Anda di halaman 1dari 18

 

KATA PENGANTAR

Segala puji dan sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan

ridha nya saya dapat menyusun tugas laporan ini sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Banyak sekali kendala kendala yang saya hadapi untuk menyusun makalah ini salah satunya

terkait objek yang akan di wawancara sulit untuk ditemui.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :

1. Dosen pengampu mata kuliah Spesialisasi Kehumasan Paryati, M.Si

2. Bapak Sunandar S.E Sebagai ketua DPRD Kabupaten Bekasi

kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami meminta

kritik dan saran dari pembaca demi kelancaran dalam hal belajar. Demikian kata pengantar

dari kelompok kami, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Bandung, 12 November 2017

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 latar belakang...............................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................................5
1.3 Tujuan dan manfaat penelitian.....................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Humas dan Pemerintahan...........................................................................................6
2.2 Pengertian Humas dalam pemerintahan.......................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9
METODE PENELITIAN......................................................................................................................9
BAB IV .................................................................................................................................................. 10
HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................................................10
3.1 Tugas PR dalam pemerintahan..................................................................................................14
3.2 Kegiatan Humas Pemerintahan..................................................................................................15
BAB V.................................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................................18
4.1 Kesimpulan................................................................................................................................18
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Humas merupakan hal yang sudah tidak asing lagi, karena peran serta fungsinya yang
sangat penting bagi suatu lembaga, institusi mapupun perusahaan, humas adalah bagian dari
kegiatan manajemen yang dilakukan secara berkesinambungan oleh
organisasi/lembaga/perusahaan untuk memelihara citra serta membentuk opini yang positif
dari masyarakat serta khalayak (public), agar organisasi/lembaga/perusahaan memperoleh
kepercayaan dan sokongan dari masyarakat (public), baik internal maupun eksternal,

Pemerintahan adalah proses kegiatan pemerintah, yaitu proses membuat dan menegakkan
hukum dalam suatu negara. Sedangkan pemerintah adalah sekelompok orang dan sejumlah
lembaga yang membuat dan menegakkan hukum dalam suatu negara dan jika sebuah
pendapat itu digabungkan adalah tindakan atau kegiatan pemerintah dalam
menyelenggarakan pembuatan dan penegakan hukum guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan kepentingan negara.

Public Relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang berencana dan
berkesinambungan dan mempunyai sifat umum dan pribadi berupaya membina pengertian
simpati dan dukungan dari mereka yang ada kaitannya diantara mereka untuk
mengkolaborasikan sedapat mungkin kebijaksannan dan tata cara mereka untuk mencapai
kerjasama yang produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien.

4
1.2 Rumusan masalah

Masalah pokok akan dikaji dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut :

1. Pengertian PR dan Pemerintahan?


2. Seberapa penting PR dalam Pemerintahan?
3. Apa fungsi dan tugas PR dalam Pemerintahan?

1.3 Tujuan dan manfaat penelitian

Tujuan penelitian

Untuk mengetahui serta memahami PR dalam dunia pemerintahan baik fungsi dan tugas-
tugasnya.

 Manfaat penelitian

 Aspek Teoritis (keilmuan) yaitu kita bisa mengetahui lebih jelas tentang tugas dan
fungsi PR dalam pemerintahan dan juga dapat memberikan suatu penjelasan yang
lebih spesifik bahwa PR mempunyai peran yang sangat penting
 Aspek Praktis (guna laksana) yaitu kita akan mendapatkan gambaran secara nyata
tentang cara kerja PR dalam pemerintahan.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Humas

Sungguh banyak literature yang telah di terbitkan pada ahli public relations di negara-
negara yang sudah maju, terutama Amerika Serikat yang masing-masing telah
mengetengahkan definisinya dengan pendekatan disiplin ilmu yang berbeda-beda.

