Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN

A. Asal Usul Dinasti Umayyah di Andalusia

Andalusia adalah sebuah nama untuk semenanjung Iberia di zaman Kejayaan


Umayyah di Damaskus. Andalusia berasal dari bahasa vandal yang artinya negeri bangsa
vandal. Ekspansi pasukan Muslim ke Semenanjung Iberia, gerbang Eropa di sebelah
barat daya, merupakan perluasan wilayah yang sangat luar biasa. Ekspansi bermula
ketika Count Julian, penguasa Ceuta (Sabtah atau Septem) dari Kerajaan Visighot (the
Visighotic Kingdom) meminta bantuan kepada Gubernur Musa ibn Nus}ayr di Afrika
Utara dari Dinasti Umawiyyah I untuk mengalahkan Raja Roderic (Ludzriq) yang telah
mengambil kekuasaan Raja Witiza (Ghitisyah). Musa kemudian memohon saran kepada
Khalifah al-Walid ibn ‘Abd al-Malik. Setelah persetujuan al-Walid diperoleh, maka Tarif
ibn Malik dikirim pada tahun 91 H (710 M) bersama 500 tentaranya untuk melaksanakan
pengintaian terhadap kawasan tersebut. Misi pertama itu berhasil dengan mudah tanpa
perlawanan sehingga mendapatkan rampasan perang berlimpah. Tempat pendaratan Tarif
dan pasukannya kemudian dinamakan Tarifa (Jazirah Tarif).

Setelah penaklukan itu, maka Musa dengan sekitar 10.000 tentara pada tahun 712 M
kemudian turut pula memperluas wilayah Islam di Andalusia. Kesuksesan ekspansi
tersebut berkat tingginya semangat juang yang dimiliki pasukan Muslim dan kondisi
orang-orang Andalusia sendiri yang mendukung ekspansi Islam. Sejak itulah, Andalusia
akhirnya menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah yang berpusat di
Damaskus. Ekspansi Islam terus dilanjutkan sehingga Barcelona, Gerona, Narbonne, dan
Toulouse dapat ditaklukkan.

B. Peradaban Islam di Andalusia


Selama pemerintahan Islam di Andalusia, umat Islam telah berhasil merealisasikan
peradaban sangat luar biasa yang mempunyai kontribusi besar dalam kebangkitan
peradaban bangsa Eropa, baik berupa peradaban berbentuk hasil pemikiran maupun
bangunan-bangunan monumental yang sangat mengagumkan. Dalam kemajuan ilmu
pengetahuan terdapat banyak ilmuwan yang ahli di bidang ilmu keagamaan maupun non-
keagamaan, sedangkan kemajuan arsitektur bangunan-bangunan di Andalusia masih
dapat disaksikan kemegahannya hingga sekarang.
Dalam bidang keagamaan, mazhab Maliki merupakan mazhab yang dianut mayoritas
umat Islam di Andalusia yang cenderung tidak memberi tempat kepada mazhab Hanafi
yang menjadi mazhab Dinasti ‘Abbasiyyah.
Dalam bidang tasawuf dijumpai tokoh sufi bernama Abu Bakr Muhammad ibn ‘Ali
Muhyi al-Din ibn ‘Arabi yang dilahirkan di Murcia pada 1165 dan menghabiskan
sebagian besar hidupnya di Seville sampai 1202. Ketika melakukan ibadah haji, dia
kemudian tinggal di Damaskus hingga wafatnya pada 1240.
Dalam ilmu filsafat terdapat filosuf-filosuf ternama, meskipun di Andalusia pernah
ada upaya peminggiran filsafat pada masa pemerintahan Hisyam ibn al-Hakam dan al-
Mansur ibn Abi ‘Amir.
Dalam bidang kebahasaan terdapat tokoh bernama al-Qali yang hidup antara 901
sampai 989. Al-Qali dilahirkan di Armenia, mengenyam pendidikan di Baghdad, dan
menjadi profesor utama di Universitas Cordoba. Murid utamanya adalah Muhammad ibn
al-Hasan al-Zubaydi (929-989) yang dilahirkan di Seville dan dipercaya oleh Khalifah
al-Hakam untuk mendidik putranya, Hisyam.
Dalam bidang sastra terdapat Ibn ‘Abd Rabbih (860-940), penyair dari Cordoba yang
digemari oleh Khalifah ‘Abd al-Rahman III. Karya terkenalnya berjudul al-‘Iqd al-Farid.
Kemudian ‘Ali ibn Hazm (994-1064) dengan karya sastranya berjudul Tawq al-
Hamamah.
Dalam bidang sejarah terdapat Abu Bakr ibn al-Qutiyyah (w. 997) dengan karyanya
Tarikh Iftitah al-Andalus.
Dalam bidang geografi terdapat Abu ‘Ubayd ‘Abd Allah ibn ‘Abd al-‘Aziz al-Bakri
(w. 1040-1094) dengan karyanya al-Masalik wa al-Mamalik dan Mu’jam Ma Ista’jam.
Dalam bidang astronomi Abu al-Qasim Maslamah al-Majriti (950-1007) dengan
karyanya al-Mu’amalat.
Ilmu matematika dikembangkan di Baghdad oleh al-Khawarizmi pada abad ke-9 juga
memberikan pengaruh pada dunia Barat.
Dalam ilmu botani, dunia Barat memetik manfaat dari penelitian-penelitian ilmuwan
Muslim yang mengklasifikasikan berbagai jenis tanaman secara detail. Abu Ja’far
Ah}mad ibn Muhammad al-Ghafiqi (w. 1165) telah menuliskannya dalam karyanya al-
Adwiyah alMufradah.
Terkait dengan ilmu pengobatan, tercatat tokoh terkenal bernama Abu al-Qasim
Khalaf ibn ‘Abbas al-Zahrawi (w. 1030-1106).
Dalam bidang musik terdapat tokoh terkenal bernama al-Hasan ibn Nafi’ Ziryab (w.
845) yang belajar pada Ishaq al-Mawsili di Baghdad.
Di samping kemajuan dalam aspek intelektual, umat Islam juga mewujudkan
peradabannya dalam bentuk bangunan-bangunan dengan arsitektur maju. Monumen
pertama yang layak disebut adalah Masjid Agung Cordoba yang pembangunan
pertamanya dilakukan oleh ‘Abd al-Rahman I dan kemudian disempurnakan oleh
anaknya, Hisyam I. Berikutnya adalah Madinah al-Zahra' atau Kordova la Vieja yang
dibangun oleh ‘Abd alRahman III sejak 936 berdiri megah berhadapan dengan Sungai
Guadalquivir dan dipercantik oleh penguasa setelahnya.
Prestasi luar biasa yang diraih oleh pemerintahan Islam di Andalusia tersebut di
antaranya karena dukungan besar dari pemimpin-pemimpinnya terhadap pengembangan
intelektual, misalnya dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan atau universitas-
universitas di Cordoba, Seville, Malaga, dan Granada yang menjadi tempat favorit bagi
para mahasiswa dari berbagai penjuru dunia. Saat itu penyebaran pendidikan di Spanyol
meluas ke berbagai pelosok. Para pengajar mendapatkan kedudukan terhormat. Setiap
tahun jumlah mahasiswa yang diterima sangat banyak. Kajian studi yang diberikan
mencakup keagamaan, hukum, kedokteran, matematika, kimia, filsafat, dan astronomi

C. Para Khalifah Umayyah di Andalusia


1) Abdurrahman d-dahki (Abdurrahman l)756-788.
2) Hisyam bin Abdurrahman (Hisyam I) 788-796 M.
3) al-Hakam bin Hisyam (al-Hakam I) 796-822 M.
4) Abdurrahman al-Ausat (Abdurrahman II) 822-852 M.
5) Muhammmad bin Abdurrahman (Muhammad I) 852-886 M.
6) Munzir bin Muhammad 886-888 M, Abdullah bin Muhammad 888-912 M.
7) Abdurrahman an-Nasir (Abdurrahman III) 912-961 M.
8) Hakam al-Muntasir (al-Hakam II) 961-976 M.
9) Hisyam II (al-Muayyad) 976-1009 M.
10) Muhammad II (al-Mahdi) 1009-1010 M.
11) Sulaiman 1013-1016 M.
12) Abdurrahman IV (al-Murtada) 1016-1018 M.
13) Abdurrahman V (al-Muntazir) 1018-1023 M.
14) Muhammad III (al-Mustafi) 1023-1025 M.
15) Hisyamm III (al-Muktadi) 1027-1031 M.
D. Kebijakan Khalifah Umayyah di Andalusia
A. Abdurrahman l

Seperti yang kita ketahuan pada awal pembahasan Abdurrahman l merupakan salah satu
orang keturunan bani umayyah yang masih hidup pada zaman itu, maka Abdurrahman l
terkenal sangat berwibawa berikut adalah kebijakan yang di ambil Abdurrahman l pada
saat menjabat sebagai kholifah :

1. memindahkan ibukota dari Toledo ke Cordova.


