Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR DASAR

AGAMA KRISTEN PROTESTAN

A. Pendahuluan
Agama Kristen adalah agama yang banyak pengikutnya, yang merupakan
bagian dari gereja Kristen yang memisahkan diri dari gereja Katolik Roma pada
waktu reformasi, yaitu sustu revolusi dalam agama Kristen di Eropa pada abad XVI.
Nama protestan berasal dari kata ”Protes” yang dilancarkan oleh raja-raja atau
pangeran-pangeran Jerman yang mendukung reformasi melawan keputusan mayoritas
yang beragama Katolik, pada waktu sidang Dewan Kekaisaran kedua di kota Speyer
tahun 1529, karena melarang bertambah luasnya reformasi. Pangeran-pangeran
Jerman tersebut adlah pengikut Injil kaum Luther yang menentang tekanan yang kuat
dari penguasa Roma Katolik. Dari adanya protes mereka dalam sidang di Speyer itu,
maka lahirlah kaum Protestan.

B. Latar Belakang Sejarah


Setelah abad pertengahan secara fundamental dan radikal terjadi perubahan
dan pembaruan masyarakat. Setelah abad ke- 15-16 mulailah jaman renaisans, suatu
masa transisi antara abad pertengahan dengan jaman modern. Gerakan humanisme di
Eropa mempunyai dampak positif dan juga negative terhadap gereja. Pada tingkat
kepausan terjadi perpecahan dan kemerosotan moral, sehingga wibawa Paus mulai
menurun. Kehidupan mewah dalam istana Paus melebihi kemewahan raja-raja
Prancis dan Inggris, sehingga terjadi perubahan politik yang sangat tajam. Para
rohaniawan dan biarawan mulai kehilangan monopoli dalam masyarakat. Pada
puncaknya gereja menyalahgunakan wewenangnya, antara lain dengan menjual surat
indulgensi dan absolusi kepada para jemaat gereja oleh Dominikus Johanes Tetzel
dari keuskupan Agung Albrecht dari Mainz, dimasa Paus Leo X.
1. Lahirnya Kristen Protestan
Adanya gerakan reformasi dari Luther, yang sangat menentang dilakukannya
penjualan indulgensi untuk mendapatkan dana guna membangun gereja Santo Petrus
sebagai kebanggan gereja Roma. Hal tersebut berarti merendahkan martabat Tuhan,
dimana pengampunan dosa dan perdamaian dengan gereja dapat diperoleh dengan
uang tanpa sakramen. Hal inilah yang dijadikan dasar oleh Luther membicarakan
dengan para ahli teologi. Kemudian Luther merumuskan 95 dalil tentang
penghapusan siksa yang diperkenalannya dalam tahun 1517, dan ditempelkan di
dinding pintu gereja di Wittenberg.
Akibat perbuatan Luther ini, maka ia dituduh gereja Katolik sebagai orang
yang sudah sesat dan berusaha untuk menghentikan segala kegiatan yang
dilakukannya. Namun ajaran-ajarannya bukannya menjadi padam, melainkan
bertambah luas dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat Eropa. Pada tahun
1529 diadakan rapat negara di Speyer dan mengambil keputusan untuk
mengahapuskan Edicta Warms dan mengeluarkan dekrit pelanggran gerakan
reformasi. Atas keputusan para raja dan bangsawan yang hadir dan mendukung
Luther mengajukan protes keras. Dengan sejak itulah lahir agama Kristen Protestan.

2. Pembaruan Gereja
Ketika terjadinya reformasi masyarakat Eropa sedang mengalami perubahan
sosial yang demikian cepat serta lahirnya semangat individualisme dan adanya
penganut mistik serta para pemikir yang mempunyai pemikiran atas kebenaran Injil.
Pada abad pertengahan ajaran mistik gereja berpendapat bahwa jiwa manusia
harus diarahkan seluruh perhatiannya kepada Yesus yang sengsara. Sehingga
diperlukan tiga tahap pencapaian yaitu (1). Bila melihat Yesus jiwa akan menyesali
dosanya dan bertobat, (2). Jiwa memikirkan dengan mencoba mencontoh kasih
Kristus yang tampak dalam penderitaannya, (3). Jiwa dilimpahi dengan kasih Kristus
dan dinyatakan oleh-Nya dalam keasyikan yang tidak dapat dikatakan. Sementara itu,
ada juga yang berpendapat bahwa jiwa itu dapat bersatu dengan Allah. Hanya Allah
yang sesungguhnya ada dan makhluuk itu tidak ada artinya dibanding Allah. Tetapi
manusia dari hakikat Ilahi di dalam dirinya merupakan hati nurani. Maka manusia
harus mengosongkan diri agar menjadi sadar akan kehadiran Allah di dalam dirinya.
Pada tingkat kesadaran yang tertinggi, begitu dekatnya manusia dengan Allah,
maka tidak ada lagi yang dapat dibedakan. Para penganut mistik lebih suka berserah
diri dengan jalan mistik berdasarkan Alkitab bahwa mereka dapat dipanggil sebagai
sahabat Tuhan atau menjadi saudara dari Roh Kudus. Dengan demikian, kaum mistik
menolak gereja dan upacara sakramen. Karena menurut mereka manusia adalah Allah
juga tanpa dosa.
Desiderus Erasmus dari Belanda mempunyai pandangan humanisme dan
bersifat campuran antara pandangan Yunani-Romawi dan ajaran Injil. Ia berpendapat
bahwa Injil merupakan ajaran yang indah tentang kebijakan manusia. Menurutnya
Yesus adalah kegenapan yang paling sempurna dari segala hal yang bersih dan benar
yang memang sudah ada pada agama-agama terdahulu. Karya-karya tulis Erasmus
yang dapat disebut bapak aliran Kristen yang liberal ini menenjadi dasar bagi Luther
untuk menterjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman.

3. Pendiri Kristen Protestan


Martin Luther adalah pendiri dari agama Kristen Protestan. Ia berasal dari
keluarga petani di Thuringen dan lahir pada tanggal 10 November 1483 di Eisleben
Jerman. Ayahnya Hans Luther menginginkannya menjadi seorang sarjana hukum,
maka ia harus belajar filsafat terebih dahulu. Di Erfurt mata pelajaran yang menonjol
adalah skolastik. Pemikir skolastik yang sangat mempengaruhi Luther adalah William
Occam seorang rahib dari ordo Fransiscan (1280-1349). Khusus pemikiran Occam
tentang iman dan Negara dipelajari oleh Luther dan berpengaruh bagi dirinya. Setelah
lulus sekolah kemudian ia menjadi seorang rahib di biara ordo Eremit Agustin, suatu
biara yang memilki aturan yang sangat ketat dan keras.
Selama dalam biara ia belajar tentang ilmu teologia dan kemudian
ditahbiskan menjadi imam tahun 1507. ia adalah rahib yang serius, tetapi kadang kala
ia merasa prihati dan gelisah terhadap apa yang dilihat dan dialaminya. Pada tahun
1510 ia diutus dari ordonya untuk melakukan perjalanan ke Roma. Dalam
perjalannya itu ia melihat prilaku klerius di kapel-kapel di gereja Roma yang hidup
bermewah-mewahan, boros dan ia melihat para musafir yang datang mendapatkan
berbagai indulgensi dan absolusi dengan sangat mudah.

Pada tahun 1512 ia berhasil merai doctor dalam bidang Teologia dari
universitas Wittenberg dan aktif di almamaternya. Secara perlahan ia berhasil
mengurangi kebimbangan dan keraguannya dengan menemukan kepastian bahwa
rahmat Tuhan itu bukanlah dicurahkan dengan sakramen ke dalam jiwa manusia
melainkan pada firman keampunan Tuhan semata. Tuhan dapat memberikan
kebebasan manusia dari segala dosanya, namun Tuhan tidak pernah menuntut sesuatu
dari manusia. Yang terpenting adalah iman.
Luther menyerang cita hidup mistik dalam gereja yang berusha mendapatkan
keselamatan dan persekutuan rohani langsung dari Yesus. Ia mendasarkan ajarannya
pada iman dan rahmat sebagai sumber hidup manusia. Tuhan telah mengenalkan
kepada manusia tentang kebenaran Kristus dan memandangnya sebagai yang benar.
Hukuman atas kesalahan manusia maupun belas kasihnya atas kebinasaan manusia
ditebusnya dalam salib Kristus.
Ia berpendirian bahwa Tuhan itu hanya di atas tidak ada Tuhan yang
menjelma dalam diri manusia, pengalaman manusia tidak akan dapat mencapai
kemauan Tuhan. Perbuatan manusia itu mempunyai nilai sedangkan perbuatan Tuhan
tidak dapat dinilai. Manusia hanya dapat berusaha mencari jalan keselamatan dengan
imannya. Oleh karenanya apa yang disebut api penyucian dan indulgensi itu tidak
benar dan tidak perlu ada penghormatan terhadap orang-orang kudus. Apa yang
dibenarkan Luther hanya tentang pemandian dan perjamuan.
Penyebab reformasi gereja adalah adanya jurang perbedaan yang dalam antara
teologi serta praktek gereja dengan ajaran Alkitab sebagaimana yang disadari oleh
Luther. Adapun peristiwa yang memulai terjadinya reformasi adalah adanya
penjualan surat- surat indulgensi di Jerman oleh para biarawan dominikan, yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan dana bagi pembangunan gereja Santo Petrus. Jual
beli nilai rohani dengan uang atau barang dalam gereja pada saat itu merupakan hal
yang sudah biasa dan dikenal dengan sebutan Simoni gereja

4. Pokok Ajaran Kristen Protestan


Dasar-dasar dari kepercayaan agama Kristen adalah bahwa Yesus Kristus
berkedudukan sebagai sentral dari seluruh kehidupan orang-orang Kristen.
a. Iman Rasuli
Agama Kristen dalam memahami ajaran imannya, selalu akan didasari pada
“Iman para Rasul”. Para Rasul yang dimaksud itu adalah (intinya) dari 12 orang
murid Yesus yaitu dengan menyaksikan segala perbuatan-perbuatan-Nya dan
mendengarkan Ajaran-Nya. ‘Iman para Rasul’ oleh jemaat Kristen dipandang sebagai
inti iman mereka yang tak dapat diubah yaitu :

1. Aku percaya kepada Allah Bapa yang Maha Kuasa, Pencipta/penguasa Langit dan
Bumi
2. Dan akan Yesus Kristus, anak Tuhan yang tunggal, Tuhan kita
3. Yang dikandung dari/dalam Roh Kudus, dilahirkan/lahir dari Perawan Maria
4. Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat
dan dikuburkan (turun dalam kerajaan maut)
5. (Yang turun ketempat penantian), pada hari ketiga bangkit diantara orang mati
6. Yang naik ke Surga duduk disebelah kanan Allah Bapa yang maha Kuasa
7. Dari situ, ia akan datang mengadili orang hidup dan mati
8. Aku percaya akan Roh Kudus
9. Gereja yang Kudus, dalam persekutuan orang Kudus
10. Pengampunan Dosa
11. Kebangkitan badan/daging
12. Kehidupan yang kekal.
Dari urutan iman rasuli tersebut, maka dapat diuraikan bahwa pada mulanya
pengakuan gereja cukup dengan rumusan singkat Yesus adalah Tuhan atau Yesus
adalah Kristus. Dengan adanya pengakuan tersebut, maka seseorang dapat dibaptis.
Ketika itu gereja Kristen masih berada ditengah-tengah kaum Yahudi. Tetapi
dikarenakan kemudian orang-orang Yahudi sudah mempercayai Tuhanya Israel,
sedangkan umat Kristen percaya kepada Yesus Kristus, maka untuk melaksanakan
pembaptisan diperlukan lagi satu pasal tambahan yaitu pengakuan bahwa Yesus
Kristus adalah Anak Allah, sang Mesiah yang dijanjikan Tuhan.
Kemudian yang menumbuhkan pengakuan bahwa Yesus Kristus itu adalah
Roh Kudus. Dalam hal ini berarti bahwa Roh Kudus yang menyatakan pada diri
manusia bahwa Yesus adalah Tuhan. Jadi, Roh Kudus adalah Tuhan yang berbicara
dalam hati manusia. Demikian seterusnya, sehingga pengakuan itu terdiri dari tiga
bagian yaitu tentang Tuhan Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus, yang ketiga-tiganya
diyakini sungguh-sungguh merupakan Tritunggal.
Rukun Rasuli merupakan dasar Iman Kristen yang bertumpu pada ajaran Trinitas
yaitu percaya pada; Allah Bapa, Allah Putra, dan Roh Kudus.

b. Trinitas
1). Allah Bapa;
Dalam Perjanjian Lama banyak yang menyebutkan bahwa Allah yang esa
disebut “Bapa” sebab Ia adalah pencipta manusia (Mal 2:10; Yes 64:8). Dalam Mal
1:6 Ia disebut Bapa Israel. Yesus Kristus istilah ini dikenal orang karena Ia sering
memakainya, menunjuk kepada hubungan antara diri-Nya dengan Allah dan orang-
orang yang percaya kepada-Nya (lihat Yoh 20:17).
Sebutan Bapa memperlihatkan macam hubungan yang harus ada antara Allah
dan manusia; kasih dan pemeliharaan dari pihak Allah, kepatuhan dalam sukacita dari
pihak manusia. Umat Kristiani percaya bahwa Allah yang esa itu tritunggal. Apabila
suatu penamaan diperlukan untuk membedakan Yesus dan Roh Kudus dan oknum
yang satu lagi dalam tritunggal, orang Kristen memakai sebutan ‘Bapa’, yang sudah
dipakai oleh Yesus sendiri sebagai sebutan khusus bagi oknum pertama.
Allah Bapa cenderung sebagai Pencipta yang diserahi untuk mengurus dunia
ini (dengan Malaikat-Malaikatnya). Dalam menyebut Allah sebagai “Bapa”, orang-
orang Kristiani ingin mengungkapkan iman mereka bahwa Allah itu bagaikan
seorang “bapak (atau ibu) yang penuh kasih” dalam kasih- pemeliharaan-Nya kepada
umat manusia.

2). Yesus Krisus :


Putra Allah menunjukkan suatu hubungan yang khusus dan dekat dengan-
Nya. Sehingga sebutan Putra Allah juga menunjukan adanya saling tahu secara dekat
(Yesus mengenal Bapa) dan satu dalam kehendak (yesus hanya melakukan apa yang
dikehendaki Allah). Bandingkan Putra Allah dengan bangsa Yahudi yang menyebut
Putra Allah sebagai bangsa pilihan Allah yaitu Israel, sedangkan Yesus sering disebut
sebagai Israel Baru.
Yesus tidak menyampaikan wahyu Allah dalam bentuk Kitab, melainkan
dirinya itu adalah wahyu Allah (ini merupakan perbedaan yang mendasar dalam
pemahaman Kristen dan Islam dalam hal pewahyuan Allah). Orang Kristen tidak
berkeyakinan bahwa Yesus itu secara fisik diturunkan oleh Allah, atau bahwa Allah
mempunyai seorang anak melalui kontak seksual, dan orang Kristen tidak
berkeyakinan bahwa Maria adalah istri Allah atau benih ilahi ditanamkan ke dalam
rahim Maria. Keyakinan Kristen menyatakan bahwa: “Yesus dikandung atas kuasa
Allah (Roh Kudus) dan dilahirkan oleh perawan Maria”
Yesus Kristus digambarkan bukan hanya tanpa dosa, tepapi Dia juga
menuntut hak Illahi untuk mengampuni dosa manusia (Luk 5:20). Arti dosa pertama-
tama adalah pelanggaran terhadap (hak) Allah, dan karena itu jelas bahwa hanya
pihak yang dilanggar yang dapat mengampuni pelangar. Justru yang mengampuni
dosa adalah mutlak hak Allah sendiri. Jadi, tidaklah mengherankan bahwa waktu
Yesus mengatakan, ‘Hai anakKu, dosamu sudah diampuni’ (Mrk 2:5). Selanjutnya
dalam Yoh 5 :22 disebutkan ‘Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah
menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak’.
Demikian pula dalam Perjanjian Baru, Yesus dinyatakan sebagai orang yang
datang dari Surga, untuk menyelamatkan manusia dari perbudakan kuasa dosa.
Perkataan perbudakan dalam Perjanjian Lama mengingatkan bahwa Yahowalah yang
turun menyelamatkan umatnya dari perbudakan (lihat Yes 43:11), dan Yahowalah
yang berjanji untuk membebaskan umatnya pada hari-hari yang akan datang.
Allah hendak membebaskan umatnya, yang terutama dan pertama-tama Ia
harus membebaskan mereka dari kuasa dosa. Setiap pembebasan jenis lainnya
hanyalah akan mengobati akibat, bukan penyebabnya. Hanya Allah sendiri yang bias
melakukan pembebasan seperti itu dan hal ini sma sekali berada di luar kekuasaan
manusia (lihat Yeh 36:25-28). Pembebasan seperti inilah dalam Perjanjian Baru
dinyatakan dalam diri Yesus Kristus.

3). Roh Kudus :


Tuhan yang menyertai manusia (Tuhan terus berkarya), manusia yang
mengikuti karya Tuhan dengan mengikuti perintah Roh Kudus. Orang Kristen
berusaha melaksanakan mission Tuhan melalui Kristus dengan pelayanan Kasih.
Yesus menyembuhkan sakit lepra, membagikan roti, menghidupkan orang mati dll.,
dan rela dirinya disalib untuk menebus dosa-dosa semua orang, yang sesungguhnya
pengungkapan Rasa Kasih Karunia.
Rumusan Ajaran Tentang Trinitas, apa yang secara pasti dapat kita katakan
sehubungan dengan ajaran Kristiani tentang kodrat tritunggal Allah adalah bahwa
orang-orang Kristiani percaya akan satu Allah, yang kodrat-Nya mengandung tiga
aspek atau ciri khas (dalam bahasa Arab sifat). Allah yang satu dan sama menyatakan
diri-Nya:
(a) sebagai Pencipta yang Maha Kuasa dan Tuhan atas kehidupan (orang
Kristiani menyebut-Nya "Bapa" atau "Bapa kami");
(b) sebagai Allah yang mewahyukan Sabda Ilahi-Nya dalam diri manusia Yesus
(orang Kristiani menyebut-Nya "Putera");
(c) sebagai Allah yang hadir secara imanen, aktif, dan , memberikan daya hidup
dalam alam raya (orang Kristiani menyebut-Nya "Roh Kudus").
Dalam Perjanjian Baru dengan jelas dinyatakan bahwa Roh Kudus berpribadi.
Terdapat beberapa sifat-sifat pribadi Roh Kudus seperti Ia mempunyai intelek
dan pengertian (1 Kor 2:10-13); Ia mempunyai pikiran (Rm 8:27; Kis 15:28);
Ia mempunyai pearasaan (Yes 63:10); dan Ia mempunyai kehendak (1 Kor
12:11).

c. Sakramen :
Sakramen adalah pusat dari ibadah yang merupakan perbuatan yang ilahi, atau
juga disebut firman yang nyata. Sakramen diterima oleh umat Kristen sebagai karya
atau anugrah Allah yang nyata, seperti misalnya sakramen Pembabtisan, Ekaristi dll.

Anda mungkin juga menyukai