Karena begitu banyaknya def inisi public relations itu, maka para praktisi public relations di
berbagai negara di seluruh dunia, yang terhimpun dalam organisasi yang bernama “The
International Public Relations Association” (IPRA), besepakat untuk merumuskan sebuah
definsi dengan harapan dapat diterima dan dipraktekan bersama. Definisinya adalah sebagai
berikut:

“Public relation is a management function, of a continuing and planed character, through


wich public and private organizations and institutions seek to win and retain the
understanding, syphaty, and support of those with whom they are or my be concerned-by
evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as fat as possible, their own
policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive
co-operation and more efficient fulfillment of their common interest.”

(Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen, dari sikap budi yang berencana dan
bersinambungan, yang dengan itu organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat
umum dan pribadi berupaya membina pengertian simpati, dan dukungan dari mereka yang
ada kaitanya atau yang mungkin ada hubunganya-dengan jalan menilai pendapat umum di
antara mereka, untuk mengorelasikan sedapat mungkin kebijaksanaan dan tata cara mereka,
yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas, mencapai kerjasama yang lebih
produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih effisien.)

6
2.1 Pengertian Pemerintahan

Sedangkan pengertian dari pemerintah itu sendiri adalah Menurut Austin Ranney
pemerintahan adalah proses kegiatan pemerintah, yaitu proses membuat dan menegakan
hukum dalam suatu negara. Sedangkan pemerintah adalah sekelompok orang dan sejumlah
lembaga yang membuat dan menegakan hukum dalam suatu negara. Dan jika kedua pendapat
itu digabungkan, maka pemerintahan adalah tindakan atau kegiatan pemerintah dalam
menyelenggearakan pembuatan dan penegakan hukum guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan kepentingan negara.

2.2 Peranan Humas dalam pemerintahan

Dan pengertian PR dalam pemerintahan merupakan fungsi informasi masyarakat adalah


penting bagi negara. Begitupun pemerintah kota kita menemukan bahwa kerumitan
memisahkan balai kota dan masyarakat. Setiap Negara bagian dan 80 persen kota kota di
amerika dengan penduduk di atas 5.000 orang terlibat dalam kegiatan humas.

Mengenai humas pemerintahan dapat dijelaskan bahwa humas pada departemen-departemen


mempunyai dua tugas, pertama, menyebarkan informasi secara teratur mengenai
kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai. Kedua menerangkan dan mendidik
publik mengenai perundang-undangan, paraturan-peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan
dengan kehidupan rakyat sehari-hari. Selain itu adalah tugasnya pula menasihati pimpinan
departemen dalam hubunganya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan
yang dijalankan.

Dari penjelasan tersebut, tampak bahwa kahumas dalam suatu departemen diberi kedudukan
yang cukup tinggi dengan wewenang dan fungsi menasihati pimpinan departemen.

1. Beberapa peranan PR dalam pemerintahan Kemampuan utnuk membangun dan


membina saling pengertian antara kebijaksanaan dari pihak pimpinan instansi atau
lembaga dengan public internal dan eksternal
2. Sebagai pusat pelayanan dan pemberian informasi atau nara sumber berita, baik
berasal dari instansi atau lembaga maupun berasal dari pihak publiknya.

7
3. Melakukan pendokumentasian dari setiap kegiatan publikasi dan peristiwa ajang
khusus acara penting (special event) di lingkungan isnstansi atau lembaganya, baik
yang di simpan (dokumentasi) dalam bentuk media cetak maupun elektronik.
4. Mengumpulkan data dan informasi yang berasal dari berbagai sumber, khususnya
yang berkaitan dengan kepentingan bagi instansi atau lembaga atau opini public yang
berkembang sebagai upaya penelitian dan keperluan untuk analisis serta
pengembnangan rencana dan program kerja yang akan datang.
5. Kemampuan menciptakan produk-produk publikasi humas atau PR, seperti news
clipping, speech writing concept, news release, press release, internal PR magazine,
brocure, company profile dan annual repport publication.

8
BAB III

METODE PENELITIAN

            Metode yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode
Kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data Kualitatif
diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis
dokumen, atau observasi.

Adapun tahap pertama yang kami lakukan adalah dengan cara wawancara. Wawancara
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur atau tidak terstruktur, dan dapat dilakukan
dengan bertatap muka (face to face) maupun menggunakan telepon (Sugiyono, 2006; 138-
140)

Wawancara Terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh
dengan membawa instrument sebagai pedoman wawancara. Sedangkan Wawancara tidak
Terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan data.

Tahap kedua yaitu dengan cara membandingkan dari berbagai sumber. Adapun sumber yang
kami pakai yaitu dari berbagai buku, salah satunya buku dari Prof. Deddy Mulyana, M.A.,
Ph.D. “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar” dan Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, MA
“Hubungan Masyarakat” dan masih banyak lagi.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini kita akan di ajak untuk mengenal lebih jauh tentang materi yang kita
bahas tentang PR dalam pemerintahan. Serta membahas tentang objektifitas PR dalam
pemerintahan. Materi ini kita susun dari beberpa sumber-sumber baik itu sumber berdasarkan
kajian pustaka yang sudah dijelaskan di muka.

Wawancara ini bertujuan untuk lebih memahami peran seorang PR (Public Relations) di
dalam ranah pemerintahan, lebih khususnya di dalam Pemkab Bekasi. Dengan narasumber
kami yaitu Bapak Sunandar S.E Sebagai ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Menurut pendapat
beliau, “fungsi PR di pemerintahan, swasta ataupun dimana mana itu sama, kalau di
pemerintahan PR itu seperti jembatan penghubung dengan pemerintahan sebagai badanya dan
masyarakat juga wartawan sebagai publiknya.”

Beliaupun menambahkan “PR atau Humas itu merupakan corong, corong yang harus bisa
menyampaikan pesan. Minimalnya peran PR di dalam pemerintahan itu harus tau program-
program yang sedang dan akan di kerjakan oleh dinas-dinas yang terkait.”

Oleh sebab itu, peran Public Relation (Humas) sangat penting sekali dalam kepemerintahan
yang merupakan sebuah unsur inti dari sebuah negara. Jika tidak ada pemerintah siapa yang
akan mengatur negara ini dan sama halnya dalam pemerintahan, jika tidak ada seorang PR
maka kegiatan atau aktivitas pemerintahan kurang sepenuhnya berjalan dengan lancar, karena
fungsi PR adalah sebagai Jembatan antara pemerintah dengan yang diperintah.

Hasil wawancara di atas adalah stuasi yang terjadi secara umum di lembaga kehumasan
dalam aktivitas sehari-hari. Di era keterbukaan yang di dorong oleh perkembangan teknologi
informasi ini, humas harus melakukan refleksi tentang keprofesionalitasan diri.

10
Pengertian Public Relations

Jika berbicara tentang pengertian public relation Sangat banyak sekali dan bisa
mencapai 2000 pengertian tentang publik relation dari berbagai praktisi humas, International
Public Relation Association (IPRA) dan menurut beberapa pakar (baik praktisi maupun
akademisi).

Namun secara umum hubungan masyarakat (humas, public relations) lebih tepat
mengenai sasaran serta lebih sesuai apa yang dilakukan dalam praktik kehumasan yang
didefinisikan sebagai berikut : “humas adalah bagian dari kegiatan manajemen yang
dilakukan secara berkesinambungan oleh organisasi/lembaga/perusahaan untuk memelihara
citra serta membentuk opini yang positif dari masyarakat serta khalayak (public), agar
organisasi/lembaga/perusahaan memperoleh kepercayaan dan sokongan dari masyarakat
(public), baik internal maupun eksternal, tapi terutama dari publik di luar
organisasi/lembaga/perusahaan itu. Hal ini ditempuh melalui komunikasi terbuka kepada
publik, upaya menyelaraskan kebijakan serta produknya sesuai dengan harapan publik, dan
termasuk upaya koreksi perbaikan ke dalam.

Namun jika untuk definisi humas internasional perlu kita tambah bahwa “kegiatan itu
berhubungan dengan bangsa-bangsa lain atau berlangsung lintas Negara”.

