Anda di halaman 1dari 3

ADZAN KERINDUAN

SAYYIDINA BILAL BIN RABBAH


Cerita sahabat nabi yang dicintai rosulullah dan mencintai rosulullah, Sayyidina bilal bin Rabbah.
Sayyidina bilal bin rabbah, Setelah rosulullah meninggal, beliau menghadap Sayyidina Abu Bakar Assidiq
dan berkata, “ Wahai Kholifah “ “ Aku Minta Izin “ Minta Izin apa ? “Tolong izinkan aku untuk tidak adzan
lagi”.
Sayyidina Abu Bakar berkata “Wahai bilal aku tidak akan pernah menurunkan orang yang diangkat oleh
rosulullah” diulangi lagi “ Wahai abu bakar tolong dan tolong izinkan aku untuk tidak adzan lagi “ dijawab
oleh sayyidina abu bakar “ Tidak !!! Kecuali engkau Punya alasan Wahai Bilal “ Alasan mengapa engkau
meminta tidak adzan lagi ? “ Akhirnya sayyidina bilal memberikan alasan disertai dengan derai air mata,
Tiba tiba sayyidina bilal melihat ke menara lalu melihat ke kubur nabi muhammad yang dulu adalah
kamarnya nabi Muhammad. melihat kemenara dan melihat kekubur dan berkata “ wahai abu bakar !! “
kebiasanku dulu diwaktu nabi Muhammad hidup adalah sebelum waktu sholat aku membangunkan nabi
Muhammad, aku datang ketempat nabi Muhammad “Yaa rosulullah Waktu Sholat “ dan kadang nabi
Muhammad yang datang ke tempatku lalu berkata “Bilal waktu Sholat” Kemudian setelah itu aku bersama
Rosulullah mendekat ke menara dan aku naik, nabi Muhammad melihatku, lalu aku menghadap ke kiblat,
sebelum adzan aku menoleh kepada nabi Muhammad yang didepan itu, kemudian aku melakukan adzan dan
setelah itu aku turun disambut oleh rosulullah , dan itu aku lakukan sehari 5 kali, dan berulang ulang,
sehingga sungguh suasana keadaan itu mengingatkan aku kepada rosulullah saw. Sehingga aku tidak mampu
melakukan lagi adzan wahai abu bakar “ Nostalgia dengan rosul.
Akhirnya abu bakar pun menitikkan air mata dan berkata , “Kalau memang alasanmu seperti itu wahai bilal,
Boleh..Boleh…!” Akhirnya sayyidina bilal pergi ke syam. Pergi ke syam, beberapa hari bahkan beberapa
bulan yang cukup lama, tiba tiba suatu malam sayyidina bilal bin rabbah bermimpi bertemu rosulullah, yang
saat itu rosulullah menegurnya, ditegur oleh rosulullah dalam mimpi “ Yaa billal ,, maa hadzal jaba Li ma
lam Tazurni ? Ceriita ini diriwayatkan oleh ibnu azzakir, “ Wahai Bilal “ alangkah kerasnya hatimu, lama
kau tak kunjung kepadaku wahai bilal “ saat itu sayyidina bilal terbangun menangis dengan tangis yang amat
saangat , sehingga para keluarganya ketakutan, ada apa bilal ? ada apa bilal ? menangis tidak seperti
biasanya ? menangis yang luar biasa, sayyidina bilal hanya bisa berkata,, “ sungguh aku saat ini merasakan
rasa takut yang sangat. Dan aku tidak pernah takut seperti saat ini ? memangnya kamu kenapa wahai bilal ?
aku aku aku bermimpi bertemu dengan rosulullah saw” Rosulullah kenapa ? “ aku bertemu dengan
rosulullah dan di tegur, “Wahai bilal, Alangkah keras dan gersang hatimu ,,mana kerinduanmu kepadaku,
lama engklau tak kunjung kepadaku,,? Aku takut ditinggal oleh rosulullah , takut ditinggal rosulullah,,
Akhirnya keluarga sayyidina bilal mengatakan “ Bilal ,, kelihatannya memang waktunya engkau ziarah
kepada rosulullah, maka pergilah” pergilah sayyidina bilal bin rabbah,” dengan kendaraannya dalam riwayat
onta atau kuda dalam riwayat lain keledai. Berjalan sayyidina bilal bin rabbah ke madinah, dan sungguh
perjalanan indah karena perjalanan untuk menuai kerinduan. Menuju orang yang sangat dicintai, menuju
kubur nabi Muhammad saw. Berjalan sayyidina bilal dengan perjalanan yang tidak pernah kenal lelah,
berjalan dan tidak mau istirahat karena yang ada dihati sayyidina bilal adalah segera sampai ke madinah.
Berjalan dan berjalan hingga disaat sayyidina bilal sudah mulai memasuki kota madinah, maka terlihat bukit
bukit, maka disaat itu lah air mata sudah mulai mengucur, sayyidina bilal sadar bahwasannya bukit bukit itu
adalah bukit yang pernah disaksikan oleh sayyidina bilal bersama rosulullah. Mulai menangis sayyidina
bilal, berjalan dengan derai air mata , dan disaat sayyidina bilal memasuki kota madinah sungguh tangis
semakin keras.tangis sayyidina bilal semakin kuat, sayyidina bilal tidak melihat pojok kota kecuali terlihat
rosulullah, tidak melihat bangunan kecuali rosulullah, tidak melihat hamparan kecuali terlihat rosulullah.
karena kenangan indah bersama rosulullah benar benar membekas dihati sayyidina bilal bin rabbah.
Sehingga tangis dan tangis semuanya yang ada dimadinah mengingatkan kepada rosulullah.
Berjalan sayyidina bilal menuju kubur nabi Muhammad SAW. Hadirkan diri anda bersama sayyidina bilal
saat ini, sayyidina bilal menuju kubur nabi Muhammad. Dan setelah itu sayyidina bilal terduduk dan
mengucapkan salam, akan tetapi salamnya orang yang sudah kehabisan suara. Karena suara sayyidina bilal
sudah dihabiskan kerinduannya di sepanjang perjalanan, sayyidina bilal hanya bisa mengucapkan dengan
suara lirih, parau, dan berkata “Assalamualaika yaa rosulallah, assalamualaika yaa habiballah,
assalamualaika yaa nabiyallah”
Sayyidina bilal ter duduk dihadapan kubur nabi Muhammad saw. Dengan derai air mata.. dan tiba tiba pada
saat itu ada yang menepuk kepala sayyidina bilal bin rabbah, “ Bilaal,,” Sayyidina bilal bin rabbah menoleh,
ternyata yang ilihat adalah sayyidina abu bakar as sidiq dan Sayyidina umar bin khotob. Lalu sayyidina bilal
berdiri dan ditegur oleh khalifah abu bakar “ wahai bilal engkau mengangis dan tangismu tidak seperti biasa
“ lalu sayyidina bilal berkata “ Wahai Kholifah,, sungguh aku saat ini merasakan takut yang sangat..” takut
apa bilal ? “ Aku merasa takut , takut ditinggal oleh rosulullah. Memangnya kenapa engkau ? melakukan
dosa apa ? “aku bermimpi bertemu dengan rosulullah..Rosulullah menegurku , Bilal,, alangkah keras
hatimu, mana kerinduanmu, lama engkau tidak pernah kunjung kepadaku..
Ini kalimat yang aku rasakan , kalimat yang ku fahami, dalam mimpi itu, sungguh aku takut ditinggal oleh
rosulullah. Kemudian sayyidina abu bakar menghibur, wahai bilal ketahuilah air mata yang pernah menangis
karena kerinduan kepada rosulullah, tidak akan ditinggal oleh rosulullah, dan engkau adalah orang yang
tidak pernah ditinggal oleh rosulullah’’! “Benarkah begitu wahai abu bakar ? “ Iya ,,! Engkau adalah orang
yang tidak akan ditinggal oleh rosulullah maka bergembiralah sayyidina bilal bin rabbah dan merangkul
sayyidina abu bakar assidiq, dan redalah air mata itu. Kemudian setelah itu air mata reda, ngobrol,, tiba tiba
sayyidina abu bakar berkata “ Bilal, mumpung kamu dimadinah, bagaimana kalau kamu adzan lagi,tiba tiba
sayyidina bilal disaat mendapatkan tawaran adzan itu, sayyidina bilal menoleh ke menara, lalu melihat
kekubur nabi Muhammad, air mata yang sudah terhenti itu mulai terderai lagi, melihat kemenara dan
melihat ke kubur, lalu menggelengkan kepala “ tidak wahai abu bakar, tidak wahai umar” aku belum kuat
untuk adzan” , kenangan dengan nabi Muhammad.