2. membagi pemerintahan ke dalam tiga badan, yaitu yudikatif, perpajakan dan sipil.
3. menjadikan Cordova sebagai pusat ibukota.
4. Pusat ilmu dan kebudayaan
5. serta kesustraan sehingga Menarik banyak cendikiawan untuk datang ke istananya.

Tidak hanya kebijakan nya saja Abdurrahman l pun membangun fasilitas untuk
rakyatnya seperti membangun taman hiburan yang bernama munyal al-rusyafa bukan
hanya itu Abdurrahman pun membuat danau untuk manatisipasi kerisisi air dan
pencemaran racun dan grenasi air yang mengalir ke lahan lahan milik rakyat dan yang
paling besar adalah membangun masjid jami corvado di tahun 170/186M.

B. Abdurrahman lll

Dengan mendapatkan gelar al-kholifah an nasir li dinilah, Abdurrahman lll adalah


khalifah yang di kenal sebagai kholifah menolong agama allah swt. Abdurrahman lll pula
bayak meyeluarkan kebijakan kebijakan yang memajukan peradaban islam pada zaman
bani umayyah di andlusia, berikut adalah kebijakan kebijakan yang di ambil oleh
Abdurrahman lll dalam rangka memajukan peradaban bani umayyah di sektor
perekonomian masa ke pemimpinnnya.

1. Mencetak koin emas sebagai alat transaksi yang sah setelah putus dari kekuasaan
Abbasiyah.
2. Membangun kota satelit dengan nama salah seorang selirnya, al-Zahra, di sebuah
bukit di Pegunungan Sierra Morena.
3. Membangun Jembatan Cordova yang terletak di atas sungai Al-Wadi Al-Kabir
(Lembah Besar) dengan nama Qonthoroh ad-Dahr (Jembatan Masa).
4. Untuk memenuhi kebutuhan air, karena Wadi al-Kabir yang mengaliri al-Zahra dan
Cordova pada musim kemarau airnya tidak bisa diminum karena tercemar.
5. Pada bidang pertanian dan perindustrian, Abdurrahman II membuat kebijakan
memperbaiki kondisi tanah dengan cara menggunakan sistem irigasi ilmiah.
6. Membentuk pasukan polisi, sehingga masyarakat menjadi aman, orang asing dan
pedagang bebas bepergian ke daerah-daerah yang paling sukar tanpa merasa takut ada
halangan dan rintangan di jalan.

Dari kebijakan kebijakan itu lah rakyat pada masa kepemimpinan kholifah Abdurrahman
lll menjadi makmur dan sejahtera, bahkan pada masa ke pemimpin ini pula lah masa
kejayaan bani umayyah di andlusia di mulai, dan pada masa ini pula bangunan bangunan
mewah nan megah di bangun sehingga membuat orang orang terinspirasi oleh kebijakan
kebijakan nya.

C. Al-Hakam ll

Al-Hakam ll adalah penguasa atau kholifah yang adil, bijak, pengertian, dan menjalankan
agama dengan ketat. Al Hakam ll jugaa menegakan ketentraman keamanan bagi rakyat
nya dan juga al Hakam II sangat mentoleransi antar Umar beragama. Dan berikut salah
atau contoh kebijakan yang di ambil oleh al Hakam adalah mendirikan Universitas
Cordova dan universitas-universitas lain di Spanyol. Dan jugaa mengisi buku di
perpustakaan sebanyak kurang lebih 400.000 judul buku.

D. Al-Hajib al-Mansur Billa atau Muhammad II


Muhammad bin Abi amir atau Muhammad II adalah pengasuh anak dari kholifah
Abdurrahman lll muhammad ll terkenal dengan julukan al hijab al mansur. Muhammad ll
berhasil menjadi kholifah setelah menyingkirkan Hasyim ll, dan berikut kebijakan yang
di ambil oleh muhammad ll adalah menyingkirkan pangeran-pangeran Dinasti Umayyah
dan pemuka-pemuka suku yang berpengaruh. Ia membentuk polisi rahasia yang terdiri
dari oraang-orang Barbar dan Nasraani dari Leon, Castilla, dan Navarre, sedangkan
tentara khalifah sebelumnya yang terdiri dari orang-orang Slavia dibubarkan.

