif dari
dan terpisah level mayor sampai sekelumit
elektroforesis
Analisis termal Perubahan fisika kimia dalam suatu Karakterisasi komponen mayor atau
analit ketika dipanaskan atau minor dalam bentuk tunggal atau
didinginkan campuran
elektrokimia Sifat-sifat elektris analit dalam larutan Analisis kualitatif dan kuantitatif dari
level mayor sampai sekelumit 12
ANALISIS SPEKTROMETRI
• Metode analisis spektrometri adalah metode analisis
yang paling banyak dipakai di dalam Kimia analisis,
khususnya pada spektra elektromagnetik daerah
ultraviolet dan tampak.
• Aplikasinya meliputi bidang Kimia Klinik, Kimia
Lingkungan dan bidang-bidang lain.
• Keuntungan dari metode analisis spektrometri
adalah peralatannya yang mudah didapat dan
biasanya cukup mudah dioperasikan.
13
Prinsip dasar analisis spektrometri
• Larutan sampel menyerap radiasi elektromagnetik dan jumlah
intensitas radiasi yang diserap oleh larutan sampel dihubungkan
dengan konsentrasi analit (zat/unsur yang akan dianalisis) dalam
larutan sampel.
• Contoh:
Larutan yang mengandung ion Cu2+ berwarna biru, karena: Larutan
tersebut menyerap warna komplementer, kuning, dari sinar putih
dan meneruskan warna sisanya yaitu warna biru, sehingga larutan
teramati oleh mata kita berwarna biru.
19
Diagram tingkatan transisi energi molekul:
• Elektron valensi molekul dapat dijumpai pada ketiga jenis orbital elektron berikut
ini:
- Orbital ikatan tunggal atau orbital s
- Orbital ikatan rangkap dua dan rangkap tiga (orbital p-bonding), dan
- Orbital non-bonding (pasangan elektron sunyi/bebas).
• Jika radiasi elektromagnetik dengan frekuensi yang sesuai diserap oleh suatu
gugus kromofor, maka akan terjadi transisi elektronik dari salah satu orbital terisi
ke suatu orbital kosong, biasanya orbital antibonding s* dan p*.
• Transisi elektron dari suatu orbital bonding biasanya mempunyai frekuensi yang
cukup tinggi (l kecil) sehingga tidak teramati oleh alat spektrometri.
• Absorpsi yang akan teramati berasal dari transisi-transisi : p - p*, n - s* dan n - p*,
denga pengecualian transisi elektronik d – d* untuk senyawa kompleks yang juga
teramati pada daerah tampak dengan intensitas yang lemah.
21
Beberapa istilah dalam spektrometri UV-tampak
• Kromofor: Gugus tak jenuh kovalen yang bertanggungjawab terhadap
terjadinya peristiwa absorpsi radiasi oleh molekul (contoh: C=C, C=O
dan NO2).
• Auxokrom: Suatu gugus jenuh yang apabila terikat pada kromofor
dapat menyebabkan perubahan panjang gelombang dan intensitas
absorbansi maksimum molekul (contoh: -OH, -NH2 dan –Cl).
• Pergeseran batokromik: Pergeseran absorpsi molekul ke panjang
gelombang yang lebih tinggi akibat sustitusi suatu auxokrom atau
karena pengaruh solven. Istilah ini sering juga disebut dengan red-
shift.
• Pergeseran hipsokromik: Pergeseran absorpsi molekul ke panjang
gelombang yang lebih rendah akibat sustitusi suatu auxokrom atau
karena pengaruh solven. Istilah ini sering juga disebut dengan blue-
shift.
• Efek hiperkromik: kenaikan intensitas absorpsi molekul terhadap
radiasi.
• Efek hipokromik: Penurunan intensitas absorpsi molekul terhadap
radiasi.
22