Anda di halaman 1dari 6

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Memperjelas Tujuan Hidup


Nur Rohmad 
Kamis, 8 Desember 2022 | 20:30 WIB

Khutbah Jumat kali mengingatkan kita pada tujuan hidup kita di dunia. Dengan sejumlah
nasihat Al-Quran dan hadits ini, kita dapat memaknai hidup kita yang singkat ini. Kita
berdoa kepada Allah agar selalu megingat tujuan kita hidup di dunia.

Teks khutbah Jumat berikut ini dengan judul “Khutbah Jumat: Tujuan Hidup di Dunia.”
Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas
atau bawah artikel ini (pada tampilan desktop). Semoga bermanfaat!

Khutbah I

‫ َوَأ ْشَهُد‬،‫ َوَعَلى آِلِه َوَص ْحِبِه َوَتاِبِعْيِه َعَلى َمِّر الَّز َماِن‬،‫ َوالَّص َلاُة َوالَّس َلاُم َعَلى ُم َّمَح ٍد َسِّيِد َوَلِد َعْدَناَن‬،‫َاْل َحْمُد ِللِه اْلَمِلِك الَّد َّي اِن‬
‫ َوَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه‬،‫َأ ْن َّل ا ِإ لَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه َلا َشِرْيَك َلُه اْلُم ـَنَّز ُه َعِن اْلِجْس ِمَّي ِة َواْل ِجَهِة َوالَّز َماِن َواْلَمَكاِن‬
‫َوَرُسْوُلُه اَّلِذْي َكاَن ُخُلُقُه اْلُقْرآَن‬

‫ َفإِّني ُأ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسي ِبَتْقَوى اللِه َّن‬، ‫ ِعَباَد الَّر ْحٰمِن‬،‫َأ َّم ا َبْعُد‬
‫ َأ َيْحَسُب اْلِإ ْنَساُن َأ ْن ُيْتَرَك‬:‫ اْلَقاِئِل ِفي ِك اَتِبِه اْلُقْرآِن‬،‫الَماِن‬

36 :‫)ُسًدى (القيامة‬

Baca Juga:

Khutbah Jumat: 4 Permata dalam Diri Manusia dan yang Membinasakannya

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.


Mengawali khutbah pada siang hari yang penuh keberkahan ini, khatib berwasiat kepada
kita semua terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan
kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan melakukan
semua kewajiban dan meninggalkan seluruh yang diharamkan.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.


Kita diciptakan di dunia ini tidak untuk menyibukkan diri dengan hal-hal keduniaan yang
pasti menuju kepunahan. Kita diciptakan tidak untuk menyibukkan diri dengan jabatan
yang akan kita tinggalkan, pakaian yang pada akhirnya akan usang, makanan yang akan
menjadi kotoran, mobil yang suatu saat nanti menjadi rongsokan dan rumah yang tidak
kita bawa ke kuburan.

Di kehidupan dunia yang sementara ini, kita diperintahkan untuk berbuat taat kepada
Allah, Tuhan yang wajib kita sembah. Dengan ilmu-Nya yang azali (ada tanpa permulaan),
Allah mengetahui bahwa di antara hamba-hamba-Nya ada yang taat, dan di antara mereka
ada yang durhaka dan mendustakan-Nya. Ia menyiapkan surga bagi hamba-hamba-Nya
yang mukmin dan neraka bagi hamba-hamba-Nya yang mendustakan-Nya dan
mendustakan para nabi-Nya.

Baca Juga:

Rukun-Rukun Khutbah dan Penjelasannya

Kita tidak seperti binatang yang kehidupannya hanya dilalui untuk makan, minum dan
tidur. Melainkan kita diperintahkan untuk berbuat taat kepada Allah dan dilarang untuk
berbuat maksiat kepada-Nya. Barangsiapa yang tidak mengetahui hal ini, berarti ia tidak
mengetahui tujuan penciptaannya. Bukankah Allah ta’ala berfirman:

36 :‫)َأ َيْحَسُب اْلِإ ْنَساُن َأ ْن ُيْتَرَك ُسًدى (القيامة‬

Artinya: “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggungjawaban)?” (QS. Al-Qiyamah: 36).

Allah subhanahu wata’ala juga menegaskan:

56 :‫)َوَما َخَلْقُت اْل ِجَّن َواْلِإ ْنَس ِإ َّل ا ِلَيْعُبُدوِن (الذار يات‬

Maknanya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali Aku perintahkan mereka
untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Mereka yang tidak mengetahui untuk tujuan apa mereka diciptakan di dunia ini, berlaku
pada diri mereka sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

‫ َعاِِرٍف ِبَأ ْمِِر الُّد ْنَيا َجاِهٍل ِبَأ ْمِِر‬،‫ ِح َماٍر ِبالَّن َهاِِر‬، ‫إَّن اللَه ُيْبِغُض ُكُّل َجْعَظِرٍّي َجَّو اٍظ َس َّخ اٍب ِباْلَأ ْس َواِق ِجيَفٍة ِبالَّل ْيِل‬
‫ (رواه ابن حبان‬.‫)اْلآِخَرِة‬
Artinya: “Sesungguhnya Allah membenci setiap orang yang sombong, rakus kepada harta
benda sehingga mengumpulkannya dengan cara yang haram, banyak bicara haram untuk
mendapatkan harta, tidak pernah beribadah di malam hari, hanya memikirkan makanan di
siang hari sehingga lalai untuk melakukan kewajiban, mengetahui urusan dunia dan tidak
mengetahui urusan akhirat.” (HR Ibnu Hibban).

Manusia model seperti mereka ini sangat banyak. Allah ta’ala berfirman:

13 :‫)َوَقِليٌل ِمْن ِعَباِدَي الَّش ُكوُر (سبأ‬

Maknanya: “...dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” (QS. Saba’: 13)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.


Allah mengetahui pada azal bahwa di antara hamba-hamba-Nya yang beriman ada yang
menjadi wali, bertakwa dan shalih, dan di antara mereka ada yang fasiq, bermaksiat dan
pelaku dosa. Di antara umat manusia ada yang bermaksiat kepada Allah dengan telinganya.
Ada yang dengan matanya. Ada yang dengan hatinya. Ada yang dengan tangannya. Ada
yang bermaksiat dengan kakinya. Dan ada yang bermaksiat dengan lisannya. Allah ta’ala
berfirman:

36 :‫)ِإ َّن الَّس ْمَع َواْلَبَصَر َواْلُفَؤاَد ُكُّل ُأ وَلِئَك َكاَن َعْنُه َمْسُئوًلا (الإسراء‬

Maknanya: “Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36).

Allah ta’ala juga berfirman:

18 :‫)َما َيْلِفُظ ِمْن َقْوٍل ِإ َّل ا َلَدْيِه َرِقيٌب َعِتيٌد (ق‬

Artinya: “Tidak ada suatu kata yang diucapkan pun melainkan ada di sisinya malaikat
pengawas yang selalu siap mencatat.” (QS. Qaf: 18).

Sedangkan seorang muslim yang sempurna imannya, bertakwa dan shalih, ia adalah yang
dimaksud oleh sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

‫)الُمْسِلُم َمْن َسِلَم الُمْس ِلُمْوَن ِمْن ِلَساِنِه َوَيِدِه (متفق عليه‬
Artinya: “Orang muslim yang sempurna imannya adalah seorang muslim yang mampu
menahan lisan, tangan (dan anggota tubuh lainnya) untuk tidak menyakiti orang lain, baik
muslim ataupun non muslim tanpa hak.”  (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Karena itu, barangsiapa di antara kita yang tergerak untuk melakukan maksiat karena
godaan setan atau hawa nafsu, maka hendaklah ia selalu mengingat firman Allah ta’ala:

36 :‫)َأ َيْحَسُب اْلِإ ْنَساُن َأ ْن ُيْتَرَك ُسًدى (القيامة‬

Artinya: “Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggungjawaban)?” (QS. Al-Qiyamah: 36).

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.


Berbuatlah untuk akhiratmu seolah-olah engkau mati besok! Berusahalah untuk
mengumpulkan bekal akhirat sebelum engkau dikejutkan oleh malaikat maut. Izra’il tidak
akan permisi kepada siapapun. Jika ajal seseorang telah tiba, Izra’il akan mengeluarkan roh
dari jasadnya. Anak kecil yang yang masih menyusu kepada ibunya, remaja yang kuat
badannya, orang sehat yang tidak pernah sakit, semuanya, jika ajal telah tiba, rohnya akan
berpisah dari badannya.

Betapa banyak orang sehat yang mati tanpa sakit. Banyak pula cucu yang mati sebelum
kakeknya yang sudah tua renta. Untuk itu, kita persiapkan bekal untuk kehidupan akhirat.
Bekal itu adalah ilmu dan amal, yakni belajar ilmu agama dan mengamalkannya. Ilmu
agama akan menjaga kita. Berbeda dengan harta. Kitalah yang menjaganya. Banyak di
antara kita yang sibuk mencari bekal harta untuk masa depan di dunia. Tapi lalai untuk
mengumpulkan bekal yang bermanfaat bagi masa depan alam kubur dan alam akhiratnya.
Seorang penyair menyenandungkan:

‫ َوَغـَّر ُه ُطوُل اْلَأ َمِل‬# ‫َيا َمْن ِبُدْنَياُه اْش َتَغَل‬

‫ َواْلَقـْبـُر ُصْنُدوُق اْلَعَمل‬# ‫َاْلَمـْوُت َيْأ ِتي َبـْغَتـًة‬

Artinya, “Wahai orang yang disibukkan dengan urusan dunia dan terbuai dengan
panjangnya angan-angan!

(Ingatlah) kematian itu datang tiba-tiba dan kuburan adalah tempat (balasan) amal!”
‫‪Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.‬‬
‫‪Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat‬‬
‫‪dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.‬‬

‫َأ ُقْوُل َقْوِلْي ٰهَذا َوَأ ْس َتْغِفُر اللَه ِلْي َوَلُكْم‪َ ،‬فاْس َتْغِفُرْوُه‪ِ ،‬إ َّن ُه ُهَو اْلَغُفْوُر الَّر ِحْيُم‬

‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْل َحْمُد ِللِه َوَكَفى‪َ ،‬وُأ َصِّلْي َوُأ َسِّلُم َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد اْلُمْص َطَفى‪َ ،‬وَعَلى آِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َأ ْهِل اْلَوَفا‪َ .‬أ ْشَهُد َأ ْن َّل ا إلَه ِإ َّل ا اللُه َوْحَدُه‬
‫َلا َشِرْيَك َلُه‪َ ،‬وَأ ْشَهُد َأ َّن َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه‬

‫َأ َّم ا َبْعُد‪َ ،‬فَيا َأ ُّي َها اْلُمْس ِلُمْوَن‪ُ ،‬أ ْوِصْيُكْم َوَنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه اْلَعِلِّي اْلَعِظْيِم َواْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َعِظْيٍم‪َ ،‬أ َمَرُكْم ِبالَّص َلاِة‬
‫َوالَّس َلاِم َعَلى َنِبِّيِه اْل َكِرْيِم َفَقاَل‪ِ :‬إ َّن اللَه َوَمَلاِئَكَتُه ُيَص ُّل وَن َعَلى الَّن ِبِّي ‪َ ،‬يا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا َص ُّل وا َعَلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليًما‬

‫لَاّٰلُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َص َّل ْيَت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَباِرْك َعَلى‬
‫َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َك َما َباَرْك َت َعَلى َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم َوَعَلى آِل َسِّيِدَنا ِإ ْبَراِهْيَم‪ِ ،‬فْي اْلَعاَلِمْيَن ِإ َّن َك َحِمْيٌد َمِجْيٌد‬

‫َّن‬ ‫ّٰل َّم‬ ‫ِء‬ ‫ّٰل َّم‬


‫لَا ُه اْغِفْر ِلْلُمْس ِلِمْيَن َواْلُمْس ِلَماِت واْلُمْؤِمِنْيَن َواْلُمْؤِمَناِت اْلَأ ْح َيا ِمْنُهْم َواْلَأ ْمَواِت ‪ ،‬لَا ُه اْدَفْع َع ا اْلَبَلاَء َواْلَغَلاَء َواْلَوَباَء‬
‫َواْلَفْح َشاَء َواْلُمْنَكَر َواْلَبْغَي َوالُّس ُيْوَف اْلُمْخ َتِلَفَة َوالَّش َداِئَد َواْلِمَحَن‪َ ،‬ما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن‪ِ ،‬مْن َبَلِدَنا َهَذا َخاَّص ًة َوِمْن‬
‫ُبْلَداِن اْلُمْس ِلِمْيَن َعاَّم ًة‪ِ ،‬إ َّن َك َعَلى ُكِّل َشْي ٍء َقِدْيٌر‬

‫ِعَباَد اللِه‪ ،‬إَّن اللَه َيْأ ُمُر ِباْلَعْدِل َواْلإْح َساِن ِإَو ْيَتاِء ِذي اْلُقْرَبى و َيْنَه ى َعِن الَفْح َشاِء َواْلُمْنَكِر َوالَبْغِي ‪َ ،‬يِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم‬

‫َتَذَّك ُرْوَن‪َ .‬فاذُكُروا اللَه اْلَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبُر‬

‫‪Ustadz Nur Rohmad, anggota Tim Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur, tinggal di‬‬
‫‪Dawarblandong, Mojokerto.‬‬

‫‪Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan‬‬
‫‪informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.‬‬

‫‪TAGS:
khutbah‬‬ ‫
‬ ‫‪khutbah jumat‬‬

Anda mungkin juga menyukai