Anda di halaman 1dari 10

Bab 8: Kematian dan Kehidupan di Alam Barzakh

A. Kematian
• Seluruh yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, termasuk di
dalamnya adalah manusia. Bagi manusia, kematian merupakan pintu
gerbang untuk memasuki alam akhirat.

• Maut merupakan ketetapan Allah Swt. yang akan mendatangi seluruh orang
yang hidup dan tidak ada yang dapat menolak maupun menahannya.
• Kematian merupakan sesuatu yang sangat menakutkan. Maka kita harus
menyiapkan diri untuk menghadapinya dengan keimanan dan amal saleh.
• Semua sel pasti akan mati, karena kematian ada di dalamnya. Inilah yang
diinformasikan Rasulullah Saw.berikut: “Wahai para hamba Allah, berobatlah,
karena Allah selalu memberikan obat untuk semua penyakit kecuali ketuaan,”
(HR. Ahmad).
• Pada QS. Al-Mulk ayat 2 Allah membicarakan kematian sebelum kehidupan.
Allah menginformasikan kepada kita bahwa kematian adalah makhluk seperti
kehidupan.

• Program kematian dimulai bersamaan dengan sel pertama yang menjadi


bahan dasar manusia. Program ini mendampingi manusia hingga ia
menemui ajalnya dengan sistem luar bisaa yang tidak ada cela sama sekali.
Allah Swt. berfirman:

Artinya: Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu


pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau kamikah yang
menciptakannya? Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami
sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan, (QS. Al-Waqi’ah [56]: 58-60)

• kematian pastilah datang. Kemanapun manusia lari, dan di manapun


manusia bersembunyi untuk menghindari kematian, maka apabila kematian
sudah saatnya datang, maka tidak ada satupun orang yang dapat
menghindarinya.

• Dalam ajaran agama-agama samawi, kematian mempuyai peranan yang


sangat besar dalam memantapkan akidah serta menumbuhkembangkan
semangat pengabdian.
• Al-Qur’an menjelaskan kehidupan dunia dengan istilah al-hayat ad-dunya
(kehidupan yang rendah), dan kehidupan akhirat dengan istilah al-hayawan
(kehidupan yang sempurna),

• Al-Raghib al-Isfahani menjelaskan: “Kematian yang dikenal sebagai


perpisahan ruh dari badan, merupakan sebab yang mengantar manusia
menuju kenikmatan abadi. Kematian adalah perpindahan dari satu negeri ke
negeri yang lain.”
• Ada beberapa istilah yang diguakan al-Qur’an untuk menunjukkan kematian,
antara lain al-wafat (wafat), imsak (menahan), sebagaimana firman-Nya:

• Dalam ayat yang lain, Allah menyifati kematian sebagai


musibah/malapetaka. Istilah ini ditujukan kepada manusia yang durhaka,
atau terhadap mereka yang ditinggal mati, sebagaimana firman Allah dalam
QS. al-Māidah [5]: 106.

B. Keadaan Orang Mati


• Umur seseorang di dunia ini adalah salah satu takdir Allah yang sudah
ditetapkan kepada yang bersangkutan. Jika ia mempergunakannya untuk
mengerjakan amal-amal, baginya di akhirat kelak akan mendapatkan
keuntungan, begitu juga sebaliknya jika dipergunakan untuk kemaksiatan,
maka dia termasuk orang-orang yang merugi.
• Orang yang takut akan akibat perbuatan dosa, adalah termasuk orang yang
cerdas Ibnu Mas’ud berkata: “Seseorang yang beriman setiap kali melihat
dosanya, ia seolah-olah sedang duduk di bawah gunung dan khawatir gunung
itu menimpa dirinya.” (HR. Bukhari).
• orang yang cerdas akan selalu berusaha memperbaiki diri sehingga di akhir
hayatnya akan berada dalam keadaan yang baik (husnul khatimah), jangan
sampai di akhir hayatnya dalam keadaan yang buruk (su’ul khatimah).
• Proses kematian yang dialami seseorang berbeda-beda. Ada yang dicabut
dengan keras, seperti dicabutnya duri dari kapas, tetapi ada yang dicabut
dengan lemah lembut.

• Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan menghadapi kematian


dengan tenang, Allah Swt. telah menginformasikan bahwa malaikat akan
turun untuk menghiburnya dengan kabar gembira tentang surga yang
dijanjikan.

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami


ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat
akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan
janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah
dijanjikan Allah kepadamu" (QS. Fushilat [41]: 30)
• bagi orang kafir, malaikat akan mendatanginga dengan membentaknya dan
memukul muka dan belakang mereka seraya menyampaikan informasi
tentang balasan orang kafir, yaitu neraka yang akan membakarnya.

• orang ẓalim, akan didatangi malaikat dengan membentak dan memukulnya


seraya menyampaikan informasi tentang balasan orang ẓalim, yaitu siksaan
yang sangat menghinakan.
1. Khusnul Khatimah
a) Pengertian:
▪ Istilah ini digunakan untuk mengungkaapkan keadaan orang yang
meninggal dunia dalam keadaan baik.
▪ Allah swt. Mengingatkan kepada orang-orang yang beriman agar
senantiasa keislamannya sampai ajal datang.

▪ Allah memerintahkan kepada umat manusia untuk menjaga kemurnian


akidahnya dengan cara hanya menyembah kepada Allah sampai
dengan datangnya sesuatu yang pasti (kematian).

▪ seorang muslim harus berusaha sekuat tenaga untuk menjaga


keimanannya sehingga ketika akan meninggal dalam keadaan husnul
khatimah. Apabila telah khilaf dalam perbuatan dosa dan maksiat maka
segera memohon ampun kepada Allah Swt.

b) Tanda-Tanda
Tanda-tanda orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah
diantaranya adalah:
1. Mengucapkan kalimat tauhid menjelang ajal.
2. Meninggal dunia di jalan Allah, meninggal dalam keadaan sabar
ketika ditimpa penyakit pes, TBC, sakit perut, radang selaput dada,
tenggelam.
3. Meninggal pada malam atau hari Jum`at.
4. Bagi wanita, meninggal saat melahirkan, ataupun meninggal saat
sedang hamil.
5. Meninggal karena sedang ribath (menjaga wilayah perbatasan).
6. Meninggal dalam keadaan melakukan amal saleh.
7. Meninggal karena mempertahankan harta dari perampokan atau
pembegalan.

c) Upaya mendapatkan
1) Melakukan ketaatan kepada Allah secara terus-menerus,
menjauhkan diri dari perbuatan syirik, Allah Swt. berfirman:

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah


dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati melainkan
dalam keadaan muslim (berserah diri) ”. (QS. Ali Imran [3]: 102) 2)
2) Berdoa kepada Allah Swt. dengan sungguh-sungguh agar meninggal
dalam keadaan husnul khatimah
3) Berusaha untuk selalu memperbaiki diri, secara lahir dan batinnya.

2. Su’ul Khatimah
a. Pengertian:
▪ Su’ul artinya jelek atau buruk dan khatimah artinya penutup. Yang
dimaksud dengan su’ul khatimah adalah penutup kehidupan dunia
yang buruk.
▪ Contoh suul khatimah seperti seseorang meninggal dunia dalam
keadaan durhaka kepada Allah Swt. ataupun orang yang meninggal
ketika sedang melaksanakan maksiat.
▪ Allah Swt. telah mendeskripsikan tentang orang-orang yang beriman
itu mempunyai dua sikap dalam hidupnya. Pertama, sikap takut yang
besar kepada Allah. Kedua, sikap tekat/kemauan yang kuat untuk
berbuat sebaik mungkin.

b. Tanda-tanda su’ul Khatimah


1) Sulit dibimbing mengucapkan ẓikir/lā ilāha illallāh ketika menghadapi
sakaratul maut.
2) Sering melalaikan salat.
3) Suka mengkonsumsi khomr.
4) Durhaka kepada orang tua.
5) Suka berbuat zalim terhadap orang lain.
6) Melakukan dosa besar, keji, dan tidak mau bertaubat kepada Allah
swt.

c. Sebab-sebab Su’ul Khatimah


1) Rusaknya aqidah (keyakinan).
2) Menunda-nunda taubat.
3) Adanya ketergantungan kepada dunia, dan terjerumus kepada
jalan-jalan yang
4) terlarang.
5) Menyeleweng dari jalan yang lurus dan menolak terhadap
kebenaran serta
6) petunjuk.
7) Gandrung kepada kemaksiatan.
8) Bunuh diri dengan segala macam caranya.

C. ALAM BARZAKH
1. Pengetian
• Kamus Istilah Keagamaan yang diterbitkan oleh Puslitbang Lektur dan
Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
menjelaskan Barzakh sebagai berikut:
(1) alam transisi antara dunia dan akhirat sebagai tempat roh orang mati
berada (alam yang meisahkan kehidupan dunia dengan akhirat);
(2) keadaan seorang sufi yang mengalami fana dan baqa yang seakan-
akan terhalang atau terpisah dari kesadaran tentang lingkungan sosialnya;
(3) penghalang, pembatas diantara dua hal atau kawasan. Adapun yang
dimaksud barzakh dalam bahasan ini adalah sebagaimana yang terdapat
dalam nomor 1.
• Al-Qur’an menyebutkan sebanyak tiga kali, yaitu dalam QS. al-Mu’minun
(23) :100, QS. ar- Rahman (55): 20, dan dalam QS. al-Furqan (25):53,
namun hanya surah Mukminun yang memiliki makna yang sesuai dengan
pembahasan ini:
• secara terminologi, barzakh didefinisikan sebagai suatu alam yang
terdapat diantara dunia dan akhirat, yang pada saat itu ruh manusia yang
sudah meninggal dunia berada di alam tersebut untuk menunggu
datangnya Hari Kebangkitan (yaum al-ba’ts), yang merupakan awal dari
kehidupan akhirat.