Yang dimaksud dengan humas sebagai bagian dari kegiatan manajemen maksudnya adalah
bahwa humas sama dan setara dengan kegiatan manajemen lainya seperti : produksi,
administrasi keuangann, pemasaran, distribusi, pembinaan personalia, dan lain sebagainya.

Humas memang sebaiknya merupakan kegiatan yang berkesinambungan dari waktu ke


waktu, dari masa ke masa, bagi setiap organisasi/lembaga/perusahaan. Namun adakalnya
kegiatan kehumasan berjalan atau berlangsung secara datar dan rutin saja, adakalnya pula
intensitasnya meningakat dalam hal adanya program serta kebutuhan tertentu untuk
memelihara dan memperbaiki citra atau mengerahkan opini publik. Perlu kita sadari bahwa
kegiatan kehumasan tidak hanya dilakukan oleh berbagai perusahaan
(corporation/enterprises) yang lazimnya menjalankan kehumasan sering dengan kegiatan
pemasaran seta penjualan produk-produknya, tetapi juga dilakukan oleh organisasi-organisasi
atau lembaga-lembaga termasuk oleh lembaga pemerintahan. Seperti oleh pemerintah pusat
dan lembaga kepresidenan, oleh berbagai kementrian departemen dan lain sebagainya.

11
Humas seharusnya menjelaskan duduk persoalan. Boleh sedikit-sedikit membela
organisasi/perusahaan, tetapi jangan sampai melakukan kebohongan kepada publik atau
masyarakat.

Pengertian Pemerintahan

Pemerintahan adalah aktifitas yang terorganisasi, dijalankan oleh suatu lembaga dan
bersumber pada kedaulatan dan berlandaskan pada dasar Negara serta rakyat dalam mencapai
tujuanya. Menurut KBBI, Pemerintahan berarti : (1) Proses, cara, perbuatan memerintah; (2)
segala urusan yang dilakukan Negara dalam menyelenggerakan Kesejahteraan rakyat dan
kepentingan negara.

Seperti yang sudah dijelaskan menurut Austin Ranney maka gabungan dari pengertian
pemerintah dan pemerintahan adalah pemerintahan adalah tindakan atau kegiatan pemerintah
dalam menyelenggearakan pembuatan dan penegakan hukum guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dan kepentingan negara.

Pemerintah berbeda dengan pemerintahan. Jika pemerintah hanya merupakan organ atau
pelengkap saja, pemerintahan justru mencakup aparatur negara yang meliputi semua organ ,
badan atau lembaga dan alat kelengkapan Negara yang menjalankan berbagai aktivitas untuk
mencapai tujuan tertentu. Sedangkan dalam prespektif kybernologik, pemerintahan
didefinisikan sebagai proses pemenuhan kebutuhan manusia sebagai consumer (produk-
produk pemerintahan), akan pelayanan publik dan pelayanan civil.

Berdasarkan pembahasan profesionalisme dan locus administrasi public, penulis berpendapat


bahwa: “aparatur pemerintah yang profesional adalah aparatur yang memiliki kemampuan
pelaksanaan tugas berdasarkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dengan mendasarkan pada
etik profesi, mengembangkan kemampuan pengendalian diri (self control) dan berorientasi
pada kualitas kinerja dengan cara kinerja yang efisien, efektif dan ekonomis memiliki
kepekaan (responsiveness) yang tinggi terhadap kepentingan masyarakat(public interest) dan
masalah-masalah masyarakat (public affairs) serta melaksanaakn kewajiban memberikan
pertanggung jawaban (acountability) atas setiap kegiatan yang dilaksanakan.”

Kualitas profesional aparatur pada dasarnya ditentukan oleh tujuan pembangunan yang ingin
di capai, tugas pokok di mana ia berperan sebagai tuntunan normatif, perkembangan

12
lingkungan administrasi publik, sebagai kondisi empirik yang terjadi di dalam proses
implementasi pembangungan tersebut, sehingga profesionalisme aparatur tentunya tidak
dapat sama antara satu tempat dan waktu tertentu dengan kualitas profesionalitas pada tempat
dan waktu yang lain.

