Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar……..Allahu akbar, walillahilhamd.

Yang terhormat, Bapak ketua takmir masjid Dsn. Tarukan


Yang kami hormati, Bapak kepala Dsn. Tarukan
Yang kami hormati, para hadirin sekalian
Dan yang saya sayangi rekan-rekan remaja masjid Dsn. Tarukan

Alhamdulillahirabbil alamin, asholatuwassalamu alaumuriddun ya waddin. Sayyidina


wamaulana muhammadin wa’ala alihi, wasahbihi, ajma’in ama ba’d.

Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga pada malam hari ini kita dapat berkumpul bersama di tempat yang
penuh kedamaian ini dalam rangka merayakan malam takbir Hari Raya Idul Adha atau Hari
Raya Qurban. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi agung Muhammad
SAW yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul akhir, amin allahumma aamiin.

Sebagai umat Islam, saya benar-benar bangga karena partisipasi para hadirin sekalian untuk
ikut serta dalam kegiatan malam takbir dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha ini
sangat luar biasa. Hal ini cukup sebagai bukti bahwa keimanan dan kesadaran para hadirin
sekalian semakin meningkat, hal ini tentu juga sebagai bukti bahwa betapa tebal dan kuatnya
iman saudara-saudara sekalian kepada Allah SWT. 

Hadirin yang kami hormati,


Kita dapat memaklumi bersama bahwa Hari Raya Qurban atau Hari Raya Idul Adha adalah
sebuah hari dimana kita memperingati peristiwa penyembelihan Nabi Ismail AS. putra Nabi
Ibrahim AS. dalam rangka menguji sampai dimana ukuran ketaqwaan Nabi Ibrahim as.
kepada Tuhannya. Atas kehendak Tuhan juga Nabi Ibrahim menyembelih putranya Nabi
Ismail, yang kemudian atas kekuasaan-Nya Nabi Ismail diganti dengan seekor domba. Dari
kisah tersebut kita dapat mengambil sebuah hikmah yang baik, bahwa setiap manusia
hendaklah rela berkorban, baik dengan harta benda, jiwa raganya bila diperlukan, baik
ituuntuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, dan khususnya bagi agama kita.

Yang menjadi pertanyaan disini hanyalah, apakah kita sudah mengukur kadar rasa
pengorbanan pada diri kita masing-masing? Apakah kita sudah siap kehilangan harta dan
tenaga kita jika ada seseorang yang memerlukan pertolongan kita? Apakah kita sudah siap
untuk berkorban apabila bangsa kita membutuhkan? Dan apakah kita siap untuk kehilangan
harta dan tenaga apabila agama kita membutuhkan? Tentu jawaban semua pertanyaan
tersebuthanya terletak di dalam hati masing-masing. Tetapi, apa yang kita lakukan dengan
berkorban menyembelih binatang ternak ini adalah salah satu wujud perbuatan amal dan
ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Hadirin yang kami hormati, 
Sebenarnya bukan hanya berkorban dengan seekor domba atau binatang ternak saja yang
harus kita teladani. Tetapi kita harus mampu mengambil hikmah dari Hari Raya Qurban ini,
bukan sifat rela berkorban saja yang harus kita teladani, tetapi sifat ketaqwaan Nabi Ibrahim
as dan Nabi Ismai'l as. yang harus teladani. Karena nilai kerena ketaqwaan baliau kepada
Allah SWT. yang begitu tinggi sehingga beliau rela mengurbankan harta yang paling
berharga dalam kehidupan beliau untuk disembelih sebagai qurban, yaitu Nabi Ismail as.

Demikian halnya tentang masalah qurban ini, kita tidak hanya dituntut untuk berqurban
hanya pada Hari Raya Idul Adha saja, tetapi dalam kehidupan keseharian kita juga harus
Selalu melakukannya, jika kita mampu dan ada yang membutuhkan. Jadi dengan peringatan
Hari Raya Idul Adha ini, mari kita tingkatkan nilai keimanan dan ketaqwaan kita kepada
Tuhan Yang Maha Esa, jalankan semua perintah Allah SWT dengan keimanan dan
keikhlasan serta tinggalkan jauh-jauh segala yang menjadi larangan-Nya. Inya Allah amal
baik kita semua diterima oleh Alla SWT.

Juga tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan, baik tenaga, moral maupun spiritual demi
terselenggaranya perayaan ini. Akhirul kalam.

Wassalamu’ala.ikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai