MAUT
Imam Al Qurthubiy berkata: “Para ulama’ kami mengatakan bahwasanya mentalqin orang
yang akan meninggal dunia adalah merupakan sunnah dari para pendahulu ummat ini,
yang kemudian diamalkan oleh kaum muslimin hingga saat ini. Tujuannya adalah agar
akhir ucapan yang keluar dari orang yang akan meninggal dunia adalah “Laa ilaaha illa
Allah”. Sehingga dia menjadi orang yang berbahagia karena termasuk dalam golongan orang
yang dikatakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam :
ْجنَّ ُةل ا ه ل
َ ت
ْ بج و ه َّ
ل ال َّ
ال ِإ ه ل
َ ِإ ال
َ ِ
ه ِ
م ال
َ كَ ر ِ
آخ ن
َ اكَ ن م
َ ُ ََ َ ُ َ ُ َْ
“Siapa yang kalimat
terakhirnya laa
ilaaha illallaah maka
akan masuk surga.”
(HR. Ahmad 22684,
Abu Daud 3118).
Al-Khithabi menegaskan,
وقد روي أن الشيطان ال يكون في حال أشد على ابن ادم منه في حال
فإنه إن فاتكم اليوم لم تلحقوه بعد، دونكم هذا: يقول ألعوانه، الموت
اليوم
4
jika dia sudah berhasil mengucapkan laa
ilaaha illallaah maka jangan mengajaknya
bicara. Biarkan si calon mayit diam,
dengan harapan kalimat terakhir adalah
laa ilaaha illallaah. Dan jika dia bicara
yang lain, maka talqin diulangi, sampai dia
mengucapkan kalimat laa ilaaha illallaah.
5
Inti dari talqin adalah
mengajak orang untuk
kembali kepada tauhid yang
benar. Karena itu, talqin bisa
saja dilakukan untuk orang
6 non muslim. Namun
ajakannya bukan sebatas
mengucapkan laa ilaaha
illallaah tapi ajakan untuk
bersyahadat atau masuk
islam.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, menceritakan,
Ada anak remaja Yahudi yang suka melayani Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam. Pada saat dia sakit, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menjenguknya. Beliau duduk di samping
kepala anak Yahudi itu. Beliau tawarkan, “Mau masuk islam?”
Anak itupun melihat ke arah ayahnya yang ada di sampingnya
– dengan maksud minta izin kepadanya –. Lalu ayahnya
mengatakan,
CATATAN:
Jumhur ulama berpendapat bahwa yang ditalqinkan cukup “La ilaha illallah”.
Sesuai dengan zahir hadits di atas.
Penugasan
JAZAAKUMUL
LAH KHOIRON