Anda di halaman 1dari 4

HIKMAH HARI RAYA KURBAN 2013/1434

Allahu Akbar…… Allahu Akbar…. Allahu Akbar…

Hadhirin jamaah Idul adha Rahimakumullah….

Dipagi hari yang sakral dan khidmat ini,seiring gema takbir, tahmid, tahlil dan tahmid,
yang berkumandang sepanjang malam hingga pagi hari ini. Merasuk, menggugah, membangkitkan
hati dan kesadaran kaum muslimin terhadap nikmat Allah swt yang telah diberikan kepadanya.

Begitu banyak nikmat-nikmat Allah yang dianugrahkan kepada hambanya, sehingga


tak seorangpun dapat menghitungnya,

Untuk itu marilah kita menyucikan guna untuk memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Ilahi
Robbi, atas limpahan anugrah dan nikmat yang tak terhingga itu, selanjutnya terus kita tingkatkan
ketaqwaan kita kepada Allah swt. Dimanpun kita sedang berada.

Allahu Akbar 3x Walillahilham.

Segenap ummat islam diseluruh penjuru dunia pada saat ini bergembira dan menumpahkan rasa
sukur merayakan hari besar islam, yaitu Idul Adaha.. Kegembiraan dan rasa sukur itu tidaklah
ditandai dengan tarian, dan musik, nyanyian atau pesta pora, melainkan dengan mengagungkan dan
memuliakan Asma asma Allah yang maha besar, dengan mengumandangkan takbir, tahmid, tahlil
dan tasbih.

Dengan mengumandangkan takbir, tahmid, tahlil dan tasbih, kita menyadari


sepenuhnya bahwa manusia adalah makhluk yang kecil dan lemah dihadapan kebesaran Allah swt.
pencipta alamsemesta, sebagai makhluk yang lemah dihadapan Allah swt. Kita hanya dapat berharap
dan memohon kasih sayangnya, semoga perjalanan hidup kita didunia ini hingga akhir kelak
mendapat keselamatan dan kebahagiaan dan dijauhkan dari siksa neraka yang sangat pendih.

HadhirinRahimakumullah…

Bulan julhijjah atau yang lazim disebut bulan haji, adalah bulan yang mulia bagi kaum mslimin,
karena dalam bulan ini ummat islam seluruh penjuru dunia yang mempu menunaikan ibadah haji
berkumpul ditanah suci,memenuhi panggilan Ilahi, berhaji di baitullah atau baiul haram.

Pada saat saat seperti ini, jutaan ummat islam sedang berkumpul dipadang arofah
melaksanakan wukuf, dan sedang meneteskan air mata, merenungi diri selaku hamba Allah yang
lemah, melepaskan kerinduan pada Allah Rabbul ijjati, menyambut seruan Allah dengan ungkapan
dan kalimat padat yang sakral, tak henti hentinya air mata mengalir karena perasaan yang berbaur
antara haru, rindu, cemas dan optimis, teringat prilaku masa silam yang penuh dengan noda dan
dosa.

Terkenang kembali betapa banyaknya noda dan dosa terhadap Allah swt. Lebih lebih
terhadap sesama Hamba Allah.Tetapi tetap ingin memperoleh ampunan. Gema talbiyah memadati
setiap celah kehidupan membuat suasana samakin khidmat dan sakral.
Kami sambut seruanmu ya Allah, kami datang menunaikan panggilanmu, kami datang
kehadiratmu, puji nikmat dan kekuasaan adalah milikmu semata, tiada sekutu bagimu ya
Allah.

Para tamu Allah itu datang menghadap kepada Allah dengan penuh kerinduan, yang menurut
Imam Al Gazali, mereka datang mewujudkan pernyataan kerinduannya kepada Allah melebihi
kerinduaannya kepada dunia yang fana ini, sehingga segala apa yang mereka cintai, mereka
tinggalkan, kampung halaman, anak anak, keluarga, kerabat dan handai tolan, bahkan harta dan
kekayaanpun mereka tinggalkan, demi memenuhi kerinduannya kepda Allah sang Pencipta

Para jamaah haji itu dengan tekad yang bulat dan tulus ihlas pergi meninggalkan tanah
airnya, semata mata mewujudkan rasa rindu, ingin bertemu dengan sentuhan kasih sayang dan
rahmat Allah yang tidak penah mereka rasakan. Tanpa meninggalkan negeri tercinta.

