MATA KULIAH
ULUMUL QURAN
Dosen Pengampu :
Dr. Nilhakim, M.Ag
OLEH:
ZAHRA APRILIANTI
NIM. 301.2022.011
Semester : II
Kelompok : 8
Makalah ini dibuat dengan untuk memenuhi tugas harian semester 2 (dua)
program Studi Hukum Ekonomi Syariah dari bapak Dr. Nilhakim, M.Agpada
mata kuliah Ulumul Quran. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca.
Zahra Aprilianti
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
A. Dalil-dalil tentang naskh.......................................................................2
B. Pendapat ulama tentang naskh..............................................................5
C. Contoh ayat-ayat tentang nask dan Mansukh.......................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
A. Kesimpulan...........................................................................................10
B. Saran ....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada mata kuliah Ulumul Quran, yang merupakan studi tentang ilmu-ilmu
terkait Al-Qur'an, terdapat beberapa dalil yang dikaji terkait dengan konsep naskh.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang dalil-dalil tersebut:
1. Dalil Umum tentang Naskh: Salah satu dalil umum yang digunakan dalam
konteks naskh adalah ayat Al-Qur'an yang berbunyi:
َم ا َنْنَس ْخ ِم ْن ٰا َيٍة َاْو ُنْنِسَها َنْأِت ِبَخْيٍر ِّم ْنَهٓا َاْو ِم ْثِلَهاۗ َاَلْم َتْع َلْم َاَّن َهّٰللا َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر
1
Shihab, M. Quraish. Membumikan Al-Qur’an. (Bandung: PT Mizan Pustaka 1994.) hlm
88
3
2. Dalil Naskh dalam Al-Qur'an: Terdapat beberapa ayat dalam Al-Qur'an
yang menunjukkan adanya naskh.2 Misalnya, dalam Surah Al-Baqarah:
240:
َو اَّلِذ يَن ُيَتَو َّفْو َن ِم ْنُك ْم َو َيَذ ُروَن َأْز َو اًجا َوِص َّيًة َأِلْز َو اِجِهْم َم َتاًعا ِإَلى اْلَح ْو ِل َغْيَر ِإْخ َر اٍجۚ َفِإْن َخ َر ْج َن
َفاَل ُجَناَح َع َلْيُك ْم ِفي َم ا َفَع ْلَن ِفي َأْنُفِس ِهَّن ِم ْن َم ْعُروٍف ۗ َو ُهَّللا َع ِزيٌز َحِكيٌم
3. Dalil Naskh dalam Sunnah (Hadis) Hadis juga menjadi sumber dalil yang
penting dalam studi naskh. Contoh dari dalil hadis tentang naskh adalah
riwayat yang melaporkan bahwa Rasulullah saw. mengubah beberapa
hukum syariat dalam periode hidupnya. Misalnya, dalam masalah
minuman keras, awalnya konsumsinya diperbolehkan secara bertahap,
kemudian diharamkan sepenuhnya. Perubahan ini menunjukkan adanya
naskh dalam hukum tentang minuman keras.
2
Usman. Ulumul Qur’an. (Yogyakarta: TERAS 2009) hlm 32
4
Ramadhan yang terlewat harus dilakukan dengan membayar fidyah.
Sebelumnya, penggantian dilakukan dengan berpuasa pada hari-hari lain.
Kesepakatan ini menunjukkan adanya perubahan hukum yang dihasilkan
oleh naskh.
1. Imam Abu Hanifah (699-767 M): Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa
naskh terjadi hanya dalam Al-Qur'an dan tidak dalam hadis. Dia
menganggap hadis-hadis yang terkait dengan naskh sebagai perintah atau
larangan baru yang bertentangan dengan hadis-hadis sebelumnya, bukan
pembatalan langsung.
2. Imam Malik (715-795 M): Imam Malik berpendapat bahwa naskh terjadi
dalam Al-Qur'an dan juga dalam hadis. Namun, dia membatasi naskh pada
beberapa kasus khusus, seperti hukum waris dan perubahan dalam praktik
ibadah, dan tidak menerima naskh dalam masalah hukum sosial dan
perdata.
3
Wahhab, Khallaf, Abdul. Alih bahasa oleh Helmy, Masdar. Ilmu Ushul Fiqh. (Bandung:
Gema Risalah Press. 1997) hlm 65
5
adalah bagian dari hukum syariat dan menerima perubahan hukum
berdasarkan dalil yang sahih.
4. Imam Ahmad bin Hanbal (780-855 M): Imam Ahmad bin Hanbal
menerima konsep naskh secara luas dan menganggapnya sebagai bagian
integral dari hukum syariat. Dia mengakui bahwa Allah memiliki
kebebasan untuk mengganti hukum-hukum sebelumnya dengan hukum
yang lebih baru berdasarkan hikmah dan kebijaksanaan-Nya.
1. Naskh
4
Academia.edu, “Hadis Nasikh Mansukh”, diakses dari
https://www.academia.edu/10078808/hadis_nasikh_mansukh (Pukul 22.10 wib. 21 Mei 2023)
6
Artinya: "Maka jika Kami mengganti suatu ayat dengan ayat yang lebih
baik lagi atau sebanding dengannya, Maka Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang diwahyukan-Nya..."
b. Surah Al-Nahl ayat 101:
َو ِاَذ ا َبَّد ْلَنٓا ٰا َيًة َّم َك اَن ٰا َيٍةۙ َّوُهّٰللا َاْعَلُم ِبَم ا ُيَنِّز ُل َقاُلْٓو ا ِاَّنَم ٓا َاْنَت ُم ْفَتٍۗر َبْل َاْكَثُر ُهْم اَل َيْع َلُم ْو َن
Artinya: "Apabila Kami menggantikan suatu ayat dengan ayat yang lain..."
Surah Al-An'am ayat 34: "Tidak ada pembatalan bagi kalimat-kalimat
Allah..."
2. Mansukh5
5
Referensi Makalah ,” Diskursus Pendapat Ulama Tentang Nasikh” diakses dari
http://www.referensimakalah.com/2013/04/diskursus-pendapat-ulama-tentang-nasikh.html/ (Pukul
22.15 wib. 21 Mei 2023)
7
Perlu dicatat bahwa interpretasi dan penafsiran terhadap ayat-ayat ini dapat
beragam di antara ulama dan cendekiawan Islam. Beberapa ayat dianggap sebagai
contoh naskh, sedangkan yang lain dianggap sebagai contoh hukum yang
dibatalkan (mansukh). Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam dan referensi
kepada ulama terpercaya diperlukan untuk mengkaji dan memahami konsep naskh
dan mansukh secara menyeluruh.6
6
Ibid,….
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi yang dicari adalah bahwa dalam studi tafsir Al-
Qur'an, terdapat ayat-ayat yang dihapuskan (nasikh) dan ayat-ayat yang dihapus
(mansukh). Ayat-ayat nasikh menggantikan atau membatalkan ayat atau hukum
sebelumnya, sedangkan ayat-ayat mansukh menjadi tidak berlaku. Penentuan
ayat-ayat nasikh dan mansukh melibatkan analisis konteks sejarah, teks, dan
pemahaman ayat-ayat Al-Qur'an. Ini melibatkan kajian tafsir klasik dan ilmu ulum
al-Qur'an seperti ulum al-naskh. Namun, perlu diperhatikan bahwa penafsiran
tentang ayat-ayat nasikh dan mansukh dapat berbeda antara para cendekiawan dan
mazhab tafsir yang berbeda. Oleh karena itu, studi ini memerlukan pemahaman
yang mendalam tentang bahasa Arab, konteks sejarah, dan interpretasi kitab suci
Islam.
B. Saran
Makalah ini saya buat pasti masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
tulisan dan kata-kata yang kurang cocok dibaca, maka dengan terbuka saya
menerima masukan dari para pembaca yang budiman dan baik berupa saran, kritik
yang bersifat konstruktif karena dengan saran dan kritik saya dapat memperbaiki
lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kami selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Wahhab, Khallaf, Abdul. 1997. Alih bahasa oleh Helmy, Masdar. Ilmu Ushul
Fiqh. Bandung: Gema Risalah Press.
11