Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kemampuan bidang estetika dan budaya seakan dikesampingkan pada kondisi


sistem pendidikan nasional saat ini, karena lebih mengutamakan pengembangan
kemampuan dibidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan matematika. Hal ini
kurang mendukung upaya pembentukan kwalitas kepribadian manusia Indonesia
yang diharapkan. Peran pendidikan seni merupakan salah satu kemampuan
dibidang estetika yang dapat mewujudkan manusia seutuhnya.Seni merupakan
salah satu pemanfaatan budi dan akal untuk menghasilkan karya yang dapat
menyentuh jiwa spiritual manusia. Karya seni merupakan suatu wujud ekspresi
yang bernilai dan dapat dirasakan secara visual maupun audio. Seni terdiri dari
musik, tari,rupa, dan drama/sastra. Seni rupa merupakan ekspresi yang
diungkapkan secara visual dan terwujud nyata (rupa).Seni rupa modern terbagi
atas dua kelompok besar yaitu seni murni dan seni terapan.Seni terapan terdiri
dari desain dan kriya. Desain dan Kriya bertujuan untuk mengisi kebutuhan
masyarakat akan bidang estetis terapan. Perkembangan keilmuan seni rupa
dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami perluasan ke arah wahana besar
yang kita kenal sebagai budaya rupa (visual culture). Lingkup sesungguhnya
tidak hanya cabang-cabang seni rupa yang kita kenal saja, seperti lukis, patung,
keramik, grafis dan kriya, tapi juga meliputi kegiatan luas dunia desain dan kriya
(kerajinan), multimedia, fotografi. Bahkan muncul pula teori dan ilmu sejarah
seni rupa, semantika produk, semiotika visual, kritik seni, metodelogi desain,
manajemen desain, sosiologi desain, dan seterusnya.Seni rupa murni lebih
mengkhususkan diri pada proses penciptaan karya seninya dilandasi oleh tujuan
untuk memenuhi kebutuhan akan kepuasan batin senimannya.Seni murni
diciptakan berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi (lukis,
patung,grafis, keramik ). Namun dalam hal tertentu, karya seni rupa murni itu
dapat pula diperjual belikan atau memiliki fungsi sebagai benda pajangan dalam
sebuah ruang.

B. Rumusan Masalah
1.Apa itu Aliran Naturalisme?
2.Bagaimana Sejarah Aliran Naturalisme?
3.Siapa saja tokoh-tokoh Aliran Naturalisme?

1
4.Apa saja contoh-contoh Lukisan Naturalisme?
5.Bagaimana ciri-ciri Aliran Naturalisme?
6.Apa itu Aliran Realisme?
7.Bagaimana sejarah Aliran Realisme?
8.Siapa saja tokoh-tokoh Aliran Realisme?
9.Apa saja contoh-contoh Lukisan Realisme?
10.Bagaimana ciri-ciri Aliran Realisme?

C. Pembatasan Masalah
Setelah dilihat dari rumusan masalah diatas, maka perlu dibuat adanya batasan
dalam perancangan, agar perancangan ini disampaikan tetap terfokus. Maka dari
itu,fokus dalam perancangan yang dilakukan dari Januari 2024 ini adalah
tentang Aliran Seni Lukis Naturalisme dan Realisme. Perancangan ini
ditunjukkan khususnya kepada remaja hingga dewasa sehingga dapat menambah
wawasan.

D. Tujuan Penelitian
Maka penelitian ini kami lakukan guna menyelesaikan tugas yang di berikan guru
pembimping kami, Bapak Andy Perdana s.pd di mata pelajaran Seni Budaya
serta penelitian ini di tuliskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat di Rumusan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aliran Seni Rupa Naturalisme

2.1 Pengertian Aliran Naturalisme


Naturalisme di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis
dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari
gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker, yang
lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salah
satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme
mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.
Naturalisme melukiskan segala sesuatu sesuai dengan nature atau alam nyata,
artinya disesuaikan dengan tangkapan mata kita. Basuki Abdullah melukis
seorang perawan desa dengan pakaian lusuh justru tampak seperti bidadari.

2
Tokoh Natularisme di Indonesia selain Basuki Abdullah adalah Raden Saleh.
Saat ini semisal Choirun Sholeh.
Di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan
seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme
pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.

2.2 Sejarah Aliran Naturalisme


John Amos Comenius seorang filsuf yang hidup pada abad ke-16, tepatnya
tahun 1592-1670, dianggap sebagai seorang filsuf yang pertama kali
memperkenalkan aliran naturalisme dalam pendidikan. Inilah mungkin awal
sejarah munculnya aliran naturalisme, terutama yang berkaitan dengan dunia
pendidikan.
Bidang seni lukis pun mengenal aliran naturalisme. Tetapi pandangannya
berbeda ketika masuk ke dalam filsafat pendidikan. Menurut John Amos
Comenius, pendidikan itu harus melihat anak didik sebagai mahluk ciptaan
Tuhan. Oleh karena itulah, pendidikan yang mengikuti aliran ini melihat manusia
berkembang mengikuti alam.
Alam itu berkembang secarav teratur sesuai dengan apa yang telah ditetapkan
oleh Tuhan. Tidak ada percepatan karena memang berjalan secara alami. Ketika
ada percepatan, artinya ada usaha diluar kemampuan alami sang anak.
Perkembangan anak didik pun hendaknya dilihat secara sederhana tanpa
melihat anak sebagai benda yang bisa dibesarkan menggunakan bahan yang
tidak alami.

2.3 Tokoh-tokoh Aliran Naturalisme


Berikut adalah beberapa nama tokoh-tokoh aliran naturalisme :
1. William Hogart
2. Frans Hall
3. Raden Saleh
4. Abdullah Sudrio Subroto
5. Basuki Abdullah
6. Gambir Anom
7. Trubus.

3
2.4 Contoh-contoh Lukisan Naturalisme

1. The Hay Wain (1821) – John Constable

2. Sunrise in the Catskill Mountains (1826) – Thomas Cole

2.5 Ciri-ciri aliran Naturalisme


Jika diperhatikan aliran naturalisme adalah lukisan yang menyajikan gambar
alami sesuai dengan objeknya. Objek ini hadir realistis dengan penekanan
setting alam.

Mengutip buku Seni Budaya Siswa SMP/MTs Kelas 9 yang diterbitkan


Gramedia, ciri utama naturalisme adalah objek yang terinspirasi dari alam.
Berikut ciri-ciri lainnya dari aliran naturalisme:
1. Biasanya bertemakan sebuah alam.
2. Terdapat gradasi warna

4
3. Memiliki teknik penyusunan, baik dari perbandingan perspektif, tekstur
pewarnaan maupun yang lainnya.

B. Aliran Seni Rupa Realisme

2.6 Pengertian Aliran Realisme


Dilansir dari penelitian di digilib.unimed.ac.id, realisme adalah aliran seni rupa
yang menceritakan kehidupan sehari-hari di dunia nyata tanpa dibuat-buat.
Tema-tema lukisan realisme biasanya menggambarkan cerita kehidupan pada
zamannya masing-masing.

Realisme berusaha mengungkap realitas kehidupan serealistis mungkin, yaitu


bagaimana rupa alam beserta isinya yang bisa dilihat dengan mata ke dalam
suatu lukisan. Pelukis realisme selalu berusaha menunjukkan kehidupan sehari-
hari dari karakter, bagaimana suasananya, dilema, dan objek.

Realisme banyak mengabaikan subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang


terlalu luas dan menghindari bentuk-bentuk klasik lainnya yang lebih populer
saat itu. Pelukis realisme akan selalu mengamati dan meniru bentuk-bentuk di
alam secara akurat.

2.7 Sejarah Aliran Realisme


Dilansir dari artincontext.org, realisme muncul pada abad 19, tepatnya pada
tahun 1850, setelah terjadinya revolusi di Prancis tahun 1948. Gaya baru ini
muncul menggantikan karya seni yang populer sebelumnya, yaitu aliran
romantisme.

Aliran romantisme identik dengan sesuatu yang megah. Contoh dari romantisme
seperti pemandangan alam yang menakjubkan, tokoh eksotis, mitologis
memunculkan nilai dramatis dan emosi tinggi.

Seniman realis menolak gaya romantisme dan memilih kehidupan nyata menjadi
objek pada lukisan mereka. Masa itu, kehidupan sosial, ekonomi, politik hingga
budaya diatur. Hal ini kerap memunculkan kehidupan yang tidak menyenangkan.
Para seniman realis pun menggambarkan kehidupan itu apa adanya. Seni
realisme semakin populer dan masyarakat meninggalkan seni tradisional yang
bersifat idealis. Mereka menggesernya dengan sesuatu yang lebih nyata dan

5
benar-benar terjadi dalam kehidupan dunia. Para realis banyak menggambar
kehidupan kaum pekerja atau kaum miskin. Hal ini juga digunakan sebagai
kritikan kepada kaum borjuis. Gaya ini pun semakin berkembang ke bidang seni
yang lain, seperti patung, sastra, hingga teater atau opera. Kesenian itu juga
menggunakan tema-tema yang realistis atau yang benar-benar terjadi secara
nyata.

2.8 Tokoh-tokoh Aliran Realisme


Tokoh seni lukis aliran realisme adalah:
-Andrew Wyeth
-Edward Hopper
-Thomas Eakins
-Gustave Courbet
-Adolphe Bougeureau
-Ivan Kramskot
-Gustove Corbet
-Adolph Menzel
-Jean-Francois Millet

2.9 Contoh-contoh Aliran Realisme

Judul Lukisan: “The Gleaners” (Les Glaneuses)


Pelukis: Jean-François Millet
Tahun: 1857
Penjelasan: “Lukisan “The Gleaners” oleh Jean-François Millet adalah salah
satu karya realisme yang paling ikonik dalam sejarah seni.

Judul Lukisan: “The Song of the Lark”


Pelukis: Jules Breton
Tahun: 1884
Penjelasan: “Lukisan “The Song of the Lark” oleh Jules Breton adalah salah
satu karya realisme dalam seni rupa yang menggambarkan seorang wanita muda
yang sedang bekerja di ladang.

6
2.10 Ciri-ciri Aliran Realisme
Aliran realisme ini dapat dikenali berdasarkan gambaran yang dilukiskan. Dalam
penelitian di digilib.unimed.ac.id dan tulisan berjudul Aliran Seni Lukis Realisme
yang diunggah Saren Grup di Scribd, berikut sejumlah ciri-cirinya.

1.Objek sesuai dengan kehidupan sehari-hari.


2.Menampilkan sesuatu yang tampak ke dalam lukisan dengan gambar senyata
mungkin.
3.Lukisan yang ditampilkan
sederhana.
4.Objek-objek yang di tampilkan pada gambar lukis menyatu satu sama lain.
5.Tidak ada penambahan unsur untuk membuat berlebihan.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari bacaan di atas dapat kita tarik suatu simpulan yaitu bahwa seni rupa
memiliki banyak sekali aliran aliran salah satunya yang dibahas yaitu Aliran
Naturalisme dan Realisme.
Dengan banyaknya aliran tersebut maka kita dadat sesuka hati memilih suatu
bahkan lebih aliran seni rupa yang kita inginkan. Dengan menghayati suatu seni
maka kita dapat menciptakan suatu maha karya yang dapat kita jual dengan
nilai yang besar.

B. SARAN

Saatnya kita generasi muda memajukan suatu seni yang dapat mengangkat
martabat bangsa kita ke jenjang internasional, dan menciptakan suatu maha
karya yang baik dan dapat di kenang oleh masyarakat kita.Suatu saat agar kita
dapat menciptakan suatu maha karya dalam seni adalah kita harus terlebih
dahulu menyukai seni itu baik dalam hal apapun juga.

Daftar Pustaka

8
http://wisnujadmika.wordpress.com/2013/02/26/seni-rupa-smp-kelas-ix/
http://dc336.4shared.com/doc/UeDdGa-7/preview.htmlhttp://eko-seni-
budaya-sma.blogspot.com/p/apresiasi-seni_29.htmlhttp://
anggylesmana.wordpress.com/2011/10/30/tugas-seni-budaya/http://
irpansenibudaya.blogspot.com/2013/11/romantisme.htmlhttp://
aylaislala.blogspot.com/2013/12/tugas-kliping-budaya-daerah-jawa.html10

Anda mungkin juga menyukai