Anda di halaman 1dari 5

Kematian 

atau ajal adalah akhir dari kehidupan, ketiadaan nyawa dalam organisme
biologis. Semua makhluk hidup pada akhirnya akan mati secara permanen, baik karena
penyebab alami seperti penyakit atau karena penyebab tidak alami seperti kecelakaan.

Kematian adalah sebuah keniscayaan. Tidak ada yang tahu kapan dan di mana
kematian akan menghampiri. Ia bisa menemui siapa saja baik tua maupun muda tanpa bisa
dimajukan atau dijadwal mundur. Orang yang masih muda ataupun mereka yang sudah tua,
yang masih dalam keadaan sehat maupun yang sedang mengalami sakit, semuanya bisa saja
menemui kematiannya tanpa dapat diduga-duga.

Berapa banyak kematian menghampiri seorang anak muda ketika ia sedang tenggelam
di dalam mimpi-mimpinya. Dan adapula orang tua yang sudah begitu renta justru masih
panjang masa hidupnya padahal setiap harinya ia selalu berjaga-jaga jikalau datang ajalnya. 

Setiap orang dianjurkan untuk memperbanyak mengingat mati dan menyiapkan diri
untuk menyambutnya dengan bertobat dan istiqamah dalam beribadah kepada Allah
subhanahu wata‘ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:  

‫ت هَا ِذ ِم ِذ ْك ِر ِم ْن أَ ْكثِرُوا ا‬
ِ ‫اللَّ َّذا‬

Artinya: “Perbanyaklah oleh kalian mengingat pemutus kenikmatan


(kematian).” (HR. Ibnu Hiban)

Sedangkan bagi keluarga atau orang yang berada di sekeliling orang yang telah terlihat
adanya tanda-tanda datangnya ajal ada beberapa hal yang mesti dilakukan.
Berikut adalah empat hal yang disunnahkan dilakukan oleh umat Muslim jika
mengetahui saudara, teman, atau orang lain sedang mengalami sakaratul maut atau
tanda-tanda kematian akan menghampiri.

Pertama, arahkan orang yang sedang sakaratul maut tersebut tidur di atas


lambungnya yang sebelah kanan dengan menghadap kiblat. Jika sulit, maka cukup arahkan
sedikit wajahnya menghadap kiblat. Tetapi paling disunnahkan jika mungkin, arahkan
tubuhnya menghadap kiblat.

Kedua, disunnahkan menalqin orang yang sakaratul maut dengan suara lembut.


Mentalqin adalah menuntun seseorang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan
kalimat syahadat Laa Ilaaha Illa Allah. Mentalqin seseorang yang akan meninggal dunia
disunnahkan bagi orang yang ada di sisi orang yang akan meninggal dunia

dengan suara yang lembut. Menurut keterangan kitab Al Fiqh Al Manhaji Ala Madzhab Al
Imam Asy Syafii disebutkan bahwa bacaan syahadat La ilaha illa Allah tersebut hanya cukup
diperdengarkan saja kepada orang yang sakaratul maut tersebut, tanpa perlu menyuruhnya
untuk mengucapkan juga. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah

)‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم * لقنوا موتاكم ال إله إال هللا (رواه مسلم‬

Rasulullah saw. bersabda: “Talqinkanlah orang-orang yang hendak meninggal dunia (di
antara) kalian La ilaha illa Allah.” (H.R. Muslim).

Ketiga, disunahkan membacakan surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat.
Berdasarkan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hiban:
‫يس َموْ تَا ُك ْم َعلَى اقرؤوا‬

Artinya: “Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat di antara kalian.”

Keempat, orang yang sedang mengalami sakit dan merasakan sudah adanya tanda-tanda
kematian ia dianjurkan untuk berbaik sangka (husnu dhan) kepada Allah. Dalam keadaan
seperti ini yang terbaik ia lakukan adalah membuang jauh-jauh bayangan dosa dan
kemaksiatan yang telah ia perbuat. Sebaliknya ia dianjurkan untuk membayangkan bahwa
Allah akan menerimanya dan mengampuni semua dosa-dosanya.   Dalam sebuah hadis qudsi
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim  Allah berfirman:

‫بِي َع ْب ِدي ظَنِّ ِع ْن َد أَنَا‬

Artinya: “Aku bersama prasangka hamba-Ku kepadaku.”

Setelah itu, sebagai umat islam hendaknya segera melakukan pengurusan jenazah.
Jenazah secara bahasa berarti mayat/jasad. Hukum perawatan jenazah adalah fardhu kifayah,
yang artinya kewajiban umat islam dapat gugur apabila telah dikerjakan oleh sebagian
orang/beberapa orang.Jika ada seorang muslim yang meninggal dunia dan ada seorang
muslim yang mengurusnya, maka kewajiban seluruh umat islam menjadi gugur. Namun,
aapabila tidak ada satu pun umat islam yang mengurus, maka semua umat islam akan
berdosa.
a. Ta’rif Hadits Mutawatir

Kata mutawatir Menurut lughat ialah mutatabi yang berarti beriring-iringan atau berturut-turut
antara satu dengan yang lain. Sedangkan menurut istilah ialah:

“Suatu hasil hadis tanggapan pancaindera, yang diriwayatkan oleh sejumlah besar rawi, yang
menurut kebiasaan mustahil mereka berkumpul dan bersepakat untuk dusta.”

Artinya:
“Hadits mutawatir ialah suatu (hadits) yang diriwayatkan sejumlah rawi yang menurut adat mustahil
mereka bersepakat berbuat dusta, hal tersebut seimbang dari permulaan sanad hingga akhirnya,
tidak terdapat kejanggalan jumlah pada setiap tingkatan.”

Tidak dapat dikategorikan dalam hadits mutawatir, yaitu segala berita yang diriwayatkan
dengan tidak bersandar pada pancaindera, seperti meriwayatkan tentang sifat-sifat manusia,
baik yang terpuji maupun yang tercela, juga segala berita yang diriwayatkan oleh orang
banyak, tetapi mereka berkumpul untuk bersepakat mengadakan berita-berita secara dusta.

Hadits yang dapat dijadikan pegangan dasar hukum suatu perbuatan haruslah diyakini
kebenarannya. Karena kita tidak mendengar hadis itu langsung dari Nabi Muhammad SAW,
maka jalan penyampaian hadits itu atau orang-orang yang menyampaikan hadits itu harus
dapat memberikan keyakinan tentang kebenaran hadits tersebut. 
Dalam sejarah para perawi diketahui bagaimana cara perawi menerima dan menyampaikan
hadits. Ada yang melihat atau mendengar, ada pula yang dengan tidak melalui perantaraan
pancaindera, misalnya dengan lafaz diberitakan dan sebagainya. Disamping itu, dapat
diketahui pula banyak atau sedikitnya orang yang meriwayatkan hadits itu.

Apabila jumlah yang meriwayatkan demikian banyak yang secara mudah dapat diketahui
bahwa sekian banyak perawi itu tidak mungkin bersepakat untuk berdusta, maka
penyampaian itu adalah secara mutawatir.
.Makalah Pendidikan Agama Islam
“Perawatan Jenazah”

Nama Anggota : Duta Umari Tauhid

Siti Nurhaliza Hasni

Siti Firda Hidayati Hamzil

Tantowi Johari

Viona Winda Octavia

Zulaeli

Anda mungkin juga menyukai