SILVIA MEIRISKA
YULIZA PURNARANTI
Dalam ilmu kesehatan istilah penyakit tropis (tropical
medicine) dinisbatkan pada wilayah-wilayah beriklim
panas seputar garis khatulistiwa. Istilah ini
diperkenalkan para peneliti kesehatan dari Barat (Eropa
dan Amerika) yang keadaan wilayahnya jauh berbeda
dengan Indonesia. Penyakit tropis sebenarnya memiliki
konotasi yang negatif yang berhubungan dengan cara
hidup yang tidak sehat, hygiene yang buruk, dan
penyakit yang menular.
Penyakit yang terjadi di daerah tropis
dan subtropis yang umumnya berupa
infeksi sering disebut sebagai penyakit
tropis (Purnama, 2012). Penyakit tropis
terbagi menjadi 4 macam, yaitu: infeksi
oleh bakteri seperti deman tifoid, infeksi
yang disebabkan oleh virus seperti DBD,
infeksi yang disebabkan oleh parasite
seperti malaria, dan sindrom penyakit
menular seperti ISPA (Sudiono, 2003).
Menurut Depkes (2007), Malaria adalah
penyakit yang menyerang manusia,
burung, kera dan primata lainnya, hewan
melata dan hewan pengerat, yang
disebabkan oleh protozoa dari genus
plasmodium dan mudah dikenali dari
gejala meriang (panas dingin menggigil)
serta demam berkepanjangan.
4 SPESIES
Plasmodium
Plasmodium
Malariae
PLASMODIUM
Vivax
PENYEBAB
MALARIA
Plasmodium
Ovale
Penyakit malaria ditularkan
melalui dua cara yaitu secara
alamiah dan non alamiah
Malaria bawaan
(Kongenital)
Penularan Secara
Mekanik
Penularan Secara
Oral
Daur hidup spesies malaria terdiri dari fase
seksual eksogen (sporogoni) dalam badan
nyamuk Anopheles dan fase aseksual
(skizogoni) dalam badan hospes
vertebrata termasuk manusia.
2. Pemeriksaan immunoserologis
Pemeriksaan secara immunoserologis
dapat dilakukan dengan melakukan
deteksi antigen maupun antibodi dari
Plasmodium pada darah penderita.
3. Rapid Diagnostic Test
Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat
(Rapid Diagnostic Test)
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan
deteksi antigen parasit malaria, dengan
menggunakan metoda imunokromatografi,
dalam bentuk dipstik.
Penyimpanan RDT ini sebaiknya dalam lemari
es tetapi tidak dalam freezer pendingin
Pengkajian (Riwayat Kesehatan dan
Pemeriksaan Fisik)
1. keluhan utama
2. Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4
minggu yang lalu ke daerah endemis
malaria
3. Riwayat tinggal di daerah endemis malaria
4. Riwayat minum obat malaria satu bulan
terakhir
5. Riwayat sakit malaria sebelumnya
6. Riwayat mendapat transfusi darah.
Diagnosa (Masalah yang lazim muncul)
Diagnosa keperawatan yang muncul
dalam masalah malaria ini adalah
Hipertermia berhubungan dengan
peningkatan metabolisme, dehidrasi,
efek langsung sirkulasi kuman pada
hipotalamus.
Hipertermia NOC NIC
Definisi : Peningkatan T h e r m o r e g u l a t i o n F e v e r t r e a t m e n t
suhu tubuh diatas Kriteria hasil: Monitor suhu
normal Suhu tubuh dalam sesering mungkin
Batasan karakteristik: rentang normal Monitor IWL
Konvulsi Nadi dan RR dalam Monitor warna dan
Kulit kemerahan rentang normal suhu kulit
Peningkatan suhu Tidak ada perubahan Monitor tekanan
tubuh diatas warna darah, nadi dan RR
kisaran normal monitor penurunan
tingkat kesadaran
merupakan penyakit yang disebabkan
oleh gigitan nyamuk Aedes yang
terinfeksi dengan salah satu dari empat
virus dengue. Virus tersebut dapat
menyerang bayi, anak-anak dan orang
dewasa (WHO, 2012).
Demam dengue adalah penyakit febris-
virus akut yang seringkali disertai dengan
gejala sakit kepala, nyeri otot, sendi dan
tulang, leucopenia (penurunan jumlah sel
darah putih) dan ruam-ruam.
Demam berdarah dengue / dengue
haemoragic fever (DHF) adalah demam
dengue yang disertai pembesaran hati dan
manifestasi pendarahan. Pada keadaan
yang parah bisa terjadi kegagalan sirkulasi
darah dan pasien jatuh dalam syok
hipovolemik akibat kebocoran plasma.
Keadaan ini disebut dengue shock
syndrome (DSS) (WHO, 2012).
Mardiana (2010) menjelaskan bahwa
penyebab demam dengue dan DHF
disebabkan oleh salah satu dari 4
serotype virus yang berbeda antigen.
DEN-1
DEN-3
Menurut Hadinegoro (2004), umur nyamuk
Aedes aegypti berkisar antara 2 minggu
sampai 3 bulan atau rata-rata 11/2 bulan,
tergantung suhu kelembaban di sekitarnya.
Menurut Widoyono, 2008 Orang yang di
dalam tubuhnya terdapat virus dengue
tidak semuanya akan sakit DBD,
tergantung dari status imunitas setiap
individu.
Hoirun Nisa (2007) menjelaskan bahwa,
infeksi virus dengue dapat bersifat
asimptomatik atau dapat
mengakibatkan penyakit demam biasa
(sindrom virus), demam dengue (DF),
atau dapat juga menyebabkan demam
berdarah dengue (DHF), termasuk
sindrom syok dengue (DSS).
Derajat 1
GEJALA
DHF Derajat 2
Derajat 4
(WHO,
2012).
Derajat 3
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan Urine
Uji serologi memakai serum ganda.
Uji serologi memakai serum tunggal.
Sampai saat ini, terdapat empat jenis
vaksin yang telah dikembangkan yaitu LAV,
vaksin chimera, vaksin DNA dengue, dan
vaksin DENV terinaktifasi. Vaksin itu mampu
menghasilkan respons imun protektif
terhadap ke-4 tipe DENV. Uji klinis masih
terus dilakukan untuk mengembangkan
vaksin secara optimal. Pada tahun 2015,
LAV akan rampung dan siap dipasarkan
sesuai rekomendasi WHO dalam
pengembangan vaksin. (Dikutip dari:
Perkembangan Mutakhir vaksin DBD Vol. 1,
No. 3, Desember 2013)
1. Pengkajian (Riwayat Kesehatan dan
Pemeriksaan Fisik)
Keadaan umum
Kepala dan leher
Dada (Thorax)
Abdomen (Perut)
Anus dan genetalia.
Ekstrimitas atas dan bawah
Diagnosa keperawatan dari masalah
DHF ini adalah Ketidakefektifan pola
nafas berhubungan dengan jalan nafas
terganggu akibat spasme otot – otot
pernafasan, nyeri, hipoventilasi.
Kekurangan volume cairan NOC NIC
Definisi: penurunan cairan F l u i d b a l a n c e Fluid management
intravaskuler, ini mengacu pada Hydration Timbang popok/pembalut
dehidrasi, kehilangan cairan Nutritional status: food jika diperlukan
Batasan karakteristik and fluid intake Pertahankan catatan
Perubahan status mental Kriteria hasil : intake dan output yang
Penurunan tekanan darah Mempertahankan urine akurat
Penurunan tekanan nadi output sesuai dengan Monitor status dehidrasi
Penurunan tekanan volume usia dan BB, BJ urine (kelembaban membran
nadi normal, HT normal mukosa, nadi adekuat,
Penurunan turgor kulit tekanan darah ortostatik),
Penurunan turgor lidah jika diperlukan
Penurunan haluaran urine Monitor vital sign
HIV merupakan singkatan dari Human
Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan
retrovirus yang menjangkiti sel-sel system
kekebalan tubuh manusia (terutama CD4
positif T-sel dan makrofag komponen –
komponen utama system kekebalan sel),dan
menghancurkan atau mengganggu fungsinya