Anda di halaman 1dari 2

3.

1 Kode DOI
Fosil ketiga yang diamati adalah fosil dengan kode DOI yang merupakan jenis peraga
fragmen. Fosil ini memiliki warna putih kekuningan. Apabila diukur menggunakan
penggaris, fosil ini memiliki dimensi panjang 10 cm, lebar 6 cm, dan tinggi 5 cm. Jenis fosil
yang diamati merupakan bagian keras dari suatu organisme. Proses pemfosilan yang dialami
oleh fosil ini adalah bagian keras dari tubuh organisme. Pemfosilan terjadi ketika organisme
mati dan langsung terkubur oleh material sedimen dan tidak terjadi kerusakan atau
pembusukan pada tubuhnya, lalu terlitifikasi dan terbentuk fosil. Bagian-bagian tubuh fosil
terdiri dari septum, calyx, theca, fossa. Fosil ini hidup dengan cara menambat pada substrat
di laut dan secara soliter atau berkoloni. Fosil ini termasuk pada filum Coelenterata, kelas
Anthozoa, ordo Tabulata, famili Meandrinidae. Nama fosilnya adalah Meandrina sp.

Calyx

Septum

Theca

Setiap organisme memiliki bagian-bagian tubuh masing-masing. Begitu juga dengan


fosil Meandrina sp. ini. Bentuk tubuhnya seperti otak atau bunga yang membundar dengan
struktur lubang-lubang unik. Fosil ini memiliki morfologi tubuh yang bermacam-macam
dan memiliki fungsi masing-masing. Terdapat septum, calyx, theca, coralite, dan fossa.
Yang dapat dilihat adalah septum, calyx, dan theca. Theca adalah bagian terluar dari coralite
yang membatasi skeleton satu individu dengan yang lainnya. Calyx adalah jarak antar theca.
Septum merupakan sekat yang membagi bagian dalam calyx (Budiantoro, 2016).
Fosil Meandrina sp. ini hidup dengan cara menambat pada substrat di laut dan
berkoloni. Makanan yang dimakan hanyalah organisme-organisme kecil yang melewatinya.
Sistem reproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan membentuk tunas (kuncup) yang
berbentuk polip dan seksual (generatif) dengan penyatuan spermatozoa dan sel telur pada
bagian medusa. Jika sperma membuahi ovum akan terbentuk zigot. Zigot akan tumbuh
menjadi larva bersilia (planula), yang dapat berenang bebas meninggalkan induknya. Pada
suatu dasar perairan yang cocok, larva akan tumbuh menjadi individu baru. Lingkungan
hidupnya adalah di laut dangkal yang jernih.
Spongia sp. hidup berjuta-juta tahun yang lalu pada masa Paleozoik. Fosil ini memiliki
daya tarik tersendiri karena keindahannya sehingga dapat dijadikan tempat wisata alam yang
indah. Karena hidupnya ada yang berkoloni sehingga membentuk suatu lingkungan hidup
dari organisme-organisme di laut. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai
pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang
dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistim pantai lain
seperti padang lamun dan mangrove.

Anda mungkin juga menyukai