Baca selengkapnya »
Diposkan oleh 1001 Dongeng Islami di 22.24 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Dongeng Anak Islami Ganjaran Bagi Orang Yang Telah Meninggalkan Sholat
Dahulu kala di belahan dunia ini. Pada saat di musim salju, seorang ratu duduk menjahit di
dekat jendela. Ketika ia melirik ke luar rumah untuk melihat serpihan salju yang tertiup angin, tiba-
tiba jarinya tertusuk jarum dan tiga titik darah telah menodai baju jahitannya. "Jika nanti aku punya
anak," kata Ratu, "aku ingin seorang putri yang pipinya semerah darah, kulitnya seputih salju, dan
rambutnya sehitam kayu eboni."
Ajaib, beberapa bulan sesudah itu, keinginan sang Ratu terkabul. Ia mengandung dan
kemudian melahirkan seorang putri cantik dengan pipi yang merah, kulit putih, dan berambut hitam
pekat. Diberinya nama Putri Salju. Namun sungguh malang nasib Putri Salju, ibunya tidak dapat
menemani lebih lama lagi di dunia ini. Sang Ratu meninggal dunia, dan ayahnya telah menikah lagi.
Ratu baru ini cantik, namanya Ratu Elvira tetapi sifatnya penuh iri dan dengki. Hanya
mementingkan diri sendiri. Ratu Elvira mempunyai benda ajaib yang paling disayanginya, yaitu
sebuah cermin ajaib.
Setiap hari ia bertanya kepada cerminnya, "Cermin kaca benggala, Siapa wanita tercantik di
dunia? Cermin itu menjawab, ”0h Ratu, engkaulah wanita paling cantik di dunia ini!" Tetapi, Putri
Salju semakin besar dan setiap hari menjadi semakin cantik. Pada suatu hari, ketika Ratu bertanya,
"Cermin, kaca benggala, Siapa wanita tercantik di dunia? Kali ini cermin memberi jawaban lain.
"0h Ratu, Putri Saljulah wanita paling cantik di dunia!". Seketika itu juga wajah Ratu langsung
cemberut, pucat dan marah.
Sejak peristiwa itu. Ratu sangat membenci Putri Salju, sedangkan semakin hari gadis itu
semakin cantik. Dengan rasa marah Ratu rnemanggil seorang pemburu. "Bawalah Putri Salju ke
hutan," perintahnya. "Bunuh dia dan bawa jantungnya kepadaku." Pemburu itu membawa Putri
Salju ke hutan, tetapi ia tidak sampai hati membunuhnya. "Larilah, dan jangan kembali!" bisik si
pemburu kepada putri salju.
Putri Salju tak tahu jalan dan ia sangat takut."Oh, kemana aku harus pergi?" tangisnya. Ia
terus berjalan seorang diri. Akhirnya, putri salju melihat sebuah pondok di tempat terbuka. Di luar
sangat dingin sekali, maka Putri Salju mengintip ke dalam. Ruangannya kecil dan terlihat sangat
aneh! Ada tujuh kursi kecil dan tujuh piring yang kecil pula. Di sepanjang dinding ada tujuh ranjang
kecil. Tidak ada orang. Putri Salju masuk, lalu berbaring di salah satu ranjang. Karena capai ia
tertidur, Putri Salju tertidur pulas. Ia tidak tahu bahwa pondok itu milik tujuh kurcaci yang bekerja
di tambang sepanjang hari, mereka pulang dan menyalakan tujuh lilin. "Astaga! Ada orang di sini!"
seru salah satu kurcaci. Ia terkejut ketika melihat Putri Salju tidur di ranjang.
Karena seruan itu, Putri Salju terbangun dan ketujuh kurcaci datang mengerumuninya.
"Cantik sekali gadis ini!" kata mereka. "Mengapa engkau datang ke tengah hutan begini, anak
manis." tanya salah satu kurcaci dengan ramah. "Adakah sesuatu yang dapat kami lakukan untuk
menolongmu?" Putri Saju bercerita tentang Ibunya, dan juga si Ratu yang jahat. Setelah bercerita,
gadis itu menjadi sedih sehingga ia mulai menangis. "Cup,cup,cuuuP...!" kata si kurcaci yang baik
itu. "Tinggalah bersama kami. Disini engkau aman dari wanita jahat itu." Putri Salju dengan
senang hati menerima tawaran itu.
Di istana, lagi-lagi Ratu berdiri di depan cermin ajaibnya. Ia tidak tahu kalau pemburu itu
sebenarnya tidak menjalankan perintahnya. Jantung yang diperlihatkannya adalah jantung binatang
buruan, bukan jantung dari Putri Salju. Sambil mengusap tangan dengan penuh rasa puas, Ratu
tersenyum dan berkata, "Cermin kaca benggala, Siapa wanita tercantik di dunia?'' tak terduga,
cermin itu menjawab, "0h Ratu, Putri Saljulah wanita tercantik di dunia. Di tengah rimba, tempat
kediaman tujuh kurcaci, di sanalah Putri Salju berada."
Sang Ratu menjerit marah, ia merencanakan tindakan dendamnya, Keesok harinya, ketujuh
kurcaci berangkat kerja. Putri Salju merapikan pondok itu sambil bersenandung. Tak lama
kemudian, seorang nenek-nenek mengetuk pintu. Dialah sang Ratu yang menyamar sebagai wanita
penjual keliling. "Lihatlah barang-barang bagus ini, nak," katanya sambil tertawa. Putri Salju
terpesona. Ia membiarkan wanita tua itu mengikatkan pita merah jambu di lehernya untuk
mencobakan. Tiba-tiba wanita itu mengetatkan ikatannya! Putri Salju tercekik dan jatuh ketanah.
Para kurcaci menemukan Putri Salju tergeletak hampir mati. Mereka melepaskan pitanya dan gadis
itu bernapas lagi.
Keesokan paginya Putri Salju sudah sehat kembali. "Penjual itu adalah si Ratu jahat!" kata
kurcaci. Sebelum berangkat kerja, mereka berpesan jangan membukakan pintu bagi orang-orang
yang tak dikenal. Sementara itu, lagi-lagi cermin ajaib memberi tahu Ratu bahwa Putri Salju belum
mati. Ratu pun marah dan ia menyamar lagi, kini sebagai nenek ramah penjual sisir. Lagi-lagi, Putri
Salju hampir mati sebab sisir itu baracun. Kali ini para kurcaci menjadi geram. "Siapa pun tidak
boleh masuk rumah," kata mereka tegas.
Ketika Ratu mengetahui dari cermin bahwa ia gagal lagi, kemarahannya memuncak. Ia
bertekad untuk membunuh Putri Salju lagi. Keesok harinya. Ratu membawa sekeranjang apel
beracun mengetuk pintu pondok kurcaci. "Pintunya tidak usah dibuka anak manis." katanya licik.
"Tetapi cobalah buah apel yang matang ini, rasanya segar dan nikmat sekali!" Putri Salju tidak
curiga pada buah apel merah yang ranum itu dan menggigitnya sepotong besar. Ketika para kurcaci
pulang sore hari, mereka menemukan Putri Salju telah tergolek di lantai. Segala usaha untuk
menyelamatkannya sia-sia saja. Ia tergeletak diam dan dingin. "Kita telah kehilangan gadis paling
cantik di dunia," ratap mereka.
Sementara itu, jauh di istana. Ratu berdiri penuh keangkuhan di depan cerminnya. "Cermin,
kaca benggala, Siapa wanita tercantik di dunia?". Cermin menjawab, "Ratu Elvira, wanita
tercantik didunia."
Para kurcaci tidak dapat berpisah dengan Putri Salju. Pipinya yang berwarna merah darah,
kulitnya seputih salju, dan rambutnya sehitam kayu eboni. Oleh karena itu, para kurcaci membuat
sebuah peti mati dari kaca dan dengan hati-hati membaringkan Putri Salju didalamnya. Gadis yang
terbaring itu tampak seolah-olah sedang tidur saja. Siang malam para kurcaci berjaga di samping
peti. Pada suatu petang, lewatlah seorang pangeran muda. Begitu melihat Putri Salju, ia jatuh cinta.
"Aku mohon pada kalian, ijinkanlah aku membawanya pulang. Supaya ia dapat berbaring dengan
layak di istana." Para kurcaci akhirnya semua setuju. Dalam perjalanan menuruni gunung. Pada saat
suatu ketika, salah seorang pelayan pengusung peti tersandung. Tiba-tiba dari mulut sang Putri
Salju keluar secuil buah apel yang selama ini tersangkut di kerongkongannya.
Putri Salju membuka matanya dan memandang Pangeran, Sang Pangeran tentu saja gembira
bukan kepalang. Dengan mata berbinar ia berkata, ''Aku cinta padamu, maukah kau menjadi
istriku?" kata sang Pangeran. Putri Salju mengangguk bahagia. Para kurcaci merasa girang. Mereka
melambai-lambaikan tangan ketika melihat gadis cantik itu berangkat lagi dengan Pangeran.
Putri Salju akhirnya menikah dengan Pangeran. Mereka hidup berbahagia hingga hari tua.
Sementara itu Ratu Elvira yang jahat akhirnya mati oleh niat jahatnya sendiri, ketika hendak pergi
membunuh Putri Salju, Ratu Elvira terjatuh kejurang yang dalam bersama kereta kudanya. Sekian
Nah diatas tadi sedikit gambaran cerita anak yang berjudul Putri Salju. Semoga saja anda
suka dengan cerita anak diatas. Jangan lupa kelanjutan cerita dan dongeng lainnya dari DeCocoz
Blog. - See more at: http://decocoz.blogspot.com/2013/06/ cerita-anak-putri- salju-
darieropa.html#sthash.PJigT3vB.dpuf
"Rasulullah S.A.W telah menganjurkan agar kami semua mempelajari Al-Qur'an.
Rasulullah S.A.W juga menerangkan tentang kelebihan Al-Qur'an." kata Abu Umamah ra.
Rasulullah S.A.W Telah bersabda: "Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan
datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di saat itu orang sangat memerlukannya." Ia akan datang
dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya: "Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang
pernah membaca akan menjawab: "Siapakah kamu?" "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung,
serta kamu juga telah bangun malam untukku dan kamu pernah membacaku di waktu siang hari,"
jawab Al-Our'an. "Benarkah kamu Al-Qur'an?", tanya orang yang pernah membaca Al-Qur'an.
Kemudian Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap
Allah S.W.T. Dan orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian
diletakkan mahkota di atas kepalanya.
Kepada ayah dan ibunya yang muslim juga akan diberikan perhiasan yang tidak dapat
ditukar dengan yang ada di dunia, walau berlipat ganda. "Dari manakah kami memperoleh ini
semua, padahal amal kami tidak sampai sekian?" keduanya bertanya. "Kalian diberi ini semua,
karena anak kalian telah mempelajari Al-Qur'an."
Anda baru saja membaca cerita dan dongeng anak islami berjudul Dongeng Anak Islami -
Al-Qur'an Pembela Di Hari Kiamat semoga cerita diatas tadi bisa membawa manfaat untuk kita
semua. Kalau anda suka dengan cerita diatas bisa share dengan teman atau saudara anda. Terima
Kasih banyak sudah mampir ke blog ini.- See more at:
http://decocoz.blogspot.com/2013/05/dongeng-anak-islami-al-quran-pembela di.html#
sthash.NKYE9Jjl.dpuf
Dalam sebuah hadits menceritakan, pada zaman dahulu ada seorang lelaki wukuf di Arafah.
Dia berhenti di lapangan luas itu. Pada saat itu orang yang sedang melakukan ibadah haji. Wukuf di
Arafah merupakan rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut sebagai haji
yang sebenarnya, karena apabila seorang melakukan wukuf di padang Arafah dianggap hajinya
telah sempurna, meskipun yang lainnya tidak sempat dikerjakannya. Sabda Rasulullah "Alhajju
Arafat" (Haji itu wukuf di Arafah) Rupanya lelaki itu tadi masih belum mengenal Islam secara
mendalam.
Masih dalam istilah "muallaf". Pada saat orang itu berada di padang Arafah, dia mengambil
tujuh buah batu. "Hai batu-batu. saksikanlah olehmu aku bersumpah, bahwa tidak ada Tuhan
melainkan Allah dan Muhammad itu utusan Allah," katanya. Setelah dia berkata begitu dia pun
tertidur di tempat itu juga. Dia meletakkan ketujuh buah batu itu di bawah kepalanya.
Tidak lama kemudian dia bermimpi seolah-olah kiamat telah datang. Dalam mimpi itu juga
dia telah diperiksa segala dosa-dosa dan pahalanya oleh Tuhan. Setelah selesai pemeriksaan,
ternyata orang itu harus masuk ke dalam neraka. Maka dia pun digiring ke neraka dan ketika
hendak memasuki salah satu dari pintu-pintunya. Tiba-tiba seketika batu kecil yang
dikumpulkannya tadi datang menghalangi pintu neraka tersebut. Sehingga para Malaikat tak dapat
memasukkan orang itu ke dalam neraka, karena pintunya terhalang oleh batu.
Semua malaikat tidak sanggup rupanya, memasukkan orang itu ke dalam neraka. Kemudian
mereka pergi ke pintu lain. Para malaikat itu tetap berusaha untuk memasukkan orang itu ke dalam
neraka, tetapi mereka tetap tidak berhasil, karena batu yang kedua terus mengikuti.
Para malaikat itu pindah lagi ke pintu lain. Tapi batu ketiga yang kini mengikuti. Hingga
akhimya sampai di pintu neraka yang ke tujuh, neraka itu tidak dapat menerima orang itu, karena
ada batu yang mengikuti dan menghalangi pintunya. Ketujuh batu itu seolah-olah menghalangi
lelaki itu agar tidak dapat masuk neraka.
Kemudian orang itu dibawa naik ke Arasy, di langit yang ketujuh. Di situlah Allah
berfirman yang maksudnya, "Wahai hambaku, telah menyaksikan batu-batu yang engkau
kumpulkan di padang Arafah. Aku tidak akan menyia-nyiakan hakmu. Bagaimana aku tak
memperdulikan hakmu, sedangkan aku telah menyaksikan bunyi 'syahada' yang engkau ucapkan
itu. Sekarang masuklah engkau ke dalam syurga."
Baru saja dia mendekati pintu syurga, tiba-tiba pintu syurga itu terbuka lebar. Rupanya
kunci syurga itu adalah kalimat "Syahadat" yang diucapkannya dahulu.
- See more at:http://decocoz.blogspot.com/2013/05/dongeng-anak-islami-kunci-menuju syurga.html
#sthash.g33cp9iH.dpuf
Illustrasi : Google
Doa lelaki ini dikabulkan oleh Allah SWT. Setelah ia meninggal dunia, anak lembu itu tidak
pernah keluar hutan dan selalu menyembunyikan diri agar tidak terlihat orang lain. Setelah anak
itu dewasa, ia membaktikan diri pada ibunya. Ia berkerja mencari kayu bayar untuk kemudian
dijual di pasar. Hasil jerih-payahnya itu dibagi tiga, satu bagian untuk sedekah, satu bagian
untuk makan, dan yang terakhir untuk ibunya. Ia pun membagi waktu malamnya menjadi tiga,
sepertiga malan untuk beribadah, sepertiga lagi untuk tidur, dan sepertiga lagi untuk menunggui
ibunya.
Suatu hari ibunya mengatakan, "Sesungguhnya ayahmu meninggalkan anak lembu untukmu yang
dilepaskan di suatu hutan. Carilah lembu itu sambil berdoa kepada Tuhannya Nabi Ibrahim, Nabi
Ismail, Nabi Ishaq, dan Nabi Ya''qub supaya Dia mengembalikan anak lembu itu kepadamu.
Pergilah anak muda itu ke hutan, dan menemukan lembu yang dimaksud. Lalu ia berkata, "Demi
TUhan Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, Nabi Ishaq, dan Nabi Ya''qub, tenanglah engkau di situ."
Lembu yang menghampiri anak muda itu dan berkata, "Hai anak muda yang bakti pada ibunya,"
tegur lembu tersebut. "Naikilah aku supaya ringan bagimu." Anak berkata, "Sesungguhnya ibuku
tidak memerintahkan aku menaikimu, tetapi membawamu pulang."
"Demi tuhannya Bani Israil," sumpah lembu tersebut, "Jika engkau menaikiku (berarti tidak
mematuhi perintah ibunya), sesungguhnya engkau tidak akan dapat menguasaiku selamanya.
Maka berjalanlah engkau, karena sesungguhnya andaikan engkau memerintahkan sebuah gunung
berjalan sendiri untuk engkau naiki, niscaya gunung itu akan menurut semata-mata baktimu
kepada ibumu."
Sesampai di rumah, ibunya berkata, "Anakku engkau adalah orang fakir. Tidak punya harta,
berpaya-payah mencari kayu bakar. Untuk itu juallah lembu ini." Ibunya menyuruh anak itu
menjual lembu itu ke pasar dengan harga tiga dinar.
Maka pergilah anak itu ke pasar. Lalu Allah mengutus seorang malaikat untuk memperlihatkan
kekuasan-Nya dan memberitahukan bakti anak muda itu terhadap ibunya kepada makhluknya.
"Tiga dinar, dan aku mengadakan perjanjian kepadamu dengan keridhaan ibuku, "Jawab anak
muda itu.
"ambillah enam dinar ini, dan usahlah engkau meminta persetujuan ibumu", bujuk malaikat itu.
"Bahkan andai engkau memberiku emas seberat lembu ini, takkan kuterima kecuali dengan
keridhaan ibuku".
Anak muda itu pulang kerumah, dan menyampaikan bahwa lembu mereka ditawar enam dinar.
"Kembalilah engkau ke pasar, dan juallah lembu itu dengan enam dinar atas keridhaanku,"
perintah ibunya.
"Ibuku memerintahkan aku agar menjual lembu ini tidak kuran gdari enam dinar", kata si
pemuda.
"Aku akan memberimu 12 dinar, tak usahlah kamu meminta persetujuan ibumu," bujuk malaikat
itu lagi.
Pemuda itu kembali lagi kepada ibunya dan memberitahukan mengenai tawaran ini. Sang ibu
berkata, "Sesungguhnya orang yagn datang kepadamu itu adalah malaikat. Ia menjelma dalam
bentuk manusia untuk mengujimu. Untuk itu jika ia kembali kepadamu, tanyakanlah: apakah
engkau mengizinkan aku menjual lembu ini atau tidak?"
Pemuda itu melaksanakan segal perintah ibunya. Akhirnya malaikat tersebut mengatakan,
"Pulanglah engkau dan katakanlah pada ibumu agar merawat lembu ini baik-baik. Kelak Musa bin
''Imran akan membeli lembu darimu, karena ada seseorang yang amti terbunuh dari kaum Bani
IUntuk itu jangan engkau jual, kecuali dengan uang dinar seberat lembumu itu."
Pemuda itu pulang dan merawat lembunya baik-baik. Tak lama kemudian Allah SWT
mentakdirkan Bani Israil supaya menyembelih seekor lembu*. Lalu mereka berkali-kali meminta
supaya Nabi Musa a.s. menerangkan sifat-sifat lembu yang akan disembelihnya. Sehingga
akhirnya lembu anak muda itulah yang memenuhi syarat. Dan itu semua terjadi semata-mata
karena amal bakti anak muda itu kepada ibunya.
*Lembu yagn dimaksudkan sebagai perantara untuk mencari siapa pelaku pembunuhan di
kalangan kaum Bani Israil. Kisah ini diterangkan dalam Al Quran surah Al-Baqarah ayat 67-73.
Cerita ini disarikan dari bagian buku : Ridho Allah tergantung Ridho Orang Tua. Syamsul Rijal
Hamid. Penerbit Cahaya Salam
Miskin bukan berarti tidak sedekah, buktinya Pak Soleh Tukang Becak Bisa Naik
Haji.
Tag : buktinya Pak Soleh Tukang Becak Bisa Naik Haji. Miskin bukan berarti tidak sedekah
KUMPULAN CERITA ISLAM (KCI) : Miskin bukan berarti tidak
sedekah, buktinya Pak Soleh Tukang Becak Bisa Naik Haji.
Illustrasi
Semoga Momen Ramadhan ini kita semua diberikan taufiq dan hidayah oleh Allah SWT
untuk bisa meneladani kejadian kejadian disekitar kita...
Pak Soleh, demikian orang-orang memanggilnya. Dia hanyalah seorang tukang becak.
Sudah bisa ditebak, berapa kekayaannya? Dia hanya punya tempat tinggal, dan itu pun
kost di tempat yang kumuh, yang gentengnya sewaktu-waktu bisa bocor karena hujan.
Meski begitu, Pak Soleh memiliki budi yang sangat mulia. Kemiskinan yang merenggut
kehidupannya, tidak menutup mata batinnya untuk selalu berbagi kepada orang lain.
Siapa kira orang miskin tidak bisa naik haji. Karena sedekah, tukang becak yang satu ini
justru mendapatkan keberkahan untuk menunaikan rukun Islam kelima.
Tapi, bukan harta yang bisa ia sumbangkan. Sebab, untuk makan sehari-hari saja sulit,
apalagi berniat untuk berbagi harta kepada orang lain. Maka, yang hanya bisa dilakukan
Pak Soleh adalah “sedekah jasa”. Yaitu, setiap hari Jum’at ia menggratiskan semua
penumpang yang naik becaknya. Ini adalah hal yang luar biasa. Tidak semua orang bisa
melakukannya, apalagi orang miskin seperti dirinya. Maka, atas kebaikannya itulah,
suatu “keberkahan hidup” kemudian menghampirinya.
Suatu ketika, di hari Jum’at pertama bulan Ramadhan, tiba-tiba, ada orang yang kaya
raya mobilnya mogok. Kebetulan, mogoknya tidak jauh dari pangkalan becak Pak Soleh.
Orang kaya itu pun bertanya kepada supirnya, “Pir, kalau naik becak kira-kira ongkosnya
berapa ya?”
“Paling juga dua sampai tiga ribuan,” jawab supir kepada majikannya.
Orang kaya tersebut pun memutuskan naik becak karena sebenarnya jarak dirinya
dengan rumahnya sudah lumayan dekat. Maka, dipanggillah tukang becak yang ada di
pangkalan tersebut dan kebetulan Pak Soleh yang datang. Lalu, digoeslah becak itu oleh
Pak Soleh menuju rumah orang kaya tersebut. Setelah sampai di tempat, Pak Soleh
dikasih uang 10 ribu dan tidak usah dikembalikan. Namun, oleh Pak Soleh uang itu
ditolaknya.
“Kenapa Bapak menolaknya?” tanya orang kaya itu..
“Saya sudah meniatkan dari dulu, kalau setiap Jum’at saya menggratiskan semua
penumpang yang naik becak saya,” jawabnya jujur.
Setelah itu, Pak Soleh pun pergi meninggalkan orang kaya tersebut. Rupanya, kejadian
itu sangat membekas di hati orang kaya tersebut. Orang kaya seperti dirinya saja tidak
pernah sedekah, ini orang miskin malah melakukannya dengan begitu tulus. Lalu,
dikejarlah Pak Soleh. Setelah dapat, Pak Soleh pun dikasih uang satu juta. Orang kaya
itu pikir, Pak Soleh akan menerimanya karena uangnya besar. Tapi, Pak Soleh tetap
menolaknya. Lalu, dinaikkan lagi menjadi dua juta dan tetap Pak Soleh menolaknya.
Alasan Pak Soleh sama: dia tidak menerima uang sepeser pun di hari Jum’at untuk
jasa ojek becaknya. Sebab, dia sudah meniatkannya untuk bersedekah. Subhanallah!
Tapi, hal ini justru membuat orang kaya tersebut semakin penasaran. Maka Jum’at
berikutnya (di hari Ramadhan juga), orang kaya itu pun naik becak lagi. Ia sengaja
meninggalkan supirnya untuk pulang ke rumah sendiri dan dia lebih memilih berhenti di
pangkalan itu untuk bisa naik becak Pak Soleh. Maka diantarlah orang kaya tersebut ke
rumahnya oleh Pak Soleh. Setelah sampai, Pak Soleh pun diberikan uang yang lebih besar
lagi, kali ini 10 juta. Orang kaya itu pikir Pak Soleh akan tergoda oleh uang sebanyak itu.
Tapi, lagi-lagi, perkiraannya meleset. Pak Soleh, sekali lagi, menolak uang yang bagi dia
itu sebenarnya sangat besar. Apalagi, sebentar lagi akan Lebaran dan uang itu pasti akan
berguna buat dirinya dan keluarganya. Tapi, orangtua itu menolaknya dengan halus.
Kejadian ini benar-benar membuat orang kaya tersebut tidak mengerti. Kenapa orang
miskin seperti Pak Soleh tidak mau menerima uang sebesar itu? Padahal, uang itu bisa ia
gunakan selama berbulan-bulan. Namun, rasa penasaran orang kaya itu rupanya tidak
pernah berhenti. Jum’at berikutnya, dia pun naik becak milik Pak Soleh lagi. Namun,
kali ini ia minta diantarkan ke tempat yang lain.
“Pak, antarkan saya ke rumah Bapak,” pinta orang kaya.
“Memangnya, ada apa, Pak?” jawab Pak Soleh polos.
“Pokoknya, antarkan saya saja.”
Akhirnya, Pak Soleh terpaksa mengantarkan orang kaya itu ke rumahnya. Mungkin orang
kaya itu hanya ingin menguji: apakah tukang becak itu benar-benar orang miskin
ataukah tidak? Mereka pun akhirnya sampai di rumah Pak Soleh. Betapa terkejutnya
orang kaya itu, karena rumah yang dimaksud hanyalah sebuah rumah kost yang sangat
jelek. Gentengnya sewaktu-waktu bisa roboh karena terpaan air hujan. Karena sangat
iba melihat kejadian itu, orang itu pun merogoh uangnya sejumlah Rp. 25 juta.
“Ini Pak, uang sekedarnya dari saya. Mohon Bapak menerimanya,” pinta orang kaya
kepada Pak Soleh.
Apa reaksi Pak Soleh? Ternyata, dengan halus dia pun tetap menolaknya. Hal ini benar-
benar sangat mengejutkan orang kaya itu. Bagaimana bisa orang semiskin dia menolak
uang pemberian sebesar Rp. 25 juta? Kalau bukan dia adalah lelaki yang luar biasa, yang
memiliki budi yang sangat luhur.
Akhirnya orang kaya itu pun menyerah. Dia benar-benar kalah dengan ketulusan hati Pak
Soleh. Ia percaya bahwa apa yang dilakukan Pak Soleh benar-benar tulus dari hatinya. Ia
benar-benar tidak tergoda oleh indahnya dunia dan kilaunya uang jutaan rupiah.
Mungkin ia satu pribadi yang langka dari 1000 orang yang ada, yang sewaktu-waktu
hanya muncul di dunia. Luar biasa!
Tapi, orang kaya itu berjanji bahwa suatu saat ia akan memberikan yang terbaik buat
tukang becak yang berhati mulia tersebut. Sebab, mungkin, baru kali ini hatinya terusik
lalu disadarkan oleh orang miskin yang hanya seorang tukang becak. Dan waktu pun
terus berlalu.
Lebaran telah tiba. Pak Soleh dan orang kaya itu tidak bertemu lagi. Menjelang Lebaran
Haji (Idul Adha), orang kaya itu kembali menemui Pak Soleh di rumah kostnya. Kembali
ia pun datang di hari Jum’at. Mudah-mudahan kali ini niatnya tidak sia-sia. Setelah
mereka bertemu, di depan Pak Soleh orang kaya kemudian bicara terus terang, “Pak,
mohon kali ini niat baik saya diterima. Bapak dan istri serta anak Bapak akan saya
berangkatkan haji ke Tanah Suci. Sekali lagi, mohon Bapak menerima niat baik saya ini?”
Pak Soleh menangis di depan istri dan anak semata wayangnya. Pergi ke Mekkah saja
tidak pernah ia bayangkan sejak dulu, ini apalagi ia dan keluarganya akan
diberangkatkan naik haji. Ini benar-benar hadiah yang sangat luar biasa dari Allah swt.
Tawaran orang kaya itu pun diterima Pak Soleh dengan setulus hati.
Maka, Pak Soleh dan keluarganya pun akhirnya pergi haji. Ya, seorang tukang becak yang
miskin tapi memiliki hati yang sangat mulia akhirnya bisa melihat keagungan Ka’bah di
Mekkah al-Mukarramah dan makam Nabi Muhammad saw di Madinah. Kebaikannya
dibalas oleh Allah. Ia yang menolak satu juta, dua juta, 10 juta, hingga Rp. 25 juta, tapi
Allah menggantinya dengan haji ke Baitullah, bersama istri dan anaknya! Jadi, berapa
kali lipatkah keberkahan yang didapatkan Pak Soleh karena sedekah yang ia lakukan
setiap hari Jum’at?! Subhanallah!
Bahkan, tidak saja dihajikan secara gratis, Pak Soleh akhirnya dibuatkan rumah oleh
orang kaya tersebut. Maka, semakin berkahlah hidup si tukang becak berhati mulia itu.
Dan sejak itu, Pak Soleh pun bisa tinggal di sebuah tempat yang nyaman dan tidak
memikirkan lagi uang untuk kost di bulan berikutnya.
Demikian kisah tukang becak yang bisa naik haji karena sedekah yang dilakukannya.
Apakah kita sudah seperti Pak Soleh? Dia yang miskin masih memikirkan untuk berbagi
untuk orang lain, apalagi kita yang mungkin lebih mampu dibandingkan dia. Mudah-
mudahan kita bisa mengikuti jejaknya, terutama dalam hal ketulusannya dalam berbagi!
Amin.
sumber:majalah hidayah
Close Ad
HIMPUNAN KISAH TELADAN
Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah s.a.w. telah menganjurkan supaya kami
semua mempelajari Al-Quran, setelah itu Rasulullah s.a.w. memberitahu tentang kelebihan Al-
Quran." Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: "Belajarlah kamu akan Al-Quran, di akhirat nanti dia
akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya. "Ia akan
datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, "Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang
yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?"
Maka berkata Al-Quran : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga
telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari." Kemudian
berkata orang yang pernah membaca Al-Quran itu: "Adakah kamu Al-Quran?" Lalu Al-Quran
mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah s.w.t. Lalu orang itu diberi
kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas
kepalanya. Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar
dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami
memperolehi ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?" Lalu dijawab : "Kamu diberi ini
semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Quran."
Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia
pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima
wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara. Maka salah seorang Nabi yang
menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi,
"Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghala ke barat. Engkau
dikehendaki berbuat, pertama; apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau
sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima;
larilah engkau daripadanya."
Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan
kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu
kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi sungguh aneh
sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia
menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka
Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis
bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur 'Alhamdulillah'.
Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah
mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun
menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba
mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula sehingga tiga kali
berturut-turut. Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun
meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar semula
dari tempat ia ditanam.
Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang
mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai Nabi Allah,
tolonglah aku." Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil
burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun
datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku
mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku."
Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak
boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia
membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan
diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun terbang dan burung kecil tadi
dilepaskan dari dalam bajunya. Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama
kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari
dari situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-
lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam
doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang
diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya ini."
Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah s.w.t. bahawa, "Yang pertama
engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika
bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis
daripada madu.
Kedua semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak
jua. Ketiga jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu
khianat kepadanya. Keempat jika orang meminta kepadamu, maka
usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri
berhajat.
Kelima bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah
dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah."
Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita,
sebab kelima-lima perkara ini sentiasa sahaja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara
yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang menjadi tabiat seseorang
itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahawa kata-mengata hal seseorang itu akan
menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba
Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai
Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu."
Maka berkata Allah s.w.t., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang
dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahawa walaupun apa yang kita kata itu memang benar,
tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan
mengata hal orang walaupun ia benar.
Anjing-anjing neraka
Sabda Rasulullah s.a.w. kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal
perbuatanmu itu ada kekurangan :
Nescaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah
s.w.t. yang bermaksud, "Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang
lain."
Sabda Rasulullah s.a.w., "Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek
daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit
tulangnya."
Kata Mu'adz, " Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu, dan
siapa yang dapat terselamat daripadanya?" Sabda Rasulullah s.a.w., "Sesungguhnya hal itu mudah
lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah s.w.t."
Nabi Musa adalah satu-satunya Nabi yang boleh bercakap terus dengan Allah s.w.t.
Setiap kali dia hendak bermunajat, Nabi Musa akan naik ke Bukit Tursina. Di atas bukit itulah dia
akan bercakap dengan Allah s.w.t.. Nabi Musa sering bertanya dan Allah s.w.t. akan menjawab
pada waktu itu juga. Inilah kelebihannya yang tidak ada pada nabi-nabi lain.
Suatu hari Nabi Musa telah bertanya kepada Allah s.w.t.. "Ya Allah, siapakah orang di syurga nanti
yang akan berjiran dengan aku?". Allah s.w.t pun menjawab dengan mengatakan nama orang itu,
kampung serta tempat tinggalnya. Setelah mendapat jawapan, Nabi Musa turun dari Bukit Tursina
dan terus berjalan mengikut tempat yang diberitahu. Setelah beberapa hari di dalam perjalanan
akhirnya sampai juga Nabi Musa ke tempat berkenaan.
Babi itu dibersihkan dan dimandikan dengan baik. Setelah itu babi itu dilap sampai
kering serta dipeluk cium kemudian dihantar semula ke dalam bilik. Tidak lama kemudian dia
keluar sekali lagi dengan membawa pula seekor babi jantan yang lebih besar. Babi itu juga
dimandikan dan dibersihkan. Kemudian dilap hingga kering dan dipeluk serta cium dengan penuh
kasih sayang. Babi itu kemudiannya dihantar semula ke bilik. Selesai kerjanya barulah dia melayan
Nabi Musa. "Wahai saudara! Apa agama kamu?". "Aku agama Tauhid", jawab pemuda itu iaitu
agama Islam. "Habis, mengapa kamu membela babi? Kita tidak boleh berbuat begitu." Kata Nabi
Musa.
"Wahai tuan hamba", kata pemuda itu. "Sebenarnya kedua babi itu adalah ibubapa
kandungku. Oleh kerana mereka telah melakukan dosa yang besar, Allah s.w.t. telah menukarkan
rupa mereka menjadi babi yang hodoh rupanya. Soal dosa mereka dengan Allah s.w.t. itu soal lain.
Itu urusannya dengan Allah s.w.t.. Aku sebagai anaknya tetap melaksanakan kewajipanku sebagai
anak. Hari-hari aku berbakti kepada kedua ibubapaku sepertimana yang tuan hamba lihat tadi.
Walaupun rupa mereka sudah menjadi babi, aku tetap melaksanakan tugasku.", sambungnya.
"Setiap hari aku berdoa kepada Allah s.w.t. agar mereka diampunkan. Aku
bermohon supaya Allah s.w.t. menukarkan wajah mereka menjadi manusia yang sebenar, tetapi
Allah s.w.t. masih belum memakbulkan lagi.", tambah pemuda itu lagi. Maka ketika itu juga Allah
s.w.t. menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s. 'Wahai Musa, inilah orang yang akan berjiran
dengan kamu di Syurga nanti, hasil baktinya yang sangat tinggi kepasa kedua ibubapanya.
Ibubapanya yang sudah buruk dengan rupa babi pun dia berbakti juga. Oleh itu Kami naikkan
maqamnya sebagai anak soleh disisi Kami."
Allah s.w.t. juga berfirman lagi yang bermaksud : "Oleh kerana dia telah berada di
maqam anak yang soleh disisi Kami, maka Kami angkat doanya. Tempat kedua ibubapanya yang
Kami sediakan di dalam neraka telah Kami pindahkan ke dalam syurga." Itulah berkat anak yang
soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa ibubapa yang akan masuk ke dalam neraka pindah
ke syurga. Ini juga hendaklah dengan syarat dia berbakti kepada ibubapanya. Walaupun hingga ke
peringkat rupa ayah dan ibunya seperti babi. Mudah-mudahan ibubapa kita mendapat tempat yang
baik di akhirat kelak.
Walau bagaimana buruk sekali pun perangai kedua ibubapa kita itu bukan urusan
kita, urusan kita ialah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga
kita sewaktu kecil hingga dewasa. Walau banyak mana sekali pun dosa yang mereka lakukan, itu
juga bukan urusan kita, urusan kita ialah meminta ampun kepada Allah s.w.t. supaya kedua ibubapa
kita diampuni Allah s.w.t. Doa anak yang soleh akan membantu kedua ibubapanya mendapat
tempat yang baik di akhirat, inilah yang dinanti-nantikan oleh para ibubapa di alam kubur.
Erti sayang seorang anak kepada ibu dan bapanya bukan melalui hantaran wang
ringgit, tetapi sayang seorang anak pada kedua ibubapanya ialah dengan doanya supaya kedua
ibubapanya mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah s.w.t.Untuk mengetahui lebih mendalam
kisah alam akhirat sila dapatkan buku terbitan syarikat Nurulhas yang berjudul: BILA IZRAIL A.S.
DATANG MEMANGGIL
Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik
dan tidak mahu mengerjakan kewajipan agama dan tidak mahu berbuat kebaikan. Perempuan itu
sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan
sesuatu sentiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan
sentiasa memperolok-olokkan isterinya. Suaminya berkata sambil mengejak, "Asyik Bismillah,
Bismillah. Sekejap-sekejap Bismillah."
Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah s.w.t. supaya
memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku
buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."
Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan wang yang banyak kepada
isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat
yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya.
Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil duit tersebut dan mencampakkan beg
duit ke dalam perigi di belakang rumahnya.
Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata,
"Berikan padaku wang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan." Kemudian
isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia
menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca,
"Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah s.w.t. menghantar malaikat Jibrail A.S. untuk
mengembalikan beg duit dan menyerahkan duit itu kepada suaminya kembali.
Adapun terjadinya peristiwa Israk dan Mikraj adalah kerana bumi merasa bangga
dengan langit. Berkata dia kepada langit, "Hai langit, aku lebih baik dari kamu kerana Allah s.w.t.
telah menghiaskan aku dengan berbagai-bagai negara, beberapa laut, sungai-sungai, tanam-anaman,
beberapa gunung dan lain-lain." Berkata langit, "Hai bumi, aku juga lebih elok dari kamu kerana
matahari, bulan, bintang-bintang, beberapa falah, buruj, 'arasy, kursi dan syurga ada padaku."
Berkata bumi, "Hai langit, ditempatku ada rumah yang dikunjungi dan untuk bertawaf para nabi,
para utusan dan arwah para wali dan solihin (orang-orang yang baik)."
Bumi berkata lagi, "Hai langit, sesungguhnya pemimpin para nabi dan utusan
bahkan sebagai penutup para nabi dan kekasih Allah s.w.t. seru sekalian alam, seutama-utamanya
segala yang wujud serta kepadanya penghormatan yang paling sempurna itu tinggal di tempatku.
Dan dia menjalankan syari'atnya juga di tempatku." Langit tidak dapat berkata apa-apa, apabila
bumi berkata demikian. Langit mendiamkan diri dan dia mengadap Allah s.w.t. dengan berkata,
"Ya Allah, Engkau telah mengabulkan permintaan orang yang tertimpa bahaya, apabila mereka
berdoa kepada Engkau. Aku tidak dapat menjawab soalan bumi, oleh itu aku minta kepada-Mu ya
Allah supaya Muhammad Engkau dinaikkan kepadaku (langit) sehingga aku menjadi mulia
dengan kebagusannya dan berbangga."
Lalu Allah s.w.t. mengabulkan permintaan langit, kemudian Allah s.w.t. memberi
wahyu kepada Jibrail A.S pada malam tanggal 27 Rejab, "Janganlah engkau (Jibrail) bertasbih pada
malam ini dan engkau 'Izrail jangan engkau mencabut nyawa pada malam ini."
Jibrail a.s.bertanya, " Ya Allah, apakah kiamat telah sampai?"
Allah s.w.t. berfirman, maksudnya, "Tidak, wahai Jibrail. Tetapi pergilah engkau ke Syurga dan
ambillah buraq dan terus pergi kepada Muhammad dengan buraq itu." Kemudian Jibrail a.s. pun
pergi dan dia melihat 40,000 buraq sedang bersenang-lenang di taman Syurga dan di wajah masing-
masing terdapat nama Muhammad. Di antara 40,000 buraq itu, Jibrail a.s.terpandang pada seekor
buraq yang sedang menangis bercucuran air matanya. Jibrail a.s. menghampiri buraq itu lalu
bertanya, "Mengapa engkau menangis, ya buraq?"
Berkata buraq, "Ya Jibrail, sesungguhnya aku telah mendengar nama Muhammad
sejak 40 tahun, maka pemilik nama itu telah tertanam dalam hatiku dan aku sesudah itu menjadi
rindu kepadanya dan aku tidak mahu makan dan minum lagi. Aku laksana dibakar oleh api
kerinduan." Berkata Jibrail a.s., "Aku akan menyampaikan engkau kepada orang yang engkau
rindukan itu." Kemudian Jibrail a.s.memakaikan pelana dan kekang kepada buraq itu dan
membawanya kepada Nabi Muhammad s.a.w. Wallahu'alam.
Buraq yang diceritakan inilah yang membawa Rasulullah s.a.w. dalam perjalanan Israk dan Mikraj.
Dikisahkan dalam sebuah hadis bahawa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah
hitam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala. Dan ianya memiliki 7 buah pintu dan pada
setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan
pada setiap lereng itu terdapat 70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya
pula terdapat 70,000 lembah dari api.
Dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa pada setiap lembah itu terdapat 70,000
gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada setiap kamar
itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala, dan dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa setiap
kala itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki 70,000 ruas. Pada setiap ruas kala
tersebut ianya mempunyai 70,000 qullah bisa.
Dalam hadis yang sama menerangkan bahawa pada hari kiamat nanti akan dibuka
penutup neraka Jahannam, maka sebaik sahaja pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan keluarlah
asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah kumpulan asap mengepung
mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang kumpulan asap mengepung di atas kepala dan
di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan Mausia) apabila terpandang akan asap tersebut maka
bergetarlah dan mereka berlutut dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."
1. Sesiapa yang mendirikan masjid maka ia tetap pahalanya selagi masjid itu digunakan oleh
orang untuk beramal ibadat di dalamnya.
2. Sesiapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.
3. Sesiapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang membacanya.
4. Orang yang menggali perigi selagi ada orang yang menggunakannya.
5. Sesiapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang memakannya baik dari manusia atau
burung.
6. Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh orang yang
mempelajarinya.
7. Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana ianya selalu mendoakan kedua orang
tuanya dan beristighfar baginya
8. yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an maka orang yang mengajarnya akan mendapat
pahala selagi anak itu mengamalkan ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu
sendiri.
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah s.a.w. telah bersabda : "Apabila telah mati
anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :
Dari Ibnu Abbas r.a berkata Rasulullah s.a.w. bersabda : " Sesiapa yang berpuasa
pada hari Aasyura (10 Muharram) maka Allah s.w.t. akan memberi kepadanya pahala 10,000
malaikat dan sesiapa yang berpuasa pada hari Aasyura (10 Muharram) maka akan diberi pahala
10,000 orang berhaji dan berumrah, dan 10,000 pahala orang mati syahid, dan barang siapa yang
mengusap kepala anak-anak yatim pada hari tersebut maka Allah s.w.t. akan menaikkan dengan
setiap rambut satu darjat. Dan sesiapa yang memberi makan kepada orang yang berbuka puasa pada
orang mukmin pada hari Aasyura, maka seolah-olah dia memberi makan pada seluruh ummat
Rasulullah s.a.w. yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka."
Lalu para sahabat bertanya Rasulullah sa.w.: " Ya Rasulullah s.a.w., adakah Allah
s.w.t. telah melebihkan hari Aasyura daripada hari-hari lain?". Maka berkata Rasulullah s.a.w.: "
Ya, memang benar, Allah Taala menjadikan langit dan bumi pada hari Aasyura, menjadikan laut
pada hari Aasyura, menjadikan bukit-bukit pada hari Aasyura, menjadikan Nabi Adam dan juga
Hawa pada hari Aasyura, lahirnya Nabi Ibrahim juga pada hari Aasyura, dan Allah s.w.t.
menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api juga pada hari Aasyura, Allah s.w.t. menenggelamkan
Fir'aun pada hari Aasyura, menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub a.s pada hari Aasyura, Allah
s.w.t. menerima taubat Nabi Adam pada hari Aasyura, Allah s.w.t. mengampunkan dosa Nabi Daud
pada hari Aasyura, Allah s.w.t. mengembalikan kerajaan Nabi Sulaiman juga pada hari Aasyura,
dan akan terjadi hari kiamat itu juga pada hari Aasyura !".
Dalam sebuah kitab karangan 'Ustman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syaakir
Alkhaubawiyi, seorang ulama yang hidup dalam abad ke 13 Hijrah, menerangkan bahawa
sesungguhnya Allah s.w.t. telah menciptakan akal, maka Allah s.w.t. telah berfirman yang
bermaksud : "Wahai akal mengadaplah engkau." Maka akal pun mengadap kehadapan Allah s.w.t.,
kemudian Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud : "Wahai akal berbaliklah engkau!", lalu akal pun
berbalik.
Kemudian Allah s.w.t. berfirman lagi yang bermaksud : "Wahai akal! Siapakah aku?". Lalu akal
pun berkata, "Engkau adalah Tuhan yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu yang daif
dan lemah."
Lalu Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud : "Wahai akal tidak Ku-ciptakan
makhluk yang lebih mulia daripada engkau." Setelah itu Allah s.w.t. menciptakan nafsu, dan
berfirman kepadanya yang bermaksud : "Wahai nafsu, mengadaplah kamu!". Nafsu tidak menjawab
sebaliknya mendiamkan diri. Kemudian Allah s.w.t. berfirman lagi yang bermaksud : "Siapakah
engkau dan siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku, dan Engkau adalah Engkau."
Setelah itu Allah s.w.t. menyiksanya dengan neraka jahim selama 100 tahun, dan kemudian
mengeluarkannya. Kemudian Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan
siapakah Aku?". Lalu nafsu berkata, "Aku adalah aku dan Engkau adalah Engkau."
Lalu Allah s.w.t. menyiksa nafsu itu dalam neraka Juu' selama 100 tahun. Setelah
dikeluarkan maka Allah s.w.t. berfirman yang bermaksud : "Siapakah engkau dan siapakah Aku?".
Akhirnya nafsu mengakui dengan berkata, " Aku adalah hamba-Mu dan Kamu adalah tuhanku."
Dalam kitab tersebut juga diterangkan bahawa dengan sebab itulah maka Allah
s.w.t. mewajibkan puasa.
Dalam kisah ini dapatlah kita mengetahui bahawa nafsu itu adalah sangat jahat oleh itu hendaklah
kita mengawal nafsu itu, jangan biarkan nafsu itu mengawal kita, sebab kalau dia yang mengawal
kita maka kita akan menjadi musnah.
Enam persimpangan
Abu Bakar r.a. berkata, " Sesungguhnya iblis berdiri di depanmu, jiwa di sebelah
kananmu, nafsu di sebelah kirimu, dunia di sebelah belakangmu dan semua anggota tubuhmu
berada di sekitar tubuhmu. Sedangkan Allah s.w.t. di atasmu. Sementara iblis terkutuk mengajakmu
meninggalkan agama, jiwa mengajakmu ke arah maksiat, nafsu mengajakmu memenuhi syahwat,
dunia mengajakmu supaya memilihnya dari akhirat dan anggota tubuh mengajakmu melakukan
dosa. Dan Tuhan mengajakmu masuk Syurga serta mendapat keampunan-Nya, sebagaimana
firmannya yang bermaksud, "....Dan Allah mengajak ke Syurga serta menuju keampunan-Nya..."
Siapa yang memenuhi ajakan iblis, maka hilang agama dari dirinya. Sesiapa yang
memenuhi ajakan jiwa, maka hilang darinya nilai nyawanya. Sesiapa yang memenuhi ajakan
nafsunya, maka hilanglah akal dari dirinya. Siapa yang memenuhi ajakan dunia, maka hilang
akhirat dari dirinya. Dan siapa yang memenuhi ajakan anggota tubuhnya, maka hilang syurga dari
dirinya. Dan siapa yang memenuhi ajakan Allah s.w.t., maka hilang dari dirinya semua kejahatan
dan ia memperolehi semua kebaikan."
Iblis laknatullah adalah musuh manusia, sementara manusia adalah sasaran iblis
laknatullah. Oleh itu, manusia hendaklah sentiasa berwaspada sebab iblis laknatullah sentiasa
melihat tepat pada sasarannya.
Dari Nabi Muhammad s.a.w., "Pada waktu malam saya diisrakkan sampai ke langit,
Allah s.w.t. telah memberikan lima wasiat, antaranya :
· Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak
menjadikan dunia ini untuk engkau.
· Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
· Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga.
· Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada kuasa
di tangan mereka.
· Rajinlah mengerjakan sembahyang tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta
qiamullail.
Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tetamu, dan
saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah nasihat
yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah s.w.t..Lalu mereka
berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu :
· Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesedaran hatinya.
· Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata himat darinya.
· Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat kemanisan
ibadahnya.
· Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.
· Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.
· Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan sangat
kelurusan agamanya.
· Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan Allah
s.w.t. daripadanya."
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada
suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah s.a.w. kerana hendak memeluk
agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata : "Ya Rasulullah.
Sebenarnya hamba ini selalu sahaja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya." Maka
Rasulullah s.a.w. menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahawa engkau sanggup meninggalkan
cakap bohong?" "Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke
rumahnya.
Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal
sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman
keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala
keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah s.a.w. Dalam perjalanan pulang
dari menemui Rasulullah s.a.w. lelaki itu berkata di dalam hatinya : "Berat juga aku hendak
meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah s.a.w. itu."
Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek.
"Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah s.a.w.
Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat
jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah s.a.w. dan setiap kali pulalah hatinya berkata :
"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah s.a.w. bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya.
Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh
Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah s.a.w. itu terkandung sebuah hikmah yang
sangat berharga."
Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam
perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula
babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang
digariskan oleh Rasulullah s.a.w. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang
soleh dan mulia.
Dalam sebuah hadis menceritakan, pada zaman dahulu ada seorang lelaki wukuf di
Arafah. Dia berhenti di lapangan luas itu. Pada waktu itu orang sedang melakukan ibadat haji.
Wukuf di Arafah adalah rukun haji yang sangat penting. Bahkan wukuf di Arafah itu disebut
sebagai haji yang sebenarnya kerana apabila seorang itu berwukuf di padang Arafah dianggap
hajinya telah sempurna walaupun yang lainnya tidak sempat dilakukan.
Sabda Rasulullah s.a.w. mengatakan :
· "Alhajju Arafat" (Haji itu wukuf di Arafah)
Rupanya lelaki itu tadi masih belum mengenali Islam dengan lebih mendalam.
Masih dalam istilah 'muallaf'. Semasa dia berada di situ, dia telah mengambil tujuh biji batu lalu
berkata pada batu itu : "Hai batu-batu, saksikanlah olehmu bahawa aku bersumpah bahawa tidak
ada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruh Allah."
Setelah dia berkata begitu dia pun tertidur di situ. Dia meletakkan ketujuh-tujuh
batu itu di bawah kepalanya. Tidak lama kemudian dia bermimpi seolah-olah telah datang kiamat.
Dalam mimpi itu jyga dia telah diperiksa segala dosa-dosa dan pahalanya oleh Tuhan. Setelah
selesai pemeriksaan itu ternyata dia harus masuk ke dalam neraka. Maka dia pun pergi ke neraka
dan hendak memasuki salah satu daripada pintu-pintunya. Tiba-tiba seketika batu kecil yang
dikumpulnya tadi datang dekat pintu neraka tersebut. Tetapi mereka tidak sanggup rupanya.
Malaikat azab telah berada di situ. Semua malaikat itu menolaknya masuk ke pintu neraka tersebut.
Tapi sanggup rupanya. Kemudian dia pun pergi ke pintu lain. Para malaikat itu tetap berusaha
hendak memasukkannya ke dalam neraka tapi tidak berjaya kerana batu mengikut ke mana sahaja
dia pergi.
Abul-Laits Assamarqandi meriwayatkan kepada sanadnya dari Jabir bin Abdillah r.a.
berkata Rasulullah s.a.w. bersabda : "Allah s.w.t. telah memberikan kepada Nabi Musa bin Imran
a.s. dalam alwaah 10 bab :
· Wahai Musa jangan menyekutukan aku dengan suatu apa pun bahawa aku telah memutuskan
bahawa api neraka akan menyambar muka orang-orang musyrikin.
· Taatlah kepada-Ku dan kedua orang tuamu nescaya Aku peliharamu dari sebarang bahaya
dan akan Aku lanjutkan umurmu dan Aku hidupkan kamu dengan penghidupan yang baik.
· Jangan sekali-kali membunuh jiwa yang Aku haramkan kecuali dengan hak nescaya akan
menjadi sempit bagimu dunia yang luas dan langit dengan semua penjurunya dan akan kembali
engkau dengan murka-Ku ke dalam api neraka.
· Jangan sekali-kali sumpah dengan nama-Ku dalam dusta atau durhaka sebab Aku tidak akan
membersihkan orang yang tidak mensucikan Aku dan tidak mengagung-agungkan nama-Ku.
· Jangan hasad dengki dan irihati terhadap apa yang Aku berikan kepada orang-orang, sebab
penghasut itu musuh nikmat-Ku, menolak kehendak-Ku, membenci kepada pembahagian yang
Aku berikan kepada hamba-hamba-Ku dan sesiapa yang tidak meninggalkan perbuatan
tersebut, maka bukan daripada-Ku.
· Jangan menjadi saksi terhadap apa yang tidak engkau ketahui dengan benar-benar dan
engkau ingati dengan akalmu dan perasaanmu sebab Aku menuntut saksi-saksi itu dengan teliti
atas persaksian mereka.
· Jangan mencuri dan jangan berzina isteri jiran tetanggamu sebab nescaya Aku tutup wajah-Ku
daripadamu dan Aku tutup pintu-pintu langit daripadanya.
· Jangan menyembelih korban untuk selain dari-Ku sebab Aku tidak menerima korban kecuali
yang disebut nama-Ku dan ikhlas untuk-Ku.
· Cintailah terhadap sesama manusia sebagaimana yang engkau suka terhadap dirimu sendiri.
· Jadikan hari Sabtu itu hari untuk beribadat kepada-Ku dan hiburkan anak keluargamu.
Ketika Rasulullah s.a.w. memanggil kaum Muslimin yang mampu berperang untuk
terjun ke gelanggang perang Badar, terjadi dialog menarik antara Saad bin Khaitsamah dengan
ayahnya yakni Khaitsamah. Dalam masa-masa itu panggilan seperti itu tidak terlalu menghairankan.
Kaum Muslimin sudah tidak merasa asing bila dipanggil untuk membela agama Allah s.w.t. dan
jihad fisabilillah. Sebab itu Khaitsamah berkata kepada anaknya, "Wahai anakku, aku akan keluar
untuk berperang dan kau tinggal di rumah menjaga wanita dan anak-anak."
"Wahai ayahku, demi Allah janganlah berbuat seperti itu, kerana keinginanku untuk
memerangi mereka lebih besar daripada keinginanmu. Engkau telah berkepentingan untuk tinggal
di rumah, maka izinkanlah aku keluar dan tinggallah engkau di sini, wahai ayahku." Khaitsamah
marah dan berkata kepada anaknya, "Kau membangkang dan tidak mentaati perintahku." Saad
menjawab, "Allah mewajibkan aku berjihad dan Rasulullah s.a.w. memanggilku untuk berangkat
berperang. Sedangkan engkau meminta sesuatu yang lain padaku, sehingga bagaimana engkau rela
melihat aku taat padamu tetapi aku menentang Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w.."
Maka Khaitsamah berkata, "Wahai anakku, apabila ada antara kita harus ada yang
berangkat satu orang baik kau mahupun aku, maka dahulukan aku untuk berangkat." Saad
menjawab, " Demi Allah wahai ayahku, kalau bukan masalah syurga, maka aku akan
mendahulukanmu." Khaitsamah tidak rela kecuali melalui undian antara dia dan anaknya sehingga
terasa lebih adil. Hasil undian menunjukkan bahawa Saadlah yang harus turun ke medan perang.
Dia pun turun ke medan Badar dan mati syahid.
Setelah diizinkan Rasulullah s.a.w., Khaitsamah bertempur hingga mati syahid dan berjumpa
dengan anaknya di syurga.
Dia pulang sambil bertaubat. Di jalan ia diserang haus dan nyaris mati. Is kemudian
bertemu seorang soleh. Mereka berjalan bersama. Mereka melihat gumpalan awan berjalan
menaungi mereka berdua sampai mereka masuk ke sebuah desa. Mereka berdua yakin bahawa awan
itu untuk orang yang soleh. Kemudian mereka berpisah di desa tersebut. Awan itu ternyata condong
dan terus menaungi si tukang jagal itu sampai dia tiba di rumahnya. Orang soleh tadi hairan melihat
kenyataan ini. Dia lalu mengikuti tukang jagal tadi lantas bertanya kepadanya dan dijawabnya juga
di tempat itu. Maka laki-laki soleh itu berkata, "Janganlah hairan terhadap apa yang kau lihat,
kerana orang yang bertaubat kepada Allah s.w.t. itu berada di suatu tempat yang tak seorang pun
berada di situ."
Abu Hurairah r.a. pernah ditugaskan oleh Rasulullah s.a.w. untuk menjaga gudang
zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncullah seseorang, lalu mencuri segenggam makanan.
Namun kepintaran Hurairah memang patut dipuji, kemudian pencuri itu kemudian berhasil
ditangkapnya. "Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah s.a.w.," gertak Abu Hurairah.
Bukan main takutnya pencuri itu mendengar ancaman Abu Hurairah, hingga kemudian ia pun
merengek-rengek : "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya
sangat memerlukan makanan."
Maka pencuri itu pun dilepaskan. Bukankah zakat itu pada akhirnya akan diberikan
kepada fakir miskin? Hanya saja, cara memang keliru. Mestinya jangan keliru. Keesokan harinya,
Abu Hurairah melaporkan kepada Rasulullah s.a.w. Maka bertanyalah beliau : "Apa yang
dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?" Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahawa
ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu
diterangkan pula olehnya, bahawa ia kasihan kepada pencuri itu,, lalu dilepaskannya. "Bohong dia,"
kata Nabi Muhammad s.a.w.: "Pada hala nanti malam ia akan datang lagi." Kerana Rasulullah
s.a.w. berkata begitu, maka penjagaannya diperketat, dan kewaspadaan pun ditingkatkan. Dan,
benar juga, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kelmarin. Dan kali ini ia pun
tertangkap. "Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah s.a.w.," ancam Abu Hurairah, sama seperti
kelmarin. Dan pencuri itu pun sekali lagi meminta ampun : "Saya orang miskin, keluarga saya
banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."
Kasihan juga rupanya Abu Hurairah mendengar keluhan orang itu, dan kali ini pun ia
kembali dilepaskan. Pada paginya, kejadian itu dilaporkan kepada Rasulullah s.a.w., dan beliau
pun bertanya seperti kelmarin. Dan setelah mendapat jawapan yang sama, sekali lagi Rasulullah
s.a.w. menegaskan : "Pencuri itu bohong, dan nanti malam ia akan kembali lagi."
Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan dan kepintaran penuh. Mata, telinga dan
perasaannya dipasang baik-baik. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-geri disekelilingnya
sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti diperkatakan
oleh Rasulullah s.a.w. dan ia berhasil menangkapnya, ia telah bertekad tidak akan melepaskannya
sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia
kesal. Kenapa pencuri kelmarin itu dilepaskan begitu sahaja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah
s.a.w.? Kenapa mahu saja ia ditipu olehnya? "Awas!" katanya dalam hati. "Kali ini tidak akan
kuberikan ampun."
Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, ketika tiba-tiba muncul sesosok bayangan
yang datang menghampiri longgokan makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi,"
katanya dalam hati. Dan tidak lama kemudian pencuri itu telah bertekuk lutut di hadapannya dengan
wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan
pada gerak-gerinya. "Kali ini kau pastinya kuadukan kepada Rasulullah s.a.w.. Sudah dua kali kau
berjanji tidak akan datang lagi ke mari, tapi ternyata kau kembali juga. Lepaskan saya," pencuri itu
memohon. Tapi, dari tangan Abu Hurairah yang menggenggam erat-erat dapat difahami, bahawa
kali ini ia tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa ahirnya pencuri itu berkata :
"Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."
"Kalimat-kalimat apakah itu?" Tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila
tuan hendak tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuumu…..
Dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada
syaitan yang berani mendekati tuan sampai pagi." Maka pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu
Hurairah. Agaknya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang. Dan
keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah s.a.w. untuk melaporkan pengalamannya
yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya kegunaan ayat Kursi. "Apa
yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasulullah s.a.w. sebelum Abu Hurairah sempat
menceritakan segalanya. "Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia
saya lepaskan," jawab Abu Hurairah. "Kalimat apakah itu?" tanya Nabi Muhammad s.a.w..
Katanya : "Kalau kamu tidur, bacalah ayat Kursi : Allaahu laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul
Qayyuuumu….. Dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula : "Jika engkau membaca
itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."
Menanggapi cerita Abu Hurairah, Nabi Muhammad s.a.w. berkata, "Pencuri itu
telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi Muhammad s.a.w.
bertanya pula : "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?"
"Entahlah." Jawab Abu Hurairah. "Itulah syaitan." jawab Nabi Muhammad s.a.w.
Percakapan Nabi Musa a.s. dengan Allah s.w.t.
Musa a.s.: Oh Tuhan, ajarilah kami sesuatu yang dapat kami pakai untuk berzikir dan berdo'a
kepada Engkau.
Tuhan: Ucapkan, Laa Ilaaha Illlallaah ha Musa.
Musa a.s.: Oh Tuhan, semua hamba-Mu telah mengucapkan kalimat itu.
Tuhan: Hai Musa, andaikan langit yang tujuh berserta seluruh penghuninya selain Aku, dan bumi
yang tujuh ditimbang dengan Laa Ilaaha Illallaah, nescaya masih berat Laa Ilaaha Illallaah.
Kata Hikmah :
1. Kisah ini diambil dari hadis Nabi Muhammad s.a.w. yang diriwayatkan oleh Imam Ibnu
Hibban dan Imam Al-Hakim dari Abi Sa'id Al-Khud riyyi r.a.
2. Nilai Laa Ilaaha Illallaah lebih hebat daripada langit, bumi dan seluruh penghuninya.
3. Langit itu berpenghuni.
4. Bumi itu tujuh lapis sebagaimana langit.
5. Seutama-utama zikir adalah Laa Ilaaha Illallaah.
Jenazah berubah
Seorang anak mendatangi Rasulullah s.a.w. sambil menangis. Peristiwa itu sangat
mengharukan Rasulullah s.a.w. yang sedang duduk bersama-sama sahabat yang lain. "Mengapa
engkau menangis wahai anakku?" tanya Rasulullah s.a.w. "Ayahku telah meninggal tetapi tiada
seorang pun yang datang melawat. Aku tidak mempunyai kain kafan, siapa yang akan
memakamkan ayahku dan siapa pula yang akan memandikannya?" Tanya anak itu. Segeralah
Rasulullah s.a.w. memerintahkan Abu Bakar dan Umar untuk menjenguk jenazah itu. Betapa
terperanjatnya Abu Bakar dan Umar, mayat itu berubah menjadi seekor babi hutan. Kedua sahabat
itu lalu segera kembali melapor kepada Rasulullah s.a.w.
Maka datanglah sendiri Rasulullah s.a.w. ke rumah anak itu. Didoakan kepada
Allah s.w.t. sehingga babi hutan itu kembali berubah menjadi jenazah manusia. Kemudian
Rasulullah s.a.w. menyembahyangkannya dan meminta sahabat untuk memakamkannya. Betapa
hairannya para sahabat, ketika jenazah itu akan dimakamkan berubah kembali menjadi babi hutan.
Melihat kejadian itu, Rasulullah s.a.w. menanyakan anak itu apa yang dikerjakan oleh ayahnya
selama hidupnya. "Ayahku tidak pernah mengerjakan solat selama hidupnya," jawab anak itu.
Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda kepada para sahabatnya, "Para sahabat, lihatlah sendiri.
Begitulah akibatnya bila orang meninggalkan solat selama hidupnya. Ia akan menjadi babi hutan di
hari kiamat."
Dosa manakah, minum minuman yang memabukkan, berzina atau membunuh. Itulah
teka-teki sebagai inti khutbah Khalifah Ustman bin Affan r.a. seperti yang diriwayatkan oleh Az-
Zuhriy, dalam khutbah Ustman itu mengingatkan umat agar berhati-hati terhadap minuman khamr
atau arak. Sebab minuman yang memabukkan itu sebagai pangkal perbuatan keji dan sumber segala
dosa.
Dulu hidup seorang ahli ibadah yang selalu tekun beribadah ke masjid, lanjut
khutbah Khalifah Ustman. Suatu hari lelaki yang soleh itu berkenalan dengan seorang wanita
cantik. Kerana sudah terjatuh hati, lelaki itu menurut sahaja ketika disuruh memilih antara tiga
permintaannya, tentang kemaksiatan. Pertama minum khamr, kedua berzina dan ketiga membunuh
bayi. Mengira minum arak dosanya lebih kecil daripada dua pilihan lain yang diajukan wanita
pujaan itu, lelaki soleh itu lalu memilih minum khamar tetapi apa yang terjadi, dengan minum arak
yang memabukkan itu malah dia melanggar dua kejahatan yang lain. Dalam keadaan mabuk dan
lupa diri, lelaki itu menzinai pelacur itu dan membunuh bayi di sisinya. Kerana itulah hindarilah
khamar, kerana minuman itu sebagai biang keladi segala kejahatan dan perbuatan dosa. Ingatlah,
iman dengan arak tidak mungkin bersatu dalam tubuh manusia. Salah satu di antaranya harus
keluar. Orang yang mabuk mulutnya akan mengeluarkan kata-kata kufur, dan jika menjadi
kebiasaan sampai akhir ayatnya, ia akan kekal di neraka."
'Amir bin Said dari bapanya berkata bahawa : "Satu Rasulullah s.a.w. telah datang
dari daerah berbukit. Apabila Rasulullah s.a.w. sampai di masjid Bani Mu'awiyah lalu beliau
masuk ke dalam masjid dan menunaikan solat dua rakaat. Maka kami pun turut solat bersama
dengan Rasulullah s.a.w. Kemudian Rasulullah s.a.w. berdoa dengan doa yang agak panjang
kepada Allah s.w.t. Setelah selesai beliau berdoa maka Rasulullah s.a.w. pun berpaling kepada
kami lalu bersabda yang bermaksud : "Aku telah bermohon kepada Allah s.w.t. tiga perkara, dalam
tiga perkara itu cuma dia memperkenankan dua perkara sahaja dan satu lagi ditolak.
1. Aku telah bermohon kepada Allah s.w.t. supaya ia tidak membinasakan umatku dengan
musim susah yang berpanjangan. Permohonanku ini diperkenankan oleh Allah s.w.t.
2. Aku telah bermohon kepada Allah s.w.t. supaya umatku ini jangan dibinasakan dengan
bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh a.s.).
Permohonanku ini telah diperkenankan oleh Allah s.w.t.
3. Aku telah bermohon kepada Allah s.w.t. supaya umatku tidak dibinasakan kerana pergaduhan
sesama mereka (peperangan, pergaduhan antara sesama Islam). Tetapi permohonanku telah
tidak diperkenankan (telah ditolak).
Apa yang kita lihat hari ini ialah negara-negara Islam sendiri bergaduh antara satu sama lain, hari
ini orang Islam bergaduh sesama sendiri, orang kafir menepuk tangan dari belakang, apakah ini
cantik kita melihatnya ?
Dikisahkan dalam sebuah kitab bahawa apabila tiba hari kiamat nanti maka akan
keluar seekur binatang dari neraka Jahannam yang digelar Huraisy, yang mana panjangnya ialah
jarak antara langit dan bumi dan lebarnya pula dari timur hingga ke barat. Apabila ia keluar maka
malaikat Jibril a.s berkata, "Wahai Huraisy, kamu hendak ke mana dan kamu hendak mencari
siapa?" Lalu berkata Huraisy : "Aku mencari lima jenis orang ."
1. Orang yang tidak mengerjakan solat.
2. Orang yang tidak mahu mengeluarkan zakat.
3. Orang yang mendurhakai kedua orang tuanya.
4. Orang yang suka minum arak.
5. Orang yang sangat suka bercakap-cakap dalam masjid hal dunia.
Rasulullah s.a.w. telah bersabda yang bermaksud : "Sesiapa yang memelihara solat,
maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak
memelihara solat, maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi
petunjuk dan jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim) Rasulullah s.a.w. telah bersabda
bahawa : "10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah s.w.t., antaranya :
1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Orang lelaki yang melarikan diri.
5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (Taubat).
6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
9. Orang-orang yang suka makan riba'.
10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan
mungkar."
Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud : "Barang siapa yang solatnya itu tidak
dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya solatnya itu
hanya menambahkan kemurkaan Allah s.w.t. dan jauh dari Allah s.w.t.." Hassan r.a berkata :
"Kalau solat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan mungkar dan keji,
maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan solat. Dan pada hari kiamat
nanti solatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang
buruk."
Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika berada di dalam kubur, antaranya :-
· Dia akan merasa susah terhadap pertanyaan malaikat mungkar dan nakir yang sangat
menggerunkan.
· Kuburnya akan menjadi cukup gelap.
· Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu
jari).
Abu Bakar r.a telah ditanya tentang ke mana ruh pergi setelah ia keluar dari jasad,
maka berkata Abu Bakar r.a : "Ruh itu menuju ke tujuh tempat" :-
· Ruh para nabi dan utusan menuju ke syurga Adnin.
· Ruh para ulama menuju ke syurga Firdaus.
· Ruh para mereka yang berbahagia menuju ke syurga Illiyyina.
· Ruh para syuhadaa berterbangan seperti burung disyurga sekehendak mereka.
· Ruh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di langit
sampai hari kiamat.
· Ruh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
· Ruh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka disiksa beserta jasadnya
sampai hari kiamat.
Telah bersabda Rasulullah s.a.w. bahawa : "Tiga kelompok manusia yang akan berjabat tangannya
oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya ialah" :-
· Orang-orang yang mati syahid.
· Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan Ramadhan.
· Orang yang puasa hari Arafah.
Kelebihan bersalawat
Rasulullah s.a.w. telah bersabda bahawa, "Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail
A.S. telah berkata kepadaku: Berkata Jibril a.s.. : "Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca
selawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan
akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar."
Berkata pula Mikail a.s.: "Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum
dari telagamu."
Berkata pula Israfil a.s.: "Mereka yang berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah s.w.t.
dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah s.w.t. mengampuni orang itu."
Malaikat Izrail a.s. pula berkata : "Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku
cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi." Apakah
kita tidak cinta kepada Rasulullah s.a.w. .? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing
untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah s.a.w. Dengan kisah yang dikemukakan ini,
kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk berselawat ke atas junjungan kita
Nabi Muhammad s.a.w.. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah s.w.t.,
Rasul dan para malaikat.
Jika Nauf boleh menghidupkan kuda milik Birdlaun milik Raja Faris atas izin Allah
s.w.t., maka Nabi Isa boleh menghidupkan orang yang sudah mati atas izin Allah s.w.t. juga. Itulah
mukjizat yang diberikan Allah s.w.t. kepada hamba-Nya untuk menunjukkan kebesarannya. Tapi
dasar orang kafir, walaupun Nabi Isa boleh menunjukkan mukjizat menghidupkan orang yang
sudah mati, mereka masih menyangkalnya. "Sesungguhnya engkau hanya dapat menghidupkan
mayat yang baru yang ada kemungkinan memang belum mati benar. Cuba kau hidupkan mayat-
mayat terdahulu jika kau boleh." Ujar mereka. Merasa ditentang kaumnya, Nabi Isa lalu berkata :
"Silakan pilih mayat sekehendakmu," jawabnya. "Cuba hidupkan Sam dan Nuh," kata mereka.
Kemudian Nabi Isa pergi ke makam Sam bin Nuh. Setelah bersembahyang di atas
kuburnya, Isa berdoa kepada Allah s.w.t. meminta Allah s.w.t. menghidupkan mayat itu. Atas
kekuasaan Allah s.w.t. kedua mayat yang sudah lama meninggal itu bangkit kembali dari kuburnya.
Rambut di kepala dan rambutnya sudah memutih. Begitu melihat keduanya hidup kembali, Isa
bertanya, "Mengapa rambutmu sudah memutih semacam itu,". Keduanya lalu menjawab bahawa
mendengar panggilan Isa, ia mengira hari kiamat sudah tiba. "Berapa lama kau sudah meninggal?"
tanya Isa. "Empat ribu tahun, tetapi sampai sekarang belum hilang rasa sakit matiku." Jawabnya.
Melihat mukjizat Allah s.w.t., berimanlah semula orang-orang yang kafir itu.
SHEIKH ABDUL QADIR JAILANI adalah seorang alim ulama dan ahli sufi yang
cukup dikenali keutamaan dan kemuliaan ilmunya di kalangan umar Islam. Kerana sikapnya yang
warak atau dekat dengan Allah s.w.t., banyak pengikutnya yang berlebih-lebihan memuliakannya.
Diceritakan suatu hari Sheikh Abdul Qadir Jailani berjalan merantau seorang diri. Dalam
mengharungi padang pasir yang panas terik itu ia merasa kehausan. Tiba-tiba ia melihat sebuah
bejana dari perak melayang di udara lalu perlahan-lahan turun kepadanya diselimuti awan di
atasnya.
Saat itu diceritakan terdengar suara ghaib di angkasa : "Hai Abdul Qadir, minumlah
isi bejana ini. Hari ini kami telah menghalalkan kamu makan dan minum semua yang selama ini
aku haramkan danan telah kugugurkan semua kewajipan untukmu." Bunyi suara ghaib itu. Sebagai
orang yang arif, Abdul Qadir cukup tahu bahawa suara ghaib yang menyerupai wahyu itu cuma
syaitan laknatullah yang menggoda keteguhan imannya. Maka marahlah ia dan berkata : "Hai
mal'un beredarlah engkau dari sini. Sesungguhnya aku tiada lebih mulia dibandingkan dengan
Rasulullah s.a.w. di sisi Allah Taala. Kepada Rasulullah s.a.w. sahaja tidak mungkin berlaku
ketentuan semacam itu. Barang yang diharamkan Allah s.w.t. selamanya tetap haram, dan
kewajipan hamba kepadanya tidak pernah digugurkan termasuk pada diriku." Ujarnya tegas.
Hikmah berbakti kepada ibu bapa
Selain seorang nabi, Sulaiman a.s. juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah s.w.t.
ia berhasil menundukkan Ratu Balqis. Dia dikenal sebagai manusia boleh berdialog dengan segala
binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu
samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin
agar tenang, dan tenang pula samudera itu. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan jin Ifrit
menyelam ke samudera itu sampai ke dasarnya. Di sana jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata
putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi
Sulaiman.
Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman
menjadi terlalu hairan, "Kubah apakah gerangan ini?" fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah
s.w.t., Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda
tinggal di dalamnya. "Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi Sulaiman
kehairanan. "Aku adalah manusia", jawab pemuda itu perlahan. "Bagaimana engkau boleh
memperolehi karomah semacam ini?" tanya Nabi Sulaiman lagi. Kemudian pemuda itu
menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperolehi karomah dari Allah s.w.t. boleh tinggal di
dalam kubah dan berada di dasar lautan.
Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah
dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan
ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doanya itu, ibunya selalu mendoakan anaknya diberi
rezeki dan perasaan puas diri. Semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan
tidak pula di langit. "Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dalam perjalanan aku
melihat sebuah kibah terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu
sehingga aku masuk ke dalamnya" Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman yang dikenali boleh berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi
kagum terhadap pemuda itu.
"Bagaimana engkau boleh hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?" tanya Nabi Sulaiman ingin
mengetahui lebih lanjut.
"Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah
s.w.t. tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah." "Bagaimana Allah s.w.t.
memberi makan kepadamu?" "Jika aku merasa lapar, Allah s.w.t. menciptakan pohon di dalam
kubah, dan buahnya yang aku makan. Jika aku merasa haus maka keluarlah air yang teramat bersih,
lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu."
"Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" tanya Nabi Sulaiman
a.s yang merasa semakin hairan. "Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku
mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku
mengetahui hari sudah malam." Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa
kepada Allah s.w.t., maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di
dalamnya. Itulah keromah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya.
Bilik-bilik diSyurga
Rasulullah s.a.w. pernah bersabda bahawa di dalam syurga itu terbahagi dalam
kamar-kamar. Dindingnya tembus pandang dengan hiasan di dalamnya yang sangat menyenangkan.
Di dalamnya pula terdapat pemandangan yang tidak pernah dilihat di dunia dan terdapat satu
hiburan yang tidak pernah dirasakan manusia di dunia. "Untuk siapa kamar-kamar itu wahai
Rasulullah s.a.w.?" tanya para sahabat. "Untuk orang yang mengucapkan dan menyemarakkan
salam, untuk mereka yang memberikan makan kepada yang memerlukan, dan untuk mereka yang
membiasakan puasa serta solat di waktu malam saat manusia lelap dalam mimpinya." "Siapa yang
bertemu temannya lalu memberi salam, dengan begitu ia bererti telah menyemarakkan salam.
Mereka yang memberi makan kepada ahli dan keluarganya sampai berkecukupan, dengan begitu
bererti termasuk orang-orang yang membiasakan selalu berpuasa. Mereka yang solat Isya' dan
Subuh secara berjemaah, dengan begitu bererti termasuk orang yang solat malam di saat orang-
orang sedang tidur lelap." Begitu Rasulullah s.a.w. menjelaskan sabdanya kepada sahabatnya.
Kelebihan umat Nabi Muhammad s.a.w. menurut pandangan Nabi Adam a.s.
Disebutkan bahawa Nabi Adam A.S telah berkata, "Sesungguhnya Allah s.w.t. telah
memberikan kepada umat Muhammad s.a.w. empat kemuliaan yang tidak diberikan kepadaku:
· Taubatku hanya diterima di kota Mekah, sementara taubat umat Nabi Muhammad
s.a.w .diterima di sebarang tempat oleh Allah s.w.t.
· Pada mulanya aku berpakaian, tetapi apabila aku berbuat derhaka kepada Allah s.w.t. maka
Allah s.w.t. telah menjadikan aku telanjang. Umat Muhammad s.a.w. membuat derhaka dengan
telanjang, tetapi Allah s.w.t. memberi mereka pakaian.
· Ketika aku telah berderhaka kepada Allah s.w.t., maka Allah s.w.t. telah memisahkan aku
dengan isteriku. Tetapi umat Muhammad s.a.w. berbuat derhaka, Allah s.w.t. tidak memisahkan
isteri mereka.
· Memang benar aku telah derhaka kepada Allah s.w.t. dalam syurga dan aku dikeluarkan dari
syurga, tetapi umat Muhammad s.a.w. durhaka kepada Allah s.w.t. akan dimasukkan ke dalam
syurga apabila mereka bertaubat kepada Allah s.w.t.
Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi
Daud a.s. sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, dengan tiba-tiba dia
terpandang seekor ulat merah pada debu. Lalu Nabi Daud a.s. berkata pada dirinya, "Apa yang
dikehendaki Allah s.w.t. dengan ulat ini?" Sebaik sahaja Nabi Daud selesai berkata begitu, maka
Allah s.w.t. pun mengizinkan ulat merah itu berkata-kata. Lalu ulat merah itu pun mula berkata-
kata kepada Nabi Daud a.s. "Wahai Nabi Allah! Allah s.w.t. telah mengilhamkan kepadaku untuk
membaca 'Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar' setiap hari
sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah s.w.t. mengilhamkan kepadaku supaya membaca
'Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim' setiap
malam sebanyak 1000 kali.
Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud
a.s. "Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu?" Akhirnya Nabi
Daud menyedari akan kesilapannya kerana memandang remeh akan ulat tersebut, dan dia sangat
takut kepada Allah s.w.t. maka Nabi Daud a.s. pun bertaubat dan menyerah diri kepada Allah s.w.t.
Begitulah sikap para Nabi a.s.apabila mereka menyedari kesilapan yang telah dilakukan maka
dengan segera mereka akan bertaubat dan menyerah diri kepada Allah s.w.t.. Kisah-kisah yang
berlaku pada zaman para nabi bukanlah untuk kita ingat sebagai bahan sejarah, tetapi hendaklah
kita jadikan sebagai teladan supaya kita tidak memandang rendah kepada apa sahaja makhluk Allah
s.w.t. yang berada di bumi yang sama-sama kita tumpangi ini.
Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki sepuluh orang puteri yang
cantik-cantik. Sang raja dikenal sebagai raja yang bijaksana. Tetapi ia
terlalu sibuk dengan kepemimpinannya, karena itu ia tidak mampu untuk
mendidik anak-anaknya. Istri sang raja sudah meninggal dunia ketika
melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh
inang pengasuh. Puteri-puteri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka
hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau
membantu ayah mereka. Pertengkaran sering terjadi diantara mereka.
Kesepuluh puteri itu dinamai dengan nama-nama warna. Puteri Sulung bernama Puteri Jambon.
Adik-adiknya dinamai Puteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Kelabu, Puteri Oranye,
Puteri Merah Merona dan Puteri Kuning, Baju yang mereka pun berwarna sama dengan nama
mereka. Dengan begitu, sang raja yang sudah tua dapat mengenali mereka dari jauh. Meskipun
kecantikan mereka hampir sama, si bungsu Puteri Kuning sedikit berbeda, Ia tak terlihat manja
dan nakal. Sebaliknya ia selalu riang dan dan tersenyum ramah kepada siapapun. Ia lebih suka
bebergian dengan inang pengasuh daripada dengan kakak-kakaknya.
Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua puteri-puterinya. "Aku hendak
pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apakah yang kalian inginkan?" tanya raja. "Aku ingin perhiasan
yang mahal," kata Puteri Jambon. "Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau," kata Puteri Jingga. 9
anak raja meminta hadiah yang mahal-mahal pada ayahanda mereka. Tetapi lain halnya dengan
Puteri Kuning. Ia berpikir sejenak, lalu memegang lengan ayahnya. "Ayah, aku hanya ingin ayah
kembali dengan selamat," katanya. Kakak-kakaknya tertawa dan mencemoohkannya. "Anakku,
sungguh baik perkataanmu. Tentu saja aku akan kembali dengan selamat dan kubawakan hadiah
indah buatmu," kata sang raja. Tak lama kemudian, raja pun pergi.
Selama sang raja pergi, para puteri semakin nakal dan malas. Mereka sering membentak inang
pengasuh dan menyuruh pelayan agar menuruti mereka. Karena sibuk menuruti permintaan para
puteri yang rewel itu, pelayan tak sempat membersihkan taman istana. Puteri Kuning sangat sedih
melihatnya karena taman adalah tempat kesayangan ayahnya. Tanpa ragu, Puteri Kuning
mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu. Daun-daun kering dirontokkannya, rumput
liar
dicabutnya, dan dahan-dahan pohon dipangkasnya hingga rapi. Semula inang pengasuh
melarangnya, namun Puteri Kuning tetap berkeras mengerjakannya.
http://seputarduniaanak.blogspot.com/ 1
Kakak-kakak Puteri Kuning yang melihat adiknya menyapu, tertawa
keras-keras. "Lihat tampaknya kita punya pelayan baru,"kata seorang
diantaranya. "Hai pelayan! Masih ada kotoran nih!" ujar seorang yang lain
sambil melemparkan sampah. Taman istana yang sudah rapi, kembali
acak-acakan. Puteri Kuning diam saja dan menyapu sampah-sampah itu.
Kejadian tersebut terjadi berulang-ulang sampai Puteri Kuning kelelahan.
Dalam hati ia bisa merasakan penderitaan para pelayan yang dipaksa
mematuhi berbagai perintah kakak-kakaknya.
"Kalian ini sungguh keterlaluan. Mestinya ayah tak perlu membawakan apa-apa untuk kalian.
Bisanya hanya mengganggu saja!" Kata Puteri Kuning dengan marah. "Sudah ah, aku bosan. Kita
mandi di danau saja!" ajak Puteri Nila. Mereka meninggalkan Puteri Kuning seorang diri. Begitulah
yang terjadi setiap hari, sampai ayah mereka pulang. Ketika sang raja tiba di istana, kesembilan
puteri nya masih bermain di danau, sementara Puteri Kuning sedang merangkai bunga di teras
istana. Mengetahui hal itu, raja menjadi sangat sedih. "Anakku yang rajin dan baik budi! Ayahmu
tak mampu memberi apa-apa selain kalung batu hijau ini, bukannya warna kuning kesayanganmu!"
kata sang raja.
Raja memang sudah mencari-cari kalung batu kuning di berbagai negeri,
namun benda itu tak pernah ditemukannya. "Sudahlah Ayah, tak
mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat, serasi benar dengan bajuku yang
berwarna kuning," kata Puteri Kuning dengan lemah lembut. "Yang
penting, ayah sudah kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk ayah,"
ucapnya lagi. Ketika Puteri Kuning sedang membuat the, kakak-kakaknya
berdatangan. Mereka ribut mencari hadiah dan saling memamerkannya.
Tak ada yang ingat pada Puteri Kuning, apalagi menanyakan hadiahnya.
Keesokan hari, Puteri Hijau melihat Puteri Kuning memakai kalung
barunya. "Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Seharusnya kalung itu menjadi milikku, karena
aku adalah Puteri Hijau!" katanya dengan perasaan iri.
http://seputarduniaanak.blogspot.com/ 2
Ayah memberikannya padaku, bukan kepadamu," sahut Puteri Kuning.
Mendengarnya, Puteri Hijau menjadi marah. Ia segera mencari saudarasaudaranya
dan menghasut mereka. "Kalung itu milikku, namun ia
mengambilnya dari saku ayah. Kita harus mengajarnya berbuat baik!"
kata Puteri Hijau. Mereka lalu sepakat untuk merampas kalung itu. Tak
lama kemudian, Puteri Kuning muncul. Kakak-kakaknya menangkapnya dan
memukul kepalanya. Tak disangka, pukulan tersebut menyebabkan Puteri
Kuning meninggal. "Astaga! Kita harus menguburnya!" seru Puteri Jingga.
Mereka beramai-ramai mengusung Puteri Kuning, lalu menguburnya di
taman istana. Puteri Hijau ikut mengubur kalung batu hijau, karena ia tak menginginkannya lagi.
Sewaktu raja mencari Puteri Kuning, tak ada yang tahu kemana puteri itu pergi. Kakak-kakaknya
pun diam seribu bahasa. Raja sangat marah. "Hai para pengawal! Cari dan temukanlah Puteri
Kuning!" teriaknya. Tentu saja tak ada yang bisa menemukannya. Berhari-hari, berminggu-minggu,
berbulan-bulan, tak ada yang berhasil mencarinya. Raja sangat sedih. "Aku ini ayah yang buruk,"
katanya." Biarlah anak-anakku kukirim ke tempat jauh untuk belajar dan mengasah budi pekerti!"
Maka ia pun mengirimkan puteri-puterinya untuk bersekolah di negeri yang jauh. Raja sendiri
sering termenung-menung di taman istana, sedih memikirkan Puteri Kuning yang hilang tak
berbekas.
Suatu hari, tumbuhlah sebuah tanaman di atas kubur Puteri Kuning. Sang
raja heran melihatnya. "Tanaman apakah ini? Batangnya bagaikan jubah
puteri, daunnya bulat berkilau bagai kalung batu hijau, bunganya putih
kekuningan dan sangat wangi! Tanaman ini mengingatkanku pada Puteri
Kuning. Baiklah, kuberi nama ia Kemuning.!" kata raja dengan senang.
Sejak itulah bunga kemuning mendapatkan namanya. Bahkan, bungabunga
kemuning bisa digunakan untuk mengharumkan rambut. Batangnya
dipakai untuk membuat kotak-kotak yang indah, sedangkan kulit kayunya
dibuat orang menjadi bedak. Setelah mati pun, Puteri Kuning masih
memberikan kebaikan.
Moral : Kebaikan akan membuahkan hal-hal yang baik, walaupun kejahatan sering kali
menghalanginya.
Cindelaras
Raden Putra adalah raja Kerajaan Jenggala. Ia didampingi seorang
permaisuri yang baik hati dan seorang selir yang cantik jelita.
Tetapi, selir Raja Raden Putra memiliki sifat iri dan dengki
terhadap sang permaisuri. Ia merencanakan suatu yang buruk
kepada permaisuri. "Seharusnya, akulah yang menjadi permaisuri.
Aku harus mencari akal untuk menyingkirkan permaisuri,"
pikirnya.
Selir baginda, berkomplot dengan seorang tabib istana. Ia
berpura-pura sakit parah. Tabib istana segera dipanggil. Sang tabib mengatakan bahwa
ada seseorang yang telah menaruh racun dalam minuman tuan putri. "Orang itu tak lain
adalah permaisuri Baginda sendiri," kata sang tabib. Baginda menjadi murka mendengar
penjelasan tabib istana. Ia segera memerintahkan patihnya untuk membuang permaisuri
ke hutan.
Sang patih segera membawa permaisuri yang sedang mengandung itu ke hutan
belantara. Tapi, patih yang bijak itu tidak mau membunuhnya. Rupanya sang patih
sudah mengetahui niat jahat selir baginda. "Tuan putri tidak perlu khawatir, hamba akan
melaporkan kepada Baginda bahwa tuan putri sudah hamba bunuh," kata patih. Untuk
mengelabui raja, sang patih melumuri pedangnya dengan darah kelinci yang
ditangkapnya. Raja menganggung puas ketika sang patih melapor kalau ia sudah
membunuh permaisuri.
Setelah beberapa bulan berada di hutan, lahirlah anak sang
permaisuri. Bayi itu diberinya nama Cindelaras. Cindelaras
tumbuh menjadi seorang anak yang cerdas dan tampan. Sejak
kecil ia sudah berteman dengan binatang penghuni hutan. Suatu
hari, ketika sedang asyik bermain, seekor rajawali menjatuhkan
sebutir telur. "Hmm, rajawali itu baik sekali. Ia sengaja
memberikan telur itu kepadaku." Setelah 3 minggu, telur itu
menetas. Cindelaras memelihara anak ayamnya dengan rajin.
Anak ayam itu tumbuh menjadi seekor ayam jantan yang bagus
dan kuat. Tapi ada satu keanehan. Bunyi kokok ayam jantan itu
sungguh menakjubkan! "Kukuruyuk... Tuanku Cindelaras, rumahnya di tengah rimba,
atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra..."
Cindelaras sangat takjub mendengar kokok ayamnya dan segera
memperlihatkan pada ibunya. Lalu, ibu Cindelaras menceritakan
asal usul mengapa mereka sampai berada di hutan. Mendengar
cerita ibundanya, Cindelaras bertekad untuk ke istana dan
membeberkan kejahatan selir baginda. Setelah di ijinkan
ibundanya, Cindelaras pergi ke istana ditemani oleh ayam
jantannya. Ketika dalam perjalanan ada beberapa orang yang
sedang menyabung ayam. Cindelaras kemudian dipanggil oleh
para penyabung ayam. "Ayo, kalau berani, adulah ayam jantanmu
dengan ayamku," tantangnya. "Baiklah," jawab Cindelaras. Ketika diadu, ternyata ayam
jantan Cindelaras bertarung dengan perkasa dan dalam waktu singkat, ia dapat
mengalahkan lawannya. Setelah beberapa kali diadu, ayam Cindelaras tidak
terkalahkan. Ayamnya benar-benar tangguh.
Berita tentang kehebatan ayam Cindelaras tersebar dengan cepat. Raden Putra pun
mendengar berita itu. Kemudian, Raden Putra menyuruh hulubalangnya untuk
mengundang Cindelaras. "Hamba menghadap paduka," kata Cindelaras dengan santun.
"Anak ini tampan dan cerdas, sepertinya ia bukan keturunan rakyat jelata," pikir
baginda. Ayam Cindelaras diadu dengan ayam Raden Putra dengan satu syarat, jika
ayam Cindelaras kalah maka ia bersedia kepalanya dipancung, tetapi jika ayamnya
menang maka setengah kekayaan Raden Putra menjadi milik Cindelaras.
Dua ekor ayam itu bertarung dengan gagah berani. Tetapi dalam waktu singkat, ayam
Cindelaras berhasil menaklukkan ayam sang Raja. Para penonton bersorak sorai
mengelu-elukan Cindelaras dan ayamnya. "Baiklah aku mengaku kalah. Aku akan
menepati janjiku. Tapi, siapakah kau sebenarnya, anak muda?" Tanya Baginda Raden
Putra. Cindelaras segera membungkuk seperti membisikkan sesuatu pada ayamnya.
Tidak berapa lama ayamnya segera berbunyi. "Kukuruyuk... Tuanku Cindelaras,
rumahnya di tengah rimba, atapnya daun kelapa, ayahnya Raden Putra...," ayam jantan
itu berkokok berulang-ulang. Raden Putra terperanjat mendengar kokok ayam
Cindelaras. "Benarkah itu?" Tanya baginda keheranan. "Benar Baginda, nama hamba
Cindelaras, ibu hamba adalah permaisuri Baginda."
Bersamaan dengan itu, sang patih segera menghadap dan
menceritakan semua peristiwa yang sebenarnya telah terjadi pada
permaisuri. "Aku telah melakukan kesalahan," kata Baginda
Raden Putra. "Aku akan memberikan hukuman yang setimpal
pada selirku," lanjut Baginda dengan murka. Kemudian, selir
Raden Putra pun di buang ke hutan. Raden Putra segera memeluk
anaknya dan meminta maaf atas kesalahannya Setelah itu, Raden
Putra dan hulubalang segera menjemput permaisuri ke hutan..
Akhirnya Raden Putra, permaisuri dan Cindelaras dapat berkumpul
kembali. Setelah Raden Putra meninggal dunia, Cindelaras
menggantikan kedudukan ayahnya. Ia memerintah negerinya
dengan adil dan bijaksana.
Pesan moral :
Kebaikan akan berbuah kebaikan sedang kejahatan akan mendatangkan penderitaan.
Di 29 negara, kekerasan terhadap anak yang dilakukan orang dewasa adalah sebuah
perbuatan melanggar hukum. Di 113 negara, sekolah juga dilarang memberikan hukuman
dengan memukul.
Meskipun saat ini sudah jarang terjadi, tetap masih ada saja orangtua yang memukul jika
anaknya membuat kesal. Padahal tindakan itu sebaiknya dihindari karena bisa berefek buruk
pada anak.
Dr. Peter Newell, koordinator organisasi End of Punidshment of Children mengatakan, semua
orang berhak mendapat perlindungan atas kebebasan fisik mereka, anak-anak termasuk orang
yang berhak itu. Selama beberapa tahun terakhir ini pun, cukup banyak psikolog dan sosiolog
yang merekomendasikan agar orangtua tidak memukul saat anak melakukan hal yang tidak
baik atau mengesalkan.
1. Memukul anak malah mengajarkan mereka untuk menjadi orang yang suka memukul.
Cukup banyak penelitian yang menunjukkan bahwa anak yang sering dipukul memiliki perilaku
agresif dan menyimpang saat mereka remaja dan dewasa.
Anak-anak secara alami belajar bagaimana harus bersikap melalui pengamatan dan meniru
orangtua mereka. Makanya jika Anda suka memukul, saat dewasa nanti, mereka pun akan
menganggap apa yang Anda lakukan itu memang boleh dilakoni.
2. Anak-anak berperilaku tidak baik biasanya karena orangtuanya atau orang yang
mengasuhnya melupakan kebutuhannya. Kebutuhan itu di antaranya, tidur yang cukup,
makanan bernutrisi, udara segar dan kebebasan mengeksperikan diri untuk bereksplorasi.
Orangtua terkadang melupakan kebutuhan anak tersebut karena terlalu sibuk dengan urusan
mereka sendiri. Ditambah lagi stres yang melanda membuat orangtua jadi cepat emosi saat
anak mulai menunjukkan sikap tidak baiknya.
Sangat tidak adil jika akhirnya si anak dipukul hanya karena sikap tidak baiknya yang awalnya
sebenarnya adalah kesalahan orangtua.
3. Hukuman malah membuat anak tidak belajar bagaimana seharusnya menyelesaikan konflik
dengan cara yang efektif dan lebih manusiawi. Anak yang dihukum jadi memendam perasaan
marah dan dendam. Anak yang dipukul orangtuanya pun jadi tidak bisa belajar bagaimana
menghadapi situasi yang serupa di masa depan.
4. Hukuman untuk anak dengan kekerasan bisa mengganggu ikatan antara orangtua dan
anak. Ikatan yang kuat seharusnya didasari atas cinta dan saling menghargai.
Jika Anda memukul anak, dan si anak kemudian menuruti perkataan Anda, apa yang
dilakukannya itu hanya karena dia takut. Sikap itu pun tidak akan bertahan lama karena pada
akhirnya anak akan memberontak lagi.
5. Anak yang mudah marah dan frustasi tidaklah terbentuk dari dalam dirinya. Kemarahan
tersebut sudah terakumulasi sejak lama, sejak orangtuanya mulai memberinya hukuman
dengan kekerasan.
Hukuman itu memang pada awalnya sukses membuat anak bersikap baik. Namun, saat si
anak beranjak remaja dan menjadi dewasa, hukuman itu malah menjadi buah simalakama.
6. Anak yang dipukul di bagian sensitifnya, bisa membuat anak mengasosiasikan hal itu antara
rasa sakit dan kenikmatan seksual. Pemikiran tersebut akan berdampak buruk, terutama jika
anak tidak mendapat banyak perhatian dari orangtuanya, kecuali hanya saat dihukum.
Anak yang mengalami hal tersebut akan tumbuh menjadi anak yang kurang percaya diri.
Mereka percaya, mereka tidak layak mendapatkan hal yang lebih baik.
7. Hukuman fisik bisa membuat anak menangkap pesan yang salah yaitu 'tindakan itu
dibenarkan'. Mereka merasa memukul orang lain yang lebih kecil dari mereka dan kurang
memiliki kekuatan, memang boleh.
Saat dewasa, anak ini akan tumbuh menjadi orang yang kurang memiliki kasih sayang pada
orang lain dan takut pada orang yang lebih kuat dari mereka.
8. Berkaca dari orangtuanya yang suka memukul, anak belajar kalau memukul merupakan
cara yang bisa dilakukan untuk mengeksperikan perasaan dan menyelesaikan masalah. Oleh
karena itu, sungguh memukul anak bukanlah cara yang tepat untuk mendidik mereka atau
membuat mereka jadi orang yang lebih baik.
Wassalam,
Sumber:
Dikutip dari Natural Growth
Saya mempunyai seorang putri berumur 9 thn. Secara genetik, dia mempunyai riwayat alergi. Terutama, menyerang
bagian kulit tangan dan kaki. Saat ia usia balita dulu, dia cukup senang jika harus bermain-main aneka bentuk dari
bahan plastisin (umumnya disebut juga Malam). Namun sayang, sering kali bahan plastisin yg kami beli di toko
mengakibatkan alergi pada permukaan telapak tangannya, terutama jika kondisi plastisin sudah lembek, karna cuaca
panas kota Surabaya. Mau tak mau, saya pun harus mulai membatasinya bermain dgn bahan itu.
Tapi, suatu saat saya menemukan buku ini, yang mengajarkan bagaimana membuat Plastisin sendiri di rumah. Dengan
bahan-bahan yang sederhana & cukup ramah bagi penderita alergi seperti anak saya.
Siang ini, kebetulan sekali Putriku sedang berpuasa sehari penuh, untuk mengisi waktu kosong tengah hari, dia ingin
membuat plastisin sendiri. Hasilnya, banyak sekali manfaat yang bisa diambil. Selain puasanya tetap penuh berjalan, dia
pun bisa lebih mengasah daya kreatifitasnya.
Hayuk ikutan buat mainan sendiri di rumah... dijamin lebih aman & higienis kan..!
Berikut saya bagi informasi bahan & cara pembuatan Plastisin di rumah :
PLASTISIN (HOMEMADE)
Cara Pembuatan :
1. Aduk semua bahan jadi satu hingga menjadi adonan yg kalis (tak lengket ditangan)
2. Ambil beberapa bagian, beri pewarna sesuai keinginan kita, uleni merata (spt uleni adonan roti). Hingga adonan
bertekstur lemas, permukaan halus rata / tak pecah2.
** CATATAN : jika adonan kalis terlalu kering, bisa ditambahkan sedikiiit saja lem putihnya, lalu uleni lagi, rata.
Tidak bisa dipungkiri televisi saat ini jadi bagian hidup sehari-hari anak. Bahkan ada orangtua
yang sampai menjadikan televisi sebagai baby sitter anak.
Kalau hal di atas Anda lakukan, tentu akan membahayakan untuk anak. Menurut psikolog anak
Vera Itabiliana, terlalu banyak menonton televisi bisa mempengaruhi daya konsentrasi anak.
Menonton televisi lebih dari empat jam sehari juga cenderung membuat anak mengalami
obesitas. Gara-gara televisi, anak juga bisa menjadi konsumtif.
"Malah sebuah penelitian di Indonesia membuktikan, 54% anak lebih suka nonton TV daripada
main sama ayahnya," ujar Vera dalam talkshow 'Memanfaatkan Program Televisi untuk
Kegiatan Home Schooling' yang digelar oleh KidZania dan Indovision di KidZania Pacific Place,
Jakarta Selatan, Jumat (7/10/11).
Terlepas dari dampak buruknya, tetap saja televisi tidak bisa dilepaskan dari keseharian anak
dan orangtuanya. Televisi pun tak melulu berefek buruk pada anak asalkan orangtua bisa
bersikap bijak.
Melihat manfaat di atas, tidak ada salahnya jika orangtua menjadikan televisi sebagai sahabat
untuk anak. Namun ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi dampak
buruk televisi dan memaksimalkan manfaatnya, seperti dijelaskan oleh Vera:
1. Perhatikan penempatan televisi. Jangan berikan anak televisi khusus di kamarnya. Taruh
televisi di tempat yang anak tetap bisa diawasi dan didampingi saat menonton.
2. Batasi waktu anak menonton televisi, cukup 1-2 jam sehari.
3. Dampingi anak saat menonton televisi
4. Seleksi acara yang ditontonnya
5. Seleksi perannya. Jangan sampai Anda malah menjadikan televisi sebagai babysitter.
6. Pastikan selalu ada alternatif kegiatan selain menonton televisi. Misalnya saja, bermain
sepeda, puzzle, berkebun, dan lain-lain.
7. Orangtua harus memberi contoh pada anak. Contohnya, ketika baru pulang kerja, jangan
langsung duduk di depan televisi berjam-jam.
Sejak anak lahir jangan dibiasakan memakai pampers, karena anak yang terbiasa memakai
pampers tidak bisa merasakan sensasi basah akibatnya anak tidak peka dengan kondisi basah yang
tidak nyaman. Pampers hanya dipakai saat bepergian atau menginap di rumah teman, kerabat, dan
lain-lain.
Saat anak sudah bisa berdiri sambil pegangan atau rambatan ( umumnya usia 9 bulan) cobalah 1x
atau 2x dibawa ke toilet saat anak tidur malam. Hal ini membiasakan anak untuk tidak ngompol di
kasur. Kalau belum terbiasa memang berat, tapi cara ini bisa membuat anak tahu bahwa bila ingin
buang air kecil harus di toilet.
Saat anak sudah bisa berjalan ( umumnya usia 12 bulan – 14 bulan) ajarkan anak untuk buang air di
toilet dengan cara : Katakan kepada si anak jika ingin buang air ditahan sebentar sambil ucapkan
“tahan….tahan….tahan…..” sampai masuk toilet dan sampai buka celana (begitu celana terbuka
ucapan “tahan” dihentikan) baru deh anak disuruh buang air. Lama-lama anak jadi terbiasa untuk
buang air di toilet.
Mudah-mudahan tips ini dapat mengatasi masalah anak-anak yang masih mengompol di usia sekolah.
Seorang anak menemui ibunya yang sedang sibuk menyediakan makan malam didapur lalu menghulurkan
selembar kertas yang bertuliskan sesuatu. Si ibu segera melap tangannya dan menyambut kertas yang
dihulurkan oleh si anak lalu membacanya.
Upah membantu ibu:
1) Membantu pergi belanja : Rp 4.000,-
2) Membantu jaga adik : Rp 4.000,-
3) Membantu buang sampah : Rp 1.000,-
4) Membantu membereskan tempat tidur : Rp 2.000,-
5) Membantu siram bunga : Rp 3.000,-
6) Membantu sapu sampah : Rp 3.000,-
Jumlah : Rp 17.000,-
Selesai membaca, si ibu tersenyum memandang si anak , kemudian si ibu mengambil pensil dan menulis
sesuatu di belakang kertas yang sama.
1) Biaya mengandung selama 9 bulan – GRATIS
2) Biaya tidak tidur karena menjagamu – GRATIS
3) Biaya air mata yang menitik karenamu – GRATIS
4) Biaya gelisah karena mengkhawatirkanmu – GRATIS
5) Biaya menyediakan makan, minum, pakaian, dan keperluanmu – GRATIS
Jumlah Keseluruhan Nilai Kasihku – GRATIS
Air mata si anak berlinang setelah membaca apa yang dituliskan oleh si ibu. Si anak menatap wajah
ibu,memeluknya dan berkata,"Saya Sayang Ibu". Kemudian si anak mengambil pensil dan menulis "Telah
Dibayar Lunas" ditulisnya pada muka surat yang sama.
Profil Sekolah
1 Lokasi :
Komplek Masjid Al-Qanaah Jalan Batu Kucing No. 1 Telp. 0771-275999 Kota
Tanjungpinang.
2. Sejarah Singkat
Yayasan Al-Qanaah didirikan pada tanggal 2 Mei 2008 yang dibuat
dihadapan notaris Desi Indriani,SH Pendiri Yayasan ini diantaranya: Pembina
Ir.H.Khaidir Yedi, Drs.H.Abdul Rahman M.Pd, Lembaga Pendidikan Islam Al-
Qanaah mulai dioperasionalkan pada Tgl 10 Mei 2008.
3. Nama Lembaga
Gagasan Jama’ah Masjid Al-Qanaah ini ditetapkan bernama “
YAYASAN AL-QANAAH ”dilatari oleh nama Mesjid Al-Qana’ah yang
mengambil makna “Suatu tempat atau wadah yang merupakan Harapan dan
Impian semua orang untuk menjadikan putra dan putri mereka menjadi generasi
penerus bangsa yang aktif, kreatif, cerdas dan berakhlaq mulia, serta bersifat
qanaah.
4. Visi – Misi :
Visi :
“Menciptakan Generasi Islam yang beriman dan berakhlak mulia dengan
dasar -dasar pemahaman terhadap Al-Qur’an dan Hadits
Misi:
! Memberikan pendidikan dasar dan pemahaman terhadap Al-Qur’an dan hadits
! Menyatukan kemampuan, keterampilan dan sikap Islami menuju insan yang
berakhlak mulia
! Menciptakan generasi Islam yang SMART ( Sopan,Mandiri,Apresiatif, Rajin dan
Taqwa)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal soleh, mereka diberi
petunjuk oleh Tuhan karena keimanannya, dibawah mereka mengalir sungai-
sungai disurga yang penuh kenikmatan” ( QS.Yuunus: 9 )
5. Struktur Organisasi
Pembina : Ir. H. Khaidir Yedi
Ketua : Drs.H. Abdul Rahman, M.Pd
Sekretaris : Supriono
Bendahara : Amiril Mukminin,S.Ag
Pengawas : Muhammad Rasyid
Kepala TK : Erlina
Taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang meneydiakan program pendidikan
dini bagi anak usia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar.
Bentuk satuan pendidikan pra sekolah meliputi Taman Kanak- Kanak, Kelompok Bermain, Penitipan Anak, dan
bentuk lain yang ditetapkan oleh menteri.
Taman Kanak-Kanak terdapat dijalur pendidikan luar sekolah. Kelompok bermain dan penitipan anak terdapat
dijalur pendidikan luar sekolah. Anak didik Taman Kanak-Kanak adalah anak usia 4-6 tahun. Lama pendidikan
di Taman Kanak-Kanak 1 tahun atau 2 tahun.
Sesuai dengan judul tang telah ditentukan, maka kami akan menguraikan tentang peranan Taman Kanak-
Kanak dalam Menunjang Perkembangan baik inteligensi social dan emosi anak.
Pada buku Petunjuk Pelaksanaan Kurikulum Taman Kanak-Kanak 1976 yang disempurnakan, tujuan pendidikan
di TK adalah sebagai berikut :
1. Meletakkan dasar-dasar kea rah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang
diperlukan anak untuk hidup di lingkungan masyarakat.
3. Memberikan bekal untuk mengembangkan diri sesuai dengan asas pendidikan seumur hidup.
Dari Tujuan Pendidikan di TK yang tertuang tersebut di atas, maka program Pendidikan TK adalah sebagai
berikut :
Program Pendidikan TK secara menyeluruh diarahkan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan
anak secara integral. Untuk menunjang keberhasilan tersebut maka dikembangkan program pendidikan yang
mencakup 7 bidang pengembangan sebagai berikut :
1. Pengembangan Moral Pancasila diarahkan untuk menumbuhkan Moral Pancasila pada anak didik menuju
terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
2. Bidang pengembangan PSPB, agar anak cinta bangsa dan tanah air yang diarahkan pada pertumbuhan
semangat kebangsaan dan cinta tanah air, sehingga anak didik merasa bertanggung jawab atas
perkembangan bangsa.
3. Pengembangan Kemampuan Berbahasa diarahkan kepada pengembangan kemampuan berpikir logis,
sistematis, dan analitis, peningkatan pemahaman struktur bahasa yang sederhana secara tepat
mengembangkan kemampuan berkomunikasi secra efektif.
4. Pengembangan Perasaan Kemasyarakatan dan Kesadaran Lingkungan diarahkan kepada terciptanya
hubungan yang baik dengan orang tua, kaum keluarga, teman sebaya, guru dan lain-lain. Menumbuhkan
rasa ingin tahu kontrol diri, etik, estetis.
5. pengembangan Daya Cipta, diarahkan kepada pengembangan kemampuan mengelola perolehannya
masalah serta pengembangan imajinasi.
6. pengembangan Pengetahuan mencakup pengembangan logika matematis dan pengetahuan akan ruang
dan waktu, pengembangan kemampuan memilih-milih dan mengelompokkan serta persiapan
pengembangan kebiasaan berpikir teliti.
7. Pengembangan jasmani dan kesehatan memperkenalkan dan melatih gerakan kasar dan halus, serta cara
hidup sehat kepada anak untuk menunjanag pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat danm terampil.
Penyajian tujuh bidang pengembangan tersebut dilakukan secara terpadu.
Keberhasilan proses belajar mengajar antara lain ditentukan oleh metode penyampaian Guru diberi
kesempatan untuk memilih jenis metode yang paling cocok unutk sesuatu kegiatan belajar sambil bermain atau
bermain sambil belajar adalah prinsip pendidikan taman kanak-kanak.
Penilaian
Untuk mengetahui berhasil tidaknya suatu kegiatan maka harus diadakan penilaian. Dari hasil penilaian itulah
seorang guru mengetahui bahwa PBM nya telah berhasil. Penilaian dilakukan selama PBM berlangsung dan
secara periodik.
Untuk memudahkan guru dalam melaksanakan penilaian pendidikan terhadap muridnya dapat dilakukan
berbagai hal, sebagai berikut :
c. Pencatatan anekdot
Hasil penilaian untuk murid ini akan dilaporkan kepada orang tua murid pada akhir cawu I, II, III. Bagi orang
tua hal ini sangat menguntungkan karena ia akan mengetahui hasil perkembangan baik jasmani maupun rohani
anak.
Perkembangan emosi, sosial mental maupun inteligensi anak akan berkembang pesat. Semua aspek tersebut
diatas akan dikembangkan di Taman Kanak-Kanak melalui bermain. Menurut Frobel bermain merupakan
kenikmatan bagi anak. Lewat bermain seorang anak akan mampu membangun dunianya sendiri, betapapun
Anak adalah anak, dengan kodratnya serta dunianya yang khas, anak tidak perlu dipaksa dan dipacu. Tiap
tahap perkembangan yang dilaluio secara wqajar jauh lebih baik bagi pembentukan watak dan pribadi anak.
Taman kanak-kanak seharusnya merupakan tempat anak bersemi dan taman kanak-kanak merupakan
persemaian sehingga tidak ada
Jasmani dan rohani anak akan berkembang bebas melalui kegiatan bermain secara wajar.
Demikian uraian tentang pentingnya Taman Kanak-Kanak dan peranan Taman Kanak-Kanak bagi pertumbuhan
anak.
Taman Kanak-Kanak adalah suatu lembaga pendidikan yang paling rendah dan yang bersifat formal di
Indonesia.
Telaga Bidadari
Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki sepuluh orang puteri yang
melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh
hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau
Kesepuluh puteri itu dinamai dengan nama-nama warna. Puteri Sulung bernama Puteri Jambon.
Adik-adiknya dinamai Puteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Kelabu, Puteri Oranye,
Puteri Merah Merona dan Puteri Kuning, Baju yang mereka pun berwarna sama dengan nama
mereka. Dengan begitu, sang raja yang sudah tua dapat mengenali mereka dari jauh. Meskipun
kecantikan mereka hampir sama, si bungsu Puteri Kuning sedikit berbeda, Ia tak terlihat manja
dan nakal. Sebaliknya ia selalu riang dan dan tersenyum ramah kepada siapapun. Ia lebih suka
Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua puteri-puterinya. "Aku hendak
pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apakah yang kalian inginkan?" tanya raja. "Aku ingin perhiasan
yang mahal," kata Puteri Jambon. "Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau," kata Puteri Jingga. 9
anak raja meminta hadiah yang mahal-mahal pada ayahanda mereka. Tetapi lain halnya dengan
Puteri Kuning. Ia berpikir sejenak, lalu memegang lengan ayahnya. "Ayah, aku hanya ingin ayah
sungguh baik perkataanmu. Tentu saja aku akan kembali dengan selamat dan kubawakan hadiah
indah buatmu," kata sang raja. Tak lama kemudian, raja pun pergi.
Selama sang raja pergi, para puteri semakin nakal dan malas. Mereka sering membentak inang
pengasuh dan menyuruh pelayan agar menuruti mereka. Karena sibuk menuruti permintaan para
puteri yang rewel itu, pelayan tak sempat membersihkan taman istana. Puteri Kuning sangat sedih
melihatnya karena taman adalah tempat kesayangan ayahnya. Tanpa ragu, Puteri Kuning
mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu. Daun-daun kering dirontokkannya, rumput liar
dicabutnya, dan dahan-dahan pohon dipangkasnya hingga rapi. Semula inang pengasuh
diantaranya. "Hai pelayan! Masih ada kotoran nih!" ujar seorang yang lain
"Kalian ini sungguh keterlaluan. Mestinya ayah tak perlu membawakan apa-apa untuk kalian.
Bisanya hanya mengganggu saja!" Kata Puteri Kuning dengan marah. "Sudah ah, aku bosan. Kita
mandi di danau saja!" ajak Puteri Nila. Mereka meninggalkan Puteri Kuning seorang diri. Begitulah
yang terjadi setiap hari, sampai ayah mereka pulang. Ketika sang raja tiba di istana, kesembilan
puteri nya masih bermain di danau, sementara Puteri Kuning sedang merangkai bunga di teras
istana. Mengetahui hal itu, raja menjadi sangat sedih. "Anakku yang rajin dan baik budi! Ayahmu
tak mampu memberi apa-apa selain kalung batu hijau ini, bukannya warna kuning kesayanganmu!"
mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat, serasi benar dengan bajuku yang
penting, ayah sudah kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk ayah,"
Tak ada yang ingat pada Puteri Kuning, apalagi menanyakan hadiahnya.
barunya. "Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Seharusnya kalung itu menjadi milikku, karena
http://seputarduniaanak.blogspot.com/ 2
kata Puteri Hijau. Mereka lalu sepakat untuk merampas kalung itu. Tak
taman istana. Puteri Hijau ikut mengubur kalung batu hijau, karena ia tak menginginkannya lagi.
Sewaktu raja mencari Puteri Kuning, tak ada yang tahu kemana puteri itu pergi. Kakak-kakaknya
pun diam seribu bahasa. Raja sangat marah. "Hai para pengawal! Cari dan temukanlah Puteri
Kuning!" teriaknya. Tentu saja tak ada yang bisa menemukannya. Berhari-hari, berminggu-minggu,
berbulan-bulan, tak ada yang berhasil mencarinya. Raja sangat sedih. "Aku ini ayah yang buruk,"
katanya." Biarlah anak-anakku kukirim ke tempat jauh untuk belajar dan mengasah budi pekerti!"
Maka ia pun mengirimkan puteri-puterinya untuk bersekolah di negeri yang jauh. Raja sendiri
sering termenung-menung di taman istana, sedih memikirkan Puteri Kuning yang hilang tak
berbekas.
Suatu hari, tumbuhlah sebuah tanaman di atas kubur Puteri Kuning. Sang
puteri, daunnya bulat berkilau bagai kalung batu hijau, bunganya putih
dibuat orang menjadi bedak. Setelah mati pun, Puteri Kuning masih
memberikan kebaikan.
Moral : Kebaikan akan membuahkan hal-hal yang baik, walaupun kejahatan sering kali
menghalanginya.
Sahabat, ini ada cerita yang ditulis oleh kak Firmansyah yang isi ceritanya luar biasa.
Langsung aja ke ceritanya ya:
Di suatu hari, ada seorang anak yang bernama indra dia berusia 8 tahun, Ia seorang anak
yatim...ia tinggal bersama ibu nya yg bernama rina… kehidupan Ibu tersebut begitu
miskin,penghasilan sehari-hari ia dapat dari memulung barang2 bekas…penghasilan dari
memulung barang-barang bekas tidak seberapa...paling ia dapat,2 ribu sampai dengan 5 ribu
rupiah,paling besar dia mendapat 10 ribu rupiah...jangankan biaya buat menyekolahkan
indra,,,untuk biaya kehidupan sehari-hari saja sulit...dia tinggal di rumah yang sudah
roboh,yang terbuat dari kayu...pokonya rumah itu tidak layak untuk di pakai tmpat tinggal,
karena tidak ada lg tempat tinggal...mereka terpaksa tinggal di sana.
Indra: ”ibu, Allah itu katanya baik ya bu, katanya Allah itu maha pengasih dan penyayang ya
bu,,?”
Rina:”iya nak,Allah itu baik,maha pengasih dan maha penyayang,knp engkau bertanya seperti
itu nak?”
Indra:”ia bu,katanya Allah maha pengasih dan penyayang,tp indra selalu berdoa supaya ibu
mempunyai rizky banyak,supaya ibu bisa menyekolahkan indra,tp Allah tidak mengabulkan aja
ya bu?..”
Rina:”bukan Allah tidak mengabulkan nak,tapi belum di kabulkan,tp insya Allah,doa kamu
disuatu saat nanti pasti Allah akan kabulkan nak,tapi tidak sekarang.mungkin Allah menguji
kita dengan cara begini nak,supaya kita selalu bersyukur dan selalu mengingat akan
nikmatnya yang telah Allah berikan nak…!!!
Rina:Sebentar nak,ibu cari makanan dulu keluar ya nak,indra tunggu di sini ya,jangan
kemana-mana (akhirnya si ibu tidak bisa menahan lagi,dan air mata pun keluar membasahi
pipinya).
Indra :ia bu,,,hati-hati ya bu,dan jangan lupa berdoa dulu kepada Allah,insya Allah pasti Allah
akan menolong ibu.Dan di sini indra pun akan selalu mendoakan ibu,supaya ibu bisa kembali
dengan selamat…
Rina:ia,nak..ibu pun pasti akan selalu mendoakan engkau nak (si ibu menangis semakin
kuat,dan suasana pun semakin haru)
Dan rina pun pergi keluar rumah untuk mencari makanan untuk indra,dengan perasaan gelisah
karena meninggalkan indra sendirian di rumah,di campur perasaan bingung,,karena ia harus
mencari kmana makanan,sedangkan uang sepeser pun ia tidak punya.
Sambil berjalan ia meneteskan air mata,dan ada seorang pemuda yang pemuda melihat rina
berjalan sambil menangis.dan pemuda itu pun menghampiri rina dan bertanya.
Rina:”saya bingung,,,anak saya sedang kelaparan,dan saya bingung harus mencari makan
kemana?...sedangkan uang sepeser pun aq tidak punya…!!!
Pemuda:”owh,jadi itu masalahnya…? Ya udah ambil saja uang ini,dan belikan makanan untuk
anak mu (sambil mengeluarkan uang RP 100.000)
Rina:”tidak tuan,maaf saya tidak bisa terima,saya masih bias cari sendiri kok tuan”.
Dan akhirnya rina pergi ke warung nasi untuk membeli makanan untuk indra..setelah membeli
makanan dan rina pun pulang dengan gembiranya,karena rina telah mendapatkan makanan
untuk indra.setelah sesampainya di rumah,
Indra :”Tidak apa bu, Indra baik-baik saja (dengan nada melemah).alhmdulillah, Allah doa
mengabulkan doa indra bu,ternyata memang benar, Allah maha pengasih lagi Allha Maha
Penyayang, buktinya ibu bisa datang dengan membawa makanan.”
Indra:”ibu kenapa menangis?.. bu tadi Indra bermimpi bertemu dengan ayah, lalu ayah
mengajak indra jalan-jalan di tempat yang indah
Indra:”bu jaga diri ibu baik-baik iya ...,Indra mau pergi jalan-jalan dulu sama ayah. Asyhadu
allaa illa ha ill Allah. Wa asyhadu anna muhammadarrosulullah…
Dan akhirnya Indra pun berpulang menemui sang khalik…dan ibu nya pun menangis dan
merelakan kepergian Indra…
Dikisahkan, karena rasa ingin tahunya, suatu hari Nabi Musa bertanya kepada Allah SWT. "Ya
Allah, siapakah gerangan tetanggaku nanti di surga?"
Atas kemurahan-Nya Allah pun menyebutkan nama, desa serta tempat tinggal orang yang
ditanyakan Nabi Musa itu. Mendapat jawaban ini, Nabi Musa pun turun dari bukit Tursina lalu
berjalan mengikuti petunjuk yang didapatnya. Setelah melakukan perjalanan selama berhari-hari
akhirnya sampailah Nabi Musa di sebuah desa kecil yang amat sederhana.
Atas pertolongan beberapa orang penduduk setempat, ia pun berhasil menemukan rumah yang
ternyata hanya dihuni oleh seorang anak lelaki remaja. Setelah saling mengucap salam, Nabi Musa
dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu.
Tapi nampaknya tuan rumah ini tidak melayani Nabi Musa sebagaimana lazimnya seseorang yang
sedang menerima tamu. Sebab ia segera meninggalkan Nabi Musa, masuk ke dalam sebuah kamar
dan beberapa saat kemudian keluar lagi sambil menggendong seekor babi betina yang besar.
Tampak jelas bagaimana ia memperlakukan makhluk itu dengan sangat hati-hati dan penuh rasa
kasih sayang. Menyaksikan ini diam-diam Nabi Musa merasa terkejut. "Ya, Allah. Inikah
tetanggaku di surga nanti?" tanyanya dalam hati penuh keheranan.
Seolah tak menghiraukan tamunya, sang pemuda pun mulai memandikan dan membersihkan babi
betina itu dengan khidmat. Kemudian ia mengeringkan dan menaburkan sedikit wewangian ke
tubuh sang babi, memeluk dan menciumnya, lalu menggendongnya kembali ke dalam kamar. Tidak
lama kemudian ia keluar lagi dan kali ini menggendong seekor babi jantan yang lebih besar. Babi
jantan ini pun dimandikan dan diperlakukan dengan sangat baik persis seperti kejadian sebelumnya,
lalu dengan hati-hati digendongnya kembali ke dalam kamar. Setelah itu barulah ia menghampiri
dan melayani tamunya tanpa sedikitpun menyadari bahwa yang ada di hadapannya adalah seorang
Nabi.
Kemudian ia melanjutkan. "Walau rupa mereka telah berubah menjadi babi, mereka tetap orang tua
saya. Karenanya setiap hari saya berdoa kepada Allah agar dosa-dosa mereka diampuni. Saya terus
memohon agar Allah mengembalikan wujud mereka kembali sebagai manusia, namun Allah masih
belum mengabulkan permohonan saya." Katanya sambil menunduk sedih.
Sahdan, maka saat itu juga Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa a.s; "Wahai Musa, inilah
orang yang akan bertetangga denganmu nanti di Surga. Bhaktinya sangat tinggi kepada kedua ibu-
bapanya. Oleh karena itu Kami naikkan maqamnya sebagai anak soleh di sisi Kami."
Allah juga berfirman: "Oleh karena dia telah berada di maqam anak yang soleh di sisi Kami, maka
Kami angkat doanya. Tempat kedua ibu-bapanya yang Kami sediakan di dalam neraka pun telah
Kami pindahkan ke dalam surga." (1)
Inilah berkat anak yang soleh. Doa anak yang soleh dapat menebus dosa kedua ibu-bapanya.
Memungkinkan kedua orangtuanya "dipindahkan" dari neraka ke surga. Anak yang soleh tidak
mencampur-adukkan segala urusan dan kewajiban orangtuanya kepada Allah SWT dengan
kewajibannya sendiri selaku anak kepada kedua orang tuanya.
Seburuk apa pun perilaku kedua orang tua kita, sesungguhnya itu bukan urusan kita. Urusan kita
adalah menjaga mereka dengan penuh kasih sayang sebagaimana mereka menjaga, membesarkan
dan menyayangi kita sejak dilahirkan hingga dewasa.
Sebesar apa pun dosa yang (mungkin) pernah mereka lakukan kepada Allah SWT, itu juga bukan
urusan kita. Urusan kita adalah tidak berhenti memohonkan ampun bagi keduanya. Sebab doa anak
yang soleh akan menolong kedua orang tuanya mendapatkan tempat yang baik di akhirat. Ingatlah
selalu, doa anak-anak soleh adalah sesuatu yang selalu dinantikan oleh setiap orang tua di alam
kubur.
Ukuran kasih sayang seorang anak kepada kedua ibu-bapanya tidak dapat digantikan dengan materi
dan kebendaan lainnya, akan tetapi dengan perhatian dan doa yang tulus agar kedua ibu-bapanya
mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah. Baik semasa hidupnya, apalagi setelah mereka
berpulang ke Rakhmatullah.
Janganlah sekalipun kita coba menghakimi mereka (walau di dalam hati) dengan ilmu yang
sesungguhnya amat sedikit, sebab perkara penghakiman ini sepenuhnya merupakan urusan Allah
Yang Maha Mengetahui, Maha Adil, Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang.
Oleh karena itu, maka selain untuk selalu diingat dan (tentunya) dilaksanakan oleh diri sendiri,
hendaklah perintah Allah SWT berikut ini juga kita ajarkan kepada anak-cucu kita sebagai sebaik-
baik ajaran:
(3)"Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya. Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada
pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah
kembalimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
(QS. Al Ankabut[29]:8)
(4) "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-
kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia."
(QS.Al-Isra[17]:23)
(5)"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-
Kulah kembalimu."
(QS.Luqman[31]:14)
(6)"Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa
dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk
mensyukuri ni'matMu yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku
dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepadaMu dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".
(QS. Al Ahqaaf[46]:15)
(7)Di mana pun keduanya berada, semoga ibu-bapa kita selalu mendapat tempat yang baik di sisi
Allah SWT.
CATATAN:
(1) Disadur bebas dari Kisah-Kisah Teladan oleh Fajar Ibrahim - HEKSA online.
(2) Berhati-hatilah dalam menentukan apa pun yang kita sendiri tidak memiliki pengetahuan yang
cukup atasnya. Sebab setiap detil yang berhubungan dengan itu kelak akan dimintai
pertanggungjawabannya.
(3) Bagi setiap anak, berperilaku santun kepada kedua orang tua adalah wajib hukumnya. Satu-
satunya alasan yang memperbolehkan seorang anak untuk tidak mematuhi perintah dari kedua
orang tuanya adalah JIKA (itu pun JIKA) ia diminta untuk menyekutukan Allah SWT (dan hal-hal
yang bersifat melawan hukum Allah SWT serupa itu). Selebihnya, tidak ada satu alasan pun bagi
seorang anak untuk tidak mematuhi perintah kedua orang tuanya. [Tentang ini ada beberapa
pengecualian setelah seorang anak (perempuan) menjadi dewasa dan menikah].
(4) Perintah Allah SWT untuk berbuat baik kepada kedua ibu-bapa bukan hanya sebatas berbuat
baik, akan tetapi berbuat sebaik-baik perbuatan DAN (bukan TERMASUK) bertutur dengan
semulia-mulia ucapan.
(5) Selain perintah agar selalu bersyukur kepada Allah SWT, Allah SWT sendiri memerintahkan
kepada setiap anak agar juga selalu bersyukur kepada kedua orang tuanya.
(6) Perhatikanlah doa pendek yang diajarkan langsung oleh Allah SWT kepada setiap anak
muslim. Kita adalah bagian dari doa-doa yang secara turun temurun telah dipanjatkan oleh para
leluhur untuk orang tua kita, untuk kita sendiri, untuk anak anak kita, serta untuk cucu-cicit kita.
Subhanallah!
(7) Lalu, mengapa kita harus menunggu datangnya hari raya Idul Fitri dulu untuk meminta ampun
kepada kedua orang tua? Apakah karena kita merasa tidak pernah berbuat sesuatu (dalam sikap,
ucapan, dan pikiran) yang sangat mungkin selama ini diam-diam telah melukai perasaan
mereka? Atau jika mereka telah lebih dulu berpulang ke Rakhmatullah; apa lagi yang menghalangi
kita untuk mulai memohonkan ampun bagi keduanya di setiap doa-doa yang kita panjatkan ke
hadirat Allah Yang Maha Rakhman lagi Maha Rakhim?
Usia Affan, anak saya, saat ini 2.5 tahun. Saya merasa di usia inilah dia sedang senang2nya
menyerap berbagai informasi dari mana2, baik di sekolah childcarenya, di rumah, dengan ayah
bunda, dan teman2. Kalo saya nyanyi lagu anak2 Indonesia, setelah beberapa kali diulang, minimal
dia tahu nadanya dan kata2 akhirnya. Ternyata, dengan mengulang2 bacaan quran pun, lama2 dia
juga jadi tahu surat Annaas atau Al-Ikhlas misalnya. Karena itu, saya siasati, satu kali nyanyi lagu
anak2 diimbangi sama mengulang satu surat pendek bacaan quran. Satu kali bermain mainannya dia
(Thomas the Tank Engine, Bob the Builder, etc), satu kali juga baca buku2 islami, seperti kisah
Quran for Kids.
Anak seumur itu ternyata belum mengenal kalo membaca quran itu membosankan misalnya. Masih
inget kan, mungkin waktu kita kecil, kalo diajak ngaji ke guru ngaji, malesnya minta ampun. Pada
bulan Ramadhan ini, kebetulah karena alhamdulillah ada ustadz ternama dateng ke Melbourne,
kami sering berinteraksi dengan beliau. Saya bilang sama Affan, Ustad hebat, bisa baca quran.. dan
karena interaksi kami dengan quran dan juga mendengarkan bacaan quran beliau yang merdu, Affan
juga mulai menikmati bacaan quran itu.
Kembali ke judul di atas, saya belajar bahwa menjadi soleh itu bukan hanya untuk kita pribadi, tapi
juga untuk anak-anak kita, karena orang tua adalah teladan dan role model anak. Kalo kita rajin
solat, anak juga ikut. Kalo kita rajin ngaji, anak juga ikut. Bahkan Affan sampe punya quran sendiri
yang dah lusuh karena sering tarik2an sama bundanya kalo bundanya mau ngaji. Jadi, intinya
menjadi soleh dalam keluarga itu berarti membentuk kesolehan bersama… Ayah dan bunda soleh,
anak pun ikut soleh. Mungkin ada juga orang tua yang mengirimkan anak ke sekolah islam yang
boarding, di sana anaknya diajakkan macam2 doa dan cara solat serta nuansa islami lainnya.
Namun, bila hal itu juga ngga dipraktekkan orang tuanya, si anak mungkin hanya akan menyerap
pelajaran islami itu hanya sebagai ilmu pengetahuan, dan saatnya beranjak remaja, bisa jadi itu
hilang perlahan2.
Mendidik anak tetap menjadi tanggung jawab orang tua, walau anak juga belajar banyak dari
sekolahnya. Yuk, mari sama2 mulai dari diri kita menjadi soleh, agar anak2 kita bisa mengikuti dan
juga bisa menjadi soleh. Mulai dari membaca doa sebelum dan sesudah makan, berdoa setelah solat,
menyempurnakan wudhu, mengisi waktu dengan hal-hal yang bermanfaat…
“Rabbanaa hablanaa min azwaajida wazurriyyatina qurrota ayyun wa ja’alnaa lil muttaqiina
imaama” (Ya Tuhan kami, karuniakanlah pada kami dari istri-istri kami dan anak cucu kami yang
menyenangkan diri kami dan jadikanlah kami sebagai ikutan bagi orang-orang yang bertaqwa)
Teman-teman Naqshabandi Semarang mengharapkan saya (Moh Yasir Alimi) menemani perjalanan
mereka dan Syaikh Syaikh Mustafa Mas’ud al-Naqsabandi al-Haqqani ke Jogja agar kami bisa
ngobrol di mobil. Perjalanan kami melewati Salatiga, dan di sinilah, Syaikh Mus bercerita tentang
Kiai Munajat.
Cerita ini dan juga cerita tentang Mbah Dimyati memberi ilustrasi tentang getar di dada, rasa yang
hidup dan bergelora di dada Sayidina Abu Bakar dimiliki oleh Kiai-Kiai NU. Rasa dan getar di
dada yang muncul karena dzikir, yang bahkan setelah kewafatan mereka pun mereka masih
"online".
Cerita ini menjadi semakin menarik dikaitkan dengan cerita Kiai Said tentang ulama-ulama Timur
Tengah yang maju dalam intelektualitas tapi mereka gagal menjadi ruh bagi masyarakatnya. Santri
bukan pakaian dan bukan identitas. Santri adalah rasa fana di dalam Allah dan keterkaitan dengan
Rasullah. Menjadi santri adalah leburnya ego, hidupnya spiritual di dada, keterkaitan ruhani dengan
Rasulullah dan menjadi rahmat bagi semesta. Berikut adalah wawancara saya dengan Syaikh
Mustafa.
Kiai Munajat seorang kiai yang pemberani. Beliau menyelamatkan Kolonel Darsono meski dengan
resiko. Setelah dua tahun lebih dari cerita Kolonel Darsono, Syaikh Mus baru datang ke sana.
Sampai pada tepi sawah kemudian ketemu seorang petani.
“Ajeng teng pundi ki sanak? “Saya mau ke rumahnya Kiai Munajat”. “Oh saya antarkan, saya salah
satu muridnya yang pertama.” Ternyata Kiai Munajat sudah wafat empat puluh hari sebelumnya.
Kiai Munajat diteruskan oleh anaknya Kiai Munawir, Kiai Munawir ini seorang Kiai yang sangat
tawadhu’. Walaupun sudah meninggal, teryata ada masih nyanbung. Santri-santrinya Kiai
Munawair kalau menghapal Al-Qur'an di kuburan Kiai Munajat dan murid-murid merasa sangat
gampang menghapal Al-Qur’an.
Di situ ngaji seperti suara lebah, karena ramainya mengaji. Saya pernah mengajak teman-teman
mampir di sini, teman-teman pada bertanya “Ini ada acara apa?” “Ya ndak ada, ini memang seperti
ini setiap harinya. Al-Qur’an tidak pernah berhenti.”
Kalau berkunjung, saya selalu mondok di sumur beliau. Airnya seger sekali. Tempat beliau dekat
terminal Salatiga, dekat kantor NU. Kiai Munajat wafat tahun 1986 atau 1987. Hubungan saya
dengan beliau begitu intens. Beliau Jenis orang yang sesudah meninggal masih "online".
Aulia jaman dahulu memang seperti Kiai Munajat itu. Yang model seperti itu di banyak tempat. Di
Kedawung, Pemalang ada Mbah Dimyati. Sudah wafat pun masih membantu menghapalkan Al-
Qur'an pada cucunya. Ternyata paman saya Kiai Dahlan Kholil mengambil ijah Al-Qur'an dari
beliau. Isteri saya pernah dapat cerita dari anaknya bahwa cucunya kalau menghapal Al-Qur'an
selalu di kamar Mbah Dim, dan dia merasa selalu disimak Mbah Dim.
Untuk mendapatkan perspektif bagaimana sosok Mbah Dim, ada suatu cerita begini. Suatu hari
Mbah Dim menghadiri manaqib di Pekalongan. Ada Habib pulang duluan membawa mobil, Mbah
Dim dengan sepeda onthel. Ternyata mobil tersebut mogok dan Mbah Dim mendapatinya.
Itu tipikal ulama NU dulu yang sekarang semakin hilang. Linda yang akan kita kunjungi di Jogja
ini, pernah bercerita pada saya begini. “Syaikh, ulama kalau bicara tentang kebaikan itu biasanya
hanya omongan saja.” Apalagi sekarang, banyaknya kiai di TV. Itu profil scholarship yang ada
sekarang. Hanya agama sebagai omongan saja.
Iya Syaikh. Kalau kita lihat sekarang agama di dunia Islam itu hanya omongan saja. Ketika orang
bicara tentang kebaikan hanya ngomong saja. Allah pun menjadi sekedar omongan, bukan getar di
dada. Allah menjadi sangat abstrak. Padahal Allah adalah Dhat yang Maha Lahir dan Maha Batin.
Apa yang hidup di dada Abu Bakar, di Kiai Munajat, di Kiai Dimyati sebagai rukun Islam itu tidak
ada. Apa sebabnya bisa menjadi begini?
Ada faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal berupa operasi Yahudi agar umat Islam agar
umat Islam saling bertengkar. Di Semenanjung Arabia, operasi Yahudi ini melahirkan wahabi.
Betul, Syaikh. Wahabi hanya menjadikan agama sebagai wacana saja, bukan keimanan. Al-Quran
sebagai debat bukan sumber akhlak. Modus keagamaan Wahabi adalah debat. Melalui debat dan
menyalahkan orang lain inilah mereka mendapatkan diri mereka sebagai Muslim. Bukan ibadah
mereka pada Allah.
Di samping faktor eksternal itu ada juga faktor internal, yaitu internal weakness yang berupa:
hubburiyasah (gila kekuasaan), karohiyatul maut (takut mati), dan hawa nafsu. Di lingkungan NU,
tekanan eksternal itu adalah Suharto dengan deulamaisasi dan denuisasi. Suharto merusak ulama
dan pesantrennya dengan cara menyebar uang dan menarik mereka dalam kekuasaan. Suharto rusak
pesantren dan ulama, sehingga figur-figur seperti Kiai Munajat dan Kiai Dimyati tidak ke
permukaan lagi.
Belum lama ini saya ke putera bungsunya Kiai Hamid Pasuruan. Saya dekat sekali dengan beliau.
“Mending Gus, mereka ini datang njenengan bukan datang ke Kahin beneran,” jawab Syaikh Mus.
“Dulu, waktu Mbah Hamid, ada orang Madura datang ke rumah, membawa buntelan. Terus
ditanya: Apa itu?”
“Biasa” jawabnya. “Kembang”.
“Digawe apa?” Tanya Kiai Hamid.
“Sampean dongani, agar kapalku dapat banyak ikan dan besar.”
“Oh, Ditaruh kapal. Kalau kembange ditaruh kapal, kembange jadi amis atau ikannya yang wangi.
Taruh saja di rumah, di tempat tidurmu biar tempat tidurmu menjadi wangi,” saran Kiai Hamid
dengan lemah lembut. “Kon deleh di sajadahmu biar kalau sembahyang menghirup bau wangi”.
“Saya mau memberikan ikan-ikan ini kepada Kiai. Karena doa kiai saya mendapatkan ikan yang
besar dan banyak.”
“Lho aku belum doa je..” jawab Kiai Hamid sambil tersenyum. Inilah persembunyian dan
ketawadhuan Kiai Hamid. Sebenarnya, tentu saja sudah didoakan.
Inilah kekuatan dan kelemahan internal. Inilah internal strength yang aku maksudkan. “aku belum
berdoa loh”. Wah, Inilah persembunyian Kiai Hamid. Luar biasa. Kalau tanpa internal strengthness
di dalam hati, siapapun akan gampang terseret tsunami dunia yang besar.
Karena kualitas-kualitas seperti inilah, maka beliau-beliau para ulama itu menjadi spreader of love
cahaya Muhammad di segala penjuru. Maka di mana-mana saya mengajak muslim untuk haul,
kembali menghidupkan pertalian batin mereka dengan Rasulullah.
Saya melakukannya dengan action plan, bukan dengan penjelasan, bukan dengan frame of
reference. Ulama dahulu menunjukkannya dengan karomah. “Karena saya khodimnya Syaikh
Nadhim, dalam fana fi syaikh, ibaratnya saya hanya memegang gagang tombak. Ujung tombaknya
adalah Syaikh Nadhim. Sedangkan Syaikh Nadhim dalam kefanaannya fi rasul, beliau tidak ada.
Beliau hanya mengadakan Rasulullah SAW untuk orang banyak dan kehidupan saat ini dalam suatu
transparani”.
Perjalanan kami sudah sampai Magelang. Cerita kami berganti tentang Kiai Wahid Hasyim,
ayahnya Gus Dur, pertalian antara lailatul ijtima NU dengan majelis dzikir Walisongo di Masjid
Demak.
Saya akan menuliskan cerita ini dalam edisi berikutnya. Dengan cerita di atas, semoga bisa
mengambil manfaat. selamat menghidupkan kembali rasa di hati, senantiasa tenggelam dalam
hadharah Qudsiyyah Allah, dan menjalin pertalian dengan Rasulullah SAW, sehingga bisa berkata
pada masalah umat.
Sebagian tradisi masyarakat kita menamakan bulan sya’ban dengan nama bulan ‘Ruwah’ yang berasal dari
kata arwah. Yaitu bulan di mana arwah para leluhur yang telah mendahului kita kembali menengok anak-
cucu mereka yang ditinggalkan. Oleh karena itu, sebagian masyarakat kita melakukan do’a arwahan dengan
memperbanyak sedekah, tahlil dan tahmid yang pahalanya diperuntukkan mereka, semoga Allah swt
melipatgandakan amal baik mereka di dunia dan mengampuni segala kesalahan dan dosanya. Karena
seseungguhnya manusia tidak pernah tahu amal apa yang akan membahagiakannya di akhirat nanti.
Demikianlah yang dapat kita ambil dari cerita Sayyidina Umar bin Khattab.
Download
Send
Space Iklan
300 x 80 Pixel
Jakarta, NU Online
Gus Dur tokoh yang kontraversial, banyak pendukung dan pemujanya, tetapi disisi lain, banyak
orang yang mencaci dirinya. Toh ia santai saja atas sikap kelompok tersebut.
Banyak perilakunya yang diluar standar normal. Yang paling terkenal diantaranya ketika ia
menyebut “DPR seperti anak TK“ yang masih sering dikutip sampai sekarang, dan hanya memakai
celana pendek ketika keluar dari istana saat digulingkan dari jabatannya sebagai presiden. Banyak
orang memandangnya dengan sinis, “presiden kok begitu.“
Jangan-jangan ia sengaja mencari celaan dan hinaan dari publik, agar hatinya selalu dekat dengan
Allah? Dalam sufi, terdapat aliran Malamatiyah, yaitu kelompok sufi yang sengaja menghinakan
dirinya. Ketika orang memuji dan mengkultuskannya, ia akan melakukan tindakan kontraversial
agar dicaci publik untuk menghindari penyakit hati seperti riya’ (ingin dilihat baik), ujb (kagum
dengan diri sendiri) dan nifaq (munafik/penampilan lahir lebih baik dari batin). Semua penyakit hati
ini bisa menjauhkan hati seorang sufi kepada Allah.
“Saya ngak mau kurang ajar untuk ngrasani Gus Dur. Banyak orang yang lebih nyeleneh daripada
Gus Dur dalam kewalian,“ kata ulama Betawi KH Saifuddin Amsir.
Orang seperti itu, kata rais syuriyah PBNU ini, mencari celaan dan orang lain dalam upaya melatih
hati untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah. Pada titik tertentu, mereka sampai
merasa, dirinya lebih hina daripada orang lain, bahkan binatang sekalipun.
Namun, aliran ini berbahaya jika salah memahaminya. Banyak orang yang ingin masuk kelompok
ini dan melakukan maksiat yang berlebihan, tetapi terjebak disitu, tidak bisa membedakan antara
mencari kemuliaan dan pemuja syahwat.
“Jadi kata malamatiyah, yaitu orang yang menisbahkan diri kepada malamah, kehinaan, cercaan. Itu
yang dia cari.”
Di Jakarta, ia mengenal sosok seperti itu, dalam kehidupan sehari-hari, banyak perilakunya yang
kelihatannya tidak pantas dilakukan oleh seorang tokoh agama, sehingga ia banyak diejek. Tetapi di
sisi lain, sikapnya sangat baik kepada masyarakat.
Suatu hari “sufi” tersebut dengan kasar meminta hampir semua uang yang dimiliki oleh pejabat
yang dengan sangat terpaksa memberikan apa yang dimiliki, meskipun dalam hati menjerit, karena
harta yang dikumpulkan dengan susah payah tersebut diminta, apalagi dengan cara kasar.
Begitu mendapat uang tersebut, ia pergi ke rumah janda-janda yang membutuhkan sampai semua
uang tersebut habis. Pulang ke rumah, orang tersebut masih diomeli sama istrinya, “setan loe,
pulang-pulang ngak bawa uang.”
Disisi lain, pejabat yang dimintai uang tersebut mendapat ganti yang luar biasa besarnya. Peristiwa
tersebut berulang kali terjadi pada orang tersebut, meminta uang kepada seseorang, kemudian
ternyata tak lama kemudian, yang dimintai mendapat ganti yang lebih banyak.
“Pada puncak ia dihina habis, sampai merasa di bukan apa-apa, kayak debu di atas meja, baru ada
keberhasilan dia sebagai orang yang menjalani malamatiyah, ini sangat berat. Ini menghindari rasa
riya, sombong, dan sifat hati jelek lainnya. Semuanya dipangkas habis. Ini sifat dasar manusia.”
Perilaku seperti ini tentu berbeda dengan kecenderungan manusia sekarang yang berusaha
menampilkan kemegahan, citra semu agar dianggap kaya, keren atau berkuasa agar orang lain takut
dan segan kepadanya.
Idiom yang sangat terkenal tentang kewalian adalah Laa yakriful wali illal wali yang artinya, tidak
tahu seseorang itu wali kecuali juga wali. Ia menjelaskan, mereka merupakan sebuah komunitas
khusus, yang saling kenal dan berkomunikasi karena memiliki kualitas yang sama. “Kalau anda
kenal, berarti memiliki kualitas yang sama. Mereka tidak memiliki rasa takut dan sedih, semuanya
diserahkan kepada Allah.”
Kiai Saifuddin menuturkan, sufi merupakan orang yang menghargai semua makhluk hidup,
termasuk binatang. Di Jakarta, tahun 1940-an, terdapat sufi yang dikenal dengan mana Guru Kholid
Gondangdia. Ia berkawan dengan KH Hasyim Asy’ari.
Ia pernah mengembalikan seekor semut rang-rang ke Cilebut, daerah dekat Bogor, tempat ia
mengajar ketika pulang lewat kebun rambutan, semut tersebut menempel di jubahnya. Ia balik lagi
ke kebun tersebut dan menaruh kembali semur rang-rang di pohon rambutan.
“Kalau kita sekarang, buang saja, banyak pohon rambutan di Jakarta, kan selesai. Ini sikap Guru
Kholid, akan kasih sayangnya pada binatang.”(mukafi niam
Download
Send
Berita Terkait
Space Iklan
300 x 80 Pixel
Suatu hari di tepi sungai Dajlah, Hasan al-Basri melihat seorang pemuda duduk berdua-duaan
dengan seorang perempuan. Di sisi mereka terletak sebotol arak. Kemudian Hasan berbisik dalam
hati, “Alangkah buruk akhlak orang itu dan alangkah baiknya kalau dia seperti aku!”
Tiba-tiba Hasan melihat sebuah perahu di tepi sungai yang sedang tenggelam. Lelaki yang duduk di
tepi sungai tadi segera terjun untuk menolong penumpang perahu yang hampir lemas karena karam.
Enam dari tujuh penumpang itu berhasil diselamatkan.
Kemudian dia berpaling ke arah Hasan al-Basri dan berkata, “Jika engkau memang lebih mulia
daripada saya, maka dengan nama Allah, selamatkan seorang lagi yang belum sempat saya tolong.
Engkau diminta untuk menyelamatkan satu orang saja, sedang saya telah menyelamatkan enam
orang.”
Bagaimanapun Hasan al-Basri gagal menyelamatkan yang seorang itu. Maka lelaki itu bertanya
padanya. “Tuan, sebenarnya perempuan yang duduk di samping saya ini adalah ibu saya sendiri,
sedangkan botol itu hanya berisi air biasa, bukan anggur atau arak.”
Hasan al-Basri tertegun lalu berkata, “Kalau begitu, sebagaimana engkau telah menyelamatkan
enam orang tadi dari bahaya tenggelam ke dalam sungai, maka selamatkanlah saya dari tenggelam
dalam kebanggaan dan kesombongan.”
Semenjak itu, Hasan al-Basri semakin dan selalu merendahkan hati bahkan ia menganggap dirinya
sebagai makhluk yang tidak lebih daripada orang lain.
Yusuf Suharto
(Dikutip dengan beberapa penyesuaian dari "Hikmah dari Timur" karya Idries Shah)
Setelah ditinggal Sunan Ampel, kemudian para Wali Tanah Jawa (Sayyid Ibrohim, Raden Paku, Raden
Syahid, Sayyid Qosim, Sayyid Abdul Qodir/Gunung Jati, Raden Sa'id/kali jogo, Sayyid Utsman/Sunan
Ngudung, Sunan Kudus, Sayyid Muhsin, Raden Fatah, Raden Joko Kendoro dan Sayyid Kholifah Shugro)
berkumpul dan bermusyawaroh untuk memilih Pemimpin Ummat Islam. maka Raden Paku dawuh
"sungguh tak layak dan tak patut diantara kita untuk menjadi Kholifah Islam dan Imam Ummat Islam kecuali
Raden Fatah"...maka beliau semuapun membai'at Raden Fatah dan jadilah beliau sebagai Imam Ummat
Islam. Lalu Raden Fatah kembali ke Demak dan menjadikan Demak sebagai pusat Kerajaan.
Setelah itu Raden Fatah mengumpulkan para Wali dan pemimpin2 Islam, setelah mereka berkumpul beliau
dawuh " Ya Ayyuhas Sadatil Kirom (wahai para Pemimpin yang mulia)....sesun
gguhnya aku mengumpulkan kalian untuk memusyawarohkan suatu perkara yg Wajib dalam Islam....karena
saat ini Ummat Islam telah banyak dan aku menganggap bahwa JIHAD telah WAJIB bagi mereka
dikarenakan sudah banyaknya pasukan Islam dan persiapannya. dan kerajaan Brawijaya (kerajaan orang tua
Raden Fatah sendiri)-sekutu dan kaumnya telah mengakar dalam kekufuran, maka apakah tidak wajib bagi
kita untuk menyerang mereka dalam Jalan Alloh dan Meninggikan Kalimat Alloh?....jika kalian semua
sepakat maka akau akan memerintahkan Umat Islam untuk ISTI'DAD (Siaga Satu) untuk JIHAD dan
mempersiapkan senjata serta alat tempur,. saat ini aku menunggu jawaban kalian..."
maka beliau para wali yang hadir disitu menjawab bersama'an "kami semua sepakat, dan kami Tunduk
dalam setiap perintahmu".
kemudian beliau semua merundingkan siapakah yang pantas menjadi tentara terdepan dan Panglima
Perangnya??....Raden Paku usul "menurutku yang lebih utama untuk menjadi Panglima ialah Sayyid Utsman
Al-Hajj (Abi Sunan Kudus/Sunan Ngudung)" akhirnya semuanyapun menyepakati, dan para Awliya'
menjadikan Sayyid Husein (ponakan sunan Ampel, yang mana sebelumnya beliau pernah dislundupkan
Sunan Ampel masuk dikrajaan Brawijaya) dan Sayyid Hamzah bin Sayyid Muhsin sebagai komandan
batalyon.
kemudian beliau-beliau mengumpulkan tentara dan menertibkan batalyon, menyiapkan persenjataan dan
apa saja yang dibutuhkan untuk Jihad....semua berkumpul di demak.
-----------------*****-----------------
ini adalah perang pertama wali 9 setelah di tinggal Sunan Ampel, dan setelah terangkatnya Raden Fatah
menjadi Imam/Kholifah.
pasukan ini kemudian menyerang Majapahit yang mana disitu Syahidlah Sayyid Utsman dan komandan-
komandannya kemudian Raden Fatah mengutus Sunan Kudus (Putra Sayyid Utsman) untk menjadi
Panglima dan mengalahkan majapahit.
ini adalah sejarah Wali9 yang jarang dibuka diumum, yang sering ditonjolkan hanya karomah-karomah saja,
tdk dijelaskan bagaimana beliau-beliau mendapatkan karomah trsbt., perjuangan beliau-beliau melawan
kafirin musyrikin jarang sekali dan hampir tidak pernah diceritakan, mungkin perjuangan yg diceritakan
cuma ketika da'wah lembut ketika zaman Sunan Ampel awal, tidak setelahnya yang mana Umat Islam
sudah banyak dan siap bertempur. dan metode seperti itupun persis seperti yang dilakukan Rosululloh
ketika di Makkah, tapi setelah Ummat Islam banyak, Jihadpun dilaksanakan. semua para Pejuang dan Da'i
yang berhasil ini pasti mengikuti Langkah Nabi mereka Rosululloh Muhammad saw.
sejarah ini dicuplik dari kitab "Ahlal Masamiroh Fi Hikayati Awliya'il 'Asyroh" karangan Syekh Al-Alim Mbah
KH. Fadol Senori Tuban. semoga dg membaca sejarah para Salafunas Sholih yang berhasil mendakwahkan
Islam di Nusantara yang sebelumnya mayoritas hindu-budha ini kita mendapat sinaran cahaya beliau-beliau
dan mau bangkit dari keterpurukan kita selama berabad-abad ini.
بجاه سلفنا الصالحين استجب دعائنا ياكريم....اللهم أعز اإلسالم والمسلمين وأذل الشرك والمشركين وارفع راية الجهاد والدين
Buku ini adalah buku ke-2 terkait trilogi data dan fakta penyimpangan
salafi wahabi. Sebelumnya adalah "Sejarah Berdarah Sekte Salafi
Wahabi" dan Buku ke-3 rencananya akan terbit dengan judul "Ulama
Sejagad Menggugat Salafi Wahabi".
Adagium yang mengatakan bahwa, buku adalah pengikat ilmu, tidak ada
yang mengingkarinya. Lebih dari itu, buku merupakan salah satu media
utama dalam mencari kebenaran. Telah berabad-abad lamanya, para ulama
terdahulu mewarisi ilmu mereka kepada generasi setelahnya melalui buku
yang mereka tulis. Buku menjadi sangat berharga dan penting. la
menjadi sandaran utama umat dalam mencari kebenaran dan petunjukTuhan.
Lalu, apa jadinya jika buku-buku para ulama yang mewarisi ilmu dan
petunjuk itu dikotori, diselewengkan, bahkan dipalsukan? Ke mana lagi
umat ini hendak mencari kebenaran?
Sekte Salafi Wahabi sangat menyadari bahwa buku merupakan salah satu
media paling efektif untuk 'mengarah-kan' umat kepada faham yang
mereka inginkan. Karenanya, tidak aneh jika mereka sangat concern
dalam ranah per-bukuan, penerbitan, dan penerjemahan. Beragam jenis
buku -baik buku kertas maupun e-book/digital- mereka cetak untuk
dibagikan secara gratis maupun dengan harga murah.
Salah seorang tokoh ulama Salafi Wahabi Saudi, Abu Ubaidah Masyhur
ibnu Hasan Alu Salman menyatakan dalam salah satu bukunya, "Buku-buku
semacam ini banyak dimiliki orang dan mengandung akidah-akidah sesat,
seperti kitab: al-Fushush dan al-Futuhat karya Ibnu Arabi, al-Budd
karya Ibnu Sab'in, Khal'u an-Na'lain karya Ibnu Qusai, 'Ala al-Yaqin
karya Ibnu Bukhan, buku-buku sastra karya Ibnu Faridh, buku-buku karya
al-Afif at-Tilmisani, dan buku-buku sejenisnya. Begitu juga kitab
Syarh Ibnu Farghani terhadap kasidah dan syair Ibnu Faridh. Hukum
semua buku yang semacam ini adalah, dilenyapkan keberadaannya (idzhab
a'yaniha) kapan saja buku itu ditemukan, dengan cara dibakar, dicuci
dengan air…" (lihat buku Salafi Wahabi: Kutub Hadzdzara minha
al-Ulama, karangan Abu Ubaidah Masyhur ibnu Hasan Alu Salman, penerbit
Dar ash-Shami'i, Riyadh, Saudi Arabia, h. 9)
Murid setia Ibnu Taimiyah sekaligus guru Salafi Wahabi, Ibnu Qayyim
al-Jauziyah juga pernah menyatakan, "…Begitu juga, tidak perlu untuk
mengganti rugi dalam membakar kitab-kitab sesat dan melenyapkannya
(itlafuha)." (Lihat kitab: Zad al-Ma'ad karangan Ibnu Qayyim
al-Jauziyah, penerbit Muassasah ar-Risalah, vol. 3, Beirut, Lebanon,
h. 581).
Begitu juga dengan Ibnu Taimiyah, soko guru Salafi Wahabi. Ia telah
mengeluarkan fatwa untuk membakar buku-buku yang dianggap bertentangan
dengan fahamnya. (Lihat akhir nomor 59 dari kitab al-Akhbar dan kitab
al-Jami' yang digabung dengan kitab Mushannaf Abd ar-Razaq 11/424, dan
kitab Mushannaf Ibnu Abu Syaibah 6/211-212, penerbit Dar al-Fikr, bab
Tahriq al-Kutub).
Jika kita berbaik sangka, barangkali wasiat dan fatwa Ibnu Taimiyah
serta muridnya tentang pembakaran dan pelenyapan buku itu dimaksudkan
untuk sesuatu yang baik. Yang menjadi rancu adalah, bid'ah dan sesat
yang mereka berdua maksud, tidak sama dengan bid'ah dan sesat yang
dimaksudkan oleh sekte Salafi Wahabi, wa bil khusus bid'ah dan sesat
versi pendiri Salafi Wahabi, Muhammad Ibnu Abdul Wahab. Scbagaimana
telah dikupas pada buku penulis yang ke-1, "Sejarah Berdarah Sekte
Salafi Wahabi; Mereka Membunuh Nemuanya Termasuk Para Ulama", Muhammad
Ibnu Abdul Wahab -begitu juga para pengikutnya- memang terkenal bengis
dan kejam terhadap umat Islam yang tidak sepaham dengannya.
http://ummatiummati.wordpress.com
Salah seorang guru besar dan intelektual Saudi Arabia yang benama
Prof. Khalid ad-Dakhil dalam sebuah penelitian yang menggunakan
keturunan keluarga Saudi dan ideologi Wahabisme sebagai obyek
penelitiannya untuk menetapkan bahwa kekuasaan tanpa batas waktu dan
yang berjalan secara turun temurun dari keluarga Saud itu pada awalnya
memiliki tujuan politis, memisahkan diri dari kekhalifahan Usmani yang
Ahlusunah.
Muhammad bin Abdul Wahab menghukum orang-orang yang tidak sepaham dan
tidak menyetujui penafsirannya. Bahkan ia menganggap dan menvonis para
amir (pemimpin) -sebuah daerah yang ditunjuk oleh Daulah Usmani- yang
tidak menyetujui pola pikirnya sebagai pengkhianat.
Pemahaman-pemahaman semacamlah ini yang akhirnya dimanfaatkan oleh
keluarga Saud untuk menyusun sebuah doktrin baru, guna membentuk
kerajaan Saudi di dataran Arab. Semua doktrin Wahabisme tersebut
selalu dipakai untuk mendampingi dan menyokong keluarga kerajaan
Saudi. Akan tetapi, pada saat kemunculan kelompok-kelompok bersenjata
seperti al-Qaedah di dataran Arab Saudi yang juga memiliki background
Wahabisme maka pihak kerajaan pun akhirnya menganggapnya sebagai
sebuah bentuk pengkhianatan dan menyatakan bahwa kelompok tersebut
harus diperangi dan dibasmi.
Prof ad-Dakhil yang hingga kini masih tetap tinggal di rumahnya yang
berdekatan dengan universitas Malik Saud dan masih aktif mengajar di
Universitas tersebut mengatakan; dirinya telah membahas satu
permasalahan sensitif yang itu dianggapnya sebagai tugas dia sebagai
seorang dosen dan ilmuan yang dituntut untuk konsis terhadap segala
tugas kerjanya.
http://www.saudidebate.com/index.php?
option=com_mhauthor&task=show&auth=134&Itemid=113