Anda di halaman 1dari 2

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Alhamdulilahi rabbil ‘alamin, was sholatu wassalamu ‘ala, asyrofil ambiyaa iwal mursalin,
wa a’laa alihi wa sahbihi ajmain amma ba’du.

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan segala rahmat taufik dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat
berkumpul pada acara hari ini tanpa halangan suatu apapun juga. Aaminn.

Sholawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Yang senantiasa kita nantikan syafaatnya di yaummul akhir nanti.

Kepada dewan juri yang saya hormati, kakak-kakak rohis dan panitia yang sudah berkerja
keras untuk mewujudkan acara hari ini dan kepada teman-teman semua yang saya sayangi.
Izinkan saya untuk memperkenalkan diri saya. Nama saya Rahma Alia Utami, dari kelas 11
ips 2. Pada kesempatan kali ini, saya ingin menerangkan sedikit materi tentang keutamaan
berkurban.

Ma’aasyiral muslimin wal muslimaat

Saat ini kita berada di salah satu hari raya yang penting bagi umat Islam, hari raya besar. Ada
yang tau kita masih dalam uphoria merayakan hari raya apa? HARI raya idul adha. Betul
sekali.

Bodo besar ya istilahnya kalau di jawa. Idul adha ini adalah hari raya yang selalu diperingati
setiap tanggal 10 dzullhijjah. pada hari raya Idul adha ini, umat islam di seluruh dunia
disyariatkan untuk menyembelih hewan kurban.

Nah, nomong-ngonong soal kurban, kita pasti tidak asing dengan kisah yang satu ini. Teman-
teman di sini ada yang tahu kisah apa itu? Kisah nabi Ibrahim a.s. yang mana beliau
diperintah kan untuk mengorbankan sang anak yaitu, nabi ismail a.s. sebagai wujud ketaatan
nabi Ibrahim a.s kepada Allah SWT.

Kisah ini bermula saat nabi Ibrahim dalam perjalanan pulang ke mekkah setelah
mengembalakan domba-domba nya. Karena Lelah dia akhirnya memutuskan untuk
beristirahat di musdalifah, istirahat, dia tertidur tuh. Nah dalam tidurnya yang sebentar itu,
dia mimpi dapat wahyu tu. Wahyu nya apa? Dia harus mengorban kan ismail dengan cara
disembelih sebagai wujud ketaantan nabi Ibrahim a.s. kepada Allah SWT.

Nabi ibrahin pun terkejut, shock lah dia. Anak kesayangan, yang dia dapat setelah penantian
sekian lama harus ia korban kan, namun karena hari nya yang tegar dan kecintaan nya kepada
Allah lebih besar dari rasa cinta nya kepada san putra, akhirnya ia bersedia mengorbankan
sang putra untuk di sembelih.
Lalu ia bertanya kepada sang anak, apakah ia bersedia untuk dikorbankan. Ternyata sang
putra bersedia. Dengan hati yang tegar dan ikhlas, disembelih lah ismail di atas bukit.
Namun, saat akan disembelih tiba-tiba malaikat Jibril menggantikan ismail dengan kambing
jantan yang berasal dari surga. Lalu muncula peristiwa berkurban yang dilalukan setiap
tanggal 10 dzulhijjah.

Dari kisah di atas dapat kita ambil pelajaran, bahwasannya berkurban bukan hanya perkara
menyembelih, memotong daging hewan namun lebih dari itu. Berkurban merupan salah satu
bentuk ketaatan kita terhadap Allah SWT. Yang mana kita mengorban kan harta duniawi
yang kita cintai untuk Allah semata.

Berkurban juga merupakan momentum bagi kita untuk meyucikan dan membersihkan seluruh
harta benda kita, momen untuk berbagi antar sesama dan sebagai wujud rasa syukur kita
terhadap Allah SWT. Yang telah memberikan segala nikmat nya kepada kita.

Seperti firman Allah SWT. Dalam surah al-kautsar ayat 1-2 yang berbunyi:

ْ‫ك َوا ْن َحر‬ َ َ‫ ف‬, ‫ك ْال َكوْ ثَ َر‬


َ ِّ‫صلِّ لِ َرب‬ َ ‫اِنَّٓا اَ ْعطَي ْٰن‬
Artinya: “sungguh, kami telah memberimu nikmat yang banyak. Maka laksanakan lah shalat
karena tuhan mu dan berkurban lah.”

Nah, itu tadi sedikit yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi teman-teman
semua. Jika ada salah kata maupun perbuatan yang disengaja maupun tidak, saya mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Dan terima kasih atas perhatian nya.

Akhirul Kalam Wa Billahi Taufiq Wal Hidayah wa ridha wal innayah

Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatu

Anda mungkin juga menyukai