Anda di halaman 1dari 7

Mati Syahid

Laporan ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar 1 mata kuliah Agama Islam

Dosen Pengampu: Dr. H. Deden Syarif Hidayatulloh, S.Ag., M.Pd. I

disusun oleh:

Muhammad Al-Fahrezy Syahputra


1401220012

MB-46-06

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN


INFORMATIKA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TELKOM UNIVERSITY
2023
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT. sebagai tempat
berlindung, dan memohon kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Mati Syahid”. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya serta seluruh umat manusia yang cinta
untuk menghidupkan sunnah-sunnah beliau. Tidak lupa pula dukungan baik secara materiil
dan nonmateriil yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena
itu, izinkan penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada bapak Dr. H. Deden Syarif
Hidayatulloh, S.Ag., M.Pd. I sebagai dosen mata kuliah Agama Islam.

Penulis sadar bahwa makalah yang disusun ini masih belum sempurna. Oleh karena
itu, dengan rendah hati penulis memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
agar untuk penulisan makalah selanjutnya dapat lebih sempurna lagi. Penulis juga berharap
dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Sekian sepatah dua patah kata
dari penulis. Terima kasih.
Pendahuluan

Setiap manusia memang sudah memiliki takdir masing-masing, termasuk takdir


tentang usia. Ada orang-orang yang ditetapkan meninggal dalam keadaan syahid. Penulis
mencoba mepaparkan beberapa pengertian mati syahid. Pertama, Dalam Islam, mati
syahid (Arab: ‫ شهي‬šyahīd, jamak: َ ‫ هداء‬šyuhadā') artinya Muslim yang maut ketika berperang
‫د‬ ‫ش‬
atau berjuang di jalan Allah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh
kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.

Kedua, Mati syahid adalah kematian yang dihadiri oleh para malaikat. Dalam Islam,
orang yang termasuk mati syahid adalah mereka yang mati saat berperang karena
memperjuangkan kebenaran. Dari dua pendapat diatas, dapat kita simpulkan bahwa
Pengertian mati syahid adalah sebuah kondisi dimana seorang Muslim yang meninggal dunia
dalam berperang yang tujuannya untuk menegakan kalimat Allah SWT.
Pembahasan

Kemuliaan mati syahid

Menurut Ar-raghib Al-Ashfani dalam Suara Muhammadiyah, keutamaan


seseorang yang mati syahid ialah dapat menyaksikan para malaikat turun kepada mereka dan
mengatakan:

‫خاُف و َل حزن‬ َ‫موا ع ا ْل ِ اَ َل ت‬ ‫ِان َال ِذ ْي ن قَال رُبّنَا ّل ُال ثُ م سَت‬


‫تَ ْوا‬ ‫ْوا‬ ُ‫كة‬ ‫َت َتنَزل ل هم‬ ‫ا ا‬ ‫ْوا‬
ٕ
‫ْي‬
‫ى‬

ٰۤ

‫ل‬
‫م‬
‫شروا ج ة ال ْ ُنت م تُ عدو‬ ‫واَ ْب‬
ْ
‫ن‬
‫ِبا ْل ن ِتي ْو ك‬
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian
mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka
(dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan
bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.”. (QS.
Fushshilat, 41:30).

Keutamaan lain mati syahid juga tersirat dalam QS. Ali’Imran Ayat 169

ُ‫زق‬ ‫َام واًتا ل َ ي ْ ر ُي ْر‬ ‫و َل َت ح َ َال ِذ ن قُ ِتُل ْوا س‬


‫ْو‬ ٰۤ
‫ا اء ند ِب هم‬ ‫ِّلال‬ ‫ِفي ِب ْيل‬ ‫ب ْي ن‬
‫َن‬ ’ ‫ح ع‬
‫س‬
Artinya: Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah
itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki. (QS. Ali’Imran,
3:169).

Keutaman mati syahid juga sebutkan di dalam hadis:


‫ال ُيغ ر‬ َ
‫وسلم‬ ‫صل ّ ع ل‬ ِ ‫عم بن ا ْل ص رسول‬ ‫ِّلال‬ ‫ع ن ع ْب‬
‫ى ل ْيه‬ ‫ّلا‬ ‫ا أَن‬ ‫ِرو‬ ‫بن‬ ‫ِد‬
‫ل‬
‫ُا‬
‫ن رواه‬ ْ ‫كل ذَ ِ إ َل‬ ‫للشهي ِد‬
‫مسلم‬ ‫ْن ال ي‬
‫ب‬
‫د‬
Artinya: Dari Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash, bahwa Rasulullah Saw. bersabda: “Seorang yang
mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali hutang” (HR. Muslim).

