Anda di halaman 1dari 18

Dian Novita Sari, dr

SAKARATUL MAUT
DEFINISI
Sakaratul Maut : kondisi orang yang
sedang menghadapi kematian, yang memiliki
berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal.
Dalam istilah sehari-hari sering disebut
dengan sekarat, menjelang ajal, atau najaL
RASA SAKIT NYAAAAAAAA..
Rasa sakitnya melebihi sayatan pisau dan
pedang,karena ruh dicabut dari segenap penjuru
anggota tubuh.
Fase sakaratul maut seringkali di sebutkan oleh
Rasulullah sebagai fase yang sangat berat dan
menyakitkan sehingga kita diajarkan doa untuk
diringankan dalam fase sakaratul maut.
Sakratul maut juga dapat dikatakan sebagai warming
up (pemanasan) kematian. Karena kematian itu
sulit, berat dan amat sakit maka diperlukan
pemanasan.
Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga
ratus pedang (HR Tirmidzi)
Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon
penuh duri yang menancap di selembar kain
sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa
membawa serta bagian kain sutera yang tersobek
? (HR Bukhari)
Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang
dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang
lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting
itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut
padanya dan meninggalkan yang tersisa. (Kab al-
Ahbar, sahabat Rasulullah saw)
Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian
tangisi bisa berbicara sekejab, lalu menceritakan
(pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya
kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai
menangisi diri kalian sendiri. (Imam Ghozali mengutip
atsar Al-Hasan).
Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul
maut menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh
anggota tubuh sehingga bagian orang yang sedang
sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari
setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar
rambut dan kulit kepala hingga kaki. ( Imam Ghozali).
Amr bin al-Ash berkata kepada anaknya saat sakaratul
maut, Wahai annakku! Demi Allah, seolah-olah ranting
berduri dicabut dari kakiku sampai ke kepala.
Imam Ghazali berkata, Sakaratul maut lebih dahsyat
daripada pukulan pedang, lebih tajam dari mata
gunting dan gergaji. Kalau satu urat saja ditarik dari
tubuh manusia, niscaya ia akan menjerit kesakitan. Lalu
bagaimana kalau yang ditarik dari tubuh itu ruhnya, yang
tidak ditarik dari satu urat saja, tapi dari semuanya.
Kemudian setiap anggota tubuhnya akan mati secara
bertahap.
HADIS TENTANG SAKARATUL MAUT
Imam Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah r.a., ia bercerita
(menjelang ajal menjemput Nabi Shallallahu 'alaihi wa
sallam)








.
" Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana
kecil dari kulit yang berisi air. Beliau memasukkan tangan
ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya
berkata: "Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya
kematian memiliki sakaratul maut". Dan beliau
menegakkan tangannya dan berkata: "Menuju Rafiqil A'la".
Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya
melemas."
HADIS TENTANG SAKARATUL MAUT
Rasulullah saw. di akhir hayatnya pernah memohon
pertolongan kepada Allah untuk menghadapi godaan
syetan saat sakaratul maut serta kepedihan proses
keluarnya ruh. Doa beliau, Ya Allah, tolonglah saya
untuk menghadapi sakaratul
maut. (HR. Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu
Majah). Itulah doa Rasulullah untuk menghadapi
sakaratul maut.
HADIS TENTANG SAKARATUL MAUT
Syetan tidak akan menyia-nyiakan waktu itu untuk
menggoda dan menyesatkan anak Adam. Sampai
menjelang akhir hayatnya, syetan akan hadir pada
waktu sakaratul maut. Ia berusaha mendoktrin dan
mengelincirkan manusia dari jalan yang
benar. Rasulullah bersabda, Sesungguhnya syetan
akan mendatangi kalian saat menjelang kematiannya.
Ia menyeru: Matilah sebagai seorang Yahudi, matilah
sebagai seorang Nashrani. (HR. Nasai).
Hal-Hal Yang Disunatkan Tatkala
Dekatnya Ajal Seseorang

1. Talqin
Yakni mengajarnya membaca " La ilaha illallah."
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu
Daud dan Turmudzi dari Abu Sa'id al-Khudri, bahwa
Rasulullah saw. bersabda: "Ajarkanlah orang-orangmu
yang akan meninggal membaca La ilaha illallah!" Dan
diriwaytkan pula oleh Abu Daud dari Mu'adz bin Jabal
r.a. yang dinyatakan sah oleh Hakim, bahwa Rasulullah
saw. bersabda: "Siapa-siapa yang ucapan terakhirnya
berbunyi La ilaha illallah, pastilah ia masuk surga!". Dan
talqin itu dilakukan hanyalah bila seseorang itu telah tak
sanggup lagi mengucapkan kalimat syahadat.
Jika ia masih dapat mengucapkannya, maka tak ada
artinya untuk mengajarinya. Juga talqin hanyalah
terhadap orang yang masih sadarkan diri dan dapat
berbicara. Orang yang hilang ingatan tak mungkin
dapat ditalqinkan, sedang orang yang tak dapat
berkata-kata, hendaklah ia mengulang-ulang syahadat
dalam hatinya.
2. Menghadapkannya ke arah kiblat, dalam keadaan
berbaring pada sisi badan yang kanan.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan
oleh Baihaqi dari Abu Qatadah, juga oleh Hakimyang
menyatakan sahnya. "Bahwa tatkala Nabi saw. tiba di
Madinah, ia menanyakanBarra'bin Ma'rar, Ujar mereka:
'Ia sudah wafat dan mewasiatkan sepertiga hartanya buat
Anda, juga agar ia dihadapkan ke arah kiblat sewaktu
hendak meninggal.' Maka sabda Nabi saw.: "Tepat menurut
ajaran Agama Islam! Mengenai hartanya yang sepertiga itu
telah saya kembalikan kepada anaknya.'
3. Membacakan Surah Yasin
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu
Daud, Nasa'i, juga oleh Hakim dan Ibnu Hibban yang
menyatakannya sah dari ma'qil bin Yasar:"Yasin adalah
jantung Al-Qur'an, dan tidak seorang pun yang
membacanya dengan mengharapkan keridhaan Allah dan
pahala akhirat, kecuali ia kan diampuni-Nya. Dan
bacakanlah ia kepada manusia, yakni orang yag hendak
meninggal diantaramu!" MenurutIbnu
Hibban: "Mauta maksudnya ialah orang yang telah dekat
ajalnya, jadi maksudnyabukan dibacakan kepada
mayat (orang yang telah meninggal dunia),"
4. Menutupkan kedua matanya bila telah
meninggal.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan
oleh Muslim yang lalu, artinya: "Bahwa Nabi saw.
datang melawat Abu Salamah. Didapatinya matanya
terbuka, maka ditutupkannya, lalu katanya: 'Jika
nyawa seseorang dicabut, akan diikuti oleh pandangan
matanya'."
5. Menyelimutinya agar tidak tidak terbuka dan supaya
rupanya yang berubah tertutup dari pandangan.
Diterima dari 'Aisyah r.a.: "Bahwa Nabi saw. ketika
beliau wafat, jasadnya ditutupi dengan selimut
Yaman." Dan dibolehkan mencium mayat
menurut ijma'. Rasulullah saw. telah mencium
mayat Usman bin Mazh'un, sedang Abu Bakar r.a.
menelungkup dan meratapi tubuh Nabi saw. sewaktu
ia wafat, lalu menciumnya diantara kedua matanya,
serta katanya: "Wahai Nabiku, wahai junjunganku
yang kucinta...!
6. Segera menyelenggarakan pemakamannya, bila telah
diyakini kematiannya.
Maka hendaklah walinya segera memandikan, menyalatkan dan
menguburkannyaa sebelum timbul perubahan. Berdasarkan
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Hushein bin
Wahwah tanpa penjelasan lebih lanjut, Nabi saw. pergi
menjenguk ketika Thalhal bin Barra' jatuh sakit, maka
katanya: "Tak sempat lagi saya melihat Thalhal kecuali setelah ia
menjadi mayat! Dari itu hdendaklah kamu cepat
memberitahukan padaku, dan mengenai jenazah, hendaklah
segera pemakananya, karena tidak layak bila jenazah Muslim itu
ditahan lama-lam diantara keluarganya!" Dan tidak seorangpun
yang dinantikan kehadirannya kecuali wali. Mengenai wali ini,
memang boleh ditunggu selama mayat tidak dikhawatirkan akan
berubah
7. Membayar utangnya
Nabi saw. bersabda: "Nyawa seorang mukmin itu tergantung
kepada utangnya sampai dibayar lebih dulu."
Maksudnya urusannya terhalang, tak dapat diputuskan
berbahagia atau celaka atau terhalang buat masuk surga. Ini
buat mayat yang berhutang dan ada meninggalkan harta
untuk membayarnya.
Adapun orang yang tidak mempunyai harta dan meninggal
dengan rencana hendak membayarnya, maka ada keterangan
bahwa Allah akan membayarkannya, demikian pula orang
yang memilki harta dan hendak membayarnya, tetapi tidak
dibayarkan oleh ahli warisnya. Diriwayatkan
oleh Bukhari dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi saw.
bersabda: "Barang siapa mengambil harta orang dan bermaksud
hendak membayarnya, maka Allah akan membayarkannya. Dan
barang siapa yang mengambilnya dengan maksud hendak
menggelapkannya, (berniat tidak membayar-pen.), maka Allah
akan menghabiskannya."
ALHAMDULILLAH

Anda mungkin juga menyukai