Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATA KULIAH

NEURO SAINS DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI


NUEROSAINS DALAM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Dosen Pengampu :
Nia Ekaliana, M.MA

OLEH:

VIO ANDINI
NIM.103.2022.007

Semester : III

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN
SAMBAS
2024 M/ 1445 H

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat


rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan berjudul nuerosains dalam
pendidikan anak usia dini bisa selesai tepat waktu.

Makalah ini dibuat dengan untuk memenuhi tugas akhir semester 3 (tiga)
program studi pendidikan islam anak usia dini dari ibu Nia Ekaliana, M.MA pada
mata kuliah neuro sains dalam pembelajaran anak usia dini. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Nia Ekaliana,


M.MA selaku dosen neuro sains dalam pembelajaran anak usia dini.. Berkat tugas
yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik
yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Sambas, 2 Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Defenisi Penyakit Alzheimer................................................................3
B. Macam-Macam Penyakit Alzheimer....................................................4
C. Karakteristik Penyakit Alzheimer.........................................................5
D. Faktor-Faktor Penyakit Alzheimer.......................................................7
E. Pengaruh Penyakit Alzheimer terhadap Pendidikan.............................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran ..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Neuroscience dalam pendidikan anak usia dini adalah bidang yang
menarik dan penting, menggabungkan pengetahuan dari berbagai disiplin
ilmu untuk memahami bagaimana otak anak berkembang dan belajar. Salah
satu topik yang cukup menantang dalam konteks ini adalah penyakit
Alzheimer.
Penyakit Alzheimer adalah gangguan otak progresif yang
mempengaruhi memori, berpikir, dan perilaku. Biasanya, penyakit ini
mempengaruhi orang dewasa yang lebih tua, tetapi pengetahuan tentang
penyakit ini juga relevan bagi pendidikan anak usia dini. Mengapa demikian?
Karena memahami bagaimana penyakit ini mempengaruhi otak dapat
memberikan wawasan tentang pentingnya tahap-tahap awal perkembangan
otak.
Selain itu, pengetahuan tentang Alzheimer juga penting dalam konteks
pendidikan karena penyakit ini dapat mempengaruhi keluarga anak-anak.
Misalnya, seorang anak mungkin memiliki kakek atau nenek yang menderita
Alzheimer, dan ini bisa menjadi tantangan emosional dan psikologis bagi
anak tersebut. Oleh karena itu, pendidikan tentang penyakit ini dapat
membantu anak-anak memahami dan mengatasi situasi ini.
Secara keseluruhan, mempelajari hubungan antara neuroscience,
pendidikan anak usia dini, dan penyakit Alzheimer adalah langkah penting
dalam menciptakan pendekatan pendidikan yang holistik dan berbasis bukti.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi Penyakit Alzheimer dalam konteks gangguan menulis?


2. Apa saja jenis-jenis Penyakit Alzheimer yang terdapat dalam literatur
ilmiah?

1
3. Apa karakteristik-karakteristik yang umum terlihat pada individu yang
mengalami Penyakit Alzheimer?
4. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Penyakit Alzheimer
berdasarkan penelitian yang ada?
5. Bagaimana pengaruh Penyakit Alzheimer terhadap proses pendidikan
individu yang mengalaminya, terutama dalam hal menyelesaikan tugas
tulisan dan perkembangan keterampilan menulis?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Penyakit Alzheimer


Penyakit Alzheimer adalah penyakit otak degeneratif yang
mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk memori, berpikir, dan perilaku.
Penyakit ini biasanya memburuk seiring waktu dan dapat membuat
penderitanya mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.1
Penyebab penyakit Alzheimer belum sepenuhnya dipahami, tetapi
ditemukan bahwa terdapat penumpukan plak amiloid dan kerusakan sel
saraf di otak penderita. Gejala awal penyakit Alzheimer umumnya
meliputi kesulitan mengingat informasi baru, kebingungan, kesulitan
berbicara, perubahan mood, dan kesulitan dalam menjalankan tugas-tugas
sehari-hari.
Penyakit Alzheimer umumnya terjadi pada orang dewasa yang lebih
tua, tetapi ada juga kasus yang terjadi pada usia yang lebih muda.
Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit Alzheimer,
terdapat beberapa pendekatan pengobatan dan perawatan yang dapat
membantu mengelola gejala dan memperlambat perkembangan penyakit.
B. Macam-Macam Penyakit Alzheimer
Penyakit Alzheimer dapat dibagi menjadi beberapa macam
berdasarkan tahap perkembangannya. Berikut adalah beberapa macam
penyakit Alzheimer:2
1. Tahap Awal
Pada tahap ini, penderitanya mungkin mengalami kesulitan
mengingat informasi baru, kesulitan berkonsentrasi, perubahan mood, dan

1
Ide, Pangkalan. Tune Up Gaya Hidup Penghambat Alzheimer. (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2013) hlm 34
2
Wirya, Muhammad Adi. Deteksi Penyakit Alzheimer Pada Citra Magnetic Resonance
Imaging Menggunakan Machine Learning dengan Metode Convolutional Neural Network. BS
thesis. Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2022 hlm 55
3
kesulitan dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari. Gejala pada tahap
awal ini biasanya masih ringan dan mungkin sulit untuk dideteksi.
2. Tahap Menengah
Pada tahap ini, gejala penyakit Alzheimer menjadi lebih jelas dan
mempengaruhi kemampuan penderita dalam berkomunikasi, mengingat
informasi yang sudah dikenal, dan menjalankan aktivitas sehari-hari.
Penderita mungkin mengalami kebingungan, kesulitan dalam mengenali
orang-orang terdekat, dan perubahan perilaku yang lebih signifikan.
3. Tahap Lanjut
Pada tahap ini, gejala penyakit Alzheimer menjadi lebih parah dan
mempengaruhi kemampuan penderita untuk melakukan tugas-tugas sehari-
hari secara mandiri. Penderita mungkin mengalami kesulitan berbicara,
kesulitan berjalan, dan kehilangan kemampuan untuk mengenali orang-
orang dan objek-objek di sekitarnya.

C. Karakteristik Penyakit Alzheimer


Penyakit Alzheimer memiliki karakteristik khas yang
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan penderitanya. Berikut adalah
beberapa karakteristik umum penyakit Alzheimer:3
1. Penurunan daya ingat
Salah satu gejala utama penyakit Alzheimer adalah penurunan daya
ingat yang signifikan. Penderita sering mengalami kesulitan mengingat
informasi baru dan mengingat hal-hal yang sebelumnya sudah dikenal.
2. Gangguan kognitif
Penyakit Alzheimer juga mempengaruhi kemampuan berpikir dan
pemecahan masalah. Penderita mungkin mengalami kesulitan dalam
berpikir secara logis, mengambil keputusan, dan memproses informasi
dengan cepat.
3. Perubahan perilaku
3
Ulwiyah, Imaratul. "Stimulasi Kecerdasan Linguistik Verbal Anak Usia Dini Melalui
Variasi Lagu." JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive Education) 6.1 (2022): hlm 16-
22.
4
Penyakit Alzheimer dapat menyebabkan perubahan perilaku yang
mencolok pada penderitanya. Ini termasuk perubahan suasana hati yang
cepat, kebingungan, kecemasan, dan kegelisahan yang meningkat.
4. Kesulitan berbicara
Penderita Alzheimer mungkin mengalami kesulitan dalam
berbicara dan mengungkapkan diri dengan jelas. Mereka dapat mengalami
kesulitan mencari kata yang tepat, mengerti dan memahami kata-kata yang
diucapkan oleh orang lain.
5. Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari
Penyakit Alzheimer dapat membuat penderita kesulitan dalam
menjalankan tugas-tugas sehari-hari seperti berpakaian, mandi, makan,
dan menjaga kebersihan diri.
6. Perubahan dalam pola tidur
Penderita Alzheimer sering mengalami gangguan tidur, seperti sulit
tidur, tidur terlalu banyak, atau tidur yang terganggu.
7. Perubahan dalam kemampuan spasial dan orientasi
Penderita Alzheimer mungkin mengalami kesulitan dalam
memahami dan mengenali objek-objek di sekitarnya, serta kesulitan dalam
mengorientasikan diri dalam ruang dan waktu.

D. Faktor-Faktor Penyakit Alzheimer


Penyakit Alzheimer dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut
adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi risiko terjadinya
penyakit Alzheimer:4
1. Usia
Usia merupakan faktor risiko utama penyakit Alzheimer. Risiko
terjadinya penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia. Meskipun
tidak semua orang lanjut usia mengalami Alzheimer, tetapi risikonya
meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
4
Amin, M. S. (2018). Perbedaan struktur otak dan perilaku belajar antara pria dan wanita;
Eksplanasi dalam sudut pandang neuro sains dan filsafat. Jurnal Filsafat Indonesia, 1(1), hlm 38-
43.
5
2. Genetika
Faktor genetika juga berperan dalam risiko terjadinya penyakit
Alzheimer. Jika memiliki anggota keluarga yang menderita Alzheimer,
risiko Anda untuk mengembangkan penyakit ini mungkin lebih tinggi.
Terdapat beberapa gen yang diketahui terkait dengan risiko Alzheimer,
seperti gen APOE-e4.
3. Riwayat keluarga
Memiliki riwayat keluarga dengan penyakit Alzheimer juga dapat
meningkatkan risiko Anda. Jika ada anggota keluarga dekat, seperti orang
tua atau saudara kandung yang menderita Alzheimer, risiko Anda untuk
mengembangkan penyakit ini dapat meningkat.
4. Gaya hidup
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurangnya aktivitas fisik, pola
makan yang tidak sehat, merokok, dan kurangnya stimulasi mental, dapat
meningkatkan risiko terjadinya penyakit Alzheimer. Sebaliknya, menjaga
gaya hidup sehat dengan olahraga teratur, pola makan seimbang, dan
aktivitas mental yang aktif dapat membantu mengurangi risiko Alzheimer.
5. Faktor lingkungan5
Beberapa faktor lingkungan juga dapat berperan dalam risiko
terjadinya penyakit Alzheimer. Misalnya, paparan terhadap polusi udara,
merokok pasif, dan paparan bahan kimia tertentu dapat meningkatkan
risiko terjadinya penyakit ini.

E. Pengaruh Penyakit Alzheimer terhadap Pendidikan


Penyakit Alzheimer dapat memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pendidikan, baik bagi penderita sendiri maupun bagi keluarga
dan orang-orang terdekatnya. Berikut adalah beberapa pengaruh penyakit
Alzheimer terhadap pendidikan:6

5
Muhimmah, I., & Suyadi, S. (2020). Neurosains dan Spiritualitas dalam Pendidikan
Islam. TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam, 15(1), 68-87.
6
Rivalina, R. (2020). Pendekatan neurosains meningkatkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi guru pendidikan dasar. Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 8(1), hlm 83-109.
6
1. Kesulitan dalam belajar dan mengingat informasi baru
Penderita Alzheimer sering mengalami kesulitan dalam belajar dan
mengingat informasi baru. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan
mereka untuk memahami pelajaran baru, mengikuti instruksi, dan
mengingat konsep yang telah dipelajari sebelumnya.
2. Kesulitan dalam berkomunikasi
Penyakit Alzheimer dapat mempengaruhi kemampuan penderita
untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Mereka mungkin
mengalami kesulitan dalam mencari kata yang tepat, memahami dan
merespons pertanyaan, serta mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka
dengan jelas.
3. Kesulitan dalam menjalankan tugas-tugas akademik
Penderita Alzheimer dapat mengalami kesulitan dalam
menjalankan tugas-tugas akademik seperti mengerjakan soal matematika,
menulis esai, atau memecahkan masalah. Kesulitan ini dapat
mempengaruhi kemampuan mereka untuk menyelesaikan tugas-tugas
sekolah dengan baik.
4. Dampak emosional dan psikologis
Penyakit Alzheimer juga dapat memiliki dampak emosional dan
psikologis yang signifikan pada penderita dan keluarga mereka. Anak-
anak atau cucu penderita Alzheimer mungkin mengalami kesulitan
emosional seperti kebingungan, kecemasan, atau kesedihan karena melihat
perubahan yang terjadi pada orang yang mereka cintai.7
5. Perubahan dalam peran keluarga
Penyakit Alzheimer dapat mengubah dinamika keluarga dan peran
anggota keluarga. Anak-anak atau cucu penderita mungkin harus
mengambil peran sebagai pengasuh atau merawat orang tua mereka
dengan penyakit Alzheimer. Hal ini dapat mempengaruhi waktu dan
energi yang mereka miliki untuk fokus pada pendidikan mereka sendiri.

7
Huda, A. M. (2020). Otak dan Akal dalam Kajian Al-Quran dan Neurosains. Jurnal
Pendidikan Islam Indonesia, 5(1), hlm 67-79.
7
Penting untuk memberikan dukungan emosional dan pendidikan
yang tepat bagi anak-anak atau cucu yang memiliki anggota keluarga
dengan penyakit Alzheimer. Pendidikan tentang penyakit ini dapat
membantu mereka memahami kondisi tersebut dan mengatasi tantangan
yang mungkin mereka hadapi.8

8
Awhinarto, A., & Suyadi, S. Otak karakter dalam pendidikan Islam: Analisis kritis
pendidikan karakter islam berbasis neurosains. Jurnal Pendidikan Karakter, 11(1). (2020). Hlm 88
8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit Alzheimer adalah gangguan neurodegeneratif yang
mempengaruhi fungsi kognitif, termasuk kemampuan menulis. Penderitanya
mungkin mengalami kesulitan dalam mengekspresikan diri secara tertulis,
mengingat informasi yang telah dipelajari, dan menjalankan tugas-tugas
akademik. Karakteristik umum yang terlihat pada individu yang mengalami
Penyakit Alzheimer meliputi penurunan daya ingat, gangguan kognitif,
perubahan perilaku, kesulitan berbicara, kesulitan menjalankan aktivitas sehari-
hari, perubahan pola tidur, dan kesulitan dalam orientasi spasial dan temporal.
Faktor-faktor seperti usia, faktor genetika, gaya hidup, dan faktor lingkungan
juga berperan dalam risiko terjadinya penyakit ini. Dukungan emosional dan
pendidikan yang tepat sangat penting dalam membantu individu dengan
Alzheimer mengatasi tantangan ini, terutama dalam hal menyelesaikan tugas
tulisan dan perkembangan keterampilan menulis.

B. Saran
Makalah ini saya buat pasti masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
tulisan dan kata-kata yang kurang cocok dibaca, maka dengan terbuka saya
menerima masukan dari para pembaca yang budiman dan baik berupa saran,
kritik yang bersifat konstruktif karena dengan saran dan kritik saya dapat
memperbaiki lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

9
Ide, Pangkalan. Tune Up Gaya Hidup Penghambat Alzheimer. Elex Media
Komputindo, 2013.

Wirya, Muhammad Adi. Deteksi Penyakit Alzheimer Pada Citra Magnetic


Resonance Imaging Menggunakan Machine Learning dengan Metode
Convolutional Neural Network. BS thesis. Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

lwiyah, Imaratul. "Stimulasi Kecerdasan Linguistik Verbal Anak Usia Dini


Melalui Variasi Lagu." JECIE (Journal of Early Childhood and Inclusive
Education) 6.1 (2022): 16-22.

Amin, M. S. (2018). Perbedaan struktur otak dan perilaku belajar antara pria dan
wanita; Eksplanasi dalam sudut pandang neuro sains dan filsafat. Jurnal
Filsafat Indonesia, 1(1), 38-43.

Rivalina, R. (2020). Pendekatan neurosains meningkatkan keterampilan berpikir


tingkat tinggi guru pendidikan dasar. Kwangsan: Jurnal Teknologi
Pendidikan, 8(1), 83-109.

Huda, A. M. (2020). Otak dan Akal dalam Kajian Al-Quran dan


Neurosains. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 5(1), 67-79.

Awhinarto, A., & Suyadi, S. Otak karakter dalam pendidikan Islam: Analisis kritis
pendidikan karakter islam berbasis neurosains. Jurnal Pendidikan
Karakter, 11(1). (2020) : 77

Muhimmah, I., & Suyadi, S. Neurosains dan Spiritualitas dalam Pendidikan


Islam. TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam, 15(1), (2020) : 68-87.

10

Anda mungkin juga menyukai