Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

TANDA-TANDA HUSNUL KHATIMAH


“Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Social Religius Skill”

Dosen Pengampu :
Dr. Achmad Zuhdi Dh, M. Fil.I

Disusun Oleh :
Lilla Kartika Afifah (A72218052)
Rifky Nur Fauzi (A92218124)
Taqiyuddin Jamilus Shiyam (A92218129)

PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Social Religius Skill, dengan
judul: “Tanda-tanda Husnul Khatimah”
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Husnul khatimah adalah akhir yang baik, yaitu seorang hamba sebelum meninggal, ia
diberi taufik untuk menjauhi semua yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Dia bertaubat dari dosa dan maksiat serta semangat dalam melakukan ketaatan dan
perbuatan-perbuatan yang baik hingga akhirnya ia meninggal dalam kondisi yang baik. Dalil
yang menunjukan makna ini, yaitu hadits shahih dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alihi wasallam bersabda : “Apabila Allah menghendaki
kebaikan pada hambanya, maka Allah memanfaatkannya” Para sahabat bertanya,
“Bagaimana Allah akan memanfaatkannya?” Rasulullah menjawab, “Allah akan memberinya
taufiiq untuk beramal shalih sebelum dia meninggal” (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi).
Husnul khatimah memiliki beberapa tanda, diantara tanda tersebut ada yang diketahui oleh
hamba yang sedang sakaratul maut, dan ada pula yang diketahui oleh orang lain.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pengertian dari husnul khatimah ?


2. Apa saja tanda-tanda dari husnul khatimah ?
3. Bagaimana cara meraih husnul khatimah ?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dari husnul khatimah.


2. Untuk mengetahui tanda-tanda husnul khatimah.
3. Untuk mengetahui cara dalam meriah husnul khatimah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Husnul Khotimah

Husnul Khatimah adalah Bahasa Arab yang memiliki arti sebuah akhir yang baik, yang
dimaksud berakhir atau wafat dalam keadaan baik yang diridhai oleh Allah. Husnul Khatimah
sendiri berasal dari kata husnul yang diambil dari kata hasan yang artinya baik dan khatimah
yang memiliki arti sebuah akhir. Husnul khatimah adalah akhir yang baik yaitu ketika seorang
hamba sebelum meninggal ia diberi taufiq untuk menjauhi semua yang dapat menyebabkan
kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia bertaubat dari dosa dan maksiat serta semangat
melakukan ketaatan dan perbuatan-perbuatan baik hingga akhirnya ia meninggal dunia.1

B. Tanda-tanda Husnul Khatimah


Tanda-tanda seseorang mencapai akhir hidupnya yakni dengan tanda seseorang
tersebut berperilaku baik dan tidak dalam keadaan buruk, diantara lain tanda-tanda Husnul
Khatimah antara lain:
1. Mengucapkan kalimat syahadat saat datangnya ajal.2 Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : "Barangsiapa yang akhir ucapannya
adalah laa ilaaha illallah (tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar
selain Allah), maka ia akan masuk surga" (HR. Abu Dawud dan Al-Hakim)3.
2. Meninggal dalam keadaan kening berkeringat. Berdasarkan hadits
Buraidah bin Al-Khusaib, bahwa ia berada di Negeri Khurasan, lalu suatu
ketika ia menjenguk saudaranya yang sedang sakit dan mendekati ajalnya.
Dahinya berkeringat.4 Maka Buraidah mengatakan, "Allahu Akbar, aku
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "kematian
seorang mukmin dengan keringat di kening" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah,
An-Nasai, dan Ahmad)5

1
Https://almanhaj.or.id/10700-bahagia -dengan-husnul-khatimah-sengsara-dengan-suul-khatimah-2.html diakses
pada tanggal 15 Maret 2021.
2
Dar Al Qasim, Mohammad Latif, Eko Haryanto Abu Ziyad (2008). Tanda-tanda Husnul Khatimah dan Suul
Khatimah. Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. Hlm. 1.
3
https://muslimah.or.id/9422-kunci-surga.html diakses pada tanggal 15 Maret 2021.
4
Dar Al Qasim, Mohammad Latif, Eko Haryanto Abu Ziyad (2008). Tanda-tanda Husnul Khatimah dan Suul
Khatimah. Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. Hlm. 1.
5
https://rumaysho.com/1763-tanda-husnul-khatimah-dan-suul-khatimah.html diakses pada tanggal 15 Maret 2021.
3. Meninggal pada malam Jum'at atau siang harinya6. Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: "Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at
atau malam Jum’at , melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa)
kubur" (HR. Ahmad dan Tirmidzi)7
4. Mati syahid di medan perang.
5. Mati karena wabah penyakit. “Orang yang mati karena wabah adalah syahid”
(HR. Ahmad)
6. Mati karena sakit perut “Orang yang mati karena penyakit perut adalah
syahid” (HR, Ahmad)
7. Mati tenggelam dan terbakar, berdasarkan sabda Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam: "Orang yang mati syahid ada lima, yakni
orang yang mati karena tho’un (wabah), orang yang mati karena
menderita sakit perut, orang yang mati tenggelam, orang yang mati karena
tertimpa reruntuhan dan orang yang mati syahid di jalan Allah" (HR.
Bukhari dan Muslim).
8. Meninggalnya seorang wanita yang melahirkan anaknya di saat nifas.
Berdasarkan hadits dari Ubadah bin Shamit, bahwa Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menjenguknya ketika Ubadah sedang
sakit. Di sela-sela itu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
bertanya : "Tahukah kalian, siapa orang yang mati syahid di kalangan umatku
?" Ubadah menjawab : “Ya Rasulullah merekalah orang yang sabar yang
selalu mengharap pahala dan musibahnya” Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam mengarahkan, “Berarti orang yang mati syahid dikalanga
umatku Cuma sedikit. Orang yang mati berjihad di jalan Allah, syahid,
orang yang mati karena Tha’un, syahid. Orang yang mati tenggelam,
syahid. Dan wanita yang mati karena nifas, dia akan ditarik oleh anaknya
menuju surga dengan tali pusarnya”. (HR. Ahmad)8 .

6
Dar Al Qasim, Mohammad Latif, Eko Haryanto Abu Ziyad (2008). Tanda-tanda Husnul Khatimah dan Suul
Khatimah. Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. Hlm. 1.
7
https://rumaysho.com/1763-tanda-husnul-khatimah-dan-suul-khatimah.html diakses pada tanggal 15 Maret 2021.
8
https://konsultasisyariah.com/16603-wanita-yang-mati-karena-melahirkan-syahid.html diakses pada tanggal 15
Maret 2021.
9. Mati terbakar. Dan Penyakit pinggang (memar atau angin yang tertahan
dipinggang (semacam angin duduk) dan menyebabkan rasa sakit dan sesak
nafas), Banyak hadis yang masyhur tentang hal ini. Dari Jabir bin 'Utaik
secara marfu': "Orang yang mati syahid selain orang yang meninggal di
jalan Allah ada tujuh: "Orang yag meninggal karena penyakit tha'un,
orang yang tenggelam, Dan Penyakit pinggang, orang yang meninggal
karena sakit perut, orang yang mati terbakar, orang yang tertimpa
reruntuhan bangunan, dan seorang wanita yang meninggal di saat nifas,
maka ia mati syahid" (HR. Malik, Abu Dawud, dan Nasa’i).
10. Meninggal karena terserang penyakit TBC, berdasarkan sabda Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam: "(Orang) yang terbunuh di
medan perang mati syahid, wanita yang meninggal di saat nifas mati syahid,
orang yang terbakar mati syahid, orang yang tenggelam mati syahid, orang
yang meninggal karena terserang penyakit TBC mati syahid, dan orang yang
mati karena sakit perut mati syahid" (HR. Thabrani).
11. Mati karena mempertahankan harta yang akan dirampok.
12. Mati karena membela agama dan jiwa. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda: "Siapa yang dibunuh karena membela hartanya maka ia
syahid. Siapa yang dibunuh karena membela keluarganya maka ia syahid. Siapa
yang dibunuh karena membela darahnya atau karena agamanya, ia syahid"
(HR. Abu Dawud, dan An-Nasa’i).
13. Mati ketika beramal sholeh, berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wa sallam: "Barangsiapa yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha
illallah hanya karena mengharap wajah Allah, maka ia akan diwafatkan
dengan (mengucapkan) kalimat tersebut, ia akan masuk surga. Barangsiapa
yang berpuasa hanya karena mengharap wajah Allah, maka akan dijadikan
akhir hayatnya dalam keadaan berpuasa, ia akan masuk surga dan
barangsiapa yang bersedekah dengan hanya mengharap wajah Allah, maka
akan dijadikan akhir kehidupannya dalam keadaan bersedekah, ia akan masuk
surga" (HR. Imam Ahmad) .
14. Orang yang dibunuh oleh penguasa yang dzolim, disebabkan ia
menasehatinya. berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam : "Penghulunya para syuhada adalah Hamzah bin Abdul Muthalib
dan orang yang mendatangi penguasa yang dzalim, lalu ia memerintahkan dan
melarangnya (maksudnya menasehatinya) lalu ia dibunuh (oleh penguasa
tersebut)" (HR. Al-Hakim)9.
C. Cara Meraih Husnul Khatimah
Husnul Khatimah, atau akhir yang baik adalah harapan setiap Muslim. Karena,
akhir dari kehidupan di dunia akan menjadi penentu kehidupan selanjutnya, yakni kehidupan
di akhirat. Jika akhir hidup seseorang baik maka akan mendapatkan kehidupan di kampong
akhirat yang baik pula, akan masuk ke dalam surga yang tinggi dengan sungai-sungai
mengalir di bawahnya. Sebaliknya, jika akhir seseorang buruk, maka akan mendapatkan azab
yang dahsyat, mulai dari siksa kubur, ketegangan dan ketakutan di hari berbangkit, hingga
lidah api neraka serta berbagai bentu siksanya yang pedih10. Lalu bagaimana cara agar seorang
Muslim berusaha untuk mendapatkan husnul khatimah ?
1. Doa
Harus senantiasa berdoa kepada Allah agar diberikan kematian yang baik, kematian
yang indah, husnul khatimah. Seorang Muslim memang harus senantiasa berserah diri,
pasrah, dan mempersembahkan segalanya untuk Allah semata, sebagaimana dalam firman-
Nya :
“Katakanlah, ‘Sesungguhnya shalat, ibadah, hidup, dan matiku hanyalah untuk
Allah, Tuhan semesta Alam’” (QS. Al-An’am: 162)
Salah satu doa yang dapat dilantunkan seorang Muslim adalah doa yang terdapat
dalam firman Allah sebagai berikut :
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada
iman (yaitu), ‘Berimanlah kamu kepada Tuhan-mu, ‘maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami
ampunilah kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan
wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti” (QS. Ali Imran: 193)
“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan

9
Dar Al Qasim, Mohammad Latif, Eko Haryanto Abu Ziyad. (2008). Tanda-tanda Husnul Khatimah dan Suul
Khatimah. Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. Hlm. 2-3.
10
Muinudinillah. (2013). Khusnul Khotimah Jalan menggapai Indahnya Kematian Menuju Kebahagiaan Abadi.
Surakarta: Pustaka Al Hanan. Hlm. 185.
peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al-Baqarah: 201)
Memohon agar dimasukkan ke surga dan dihindarkan dari siksa api neraka
merupakan bentuk agar seorang Muslim mendapatkan husnul khatimah. Karena husnul
khatimah itu dihindarkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga.11
2. Senantiasa Istiqomah
Beristiqomah untuk tetap di jalan Islam sangat penting karena akhir dari hidup
seseorang akan sangat mempengaruhi perjalanan di alam akhirat nanti. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda tentang orang mati dalam haji
“Jangan engkau tutupi kepalanya karena ia dibangkitkan pada hari kiamat dalam
kondisi bertalbiyah” (HR. Ibnu Abi Syaibah dan Thabarani)
Jadi, meskipun seseorang sejak kecil beribadah, rajin sholat, rajin baca Al-Qur’an,
berpuasa, dan yang lainnya. Namun setelah dewasa ternyata mengalami kefuturan lalu
berbuat maksiat, dan saat berbuat maksiat ternyata ia meninggal dunia maka dia akan
dibangkitkan sebagaimana dia meninggal dunia. Ketika kemaksiatan yang dilakukan adalah
berzina, ia akan dibangkitkan sebagai pezina, dan jika berjudi, maka akan dibangkitkan
sebagai pejudi. Sedangkan orang yang senantiasa beriman, senantiasa menjaga keimanannya
maka ia akan mendapatkan akhir yang baik.
Orang yang istiqomah akan mendapatkan kehormatan dari Allah berupa husnul
khatimah. Ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dari Anas
Radhiyallahu’anhu : “Bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah
bersabda, ‘Jika Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang, Dia akan memperlakukannya
(dengan baik).’ Ditanyakan, ‘Bagaimana dia memperlakukannya?’ Beliau menjawab, ‘Dia
menuntunnya untuk beramal shalih sebelum kematiannya.” (HR. Tirmidzi dan Hakim).12
3. Islamisasi Hidup
Islamisasi hidup adalah menjadikan hidup seseorang berdasarkan syariat Islam
mulai dari urusan yang terkecil sampai urusan yang terbesar. Islamisasi hidup yaitu
menjadikan Islam sebagai akhlak atau adab seseorang sehari-hari. Jika seseorang telah
tercelup dalam nilai-nilai Islam maka segala ucapan dan tindakannya tidak lain adalah

11
Muinudinillah. (2013). Khusnul Khotimah Jalan menggapai Indahnya Kematian Menuju Kebahagiaan Abadi.
Surakarta: Pustaka Al Hanan. Hlm. 186-187.
12
Muinudinillah. (2013). Khusnul Khotimah Jalan menggapai Indahnya Kematian Menuju Kebahagiaan Abadi.
Surakarta: Pustaka Al Hanan. Hlm. 187-188.
gambaran dari Islam itu sendiri. Dengan Islamisasi hidup Insya Allah akan membuat
seseorang mampu menggapai husnul hatimah.13
4. Mengingat Mati
Selalu mengingat mati merupakan sarana untuk bisa istiqomah menjalankan
ketaatan karena semua kemaksiatan pangkalnya dari mengikuti syahwat dan lupa akan
kematian. Kematian mengingatkan bahwa segala sesuatu dari dunia itu pasti berakhir dan
datanglah kehidupan akhirat yang abadi. Kebahagian akhirat tidak mungkin tercapai kecuali
dengan kesudahan yang baik, sedangkan kematian itu datang dengan tiba-tiba. Seseorang
yang selalu mengingat kematian dan akhirat akan selalu menjaga ketaatanya dengan
melakukan amal shalih.14
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Orang mukmin yang paling
utama adalah orang yang paling baik akhlaknya. Orang mukmin yang paling cerdas adalah
orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling bagus persiapannya untuk
menghadapi kematian. Mereka semua orang-orang cerdas (yang sesungguhnya, pent)”. (HR.
At-Tirmidzi)
5. Menjaga Semangat Dakwah dengan Membangun Kebanggaan dengan Islam
Bangga dengan Islam melahirkan kebahagiaan dalam mengamalkannya dan
mendorong untuk selalu berdakwah dan memperjuangkan Islam, semangat menuntut ilmu
agama Islam, semangat mengamalkan dan semangat memperjuangkan Islam dengan cara
berdakwah mengantarkan seseorang untuk senantiasa menjaga keimannya sampai ia
menemui Allah. Dan Allah akan meneguhkan hati orang yang istiqomah di jalan-Nya sampai
bertemu dengan-Nya.15
Allah berfirman : “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan
ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan
orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang dia kehendaki” (QS. Ibrahim: 27)

13
Muinudinillah. (2013). Khusnul Khotimah Jalan menggapai Indahnya Kematian Menuju Kebahagiaan Abadi.
Surakarta: Pustaka Al Hanan. Hlm. 189
14
Muinudinillah. (2013). Khusnul Khotimah Jalan menggapai Indahnya Kematian Menuju Kebahagiaan Abadi.
Surakarta: Pustaka Al Hanan. Hlm. 189-190
15
Muinudinillah. (2013). Khusnul Khotimah Jalan menggapai Indahnya Kematian Menuju Kebahagiaan Abadi.
Surakarta: Pustaka Al Hanan. Hlm. 190.
KESIMPULAN
Husnul Khatimah sendiri berasal dari kata husnul yang diambil dari kata hasan
yang artinya baik dan khatimah yang memiliki arti sebuah akhir. Husnul khatimah adalah
akhir yang baik yaitu ketika seorang hamba sebelum meninggal ia diberi taufiq untuk
menjauhi semua yang dapat menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia
bertaubat dari dosa dan maksiat serta semangat melakukan ketaatan dan perbuatan-perbuatan
baik hingga akhirnya ia meninggal dunia.
Adapun tanda-tanda Husnul Khatimah ada 14 yang diantaranya adalah
mengucapkan kalimat syahadat saat datangnya ajal, Meninggal dalam keadaan
kening berkeringat, meninggal pada malam Jum'at atau siang harinya, mati syahid
di medan perang, mati karena wabah penyakit, mati karena sakit perut, mati
tenggelam dan terbakar, meninggalnya seorang wanita yang melahirkan anaknya di
saat nifas, mati terbakar. Dan Penyakit pinggang (memar atau angin yang tertahan
dipinggang (semacam angin duduk) dan menyebabkan rasa sakit dan sesak
nafas), meninggal karena terserang penyakit TBC, Mati karena mempertahankan
harta yang akan dirampok, mati karena membela agama dan jiwa, Mati ketika
beramal sholeh, Orang yang dibunuh oleh penguasa yang dzolim.
Husnul Khatimah, atau akhir yang baik adalah harapan setiap Muslim. Karena,
akhir dari kehidupan di dunia akan menjadi penentu kehidupan selanjutnya, yakni kehidupan
di akhirat. Jika akhir hidup seseorang baik maka akan mendapatkan kehidupan di kampong
akhirat yang baik pula, akan masuk ke dalam surga yang tinggi dengan sungai-sungai
mengalir di bawahnya. Sebaliknya, jika akhir seseorang buruk, maka akan mendapatkan azab
yang dahsyat, mulai dari siksa kubur, ketegangan dan ketakutan di hari berbangkit, hingga
lidah api neraka serta berbagai bentu siksanya yang pedih. Cara agar agar seorang Muslim
berusaha untuk mendapatkan husnul khatimah yaitu dengan berdoa, senantiasa istiqomah,
Islamisasi hidup, mengingat mati, menjaga semangat dakwah dengan membangun
kebanggaan dengan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Muinudinillah. (2013). Khusnul Khotimah Jalan menggapai Indahnya Kematian Menuju
Kebahagiaan Abadi. Surakarta: Pustaka Al Hanan. Hlm.
Dar Al Qasim, Mohammad Latif, Eko Haryanto Abu Ziyad. (2008). Tanda-tanda Husnul Khatimah
dan Suul Khatimah. Maktab Dakwah dan Bimbingan Jaliyat Rabwah
Https://almanhaj.or.id/10700-bahagia -dengan-husnul-khatimah-sengsara-dengan-suul-khatimah-
2.html
https://muslimah.or.id/9422-kunci-surga.html
https://rumaysho.com/1763-tanda-husnul-khatimah-dan-suul-khatimah.html
https://konsultasisyariah.com/16603-wanita-yang-mati-karena-melahirkan-syahid.html

Anda mungkin juga menyukai