Anda di halaman 1dari 2

Nama : Adri Fadli

NIM : 61608100821005

1. Apa yang saudara ketahui tentang kewajiban seorang muslim dalam menghadapi seorang yang
akan meninggal dunia?
2. Apakah jenazah yang menggunakan gigi palsu atau mata palsu harus dibuka?
3. Sebutkan tanda-tanda orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah?
4. Bagaimana hukum orang yang mati tidak dimandikan, tidak dilepas pakaian yang dipakainya
semasa hidup, dan berikan contoh?
5. Ada fenomena di masyarakat selepas salat ied, yaitu berziarah secara berjamaah atau keluarga,
adakah hal demikian pada zaman Rasulullah SAW. Dan bagimana tentang berziarah dengan
menabur bunga dan mencucurkan air ke atas kuburan?

JAWABAN

1. Yang saya ketahui sebagai seorang muslim, kewajiban saya kepada seorang muslim yang akan
meninggal adalah menuntunnya membaca kalimat tauhid, menutup matanya. Dan melakukan
fardu kifayah. Dan setelah dia meninggal kita sebagai muslim berkewajiban untuk
memandikanya, mengkafaninya, menyolatkannya, menguburkan nya, dan mendoakan nya.
2. Menurut saya jenazah yang menggunakan mata dan gigi palsu pada saat di kuburkan tidak usah
di buka. Karena jenazah seorang muslim harus disikapi sebagai mana pada saat dia hidup, tetapi
jika mata dan gigi palsu tersebut bernilai tinggi, dan merusak jenazah maka harus dilepaskan.
3. Mengucapkan kalimat syahadat, mengeluarkan keringat di dahi, meninggal pada siang atau
malam hari jumat, meninggal karena penyakit wabah, meninggal karena sakit perut, meningan
karena tenggelam dan tertimpa reruntuhan, mati syahid di medan perang, wanita yang
meninggal saat nifas atau saat melahirkan anak, meninggal karena mempertahankan hartanya,
meninggal dalam keadaan mengejar kebaikan atau amal soleh, dan meninggal saat menjaga
perbatasan dengan negara kafir.
4. Jenazah seorang muslim hukumnya fardhu kifayah untuk dimandikan, dikafankan, dan disolatka.
Dalam keadaan normal seorang muslim wajib untuk dimandikan, dikafankan, dan disolatkan,
tetapi jika dalam keadaan darurat tidak apa untuk tidak dilakukan, contohnya nabi saw pernah
memerintahkan untuk mengubur para syuhada' Uhud dalam bercak-bercak darah. Mereka tidak
dimandikan dan tidak dishalatkan (HR Al Bukhari). Hukum ini khusus bagi syahid ma'rakah
(orang yang terbunuh di medan perang). Adapun orang yang mati terbunuh karena membela
hartanya atau kehormatannya, merujuk pada Asy Syarhul Mumti (5/364), mereka tetap
dimandikan, meskipun mereka juga syahid. Demikian orang yang mati karena wabah tha'un atau
karena penyakit perut, mati tenggelam, atau terbakar. Meskipun mereka syahid, mereka tetap
dimandikan.
5. Ziara kuburan setelah solat ied di perbolehkan, Ziarah kubur itu dibolehkan oleh Rasulullah saw.
selama tujuannya mengingatkan si peziarah itu bahwa dirinya pun akan mati seperti mereka:
Dari Abu Hurairah berkata, ‘Nabi saw. menziarahi kuburan ibunya, beliau nangis dan menangis
pula orang-orang di sekelilingnya, lalu beliau bersabda,’Aku minta izin kepada Tuhanku untuk
aku mintakan ampunan baginya tetapi tidak diizinkan bagiku. Dan aku meminta izin untuk
menziarahi kuburannya maka Ia mengizinkan bagiku, maka hendaklah kamu menziarahi kuburan
karena sesungguhnya akan mengingatkan kamu kepada kematian.” H.r. Al-Jamaah.
Rasululla saw. mensyariatkan bagi orang yang mendatangi kuburan untuk membaca doa sebagai
berikut
Dari Buaridah ia berkata, “Rasulullah saw.mengajarkan kepada mereka (para sahabat) apabila
mereka menuju kuburan-kuburan agar berdoa, Assalamu Alaikum Ahlad Diyar minal Mu’minin
wal Muslimin, wa Inna Insya Allah Lalahiquun, Nas’alullaha Lana wa Lakumul a’fiyata. ( Assalamu
alaikum wahai pengisi kuburan dari kalangan mukminin dan muslimin, sesungguhnya kami akan
bertemu kalian insya Allah. Kami memohon kepada Allah afiat untuk kami dan kalian.” H.r.
Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah
Waktu untuk berziarah itu boleh kapan saja tidak ditetapkan waktunya dan wajib diketahui tidak
ada acara dan upacara apapun. Seperti, menabur bunga atau mencucurkan air, membaca
alquran, membaca doa-doa, apalagi meminta-minta. Masalah lain adalah anggapan atau
keyakinan bahwa mendoakan yang telah mati di atas kuburannya lebih afdhal atau akan lebih
diijabah. Keyakinan seperti ini jatuh kedalam kemusyrikan

Anda mungkin juga menyukai