2. Keadaan mayit di alam barzakh


• Setelah mayit dikubur, maka kubur akan menghimpit dan menjepit dirinya.
Tidak seorangpun dapat selamat dari himpitannya. Beberapa hadiś
menerangkan bahwa kubur menghimpit Sa’ad bin Muadz Ra., padahal
kematiannya membuat ‘arsy bergetar, pintu-pintu langit terbuka, serta
malaikat sebanyak tujuh puluh ribu menyaksikannya. Imam an-Nasa’i
meriwayatkan dari Ibn Umar Ra., bahwa Rasulullah Saw. bersabda :

• kondisi alam kubur adalah gelap gulita.

Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah Ra.,bahwa seorang wanita hitam atau
seorang pemuda yang bisaa menyapu di masjid Nabawi pada masa
Rasulullah. Rasulullah Saw. ., tidak mendapatinya sehingga beliau Saw.,
menanyakannya. Para sahabat menjawab, ‘Dia telah meninggal’. Beliau
Saw., berkata, ‘Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?’ Abu
Hurairah berkata, ‘Seolah-olah mereka meremehkan urusannya’. Beliau
Saw., bersabda, ‘Tunjukkan kuburnya kepadaku’. Lalu mereka
menunjukkannya, beliau pun kemudian menyalati wanita itu, lalu bersabda,
“Sesungguhnya kuburan-kuburan ini dipenuhi kegelapan bagi para
penghuninya, dan sesungguhnya Allâh Swt. menyinarinya bagi mereka
dengan ṣalatku terhadap mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
• Rasulullah Sawbersabda, ‘Kubur adalah persinggahan pertama dari
(persinggahan-persinggahan) akhirat. Bila seseorang selamat dari
(keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila seseorang
tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.’
Rasulullah Saw.juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu pemandangan pun
yang lebih menakutkan daripada kubur.
• keberadaan ruh di alam barzakh akan terus seperti apa adanya, dan tidak
akan hancur ataupun punah. Ruh manusia tetap eksis dan tidak akan
hancur, karena ruh manusia itu ciptaan yang berasal dari ruh Tuhan.

3. Fitnah (Ujian) Kubur


Jika seorang hamba telah diletakkan di dalam kubur, dua malaikat akan
mendatanginya dan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Inilah yang
dimaksud dengan fitnah (ujian) kubur. Diantara pertanyaan-pertanyaan
tersebut adalah
a) Siapakah rabb mu?
b) Apakah agamamu?
c) Siapakah laki-laki yang telah diutus kepada kamu?
d) Apakah ilmumu?

Jika dapat menjawab pertanyaan dari 2 malaikat tersebutdengan benar,


maka kita akan mendapat surga Allah.

4. Nikmat dan Siksa Kubur


• Orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah akan
mendapatkan nikmat kubur, sementara yang meninggal dalam keadaan
su’ul khatimah akan mendapatkan siksa kubur.
.

• Barzah tidak hanya dikhususkan bagi para nabi, rasul, syuhada dan orang
mukmin saja, akan tetapi juga disediakan untuk para kafir yang
membangkang seperti Fir’aun dan para pengikutnya
• Alam barzakh merupakan tempat penyucian bagi orang-orang yang
beriman untuk meringankan perhitungan mereka di akhirat (tasfiyah).
• Kondisi manusia di alam barzakh dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Kelompok orang yang mendapatkan nikmat dan kebahagiaan.
orang yang beriman dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah,
dan orang-orang yang mendapatkan pengampunan dari Allah Swt. (QS.
Ali Imran [3]: 169)
b. Kelompok orang yang mendapatkan siksaan dan kesengsaraan. Inilah
siksa bagi orang-orang kafir, durhaka, berdosa, zalim, para tiran, dan
semacamnya. (QS. Al-Mukmin :46)
c. Kelompok orang yang dibiarkan saja tanpa kenikmatan dan tanpa
siksaan.
orang-orang yang melakukan maksiat dan dosa di dunia, tetapi tidak
sebesar dosa dan maksiat yang dilakukan oleh kelompok kedua (QS. Al-
Rum [30]: 55-56)

Anda mungkin juga menyukai