A. Kematian
• Seluruh yang bernyawa pasti akan mengalami kematian, termasuk di
dalamnya adalah manusia. Bagi manusia, kematian merupakan pintu
gerbang untuk memasuki alam akhirat.
• Maut merupakan ketetapan Allah Swt. yang akan mendatangi seluruh orang
yang hidup dan tidak ada yang dapat menolak maupun menahannya.
• Kematian merupakan sesuatu yang sangat menakutkan. Maka kita harus
menyiapkan diri untuk menghadapinya dengan keimanan dan amal saleh.
• Semua sel pasti akan mati, karena kematian ada di dalamnya. Inilah yang
diinformasikan Rasulullah Saw.berikut: “Wahai para hamba Allah, berobatlah,
karena Allah selalu memberikan obat untuk semua penyakit kecuali ketuaan,”
(HR. Ahmad).
• Pada QS. Al-Mulk ayat 2 Allah membicarakan kematian sebelum kehidupan.
Allah menginformasikan kepada kita bahwa kematian adalah makhluk seperti
kehidupan.
b) Tanda-Tanda
Tanda-tanda orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah
diantaranya adalah:
1. Mengucapkan kalimat tauhid menjelang ajal.
2. Meninggal dunia di jalan Allah, meninggal dalam keadaan sabar
ketika ditimpa penyakit pes, TBC, sakit perut, radang selaput dada,
tenggelam.
3. Meninggal pada malam atau hari Jum`at.
4. Bagi wanita, meninggal saat melahirkan, ataupun meninggal saat
sedang hamil.
5. Meninggal karena sedang ribath (menjaga wilayah perbatasan).
6. Meninggal dalam keadaan melakukan amal saleh.
7. Meninggal karena mempertahankan harta dari perampokan atau
pembegalan.
c) Upaya mendapatkan
1) Melakukan ketaatan kepada Allah secara terus-menerus,
menjauhkan diri dari perbuatan syirik, Allah Swt. berfirman:
2. Su’ul Khatimah
a. Pengertian:
▪ Su’ul artinya jelek atau buruk dan khatimah artinya penutup. Yang
dimaksud dengan su’ul khatimah adalah penutup kehidupan dunia
yang buruk.
▪ Contoh suul khatimah seperti seseorang meninggal dunia dalam
keadaan durhaka kepada Allah Swt. ataupun orang yang meninggal
ketika sedang melaksanakan maksiat.
▪ Allah Swt. telah mendeskripsikan tentang orang-orang yang beriman
itu mempunyai dua sikap dalam hidupnya. Pertama, sikap takut yang
besar kepada Allah. Kedua, sikap tekat/kemauan yang kuat untuk
berbuat sebaik mungkin.
C. ALAM BARZAKH
1. Pengetian
• Kamus Istilah Keagamaan yang diterbitkan oleh Puslitbang Lektur dan
Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI
menjelaskan Barzakh sebagai berikut:
(1) alam transisi antara dunia dan akhirat sebagai tempat roh orang mati
berada (alam yang meisahkan kehidupan dunia dengan akhirat);
(2) keadaan seorang sufi yang mengalami fana dan baqa yang seakan-
akan terhalang atau terpisah dari kesadaran tentang lingkungan sosialnya;
(3) penghalang, pembatas diantara dua hal atau kawasan. Adapun yang
dimaksud barzakh dalam bahasan ini adalah sebagaimana yang terdapat
dalam nomor 1.
• Al-Qur’an menyebutkan sebanyak tiga kali, yaitu dalam QS. al-Mu’minun
(23) :100, QS. ar- Rahman (55): 20, dan dalam QS. al-Furqan (25):53,
namun hanya surah Mukminun yang memiliki makna yang sesuai dengan
pembahasan ini:
• secara terminologi, barzakh didefinisikan sebagai suatu alam yang
terdapat diantara dunia dan akhirat, yang pada saat itu ruh manusia yang
sudah meninggal dunia berada di alam tersebut untuk menunggu
datangnya Hari Kebangkitan (yaum al-ba’ts), yang merupakan awal dari
kehidupan akhirat.
Artinya: Dari sahabat Abu Hurairah Ra.,bahwa seorang wanita hitam atau
seorang pemuda yang bisaa menyapu di masjid Nabawi pada masa
Rasulullah. Rasulullah Saw. ., tidak mendapatinya sehingga beliau Saw.,
menanyakannya. Para sahabat menjawab, ‘Dia telah meninggal’. Beliau
Saw., berkata, ‘Kenapa kalian tidak memberitahukan kepadaku?’ Abu
Hurairah berkata, ‘Seolah-olah mereka meremehkan urusannya’. Beliau
Saw., bersabda, ‘Tunjukkan kuburnya kepadaku’. Lalu mereka
menunjukkannya, beliau pun kemudian menyalati wanita itu, lalu bersabda,
“Sesungguhnya kuburan-kuburan ini dipenuhi kegelapan bagi para
penghuninya, dan sesungguhnya Allâh Swt. menyinarinya bagi mereka
dengan ṣalatku terhadap mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim).
• Rasulullah Sawbersabda, ‘Kubur adalah persinggahan pertama dari
(persinggahan-persinggahan) akhirat. Bila seseorang selamat dari
(keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila seseorang
tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.’
Rasulullah Saw.juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu pemandangan pun
yang lebih menakutkan daripada kubur.
• keberadaan ruh di alam barzakh akan terus seperti apa adanya, dan tidak
akan hancur ataupun punah. Ruh manusia tetap eksis dan tidak akan
hancur, karena ruh manusia itu ciptaan yang berasal dari ruh Tuhan.
• Barzah tidak hanya dikhususkan bagi para nabi, rasul, syuhada dan orang
mukmin saja, akan tetapi juga disediakan untuk para kafir yang
membangkang seperti Fir’aun dan para pengikutnya
• Alam barzakh merupakan tempat penyucian bagi orang-orang yang
beriman untuk meringankan perhitungan mereka di akhirat (tasfiyah).
• Kondisi manusia di alam barzakh dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a. Kelompok orang yang mendapatkan nikmat dan kebahagiaan.
orang yang beriman dan meninggal dalam keadaan husnul khatimah,
dan orang-orang yang mendapatkan pengampunan dari Allah Swt. (QS.
Ali Imran [3]: 169)
b. Kelompok orang yang mendapatkan siksaan dan kesengsaraan. Inilah
siksa bagi orang-orang kafir, durhaka, berdosa, zalim, para tiran, dan
semacamnya. (QS. Al-Mukmin :46)
c. Kelompok orang yang dibiarkan saja tanpa kenikmatan dan tanpa
siksaan.
orang-orang yang melakukan maksiat dan dosa di dunia, tetapi tidak
sebesar dosa dan maksiat yang dilakukan oleh kelompok kedua (QS. Al-
Rum [30]: 55-56)