Beliau adalah nabi besar kita Muhammad Saw Dengan ucapan (...)
Semoga tercurah kepada beliau dan semoga kita mendapatkan safaat darinya
Aamiin aamiin YaarobilbAlamin..
Kalaulah karena jabatan manusia berharap menjadi mulia, firau’n pernah
punya jabatan diatas jabatan, namun firau’n mati dalam laknatnya allah swt,
yang nama dan kisahnyapun diabadikn oleh allah swt dalam surah al qasas ayat
4, kalaulah manusia merasa mulia dengan banyaknya harta, ternyata qorun
pernah diberikan banyak sekali harta, namun ia bersama sama hartanya
ditengelamkan oleh allah swt kedalam dasar perutnya bumi. al qasas ayat 83.
Ternyata orang yang paling mulia adalah orang yang bertakwa, dimana
dihatinya ada allah swt, “Inna akromakum indallahi atqokum”.
Artinya : Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa. Al hujarat ayat 13.
Orang yang meyakini tidak ada tuhan selain allah, dimana hidup dan
matinya hanya kerana allah
Inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wa mamātī lillāhi rabbil-'ālamīn
Artinya, “Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Bilal bin rabbah adalah seseorang yang kulitnya hitam legam, tidaklah ia
punya harta yang melimpah, dan tidaklah ia punya kekuasaan bahkan diatas
hidupnya sendiri beliaupun tidak berkuasa, karena beliau adalah seorang budak,
namun ternyata beliau adalah orang yang paling bahagia, dan rosullah saw
telah menjaminya masuk kedalam syurganya allah swt.
Apakah kiranya amalan beliau ini dan bagaimana kehidupanya
Ini adalah kisah ketakwaan seorang hamba kepada allah swt yang amat
luar biasa, dan bukan itu saja, beliau ini juga sangat amat mencintai
nabinya, dan sepatutnya kita mendapati pejaran dari kisah hidupnya.
Semua pasti tahu, bahwa pada masa Nabi, setiap masuk waktu sholat,
maka yang mengkumandankan adzan adalah Bilal bin Rabah. Bilal ditunjuk
karena memiliki suara yang indah. Pria berkulit hitam asal Afrika ini,
mempunyai suara emas yang khas. Posisinya semasa Nabi tak tergantikan oleh
siapapun, kecuali saat perang saja, atau saat keluar kota bersama Nabi. Karena
beliau tak pernah berpisah dengan Nabi, kemanapun Nabi pergi. Hingga Nabi
menemui Allah ta’ala pada awal 11 Hijrah. Semenjak itulah Bilal menyatakan
diri tidak akan mengumandangkan adzan lagi. Ketika Khalifah Abu Bakar Ra.
memintanya untuk jadi mu’adzin kembali, dengan hati pilu nan sendu bilal
berkata: “Biarkan aku jadi muadzin Nabi saja. Nabi telah tiada, maka aku bukan
muadzin siapa-siapa lagi.”
Abu Bakar terus mendesaknya, dan Bilal pun bertanya: “Dahulu, ketika
engkau membebaskanku dari siksaan Umayyah bin Khalaf. Apakah engkau
membebaskanku karena dirimu apa karena Allah?.” Abu Bakar Ra. hanya
terdiam. dan tidak berkutik“Jika engkau membebaskanku karena dirimu, maka
aku bersedia jadi muadzinmu. Tetapi jika engkau dulu membebaskanku karena
Allah, maka biarkan aku dengan keputusanku.” Dan Abu Bakar Ra. pun tak bisa
lagi mendesak Bilal. untuk kembali mengumandangkan adzan.
Bilal pun memenuhi permintaan itu. Saat waktu shalat tiba, dia naik pada
tempat dahulu biasa dia adzan pada masa Nabi Saw masih hidup. Mulailah dia
mengumandangkan adzan. Saat lafadz “Allahu Akbar” dikumandangkan
olehnya, mendadak seluruh Madinah senyap, segala aktifitas terhenti, semua
terkejut, suara yang telah bertahun-tahun hilang, suara yang mengingatkan pada
sosok nan agung, suara yang begitu dirindukan, itu telah kembali. Ketika Bilal
meneriakkan kata “Asyhadu an laa ilaha illallah”, seluruh isi kota madinah
berlarian ke arah suara itu, sembari berteriak, bahkan para gadis dalam pingitan
mereka pun keluar.
"Katakanlah kepadaku, apa amalanmu yang paling besar pahalanya yang kamu
kerjakan dalam Islam? Karena sesungguhnya aku telah mendengar hentakkan
sandalmu di surga," tanya Rasulullah. suara sandal Bilal terdengar oleh
Rasulullah ketika ia berada di surga pada malam Isra' Mi'raj.
Jawab bilal
"Setiap aku berwudhu, kapanpun itu, baik siang maupun malam, aku selalu
melakukan salat dengan wudhu tersebut,"
Kaum muslimin dan kaum muslimat yang insyallah mulia di masjid ini
Begitulah kisah bilal yang mengajarkan kita pelajaran, bahwasanya
ketakwaan amatlah mahal nilainya, walaupun nyawa sekalipun tidak akan
sangup membayar kesetiaan makhluk kepada sang pencipta, kisahnya ini juga
mengajarkan kita betapa beliau begitu tulus mencintai nabinda muhammad
saw,maka patutlah surga sebagai ganjaranya..
Kaum mislimin yang dirahamti oleh allah swt, mengingatkan ini adalah
bulan rahmadhan. saya mengajak diri saya sendiri dan kita semua, marilah kita
bersama sama meningkatkan ketakwaan kita kepada allah swt, sebagaimana
ayat yang sering kita dengar berasama sama dalam surah al baqarah ayat 183,
Sesunguhnya perintah kita untuk berpuasa ialah allah swt ingin kita
semua agartermasuk hambanya yang bertakwa, layaknya seperti bilal yang
mempertahankan ketakwaanya kepada allah, maka mudah mudahan begitulah
kita dan mudah mudahan kita termasuk orang orang yang beruntung disurganya
allah swt, amin amin ya robbal alamin..
Maafkan saya yang telah mengambil waktu yang panjang ini..Saya tutup
dengan, Assalamualaikaum warahmatullahhiwabaratuh..