Anda di halaman 1dari 3

“HAKIKAT HIJRAH”

Assalamu'alaikum wr. wb.

Alhamdulillahi robbil ‘alamin wabihi’ nasta’iinu wa ‘ala ‘umuriddunya waddin,


wassholatu wassalamu ‘ala ashrofil ‘anbiyaa’i walmursalin, wa’ala aalihi wasohbihi ajma’iin.
Amma ba’du.
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan kepada kita semua yang
mengikuti ajaran-Nya hingga hari ini.
Saudara saudari yang saya cintai dalam islam, pada kesempatan pagi ini, mari kita
bersama-sama merenungkan dan mendiskusikan topik yang sangat relevan dalam konteks dunia
Muslim saat ini, yaitu "HAKIKAT HIJRAH." Hijrah bukan hanya perpindahan fisik dari satu
tempat ke tempat lain, tetapi lebih dari itu, hijrah adalah perjalanan spiritual menuju kebaikan
dan ketakwaan. Hakikat hijrah mencakup aspek fisik dan batin, dan kita dapat memetik banyak
hikmah dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.
Jauhilah oleh kalian penzaliman. Karena penzaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan
di hari kiamat. Jauhilah oleh kalian perbuatan buruk karena sesungguhnya Allah tidak menyukai
keburukan dan perbuatan buruk. Jauhilah oleh kalian sikap pelit,karena sesungguhnya
kehancuran umat-umat sebelum kamu karena ketika mereka diminta memutuskan
silaturahim,lalu mereka memutuskannya,dan ketika disuruh kikir,merekapun kikir,ketika disuruh
berbuat jahat,mereka berbuat jahat lalu seseorang berdiri dan bertanya kepada rasulullah SAW:
islam yang bagaimana yang paling bagus. Yaitu, selamatnya orang-orang muslim dari lidahmu
dan tanganmu. Lalu seorang laki-laki lain bertanya lagi kepada rasulullah: Hijrah yang
bagaimana yang paling utama? Nabi menjawab: meninggalkan segala yang dibenci Allah SW.
Hijrah itu ada dua macam, yaitu hijrahnya orang yang hidup menetap dan hijrahnya orang yang
berpindah-pindah. Adapun hijrahnya orang yang berpindah-pindah ialah dia menjawab apabila
dipanggil,dan dia patuh apabila disuruh. Adapun hijrahnya orang yang menetap ialah yang paling
besar ujian,dan paling besar pahalanya, HR Ahmad. Hadits diatas menerangkan perbuatan jahat-
ajahat yang harus dijauhi dan di tinggalkan oleh setiap orang,yaitu:
1. Jauhi dan tinggalkan perbuatan zalim
2. Jauhi dan tinggalkan perbuatan keji,seperti berzina
3. Jauhi dan tinggalkan memutuskan hubungan silaturahim
4. Jauhi dan tinggalkan sikap atau perbuatan kikir
5. Jauhi dan tinggalkan semua perbuatan jahat
6. Jauhi dan tinggalkan perbuatan menggunjing,memfitnah,dan mengadu domba orang lain
7. Jauhi dan tinggalkan segala yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya.
Terdapat beberapa ayat dan hadits mengenai hijrah yaitu terdapat dalam:

 Ayat Alqur’an Mengenai Hijrah

‫َّن اِذَّل يَن آَمُنوا َو اِذَّل يَن َهاَج ُر وا َو َج اَهُد وا يِف َس ِبيِل اِهَّلل ُأوَٰل ِئَك َيِر ُثوَن الَّر َٰمْح َن ِم َن اِهَّلل َو اُهَّلل َغُفوٌر َّر ِح ٌمي‬
‫ِإ‬
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yang hijrah dan
berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah [2]: 218)

ۚ‫َّن اِذَّل يَن َتَو َّف اُمُه اْلَم اَل ِئَك ُة َظ اِلِم ي َأنُفِس ِهْم َق اُلوا ِف َمي ُكنْمُت ۖ َق اُلوا ُكَّن ا ُم ْس َتْض َع ِفَني يِف اَأْلْر ِض ۚ َق اُلوا َأَلْم َتُكْن َأْر ُض اِهَّلل َو اِس َع ًة َفَهُتاِج ُر وا ِف َهيا‬
‫ِإ‬
‫َفُأوَٰل ِئَك َم ْأَو اْمُه َهَجُمَّن ۖ َو َس اَء ْت َم ِص ًري ا‬
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang malaikat wafat dalam keadaan zalim terhadap
diri mereka, mereka mengaku dosa (dan berkata): 'Kami tidak melakukan keburukan dan
kesombongan.' (Malaikat) berkata: 'Masuklah kamu ke dalam neraka Jahannam, kekal di
dalamnya.' Maka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat tinggal bagi orang-orang yang
sombong." (QS. An-Nisa [4]: 97).
Ayat ini menjelaskan tentang nasib orang-orang yang meninggal dalam keadaan zalim
terhadap diri mereka sendiri, ketika malaikat maut menanyakan alasannya. Mereka yang
sombong dan tidak mau hijrah meskipun mereka dihadapkan pada ketidakadilan di bumi akan
mendapatkan tempat tinggal yang buruk di neraka Jahannam.