Kemudian tidak lama kemudian, ada anak anak kecil. Dua anak kecil datang kepada sayyidina bilal bin
rabbah, membonceng tangan kanan kanan bilal bin rabbah, yang satu di tangan kiri sayyidina bilal, dan
berkata, “ wahai tukang adzan kakekku “ terkaget sayyidina bilal dan menoleh, ternyaata di tngan kanannya
sayyidina hasan dan kirinyasayyidina khusein, sayyidina billal betul betul kaget dan mengangkat tangan “
Yaallah terimakasih , aku rindu kepada kekasihmu nabi Muhammad dan telah kau kirim kepadaku, orang
yang sangat dikasihi kekasihmu nabi Muhammad saw.
Kemudian sayyidina bilal menghadap ke sayyidina hasan, dan sayyidina hasan di berdirikan, dan sayyidina
husein diberdirikan, lalu sayyidina bilal melihat wajah sayyidina hasan, kemudian melihat kaki sayyidina
husein, berpindah kepada wajah sayyidina hasan, menoleh lagi kekaki sayyidina husein, karna ketahuilahn
wajah sayyidina hasan sangat mirip dengan rosulullah, dan kaki sayyidina husein sangat mirip dengan
rosulullah . sehingga sayyidina bilal menoleh, menoleh ke wajah yang sangat mirip dengaan rosulullah,
menoleh kepada kaki yang sangat mirip dengan rosulullah. Sehingga setelah itu dipeluklah 2 anak kecil ini,
2 anak kecil ini dipeluk sayyidina bilal bin rabbah, denagn derai air mata dan berkata “ yaa rosulullah,
sungguh bau keringatmu aku temukan di cucumu ya rosulullah “ sampai keringatnya mengingatkan
rosulullah ,, luar biasa,, itulah makna kecintaan kepada rosulullah,,
Tiba tiba tidak lama kemudian sayyiodina hasan dan sayyidina husein berkata, “ Paman bilal bin rabbah, aku
kangeningin mendengar suara adzanmu, gimana kalau kamu adzan ? “ anak kecil ,, Sayyidina bilal
bingung,, menoleh ke wajah sayyidina abu bakar, dan menoleh ke wajah sayyidina umar, akhirnya
sayyiodina abu bakar dan sayyidina umar mengatakan, “Lakukan,,!!”lihat,, hubungan baik antara sahabat
nabi dan cucu rosulullah sawm biarpun anak kecil akan tetapi dihargai oleh sayyidina abu bakar dan
sayyidina umar.,, “ Lakukan..!!” kemudian sayyidina bilal menoleh.. wahai hasan dan husein, sebelum
engkau meminta, kholifah dan wakilnya meminta aku untuk adzan, tapi aku tolak. Tapi karna yang meminta
saat ini adalah dirimu wahai hasan dan husein cucu rosulullah, aku tidak berani menolak sebab aku takut,,
jika aku menolak permintaanmu saat ini, aku takut nanti ditolak untuk adzan didepan rosulullah di surge
nanti., “Salaah,,” dihubungkan dengan rosulullah, sehingga ditentukanlah waktu adzannya sayyidina bilal
bin rabbah, waktu sudah ditentukan beberapa orang sudah datang menunggu, kapan bilal mulai adzan ?
kapan bilal mulai adzan ?
Datanglah waktu..dalam riwayat waktu sahur, waktu subuh, orang pada nunggu, mana bilal ?tiba tiba ada
orang yang berdiridi saat sudah masuk waktu sholat. Ada orang berdiri, orangnya memang hitam, tetapi
memancar kehitamannya ini penuh kecintaan kepada rosulullah saw.orang pada melihat sayyidina bilal
berdiri ditempat yang biasanya dulu berdiri sayyidina bilal bin rabbah. Maka suasana itu telah
mengiingatkan kepada rosulullah, sehingga mulai berjatuhan air mata dari orang yang hadir ditempat itu,
kemudian sayyidina bilal berjalan dan jalannya sayyidina bilal tiadk berubah seperti dulu, maka semakin
kuat kenangan mereka kepada rosulullah sehingga yang hadir di masjid mulai mengangis dan berjalan
sayyidina bilal memecah barisan kemudian menuju kemenara, dan disaat naik menara mereka semakin
kuatbahwasannya seperti inilah yang pernah disaksikan dulu bersama rosulullah, sayyidina bilal diatas
rupanya, diatas sayyidina bilal dengan derai air mata,,, lalu melihat ketempat yang biasanya rosulullah ada
ditempat itu, sayyidina bilal hanya hanya bisa menutup air mata, menutup matanya dan membasuh air
matanya. “ disitu dulu aku pernah melihat rosulullaah… tangiiis,, orang yang hadir di masjid dibarengi
dengan tangis sayyidina bilal bin rabbah hingga disebutkan tidak ada tangis di madinah lebih banyak lebih
dahsyat pada saat itu.
Akhirnya sayyidina bilal memulai adzannya. “Allahu akbar Allahuakbar” suara ini terdengar dimana mana
dan sungguh berbarengan dengan suaranya bilal ini, suasana dimadinah pada saat itu benar benar terasa
bahwa rosulullah saw masih hidup dan berada diantara mereka, hembusan angin dan hawa perasaan yang
kuat terasa seperti ketika rosulullah saw masih hidup. Semua menagis tersendu sendu, menitihkan air mata
Seakan tidak ada kesedihan yang ada hanyalah kerinduan kepada rosulullah saw.
Lalu bilal melanjutkan adzannya, jamaah sambil menjawab adzannya, tangis sayyidina bilal semakin kuat,,
bahkan diantara mereka ada yang berjatuhan pingsan, apa yang menjadikan mereka menangis, apa yang
menjadikan mereka seperti itu. Ingat nabi Muhammad saw dan semua yang terjadi pada saat itu
mengingatkan kenangan kepada rosulullah, sehingga oran orang yang diluar masjid pun ibu ibu yang belum
sempat datang mendengar suaranya sayyidina billal bin rabbah bergegas menuju masjid, lalu berkata “
apakah rosulullah saw dibangkitkan lagi . . .?” dulu disaat mendengar suara bilal pasti ada rosulullah.. jadi
disaat mendengar suara bilal yang sudah lama hilang seolah olah rosulullah hadir kembali, sehingga mereka
bertanya apakah rosulullah dibangkitkan lagi ? dijawab oleh orang orang disitu “ tidak, itu suaranya bilal”
kemudian orang orang itu sambil menundukkan kepala “ ooh suaranya bilal”sambil meneteskan air mata .
Sayyidina bilal melanjutkan adzan dan sampailah lafad “asyhaduallailaaha ilallah “ suara tangis semakin
kuat ramai, hingga sampailah sayyidina bilal bin rabbah pada lafadz “asyhaduanna muhammadarrosulullah”
hilanglah suara sayyidina bilal,,ternyata sayyidina bilal terpingsan saat itu di saat menyebut kalimat
Muhammad. Dan ternyata saat itu pun dibarengi dengan orang orang yang seperti sayyidina bilal pada jatuh,
hingga disaat tersadar sayyidina bilal hanya bisa berkata, “lanjutkan,, aku tidak melanjutkan”
Masyaallah ini adalah makna kecintaan, tinggal kita lihat disaat kita membaca nama nabi Muhammad
disebut seperti apa kerinduan kita kepada rosulullah, ini hanya sebakal perbandingan, biarpun tidak
sebanding, minimal kita ngoreksi, bagaimana disaat disebut nabi Muhammad , bagaimana kalau kita sebut
tentang nabi Muhammad, kita nomor satukan, kita utmakan dirumah kita, kita utamakan didalam kehidupan
kita rosulullah saw. Almar’u ma’a man ahabba, al mar’u yu saru ma’a man ahabba, anta maa man ahbabta.
Seseorang nanti akan bersama orang yang dicintai rosulullah saw. Semoga allah swt. Menjadikan kita dari
bagian orang orang yang cinta dan dicintai rosulullah saw,.

Anda mungkin juga menyukai