Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATA KULIAH

HUKUM ADMINITRASI NEGARA


TINDAK KEWENANGAN PEMERINTAH DAN PELAYANAN
PUBLIK

Dosen Pengampu :
Zainal Amaludin S.Hum.,MH

OLEH:

LEFFYA SISILIA ANATASYA


NIM. 302.2022.009

Semester : III
Kelompok : 11

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD
SYAFIUDDIN
SAMBAS
2023 M/ 1445 H

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul Tindak kewenangan
pemerintah dan pelayanan publik.

Makalah ini dibuat dengan untuk memenuhi tugas harian semester 3 (tiga)
program Studi Hukum Tata Negara dari bapak Zainal Amaludin S.Hum.,MH pada
mata kuliah Hukum Adminitrasi Negara. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada bapak Zainal


Amaludin S.Hum.,MH pada mata kuliah Hukum Adminitrasi Negara. Berkat
tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan
topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya
kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Sambas, 10 Oktober 2023

Leffya Sisilia Anatasya

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Pengertian Tindakan pemerintah..........................................................2
B. Unsur, macam-macam karakteristik Tindakan pemerintahan..............2
C. Perbuatan materil atau Tindakan nyata/kongkrit..................................6
D. Cara memperoleh kewenangan.............................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................9
A. Kesimpulan.....................................................................................9
B. Saran ..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam konteks perkembangan negara hukum, Hukum Administrasi
Negara menjadi landasan penting dalam menjalankan berbagai kebijakan dan
pelayanan publik. Hukum Administrasi Negara berkaitan erat dengan tindakan
kewenangan pemerintah dalam mengatur dan mengelola urusan negara. Di tengah
tuntutan masyarakat akan pelayanan publik yang efisien, transparan, dan
akuntabel, peran pemerintah dalam menjalankan tugasnya menjadi semakin
kompleks. Tindakan kewenangan pemerintah merupakan inti dari pelaksanaan
pelayanan publik, dan perlu dipahami dalam konteks regulasi dan kebijakan yang
berlaku. Bagaimana pemerintah menggunakan kewenangannya, termasuk dalam
hal pelimpahan wewenang kepada pihak lain (delegasi) dan bagaimana itu
memengaruhi pelayanan publik, menjadi perhatian utama dalam diskusi ini.
Selain itu, berbagai perubahan dalam hukum administrasi negara, seperti
desentralisasi kebijakan, juga mempengaruhi dinamika pelaksanaan pelayanan
publik. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang tindakan
kewenangan pemerintah dan dampaknya terhadap pelayanan publik menjadi
sangat relevan dalam konteks penyelenggaraan negara yang baik dan pelayanan
publik yang berkualitas. Dengan demikian, makalah ini akan mengkaji lebih lanjut
isu-isu tersebut dalam kerangka Hukum Administrasi Negara.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Tindakan Pemerintah?
2. Apa saja unsur-unsur dan karakteristik yang membedakan Tindakan
Pemerintahan?
3. Bagaimana Tindakan Pemerintahan diimplementasikan dalam bentuk
perbuatan materil atau Tindakan nyata/kongkrit?
4. Bagaimana proses memperoleh kewenangan dalam konteks Tindakan
Pemerintahan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tindakan pemerintah


Tindakan pemerintah mengacu pada langkah-langkah atau kebijakan yang
diambil oleh pemerintah suatu negara dalam rangka menjalankan fungsi dan
kewenangannya. Tindakan pemerintah mencakup berbagai keputusan, regulasi,
program, dan kebijakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh entitas pemerintah
untuk mencapai berbagai tujuan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat,
ketertiban, keadilan sosial, dan tujuan-tujuan lain yang ditetapkan dalam kerangka
hukum yang berlaku.1 Tindakan pemerintah dapat beragam dan mencakup
berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan,
keamanan, dan lain sebagainya. Contoh tindakan pemerintah meliputi pengesahan
undang-undang, peraturan, dan kebijakan fiskal, moneter, serta sosial. Selain itu,
tindakan pemerintah juga dapat mencakup kebijakan perpajakan, pengawasan
perusahaan, pengaturan pasar, pengelolaan sumber daya alam, dan banyak lagi.
Tindakan pemerintah bertujuan untuk menciptakan dan menjaga ketertiban sosial,
melindungi hak dan kepentingan warga negara, serta mempromosikan
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dalam
demokrasi, tindakan pemerintah juga dapat mencerminkan aspirasi dan keputusan
yang diambil oleh para pemimpin yang terpilih oleh rakyat melalui proses
pemilihan umum.

B. Unsur, macam-macam karakteristik Tindakan pemerintahan


Tindakan pemerintahan adalah langkah-langkah atau kebijakan yang diambil
oleh entitas pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi dan kewenangannya.
Unsur-unsur tindakan pemerintahan mencakup keputusan konkret yang berlaku

1
Marzuki, P. M. Hukum administrasi negara (Edisi 4). (Jakarta: Kencana 2017).Hlm.
105-106.

2
secara individual, bukan untuk umum, dan bersifat sepihak. Terdapat beberapa
karakteristik penting yang melekat pada tindakan pemerintahan, yaitu:2
1. Unsur-unsur tindakan perintah
Tindakan pemerintah memiliki unsur-unsur yang mendefinisikan sifatnya.
Berikut adalah penjelasan mengenai unsur-unsur tindakan pemerintah:
1. Otoritas Pemerintah: Unsur pertama adalah bahwa tindakan pemerintah
dilakukan oleh otoritas atau lembaga pemerintah yang memiliki kekuasaan
atau wewenang untuk mengeluarkan perintah atau kebijakan. Ini bisa
berupa lembaga eksekutif, legislatif, atau yudikatif sesuai dengan
pembagian kekuasaan dalam suatu negara.
2. Tujuan Umum: Tindakan pemerintah diarahkan untuk mencapai tujuan
umum atau kepentingan publik. Tujuan ini dapat beragam, termasuk
menjaga keamanan, kesejahteraan sosial, atau keadilan dalam masyarakat.
3. Kepentingan Publik: Tindakan pemerintah harus mengutamakan
kepentingan publik daripada kepentingan individu atau kelompok tertentu.
Prinsip ini adalah landasan hukum untuk tindakan pemerintah yang adil
dan transparan.
4. Kewenangan Hukum: Setiap tindakan pemerintah harus memiliki dasar
hukum yang sah. Ini berarti tindakan tersebut harus sesuai dengan
konstitusi, peraturan perundang-undangan, atau hukum yang berlaku.
Tanpa dasar hukum yang kuat, tindakan pemerintah dapat dipertanyakan.
5. Prosedur yang Ditentukan: Tindakan pemerintah biasanya harus mengikuti
prosedur tertentu yang telah ditentukan dalam hukum. Ini termasuk proses
perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan, dan pemantauan
tindakan tersebut.
6. Transparansi dan Akuntabilitas: Tindakan pemerintah harus transparan,
yang berarti informasi mengenai tindakan tersebut harus tersedia untuk
publik. Selain itu, pemerintah juga harus bertanggung jawab atas

2
Sudikno, M. Hukum administrasi negara (Edisi 5). (Jakarta: Sinar Grafika. 2019). Hlm.
112-113

3
tindakannya dan siap untuk diaudit atau dipertanggungjawabkan jika
diperlukan.
7. Kewenangan Eksekusi: Tindakan pemerintah harus dapat dilaksanakan
dengan efektif. Ini mencakup kemampuan untuk mengimplementasikan
kebijakan, mengawasi kepatuhan, dan menegakkan hukum jika perlu.
8. Keseimbangan dan Proporsionalitas: Tindakan pemerintah harus seimbang
dan proporsional dengan tujuannya. Ini berarti tindakan tersebut tidak
boleh melebihi apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu, dan
harus mempertimbangkan hak-hak individu.
Semua unsur-unsur ini bersama-sama membentuk dasar untuk tindakan
pemerintah yang adil, sah, dan berorientasi pada kepentingan publik.
2. Macam-macam karakteristik tindakan pemerintah
Tindakan pemerintah memiliki berbagai macam karakteristik yang
mendefinisikan sifatnya. Berikut adalah beberapa macam karakteristik tindakan
pemerintah:3
1. Untuk Kepentingan Umum: Tindakan pemerintah dilakukan untuk
kepentingan umum atau kepentingan publik yang lebih besar daripada
kepentingan individu atau kelompok tertentu. Tujuannya adalah untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
2. Dilakukan atas Dasar Kewenangan: Tindakan pemerintah harus dilakukan
berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh undang-undang atau
konstitusi. Ini berarti tindakan tersebut harus memiliki dasar hukum yang
sah.
3. Bersifat Sepihak: Tindakan pemerintah bersifat sepihak, yang berarti
bahwa pemerintah memiliki kekuasaan untuk mengambil tindakan tanpa
perlu persetujuan dari pihak lain. Ini mencerminkan otoritas yang dimiliki
oleh pemerintah.

3
Rahmat, T. A. Hukum administrasi negara (Edisi 4). (Jakarta: Rajawali Pers. 2021).
Hlm. 120-121

4
4. Mengikat: Tindakan pemerintah memiliki efek hukum yang mengikat.
Artinya, setelah tindakan tersebut diambil, individu atau entitas yang
terpengaruh harus mematuhinya sesuai dengan hukum.
5. Terbuka untuk Pengawasan: Tindakan pemerintah harus terbuka untuk
pengawasan dan transparan. Ini memungkinkan publik atau pihak-pihak
yang terpengaruh untuk memantau tindakan pemerintah dan memastikan
bahwa tindakan tersebut sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip
keadilan.
6. Bisa Berupa Tindakan Publik atau Privat: Tindakan pemerintah dapat
berupa tindakan publik yang berkaitan dengan pengaturan dan pelayanan
publik, atau tindakan privat yang mirip dengan tindakan individu atau
entitas swasta.
7. Mencakup Berbagai Bidang: Tindakan pemerintah mencakup berbagai
bidang, termasuk ekonomi, keamanan, pendidikan, kesehatan, lingkungan,
dan lain-lain. Pemerintah memiliki peran dalam mengatur dan mengelola
berbagai aspek kehidupan masyarakat.
8. Berlandaskan Prinsip Hukum: Tindakan pemerintah harus berlandaskan
prinsip-prinsip hukum, seperti keadilan, kepastian hukum, dan
proporsionalitas. Ini penting untuk memastikan bahwa tindakan tersebut
adil dan sah secara hukum.
9. Dapat Dipertanggungjawabkan: Pemerintah harus siap untuk
dipertanggungjawabkan atas tindakan yang diambil. Jika tindakan tersebut
melanggar hukum atau prinsip-prinsip yang berlaku, pemerintah dapat
diaudit atau dipertanggungjawabkan.
10. Mengikuti Proses Hukum: Tindakan pemerintah harus mengikuti proses
hukum yang telah ditentukan, termasuk proses pengambilan keputusan
yang demokratis dan transparan.4

4
Soekanto, S., & Mamudji, S. Hukum tata negara Indonesia (Edisi 4). (Jakarta: Rajawali
Pers2017). Hlm. 395-396.

5
Karakteristik-karakteristik ini bersama-sama membentuk kerangka kerja
untuk tindakan pemerintah yang efektif dan sesuai dengan prinsip-prinsip
demokrasi dan hukum.

C. Perbuatan materil atau Tindakan nyata/kongkrit


Perbuatan materil atau tindakan nyata/kongkrit adalah jenis tindakan yang
melibatkan aktivitas fisik atau konkret yang dapat diamati atau diukur secara
langsung. Ini adalah tindakan yang memiliki dampak atau hasil yang nyata,
seringkali dalam bentuk perubahan fisik atau aktivitas yang dapat dilihat, diukur,
atau dirasakan. Berikut adalah beberapa contoh perbuatan materil atau tindakan
nyata/kongkrit:5
1. Pembangunan Infrastruktur: Membangun jalan, jembatan, gedung, atau
fasilitas fisik lainnya adalah contoh perbuatan materil. Ini melibatkan
pekerjaan fisik yang nyata untuk menciptakan atau memperbaiki
infrastruktur.
2. Penanaman Tanaman: Ketika seseorang menanam tanaman di tanah, itu
adalah tindakan materil. Ini menciptakan perubahan fisik di lingkungan
dengan menambahkan tanaman yang tumbuh.
3. Pembuatan Produk: Proses pembuatan produk fisik seperti mobil, pakaian,
atau peralatan elektronik adalah contoh tindakan nyata. Ini melibatkan
pembuatan benda fisik.
4. Pembersihan Lingkungan: Membersihkan sampah dari pantai atau
mengelola limbah adalah perbuatan materil yang bertujuan memperbaiki
lingkungan secara fisik.
5. Konstruksi Bangunan: Proyek konstruksi bangunan seperti rumah,
apartemen, atau pusat perbelanjaan melibatkan tindakan nyata dalam
bentuk pengerjaan fisik, seperti memasang bahan bangunan, menggali, dan
merakit struktur.

5
Thoha, M. M. Hukum administrasi negara (Edisi 5). (Jakarta: Rajawali Pers. 2020).
Hlm. 130-131.

6
6. Reparasi Kendaraan: Memperbaiki atau merawat kendaraan seperti mobil
atau sepeda motor adalah perbuatan materil. Ini melibatkan perbaikan fisik
pada kendaraan.
7. Kegiatan Olahraga: Berpartisipasi dalam olahraga seperti sepak bola,
berenang, atau berlari adalah tindakan materil yang melibatkan aktivitas
fisik.
8. Pembuatan Seni: Menciptakan seni visual seperti lukisan, patung, atau
karya seni lainnya adalah tindakan nyata yang melibatkan pembuatan
karya fisik.
9. Pekerjaan Konstruksi: Bagi pekerja konstruksi, melakukan pekerjaan
seperti menggali parit, memasang pipa, atau mengecat adalah perbuatan
materil.
10. Kegiatan Pertanian: Menanam, merawat, dan panen tanaman adalah
tindakan materil dalam bidang pertanian.
Perbuatan materil adalah bagian penting dari banyak aspek kehidupan kita,
baik dalam konteks pekerjaan, lingkungan, atau kegiatan sehari-hari. Ini
menghasilkan perubahan fisik yang dapat memberikan manfaat atau dampak yang
nyata pada individu, masyarakat, atau lingkungan.

D. Cara memperoleh kewenangan


Cara memperoleh kewenangan dalam konteks pemerintahan dapat ditempuh
melalui beberapa mekanisme yang umumnya diakui dalam hukum administrasi.
Berikut adalah tiga cara utama untuk memperoleh kewenangan:6
1. Atribusi: Atribusi adalah cara pemerintah memperoleh kewenangan secara
asli atau mendasar. Dalam atribusi, kewenangan diberikan kepada badan
atau pejabat pemerintah berdasarkan undang-undang atau konstitusi. Ini
berarti kewenangan tersebut bukanlah pelimpahan dari pihak lain, tetapi
berasal dari sumber yang memiliki wewenang asli. Misalnya, konstitusi

6
Wirjono, P. Pengantar hukum tata negara Indonesia (Edisi 5). (Jakarta: Sinar Grafika
2019).Hlm. 285-286.

7
sebuah negara mungkin memberikan kewenangan kepada presiden untuk
menjalankan kebijakan luar negeri.
2. Delegasi: Delegasi adalah pelimpahan kewenangan dari badan atau pejabat
yang memiliki kewenangan asli kepada pihak lain yang bertanggung
jawab untuk melaksanakan tugas tertentu. Ini adalah cara yang umum
digunakan untuk membagi tugas dan tanggung jawab dalam pemerintahan.
Contohnya adalah ketika sebuah departemen pemerintah mendelegasikan
kewenangan kepada sebuah agensi atau komisi untuk mengatur suatu
bidang tertentu, seperti pengaturan lingkungan.
3. Mandat: Mandat adalah pemberian kewenangan oleh individu atau badan
kepada pihak lain berdasarkan persetujuan atau perjanjian. Ini seringkali
terjadi dalam konteks kontrak atau perjanjian hukum lainnya. Misalnya,
seorang pemerintah daerah dapat memberikan mandat kepada perusahaan
swasta untuk mengelola layanan publik tertentu, seperti pengelolaan air
minum.
Ketiga cara ini adalah mekanisme penting untuk mengatur dan
mendistribusikan kewenangan dalam pemerintahan. Masing-masing memiliki
karakteristik dan implikasi yang berbeda, dan penerapannya dapat bervariasi
sesuai dengan sistem hukum dan regulasi yang berlaku di suatu negara.7

BAB III
7
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Pedoman pengawasan
penyelenggaraan pelayanan publik. (Jakarta: BPKP. 2022). Hlm. 10.

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam konteks Hukum Administrasi Negara, pemahaman yang mendalam
mengenai Tindakan Kewenangan Pemerintah dan Pelayanan Publik adalah sangat
penting. Makalah ini telah menguraikan pengertian Tindakan Kewenangan
Pemerintah yang mencakup unsur-unsur, karakteristik, serta bagaimana Tindakan
tersebut berwujud dalam perbuatan materil atau Tindakan nyata/konkret. Selain
itu, pemahaman mengenai cara memperoleh kewenangan oleh pemerintah juga
telah dibahas. Kewenangan pemerintah dalam melaksanakan Tindakan
Pemerintahan adalah hal yang kompleks dan beragam, dengan dampak yang
signifikan terhadap masyarakat. Pelayanan publik yang baik menjadi kunci utama
dalam memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat. Dengan memahami
konsep-konsep ini, pemerintah dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas kepada
seluruh warga negara. Dalam menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang
terus menerus terjadi dalam lingkungan administrasi negara, pemahaman yang
kuat tentang Tindakan Kewenangan Pemerintah dan pelayanan publik adalah
kunci untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih baik. Semua pihak,
baik pemerintah maupun masyarakat, memiliki peran penting dalam memastikan
bahwa pelayanan publik berjalan efektif, efisien, dan adil demi kepentingan
bersama.
B. Saran
Makalah ini saya buat pasti masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
tulisan dan kata-kata yang kurang cocok dibaca, maka dengan terbuka saya
menerima masukan dari para pembaca yang budiman dan baik berupa saran, kritik
yang bersifat konstruktif karena dengan saran dan kritik saya dapat memperbaiki
lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

9
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Pedoman pengawasan
penyelenggaraan pelayanan publik. Jakarta: BPKP. 2022
Marzuki, P. M. Hukum administrasi negara (Edisi 4). Jakarta: Kencana 2017
Rahmat, T. A. Hukum administrasi negara (Edisi 4). Jakarta: Rajawali Pers. 2021
Soekanto, S., & Mamudji, S. Hukum tata negara Indonesia (Edisi 4). Jakarta: Rajawali Pers 2017
Sudikno, M. Hukum administrasi negara (Edisi 5). Jakarta: Sinar Grafika. 2019
Thoha, M. M. Hukum administrasi negara (Edisi 5). Jakarta: Rajawali Pers. 2020
Wirjono, P. Pengantar hukum tata negara Indonesia (Edisi 5). Jakarta: Sinar Grafika 2019

10

Anda mungkin juga menyukai