 Hadits Rasulullah SAW mengenai hijrah:

Hadits ini merupakan bagian dari hadits yang panjang dan terdapat dalam kitab "Sahih
Muslim". Berikut adalah versi lengkap dari hadits tersebut:
‫ َقاُلوا اَي َر ُس وَل اِهَّلل‬." ‫ َقاَل َقاَل َر ُس وُل اِهَّلل صىل هللا عليه وسمل " َبَد َأ ا ْس َال ُم َغِر يًبا َو َس َيُع وُد اَمَك َبَد َأ َغِر يًبا َفُط وىَب ِلْلُغَر اَب ِء‬،‫َع ْن َأيِب ُه َر ْيَر َة‬
‫ِإل‬
." ‫َو َمِن اْلُغَر اَب ُء َقاَل " اِذَّل يَن ُيْص ِلُح وَن َذ ا َفَس َد الَّناُس‬
‫ِإ‬
Artinya: "Dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, 'Islam dimulai
sebagai sesuatu yang asing dan akan kembali menjadi asing, maka berbahagialah bagi orang-
orang yang terasing.' Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, siapakah orang-orang yang terasing
itu?' Beliau menjawab, 'Mereka adalah orang-orang yang memperbaiki (agama) ketika orang-
orang lain rusak.'" (HR. Muslim).
Hadits ini menyoroti bahwa pada awal mula Islam, agama ini dianggap asing oleh
masyarakat sekitar. Namun, seiring waktu, akan ada kembali ke situasi di mana Islam dianggap
asing atau aneh. Orang-orang yang tetap teguh dalam agama mereka di tengah-tengah perubahan
masyarakat disebut sebagai "ghurabaa" atau orang-orang yang terasing, dan mereka diberikan
pujian dan kebahagiaan oleh Nabi Muhammad SAW.
Hadits ke-1 dari 40 Hadits Nawawi, yang juga terdapat dalam kitab Shahih Bukhari dan
Shahih Muslim.

‫ " َّنَم ا اَألَمْع اُل اِب لِّنَّي اِت‬: ‫ ِمَس ْع ُت َر ُس وَل اِهَّلل صىل هللا عليه وسمل َيُق وُل‬: ‫َع ْن َأِم ِري اْلُم ْؤ ِمِنَني َأيِب َح ْفِص َمُع َر ْبِن اْلَخ َّط اِب َر َيِض اُهَّلل َع ْنُه َقاَل‬
‫ِإ‬
‫ َفَم ْن اَك َنْت ْجِهَر ُتُه ىَل ُدْنَيا ُيِص يَهُبا َأْو اْم َر َأٍة َيْنِكُح َها َفِهْج َر ُتُه ىَل َم ا َهاَج َر َلْي ِه‬،‫"َو َّنَم ا ِلِّلُك اْمِر ٍئ َم ا َنَو ى‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
Artinya: "Dari Amirul Mukminin, Abu Hafs Umar bin Al-Khattab radhiyallahu 'anhu, ia
berkata, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya
setiap amal perbuatan itu tergantung pada niatnya, dan seseorang hanya memperoleh sesuatu
sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ingin
diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu (nilainya) kepada
apa yang hijrahnya itu.'" (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menegaskan prinsip penting dalam Islam bahwa nilai suatu amal atau
perbuatan tergantung pada niat di baliknya. Jika niat suatu perbuatan baik dan ikhlas karena
Allah, maka perbuatan tersebut akan bernilai baik di sisi Allah. Sebaliknya, jika niatnya tidak
ikhlas atau bercampur dengan tujuan dunia, maka nilainya pun akan sejalan dengan niat tersebut.
Jika seseorang pernah atau selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang di atas,maka dia
harus segera menjauhi dan meninggalkannya,semua perbuatan buruk yang segala perbuatan
yang dilarang oleh itu adalah hijrah yang terbaik yang dapat dilakukan oleh umat Nabi
Muhammad SAW,yang tidak pernah melakukan hijrah bersama Rasulullah.

Dengan akhir pembicaraan ini, mari kita berdoa kepada Allah SWT agar memberikan
hidayah kepada kita semua, terutama generasi muda, dalam menjalani kehidupan dengan penuh
iman, integritas, dan kemanusiaan. Terima kasih

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai