Anda di halaman 1dari 8

ADAB MENGHADAPI SAKARATUL MAUT PADA PASIEN SERTA DOA DOA SAAT KETIKA PASIEN

TELAH MENINGGAL DUNIA


AGUS MIRAJ DARAJAT.,SPD.,S.Kep.,Ners.,M.Kes
Saat saudara kita ada yang sedang mengalami sakaratul maut, dampingi dia dan bacakan
kalimat ini!
Sungguh, sakitnya sakaratul maut tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit gigi atau sakit yang
lainnya. Rasa sakit sakaratul maut dikatakan lebih sakit dibandingkan dengan seribu sayatan
samurai. Bahkan Nabi Muhammad SAW merasakan betapa sakitnya orang yang
sedang sakaratul maut, apalagi kita umatnya yang berlumuran dosa.
Orang yang sekarat tidak bisa diobati. Ajalnya sudah tiba. Dia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia
hanya bisa berharap bantuan doa dari orang yang mengelilinga jasadnya. Ia tidak butuh harta
dan kursi lagi. Yang dibutuhkan hanya lantunan ayat suci Al-quran dan doa keluarganya.
Pada saat itu, orang yang sekarat merasakan kebingungan yang dahsyat. Setan pun
menghampirinya dan mengajak pada kesyirikan. Andai tidak ada yang mendoakan di
sekelilingnya, bisa saja ia terpengaruh pada godaan setan. Na’udzubillah.
Oleh karena itu, para ulama menganjurkan untuk mendampingi orang yang sekarat.
Pendampingan ini bukan hanya sekedar menangis, akan tetapi mendoakan husnul khotimah.
Banyak bacaan (ayat atau dzikir) yang dianjurkan dibaca di dekat orang yang sekarat.
Di antaranya Surat Yasin, Surat Ar-Ra’du, dan kalimat tahlil. Dalam kitab Nihayatuz
Zain dijelaskan bahwa Surat Yasin ini dibaca dengan nyaring sedangkan Surat Ar-Ra’du dibaca
secara pelan. Faidahnya sangat banyak, di antaranya adalah memudahkan keluarnya ruh. Selain
itu, perbanyak juga menalqin (mendikte) orang yang sekarat dengan kalimat tahlil, lailaha
illaallah.
Rasulullah SAW bersabda:
‫ه م وت اك م ل ق نو ا‬ ‫هللا ا ال الال‬
Tuntunlah orang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat laa ilaha
illaallah. (HR. Muslim)
Maka dari itu, temanilah orang yang akan meninggal dunia. Perbanyaklah bacaan Al-Quran di
sampingnya atau kalimat tahlil, karena tidak ada hal lain yang diharapkannya kecuali bantuan
doa dari orang yang masih hidup. Dan juga tidak diperkenankan orang yang hadir
membicarakan aib atau keburukan orang tersebut.
Oleh karena itu, teruslah tanpa henti mendoakan kebaikan untuk orang yang sedang sekarat.
Dengan begitu ia akan terbantu dalam mengahadapi sakitnya kematian. Dengan begitu pula
ketika giliran kita yang sekarat, akan ada orang lain yang melakukan hal sama.
Wallahu A’lam.

Lakukan Empat Hal Ini saat Menghadapi Orang Sakatul Maut .


Setiap orang dianjurkan untuk memperbanyak mengingat mati dan menyiapkan diri untuk
menyambutnya dengan bertobat dan istiqamah dalam beribadah kepada Allah subhanahu
wata‘ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‫ل ِومِ ثمثا ثِ رُ ثمْ ْ رثنم ا و رُِ كثَْأ‬
‫أ تذَّذأ ثم‬ Artinya:
“Perbanyaklah oleh kalian mengingat pemutus kenikmatan (kematian).” (HR. Ibnu
Hiban) Kematian adalah sebuah keniscayaan. Ia bisa menemui siapa saja baik tua maupun
muda tanpa bisa dimajukan atau dijadwal mundur. Orang yang masih muda ataupun mereka
yang sudah tua, yang masih dalam keadaan sehat maupun yang sedang mengalami sakit,
semuanya bisa saja menemui kematiannya tanpa dapat diduga-duga. Kematian tidak lebih
dekat kepada orang tua dari pada anak muda, pun tidak lebih dekat kepada orang yang sakit
dari pada orang yang sehat. Berapa banyak kematian menghampiri seorang anak muda ketika
ia sedang tenggelam di dalam mimpi-mimpinya. Dan berapa banyak pula orang tua yang sudah
begitu renta justru masih panjang masa hidupnya padahal setiap harinya ia selalu berjaga-jaga
jikalau datang ajalnya. Orang yang dalam keadaan sakit anjuran untuk mengingat kematian
dan menyiapkan diri untuknya menjadi lebih kuat baginya. Sedangkan bagi keluarga atau orang
yang berada di sekeliling orang yang telah terlihat adanya tanda-tanda datangnya ajal ada
beberapa hal yang mesti dilakukan.
Dr. Musthafa Al-Khin dalam kitabnya Al-Fiqhul Manhajî menyebutkan ada 4 (empat) hal yang
semestinya dilakukan seseorang terhadap anggota keluarga yang sedang mengalami naza’
atau sakaratul maut. Keempat hal itu adalah:
Pertama, menidurmiringkan orang tersebut ke sisi badan sebelah kanan untuk menghadapkan
wajahnya ke arah kiblat. Bila hal ini dirasa susah maka menelentangkannya dengan posisi
kepala sedikit diangkat sehingga wajahnya menghadap ke kiblat. Demikian pula kedua ujung
kakinya juga disunahkan untuk dihadapkan ke arah kiblat.
Kedua, disunahkan mengajari (men-talqin) orang yang sedang sekarat kalimat syahadat yakni
lâ ilâha illallâh dengan cara yang halus dan tidak memaksanya untuk ikut menirukan ucapan
syahadat tersebut. Cukuplah mentalqin dengan mengulang-ulang memperdengarkan kalimat lâ
ilâha illallâh di telinganya tanpa menyuruh untuk mengucapkannya. Bedasarkan sabda
Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim ‫ا وْ رَك ومُك رمو و ثُن كَأ‬ ‫ُ ك َث ذ م‬
‫ا َث و ومل و م‬ ‫ م‬Artinya: “Ajarilah orang
yang mau meninggal di antara kalian dengan kalimat lâ ilâha illallâh.”
Ketiga, disunahkan membacakan surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat. Berdasarkan
sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hiban: ‫ىتوع اق رؤو ا‬
‫يس وْ رَك ومُك رمو و‬ Artinya:
“Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat di antara kalian.”
Keempat, orang yang sedang mengalami sakit dan merasakan sudah adanya tanda-tanda
kematian ia dianjurkan untuk berbaik sangka (husnu dhan) kepada Allah. Dalam keadaan
seperti ini yang terbaik ia lakukan adalah membuang jauh-jauh bayangan dosa dan kemaksiatan
yang telah ia perbuat. Sebaliknya ia dianjurkan untuk membayangkan bahwa Allah akan
menerimanya dan mengampuni semua dosa-dosanya.
Dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim Allah
berfirman: ‫ِّ ثننم ثى ر نوم اونوم‬
‫ى ردنثع و‬
‫ ثيب و‬Artinya: “Aku bersama prasangka hamba-Ku kepadaku.” Para
ulama mengajarkan ketika seseorang dalam keadaan sehat maka rasa takutnya terhadap siksa
Allah (khauf) dan harapannya terhadap rahmat Allah (rajâ) mesti seimbang ada di dalam
dirinya. Ada yang mengatakan rasa takutnya harus lebih banyak dari pada harapannya.
Namun ketika seseorang dalam keadaan sakit dan telah dekat kematiannya maka harapan
pada rahmat Allah mesti harus lebih besar dari rasa takutnya atau bahkan hanya ada harapan
saja di dalam dirinya kepada rahmat Allah. Ia mesti yakin bahwa Allah akan mengampuninya
dan melimpahkan kasih sayang kepadanya. Wallâhu a’lam. (Yazid Muttaqin)
Sumber: https://islam.nu.or.id/post/read/84383/lakukan-empat-hal-ini-saat-menghadapi-
orang-sakaratul-maut

Apa yang dilakukan Ketika orang Mau Meninggal ???


Assalamualaikum, Ustadz, ana mau tanya apakah ada amalan yang harus kami lakukan
terhadap nenek kami yang sudah berumur 80 tahun dan sekarang sedang kritis, selama
seminggu ini cucu2nya menuntun membacakan “Laa illaha illallah” dan membacakan Al-
Quran,kami semua sudah ikhlas dan amalan apa lagi yang harus kami perbuat untuk nenek
kami? Mohon penjelasan. Wassalamualaikum
(Abu Panji)
Jawab:
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu. Semoga Allah memberikan kita semua
husnul khathimah.

Pertama:
Jika memungkinkan hendaknya keluarga menasehati beliau untuk memperbanyak taubat,
istighfar, bersabar, menerima takdir, dan berbaik sangka kepada Allah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ال ظن ب ا هلل ي حسن وه و إ ال أح دك م ي موت ن ال‬
“Janganlah salah seorang diantara kalian meninggal kecuali berbaik sangka kepada Allah.” (HR.
Muslim, dari Jabir bin Abdillah Al-Anshary)
Kedua:
Hendaknya kalau beliau memiliki kewajiban kepada seseorang segera menunaikan kewajiban
tersebut (seperti hutang, amanat dll), kalau tidak mungkin maka hendaklah beliau berwasiat.
Ketiga:
Sebisa mungkin ada diantara keluarga yang menjaga beliau, sehingga jika sewaktu-waktu beliau
mau meninggal ada yang mentalqin (menyuruh atau meminta membaca laa ilaha illallahu).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫هللا إ ال إل ه ال م وت اك م ل ق نو ا‬

“Talqinlah (tuntunlah) orang yang mau meninggal (untuk mengucapkan) Laa ilaaha
illallah.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudry)
Beliau shallalllahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
‫هللا إ ال إل ه ال ك الم ه آخ ر ك ان من‬ ‫ال ج ن ة دخ ل‬
“Barangsiapa yang ucapan terakhirnya “laa ilaaha illallah” maka akan masuk surga.” (HR. Abu
Dawud, dari Mua’dz bin Jabal, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany).
Keempat:
Banyak mendoakan dengan husnul khathimah khususnya ketika sakaratul maut dan tidak
mengucapkan ppada saat itu kecuali ucapan yang baik.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


‫ت قول ون م ا ع لى ي ؤم نون ال م الئ ك ة ف إن خ ير ا ف قول و ا ال م يت أ و ال مريض حضرت م إذ ا‬
“Apabila kalian menghadiri orang yang sakit atau orang yang mau meninggal maka ucapkanlah
ucapan yang baik, karena sesungguhnya malaikat mengaminkan apa yang kalian
ucapkan.” (HR. Muslim, dari Ummu Salamah)
Adapun membaca Al-Quran atau surat Yasin ketika orang mau meninggal maka tidak ada hadist
yang shahih tentangnya.
Wallahu a’lam.
Ustadz Abdullah Roy, Lc.
Read more https://konsultasisyariah.com/802-apa-yang-dilakukan-ketika-orang-mau-
meninggal.html
Amalan Agar Diringankan Saat Sakaratul Maut
Ustadz Abdul Somad Ingatkan Selalu Baca Doa Ini Ustadz Abdul Somad memaparkan amalan
yang Insya Allah jika kita rutin mengerjakannya maka akan menjadi bekal disaat menjelang ajal
dan juga bisa membawa kita ke dalam syurga.
"Sampai masanya tiba datang malaikat maut membawa kain kafan dari cahaya lalu malaikat
menampungnya keluarlah ruh sejuk dari kaki naik keatas berhembuslah sampai ke
mulut "Fanafaktu bihi miruhi" aku hembuskan aku tiupkan, dulu waktu kujadikan dari tanah
ditiup dari mulut maka keluarnya pun dari mulut, mata memandang biji matapun seolah akan
keluar,"
"Maka orang yang meninggal matanya terbuka, dan ketika kita melihat orang mati hendaklah
menutupkan matanya. Begitulah ketika kematian itu sudah tiba saatnya, sampai akhirnya
ditutup pintu amalan kita,"
"Innalilahi wainna Ilaihi rajiun" kalau orang baik, ruhpun keluar dibawa malaikat dimasukan
kain kafan minnur sampai ke pintu langit malaikatpun bertanya, inikah orang yang selalu
amalnya dibawa dari pagi sampai petang, inikah orang yang amalnya dibawa hari kamis, inikah
orangnya yang selalu amalnya dibawa pada bulan Nisfu Saban?, Iya inilah orangnya "Kammin
mashurin filardi walayakuban fiisama'.
"Berapa banyak orang yang namanya mashur di Bumi tapi malaikat tak mengenalnya, tapi
berapa banyak orang tak mengenalnya tapi malaikat mengenalnya."
"Itulah karena amalnya dibawa malaikat pagi dan petang, maka disambutlah dengan ramai oleh
malaikat. Ini adalah berkat beberapa amalsholih yang dikerjakannya waktu di dunia."
Kemudian diceritakan Ustadz Abdul Somad ketia Nabi Muhammad Isro' Mi'raj berjumpa dengan
orang yang telah meninggal, beliau mengatakan begitu sakitnya ketika kita akan mati seperti
kambing yang dikuliti hidup-hidup, seperti tebasan pedang yang berkali-kali, seperti kail mata
pancing yang masuk kedalam kulit yang basah ditarik disentapkan sehingga terikut dagingnya
sampai keluar.
Untuk itu kita selalu membaca doa agar diselamatkan ketika menjelang sakaratul maut:
1. Allahuma awin a'alaina fiisyakaratulmaut
2. Taubatan qoblalmaut, (tobat sebelum mati)
3. Warohmatal indal maut (mendapatkan rahmat ketika mati)
4. Wamaghfirotal ba'dal maut (mendapat ampunan sebelum mati).

Ini semua supaya dibaca dengan pelan dan jelas, jangan sampai dibaca dengan cepat dan tidak
jelas," begitu kata ustaz Abdul Somad.
Demikian juga ketika menghadapi sakaratulmaut penting membaca takbir " Allahu Akbar"
supaya setan yang selalu membisikkan kejelekan takut dan tidak selalu menggodanya, karena
menjelang kematian tiba hawanya akan haus dan panas, disitulah setan membawa air seolah-
olah menawarkan air agar selalu mengikuti perintahnya.
"Sambil berkata jika engkau mau air maka sebut nama aku, itu kata setan, akan tetapi jika
imannya kuat maka akan membaca takbir, maka setan tidak akan mampu menggodanya,"
Ustadz Abdul Somad melanjutkan " Setan pasti akan menggoda manusia, sampai kapan? Setan
menggoda dari arah depan, dari arah belakang, dari arah kiri, dari arah kanan sampai jasad
manusia meninggal tanpa menyebut nama Allah. Itulah akhir dari setan menggoda manusia.
"Maka kita harus selalu berzikir setiap waktu dan terjaga dari tidur. Manakala kita bangun tidur
maka kita selalu berdoa "Alhamdulilahiladzi ahyana ba'damaamatana waailahinusur" demikian
juga ketika lapar maka selapar-laparnya orang beriman manakala ia tengok makanan terus dia
ingat kepada Allah, dan berdoa:"Allah bariklana fiimarozaqtana wakina adzabanar" inilah
kehidupan bagi seorang iman."
Termasuk sebagai hamba Allah supaya bisa bersodakoh karena itulah yang akan menolong kita
di hadapan Allah SWT.
"Laula akhortani ila ajalinqoorib (Kalau engkau aku beri umur panjang ya Allah, Apa yang akan
aku lakukan) Faashodaqoh, maka aku akan bersodakoh Waakumminasholikhin, (Aku ingin
beramalsholih).
Inilah nasihat yang diberikan oleh ustaz Abdul Somad agar sebagai orang beriman selalu
teringat terhadap kematian dan selalu ingat terhadap dosa, maka berhentilah memperbanyak
berbuat dosa sehingga bisa menjaga dirinya dan selalu ridho terhadap Allah SWT.
Karena ada suatu amalan yang lebih baik dari pada haji mabrur, ada yang lebih hebat dari jihat
fiisabilillah, ada yang lebih hebat daripada baca Alquran, apa itu? Yaitu ridho menerima
keputusan Allah.
https://bangka.tribunnews.com/2019/12/10/amalan-agar-diringankan-saat-sakaratul-maut-
ustadz-abdul-somad-ingatkan-selalu-baca-doa-ini?page=2.
Penulis: Dedy Purwadi
Editor: Evan

Anda mungkin juga menyukai