NIM : 1941912018
Prodi : Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas : Fakultas Ushulludin Adab dan Dakwah
Semester :2
Dosen : Anis Komariah, M. Pd
Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam
Kemudian setelah Witiza, raja Gothia meninggal digantikan oleh Roderick. Kenaikan
Roderick ini tidak disukai oleh putra Witiza, dan untuk merebut kekuasaan mereka bekerja
sama dengan Graf Julian yang meminta bantuan pada Musa bin Nushair, gubernur Muawiyah
di Afrika. Musa kemudian minta ijin pada Khalifah walid bin Abdul Malik yang
berkedudukan di Damascus, dan segera dikirmlah pasukan sebanyak 500 orang dibawah
pimpinan Tharif bin Malik untuk menyerbu Spanyol. Setelah kemenangan pasukan ini, Musa
mengirimkan pasukan gerak cepat di bawah komando Thariq bin Ziyad, yang kemudian
terkenal dengan selat Gibraltar atau Jabal Thariq.
Diantar jenis prosa adalah khithabnah, tarrasul, maupun karta fiksi lainnya.Menurut
Amer Ali”Orang –arang Arab Andalusia adalah penyair-penyair alam.Mereka menemukan
bermacam jenis puisi, yang kemudian dicontoh oleh orang-orang Kristen di Eropa selatan.
Diantara sastrawan terkemuka Andalusia adalah:
1) Abu Amr Ahmad ibn Muhammmad ibn Abd Rabbih
Ia menekuni ilmu kedokteran dan musik, tetapi kecenderungan lebih
banyak kepada sastra dan sejarah.Ia semasa dengan empat orang khalifah
Umayyah yang bagi mereka telah ia gubah syair-syair, sehingga ia
memperoleh kedudukan terhormat di istana.
2) Abu Amir Abdullah ibn Syuhaid. Baik prosa maupun puisi, hanya beberapa
potong saja yang ditemukan
3) Ibn Hazm orang penyair sufi yang banyak mengubah puisi-puisi cinta. Isi-
puisi yang dihimpun dalam antologi Permata seorang dara, berisi gambaran
aspek-aspek percintaan dari pengalamannya sendiri dan pengalaman orang
lain
4) Muluk al-thawaif dianggap penyair paling besar di Andalusia pada masa itu.
Seirama dengan perkembangan syair, berkembang pula music dan seni
suara.Hasan Ibn Nafi’ yang lebih dikenal dengan panggialn Ziryab
mempunyai keahlian dalam seni musik dan tarik suara, pengaruhnya masih
membekas sampai sekarang, bahkan dia dianggap peletk dasar dari musik
Spantol modern.
Kebanyakan umat Islam menganut paha Maliki dimana dasar pemikiran hukumnya
adalah hadits. Perhatian muslim Andalusia terhadap hadits Rasulilllah saw amat besar pada
waktu itu. Mahzab ini diperkenalkan pertama kali oleh Ziyad ibn Abd al-Rahman Ibn Ziyad
al-lahmi. Tokoh lain yang tidak kalah populernya dalam pengembangan ilmu fiqih ialah Abu
Bakar Muhmmad ibn Marwan ibn Zuhr.
Ilmu agama yang berkembang amat pesat adalah Ilmu Qira’at, yaitu ilmu yang
membahas fadh-lafadh Al-Qur’an yang baik dan benar. Abu Amr al-Dani Utsman ibn Said
adalah ulama ahli Qira’at kenamaan dari Andalusia yang mewakili generasinya.
Sejalan dengan perkembangan filsafat, berkembang pula ilmu-ilmu lain. Ilmu pasti
yang banyak digemari bangsa Arab berpangkal dari buku India Sinbad yang diterjemahkan ke
dalam bahasa Arab oleh Ibrahim al-Fazari.
Perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan filsafat pada masa itu tidak terlepas
kaitannya dari kerjasama yang harmonis antara penguasa, hartawan dan ulama. Umat Islam di
Negara-negara Islam pada masa itu berkeyakinan bahwa memajukan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan umumnya, merupakansalah satu kewajiban pemerinthan.Kesadaran kemanusiaan
dan kecintaan akan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh para pendukung ilmu telah
menimbulkan hasrat untuk mengadakan perpustakaan-perpustakaan, disamping mendirikan
lembaga-lembaga pendidikan. Sekolah dan perpustakaan, baik perpustakaan umum maupun
perpustakaan pribadi, banyak dibangun di berbagai penjuru kerajaan, sejak dari kota-kota
besar hingga ke desa-desa.
Andalusia pada kala itu sudah mencapai tingkat peradaban yang sangat maju,
sehingga hampir tidak ada seorang pun penduduknya yang buta huruf. Dari Andalusia ilmu
pengetahuan dan peradaban arab mengalir ke negara-negara Eropa Kristen, melalui
kelompok-kelompok terpelajar mereka yang pernah menuntut ilmu di Universitas Cordova,
Malaga, Granada, Sevilla atau lembaga lembaga ilmu pengetahuan lainnya di Andalusia.
Runtuhnya Daulah Umayyah II
Keruntuhan daulah Umayyah II di Andalusia dipengaruhi oleh banyak faktor, faktor-
faktor tersebut antara lain:
1) Konflik Islam dengan Kristen
Pada penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Mereka
sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerejaan – kerajaan Kristen
taklukannya dan membiarkan mereka memperahankan hukum dan adat mereka,
termasuk posisi hirarki tradisional, asal tidak ada perlawanan bersenjata.Namun
demikian, kehadiran Arab Islam telah memperkuat rasa kebangsaan orang – orang
Spanyol Kristen. Hal itu menyebabkan kehidupan negara Islam di Spanyol tidak
pernah berhenti dari pertentangan tentara Islam dan Kristen. Pada abad ke-11 M umat
Kristen memperoleh kemajuan pesat, sementara umat Islam sedang mengalami
kemunduran.
2) Tidak Adanya Ideologi Pemersatu
Kalau di tempat – tempat lain, para mukalaf diperlakukan sebagai orang
islamyang sederajat, di Spanyol, sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah
di Damaskus, orang – orang Arab tidak pernah menerima orang –orang pribumi.
Setidak –tidaknya sampai abad ke-10 M, mereka msih memberi istilah ‘ibad
danmuwalladun kepada para mukalaf, suatu ungkapan yang dinilai merendahkan.
Akibatnya, kelompok – kelompok etnis non-Arab yang ada sering menggerogoti dan
merusak perdamaian. Hal itu mendatangkan dampak besar terhadap sejarah sosio-
ekonomi negeri tersrbut. Hal ini menunjukan tidak adanya ideologi yang dapat
memberi makna persatuan, disamping kurangnya figur yang dapat menjadi
personifikasi ideologi itu.
3) Kesulitan Ekonomi
Di paruh ke dua masa islam di Spanyol,para penguasa membangun kota dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dengan sangat “serius”, sehingga lalai membina
perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan ekonomi yang amat membertkan dan
mempengaruhi kondisi politik dan militer.
4) Tidak Jelasnya Sistem Peralihan Kekuasaan
Hal ini menyebabkan perebutan kekuasaan diantara ahli waris. Bahkan, karena
inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk Al-Thawif muncul. Granada yang
merupakan pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol jatuh ketangan Ferdinan dan
Isabella, diantaranya juga disebabkan permasalahan ini.
5) Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia selalu
berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Dengan
demikian tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan
Kristen disana.