Kita yang berada ditanah air, saat bangun malam melaksanakan shalat tahajjud masih sulit.
Untuk meneteskan air mata, merasakan hadir dihadapan Allah SWT. Akan tetapi mereka yang
menyaksikan Ka’bah Baitullah, luluh lah kalbunya, tetesan dan aliran air matapun tak dapat
terbendung, sambil mengucapkan do’a yang keluar dari hati yang sangat dalam.

Yaa Allah, jadikanlah Baitullah ini sebagai tempat untuk memuliakanmu, mengagungkanmu
dan menimbulkan rasa haru, serta jadikanlah orang yang haji dan umroh ketempat ini
menjadi mulia, terhorma, dan baik.

Allahu Akbar 3x walillahilmd….

Alangkah banyaknya orang yang merindukan untuk memenuhi panggilan Allah, pergi haji
kebaitulah, akan tetapi tidak mampu melahirkan kerinduannya, disebabkan berbagai faktor, maka
bersukurlah bagi mereka yang memenuhi penggilan itu.

Dibaitullah itulah seorang muslim akan menanggalkan segala identitas diri, bahkan pakaian
indah yang disukaipun harus ditanggalkan, dan berganti dengan dua helai kain ihram yang tiada
berjahit dan serba putih. Sejak dimulainya ihram segenap ummat islam yang sedang berhaji diwajib
mengenakan pakaian ihram, tanpa kecuali, berkumpul ditanah haram untuk bersama sama
memenuhi panggailan Allah.

Disana semua manusia memiliki kewajiban yang sama, melaksanakan rukun rukun haji,
menghadap kepada Allah tanpa membedakan suku bangsa, etnis, warna kulit, status sosial, atau
bahkan sekedar perbedaan nasab kaya dan miskin.

Disana sangat terasa bahwa pada dasarnya semua manusia adalah sama dihadapan Allah,
yang membedakan hanyalah taqwa nya.

Jamaah Idul Adha yang dimuliakan oleh Allah…

Disamping pelaksanaan ibadah haji, seusai shalat Ied maka diadakan penyembelehan hewan kurban,
terkait dengan pelaksanaan ibadah kurban, sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa
disyariatkannya penyembelihan kurban pada hari raya idul adha dan hari hari tasyrik adalahu ntuk
mengenang kembali peristiwa yang terjadi pada Nabi Ibrahim khalilullah, suatu ujian yang berat
sekali bagi nabi ibrahim yang diberikan oleh Allah kepadanya.
Allah telah memberikan wahyu kepadanya agar menyembelih anak satu satunya yang
bernama Ismail as. Putra yang disayangi, dan menjadi buah hati selama ini ternyata harus
disembeleh dengan tangannya sendiri, betapa pilu rasa hatinya bila teringat perintah penyembelehan
terhadap anaknya sendiri, namun apa hendak dikata kecintaan terhadap Allah tidak boleh dikalahkan
dengan kecintaan terhadap yang lainnya.

Ismail putranya lalu dipanggil dan diberi tahu mengenai perinath Allah itu,ternyata nabi
Ismail putra nya bukannya menjadi susah dan khawatir, melainkan justru bersemangat mendorong
ayahnya yaitu nabi Ibrahim untuk melaksanakan apa yang diperintahkan Allah,disini nabi Ismail
telah pasrah menyerahkan semuanya kepada sang pencipta, hal ini sebagaiman yang telah
diceritakan oleh Allah dalam Al-Qur’an, dalam surat Ash-shafaat ayat 102.

          
           
     
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi bahwa Aku
menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar".

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd.

Berkat keteguhan dan keikhlasan nabi Ibrahim didalam melaksanakan perintah Allah, maka pisau
yang digunakan untuk menyembelih ini ternyata tidak mempan, meskipun telah dilaksanakan berkali
kali, lalu Allah mengutus malaikat jibril as. dengan membawa domba dari surga, domba itu lalu
disembelih dan dibagikan dagingnya kepada fakir miskin.

Oleh sebab itu mengambil I’tibar dari peristiwa ini kaum muslimin disyariatkan untuk
mengikuti jejak Nabi Ibrahim as. Yang telah ikhlas lahir dan bathin mengorbankan anaknya
sehingga Allah mengganti nya dengan domba dari surga.

Oleh karnanya sangat dianjurkan bagi kaum muslimin yang telah kuasa menyembelih kurban
hendklah melaksanakannya tanpa ragu ragu sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Disamping dengan melaksanakan kurban kita bisa ikut membahagiakan kepada fakir miskin yang
kehidupannya serba kekurangan setiap hari nya, sudah barang tentu hal ini akan memberi kesan
yang baik kepada golongan fakir miskin, sehingga hilanglah jurang pemisah antara si miskin dan si
kaya, yang akhirnya kedua golongan ini akan hidup berdampingan dengan penuh persaudaraan dan
saling tolong menolong.

Saudaraku seaqidah… kalau Ismail rela mengorbankan jiwanya, sebagai rasa bakti kepada
ayahnya, karena Allah memerintahkan ayahnya Ibrahim, maka sebagai orang yang beriman dan
yang soleh kita harus rela berkorban untuk kedua orang tua, dengan cara mengorbankan waktu,
mengorban kan sebagian kecil dari hartanya.

Orang yang paling rela berkorban di dunia ini hanyalah kedua orang tua kita, cobalah kita
renungkan sejenak, kita bayangkan sejenak disaat saat ibu akan melahirkan kita, beliau berjuang
antara mati dan hidup, merasakan sakit yang teramat sakit, dan tidak sedikit seorang ibu yang
meninggal dunia disaat ia sedang melahirkan bayinya. Sedangkan seorang ayah berjuang, bekerja
tanpa mengenal lelah, pergi pagi pulang senja hari, meskipun keringat membasahi tubuhnya, terik
matahari menyengat tubuhnya, beliau tidak perduli yang terbayang hanyalah masa depan anak anak
nya.
Kalau sudah demikian keberadaan orang tua kita, pantaskah bila kita menyia-nyiakan nya
dan durhaka kepada nya, disaat mereka sudah tua renta, jangan sekali kali, jangan..!! tanpa mereka
berdua kita tidak mungkuin seperti yang sekarang kita rasakan, berbahagialah bagi mereka yang
kedua orang tuanya masih ada atau salah satu dari keduanya, karena mereka masih diberikan
kesempatan oleh Allah untuk berbakti dan membahagiakannya, namun jika kwdua nya atau salah
satu diantara kedua telah meninggal dunia bahagiakanlah mereka, manjakanlah keduanya dialam
sana dengan kiriman do’a setiap waktu, karna kita tidak tahu persis apakah orang tua kita sedang
diazab atau disiksa dengan azab atau siksaan kubur yang teramat pedih, atau sedang mendapatkan
rahmat dan kasih sayang Nya di alam sana. Wallahu A’lam.

Yaa Allah… ampunilah dosa kami,.. dosa kedua orang tua kami,.. dan sayangilah mereka
sebagaimana mereka menyayangi kami diwaktu kecil.

Yaa Allah… jika kedua orang tua kami masih ada atau salah satu diantaranya .. maka
panjangkanlah umurnya, berikanlah ia kesehatan, dan mudahkanlah segala urusannya. Namun bila
mereka telah menghadapmu, atau salah satu dari keduanya, maka ampunilah dosanya, lapangkanlah
alam kuburnya, hindarkanlah ia dari azabmu, dan berikanlah ia Rahmat dan kasih sayangmu. Amiin
yarobbal alamiin.

Hadhirin yang dimuliakan oleh Allah…

Demikianlah sekelumit khubah yang dapat kami sampaikan semoga ada ma’na dan mamfaat Nya.
Dan semoga Allah memanjangkan umur kita hingga kita berjumpa dengan ‘Idul Adha ditahun yang
akan datang. Amiin…..

Anda mungkin juga menyukai