Sebagaimana pernyataan moeljarto (1999:178) bahwa sosok profesionalisme pada suatu


tempat dan waktu tertentu akan berbeda dari sosok profesionalsime pada waktu dan tempat
lainya.

Profesionalisme timbul, bila kompetensi aparat cocok dengan task reqruitment yang
diderifikasikan dari tujuan pembangunan nasional yang ingin diwujudkan. Dengan kata lain
menyatakan, profesionalsime timbul bila ada fitness (kesesuaian, kecocokan) antara
burbureaucratic competence dengan task reqruitment pembangunan.

Pengertian Humas Dalam Pemerintahan

Setiap instansi atau lembaga apapun bentuknya baik itu lembaga yang bertujuan
menghasilkan “profit” maupun “non profit”, tentunya selalu berhubungan dengan pihak-
pihak lain baik di luar maupun di dalam lembaga itu sendiri. Terlebih dengan perkembangan
zaman yang semakin terbuka saat ini, begitu juga dengan perkembangan masyarakatnya.

Suatu instansi atau lembaga harus memiliki kesadaran bahwa keberadaanya tidak terlepas
dari keberadaan instansi atau lembaga lain, masyarakat, pemerintah, maupun para karyawan
yang berada di dalamnya karena itu perlu adanya penyesuaian dari instansi atau lembaag
terhadap segala yang  ada di sekelilingnya.

Untuk menciptakan suatu hubungan yang baik antara instansi atau lembaga dengan pihak-
pihak lain perlu adanya suatu pengertian antara satu dengan lainya, dan pada akhirnya akan
menciptakan kepercayaan dari masyarakat, pemerintah, dan pihak-pihak lain terhadap
instansi atau lembaga yang melakukan hubungan masyarakat tersebut.

13
3.1 Fungsi dan tugas PR dalam pemerintahan

Dasar pemikiran humas pada pemerintahan berdasarkan pada dua fakta dasar:

 Pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui; karena itu, para pejabat
pemerintah mempunyai tanggung jawab guna memberi penjelasan kepada
masyarakat.
 Kedua, ada kebutuhan bagi para pejabat untuk menerima masukan dari masyarakat
tentang persoalan baru dan tekanan sosial, untuk memperoleh partisipasi dan
dukungan masyarakat. Hanya dengan proses komunikasi demikianlah pemerintah dan
para pemilih dapat mencapai suatu pengertian kesatuan yang positif.

Fungsi Humas dalam pemerintahan

Sam Black dalam bukunya, Practical Public Relations, mengklasifikasikan humas


menjadi “humas pemerintahan pusat” (central government) dan “humas pemerintahan
daerah”(local government)

Seorang PRO di substansi/lembaga pemerintah tidak dapat ikut serta dalam menentukan
kebijaksanaan pemerintah dan dia harus mengikuti garis yang sudah ditentukanya, kecuali
bila di dalam bagian organisasi, Public Relation itu di tempatkan sedemikian rupa, sehingga
ia selalu akan mengetahui keputusan yag akan diambil dan sebab-sebanya sebelum
diumumkan.

Selain fungsi yagn di atas, Ada beberapa Fungsi tentang PR yang harus diketahui, yaitu :
Pertama, Public Relations/Humas sebagai Pemasok Bagi Pengambilan Keputusan. Semua
kegiatan-kegiatan humas pada akhirnya harus berlangsung dalam rangka tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk tercapainya tujuan tersebut, humas menurut Djanaid (1993:24) “pada
hakekatnya berfungsi sebagai alat untuk memelihara kelangsungan hidup, pengaruh dan
kewibawaan dari suatu lembaga/organisasi”. Oleh karena itu, humas pada dasarnya
menjelaskan pada masyarakat umumnya atau mereka yang langsung berhubungan dengan
sesuatu kegiatan-kegiatan tertentu, apa yang sedang dilakukan oleh lembaga yang
bersangkutan dan betapa perlunya serta bermanfaatnya kegiatan-kegiatan tersebut.

14
Selain itu, humas juga berfungsi korektif, yaitu untuk membetulkan hal-hal yang tidak baik,
untuk menjawab celaan-celaan atau kritik-kritik dari masyarakat dan untuk
menghilangkan/meniadakan pendapat-pendapat, desas-desus serta laporan-laporan yang tidak
benar atau mungkin merugikan. Termasuk menghindarkan unsur-unsur dan tindakan-
tindakan yang dapat menimbulkan prasangka atau mendorong untuk mengasosiasikan sesuatu
dengan pengalaman-pengalaman rakyat yang pahit/tidak disukai pada masa lampau.

Humas pemerintah mencakup hubungan untuk menyiarkan penerangan/informasi kepada


masyarakat pada umumnya dan kepada khalayak sasaran pada khususnya.

Kedua, Public Relations/Humas sebagai Akses Publik terhadap Organisasi Pemerintah. Pada
intinya, proses komunikasi dalam kerangka humas adalah komunikasi dua arah yang saling
menguntungkan semua pihak. Dalam rangka hubungan antara pemerintah dengan
masyarakat, maka komunikasi dua arah tersebut harus dilakukan. Apalagi di era paradigma
baru otonomi daerah, dimana perkembangan teknologi seiring dengan berkembangnya pola
pikir manusia, telah menimbulkan peran humas yang dulunya merupakan alat propaganda
pemerintah sebagai alat pembenar maupun parpol tertentu sebagai “juru kampanye”, harus
mengubah dirinya berperan sebagai humas dengan segudang atribut dan fungsi nyata yang
disandangnya. Selain sebagai alat penerangan bagi pemerintah, humas juga merupakan akses
bagi publik (masyarakat) untuk mengutarakan aspirasinya.

3.2 Kegiatan humas pemerintahan

Dalam rangka menunjang pelaksanaan dari tugas humas dan fungsinya, berikut ini adalah
beberapa kegiatan yang dihadapi atau dilaksanakan secara rutin, yaitu:

1. Kemampuan utnuk membangun dan membina saling pengertian antara kebijaksanaan


dari pihak pimpinan instansi atau lembaga dengan public internal dan eksternal
2. Sebagai pusat pelayanan dan pemberian informasi atau nara sumber berita, baik
berasal dari instansi atau lembaga maupun berasal dari pihak publiknya.
3. Melakukan pendokumentasian dari setiap kegiatan publikasi dan peristiwa ajang
khusus acara penting (special event) di lingkungan isnstansi atau lembaganya, baik
yang di simpan (dokumentasi) dalam bentuk media cetak maupun elektronik.
4. Mengumpulkan data dan informasi yang berasal dari berbagai sumber, khususnya
yang berkaitan dengan kepentingan bagi instansi atau lembaga atau opini public yang

15
berkembang sebagai upaya penelitian dan keperluan untuk analisis serta
pengembnangan rencana dan program kerja yang akan datang.
5. Kemampuan menciptakan produk-produk publikasi humas atau PR, seperti news
clipping, speech writing concept, news release, press release, internal PR magazine,
brocure, company profile dan annual repport publication.

Fungsi informasi masyarakat adalah penting bagi Negara bagian. Begitupun pemerintah kota
kita menemukan bahwa kerumitan memisahkan balai kota dan masyarakat. Setiap Negara
bagian dan 80 persen kota kota di amerika dengan penduduk di atas 5.000 orang terlibat
dalam kegiatan humas.

Mengenai humas pemerintahan dapat dijelaskan bahwa humas pada departemen-departemen


mempunyai dua tugas, pertama, menyebarkan informasi secara teratur mengenai
kebijaksanaan, perencanaa, dan hasil yang telah dicapai. Kedua meneranngkan dan mendidik
publik mengenai perundang-undangan, paraturan-peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan
dengan kehidupan rakyat sehari-hari. Selain itu adalah tugasnya pula menasihati pimpinan
departemen dalam hubunganya dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan
yang dijalankan.

Dari penjelasan sam black tersebut, tampak bahwa kahumas dalam suatu departemen diberi
kedudukan yang cukup tinggi dengan wewenang dan fungsi menasihati pimpinan
departemen. “in most ministries, the public relation branch has and opportunity of
ekspressing and opinion in discussion at all levels and the head of the difission enjoys the full
confidence of his minister and the senior official of the departemen. It is recognized that he
can not full fil his duties without acces to full information and that he should be consulted
when policy is being formulated”.

(Kebanyakan departemen atau kementerian, bagian humas mempunyai keleluasaan untuk


menyatakan opini atau pendapatnya pada pertemuan-pertemuan dalam semua tingkat dan si
kepala bagian ini menyenangi kepercayaan penuh yang diberikan menteri beserta pimpinan
lain kepadanya itu. Diakui bahwa ia tidak mungkin melaksanakan tugasnya tanpa keleluasaan
memperoleh informasi yang lengkap, dan bahwa ia harus diminta nasihatnya ketika suatu
kebijaksanaan sedang di rumuskan.

16
Demikian sam black pengorganisasian dan mekanisme kerja humas di pemerintahan pusat
sudah tentu tidak mungkin sama antara negara yang satu dengan negara yang lainya. Hal ini
ditentukan oleh system pemerintahan.

Ada empat bagian yang di semua kementrian menjadi pelengkap humasnya, yakni

1. Press office atau biro pers merupakan pelengkap humas di setiap departemen atau
kementerian.

2. Broadcasting section atau biro siaran


merupakan bagian khusus dari humas pemerintah pusat.
3. Publisity section atau biro publisitas adalah pelengkap humas terutama bergiat dalam
pengelolaan film dan lain-lain.
4. Intelligence section atau biro intelijen adalah biro ke empat yang biasa terdapat pada
humas atau suatu departeman atau kementrian pemerintahan pusat.

Humas pemerintahan daerah pada hakikatnya sama saja dengan humas pemerintahan pusat
dalam hal perorganisasian dan mekanisme kerja.

Menurut Sam black dalam bukunya yang sama ada empat tujuan utama humas daerah
pemerintahan yakni:

1. To keep citizen impormant of council’s policy it’s they – by they activitys


( memelihara penduduk agar tahu jelas mengenai kebikajaksanaan lembaga beserta
kegiatannya sehari-hari )
2. To give them a oportunity expressing views on important new project before final
decisions are taken by the council ( memberi kesempatan kepada mereka untuk
menyatakan pandangannya mengenai proyek baru penting sebelum lembaga
mengambil keputusan )
3. To enlighten citizen on the way which they system of local government works and to
inform them of their rights and responsibilities ( memberikan penerangan kepada
penduduk mengenai cara pelaksanaan system pemerintahan daerah dan mengenai
hak-hak dan tanggung jawab mereka )
4. To promote a sense of civil pride ( mengembangkan rasa bangga sebagai warga
negara )

17
BAB V

PENUTUP

KESIMPULAN

Demikianlah beberapa hal yang menyangkut pengorganisasian dan operasionalisasi


humas pemerintahan. di Indonesia kegiatan tersebut mendapat perhatian yang seksama dari
pemerintah.

Pembinaan sudah dilakukan sejak tahun 1967 ketika dibentuk badan kerjasama (BKS) antara
humas-humas pemerintah yang terdapat pada departemen-departemen cabinet republic
Indonesia.

18
DAFTAR PUSTAKA

May Rudy. 2005. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Internasional, Bandung: Angkasa.

Taliziduhu Ndraha. 2011. Kybernology (Ilmu Pemerintahan Baru), Jakarta: Rineka Cipta.

Fraizer Moore. 2005. Humas Membangun Citra Dengan Komunikasi, Bandung: Rosa Karya.

Onong Uchjana Effendy.2002. Hubungan Masyarakat, Bandung: Remaja Rosda Karya

Surjadi. 2012. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik, Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &
D, Bandung: Alfabeta.

Bambang Suteng. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Erlangga

19

Anda mungkin juga menyukai