Pertama:
Jika memungkinkan hendaknya keluarga menasehati beliau untuk memperbanyak taubat,
istighfar, bersabar, menerima takdir, dan berbaik sangka kepada Allah, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
ال ظن ب ا هلل ي حسن وه و إ ال أح دك م ي موت ن ال
“Janganlah salah seorang diantara kalian meninggal kecuali berbaik sangka kepada Allah.” (HR.
Muslim, dari Jabir bin Abdillah Al-Anshary)
Kedua:
Hendaknya kalau beliau memiliki kewajiban kepada seseorang segera menunaikan kewajiban
tersebut (seperti hutang, amanat dll), kalau tidak mungkin maka hendaklah beliau berwasiat.
Ketiga:
Sebisa mungkin ada diantara keluarga yang menjaga beliau, sehingga jika sewaktu-waktu beliau
mau meninggal ada yang mentalqin (menyuruh atau meminta membaca laa ilaha illallahu).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
هللا إ ال إل ه ال م وت اك م ل ق نو ا
“Talqinlah (tuntunlah) orang yang mau meninggal (untuk mengucapkan) Laa ilaaha
illallah.” (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudry)
Beliau shallalllahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda :
هللا إ ال إل ه ال ك الم ه آخ ر ك ان من ال ج ن ة دخ ل
“Barangsiapa yang ucapan terakhirnya “laa ilaaha illallah” maka akan masuk surga.” (HR. Abu
Dawud, dari Mua’dz bin Jabal, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany).
Keempat:
Banyak mendoakan dengan husnul khathimah khususnya ketika sakaratul maut dan tidak
mengucapkan ppada saat itu kecuali ucapan yang baik.
Ini semua supaya dibaca dengan pelan dan jelas, jangan sampai dibaca dengan cepat dan tidak
jelas," begitu kata ustaz Abdul Somad.
Demikian juga ketika menghadapi sakaratulmaut penting membaca takbir " Allahu Akbar"
supaya setan yang selalu membisikkan kejelekan takut dan tidak selalu menggodanya, karena
menjelang kematian tiba hawanya akan haus dan panas, disitulah setan membawa air seolah-
olah menawarkan air agar selalu mengikuti perintahnya.
"Sambil berkata jika engkau mau air maka sebut nama aku, itu kata setan, akan tetapi jika
imannya kuat maka akan membaca takbir, maka setan tidak akan mampu menggodanya,"
Ustadz Abdul Somad melanjutkan " Setan pasti akan menggoda manusia, sampai kapan? Setan
menggoda dari arah depan, dari arah belakang, dari arah kiri, dari arah kanan sampai jasad
manusia meninggal tanpa menyebut nama Allah. Itulah akhir dari setan menggoda manusia.
"Maka kita harus selalu berzikir setiap waktu dan terjaga dari tidur. Manakala kita bangun tidur
maka kita selalu berdoa "Alhamdulilahiladzi ahyana ba'damaamatana waailahinusur" demikian
juga ketika lapar maka selapar-laparnya orang beriman manakala ia tengok makanan terus dia
ingat kepada Allah, dan berdoa:"Allah bariklana fiimarozaqtana wakina adzabanar" inilah
kehidupan bagi seorang iman."
Termasuk sebagai hamba Allah supaya bisa bersodakoh karena itulah yang akan menolong kita
di hadapan Allah SWT.
"Laula akhortani ila ajalinqoorib (Kalau engkau aku beri umur panjang ya Allah, Apa yang akan
aku lakukan) Faashodaqoh, maka aku akan bersodakoh Waakumminasholikhin, (Aku ingin
beramalsholih).
Inilah nasihat yang diberikan oleh ustaz Abdul Somad agar sebagai orang beriman selalu
teringat terhadap kematian dan selalu ingat terhadap dosa, maka berhentilah memperbanyak
berbuat dosa sehingga bisa menjaga dirinya dan selalu ridho terhadap Allah SWT.
Karena ada suatu amalan yang lebih baik dari pada haji mabrur, ada yang lebih hebat dari jihat
fiisabilillah, ada yang lebih hebat daripada baca Alquran, apa itu? Yaitu ridho menerima
keputusan Allah.
https://bangka.tribunnews.com/2019/12/10/amalan-agar-diringankan-saat-sakaratul-maut-
ustadz-abdul-somad-ingatkan-selalu-baca-doa-ini?page=2.
Penulis: Dedy Purwadi
Editor: Evan