Mengutip buku Ringkasan Shahih Muslim terbitan Mizan Publika, dalam Islam ada
banyak keistimewaan bagi orang yang mati syahid. Keistimewaan itu di antaranya dosanya
akan diampuni, diperlihatkan tempatnya di surga, dijaga dan dihindarkan dari neraka, diberi
mahkota kemuliaan, dan diberi syafaat untuk mengeluarkan 70 orang anggota keluarganya
dari neraka.
Menurut buku Kemuliaan Mati Syahid karya Dr. Ali Syaratiati, Rasulullah SAW
bersabda, ada 5 kematian yang tergolong mati syahid:

1. Orang yang ikut berperang


Gelar mati syahid diperoleh untuk orang-orang yang ikut berperang di jalan
Allah SWT lalu meninggal di medan perang. Orang-orang ini termasuk mati syahid di
dunia dan di akhirat. Mereka memiliki kemuliaan yang tinggi, sehingga boleh
dimakamkan tanpa harus dimandikan dan disholatkan terlebih dulu.
2. Orang yang mati di jalan Allah
Orang yang meninggal karena memperjuangkan dan membela agama Islam
digolongkan sebagai mati syahid. Dijelaskan dalam sebuah hadits, “Barangsiapa yang
terbunuh karena membela hartanya maka ia syahid, barangsiapa yang terbunuh
karena membela agamanya maka ia syahid, barangsiapa yang terbunuh karena
membela darahnya maka syahid dan barangsiapa yang terbunuh karena membela
keluarganya maka ia juga syahid.” (HR. At-Tirmidzi).
3. Orang-orang yang terkena wabah
Orang yang terkena wabah, juga sama dengan orang yang meninggal di jalan
Allah, meskipun bukan karena perang mereka dianggap mati syahid. Mereka
termasuk sebagai mati syahid akhirat, sementara jenazahnya ditangani sebagaimana
umumnya jenazah umat muslim yakni dimandikan dan shalatkan sebelum
dimakamkan.
4. Orang yang meninggal karena sakit perut
Orang-orang yang meninggal karena sakit perut juga termasuk golongan orang
yang mati syahid. Dalam kitab Fathul Bari terdapat Bab: obat sakit perut dan terdapat
hadits Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alahi wa sallam, beliau bersabda,
"Barang siapa yang mati karena (ada penyakit) dalam perut maka ia syahid" (HR.
Muslim). Menurut Imam An-Nawawi, orang yang meninggal karena penyakit di
perutnya, baik karena tenggelam, melahirkan, atau yang lainnya diganjar dengan
pahala syahid.
5. Orang yang mati karena tenggelam
Orang-orang yang meninggal karena tenggelam juga masuk dalam golongan
yang mati syahid. Ketika seseorang mengalami tenggelam, orang tersebut
kemungkinan akan mengalami sakit tak tertahankan dan penderitaan sebelum
meninggal.
Orang yang meninggal karena tenggelam di air tergolong mati syahid. Jika
jenazah diketemukan maka harus dimakamkan sesuai syariat Islam yakni dengan
dimandikan, dikafani dan disholatkan.

Kesimpulan

Jadi, mati syahid merupakan suatu keadaan dimana Muslim yang meninggal dunia di medan
jihad untuk menegakan kalimat Allah SWT. Semua Muslim pastinya bercita-cita agar bisa
mati dalam keadaan syahid, karena begitu banyak kemuliaan yang di berikan. Oleh karena itu
ada hikmah yang mengatakan bahwa “hiduplah engkau dalam keadaan mulai dan meninggal
lah engkau dalam keadaan syahid”.

Referensi

Syariati Ali. 2003. Kemuliaan Mati Syahid. Jakarta: The Ministry Of Islamic Guidance
Theran, Islamic Republic Of Iran.

Al-Mundziri, Al-Hafidz Dzaqiyuddin Abdul Adzim bin Abdul Qawi (penulis); Pipih Imran
Nurtsani (penerjemah); Agus Wandi (editor); Abu Aisyah (editor); Ahmad Ali
Sulaiman (pentahqiq); Fitri Nurhayati (penerjemah). (2017). Ringkasan shahih
Muslim
/ Al-Hafidz Dzaqiyuddin Abdul Adzim bin Abdul Qawi Al-Mundziri ; penerjemah,
Pipih Imran Nurtsani, Lc & Fitri Nurhayati, Lc ; editor, Agus Wandi, Abu Aisyah ;
tahqiq, Ahmad Ali Sulaiman. Surakarta :; © 2012: Insan Kamil Solo,.

Anda mungkin juga menyukai