Anda di halaman 1dari 29

1

HAKEKAT IDUL FITRI


REVOLUSI RAMADHAN DALAM MEMBENTUK
KARAKTER KETAKWAAN DEMI TERWUJUD
KOLONODALE YANG PENUH KEMAKMURAN

Oleh : H. Anwar Hafid


1 Syawal 1443 H / 2022 M
2

- Segala puji bagi-Mu Ya Allah …. Tuhan Yang Wujud-


Nya tak terlihat, tapi hati kami merasakan kehadiran-
Mu, melebihi apa-apa yang kami lihat.
- Segala suci bagi-Mu Ya Allah …. Tuhan Yang hakikat
cahaya-Nya membuat alam ghaib dan alam semesta
ini bernapas dan hidup dalam ketentuan-Nya.
- Segala cinta bagi-Mu Ya Allah …. Tuhan Yang
memiliki keabadian cinta yang tidak tergantung
dengan huruf dan angka.
- Segala rindu bagi-Mu Ya Allah …. Tuhan yang
menjadikan setiap musibah adalah rahmat dan
kaffarah penebus dosa bagi hamba-Nya.
- Segala syukur bagi-Mu Ya Allah …. Tuhan yang
menjadikan bulan Ramadhan yang penuh dengan
limpahan rahmat, berkah dan maghfirah untuk
hamba-Nya.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu


Pagi yang penuh berkah dan rahmat, pagi yang
terselimuti keheningan dan kebeningan. Pagi yang
terbaluti kesejukan dan kerinduan. Pagi yang tersinari
3

oleh cahaya surya mentari yang menguning dan jingga.


Mewarnai bentangan Teluk Tomori, Kolonodale nan
indah.
Pagi dengan kesejukan bulan Syawal yang
mengantar kepergian Ramadhan, pagi yang dipenuhi
oleh jiwa-jiwa para pemenang, mereka duduk bersimpuh
sambil kepala tertunduk seraya meng-Esakan nama-Mu,
memuji nama-Mu, dan membersarkan nama-Mu. Allahu
Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamdu. Ya
Allah, Ramadhan Karim, Ramadhan Mubarak yang
merupakan tamu agung penuh keistimewaan itu, kini
sedang berkemas untuk pergi meninggalkan kita.
Air mata ini tak terbendung saat merasakan betapa
indah dan nikmatnya hidup bersama dengan Ramadhan,
jiwa kami terbimbing, keimanan kami ter’asah, kelezatan
ibadah kami sangat terasa, keakraban dan kebersamaan
anak dan isteri disaat buka dan sahur, merupakan saat-
saat terindah yang tak bisa kami lupakan, sungguh kami
seperti bermain dan bercengkrama di halaman syurga-
Mu Ya Allah …… Karena dengan Lailatul Qadar kami
4

mengagungkan Al-Qur’an sebagai Kalamullah, dengan


tarawih kami mengagungkan shalawat Nabi sebagai
Habibullah, dan dengan sahur dan berbuka puasa kami
memastikan keyakinan sebagai hamba Allah …. Rindu
hati kami …. tertetes air mata kami …. Untukmu ya
Ramadhan …. Untukmu ya Ramadhan …. Kami
ucapkan Ma’assalam selamat jalan .… ilalliqa fi
kudratillah sampai jumpa lagi tahun depan. Amin Ya
Rabbal Alamin.
Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu
Kaum Muslimin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah …
Hari ini tepatnya 1 Syawal 1443 H/2022 M, di negeri
yang tercinta bernama Kolonodale, dihiasi dengan
bentangan dan hamparan Teluk Tomori nan indah dan
mempesona, Kota Tua yang batang tubuhnya tersusun
dari perpaduan bebatuan, bukit dan tebing, hamparan
rumput yang menghijau, air yang jernih, serta teluk dan
benua yang sangat eksotik,dulunya engkau dibesarkan
oleh 3 (tiga) kerajaan besar yaitu Kerajaan Mori, Bungku
dan Banggai ….. Kini engkau wahai Kolonodale,
bagaikan wanita cantik jelita yang dibidik dan mendapat
5

lirikan maut dari persaingan The Big investasi ekonomi


global dunia dari Asia dan Eropa.

