Anda di halaman 1dari 29

Fiqh Janaiz:

Perawatan Jenazah
Peta Konsep
MEJENGUK ORANG SAKIT
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa
Rasululah SAW bersabda: “Hak orang
muslim atas muslim lain ada enam: Jika
engkau bertemu dengan orang muslim,
maka ucapkanlah salam kepadanya; jika
dia mengundangmu, maka datangilah; jika
dia meminta nasihat kepadamu, maka
nasihatilah; jika dia bersin, lalu mengucap
Hamdalah, maka doakanlah; jika dia sakit,
maka jenguklah; jika dia wafat, maka
iringilah”.
Sakaratul Maut
Menurut Syekh Nawawi Banten, di antara tanda-tanda jenazah yang
husnul-khatimah (akhir yang terpuji) adalah keningnya berkeringat;
kedua matanya mengeluar-kan air mata; janur hidungnya mengembang
dan wajahnya ceria (tersenyum). Sedangkan tanda-tanda jenazah yang
su’ul khatimah (akhir yang tercela) adalah wajahnya kelihatan sedih dan
takut; ruhnya sulit keluar, bahkan sampai seminggu; kedua sudut
bibirnya berbusa.
Akhlak terhadap orang yang
mengalami sakaratul maut
1. Menidurkan miring ke kanan dengan menghadap kiblat.
2. Selalu mengingatkan waktu-waktu shalat.
3. Menalqin dengan kalimat syahadat atau minimal dengan kalimat
Jalalah (Allah).
4. Memberi wewangian dan menyiwaki.
5. Membaca al-Qur’an di samping orang yang sekarat mati.
6. Memberi minum, terutama jika ada tanda bahwa orang yang
sekarat mati (muhtadhar) meminta minum.
Ta’ziyah
Secara etimologi, ta’ziyah berasal dari akar kata ‘aza–ya‘zi, yang berarti menghibur
atau mendorong agar sabar. Sehubungan dengan meninggalnya seseorang, ta’ziyah
berarti mengunjungi keluarga yang tertimpa musibah kematian dengan tujuan
menghibur dan membesarkan hati agar bersabar.

Jadi, ta’ziyah adalah menghibur keluarga jenazah, membesarkan hati mereka agar
bersabar, menyarankan agar ridha terhadap qadha’-qadar Allah SWT, dan
mendoakan jenazah yang berstatus muslim.

Ta’ziyah hukumnya sunah dilakukan selama tiga hari sejak terjadinya musibah
kematian, baik sebelum jenazah dikuburkan maupun sesudahnya. Akan tetapi, yang
lebih utama ta’ziyah dilakukan sebelum jenazah dikuburkan. Jika lebih dari tiga hari,
maka hukum ta’ziyah makruh, kecuali bagi orang yang memang tinggalnya jauh dari
rumah duka. Demikian keterangan dalam Hadis Bukhari Muslim. Hal ini dimaksudkan
agar tidak menimbulkan perasaan sedih di hati keluarga jenazah.
Memandikan Jenazah
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai