Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MATA KULIAH

ULUMUL QURAN

SEJARAH TURUNNYA AL QURAN

Dosen Pengampu :
Nilhakim, M.Ag

OLEH:

ICA MAITASA
NIM. 301.2022.003

Semester : II
Kelompok : 2

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD
SYAFIUDDIN
SAMBAS
2023 M/ 1444 H
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Memahami Materi Tentang Sejarah Turunnya Al-Qur’an.
Makalah ini dibuat dengan untuk memenuhi tugas program Studi Hukum
Ekonomi Syariah dari Bapak Nilhakim,M.Ag pada mata kuliah Ulumul Qur’an.
Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
pembaca tentang studi islam masyarakat.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak
Nilhakim,M.Ag selaku dosen mata kuliah Ulumul Qur’an. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang
sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan
makalah
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Penulis menerima segala kritik serta saran dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki makalah untuk selanjutnya.

Sambas, 15 Maret 2023

Ica Maitasa

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Sejarah turunnya Al-Quran...................................................................3
B. Sejarah Berkembangnya Al-Quran.......................................................4
C. Cara-cara Penurunan Al-Quran............................................................6
BAB III PENUTUP.........................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................8
B. Saran ....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam pandangan muslim, Al-Qur’an merupakan sebuah petunjuk bagi
umat manusia (hudallinnas) yang meletakkan dasar-dasar prinsipil dalam segala
persoalan kehidupan umat manusia dan merupakan kitab universal. Petunjuk
inilah yang menjadi landasan pokok agama Islam dan berfungsi sebagai pedoman
hidup bagi penganutnya serta menjamin kebahagiaan hidup baik di dunia maupun
di akhirat kelak.
Kalau kita telusuri sejarah turunnya Alquran, maka kita akan melihat
bahwa teks Alquran terbentuk dalam rentang waktu lebih dari dua puluh tahun
sebagai respon terhadap persoalan-persoalan sosial yang dihadapi masyarakat
Arab pada masanya. Sebab itulah, maka dalam memahami Alquran tidak bisa
dilepaskan begitu saja dengan sejarah dan tradisi saat Alquran diturunkan, untuk
mengetahui pesan dasar dari maksud tersebut. Alquran diturunkan secara
berangsur-angsur selama ±23 tahun kepada masyarakat Arab pada waktu itu,
mengomentari keadaan dan peristiwa-peristiwa yang mereka alami bahkan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dan permasalahan yang mereka hadapi. Banyak
diantara pesan-pesan Alquran bersifat bantahan yang nyata atas norma-norma
sosial yang diberlakukan masyarakat Jahiliyyah. Isi Alquran bukan hanya
mereformasi tatanan masyarakat yang ada tetapi bahkan merevolusi konsep-
konsep yang sudah baku dan menggantinya dengan konsep baru yang
mencerahkan dan membebaskan.
Selain itu, mempelajari sejarah turunnya Al-Qur'an juga dapat membantu
kita untuk mengapresiasi nilai-nilai Islam yang mendorong keadilan sosial,
kesetaraan, dan perdamaian. Dengan mempelajari sejarah turunnya Al-Qur'an,
kita dapat belajar tentang bagaimana Islam berkontribusi pada peradaban manusia
dan membentuk nilai-nilai etika yang mempengaruhi masyarakat global hari ini.
Tulisan ini berusaha menelusuri kembali seperti apa sejarah turunnya Al-Qur’an,
sepertu apa sejarah perkembangan Al-Qur’an serta tata cara penurunan Al-Qur’an.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Sejarah Turunnya Al-Qur’an?
2. Bagaimana Sejarah Pekembangan Al-Qur’an?
3. Apa Cara-Cara Penurunan Al-Qur’an?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah turunnya Al-Quran


Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam yang dianggap sebagai sumber
ajaran agama yang lengkap dan pedoman hidup. Kitab suci ini diturunkan secara
bertahap kepada Nabi Muhammad SAW selama 23 tahun. Sejarah turunnya Al-
Quran meliputi asal-usul dan konteks sejarah penurunan Al-Quran, tahapan
penurunan, serta implikasi penurunan Al-Quran bagi umat Islam. Asal-usul dan
konteks sejarah penurunan Al-Quran dimulai pada masa hidup Nabi Muhammad
SAW di kota Mekkah. Pada saat itu, masyarakat Arab hidup dalam keadaan
jahiliah dan menyembah berhala-berhala. Nabi Muhammad SAW menerima
wahyu pertama dari Allah SWT pada tahun 610 M di gua Hira. Wahyu tersebut
diturunkan melalui perantaraan Malaikat Jibril dan dituliskan oleh para sahabat
dan pengikut Nabi pada berbagai media seperti batu, tulang belulang, dan daun
palem.1
Tahapan penurunan Al-Quran dilakukan secara bertahap selama 23 tahun.
Penurunan tersebut dimulai dengan ayat-ayat yang berbicara tentang keimanan,
akhlak, dan adab. Selanjutnya, penurunan Al-Quran berfokus pada hukum-hukum
Islam dan kisah-kisah para nabi. Penurunan Al-Quran diakhiri dengan surat An-
Nasr, yang berbicara tentang kemenangan Islam atas kekafiran. Implikasi
penurunan Al-Quran bagi umat Islam sangat besar. Al-Quran menjadi pedoman
hidup dan sumber ajaran agama yang lengkap bagi umat Islam. Penurunan Al-
Quran juga menjadi awal mula perkembangan Islam sebagai agama besar dan
terus berkembang hingga saat ini. Selain itu, Al-Quran menjadi sumber inspirasi
bagi umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Sejarah turunnya Al-Quran merupakan perjalanan panjang dan penuh
hikmah. Penurunan Al-Quran dilakukan secara bertahap selama 23 tahun dengan
1
Yunus, Mahmud, Tafsir Qur’an Karim, (Jakarta: Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah,

2016) hlm 12

3
fokus pada keimanan, hukum-hukum Islam, dan kisah para nabi. Al-Quran
menjadi sumber ajaran agama yang lengkap dan pedoman hidup bagi umat Islam,
serta menjadi sumber inspirasi dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.
Al-Quran merupakan kitab suci bagi umat Muslim, yang dianggap sebagai
firman Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantaraan malaikat Jibril. Sejarah turunnya Al-Quran sendiri merupakan bagian
yang sangat penting dalam sejarah Islam dan memiliki peran yang sangat besar
dalam membentuk ajaran-ajaran Islam dan mempengaruhi kehidupan umat
Muslim hingga saat ini.2
sejarah turunnya Al-Quran, perlu diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW
adalah seorang nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyebarkan
agama Islam. Beliau lahir di kota Mekah pada tahun 570 Masehi dan mulai
menerima wahyu dari Allah SWT pada usia 40 tahun. Pada saat itu, Mekah adalah
pusat perdagangan dan agama politeisme yang dipenuhi dengan berbagai dewa
dan batu-batu suci yang dianggap sebagai wujud Tuhan. Meskipun begitu, di
Mekah juga terdapat beberapa kelompok yang mengikuti agama Yahudi dan
Nasrani.
Pada suatu malam pada bulan Ramadan tahun 610 Masehi, Nabi
Muhammad SAW sedang beribadah di Gua Hira di luar kota Mekah. Tiba-tiba,
malaikat Jibril muncul dan menyampaikan surat pertama dari Al-Quran kepada
Nabi Muhammad SAW. Surat tersebut adalah Surat Al-Alaq yang berisi ajaran-
ajaran dasar Islam, seperti iman kepada satu Tuhan, perintah untuk membaca, dan
keadilan sosial. Setelah itu, Nabi Muhammad SAW terus menerima wahyu dari
Allah SWT dalam bentuk surat-surat yang dijadikan sebagai bagian dari Al-
Quran. Turunnya Al-Quran tersebut terjadi secara bertahap selama periode 23
tahun, mulai dari tahun 610 Masehi hingga 632 Masehi.
Pada awalnya, Al-Quran ditulis oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW
pada berbagai bahan seperti kulit kayu, daun palem, tulang hewan, dan lain
sebagainya. Kemudian, pada masa kekhalifahan Abu Bakar, Al-Quran mulai
dikumpulkan dan disusun menjadi satu kitab dalam bentuk tulisan di atas kertas

2
Athaillah, H.A. Sejarah Al –Quran. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2010) hlm 34

4
atau kulit hewan yang disebut mushaf. Penulisan dan pengumpulan Al-Quran
dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai para
qurra atau penghafal Al-Quran. Mereka juga bertugas untuk mengajarkan Al-
Quran kepada umat Muslim dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam ke seluruh
dunia.
Al-Quran memiliki makna dan nilai yang sangat penting bagi umat
Muslim. Selain sebagai kitab suci dan petunjuk hidup yang diwahyukan oleh
Allah SWT, Al-Quran juga mengandung ajaran-ajaran moral dan etika yang
sangat tinggi. Al-Quran dianggap sebagai kitab suci, sumber ajaran agama Islam,
pencerahan dan hidayah, keharusan untuk dipelajari dan diamalkan, menjaga
akhlak mulia, serta mengajarkan nilai kesetaraan antara manusia. Oleh karena itu,
Al-Quran harus dihargai dan dihormati oleh umat Muslim sebagai sumber
kebenaran dan pedoman dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan
mempelajari dan mengamalkan ajaran-ajaran Al-Quran, umat Muslim dapat
menciptakan masyarakat yang harmonis, damai, dan menghargai kesetaraan
antara manusia.3

B. Sejarah Berkembangnya Al-Quran


Al-Quran adalah kitab suci umat Islam yang dianggap sebagai pedoman
hidup dan ajaran agama yang lengkap. Kitab ini diturunkan secara bertahap
selama 23 tahun kepada Nabi Muhammad SAW. Sejarah berkembangnya Al-
Quran merupakan perjalanan panjang dari masa lalu hingga kini. Sejarah
berkembangnya Al-Quran yang meliputi asal-usul penulisan dan penyimpanan Al-
Quran, peran para sahabat dan pengikut Nabi dalam menghafal, menyalin, dan
menyebarkan Al-Quran, serta perkembangan kajian dan tafsir Al-Quran hingga
saat ini. Asal-usul penulisan dan penyimpanan Al-Quran dimulai saat Nabi
Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT pada tahun 610 M
di gua Hira. Wahyu tersebut dituliskan oleh para sahabat dan pengikut Nabi di
berbagai media, termasuk tulang belulang, batu, dan daun palem. Selanjutnya, Al-

3
Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-qur’an, (Bandung: Mizan, 2017) hlm 43

5
Quran dihimpun dalam bentuk mushaf oleh para sahabat Nabi pada masa
kepemimpinan Abu Bakar.
Peran para sahabat dan pengikut Nabi sangat penting dalam menghafal,
menyalin, dan menyebarkan Al-Quran. Salah satu sahabat yang terkenal dengan
kemampuan hafalnya adalah Zaid bin Tsabit, yang ditugaskan oleh Abu Bakar
untuk mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran dari berbagai sumber dan menyusunnya
dalam bentuk mushaf. Selain itu, para pengikut Nabi juga banyak yang
mempelajari dan menghafal Al-Quran secara sistematis, sehingga Al-Quran tetap
terjaga keaslian dan kemurniannya hingga kini. Perkembangan kajian dan tafsir
Al-Quran dimulai sejak masa kekhalifahan Utsman bin Affan, yang mengeluarkan
mushaf standar Al-Quran dan menetapkan bacaan yang baku. Selanjutnya, para
ulama Islam terus melakukan kajian dan tafsir Al-Quran dengan berbagai metode
dan pendekatan, sehingga Al-Quran dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
Dalam perkembangannya, Al-Quran menjadi sumber inspirasi dan
pedoman hidup bagi umat Islam di seluruh dunia. Kajian dan pemahaman atas Al-
Quran terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi,
sehingga Al-Quran tetap relevan dan dapat diaplikasikan dalam berbagai aspek
kehidupan. sejarah berkembangnya Al-Quran merupakan perjalanan panjang dan
penuh perjuangan. Peran para sahabat dan pengikut Nabi sangat penting dalam
menjaga kemurnian dan keaslian Al-Quran, serta memperluas pemahaman dan
aplikasi Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari. Dalam perkembangannya, Al-
Quran tetap relevan dan menjadi sumber inspirasi bagi umat Islam di seluruh
dunia.
Al-Quran merupakan kitab suci umat Muslim yang dianggap sebagai firman
Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat
Jibril. 4Sejarah berkembangnya Al-Quran mencakup beberapa tahap yang mempengaruhi
keberadaan dan penyebarannya saat ini. berkembangnya Al-Quran dimulai pada masa
hidup Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, Al-Quran disampaikan secara lisan
dari Nabi Muhammad SAW kepada para sahabatnya dan masyarakat awam. Nabi

4
Abidin. Ulumul Quran edisi revisi . (Jakarta: PT Rineka Cipta 2016) hlm 54

6
Muhammad SAW memerintahkan para sahabatnya untuk menghafal ayat-ayat Al-
Quran dan menuliskannya pada bahan-bahan yang tersedia seperti daun palem,
tulang unta, kulit binatang, atau potongan kayu.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya mulai
menuliskan dan mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang telah mereka hafal dan
tulis pada bahan-bahan tersebut. Namun, pada masa itu, Al-Quran masih tersebar
dalam berbagai bahan dan format, sehingga perlu dilakukan pengumpulan dan
penyusunan ayat-ayat Al-Quran ke dalam bentuk kitab yang teratur dan
terstandarisasi.
Pengumpulan Al-Quran secara resmi dilakukan pada masa Khalifah
Utsman bin Affan, yang memerintahkan agar Al-Quran disusun dan disebarkan
dalam bentuk kitab yang terstandarisasi. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi
perbedaan atau penyimpangan dalam penafsiran ayat-ayat Al-Quran. Pada masa
itu, Al-Quran ditulis dalam bahasa Arab dengan menggunakan huruf-huruf
Hijaiyah yang telah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Al-Quran juga
disusun dalam 30 juz dan 114 surah yang disebutkan secara berurutan, mulai dari
surah yang terpanjang hingga yang terpendek.5
Setelah disusun dan disebarkan dalam bentuk kitab, Al-Quran mulai
menyebar ke seluruh dunia. Hal ini terjadi karena perkembangan Islam yang
semakin pesat pada masa itu, sehingga umat Islam yang bermigrasi ke berbagai
belahan dunia membawa Al-Quran dan mengajarkannya kepada masyarakat
setempat. Penyebaran Al-Quran ke seluruh dunia terus berlanjut hingga saat ini,
dan menjadi salah satu faktor penting dalam perkembangan Islam di berbagai
belahan dunia.
Perkembangan teknologi untuk mempelajari Al-Quran merupakan tahap
kelima dalam sejarah berkembangnya Al-Quran. Perkembangan teknologi ini
telah memberikan banyak manfaat bagi umat Muslim dalam mempelajari dan
memahami Al-Quran dengan lebih mudah dan efektif. Dengan adanya aplikasi
digital Al-Quran, umat Muslim dapat dengan mudah mengakses dan membaca Al-
Quran di mana saja dan kapan saja. Selain itu, aplikasi digital juga memudahkan

5
Anwar. Pengantar Ilmu Al – Quran. (Jakarta: CV Pustaka Setia 2012) hlm 65

7
untuk menambahkan terjemahan dan tafsir dalam bahasa yang berbeda untuk
membantu pemahaman terhadap makna ayat-ayat Al-Quran. Audio Al-Quran juga
memungkinkan umat Muslim untuk mendengarkan Al-Quran di mana saja dan
kapan saja, bahkan ketika sedang dalam perjalanan atau melakukan aktivitas
lainnya. Hal ini dapat meningkatkan pemahaman terhadap bacaan Al-Quran dan
memudahkan dalam menghafal ayat-ayat Al-Quran. Dengan demikian,
perkembangan teknologi memungkinkan umat Muslim untuk mengakses dan
mempelajari Al-Quran dengan lebih mudah dan efektif, sehingga memperkuat
pemahaman dan kecintaan terhadap Al-Quran sebagai pedoman hidup umat
Muslim.

C. Cara-cara Penurunan Al-Quran


Penurunan Al-Quran adalah suatu proses pengiriman wahyu Allah SWT
kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril. Proses ini
dilakukan dengan cara-cara tertentu yang memastikan keaslian, kesahihan, dan
kelengkapan Al-Quran sebagai kitab suci yang diterima umat Islam hingga saat
ini. Cara-cara penurunan Al-Quran dimulai dengan metode lisan, yaitu Nabi
Muhammad SAW menerima wahyu secara lisan dari Malaikat Jibril dan
mengajarkannya kepada para sahabat dan pengikutnya. Selanjutnya, para sahabat
dan pengikut Nabi menuliskan ayat-ayat Al-Quran pada berbagai media seperti
daun palem, tulang belulang, atau kulit hewan.6
Metode penulisan tersebut dilakukan sesuai dengan instruksi dari Nabi
Muhammad SAW, dan diawasi langsung oleh beliau untuk memastikan
kesesuaian dan kesahihan penulisan. Selain itu, penyebaran Al-Quran dilakukan
melalui recitation atau pembacaan ayat-ayat Al-Quran secara lisan oleh Nabi
Muhammad SAW dan para pengikutnya pada saat ibadah atau di tempat-tempat
umum. Setelah penulisan Al-Quran selesai, para sahabat dan pengikut Nabi
mengumpulkannya menjadi satu kesatuan dan menyimpannya dalam bentuk
mushaf atau lembaran-lembaran Al-Quran yang disusun berurutan. Mushaf

6
Ajahari, Ulumul Qur’an ,Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2018)
Hlm 54

8
tersebut dikumpulkan pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan dan
disebarkan ke seluruh wilayah Islam. Dalam proses penurunan Al-Quran, terdapat
juga aspek ketelitian dan perhatian pada detail. Nabi Muhammad SAW
memerintahkan para sahabat dan pengikutnya untuk menghafal Al-Quran dan
mengajarkannya dengan baik, serta memastikan kebenaran penulisan dan
kesahihan ajaran Al-Quran.
Dengan demikian, keseluruhan cara-cara penurunan Al-Quran dilakukan
dengan sungguh-sungguh dan penuh ketelitian untuk memastikan kesahihan dan
keaslian Al-Quran sebagai kitab suci yang diwariskan kepada umat Islam hingga
saat ini. cara-cara penurunan Al-Quran dilakukan melalui metode lisan, penulisan
pada berbagai media, recitation, pengumpulan dalam mushaf, serta perhatian pada
detail dan ketelitian. Proses tersebut dilakukan dengan sungguh-sungguh dan
penuh ketelitian untuk memastikan keaslian, kesahihan, dan kelengkapan Al-
Quran sebagai kitab suci bagi umat Islam.
Al-Quran adalah kitab suci bagi umat Muslim yang dianggap sebagai
wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Penurunan Al-Quran dilakukan secara bertahap
selama kurang lebih 23 tahun selama masa hidup Nabi Muhammad SAW. Al-
Quran dianggap sebagai wahyu Allah SWT yang diterima langsung oleh Nabi
Muhammad SAW. Penurunan Al-Quran dilakukan secara bertahap selama kurang
lebih 23 tahun dan diawali dengan penurunan ayat pertama di Gua Hira pada
malam Lailatul Qadr. Ayat-ayat Al-Quran kemudian diterima oleh Nabi
Muhammad SAW secara bertahap melalui perantaraan Malaikat Jibril.7
Selain melalui perantaraan Malaikat Jibril, penurunan Al-Quran juga
dilakukan melalui mimpi. Beberapa ayat Al-Quran turun melalui mimpi Nabi
Muhammad SAW, seperti surah Al-Falaq dan An-Nas. Selama masa hidup Nabi
Muhammad SAW, ayat-ayat Al-Quran yang diturunkan secara bertahap ditulis
oleh para sahabat Nabi seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan,
dan Ali bin Abi Thalib. Para sahabat Nabi ini bertanggung jawab untuk menulis

7
Abdul Karim, Abdurrahman Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad saw. (Yogyakarta:
Saufa 2016) hlm 77

9
dan menghafal ayat-ayat Al-Quran. Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW,
para sahabat Nabi mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang telah diturunkan
dalam bentuk satu kitab. Proses pengumpulan Al-Quran ini dilakukan oleh para
sahabat Nabi seperti Zaid bin Tsabit dan Usman bin Affan yang kemudian
disahkan oleh para ulama dan disebut dengan Mushaf Usmani.
Dalam proses pengumpulan Al-Quran, para sahabat Nabi melakukan
verifikasi dan validasi terhadap ayat-ayat Al-Quran yang telah diturunkan melalui
memorisasi, catatan, dan laporan dari para sahabat Nabi lainnya. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa Al-Quran yang disusun adalah Al-Quran yang autentik
dan asli. Dengan demikian, Al-Quran diturunkan secara bertahap melalui
perantaraan Malaikat Jibril dan melalui mimpi, ditulis oleh para sahabat Nabi, dan
dikumpulkan dalam bentuk satu kitab setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Proses penurunan Al-Quran ini merupakan mukjizat yang menunjukkan kebesaran
Allah SWT serta pentingnya Al-Quran bagi umat Muslim.8

8
Ahmad.M. Ulumul Quran (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2018) hlm 88

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Quran adalah kitab suci bagi umat Muslim yang dianggap sebagai
wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Proses penurunan Al-Quran dilakukan secara bertahap
selama kurang lebih 23 tahun dan diawali dengan penurunan ayat pertama di Gua
Hira pada malam Lailatul Qadr. Ayat-ayat Al-Quran kemudian diterima oleh Nabi
Muhammad SAW secara bertahap melalui perantaraan Malaikat Jibril. Selain
melalui perantaraan Malaikat Jibril, penurunan Al-Quran juga dilakukan melalui
mimpi. Beberapa ayat Al-Quran turun melalui mimpi Nabi Muhammad SAW.
Selama masa hidup Nabi Muhammad SAW, ayat-ayat Al-Quran yang diturunkan
secara bertahap ditulis oleh para sahabat Nabi seperti Abu Bakar, Umar bin
Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Para sahabat Nabi ini
bertanggung jawab untuk menulis dan menghafal ayat-ayat Al-Quran. Setelah
wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabat Nabi mengumpulkan ayat-ayat Al-
Quran yang telah diturunkan dalam bentuk satu kitab. Proses pengumpulan Al-
Quran ini dilakukan oleh para sahabat Nabi seperti Zaid bin Tsabit dan Usman bin
Affan yang kemudian disahkan oleh para ulama dan disebut dengan Mushaf
Usmani. Dalam proses pengumpulan Al-Quran, para sahabat Nabi melakukan
verifikasi dan validasi terhadap ayat-ayat Al-Quran yang telah diturunkan melalui
memorisasi, catatan, dan laporan dari para sahabat Nabi lainnya. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa Al-Quran yang disusun adalah Al-Quran yang autentik
dan asli. Pengembangan teknologi telah memberikan kemudahan bagi umat
Muslim untuk mempelajari Al-Quran, seperti penggunaan aplikasi Al-Quran
digital, audio Al-Quran, dan video pengajian Al-Quran online. Al-Quran memiliki
makna dan nilai yang sangat penting bagi umat Muslim, seperti sebagai pedoman

11
hidup, sumber hukum, sumber ilmu, dan sebagai media untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Dalam kesimpulannya, Al-Quran merupakan kitab suci yang
dianggap sebagai wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW melalui perantaraan Malaikat Jibril secara bertahap selama kurang lebih 23
tahun. Proses penurunan Al-Quran dilakukan melalui beberapa cara, seperti
melalui perantaraan Malaikat Jibril, mimpi Nabi Muhammad SAW, dan ditulis
oleh para sahabat Nabi.

B. Saran
Makalah ini saya buat pasti masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi
tulisan dan kata-kata yang kurang cocok dibaca, maka dengan terbuka saya
menerima masukan dari para pembaca yang budiman dan baik berupa saran, kritik
yang bersifat konstruktif karena dengan saran dan kritik saya dapat memperbaiki
lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kami selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Yunus, Mahmud, Tafsir Qur’an Karim, Jakarta: Mahmud Yunus Wa Dzurriyyah,

2016

Athaillah, H.A. Sejarah Al –Quran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2010

Shihab, M. Quraish, Wawasan Al-qur’an, Bandung: Mizan, 2017

Abidin. Ulumul Quran edisi revisi . Jakarta: PT Rineka Cipta 2016

Anwar. Pengantar Ilmu Al – Quran. Jakarta: CV Pustaka Setia 2012

Ajahari, Ulumul Qur’an ,Ilmu-Ilmu Al-Qur’an, Yogyakarta: Aswaja Pressindo,


2018

Abdul Karim, Abdurrahman Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad saw.


Yogyakarta: Saufa 2016

Ahmad.M. Ulumul Quran Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2018

13

Anda mungkin juga menyukai