Apoteker 31 Pagi
Menurut bahasa, Khalifah ( خليفةKhalīfah) merupakan
mashdar dari fi’il madhi khalafa , yang berarti :
menggantikan atau menempati tempatnya.
ُض َخ ِليفَةً ۖ قَالُوا أَت َ ْجعَ ُل فِي َها َم ْن يُ ْف ِسد ِ َو ِإ ْذ قَا َل َرب َُّك ِل ْل َم ََلئِ َك ِة ِإنِي َجا ِع ٌل فِي ْاْل َ ْر
َ ِس لَ َك ۖ قَا َل ِإنِي أ َ ْعلَ ُم َما َل ت َ ْعلَ ُمو
ُ ِك َونُقَد َ ُالد َما َء َون َْح ُن ن
َ س ِب ُح ِب َح ْمد ِ فِي َها َويَ ْس ِف ُك
Artinya:
”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para
malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata:
“Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan
Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”
Ini merupakan dharûriyyât yang terpenting dan berada pada urutan tertinggi.
Makna dharûriyyâtul-khams, yaitu menyangkut lima kebutuhan penting yang
semestinya dijaga oleh kaum Muslimin. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala :
ِ س ِإ َّل ِليَ ْعبُدُو ِ ْ َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج َّن َو
َ اْل ْن
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka
menyembah-Ku. [Adz-Dzâriyat/51: 56]
Begitu juga firman Allah SWT qs.an-nahl ayat 36 yang artinya Dan sungguhnya
Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah
Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah
pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
Agar Allah SWT menjaga din (agama) dari kerusakan, karena
din merupakan dharuriyat yang paling besar dan
terpenting, maka syari’at juga mengharamkan riddah
(murtad), memberi sanksi kepada orang yang murtad dan
dibunuh. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang mengganti agamanya, maka bunuhlah
dia” [HR Bukhari]
Dalam ayat ini Allah Azza wa Jalla menjadikan qishash sebagai salah
satu sebab kelestarian kehidupan, padahal qishash itu merupakan
kematian. Mengapa? Karena, dengan keberadaan hukum qishash, maka
para pelaku kriminal menjadi jera, kehidupan pun menjadi aman. Jadi,
qishash merupakan salah satu sebab terwujudnya kehidupan yang damai,
tenang, dan dalam naungan hidayah.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda
tentang penjagaan terhadap jiwa: