Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kehadiran agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw diyakini dapat
menjamin terwujudnya kehidupan manusia yang sejahtera lahir dan batin, Petunjuk-
petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan manusia, sebagaimana terdapat di dalam
sumber ajaranya, alqur’an dan hadist tampak ideal dan agung, Di dalam Al-qur’an dan
Hadist Allah memerintahkan berjihad untuk menegakkan syariat islam sebagaimana yang
telah di lakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Namun Allah juga memerintahkan untuk saling mengasihi dan menghormati antar
umat beragama, jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu
menegakkan agama Allah atau menjaga agama tetap tegak, dengan cara-cara yang sesuai
dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-Quran. Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah
berdakwah agar manusia meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah,
mensucikan qalbu, memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik manusia agar
sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi khalifah Allah di bumi.
Allah menjadikan jihad fisabilillah (berjuang dijalan allah) adalah dasar asasi cinta
kepada allah dan rosulnya, jihad ini meliputi mencintai apa yang diperintahkan oleh allah
dan membenci yang dilarang oleh allah dengan arti sebenar-benarnya.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian jihad fi sabilillah
2. Apa motivasai atau dorongan jihad fi sabillah
3. Apa itu jihad sebagai salah satu amalan yang utama
C. Tujuam penulisan makalah
1. Untuk mengetahui arti jihad fi sabilillah
2. Untuk mengetahui motivasi jihad fi sabilillah
3. Untuk mengetahui jihad sebagai salah satu amalan yang utama
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Jihad Fi Sabilillah

ٌ ‫ان بِى َوتَصْ ِدي‬


‫ق‬ ٌ ‫َب هَّللا ُ لِ َم ْن خَ َر َج فِى َسبِيلِ ِه الَ ي ُْخ ِر ُجهُ ِإالَّ ِإي َم‬ َ ‫ قَا َل ا ْنتَد‬- ‫ صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ع َْن َأبِى هُ َر ْي َرةَ َع ِن النَّبِ ِّى‬
، ‫ت خ َْلفَ َس ِريَّ ٍة‬ ُ ‫ق َعلَى ُأ َّمتِى َما قَ َع ْد‬ َّ ‫ َولَوْ الَ َأ ْن َأ ُش‬، َ‫ َأوْ ُأ ْد ِخلَهُ ْال َجنَّة‬، ‫بِ ُر ُسلِى َأ ْن ُأرْ ِج َعهُ بِ َما نَا َل ِم ْن َأجْ ٍر َأوْ َغنِي َم ٍة‬
‫ ثُ َّم ُأ ْقتَ ُل‬، ‫ ثُ َّم ُأ ْقتَ ُل ثُ َّم ُأحْ يَا‬، ‫ت َأنِّى ُأ ْقتَ ُل فِى َسبِي ِل هَّللا ِ ثُ َّم ُأحْ يَا‬
ُ ‫َولَ َو ِد ْد‬

Artinya:

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Allah menggembirakan hati orang
yang berperang di jalan Allah, yakni orang yang berperang semata-mata karena iman kepada
Allah dan Rasul-Nya, bahwa ia akan kembali membawa kemenangan dan ghanimah, atau
dimasukkan ke dalam surga. Andaikata tidak menyulitkan umatku, niscaya aku akan selalu
ikut berperang. Aku ingin mati terbunuh di jalan Allah, kemudian hidup kembali dan
terbunuh, kemudian hidup lagi dan terbunuh pula"

Penjelasan Hadits

ٌ ‫َب هَّللا ُ ِل َم ْن خَ َر َج فِى َسبِيلِ ِه الَ ي ُْخ ِر ُجهُ ِإالَّ ِإي َم‬
ٌ ‫ان بِى َوتَصْ ِدي‬
‫ق بِ ُر ُسلِى‬ َ ‫ا ْنتَد‬

Allah menggembirakan hati orang yang berperang di jalan Allah, yakni orang yang
berperang semata-mata karena iman kepada Allah dan Rasul-Nya

Maksud dari "Allah menggembirakan hati" ( ُ ‫َب هَّللا‬


َ ‫ )ا ْنتَد‬adalah segera memberikan balasan
yang baik, atau mengabulkan keinginan. Bahwa bagi orang yang berjihad fi sabilillah,
Allah akan memberikan satu dari dua hal yang akan disebutkan di belakang nanti.

Siapakah mujahid fi sabilillah (orang yang berperang di jalan Allah)? Hadits ini
memberikan definisi bahwa mujahid fi sabilillah yang mendapatkan janji balasan
kebaikan itu adalah orang yang berperang semata-mata karena iman kepada Allah dan
Rasul-Nya. Indikasi orang yang berperang karena keimanan semacam itu adalah,
tujuannya berperang tidak lain adalah untuk meninggikan agama Allah.

Menurut bahasa Jihad dapat berarti berjuang atau perjuangan. Jihad fi sabilillah
artinya berjuang atau perjuangan di jalan Allah. Sedangkan menurut pengertian syara’
adalah memerangi orang kafir yang bukan kafir dzimmi.
Al – Hafizh Ibnu Katsir ketika mengomentari potongan ayat,:‫َو َجا ِه ُدوْ ا فِي َسبِ ْيلِ ِه لَ َعلَّ ٌك ْم تٌ ْفلِحُوْ ن‬
dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan, berkata : Setelah
Allah memerintahkan mereka, mereka meninggalkan hal – hal yang diharamkan dan
mengerjakan berbagai ketaatan, Allah memerintahkan mereka untuk memerangi para
musuh yang terdiri dari orang – orang kafir dan musyrik, mereka yang keluar dari jalan
yang lurus, meninggalkan agama yang lurus. Mendorong mereka yang berjihad di jalan
Nya dengan kemenangan dan kebahagiaan yang sangat besar, kekal yang tidak
mengalami perubahan, senantiasa brada pada tempat yang tinggi lagi nyaman, indah
pemandangannya, bagus tempatnya, siapapun yang menempatimya memperoleh nikmat
yang tiada henti – henti nya, hidup yang tidak berakhir dengan kematian, pakaian nya
yang tidak akan pernah apuk, dan usia muda yang tidak pernah tua.
Syaikh As-Sa’di berkata: Kemudian Dia (Allah) mengkhususkan diantara ibadah yang
mendekatkan diri kepada Nya berupa jihad ( berjuang ) dijalan nya: mengarahkan segala
kemampuan dalam memerangi orang – orang kafir dengan harta, jiwa, pemikiran, lisan
serta berusaha dalam menolong agama Allah dengan segala pa yang mampu dilakukan.
Sesungguhnya ini adalah bagian dari ketaatan dan pengorbanan yang aling utama.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah krtika menjelaskan tentang kemuliaan jihad, berkata :
jihad merupakan amlan yang paling besar (agung) yang dapat memberikan kehidupan
kepada mereka (orang – orang yang beriman ), baik di dunia, maupun di akhirat. Adapun
di dunia sesungguhnya kekuatan, kegagahan mereka terhadap musuhnya adalah dengan
jihad, sedangkan di alam barzah allah telah berfirman dalam (Q.S. Ali Imran :169)


Artinya:

“ janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan
mereka itu hidupdisisi Tuhannya dengan mendapat rezki.”

Dan di akhirat kelak, bagian yang diperoleh para mujahidin (pejuang di jalan
Allah) dan para syuhada lebih agung dan lebih nikmat daripada kehidupan orang selain
mereka. 1
B. Dorongan atau mativasi terhadap semangat berjihad
1
H. Darwis Abu Ubaidah.Tafsir Al Asas. h 377
Pahala yang diperoleh dengan amalan jihad ini demikian besar sehingga ketika ada
sahabat yang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah amal
apakah yg bisa menyamai jihad fi sabilillah?” Beliau berkata: “Kalian tidak akan mampu
melakukannya.” Lalu mereka mengulangi pertanyaan ini dua hingga tiga kali namun beliau
tetap menjawab: “Kalian tidak akan mampu melakukannya.” Setelah beliau bersabda:
‫ َحتَّىيَرْ ِج َع ْال ُم َجا ِه ُدفِي َسبِ ْياِل لل ِهتَ َعالَى‬،‫صالَ ٍة‬ ِ ‫ الَيَ ْفتُ ُر ِم ْن‬.ِ‫َمثَاُل ْل ُم َجا ِه ِدفِي َسبِ ْياِل لل ِه َك َمثَاِل لصَّاِئ ِم ْالقَاِئ ِم ْالقَانِتِبِآيَاتِاهلل‬
َ َ‫صيَا ٍم َوال‬
“Permisalan orang yg berjihad di jalan Allah seperti orang yang berpuasa dia shalat dan taat
kepada ayat-ayat Allah. Dia tidak pernah berhenti dari shalat dan puasa itu sampai orang
yang berjihad pulang kembali.”
Hadits ini merupakan motivasi bagi setiap muslim untuk berjihad, menegakkan
hukum-hukum Islam hanya karena Allah semata karena pahalanya seperti orang yang
shalat dan berpuasa serta beriman akan ayat-ayat Allah.
Motivasi jihad yang dilakukan kaum muslimin tidak terlepas dari upaya penegakan
amar–ma’ruf dan nahi–munkar, berupa:
1. Terpeliharanya agama.
Dalam firmannya allah ditegaskan.
Artinya : “ Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan
(sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. jika mereka berhenti
(dari memusuhi kamu), Maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap
orang-orang yang zalim.” (QS Al-Baqarah[2]: 193)
2. Tercegahnya kezaliman
Dalam firmannya allah ditegaskan
Artinnya : “ Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena
Sesungguhnya mereka telah dianiaya. dan Sesungguhnya Allah, benar-benar
Maha Kuasa menolong mereka itu, . . .” (QS Al-hajj [22]: 39)
3. Memberantas kemunafikan
Al-Qur’an menegaskan
Artinya : “Sebahagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat
mengembalikan     kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman,. . .”(QS Al-
Baqarah[2]:109)
Dalam firmannya allah lain diingatkan
Artinya":Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-
penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka
berpaling tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan
janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan
jangan (pula) menjadi penolong,…” (QS Al-nisa [4]: 89)
4. Membela orang – orang  lemah
Senada dengan kedua ayat di atas motivasi jihad juga dilakukan dalam rangka
membela kaum lemah (dhu’afa)
Sebagaimana firman allah berikut:
Artinya :”Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya
kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa
(kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka
mendapat pelajaran) dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman
(dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai)
syuhada dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,dan agar Allah
membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan
orang-orang yang kafir.” (Al imran [3]: 140 – 141)
Dengan demikian motivasi jihad yang dilakukan kaum muslimin tidak terlepas
dari upaya manusia dalam menegaskan amar ma’ruf dan nahi munkar. 2

C. Jihad sebagai salah satu amalan yang utama

ِ ‫ض ُل فَقَا َل َر سُوْ لُ ا هّلل‬ ِ ‫ يَا َر سُوْ َل ا هّلل ُ! َأ يُّ ا لنّا‬: ‫ قِي َْل‬: ‫ قَا ل‬,ُ‫ض َي ا هّلل ُ َع ْنه‬
َ ‫س اَ ْف‬ ِ ‫ْث اَ بِ ْي َس ِع ْي ٍد ا ل ُخ ْد ِر يِّ َر‬ُ ‫َحد ي‬
‫ب‬ٍ ‫ (( ُمْؤ ِم ٌن فِ ْي ِش َغ‬:‫ ثُ َّم َم ْن ؟ قَا َل‬: ‫ (( ُمْؤ ِم ٌن يُ َجا ِه ُد فِ ْي َسبِ ْي ِل ا هّلل ِ بِنَ ْف ِس ِه َو َما لِ ِه)) قَا لُوْ ا‬: ‫صلّى ا هّلل ُ َعلَ ْي ِه َو َسلّم‬
َ
ُ ‫ب يَتَّ ِعي ا هّلل َ َو يَ َد‬
))‫ع ا لنّا س ِم ْن َش ِّر ِه‬ ِ ‫ِمنَا ا ل ِّش َعا‬
Artinya:
“Abu said al-Khudri r.a berkata. Rasulullah saw ditanya: siapakah yang utama(afdal)?
Jawab nabi saw :seorang mukmin yang berjuang fi sabilillah dengan jiwa dan hartanya.
Mereka bertanya: kemudian siapakah? Jawab nabi saw:seorang mukmin tinggal di suatu

2
https://ahmadfadholi13.wordpress.com/2013/05/16/makalah-jihad/
lembah untuk bertakwa pada allah dan menjauhi orang-orang dari
kejahatannya(Bukhari muslim).3

KeteranganHadits:
Hadits ini mengandung keterangan tentang keutamaan menyendiri (mangasingkan diri)
karena perbuatan ini dapat menjauhkan seseotrang dari ghibah (menggunjing), perkataan sia-
sia dan serupa dengannya. Adapun mengasingkan diri dari manusia secara total, maka
mayoritas ulama membolehkannya ketika terjadi fitnah.4

dari hadist diatas dapat diketahui bahwa, jihad ada dua macam yaitu :

1. Jihad Al-nafs

Jihad al-nafs ialah jihad dalam arti memerangi hawa nafsu, dalam islam Jihad al-nafs
dikatagorikan ke dalam jihad akbar, sebab Jihad al-nafs merupakan awal dari segalabentuk jihad,
termasuk ke dalam jihad al-nafs adalah memerangi ketamakan, kezaliman, kesombongan,
kebodohan, kemalasan, kemiskinan, kemaksiatan, nafsu ingin dihormati, menghasut, dan buruk
sangka.

Perhatikan pernyataan- pernyataan llahi berikut:



:Artinya

dan Barangsiapa yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
(QS Ankabut[29]: 6)

Demikian pula firman allah berikut:

3
Abdul Baqi, Muhammad Fuad. Al-Lu’lu wal Marjan. hal
4
http://nofriarrahman.blogspot.co.id/2014/06/hadits_15.html





Artinya:

Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan Jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah
memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.
(Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang
Muslim dari dahulu dan (begitu pula) dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas
dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, Maka dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong. (QS Al-Hajj [22]:
78)

2. Jihad Al-Mal

Jihad al-mal merupakan perpaduan jihad bi al-nafs dan jihad bi al-amwal, jihad bil-nafs sama
dengan al-qital (perang) , yaitu jihad atau perjuangan dengan mengorbankan jiwa, jika diserang
diusir atau diancam musuh yang mengakibatkan terganggu atau hilangnya kebebasan beragama,
sedangkan jihad bil-amwal adalah perjuangan dengan (mengorbankan) demi kepentingan agama
dan masyarakat harta, jihad bil-amwal dapat berupa infak, sedekah, wakaf dan sebagainya.5

Perhatikan firman – firman allah berikut;



Artinya : ”Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah
kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas.” (QS-AL-baqarah [2] : 190)

5
Op cit
Dan, firman allah berikut:



Artinya:

Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah


tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat. (QS  Al-hajj [22] :
38)

Macam-macam jihad diatas berkaitan dengan firman allah:




:Artinya

Berangkatlah kamu baik dalam Keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu
dengan harta dan dirimu di jalan Allah. yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.

Demikian pula dengan firman allah berikut:






Artinya:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya
pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertoIongan (kepada
orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain lindung-melindungi[624]. dan (terhadap)
orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, Maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu
melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan
kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, Maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali
terhadap kaum yang telah ada Perjanjian antara kamu dengan mereka. dan Allah Maha melihat
apa yang kamu kerjakan.

D. Berbakti kepada Orang Tua sebagai Satu Jihad

Artinya:

Abdullah bin Amr ra berkata : Seorang datang kepada Nabi SAW minta izin untuk berjihad.
Maka ditanya oleh Nabi SAW : “Apakah kedua ayah bundamu masih hidup ?” Jawabnya :”
Ya”. Sabda Nabi SAW : “Di dalam malayani keduanya itulah Anda berjihad”. ( HR. Bukhari
dan Muslim ).

Dalam hadis diatas terlihat bahwa begitu pentingnya berbakti kepada kedua orang tua,
bahkan sama nilainya dengan jihad. Sekiranya engkau ingin berjihad, maka hanya dengan
melayani keduanya engkau akan mendapati pahala yang sama nilainya dengan jihad. Untuk itu
berbaktilah kepada keduanya.6

Cara berbakti kepada kedua orang tua diantaranya :


6
http://almanhaj.or.id/content/2424/slash/0/berbakti-kepada-kedua-orang-tua-lebih- didahulukan-
atas-jihad-dan-hijrah/
1. Bersikap sopan santun, berkata lemah lembut yang menyejukkan hati keduanya.
2. Perlihatka muka yang jernih bila berhadapan dengan keduanya.
3. Berilah keperluan hidupnya yang layak.
4. Tempatkan keduanya pada tempat ( rumah ) yang layak.7

Betapa agung sebuah kebaktian terhadap orang tua bahkan Rasulullah SAW
mengisyaratkan lebih utama dari pada jihad. Amat disayangkan apa yang melanda umat
Islam akhir-akhir ini, mereka tidak lagi memperdulikan kewajiban sebagai seorang anak
kepada orang tua. Telah merajalela di tengah-tengah masyarakat dimana orang tua mati-
matian mewujudkan semua impian anaknya agar menjadi orang yang sukses biar nasib
anaknya tidak sama seperti yang melanda nasibnya, namun diluar pradugaan yang sering
terjadi ketika anaknya meniti jenjang karir kesuksesan, dengan menumpukkan berbagai
kesibukan, sang anak membalasi kasih sayang orang tuanya dengan belaian pengasuh panti
jompo. Padahal yang diharapkan kasih sayang anaknya sebagai kebaktian pada keduanya.8

E. Menyantuni Janda dan Orang Miskin Sama Nilainya dengan Jihad

Artinya:

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dia berkata, Rasulullah SAW bersabda : “ Orang yang
berusaha membantu janda dan orang miskin sama seperti orang yang berjihad ( berjuang ) di
jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Malik dan selain keduanya ).

7
M. Ali Hasan, Mengamalkan Sunnah Rasulullah, (Jakarta : Prenada Media), h. 183
8
Op.cit
Hadits ini mengandung pengertian bahwa memberikan pertolongan kepada janda-janda
yang lemah dan orang-orang miskin sama nilainya dengan orang yang berjihad di jalan
Allah.9
Orang yang berjuang di jalan Allah dengan harta dan jiwanya, dengan ilmu dan
kekuasaannya, akan menempati surga di akhirat kelak. Nama baiknya akan disebut-sebut orang
selama ia idup di dunia dan akan dikenang orang sesudan ia meninggal dunia.

Salah satu bentuk jihad dalam Islam adalah membantu para janda yang kehilangan suami.
Lebih-lebih para janda yang kehilangan suaminya di medan pertempuran, membela tanah air.

Berjihad membela agama di medan perang memang terasa berat, karena menyambung
nyawa dan dapat berakibat isteri menjadi janda dan anak menjadi yatim. Namun berjihad
memerangi kemiskinan dan kemelaratan juga tidak kalah beratnya, karena memerlukan
pengorbanan pikiran, tenaga, harta dan batin. Karena begitu beratnya perjuangan ( jihad ) ini,
balasannya yaitu surga, suatu tempat abadi yang didambakan oleh setiap mukmin.

9
http://bg-zacksmart.blogspot.co.id/2012/01/hadits-tentang-jihad.html
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jihad adalahberjuang atau perjuangan. Jihad fi sabilillah artinya berjuang atau
perjuangan di jalan Allah. Sedangkan menurut pengertian syara’ adalah memerangi orang
kafir yang bukan kafir dzimmi.
Jihad yang paling berat adalah berjuang memerangi hawa nafsu, sebagaimana
kita memerangi setan yang ada dalam tubuh. Justru nafsu Inilah yang sangat sulit untuk
diperangi karena teramat halusnya setan ini bersemayam dan menghembuskan bisikan –
bisikan manis tetapi penuh racun. Perang melawan hawa nafsu inilah peang yang sangat
besar dalan sejarah manusia, karena perang ini hanya berakhir ketika ruh ini lepas dari
tubuh yang fana ini.

B. SARAN

Pemakalah menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan, baik disengaja maupun tidak disengaja.Semoga makalah yang penulis sajikan
ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita tentang “Jihad fi Sabilillah”

Atas partisipasi dosen pembimbing dan teman – teman semua, pemakalah


mengharapkan kritikan, dorongan, masukan,  dan saran dari pembaca atau peserta diskusi ,
dan pemakalah ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Ubaidah Darwis Abu.Tafsir Al Asas

https://ahmadfadholi13.wordpress.com/2013/05/16/makalah-jihad/

Baqi Abdul , Muhammad Fuad. Al-Lu’lu wal Marjan.1979. Surabaya: PT Bima Press.

http://nofriarrahman.blogspot.co.id/2014/06/hadits_15.html

Hasan, M. Ali, Mengamalkan Sunnah Rasulullah, Jakarta: Prenata Media, 2003.

http://almanhaj.or.id/content/2424/slash/0/berbakti-kepada-kedua-orang-tua-lebih-
didahulukan-atas-jihad-dan-hijrah/

http://bg-zacksmart.blogspot.co.id/2012/01/hadits-tentang-jihad.html

Anda mungkin juga menyukai