E. Faktor Kemajuan Dinasti Umayyah di Andalusia dalam Sektor Ekonomi


Salah satu peradaban besar yang pernah ada di dunia adalah peradaban dinasti umayyah
di andlusia, dan pasti menciptakan perubahan atau hal baru untuk kehidupan dan berikut
kemajuan yang terjadi di masa dinasti umayyah di andlusia pada sektor perekonomian
antara lain :
1. Lembaga lembaga pemerintahan yang independen

DI masa dinasti umayyah di andlusia terdapat lembaga yang di bentuk oleh amir atau
pemimpin sebelum nya seperti hajib, Wazir, dan shahib. Hajib adalah orang Kepercayaan
dan bertanggung jawab penuh kepada amir atau khalifah, wazir ini berfungsi sebagai
tiang penyangga penyelenggaraan negara. Dan Shahib yang mengurusi bidang ekonomi
seperti shahib al-syurthah, yaitu mengurusi keamanan dan ketertiban social polisi, shahib
al-muzhalim. Mereka mempunyai kedudukan yang indipenden dapat bekerja dan
mengawasi dengan bebas sehingga memberikan keamanan pada masyarakat pada zaman
itu.

2. Cordova sebagai pusat bisnis dan ilmu pengetahuan

Cordova muncul pada saat masa kepemimpinan kholifah Abdurrahman l, langkah


memindahkan ibukota dari Toledo ke Cordova dan di situ lah Cordova di sulap menjadi
pusat kota dimana terdapat bayak sekali pertukaran uang sebagai ladang bisnis yang
menguntungkan.

Dan pada saat zaman ke kholifahan al Hakam ll Cordova di sulap menjadi pusat ilmu
pengetahuan di mana di dalam nya terdapat lebih dari 400.000 buku dan di situ juga
terdapat 800 sekolahan serta 70 perpustakaan pribadi yg menjadi kan kota corvado
menjadi pusat bisnis dan ilmu pengetahuan.

3. Reformasi agraria dan pembukaan pasar khusus

Reformasi agraria di berlakulah pada masa dinasti umayyah di andlusia yang mana pola
agraria ini di terapkan untuk memajukan sistim pertanian di masa itu, pada masa tersebut
bayak rakyat yang menanam buah seperti buah ceri,, apel, pohon aren, delima, kurma,
tebu, pisang, dl. Yang mana asil dari penanaman tadi di jual ke pasar pasar, teknik
penanaman nya pun bertaraf medoderen karena dari sejarah yang aada menjelaskan
bahwa teknik menanam nya dengan cara membuat saluran air /irigasi pada ladang agar
air dapat mengalir ke tanaman tanaman di sekitar nya.
Bahkan bukan hanya proses penanaman nyaa saja pada zaman ini juga membangun jalan
jalan dan pasar pasar agar dapat mempermudah para petani dan pedagang sehingga
mangibat kan terjadi nya bayak transaksi jual beli, itu lah yang membuat peradaban
dinasti umayyah di andlusia maju

4. Hubungan harmonis pengusaha dan ulama

Pada masa dinasti umayyah bayak ulama ulama yang melalaikan transaksi jual beli baik
itu ulama nya sebagai pembeli atau penjual, di terjalin hubungan yang harmonis antara
pembeli dan penjual, keharmonisan itu lah yang membuat semakin pesat nya
perekonomian di masa dinasti umayyah di andlusia karena antar penjual dan pembeli
mempunyai hubungan yang baik saling mempercayai tidak berbuat curang saat berjualan
ketika itu semua terjadi maka keberhakan itu kah yg membuat ke manjuan di zaman itu

5. Perindusturan dan kelautan

Pada sektor perindustrian dinasti umayyah di andlusia sudahkah sangat maju kerana di
gantinya ibukota negara ke Cordova yang di nana di sana di bangun gedung gedung
bertingkat yang di dalam nya terdapat berbagai kemewahan, dan kota Cordova ini kah
menjadi pusat industri pada saat itu dan barang yang di hasilkan nya berupa besi dan
timah serta industri farmasi (obat-obatan). Cordova juga sebagai pusat industri wol,
katun, sutra, kulit, dan logam dan sekitar 13.000 tukang tenun dan industri kulit tumbuh
pesat dan di ekspor ke Maroko, Prancis, dan Inggris.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Choirul Rofiq, Sejarah Islam Periode Klasik, Gunung samudera, Malang : 2017.

Din Muhammad Zakariya, Sejarah peradaban islam (prakenabian hingga islam di


Indonesia), CV. Intrans Publishing, Malang : 2018

Rizem Aizid, Sejarah peradaban islam terlengkap periode klasik, pertengahan dan
modern, DIVA Press, Yogyakarta : 2021

Havis Aravik, Jurnal : Perekonomian pada masa dinasti umayyah di Andalusia; Sejarah
dan pemikiran, Adi Islamic Economic, Palembang : 2020. Diakses pada tanggal 4
Mei 2023.

Anda mungkin juga menyukai