Kaum Muslimin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah …


Kehidupan datang bergulir silih berganti,
kematianpun menghampiri setiap jaman dan waktu tak
pernah berhenti. Satu persatu hilang dan pergi, menanti
kita di hari keabadian yang hakiki. Air mata ini tak
terbendung mengalir deras saat mengenang wajah
setiap orang yang terkasih. Untukmu ibu sang pemilik
cinta yang tak bertepi, untukmu ayah sang pemilik
kesabaran yang tersembunyi.
Di hari ini yang penuh fitri, saat cinta dan rindu kami
bertabrakan dengan takbir dan tahmid, …. maka hanya
tertinggal dua wajah sebagai penyangga roh kami, yaitu
wajah seorang ibu yang tak pernah menampakkan
keletihan dan wajah seorang ayah yang tak pernah
menampakkan kesunyian. Semoga di hari yang fitri ini
mereka berdua, ayah dan ibu tersenyum lepas di alam
sana, lalu merasa bangga karena meninggalkan anak-
6

anak yang kuat dan tangguh ….. kuat dalam keimanan


dan tangguh dalam kemanusiaan.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu


Kaum Muslimin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah …
Ramadhan Karim, Ramadhan Mubarak, telah
mengajarkan kita tentang revolusi mental menuju jiwa-
jiwa yang bertaqwa, maka ciri pertama dari tanda
ketaqwaan itu adalah Kedermawanan.
Sebagaimana Firman Allah SWT dalam Q.S. Ali Imran
ayat 134 :

Artinya :
“Yaitu orang-orang yang mengeluarkan hartanya baik
diwaktu lapang maupun diwaktu sempit”.

Kedermawanan adalah sifat Allah SWT, sehingga


Allah SWT sendiri menamakan dirinya Al Wahhab yang
artinya Maha Pemberi. Olehnya jika seseorang memiliki
hati yang baik dan tangan yang ringan selalu memberi,
7

maka orang tersebut terkenal di langit dan di bumi


dengan sebutan Abdul Wahhab, yaitu hamba yang
gemar memberi. Dan untuk menjadi seorang Abdul
Wahhab, bukan sesuatu yang mudah dan gampang,
disebabkan karena hal tersebut membutuhkan latihan
yang serius dan cukup lama, sehingga (sifat memberi)
berubah menjadi kegemaran dan kebiasaan, kalau
sudah terbiasa maka pasti akan merasakan kelezatan
iman sebagai seorang Abdul Wahhab.
Kalau seseorang sudah merasakan kelezatan
memberi, maka kita akan lebih mengutamakan
kebutuhan orang lain daripada kebutuhan diri sendiri,
olehnya Nabi SAW sangat mengecam orang yang
mementingkan dirinya sendiri.
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda :
8

Artinya :
“Tidak beriman kepada-Ku bagi siapa yang tidur dalam
keadaan kenyang, sementara tetangganya merasa lapar
sampai ke lambungnya dan dia mengetahui hal
tersebut”.

Oleh sebab itu, mengapa Allah SWT menamakan 2


(dua) hari raya umat Muslim dengan nama Idul Fitri dan
Idul Adha, kalau Idul Adha memiliki makna (membagi-
bagikan kekenyangan) agar kita mencapai makna
pengorbanan, sementara Idul Fitri memiliki makna
(membagi-bagikan kelaparan) agar merasakan
indahnya persaudaraan demi menemukan kemenangan.
Alkisah, suatu saat Nabi SAW kedatangan musafir
perjalanan jauh yang mampir di rumah Nabi. Lalu mereka
meminta makan dan minum, maklum karena Nabi
dengan kehidupan yang sangat sederhana sehingga
persediaan di rumah cukup terbatas, sebab pada hari itu
yang tersedia hanyalah dua potong roti dan beberapa
butir kurma. Itupun Siti Aisyah simpan untuk kedua
cucunya Hasan dan Husen. Namun dengan suri
tauladan yang sangat tinggi, Nabi SAW melupakan
9

kebutuhan cucunya dan meminta Siti Aisyah untuk


keluarkan semuanya diperuntukkan untuk tamu ….
Setelah itu Nabi perintahkan kepada Siti Aisyah untuk
membunyikan piring dan gelas yang ada di dapur, agar
para tamu bisa mendengar dan mengira bahwa keluarga
Nabi sedang menyantap makanan penuh bahagia.
Subhanallah, betapa mulia akhlakmu ya Rasulullah
dalam memuliakan tamu sekalipun engkau dalam
keadaan kekurangan …. Sungguh engkau telah
mengajarkan kepada kami bahwa untuk bisa seseorang
dimasukkan kedalam syurga, atau menghindarkan
dirinya dari api neraka, maka hal tersebut tidak
membutuhkan nilai transaksi yang sangat besar dengan
Allah SWT, melainkan cukup dengan penggalan kurma
yang kita berikan kepada orang lain, maka diri seseorang
dipastikan terhindar dari api neraka dan dipastikan pintu
syurga terbuka untuknya.
Sebagaimana Nabi SAW bersabda :
10

Artinya :
“Bentengilah dirimu dari panasnya api neraka walaupun
sepenggal kurma yang engkau berikan kepada orang
lain”.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu


Kaum Muslimin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah …
Bangkitlah Kolonodaleku yang tercinta,
Kolonodaleku yang hebat, dalam semangat ketaqwaan
berbagi antar sesama, baik dalam keadaan suka
maupun duka, karena dipunggungmu wahai Kolonodale
memikul rahmat kekayaan alam yang sangat besar, dan
memikul amanat Allah SWT yang sangat besar, olehnya
kita tidak boleh silau dan terlena dengan dunia investasi
yang menggurita, yang mampu menggenjot sifat
keduniaan kita, sehingga kita menjadi sombong dan
serakah, bila kesombongan dan keserakahan tidak
dapat teratasi, maka hal tersebut dapat menggiring
perilaku masyarakat yang cenderung hidup bersifat
hedonisme (hura-hura dan foya-foya).
Bila hal yang demikian itu terjadi, maka itu pertanda
bahwa negeri Kolonodale sedang berada di jurang
11

kemurkaan Allah SWT. Olehnya hanya ada satu jalan


untuk menjaga dan merawat Kolonodale yang tercinta
ini…. Yaitu tingkatkan ketaqwaan dalam berbagai antara
sesama, jadikan semboyan hidup Susah Sama-Sama
Susah dan Senang Sama-Sama Senang menjadi
tradisi dan budaya Kolonodale. Sebab nilai kebersamaan
dan persaudaraan dalam berbagi, adalah mutiara dan
berlian Kolonodale yang tidak dapat digadai oleh dunia
investasi smelter yang semakin menggila, hanya
berpegang dengan nilai keagamaan dan kearifan lokal,
maka dunia investasi akan berubah menjadi syurga
dunia yang menjanjikan kebahagiaan di akhirat.
Sebagaimana Nabi SAW bersabda :

Artinya :
“Dengan sedekah secara diam-diam, maka dapat
meredam amarah Allah SWT. Dan dengan gerakan
sedekah secara terbuka maka dapat menghindarkan kita
dari panasnya api neraka”.
12

Dari hadits tersebut di atas tergambar bahwa


bagaimana Yang Kuasa Allah SWT tidak marah dan
murka, bila bumi yang diciptakan-Nya itu dirusak, isi
perutnya diambil untuk kepentingan bisnis dan bukan
untuk kemakmuran penduduk bumi. Maka bersiaplah
menerima malapetaka itu datang silih berganti, olehnya
mari bentengi Kolonodale, Morut kita tersayang dengan
semangat bersedekah. Karena hanya dengan
sedekahlah, yang mampu menolak bencana alam
semesta.
Sebagaimana Nabi SAW bersabda :

Artinya :
“Sesungguhnya dengan sedekah, maka bala dan
bencana dapat tertolak, dan sesungguhnya dengan
sedekah maka umur seseorang dapat dipanjangkan”.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu


Kaum Muslimin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah …
Ramadhan Karim, Ramadhan Mubarak, telah
mengajarkan kita tentang revolusi mental menuju jiwa-
13

jiwa yang bertaqwa, maka ciri kedua dari tanda


ketaqwaan itu adalah Kemampuan menahan amarah.

Sebagaimana Firman Allah SWT bahwa orang yang


bertaqwa itu adalah :

Artinya :
“Orang-orang yang mampu menahan amarah”.

Nafsu amarah adalah media tercepat iblis dan


syaitan dalam menjalankan tipu dayanya, agar manusia
tersesat dari jalan kebenaran. Karena salah satu senjata
syaitan untuk membinasakan manusia adalah marah.
Dengan cara ini syaitan akan mudah mengendalikan
manusia, karena ketika seseorang marah, maka orang
tersebut dengan mudah mencaci maki, mengancam, dan
membunuh. Oleh sebab itu, marah adalah luapan emosi
yang sangat dibenci oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Bahkan Nabi SAW menasehati kita dengan sabdanya
yang sangat pendek yaitu :
14

Artinya :
“Janganlah marah, maka bagimu adalah syurga”.

Ketika amarah memuncak dan menguasai jiwa


seseorang, maka penglihatan mata bathinnya menjadi
gelap, pencernaan pikiran dan akal sehatnya menjadi
tersumbat, sehingga yang terlihat dimatanya hanyalah
dendam dan kedengkian.
Alkisah, suatu hari Rasulullah SAW bertamu ke
rumah Abu Bakar As-Shidiq, saat sedang berbicara tiba-
tiba datang seorang badui menemui Abu Bakar dan
mencelanya dengan makian kata-kata yang kotor,
namun Abu Bakar tidak menghiraukannya. Kemudian
orang badui itu kembali memaki Abu Bakar, kali ini
dengan makian dan hinaan yang lebih kasar, namun
dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu
Bakar tetap membiarkan orang tersebut menghinanya.
Sehingga membuat Rasulullah SAW terlihat senyum.
15

Hal ini memicu amarah si badui tersebut untuk yang


ketiga kalinya. Ia mencerca Abu Bakar dengan makian
yang lebih menyakitkan, sehingga Abu Bakar tak bisa
menahan amarahnya, dan membalas balik makian orang
badui tersebut dengan makian yang lebih keras sehingga
terjadi perang mulut yang alot. Melihat keadaan tersebut,
seketika Rasulullah beranjak pergi dari tempat duduknya
dan meninggalkan Abu Bakar tanpa mengucapkan
salam. Lalu Abu Bakar mengejar Nabi dan memeluk Nabi
sambil menangis dan memohon maaf seraya bertanya,
“Ya Rasulullah, aku melihat engkau tersenyum dua kali,
pada saat si badui itu memarahiku. Lalu tiba-tiba yang
ketiga kali, aku melihat engkau pergi meninggalkanku
tanpa menyapaku….. ada apa gerangan wahai Kekasih
Allah ? Tunjukkan kepadaku kebenarannya”. Lalu Nabi
SAW menjawab, “Saat badui datang yang pertama, aku
melihat para malaikat mengelilingimu dan memujimu,
dan pada saat si badui datang yang kedua memarahimu,
lalu engkau diam, maka aku melihat jumlah malaikat
semakin banyak mengelilingimu, hal itu yang membuat
aku bahagia dan tersenyum, namun pada saat si badui
datang yang ketiga dengan amarah yang memuncak,
16

engkau melayaninya sehingga terjadi perang mulut yang


sengit, maka aku meninggalkanmu karena aku melihat
para malaikat juga pergi meninggalkanmu”. Lalu Abu
Bakar pun tersungkur memeluk kaki Rasulullah
memohon ampun dan syafaat atas kekhilafannya.
Oleh karena itu, agama yang mulia ini melalui lisan
Nabi Besar Muhammad SAW telah mengajarkan kepada
kita, pada saat amarah menguasai diri seseorang maka
berwudhulah. Karena sebagaimana sabda Nabi SAW:

Artinya :
“Sesungguhnya amarah itu berasal dari syaitan, dan
syaitan tercipta dari api. Olehnya apabila seseorang
diantara kamu sedang marah, maka redamlah
amarahmu dengan cara berwudhu”.

Alkisah bahwa iblis pernah bermohon kepada Allah


SWT, yaitu memohon agar Allah mengizinkan iblis
17

berada dalam aliran darah anak cucu Adam dan


bermohon agar Allah mengizinkan mereka-mereka yang
pemabuk dan yang pezina, serta yang mengkonsumsi
obat terlarang adalah teman tidurnya iblis. Saat
permohonan itu dikabulkan, maka tak dapat kita
bayangkan apabila disuatu komunitas masyarakat
menjadikan minuman hamar sebagai kegemarannya,
dan berzina sebagai kebanggaannya, serta
mengkonsumsi obat terlarang sebagai kebiasaannya,
maka kita hanya tinggal menunggu waktu ledakan bom
kemungkaran yang akan menghancurkan masa depan
Kolonodale yang suram dan menakutkan.
Saksikanlah negeri-negeri yang makmur lalu
dibinasakan dan dihancurkan oleh Allah SWT setelah
mereka terlena dengan kekayaan alam yang
membutakan mata hati mereka, sehingga praktek
perjudian dan perzinaan serta kegemaran minuman
keras, menjadi irama terindah dalam hidup mereka.
Akibatnya, perkelahian dan permusuhan terjadi hampir
18

merata di setiap kampung. Pemutusan tali silaturahmi


semakin melebar disebabkan karena minuman keras,
Wanita-wanita hamil diluar nikah yang terusir dari
keluarga semakin tak dapat dikendalikan, tangisan bayi-
bayi kecil yang tak berdosa merobek langit Illahi, serta
jasad bayi-bayi prematur yang digugurkan tanpa
dikuburkan telah membuat tanah Illahi murka
disebabkan karena perzinaan/prostitusi.
Kebodohan dan kedunguan menyebar hampir merata,
merusak struktur otak generasi muda sehingga berakibat
fatal menjadi generasi gagal tanpa masa depan
diakibatkan mengkonsumsi obat terlarang/Narkoba.
Mencermati problem sosial akibat menggeliatnya
dunia investasi besar yang merambah suatu negeri,
maka merupakan sebuah keniscayaan bahwa kemajuan
industri besar selalu berbarengan dengan implikasi
negatif yaitu prostitusi, perjudian dan minuman keras.
Olehnya Wahai Kolonodaleku yang tercinta, mawas
dirilah kalian dan berhati-hatilah sebab pelanggaran
syar’i tentang dosa perzinaan dan maksiat lainnya
19

memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kemurkaan


Allah SWT terhadap kerusakan alam semesta.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Ar-Ruum
ayat 41:

Artinya :
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan
karena tangan-tangan manusia yang berdosa”.

Olehnya Allah SWT secara tegas mengatakan


bahwa sesungguhnya Dia punya kuasa penuh untuk
memberi kalian azab berupa angin yang kencang, petir
dan guntur yang bergemuruh, serta mendatangkan
kepada kalian azab berupa banjir yang bisa
menenggelamkan kalian. Olehnya sebelum hal-hal
terburuk mengancam dan memporak porandakan negeri
Kolonodale yang tercinta, marilah kita bergandeng
tangan dan satukan hati, baik dari unsur pemerintah,
tokoh agama, tokoh adat dan generasi muda, untuk
menyatakan perlawanan terhadap segala bentuk
20

kemungkaran, yang datang secara masif dan terstruktur


di negeri kita ini, agar kita terhindar dari akibat dosa-dosa
sosial yang dapat memancing datangnya amarah dan
azab Allah SWT.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu


Kaum Muslimin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah …
Ramadhan Karim, Ramadhan Mubarak, telah
mengajarkan kita tentang revolusi mental menuju jiwa-
jiwa yang bertaqwa, maka ciri ketiga dari tanda
ketaqwaan itu adalah mendahului memberi maaf.
Sebagaimana Firman Allah SWT :

Artinya :
“Yaitu orang-orang yang dengan ikhlas memaafkan
kesalahan manusia”.

Affu’un adalah merupakan sifat Allah SWT yang


mengandung arti (Yang Maha Pemberi Maaf). Olehnya
untuk mensifati sifat Allah SWT yang satu ini, kita
membutuhkan latihan bathin yang sangat serius.
Mengapa? Sebab kita harus mengalah, menerima, dan
21

mengikhlaskan kesalahan orang lain sekalipun hati kita


sedang tersakiti. Hal ini pernah terjadi pada Baginda
Nabi SAW, pada saat seorang Arab badui mendatangi
Nabi dan menarik sorban Nabi, lalu si badui itu berkata :

Artinya :
“Wahai Muhammad, harta rampasan perang ini bukan
hartamu dan bukan harta bapakmu.

Mendengar ancaman si badui tersebut, Nabi Muhammad


SAW tersenyum dan berkata :
“Harta ini adalah harta kalian, yang aku amankan untuk
dibagikan diantara kalian”.

Jawaban Nabi tersebut di atas tiba-tiba membuat


badui salah tingkah, lalu untuk menenangkan batinnya
yang merasa bersalah itu, maka Nabi mendahuluinya
untuk memohon maaf karena telah membuat si badui itu
marah dan akhirnya si badui pun mengucapkan
syahadat dengan berlinang air mata memeluk agama
22

Rasulullah SAW. Subhanallah, betapa indah budi


pekertimu Ya Rasulullah.
Olehnya Rasulullah SAW pernah berkata bahwa
memohon maaf itu adalah perbuatan yang sangat baik,
namun jauh lebih baik dan lebih mulia adalah perbuatan
memberi maaf sebelum orang lain meminta maaf, hal
tersebut terlihat dalam sebuah kisah pada bulan Syawal
telah terjadi dialog antara malaikat Jibril dengan Nabi
Muhammad SAW. Alkisah pada saat itu malaikat Jibril
berkata kepada Nabi Muhammad SAW, “Ya Rasulullah,
aku ingin bermohon kepada Allah dengan 3 (tiga)
permohonan, dan aku berharap engkau yang
mengaminkannya”. Lalu malaikat Jibril bermohon :
- “Ya Allah….. jangan Engkau terima ibadah puasa
seorang anak yang durhaka kepada kedua orang
tuanya.” Lalu Nabi SAW mengucapkan, “Aamiin”.
- “Ya Allah…. jangan Engkau terima ibadah puasa
seorang isteri yang durhaka kepada suaminya”. Lalu
Nabi SAW mengucapkan, “Aamiin”.
23

- “Ya Allah…. jangan Engkau terima ibadah puasa


seseorang yang tidak memaafkan kesalahan
saudaranya”. Lalu Nabi SAW mengucapkan,
“Aamiin”.
Dari permohonan yang ketiga dapat kita mengambil
pelajaran, bahwa menjaga dan merawat hubungan
persaudaraan sesama umat manusia jauh lebih wajib
dibandingkan dengan ibadah yang bersifat individual.
Karena inti dari ketaqwaan itu adalah Hablum Minallah
wa hablum minannas (baik dengan Allah, baik juga
dengan umat manusia).
Inilah 3 (tiga) karakter inti yang paling mendasar,
yang paling mengakar, yang paling manjur, dan yang
paling mujarab dalam mengkristalkan kekuatan energi
ketaqwaan untuk membentuk insanul kamil (insan
yang sempurna) agar dapat menciptakan Kolonodale
sebagai Baldatun Thayibatun Warabbun Ghafur (Negeri
yang diridhoi Allah SWT.
- Ya Allah, Ya Gawiyyu, Ya Matiin. Wahai Yang Maha
Kuat lagi Perkasa ……. Tidak ada kekuatan di jagat
24

raya ini yang berdiam membisu tanpa membesarkan


dan mensucikan nama-Mu, melainkan kedahsyatan
keperkasaan-Mu telah menundukkannya, maka
tundukkanlah kami Ya Allah agar kami tahu diri dan
tahu malu, seraya membesarkan-Mu, memuji-Mu,
dan mensucikan-Mu.
- Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim. Tidak ada kasih
yang sempurna, kecuali Engkau yang
menyempurnakannya. Tidak ada cinta yang sejati,
kecuali Engkau yang meraciknya. Betapa besar
kemuliaan yang Engkau hadirkan dalam hidup kami,
seorang ibu dan bapak yang memiliki cinta kasih yang
sempurna.
- Sungguh kami telah kencingi dan menggangu tidur
mereka, tapi bagi mereka menganggap itu sebagai
suatu kewajiban dan hiburan.
- Kami melawan dan membentak mereka, tapi
mereka mendoakan kami.
- Kami lemah tak berdaya, mereka menjadi
kekuatan bagi kami.
25

- Kami ditindas dan dimusuhi semua orang, tapi


mereka merangkul dan memeluk kami dengan
penuh cinta dan kasih.
- Kami menyakiti mereka berdua, tapi mereka
berdua diam seribu bahasa. Karena kalau mereka
marah, maka malaikat-malaikat yang menghuni
alam semesta ini akan mengutuk kami.
- Ya Allah Ya Mujib …. hari ini adalah hari kebahagiaan
kami yang tiada tara, namun kebahagiaan ini terasa
tak bermakna karena satu-satu orang yang kami cintai
telah tiada. Orang-orang yang kami rindukan pergilah
sudah, bibir ini terasa berat dan gemetar memanggil
nama ibu, ibu sang bidadariku didunia dan diakhiraat,
yang tenang di alam sana, hati ini terasa perih
mengenang ketulusan mereka. Sungguh mereka para
orang tua, ayah, ibu, saudara, anak dan isteri adalah
jelmaan roh kebahagiaanku, bahkan surga sekalipun
akan terasa sepi tanpa kehadiran ayah dan ibu.
Berilah kebahagiaan di hati mereka para kekasihku
sebagaimana engkau tuangkan kebahagiaan didada
kekasih-Mu Muhammad Rasulullah SAW.
26

- Ya Allah Ya Latif ... di sekeliling kami terdapat hamba-


hamba-Mu yang menderita, baik yang terlihat maupun
yang tak terlihat oleh mata kami. Jangan Engkau siksa
kami karena ketidakberdayaan kami mengetahui
hamba-hamba-Mu yang dililit penderitaan. Berilah
kami kekuatan bathin untuk merasakan penderitaan
sesama muslim … ampunilah dosa dari kelalaian dan
kekhilafan kami dalam memenuhi hak-hak kaum
lemah.
- Ya Allah, pancarkanlah untuk kami dan bumi
Kolonodale yang tercinta …… pancaran Mekkah tul
Mukarramah dan pancaran Madinatul Munnawarah,
agar bumi Kolonodale mendapat pencahayaan
malaikat, agar kami terhindar dari musibah dan
malapetaka yang mengintip kami. Iyya kana’budu wa
iyya ka nasta’in (Hanya kepada-Mu kami menyembah
dan hanya kepada-Mu kami meminta).
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai