Anda di halaman 1dari 1

Ayat Al Quran tentang kematian beserta arti dan tafsirnya yang patut

direnungkan. (Foto: Freepik)

Lifestyle / Muslim / Detail Berita

15 Ayat Al Quran tentang


Kematian, Arti & Tafsir yang
Patut Direnungkan
Kastolani Sabtu, 11 Desember 2021 - 07:30:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Kematian merupakan keniscayaan


yang pasti dialami semua manusia dan makhluk yang
bernyawa. Ada banyak Ayat Al Quran yang menjelaskan
tentang Kematian.

Dalam Islam, tanda-tanda kematian sudah diingatkan


kepada tiap manusia di antaranya kulit mulai keriput,
rambut beruban dan daya ingat melemah. Karena itu, tak
seorang pun yang bisa menghindar dari kematian.

BACA JUGA:
Kumpulan Hadits tentang Surat Al Mulk, Gus Baha Ungkap
Keutamaannya Peyelamat Siksa Kubur

UNTUK
INDONESIAMA

PastikanKetersediaanKedelaiAman,
MentanSyahrulYasinLimpoTinjau
ProduksiTahudiJakarta

Orang yang selalu ingat mati tentu mempersiapkan


kehidupan sesudah mati. Dia memahami bahwa ada lagi
kehidupan setelah mati. Bekal kehidupan setelah kematian
bukanlah harta melimpah, rumah mewah, perhiasan
berkilo-kilo dan sejenisnya. Bekal yang hanya berlaku
adalah “Amal Kebaikan”.

Berikut kumpulan 15 Ayat Al Quran tentang Kematian


beserta arti dan tafsir:

1. Tiap Jiwa Akan Mati

BACA JUGA:
Kenapa Orang Meninggal Dibacakan Surat Yasin, Berikut
Hadits serta Keutamaannya

‫خيْ ِر ِفتْن َ ًة ۗ َو ِا َليْنَا تُ ْر َج ُع ْو َن‬ ۗ ِ ‫ َ ْو‬A‫س ذَاۤىِٕ َق ُة ْا‬


8 ‫ت َونَبْ ُل ْو ُك ْم ِب‬
َ ‫ر َوا ْل‬7 ‫الش‬ ٍ ْ‫ل نَف‬J ‫ُك‬

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami


akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya
kepada Kamilah kamu dikembalikan. (QS. Al Anbiya: 35)

BACA JUGA:
Khutbah Jumat tentang Kematian, Ini 3 Bekal Sebelum
Menuju Keabadian

Dalam ayat lain, Allah SWT berfirman:

‫م ِا َل ْينَا تُ ْر َج ُع ْو َن‬8 ُ‫ت ث‬


ۗ ِ ‫ َ ْو‬A‫س ذَاۤىِٕ َق ُة ْا‬
ٍ ْ‫ل نَف‬J ‫ُك‬

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.


Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan. (QS.
Al Ankabut: 57).

Tafsir:

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa kematian di


mana pun kalian berada, maut pasti akan mendapati kalian.
Maka jadilah kalian orang-orang yang selalu berada dalam
ketaatan kepada Allah di mana pun kalian berada, sesuai
dengan apa yang diperintahkan Allah kepada kalian.
Karena sesungguhnya hal ini lebih baik bagi kalian, sebab
maut pasti akan menjemput kalian tanpa bisa dielakkan.

2. Manusia Tidak Bisa Lari dari Kematian

‫ٱلش ٰهَ َد ِة‬ ِ ْ‫دو َن إِ َلىٰ ٰعَلِم ِ ٱ ْل َغي‬J ‫م تُ َر‬8 ُ‫ ُهۥ ُم ٰلَ ِقي ُك ْم ث‬8‫رو َن ِمن ْ ُه فَ ِإن‬J ‫ل ِذى تَ ِف‬8 ‫ت ٱ‬
8 ‫ب َو‬ َ ‫ َ ْو‬A‫ن ْٱ‬8 ِ‫ُق ْل إ‬
‫ئ ُ ُكم ِب َما ُكنت ُ ْم تَ ْع َم ُلو َن‬7‫فَيُنَب‬

“Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari


padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib
dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang
telah kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Jumu’ah : 8).

Semakna dengan firman Allah Swt. yang disebutkan di


dalam surat An-Nisa, yaitu:
{‫ َد ٍة‬8‫شي‬
َ ‫ت َو َل ْو ُكنْت ُ ْم ِفي بُ ُروج ٍ ُم‬
ُ ‫ َ ْو‬A‫}أَيْن َ َما تَ ُكونُوا يُ ْد ِر ُك ُك ُم ْا‬

Artinya: Di mana saja kamu berada, kematian akan


mendapatkan kamu, kendati pun kamu di dalam benteng
yang tinggi lagi kokoh. (QS. An-Nisa: 78).

Tafsir:

Makna yang dimaksud ialah setiap orang pasti akan mati,


tiada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan dia dari
kematian, baik dia ikut dalam berjihad ataupun tidak ikut
berjihad. Karena sesungguhnya umur manusia itu ada
batasnya dan mempunyai ajal yang telah ditentukan serta
kedudukan yang telah ditetapkan baginya.

3. Kematian Merupakan Ujian

‫ َو ُه َو ا ْل َع ِزيْزُ ا ْل َغفُ ْو ۙ ُر‬j َ ‫ ُك ْم ا َ ْح‬J‫ت َوا ْل َحيٰوةَ لِيَبْ ُل َو ُك ْم اَي‬


ۗ ً ‫س ُن َع َم‬ َ ‫ل ِذ ْي‬8 ‫ا‬
َ ‫ َ ْو‬A‫خ َلقَ ْا‬

Artinya: Dia (Allah) Yang menjadikan mati dan hidup,


supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih
baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun. (QS. Al Mulk: 2).

Tafsir:

Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat tersebut yakni bahwa


Allah-lah yang menciptakan makhluk dari tiada menjadi ada
untuk menguji mereka, siapakah di antara mereka yang
paling baik amal perbuatannya.

4. Kematian Tidak Dapat Ditunda atau Dimajukan

‫ست َ ْق ِد ُم ْو َن‬
ْ ‫ َي‬rَ ‫و‬8 ‫سا َع ًة‬ ْ ‫ َي‬jَ َ‫م ٍة ا َ َج ٌل ِۚاذَا َجا ۤ َء ا َ َج ُل ُه ْم ف‬8 ُ ‫ل ا‬7 ‫لِ ُك‬
ِ ْ ‫ستَأ‬
َ ‫خ ُر ْو َن‬

Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah


datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula)
mendahulukan(nya). (QS. Yunus: 49)

Tafsir:

Setiap generasi mempunyai batas usia yang telah


ditentukan bagi mereka, dan apabila batas usia itu telah
habis masanya: Maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak (pula)
mendahulukannya.

5. Manusia Tidak Tahu Kapan dan di Mana Akan Mati

‫ماذَا‬8 ‫س‬ ْ ‫ثَ َويَ ْع َل ُم َما ِفى‬


ٌ ْ‫ َْر َحا ۗم ِ َو َما تَ ْد ِر ْي نَف‬r‫ا‬ ۚ ْ‫ل ا ْل َغي‬7ُ ‫السا َع ِۚة َويُنَز‬
8 ‫ن ا~}َ ِعن ْ َدهٗ ِع ْل ُم‬8 ‫ِا‬
َ ‫ن ا~}َ َعلِيْ ٌم‬8 ‫ت ِا‬
‫خ ِبيْ ٌر‬ ٍ ‫ي ا َ ْر‬7 َ ‫سٌ ِبا‬
ۗ ُ ‫ض تَ ُم ْو‬ ۢ ْ‫ب َغ ًداۗ َو َما تَ ْد ِر ْي نَف‬ ُ ‫س‬ ِ ‫تَ ْك‬

Artinya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah


pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam
rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui
(dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia
akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Mengenal. (QS. Luqman: 34)

Tafsir:

Apa yang disebutkan oleh ayat ini merupakan kunci-kunci


kegaiban yang hanya Allah sendirilah yang mengetahuinya.
Maka tiada seorang pun yang dapat mengetahuinya kecuali
setelah ia diberi tahu oleh Allah Swt. tentangnya.
Pengetahuan mengenai saat hari kiamat tiada seorang pun
dari kalangan nabi yang diutus atau malaikat yang terdekat
mengetahuinya.

6. Malaikat Maut Datang Mencabut Nyawa

‫ ُك ْم تُ ْر َج ُعو َن‬7‫م إِ َلى َرب‬8 ُ‫ك َل ِب ُك ْم ث‬7 ‫ل ِذي ُو‬8 ‫ت ا‬


ِ ‫ َ ْو‬A‫ا ُك ْم َم َل ُك ْا‬8‫ُق ْل يَت َ َوف‬

Artinya: Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk


mencabut nyawamu akan mematikanmu, kemudian hanya
kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan”. (QS. As
Sajdah: 11)

Tafsir:

Makna lahiriah ayat menunjukkan bahwa malaikat maut


tersebut adalah malaikat yang tertentu di antara malaikat-
malaikat lainnya. Disebutkan di dalam sebuah hadis yang
menyebutkan bahwa para pembantu malaikat maut
mencabut roh dari semua bagian tubuh. Dan manakala roh
telah sampai di tenggorokan orang yang bersangkutan,
barulah malaikat maut yang mencabutnya.

7. Sakaratul Maut datang Tak Terduga

ِ َ‫ت ِمن ْ ُه ت‬
‫حي ُد‬ َ ْ ‫ ذَلِ َك َما ُكن‬7‫ت ِبا ْل َحق‬
ِ ‫ َ ْو‬A‫س ْكرةُ ْا‬
َ َ ‫ت‬ ْ ‫َو َجا َء‬

Artinya: Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-


benarnya. Itulah perkara yang kamu selalu lari daripadanya.
(QS. Qaf: 19)

Tafsir:

Inilah hal yang kamu tidak dapat melarikan diri darinya


yakni kematian dan tidak dapat pula mengelak darinya.
Kematian yang kamu selalu lari darinya dan menjauh
darinya, kini telah datang menjemput dirimu.

8. Kematian Itu Mengerikan

ِ ‫ف‬8 َ ‫( َوا ْلت‬28) ُ‫ ُه ا ْل ِف َراق‬8‫ن أَن‬8 َ‫( َوظ‬27) ‫يل َم ْن َرا ٍق‬
‫ت‬ َ ‫( َو ِق‬26) َ‫اقي‬
ِ ‫ر‬8‫ت الت‬
َ ِ ‫ إِذَا بَ َل َغ‬j8 ‫َك‬
30) ُ‫ساق‬ َ َ A‫ َك يَ ْو َم ِئ ٍذ ْا‬7‫( إِ َلى َرب‬29) ‫السا ِق‬
8 ‫)الساقُ ِب‬
8

Artinya: Sekali-kali tidak. Apabila nafas seseorang telah


sampai ke kerongkongan (26), dan dikatakan kepadanya:
“Siapakah yang bisa menyembuhkan?” (27), dan orang
yang tengah sekarat itu meyakini bahwa sesungguhnya itu
adalah waktu perpisahannya (dengan dunia) (28), dan
bertautlah betis dengan betis lainnya (saat ruh dicabut) (29),
kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu akan digiring (30).
(QS. Qaf: 26-30)

Tafsir:

Allah SWT menceritakan keadaan saat meregang nyawa


dan hal-hal mengerikan yang terjadi di dalamnya, semoga
Allah meneguhkan kita dengan kalimah yang teguh.

9. Tak Seorang pun Dapat Mempertahankan Rohnya

rَ ‫لك ْن‬ِ ‫ب إِ َل ْي ِه ِمن ْ ُك ْم َو‬


ُ ‫حين َ ِئ ٍذ تَنْظُ ُرو َن َونَ ْح ُن أ َ ْق َر‬
ِ ‫ت ا ْل ُح ْل ُقو َم َوأَنْت ُ ْم‬ِ ‫ إِذا َب َل َغ‬r‫فَ َل ْو‬
َ ‫صاد ِق‬
à ِ ‫ج ُعونَها إِ ْن ُكنْت ُ ْم‬ ِ ‫ تَ ْر‬à ِ ‫ إِ ْن ُكنْت ُ ْم َغ ْير َم ِد‬r‫صرو َن فَ َل ْو‬
َ ‫ين‬ َ
ِ
ُ ْ‫تُب‬

Artinya: Maka mengapa ketika nyawa sampai di


kerongkongan, padahal kami ketika itu melihat, dan Kami
lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak
melihat, maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh
Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada
tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar? (Al-
Waqi'ah: 83-87).

Tafsir:

Ayat-ayat ini menjelaskan betapa ngerinya kalau nyawa


manusia sudah sampai di tenggorokannya. Keluarga-
keluarga yang hadir datang hanya untuk melihat dan
menyaksikan peristiwa tersebut sebagai pertemuan
terakhir. Dalam peristiwa tersebut, keluarganya tidak dapat
menyaksikan malaikat yang mencabut nyawa saudaranya,
padahal ia berada di sebelahnya. Keadaan ini
menggambarkan bahwa setiap insan tidak dapat
mempertahankan rohnya dari malaikat maut. Ini suatu bukti
bahwa baik roh maupun jasad bukan milik manusia.

10. Kematian Itu Mutlak

ُ ‫ َ ْو‬A‫س ُل َع َل ْي ُك ْم َحفَظَ ًة َۗحت}ٓى ِاذَا َجا ۤ َء ا َ َح َد ُك ُم ْا‬


‫ت ْ ُه‬8‫ت تَ َوف‬ ِ ‫اد ٖه َو ُير‬
ْ
ِ
ِ َ‫اهر فَ ْوقَ ِعب‬
ُ ‫َو ُه َو ا ْل َق‬
٦١ - ‫رطُ ْو َن‬7 َ‫ ُيف‬rَ ‫س ُلنَا َو ُه ْم‬ ُ ‫ُر‬

Artinya: Dan Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-


Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga,
sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di
antara kamu, malaikat-malaikat Kami mencabut nyawanya,
dan mereka tidak melalaikan tugasnya. (QS. Al An'am: 61).

Tafsir:

Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan


diutus-Nya kepadamu, wahai manusia, malaikat-malaikat
yang berfungsi sebagai penjaga, sehingga apabila kematian
datang kepada salah seorang di antara kamu, dan itu
berarti usai sudah tugas malaikat penjaga tersebut, maka
utusan-utusan Kami, yaitu malaikat-malaikat, mencabut
nyawanya, dan mereka, yakni para malaikat tersebut, tidak
akan pernah melalaikan tugasnya

11. Kematian Sudah Ditetapkan

‫ضى َع َليْ َها‬ َ ‫ل ِتي َق‬8 ‫س ُك ا‬ ِ ‫ام َها فَيُ ْم‬


ِ َ ‫ت ِفي َمن‬ْ ‫ل ِتي َل ْم تَ ُم‬8 ‫ َم ْو ِت َها َوا‬à
َ ‫ح‬ِ ‫س‬ َ ُ‫َنْف‬ë‫ا‬
ْ ‫ى‬8‫ُ يَت َ َوف‬8~‫ا‬
‫ك ُرو َن‬8 َ‫ات لِ َق ْوم ٍ يَتَف‬
ٍ َ‫ي‬íَ ‫ن ِفي ذَلِ َك‬8 ِ‫س ًمّى إ‬ َ ‫خ َرى إِ َلى أ َ َج ٍل ُم‬ ْ ُ ë‫ا‬ْ ‫س ُل‬ ِ ‫ت َويُر‬
ْ َ ‫ َ ْو‬A‫ْا‬

Artinya: Allah menggenggam jiwa seseorang ketika matinya


dan menggenggam jiwa seseorang yang belum mati di
waktu tidurnya. Maka Dia menahan jiwa seseorang yang
ajal kematiannya telah tiba dan Dia melepaskan jiwa yang
lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada
yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah
bagi kaum yang berfikir. (QS. Az Zumar: 42)

Tafsir:

Karena Nabi Muhammad dinyatakan tidak bertanggung


jawab atas kesesatan manusia, ayat ini menegaskan bahwa
hanya Allah saja yang bertanggung jawab dan
menggenggam hidup manusia, semenjak kehidupan dunia
sampai ke kehidupan akhirat. Hanya Allah-lah yang
memegang nyawa seseorang pada saat kematiannya dan
nyawa seseorang yang belum mati ketika dia tidur, maka
Dia tahan nyawa orang yang telah Dia tetapkan
kematiannya ketika dia mati, dan Dia lepaskan nyawa yang
lain sampai waktu yang ditentukan ketika dia tidur.
Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
kebesaran Allah bagi kaum yang mau berpikir.

12. Kematian Tidak Bisa Ditangguhkan

ٌ ‫خ ِب‬
‫ير ِب َما تَ ْع َم ُلو َن‬ َ ُ8~‫سا إِذَا َجا َء أ َ َج ُل َها َوا‬ 7 ‫َو َل ْن ُي َؤ‬
ً ْ‫ُ نَف‬8~‫خ َر ا‬

Artinya: Dan Allah sekali-kali tidak akan pernah


menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah tiba
waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang
kamu kerjakan. (QS. Al Munafiqun: 11)

Tafsir:

Allah tidak akan menunda kematian seseorang apabila


waktu kematiannya telah datang dengan memperpanjang
hidupnya. Dan Allah Mahateliti dengan cermat tentang apa
yang kamu kerjakan.

13. Orang yang Mati di Jalan Allah itu Tetap Hidup dan
Dapat Kenikmatan

ْ َ‫ ت‬rَ ‫ات َب ْل أ َ ْح َيا ٌء َو َل ِك ْن‬


‫ش ُع ُرو َن‬ َ ‫ َ ْن ُي ْقت َ ُل ِفي‬Aِ ‫ تَ ُقو ُلوا‬rَ ‫َو‬
ٌ ‫ِ أ َ ْم َو‬8~‫س ِبي ِل ا‬

Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan tentang orang-


orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati.
Bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, hanya saja kamu
tidak menyadarinya. (QS. Al Baqarah: 154)

Tafsir:

Di antara cobaan yang dihadapi orang mukmin dalam


mempertahankan keimanan mereka adalah berperang
melawan kaum kafir. Dan jangan-lah kamu mengatakan
bahwa orang-orang yang terbunuh di jalan Allah, mereka
telah mati. Sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak
menyadari-nya. Mereka hidup di alam yang lain. Mereka
mendapat kenikmatan yang demikian besar dari Allah.

14. Orang Beriman Diwafatkan Dalam Keadaan Baik

‫ َة ِب َما ُكنْت ُ ْم تَ ْع َم ُلو َن‬8 ‫خ ُلوا ا ْل َجن‬


ُ ‫ ٌم َع َليْ ُك ُم ا ْد‬jَ ‫س‬ َ ‫ ِب‬7‫ ِئ َك ُة طَي‬jَ َ A‫ا ُه ُم ْا‬8‫ل ِذي َن تَت َ َوف‬8 ‫ا‬
َ ‫ يَ ُقو ُلو َن‬à

Artinya: Yaitu orang-orang yang diwafatkan oleh para


malaikat dalam keadaan baik. Para malaikat itu berkata
(kepada mereka): “Salaamun ‘alaikum, masuklah kamu ke
dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”.
(QS. An Nahl: 32)

Tafsir:

Mereka yang mendapat anugerah dari Allah berupa surga-


surga adalah orang yang diwafatkan oleh para malaikat
dalam keadaan berbuat baik. Di akhirat mereka, yakni para
malaikat, mengatakan kepada mereka, "Sala mun 'alaikum;
keselamatan, kesejahteraan, dan kedamaian bagi kalian!
Masuklah ke dalam surga yang telah Allah siapkan untuk
kamu karena apa yang telah kamu kerjakan berupa amal-
amal baik di dunia."

15. Semua yang Bernyawa akan Mati ataz Izin Allah

ۚ ‫دنْ َيا نُؤ ِْت ٖه ِمن ْ َها‬J ‫اب ال‬


َ ‫ي ِر ْد ثَ َو‬J ‫ ۗ َو َم ْن‬jً ‫َج‬8 ‫مؤ‬J ‫ ِب ِاذْ ِن ا~}ِ ِكتٰبًا‬r8 ‫ت ِا‬ ٍ ْ‫َو َما َكا َن لِنَف‬
َ ‫س ا َ ْن تَ ُم ْو‬
١٤٥ - ‫سن َ ْج ِزى الش ِ}ك ِر ْي َن‬ َ ‫ٰخ َر ِة نُؤ ِْت ٖه ِمن ْ َها ۗ َو‬
ِ r‫ا‬ َ ‫ي ِر ْد ثَ َو‬J ‫َو َم ْن‬
ْ ‫اب‬

Artinya: Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali


dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan
waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya
Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan
barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan
(pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
(QS. Ali Imran: 145)

Tafsir:

Allah menyatakan, "Semua yang bernyawa tidak akan mati


melainkan dengan izin-Nya, tepat pada waktunya sesuai
dengan yang telah ditetapkan-Nya." Artinya: persoalan mati
itu hanya di tangan Tuhan, bukan di tangan siapa-siapa
atau di tangan musuh yang ditakuti. Ini merupakan teguran
kepada orang-orang mukmin yang lari dari medan Perang
Uhud karena takut mati, dan juga merupakan petunjuk bagi
setiap umat Islam yang sedang berjuang di jalan Allah.

Demikian kumpulan ayat Al Quran tentang kematian yang


patut direnungkan Muslim agar terus beribadah dan
beramal baik.

Wallahu A'lam

Editor : Kastolani Marzuki

TAG : Ayat Al Quran Tentang Kematian Tafsir Arti

Bagikan Artikel:

BERITA TERKAIT

Search

News Lifestyle Techno

Finance Travel Multimedia

Sport Otomotif Indeks

Tentang Kami Redaksi Karir Kode Etik Disclaimer



Term Of Services Privacy Policy Sitemap Kontak Kami

MNC Group Businesses Profile MNC Group

Copyright © 2022 inews.id, All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai