Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Disusun Oleh :

Nama : Atalarikh Muhamad Arip Ridwan

NPM : 0218101664

FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN


UNIVERSITAS WIDYATAMA

Terakreditasi (Accredited) “A”


S.K. Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Nomor : 204/S.K/BAN-PT/Akred/S/I/2018
BANDUNG
2018
MATERI

a) TAUHID

Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah.
Pembahasan dalam ilmu Tauhid dibagi menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah,
uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan
konsekuensi dari kalimat syahadat yang telah diikrarkan oleh seorang muslim.

Contoh ayat tentang Tauhid :

“Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang memberi petunjuk kepadaku (78),
dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku (79), dan apabila aku
sakit, Dialah Yang menyembuhkanku (80), dan Yang akan mematikan aku,
kemudian akan menghidupkan aku (kembali) (81), dan Yang amat aku inginkan akan
mengampuni kesalahanku pada hari kiamat (82)” (Asy- Syu’araa’: 75-82).

Asbabun Nuzul nya :

Dan kabarkan kepada mereka tentang riwayat Ibrahim, ketika ia berkata kepada
bapaknya beserta kaumnya: "Apakah yang kalian sembah?" mereka menjawab:
"Kami menyembah berhala-berhala serta kami selalu bertekun mendekat kepada
mereka" ia berkata: "Apakah berhala-berhala itu mendengar kalian sewaktu kalian
berseru-seru? ataukah yang demikian itu berperan penting untuk kalian ataukah yang
demikian itu mengancam kalian?"
mereka mengatakan: "Tidak demikian, kami hanya meneruskan para leluhur kami
yang juga memperbuat hal semacam demikian"
ia berkata: "Maka apakah kalian memahami tentang hal-hal yang selalu kalian
sembah, kalian maupun orang-orang yang mendahului kalian? sebab apapun
sembahan itu benar-benar musuhku, selain Tuhannya semesta alam, Yang telah
Menciptakan diriku, Dialah yang Membimbing diriku, Yang Menganugerahkan
makanan serta minuman untuk diriku, bahwa apabila aku sakit, Dialah Yang
Menyembuhkan diriku, serta Yang akan Mematikan diriku kemudian Yang
membangkitkan diriku, serta yang kuharap supaya mengampuni kesalahan-
kesalahanku pada Hari Penghakiman,"
: " Wahai Tuhanku, anugerahkan kepada diriku, Hikmah, serta golongkan diriku ke
dalam golongan yang terpuji, serta perkenankan aku sebagai sosok yang baik bagi
orang-orang sepeninggal diriku, serta perkenankan aku termasuk golongan pewaris
Surga kesejahteraan, serta ampuni kiranya bapakku, sebab ia sebenarnya termasuk
golongan yang tersesat, serta jangan kiranya Engkau hinakan aku pada hari ketika
mereka dibangkitkan, pada sebuah Hari ketika harta maupun anak-anak laki-laki
tidak berguna melainkan orang-orang yang menghadap Allah dengan kalbu yang
berserah diri, sehingga Surga dihadirkan kepada golongan yang bertaqwa, dan ketika
diperlihatkan Api yang membara kepada orang-orang yang durhaka" sehingga
diserukan kepada mereka: "Di manakah berhala-berhala yang dahulu kalian sembah
yang selain Allah? dapatkah benda-benda itu menolong kalian atau menolong diri
sendiri?" kemudian benda-benda itu dihantamkan disana bersama-sama golongan
durhaka, beserta segala bala tentara iblis, tatkala mereka itu mengadakan
pertengkaran disana: "Demi Allah, bahwa kita dahulu berada dalam penyimpangan
jelas, karena kita mempersamakan dirimu terhadap Tuhannya semesta alam, bahwa
tiada yang menyesatkan kami selain orang-orang berdosa, bahkan kami tiada
mempunyai satupun perantara, serta tiada mempunyai satupun teman yang akrab
maka sekiranya kita dapat kembali sekali lagi niscaya kami termasuk golongan yang
beriman." sungguh dalam hal yang demikian itu terdapat pertanda-pertanda jelas;
namun sebagian besar mereka bukanlah golongan yang beriman, bahwa sungguh
Tuhanmu benar-benar Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang.

Hadits yang menunjang tentang Tauhid :

‫ه‬ ‫هى ه ى هللا ع سه‬ ‫ قَها ََ ُُ ْنه ُ ْر ْف َ نَّنِ ْى ْ ل‬- ‫ رضى هللا عنه‬- ‫َع ْن ُم َعا ٍذ‬
ِْ ‫هْ َع َهى ْعىَها ْف‬ ِ َّ‫ه‬ ِ ‫ ه َْل ت َ ْد ْرى َح‬، ُ‫ فَقَا ََ « يَا ُمعَاذ‬، ‫عفَس ٌْر‬ ُ ُ ََّ َُ ‫ار يُقَا‬ ٍ ‫َع َى ْح َم‬
ِ ‫ قَها ََ « فَهِ ْ َِّ َح‬. ُ ‫هُ َ َر ُهلَُّ ُ َ َ ْع َه‬
َّ‫ه‬ ِ ُ ْ ُ ‫ ق‬. » ‫هْ ؟‬ِ ‫؟ َ َما َح َُّّ ْنَّ ْعىَا ْف َع َى‬
َ‫هْ َ َ َّْ ال‬ِ ‫هَّ ْنَّ ْعىَها ْف َع َهى‬ ِ ‫ َ َح‬، ‫هْ َع َى ْنَّ ْعىَا ْف َ َ َّْ يَ ْعىُدُ ُِ َ الَ يُ ْش ْر ُُلن ْب شَهسْاا‬ ِ
‫اس ؟‬ َ ِ‫ش ُر ْب ْ نَّن‬‫ ََفَالَ َ ُ َب ْ ل‬، ْ‫ه‬ ِ ََ ‫ فَقُ ْ ُ َيا َر ُل‬. » ‫شسْاا‬ َ ْ ‫ب َم ْن الَ يُ ْش ْركُ ْب‬ َ ‫يُ َع ْذل‬
.» ‫ش ْر ُه ْ فَ َست ِ ْك ُلن‬
‫قَا ََ « الَ ت ُ َى ْ ل‬

Dari Mu’adz radhiyallahu 'anhu ia berkata, “Aku pernah dibonceng Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam di atas sebuah keledai yang bernama ‘Ufair, lalu Beliau bersabda,
“Wahai Mu’adz, tahukah kamu hak Allah yang wajib dipenuhi hamba-hamba-Nya?
Dan apa hak hamba yang pasti dipenuhi Allah?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-
Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya hak Allah yang wajib
dipenuhi hamba adalah mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya
dengan sesuatu, dan hak hamba yang pasti dipenuhi Allah adalah Dia tidak akan
mengazab orang yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu.” Aku berkata,
“Wahai Rasulullah, bolehkah aku beritahukan kabar gembira ini kepada manusia?”
Beliau menjawab, “Tidak perlu kamu sampaikan, nanti mereka akan bersandar."
(HR. Bukhari dan Muslim)
b) MUSYRIK

Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah, mengaku akan adanya


Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan Allah. Perbuatan itu disebut
musyrik.

Ingatlah, Hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). dan orang-
orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): “Kami tidak menyembah
mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-
dekatnya”. Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa
yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang
yang pendusta dan sangat ingkar.
(az-Zumar: 3)

Asbabun Nuzulnya :

Diriwayatkan oleh Jawaibir yang bersumber dari Ibnu ‘Abbas bahwa ayat ini (az-
Zumar:3) turun berkenaan dengan tiga suku bangsawan: ‘Amir, Kinanah, dan Bani
Salamah, yang menyembah berhala. Mereka menganggap bahwa malaikat itu putri-
putri Allah, serta penyembahan terhadap berhala-berhala itu hanyalah untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Ayat ini (az-Zumar: 3) turun sebagai penegasan dari
Allah bahwa ucapan mereka itu hanyalah dusta belaka dan kedustaannya itu akan
dibuktikan kelak di akhirat.

Hadits yang menunjang :

ُ َ‫لَّ َحدِثَنَا َ ن ْ ٌل ْنْل َ ْحد‬


‫ب َع ْن‬ ُّ ‫َحدِثَنَا ُمل َى ب ُْن ْإ ْ َما ْعس َل َحدِثَنَا َم ْه ْد‬
ٍ ‫ي ب ُْن َم ْس ُم‬
ُ‫ه‬ ِ ‫هْ َ ِى‬ ِ َُ ‫هُ َع ْن ُ قَا ََ قَا ََ َر ُل‬ ِ ‫ي‬ َ ‫ض‬ ْ ‫ع ْن َ َ ْبي ذَ ٍ لر َر‬َ ‫ْنَّ َم ْع ُر ْر ب ْْن ُ َل ْي ٍد‬
َ ‫ش َرنْي ََنِ ُ َم ْن َم‬
‫ات ْم ْن‬ ِ َ‫ت ْم ْن َر ْبلي فَأ َ ْخىَ َرنْي َ َ ْ قَا ََ ب‬ ٍ ‫َع َ ْس ْ َ َ ِ َ ََتَانْي آ‬
‫شسْاا فَ َخ َل ْنَّ َجنِةَ قُ ْ ُ َ إْ َّْ زَ نَى َ إْ َّْ َ َرقَ قَا ََ َ إْ َّْ زَ نَى‬ ِ ْ‫َ ُ ِمتْي َال يُ ْش ْركُ ب‬
َ ْ‫اَّلل‬
َ‫َ ْإ َّْ َ َرق‬
Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma'il telah menceritakan kepada kami
Mahdiy bin Maymun telah menceritakan kepada kami Washil Al Ahdab dari Al
Ma'rur bin Suaid dari Abu Dzar radliallahu 'anhu berkata; Telah bersabda Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam: "Baru saja datang kepadaku utusan dari Rabbku lalu
mengabarkan kepadaku" atau Beliau bersabda: "Telah datang mengabarkan
kepadaku bahwa barangsiapa yang mati dari ummatku sedang dia tidak
menyekutukan Allah dengan suatu apapun maka dia pasti masuk surga". Aku
tanyakan: "Sekalipun dia berzina atau mencuri?" Beliau menjawab: "Ya, sekalipun
dia berzina atau mencuri". (H.R. Bukhari)

c) PERINTAH SHOLAT

Ayat tentang Perintah kepada kita bahwa Sholat adalah hal yang wajib :
Qs Al Baqoroh 02 : 34 dan 110.

َ ‫الرا ِك ِع‬
‫ين‬ ْ ‫الزكَاةَ َو‬
َّ ‫ار َكعُوا َم َع‬ َّ ‫َوأَقِي ُموا ال‬
َّ ‫ص ََلةَ َوآتُوا‬
"Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah bersama orang-orang yang
ruku”

Hadits Perintah Sholat:

‫س‬ َ ‫ع َى َ ُ ِم ْت َك خ َْم‬ َ ُ ‫ض‬ ْ ‫هُ تَ َعاََّى ْإنْلي فَ َر‬ ِ ََ ‫ع َ ْس ْ َ َ ِ َ قَا‬َ ‫ه َ ِى نَّ ِه‬ ْ ِ َُ ‫قَا ََ َر ُل‬
ْ ََّ ‫ع َ ْس ْه ِن َّْ َل ْقتْ ْه ِن َ َ ْف َخ ْت ُ ُ ْنَّ َجنِةَ َ َم ْن‬
َ ‫ظ‬ُ ْ‫ع ْهدن ََنِ ُ َم ْن َجا َء يُ َحاف‬
َ ‫ع ْهدْتُ ْع ْندْي‬ ٍ ‫َ َ َلن‬
َ َ ‫ت‬
‫ع ْهدَ ََّ ُ ْع ْندْي‬ َ َ‫ع َ ْس ْه ِن فَال‬ ْ ْ‫ر نِ َبل فن ف ُتاب نَّصالة *يُ َحاف‬
َ ‫ظ‬

Bersabda Rosululloh SAW, berfirman siapa Alloh Yang Maha Luhur:


“Sesungguhnya mewajibkan aku atas umatmu Muhammad 5 (waktu) sholat dan
menjanjikan aku di sisiku dengan janji, bahwasanya orang yang datang dengan
menjaga atas 5 (waktu sholat) pada waktunya, akan kumasukkan dia ke surga. Dan
barang siapa yang tidak menjaga atas 5 sholat, maka tidak ada janji baginya di
sisik.”

Sejarah Perintah Sholat :

Berikut beberapa hadist yang menceritakan Rasulullah Muhammad saw. menerima


perintah sholat lima waktu langsung dari Allah melalui peristiwa Isra’ Mi’raj:

Hadist Shahih Bukhari No. 211 Jilid I

Berita dari Anas bin Malik r.a mengatakan, “Abu Dzar pernah bercerita,
bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: Pada suatu waktu ketika aku berada di Mekah,
tiba-tiba atap rumahku dibuka orang. Maka turunlah Jibril, lalu dibedahnya dadaku,
kemudian dibersihkannya dengan air zamzam. Sesudah itu dibawanya sebuah bejana
emas penuh hikmat dan iman, lalu dituangkan kedadaku, dan sesudah itu dadaku
dipertautkan kembali. Lalu Jibril a.s membawaku naik ke langit. Ketika Jibril a.s
meminta agar dibukakan pintu, kedengaran suara bertanya: Siapakah engkau?
Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab:
Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab:
Ya, dia telah diutuskan. Lalu dibukakan pintu kepada kami. Ketika aku bertemu
dengan Nabi Adam a.s, beliau menyambutku serta mendoakan aku dengan kebaikan.
Seterusnya aku dibawa naik ke langit kedua. Jibril a.s meminta supaya dibukakan
pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril
a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s
ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah
diutuskan. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Isa bin
Mariam dan Yahya bin Zakaria, mereka berdua menyambutku dan mendoakan aku
dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik langit ketiga. Jibril a.s meminta supaya
dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya:
Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah
diutuskan. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi
Yusuf a.s ternyata dia telah dikurniakan sebahagian dari keindahan. Dia terus
menyambut aku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke
langit keempat. Jibril a.s meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara
bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah
bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia
telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutuskan. Pintu pun dibukakan
kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Idris a.s dia terus menyambutku dan
mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit kelima. Jibril a.s
meminta supaya dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah
engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s
menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s
menjawab: Ya, dia telah diutuskan. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku
bertemu dengan Nabi Harun a.s dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan
kebaikan. Aku dibawa lagi naik ke langit keenam. Jibril a.s meminta supaya
dibukakan pintu. Kedengaran suara bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya:
Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad.
Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah
diutuskan. Pintu pun dibukakan kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi
Musa a.s dia terus menyambutku dan mendoakan aku dengan kebaikan. Aku dibawa
lagi naik ke langit ketujuh. Jibril a.s meminta supaya dibukakan. Kedengaran suara
bertanya lagi: Siapakah engkau? Dijawabnya: Jibril. Jibril a.s ditanya lagi: Siapakah
bersamamu? Jibril a.s menjawab: Muhammad. Jibril a.s ditanya lagi: Adakah dia
telah diutuskan? Jibril a.s menjawab: Ya, dia telah diutuskan. Pintu pun dibukakan
kepada kami. Ketika aku bertemu dengan Nabi Ibrahim a.s dia sedang berada dalam
keadaan menyandar di Baitul Makmur. Keluasannya setiap hari memuatkan tujuh
puluh ribu malaikat. Setelah keluar mereka tidak kembali lagi kepadanya. Kemudian
aku dibawa ke Sidratul Muntaha. Daun-daunnya besar umpama telinga gajah
manakala buahnya pula sebesar tempayan. Baginda bersabda: Ketika baginda
merayau-rayau meninjau kejadian Allah s.w.t, baginda dapati kesemuanya aneh-
aneh. Tidak seorang pun dari makhluk Allah yang mampu menggambarkan
keindahannya. Lalu Allah s.w.t memberikan wahyu kepada baginda dengan
mewajibkan sembahyang lima puluh waktu sehari semalam. Tatakala baginda turun
dan bertemu Nabi Musa a.s, dia bertanya: Apakah yang telah difardukan oleh
Tuhanmu kepada umatmu? Baginda bersabda: Sembahyang lima puluh waktu. Nabi
Musa a.s berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan kerana
umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Aku pernah mencuba Bani Israel dan
memberitahu mereka. Baginda bersabda: Baginda kemudiannya kembali kepada
Tuhan dan berkata: Wahai Tuhanku, berilah keringanan kepada umatku. Lalu Allah
s.w.t mengurangkan lima waktu sembahyang dari baginda. Baginda kembali kepada
Nabi Musa a.s dan berkata: Allah telah mengurangkan lima waktu sembahyang
dariku. Nabi Musa a.s berkata: Umatmu masih tidak mampu melaksanakannya.
Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi. Baginda bersabda: Baginda
tak henti-henti berulang-alik antara Tuhan dan Nabi Musa a.s, sehinggalah Allah
s.w.t berfirman Yang bermaksud: Wahai Muhammad! Sesungguhnya aku fardukan
hanyalah lima waktu sehari semalam. Setiap sembahyang fardu diganjarkan dengan
sepuluh ganjaran. Oleh yang demikian, bererti lima waktu sembahyang fardu sama
dengan lima puluh sembahyang fardu. Begitu juga sesiapa yang berniat, untuk
melakukan kebaikan tetapi tidak melakukanya, nescaya akan dicatat baginya satu
kebaikan. Jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan baginya.
Sebaliknya sesiapa yang berniat ingin melakukan kejahatan, tetapi tidak
melakukannya, nescaya tidak sesuatu pun dicatat baginya. Seandainya dia
melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan baginya. Baginda turun hingga
sampai kepada Nabi Musa a.s, lalu aku memberitahu kepadanya. Dia masih lagi
berkata: Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan. Baginda menyahut:
Aku terlalu banyak berulang alik kepada Tuhan, sehingga menyebabkan aku malu
kepada-Nya. Kemudian Jibril membawaku hingga ke Sidratul Muntaha. Tempat
mana ditutup dengan aneka warna yang aku tak tau warna-warna apa namanya.
Sesudah itu aku dibawa masuk ke dalam surga, dimana didalamnya terdapat mutiara
bersusun-susun sedang buminya bagaikan kasturi.

Hikmah menjalankan Sholat :

-Sholat adalah penolong dalam segala urusan penting.


- Sholat merupakan media penghubung antara seorang hamba dengan Tuhannya.
- holat adalah pencegah dari perbuatan maksiat dan kemungkaran.

d) PERINTAH ZAKAT, SODAQOH, INFAQ, WAKAF

ZAKAT :
Dari pengertian zakat, baik dari segi bahasa maupun istilah tampak berkaitan
sangat erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi
suci, bersih ,baik, berkah, tumbuh, dan berkembang, sebagaimana dipaparkan dalam
Q.S. At-Taubah: 103 :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakat itu kamu membersihkan
dan menyucikan mereka,dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”.
INFAQ :

Islam telah memberikan panduan kepada kita dalam berinfaq atau membelanjakan
harta. Allah dalam firman-Nya begitupula Rasul SAW dalam Sabdanya mmerintahkan
agara menginfakkan (membelanjakan) harta yang di miliki. Begitu pula
membelanjakan harta untuk dirinya sendiri seperti dalam Al-Qur’an Surat At-
Taghabun : 16.

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta
taatlah, dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa dijaga dirinya
dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Surah at-Taghabun
ayat 16)

SODAQOH :

“Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Alloh, pinjaman yang baik
(menafkahkan hartanya di jalan Alloh), Maka Alloh akan meperlipat gandakan
pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. dan Alloh menyempitkan
dan melapangkan (rezki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (Al-Baqoroh :
245)

WAKAF :

Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta
yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah
Maha Mengetahui.(QS: ali Imran 3: 92)
e) ALLAH MAHA MELIHAT

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak


menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran
yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi
Maha Melihat”. (Q.S An-Nisa : 58)

Hadits yang menunjang :

“Kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bila kami menaiki dataran
tinggi, maka kami mengucapkan takbir.1 Maka beliau mengatakan: ‘Wahai manusia
kasihilah diri kalian, karena kalian tidaklah menyeru Dzat yang tuli atau jauh, akan
tetapi Ia Maha Mendengar dan Maha Melihat.’Lalu beliau mendatangiku, sementara
aku sedang mengucapkan dalam diriku: ‘La haula wala quwwata illa billah.
Lalu beliau mengatakan: ‘Wahai Abdullah bin Qais (nama Abu Musa), ucapkan La
haula wala quwwata illa billah. Sesungguhnya itu adalah salah satu kekayaan yang
tersimpan di surga.’ Atau beliau mengatakan: ‘Tidakkah kamu mau aku tunjuki salah
satu harta kekayaan di surga? La haula wala quwwata illa billah’.” (Shahih, HR. Al-
Bukhari no. 5905, 7386)

Asbabun al-Nuzul dari surah an-nisa ayat 59

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taati Rasul-Nya dan Ulil Amri di
antara kamu, kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka
kembalikannya ia kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya) jika kamu benar-
benar beriman kepada Allah dan hari akhir, yang demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya." (An-Nisa : 59)
f) KITA PASTI BERTEMU DENGAN ALLAH

Ayat yang menjelaskan tentang kita kelak akan bertemu dengan Allah SWT :

“Barang siapa mengharap pertemuan dengan Allah, maka sesungguhnya waktu (yang
dijanjikan) Allah pasti datang. Dan Dia Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui.” (QS.al-Ankabut:5)

Hadits yang menjamin kita akan bertemu dengan Allah :

"Barangsiapa yang mencintai pertemuan dengan Allah, Allah pun mencintai


pertemua dengannya, dan barangsiapa yang membenci pertemuan dengan Allah,
Allah pun membenci pertemuan dengannya." Maka berkatalah Aisyah atau salah
seorang istrinya: "Kita semua membenci kematian." Beliau menjawab: "Bukan
begitu, akan tetapi seorang mukmin apabila akan didatangi oleh kematian, dia akan
digembirakan dengan keridhaan Allah dan kemulian-Nya, maka tidak ada sesuatupun
yang lebih dia cintai daripada masa depannya, lalu dia pun mencintai pertemuan
dengan Allah dan Allah pun mencintai pertemuan dengannya. Adapun orang kafir
apabila dia akan didatangi kematian, dia diberi kabar tentang adzab Allah dan
siksanya, maka tidak ada yang lebih dia benci dibandingkan masa depannya, maka
dia pun membenci pertemuan dengan Allah dan Allah pun membenci pertemuan
dengannya." (HR. Bukhari 6026)

g) ORANG KAFIR BERTEMU DI NERAKA ALLAH


“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka
pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga onta masuk ke
lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang
berbuat kejahatan. Mereka mempunyai tikar tidur dari api neraka dan di atas mereka
ada selimut (api neraka). Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang
yang zhalim. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang
shalih, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar
kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di
dalamnya”. (Al-A’raf 7:40-42).

Haditsnya :

Dari Aisyah, Rasul bersabda:“Barangsiapa suka berjumpa dengan Allah, Allah juga
mencintai perjumpaan dengannya. Sebaliknya barangsiapa membenci perjumpaan
dengan Allah, Allah juga membenci perjumpaan dengannya.” Kontan ‘Aisyah
berkata, “Apakah yang dimaksud benci akan kematian, wahai Nabi Allah? Tentu
kami semua takut akan kematian.” Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- lantas
bersabda, “Bukan begitu maksudnya. Namun maksud yang benar, seorang mukmin
jika diberi kabar gembira dengan rahmat, keridhoan serta surga-Nya, ia suka bertemu
Allah, maka Allah pun suka berjumpa dengan-Nya. Sedangkan orang kafir, jika
diberi kabar dengan siksa dan murka Allah, ia pun khawatir berjumpa dengan Allah,
lantas Allah pun tidak suka berjumpa dengan-Nya.” (HR Muslim).

h) LELAKI WAJIB SHOLAT BERJAMAAH DIMASJID

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku”. (Q.S Albaqarah : 43)

Hadits nya :

“Barangsiapa yang mendengar azan lalu tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat
baginya, kecuali bila ada uzur.” (Hr. Abu Daud dan Ibnu Majah. Hadits ini dinilai
shahih oleh Syekh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: 1077 dan Irwa’ al-Ghalil
no. 551).
i) PERINTAH UNTUK PEREMPUAN AGAR BERKERUDUNG

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-


isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu
mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
(Q.S Al-Ahzab : 59)

Haditsnya :

“Barang siapa yang mengenakan pakaian kesombongan di dunia maka Allah akan
mengenakan pakaian kehinaan nanti pada hari kiamat kemudian ia dibakar dalam
Neraka”. [HR Abu Daud dan Ibnu Majah, dan hadits ini hasan]

Asbabun Nuzulnya :

Asy Syaukani rahimahullah berkata bahwa jilbab adalah pakaian yang


ukurannya lebih besar dari khimar. Ada ulama yang katakan bahwa jilbab adalah
pakaian yang menutupi seluruh badan wanita. Dalam hadits shahih dari ‘Ummu
‘Athiyah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang di antara kami tidak memiliki
jilbab.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,

“Hendaklah saudaranya mengenakan jilbab untuknya.” Al Wahidi mengatakan


bahwa pakar tafsir mengatakan, “Yaitu hendaklah ia menutupi wajah dan kepalanya
kecuali satu mata saja.”
j) DAKWAH TERLEBIH DAHULU PADA KELUARGA

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan” (Q.S At-Tahrim : 6).

Haditsnya :

“Tidaklah seorang nabi yang diutus Allah dari umat sebelumku, kecuali dari umatnya
terdapat orang-orang hawariyun (para pembela dan pengikut) yang melaksanakan
sunnahnya serta melaksanakan perintah-perintahnya. Kemudian, datang generasi
setelah mereka; mereka mengatakan sesuatu yang tidak mereka kerjakan dan mereka
mengerjakan sesuatu yang tidak diperintahkan. Oleh karena itu, siapa yang berjihad
terhadap mereka dengan tangannya, maka ia adalah orang mukmin, siapa yang
berjihad melawan mereka dengan lisannya, maka ia adalah orang mukmin. Dan siapa
yang berjihad melawan mereka dengan hatinya, maka ia adalah orang mukmin.
sedangkan di bawah itu semua tidak ada keimanan meskipun hanya sebesar biji sawi
(H. R. Muslim)”

k) LAUT YANG DITUNDUKAN OLEH ALLAH SWT

“Dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan
dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai.”
(QS. Ibrahim: 32).
Hadits nya :

‫ب ْنَّىَ ْح َر‬ ُ َُ ‫هْ إْنِا ن َْر‬ ِ ََ ‫ فَقَا ََ يَا َر ُل‬- ‫ ى هللا ع س‬- ‫ى‬ ِ ‫َأ َ ََ َر ُج ٌل نَّنِ ْى‬
‫اء ْنَّ َى ْح ْر‬ ْ ‫اء فَِ ْ َّْ ت َ َلضِأْنَا ْب ْ َع ْط ْشنَا ََفَنَت َ َلضِأ ُ ْب َم‬
ْ ‫َ ن َْح ْم ُل َم َعنَا ْنَّقَ ْس َل ْمنَ ْنَّ َم‬
ُ ُ ‫لر َما ُؤُِ ْنَّ ْح ُّل َم ْستَت‬ ِ ‫ ُه َل ن‬-
ُ ‫َّط ُه‬ ‫ ى هللا ع س‬- ْ‫ه‬ ِ َُ ‫فَقَا ََ َر ُل‬
“Seseorang pernah menanyakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai
Rasulullah, kami pernah naik kapal dan hanya membawa sedikit air. Jika kami
berwudhu dengannya, maka kami akan kehausan. Apakah boleh kami berwudhu
dengan air laut?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas menjawab, “Air laut
itu suci dan bangkainya pun halal.” (HR. Abu Daud no. 83, An Nasai no. 59, At
Tirmidzi no. 69. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Asbabun Nuzul :

Sebagian ulama salaf mengatakan, bahwa Allah menyediakan segala apa yang
diminta maupun apa yang tidak diminta.

Wa in ta’udduu ni’matallaaHi laa tuhshuuHaa (“Dan jika kamu menghitung nikmat


Allah, tidaklah kamu dapat merighitungnya,”) Allah memberitahukan, bahwa
manusia tidak akan mampu menghitung berapa banyak nikmat Allah, apalagi
mensyukurinya.

Disebutkan dalam shahih al-Bukhari bahwa Rasulullah saw. bersabda:”Ya Allah,


bagi-Mu segala puji yang tiada seorang pun dapat memenuhi maupun menjaganya,
dan kami pun sangat memerlukannya, wahai Rabb kami.”

Dan diriwayatkan dalam sebuah atsar, bahwa Dawud as. berkata: “Ya Rabb,
bagaimanakah aku dapat bersyukur kepada-Mu, sedang syukurku kepada-Mu itu
adalah nikmat dari-Mu kepadaku?” Maka Allah berfirman: “Sekarang engkau telah
bersyukur kepada-Ku wahai Dawud.” Maksudnya, (engkau telah bersyukur) ketika
engkau mengakui bahwa engkau tidak dapat memenuhi syukur yang sepatutnya
kepada Pemberi nikmat.

Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata: “Segala puji bagi Allah yang tidak dapat
dipenuhi syukur atas salah satu nikmat yang telah diberikan-Nya itu, kecuali dengan
nikmat baru yang harus disyukuri pula.”
l) ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA DAN JIN UNTUK BERIBADAH KEPADA
ALLAH SWT

“Dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah kepadaku”
(Q.S Adz-Dzaariyaat ayat 56)

Asbabun Nuzul nya :

Ibnu Abbas berkata: Semua penyebutan ibadah dalam al-Quran maknanya adalah
tauhid (Tafsir al-Qurthuby 18/193). Artinya, jika dalam al-Quran terdapat perintah
untuk beribadah kepada Allah, maksudnya adalah tauhidkan Allah atau sembahlah
(beribadahlah) hanya kepada Allah. Karena itu, makna ayat ini adalah: Tidaklah Aku
ciptakan Jin dan Manusia kecuali agar mereka beribadah hanya kepadaKu.

Tafsir nya :

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Firman Allah, “Maka apakah kamu
mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja)?”
“Apakah kaling menyangka bahwa kalian diciptakan tanpa maksud, tujuan dan
hikmah?” “Firman Allah, “bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
“Tidak dikembalikan ke negeri akhirat?” (Tafsir Al Qur`an Al Adzim: 5/500)

m) SEKOLAH SENYUM DI AMERIKA, JEPANG, DLL

Link
http://articles.latimes.com/1999/feb/26/local/me-11821
http://www.smileamericapartners.com/in-school-program/
n) HUKUM HARUS DITEGAKKAN

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia
hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang
memberi pengajaran kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat”. – (Q.S An-Nisa: 58)

Haditsnya :

Dari ‘Aisyah radhiallahu’anha, istri Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, bahwa orang-


orang Quraisy pernah digemparkan oleh kasus seorang wanita dari Bani Mahzum
yang mencuri di masa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tepatnya ketika masa
perang Al Fath. Lalu mereka berkata: “siapa yang bisa berbicara dengan Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam? Siapa yang lebih berani selain Usamah bin Zaid, orang
yang dicintai Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam?”. Maka Usamah bin Zaid pun
menyampaikan kasus tersebut kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam,
hingga berubahlah warna wajah Rasulullah. Lalu beliau bersabda: “Apakah kamu
hendak memberi syafa’ah (pertolongan) terhadap seseorang dari hukum Allah?”.
Usamah berkata: “mohonkan aku ampunan wahai Rasulullah”. Kemudian sore
harinya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berdiri seraya berkhutbah. Beliau
memuji Allah dengan pujian yang layak bagi-Nya, kemudian bersabda: “Amma
ba’du. Sesungguhnya faktor penyebab kehancuran orang-orang sebelum kalian
adalah bahwa mereka itu jika ada pencuri dari kalangan orang terhormat, mereka
biarkan. Dan jika ada pencuri dari kalangan orang lemah, mereka tegakkan hukum
pidana. Adapun aku, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya,
seandainya Fatimah bintu Muhammad mencuri niscaya akan aku potong tangannya”.
Lalu Rasulullah memerintahkan wanita yang mencuri tersebut untuk dipotong
tangannya. .. Aisyah berkata:”setelah itu wanita tersebut benar-benar bertaubat, lalu
menikah. Dan ia pernah datang kepadaku setelah peristiwa tadi, lalu aku sampaikan
hajatnya kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam”
o) PERINTAH NIKAH

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang
layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu
yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan
karunianya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An
Nuur (24) : 32).

Haditsnya :

Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang
dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah
berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah
seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan
hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).

p) SUNGAI AIR TAWAR DI DASAR LAUT

“ Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Ar-Rahman : 19-20)
q) AL-QUR’AN ITU BUKAN UCAPAN RASUL

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas `Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,
bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam”. (QS. Al A’raf: 54)

Hadits nya :

“Nama-nama Alloh yang ada di dalam Al Qur’an, dan Al Qur’an termasuk ilmu
Alloh, barang siapa yang mengklaim bahwa Al Qur’an itu makhluk maka dia
menjadi kafir, dan barang siapa yang mengklaim bahwa nama-nama Alloh adalah
makhluk maka dia menjadi kafir”. (HR. Sholeh dalam Al Mihnah: 52, 66-67).

r) KAFIR MENUDUH NABI MUHAMMAD SEBAGAI PENGARANG AL-


QUR’AN

Dan orang-orang kafir berkata: “Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang
diada-adakan oleh Muhammad dan dia dibantu oleh kaum yang lain”; maka
sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (QS. Al-
Furqan [25]: 4)

s) PEMBUNUHAN

Pembunuhan adalah suatu aktifitas yang dilakukan oleh seseorang dan atau
beberapa orang yang mengakibatkan seseorang dan/atau beberapa orang meninggal
dunia, Membunuh orang adalah dosa besar selain ingkar,karena kejinya perbuatan itu
juga untuk menjaga keselamatan dan ketentraman umum,Allah yang Maha Adil dan
Maha Mengetahui memberikan balasan yang layakdengan kesalahan yang besar
itu,yaitu hukuman berat di dunia atau di masukkan ke dalam neraka di akhirat nanti,
sebagaimana dijelaskan dalam alquran surat An-Nisaa ayat 92
Artinya : “Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang
lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan Barangsiapa membunuh seorang
mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang
beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu),
kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. jika ia (si terbunuh) dari kaum
(kafir) yang ada Perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si
pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta
memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak
memperolehnya, Maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-
turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. dan adalah Allah Maha mengetahui
lagi Maha Bijaksana.”

t) MEMBUNUH SATU ORANG SAMA DENGAN MEMBUNUH SELURUH


MAKHLUK

Membunuh manusia dengan tanpa alasan yang dibenarkan syari’at merupakan


dosa besar, bukan sekedar dosa besar bahkan membunuh jiwa manusia dengan tanpa
haq (tanpa alasan yan dibenarkan syari’at) termasuk dosa-dosa besar yang bisa
membinasakan, dan membunuh satu jiwa sama dengan membunuh seluruh jiwa,
sebagaimana allah berfirman pada Q.S Al-Maidah ayat 32

Artinya : “Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh)
orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan
dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan
manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami
dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara
mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan
dimuka bumi.”
u) NAJIS MUGHALADAH DAN MUHKHAFFAFAH

1. Najis Mukhaffafah (ringan) adalah najis ringan yang cara menghilangkannya


cukup dengan menyiramkan air pada najis tersebut. Najis mukhaffafah terdapat pada
kencingnya anak kecil laki-laki yang belum berusia 2 tahun dan tidak makan apa-apa
kecuali ASI. Jenis najis ini disucikan dengan membersihkan dan menghilangkan 3
sifatnya, rasanya, baunya dan warnanya

Hadits dari Abu Samh Malik radhiallahu’anhu, ia berkata:

“Air kencing anak perempuan itu dicuci, sedangkan air kencing anak laki-laki itu
dipercikkan” (HR. Abu Daud 377, An Nasa’i 303, dishahihkan Al Albani dalam
Shahih An Nasa’i

2. Najis Mughaladoh (Berat) ialah najisnya anjing dan babi. Adapun dalil yang
menunjukkan najis anjing dan babi itu mughaladoh, ialah karena tidak cukup dicuci
dengan air sekali saja, seperti halnya najis-najis yang lain, tetapi harus dicuci tujuh
kali, salah satu di antaranya dicampur dengan tanah.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda

“Bila seekor anjing minum dari wadah milik kalian, maka tumpahkanlah, lalu cucilah
7 kali” [HR al-Bukhâri no 418, Muslim no. 422.]

v) ORANG YANG MEMBACA TAUHID DIAKHIR HAYAT DIPASTIKAN MASUK


SURGA

Kematian adalah sesuatu yang pasti menimpa siapapun manusia di dunia, yang
muda maupun tuanya niscaya semua mengalami kematian, hal ini didukung
beberapa dalil

Artinya : “Maha berkah Allah, yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha
kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji
kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi
Maha pengampun. [QS. Al-Mulk/ 67: 1-2]
Begitu pula disyariatkan bagi setiap muslim yang sedang menemani atau
menjaga keluarganya yang sedang sakit untuk selalu mentalkinkan kalimat syahadat
baginya itu dengan ucapan “laa ilaaha illallah”. Yakni muslim tersebut membimbing
orang yang sakit itu untuk dapat melafazhkan atau mengucapkan kalimat syahadat
itu dengan fasih dan benar, sebab jika akhir hidup saudaranya itu ditutup dengan
ucapan tersebut maka ia akan masuk ke dalam surga, meskipun ia diadzab terlebih
dahulu di dalam neraka sesuai dengan perbuatan-dosa-dosa yang telah ia kerjakan.

Dari Mu’adz bin Jabal radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah
Shallallahu alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang akhir ucapannya “laa ilaaha illallah”
maka dia akan masuk surga”. [HR Abu Dawud: 3116 dan Ahmad: V/ 233 dari
Mu’adz bin Jabal radliyallahu anhu. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]

w) SYUKUR

Syukur adalah ibadah yang tidak akan pernah sampai pada puncaknya.
Antara lain karena setiap ungkapan syukur adalah sesuatu yang harus disyukuri pula,
karena taufik dan kemampuan yang diberikan-Nya lah kita dapat melakukannya.
Pada masa-masa sulit, selalu ingatlah pada Allah SWT, Allah SWT berfirman :

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS Al
Baqarah : 152)

Nikmat-nikmat yang dianugerahkan oleh Allah SWT kepada manusia


merupakan pemberian yang terus menerus dan bermacam-macam bentuknya, baik
lahir maupun batin. Namun, manusia saja yang kurang pandai dalam memelihara
nikmat, sehingga ia merasa seakan-akan belum pernah diberikan sesuatu apapun
oleh Allah SWT.

x) GERAK GERIK HATI DAN BADAN, ALLAH MELIHAT KITA

Dalam hidup ini kita harus menetapkan batasan terendah sebagai seorang
mukmin, yaitu “meyakini Allah sedang melihat kita” karena bila kita masih berada
dibawah batasan ini, berarti kita termasuk golongan yang lalai. Meyakini Allah
sedang melihat kita, disebut juga dengan kesadaran muraqabah, Pengertian
muraqabah adalah : menerapkan kesadaran bahwa Allah selalu melihat
dan mengawasi kita dalam segala keadaan. Bahwa Allah selalu mengetahui apa
yang kita rasakan, ucapkan dan kita perbuat. Allah yang Maha Menyaksikan
segalanya, seperti tertulis dalam firman-Nya:
“kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari penyaksian pendengaran,
penglihatan dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak
mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Fushshilat : 22)

y) HANCUR/RUSAKNYA AMAL IBADAH

Seorang Muslim sangat berharap agar seluruh amalannya diterima oleh Allah
SWT, Hal ini didorong oleh kesadarannya untuk menjadikan seluruh hidupnya di
dunia ini sebagai kesempatan memperbanyak kebaikan di sisi Allah SWT, Namun
perlu diketahui, sesungguhnya limpahan pahala yang Allah SWT janjikan hanyalah
akan didapatkan bagi orang yang melakukan amalan dengan ikhlas dan berharap
pahala dari-Nya.

Penggugur hakiki yang dapat menghapus seluruh bagian iman dan amalan
adalah yang disebabkan oleh kekafiran, kesyirikan, kemurtadan dan kemunafikan.
Adapun penggugur yang dapat membatalkan sebagian amalan oleh sebab
kemaksiatan, atau berkurangnya balasan pahala, atau tertundanya manfaat baik
sebuah amalan pada waktu yang dibutuhkan adalah penggugur yang bersifat relatif
dan tidak sampai berakibat mengugurkan dasar keimanan.

Artinya : “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepada engkau -wahai Muhammad


– dan kepada (nabi-nabi) yang sebelum engkau: Jika kamu berbuat syirik (kepada
Allah ), niscaya akan gugur terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-
orang yang merugi” [az-Zumar/39:65]

z) MEMELIHARA ANJING

Anjing adalah salah satu hewan yang kerap dijauhi oleh umat Islam bukan
sekadar karena haram memakannya, tetapi karena menyucikan diri dari liur dan
kotorannya lebih sulit setidaknya menurut Madzhab Syafi’i. Rasulullah SAW
menjelaskan bahwa seorang Muslim yang memelihara anjing tanpa sebab tertentu
dapat dikurangi pahalanya sebagai hadits riwayat Muslim no 1575 berikut ini:

Artinya, “Dalam riwayat Muslim Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa saja yang
memelihara anjing bukan anjing pemburu, penjaga ternak, atau penjaga kebun, maka
pahalanya akan berkurang sebanyak satu qirath setiap hari’”
1. MANUSIA LEBIH BURUK DARI PADA BINATANG

“Dan sungguh, akan Kami Isi neraka Jahannam banyak dari kalangan jin dan manusia.
Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan
mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan
Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan
(ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah
orang-orang yang lengah”

(Al-A’raf 179)

2. HAL YANG TERJADI APABILA KITA BERAMAL TAPI DIHAPUSKAN


ATAU SIA-SIA

(Q.S Al-Baqarah 276-277)


(Q.S Al-Baqarah 217)

(Q.S Al-Baqarah 264)

(Q.S Al-Imran 22)


(Q.S Al-Imran 117)

(Q.S Al-Maidah 5)

(Q.S Al-Maidah 53)

(Q.S Al-Araf 147)


(Q.S An-Nur 39)

(Q.S Al-Furqan 23)

(Q.S Al-Ahzab 19)

(Q.S Az-Zumar 65)


(Q.S Muhammad 9)

(Q.S Muhammad 28)

(Q.S Muhammad 32)


(Q.S At-Taubah 17)

(Q.S At-Taubah 52)

(Q.S At-Taubah 53)


(Q.S At-Taubah 69)

(Q.S Hud 16)

(Q.S Ibrahim 18)


(Q.S Al-Kahfi 105)

3. KITA AKAN PUTUS ASA DARI RAHMAT ALLAH

(Q.S Al-Ankabut 23)

4. ALLAH TIDAK AKAN MENGAMPUNI DOSA KITA

(Q.S An-Nisa 137)

(Q.S An-Nisa 168)


(Q.S Muhammad 34)

5. KITA AKAN DIHIJAB UNTUK DAPAT MELIHATNYA

(Q.S Muthaffifin 15)

6. ALLAH TIDAK AKAN MEMBERIKAN PERHATIAN KEPADA KITA DAN


TIDAK MENYUAKAN KITA

(Q.S Al-Baqarah 174)


(Q.S Al-Imran 77)

7. KITA KEHILANGAN CAHAYA

(Q.S Al-Hadid 13)

8. KITA DIBUTAKAN, DIBISUKAN DAN DI TULIKAN SAAT HARI KIAMAT

(Q.S Al-Isra 76)

(Q.S Al-Isra 97)


(Q.S Thaha 124)

9. KITA AKAN TETIPU DAN TERCELA

(Q.S Al-Anfal 7)

(Q.S Al-Anfal 15)

(Q.S Al-Jasiyah 34)


10. KITA MASUK KEDALAM NERAKA JAHANAM DALAM KEADAAN
TERCELA DAN TERUSIR

(Q.S Al-Israa 15)

11. KITA TIDAK AKAN PUNYA PEMBELA DAN PENOLONG

(Q.S Az-Zukhruf 8)
12. PINTU LANGIT AKAN DI TUTUPKAN KEPADA KITA

(Q.S Al-Araf 40)

13. KITA MENDERITA KERUGIAN BESAR

(Q.S Al-Baqarah 27)

(Q.S Al-Baqarah 121)

(Q.S Al-Imran 85)


(Q.S Al-Imran 149)

(Q.S An-Nisa 119)

(Q.S Al-Maidah 5)
(Q.S Al-Maidah 52)

(Q.S Al-An’am 31)

(Q.S Al-An’am 140)


14. TULISKAN 7 SURAT DAN 7 AYAT TENTANG LGBT!

Al Quran surat Al A’raaf [7] Ayat 80 – 84

Al Quran surat Hud [11] Ayat 77 – 82

Al Quran surat Asy Syu’araa’ [26] Ayat 160 – 175

Al Quran surat Al ‘Ankabuut [29] Ayat 28 – 30

Al-Quran surat Al Qamar [54] Ayat 33 – 40

Al Quran surat Adz Dzaariyaat [51] Ayat 31 – 37

Al Quran Surat Al Hijr [15] Ayat 59 – 79

15. AYAT TENTANG MENYUSUI SELAMA 2 TAHUN

“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut


kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan
(hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil,
maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika
mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka
upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan
jika kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu)
untuknya.” (Q.S At Thalaq:6)
”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (Q.S. Luqman :14)

16. Q.S AL-KAHFI : 29

Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir".
Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya
mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum
dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang
paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.

Anda mungkin juga menyukai