Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

“IDENTIFIKASI KESULITAN-KESULITAN BELAJAR DAN PENYEBAB KESULITAN


BELAJAR TERSEBUT PADA MATERI ASAM BASA”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia SMA-SMK

Dosen Pengampu :
Erlina, M.Pd, Ph.D
Rody Putra Sartika, M.Pd

Disusun Oleh :
Elistiani F1061181001
Iis Puspa Subekti F1061181033
Maharani Nukila F1061181051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2020
Identifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mempelajari materi Reaksi Asam
Basa serta penyebabnya (berdasarkan pengalaman pribadi dan artikel-artikel hasil
penelitian) yaitu sebagai berikut.

1. Kesulitan Membedakan Pengertian Asam Basa menurut Teori Arhenius, Bronsted Lowry,
dan Lewis.
Kesulitan ini disebabkan karena pada tingkat pendidikan sebelumnya peserta didik belum
pernah belajar tentang teori asam basa arhenius, bronsted lowry, dan lewis, sehingga
pengetahuan awal atau prior knowledge peserta didik tentang teori asam basa masih sangat
kurang. Penyebab lainnya juga dikarenakan sebagian besar peserta didik belum mampu
membedakan konsep asam basa arhenius, bronsted lowry, dan lewis. (Gazali, 2018)
Peserta didik juga mengalami miskonsepsi dalam konsep ini, contohnya :
 Peserta didik beranggapan bahwa kata donor sama maknanya dengan kata melepas
sehingga peserta didik peserta didik beranggapan bahwa asam adalah donor H +
Sedangkan basa adalah donor OH-.
 Peserta Didik beranggapan bahwa semua senyawa yang mengandung gugus OH-
merupakan basa. Misalnya pada asam format (HCOOH), asam asetat (CH3COOH) dan
etanol C2H2OH) merupakan asam dan alkohol yang memiliki gugus hidroksi. (Diera
Grandistasya, 2017)
2. Kesulitan Mengidentifikasi Pasangan Asam dan Basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry.
Kesulitan ini disebabkan karena peserta didik tidak dapat membedakan definisi asam basa
Bronsted Lowry dengan definisi asam basa konjugasi
Peserta didik juga mengalami miskonsepsi seperti :
 Peserta didik beranggapan bahwa asam basa menurut bronsted lowry adalah asam basa
konjugasi padahal asam basa dan asam basa konjugasi menurut Bronsted Lowry
memiliki pengertian yang berbeda. Asam adalah spesi yang mendonorkan proton
sedangkan basa adalah akseptor proton. Sedangkan asam konjugasi adalah spesi basa
yang menerima proton dan basa konjugasi adalah spesi asam yang melepas proton, maka
dari itu asam konjugasi dan basa konjugasi terletak disebelah kanan setelah panah dalam
penulisan reaksi kimia (Syukri, 1999).
3. Kesulitan Menentukan Sifat Asam Basa.
Kesulitan ini disebabkan karena minimnya kemampuan untuk menentukan nama dari suatu
senyawa yang diberikan. Contoh kasusnya yaitu peserta didik tahu bahwa lakmus akan
berubah menjadi warna merah apabila dalam larutan asam dan berubah menjadi biru apabila
dalam larutan basa, namun peserta didik tidak bisa membedakan larutan asam dan basa jika
informasi yang diberikan adalah nama dari asam dan basa tersebut (Diera Grandistasya,
2017)
Adapun miskonsepsi yang dialami peserta didik dalam hal ini yaitu :
 Peserta didik beranggapan bahwa semua asam bisa menghantarkan listrik dengan baik.
Padahal pernyataan yang tepat adalah “semua asam bisa menghantrakan arus listrik
namun hanya asam kuat yang dapat menghantarkan listrik dengan baik karena sifatnya
yang dapat terionisasi sempurna di dalam air. Sedangkan asam lemah hanya dapat
terionisasi sebagian sehingga kurang baik dalam menghantarkan listrik. (Purba, 2016).
4. Kesulitan dalam Menentukan Indikator Asam Basa.
Kesulitan ini disebabkan karena peserta didik tidak memahami materi titrasi asam basa pada
konsep menentukan indikator titrasi asam basa.
Adapun miskonsepsi pada peserta didik misalnya :
 Peserta didik beranggapan bahwa asam atau basa yang bersifat lebih lemah akan
menunjukkan titik eqivalen berada pada pH kurang dari 7, padahal titik ekuivalen pada
pH kurang dari 7 adalah asam, semakin kecil pH maka semakin kuat sifat asam dan
semakin besar pH maka semakin lemah sifat keasamannya (Hasan, 2017).
5. Kesulitan Menentukan proses Ionisasi pada Larutan Asam Kuat.
Kesulitan ini disebabkan karena adanya miskonsepsi pada peserta didil yaitu :
Peserta didik beranggapan bahwa asam kuat terionisasi sempurna di dalam air karena ionisasi
hanya terjadi pada senyawa yang berikatan ion, padahal selain senyawa yang berikatan ion
senyawa kovalen polar juga bisa mengion menjadi ion-ionnya di dalam air (Diera
Grandistasya, 2017).
6. Kesulitan Menentukan Tingkat Keasaman Larutan Berdasarkan Tingkat Ionisasi Asam.
Miskonsepsi yang terjadi yaitu peserta didik beranggapan bahwa semakin tinggi konsentrasi
maka semakin tinggi pula pH karena konsentrasi larutan mempengaruhi konsentrasi ion H+
sehingga hubungan pH larutan berbanding lurus dengan konsentrasi ion H+, padahal derajat
keasaman suatu larutan berbanding terbalik dengan konsentrasi pH, artinya semakin besar
konsentrasi semakin maka semakin kecil pula nilai pH sehingga semakin asam (Diera
Grandistasya, 2017).
Kesulitan Belajar pada Sub Pokok Tetapan Ionisasi Asam Basa (Ka/Kb)
Kesulitan pada sub pokok ini disebabkan karena peserta didik menganggap bahwa derajat
ionisasi (α), tidak mempengaruhi kekuatan asam, padahal derajat ionisasi (α), merupakan
ukuran kekuatan suatu larutan asam basa, dimana suatu asam kuat atau basa kuat memiliki α
= 1, sedangkan asam lemah atau basa lemah memiliki α < 1 namun ≠ 0 (0 < α < 1). Hal ini
membutuhkan perhatian khusus pada konsep tetapan ionisasi asam basa (Ka/Kb) ini. (Sahlan,
2020)

REFERENSI
Budi, F.S. 2011. Pengaruh Penyediaan Bacaan Berbentuk Refutation Text Untuk Meremediasi
Miskonsepsi Siswa tentang Konsep Asam Basa di Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Pontianak.
Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Tahun II

Gazali, Fauzana dan Eka Yusmaita. 2018. Analisis Prior Knowledge Konsep Asam Basa Siswa
Kelas XI SMA untuk merancang Modul Kimia Berbasis REACT. Jurnal Eksakta
Pendidikan Vol 2. No. 2. Hal 202-208.

Grandistaya, Diera, Eny Enawaty, dan Rahmat Rasmawan. 2017. Remediasi Kesalahan Konsepsi
Siswa dengan Refutation Text pada Materi Asam Basa di SMA. Jurnal Program Studi
Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak.

Hasan Marzuki, Resti Tri Astuti. 2017. Analisis Kesulitan Pemahaman Konsep Pada Materi
Titrasi Asam Basa Siswa SMA. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol. 1, No. 1. Hal : 22-27.

Purba, Michael. 2018. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.

Sahlan Fajrin, Aceng Haetami dan Muhamad Alim Marhadi. 2020. Identifikasi Kesulitan
Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Larutan Asam dan Basa Di Kelas XI IPA 2 SMA
Negeri 1 Wolowa Kabupaten Buton. Jurnal Pendidikan Kimia FKIP Universitas Halu
Oleo. Vol. 5, No. 1. Hal : 27-34.

Syukri, 1999. Kimia Dasar II. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai