1. PENDAHULUAN
1.1. Identitas Modul
Mata Pembelajaran : Biologi
Kelas : XI
Nama Sekolah : SMAN 1 Karang Baru
Judul Modul : Komponen Darah pada Manusia
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 45 menit)
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma
darah yang di dalamnya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping-keping darah (trombosit). Darah merupakan
cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan
oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah memiliki
banyak kegunaannya bagi tubuh, makanya darah mempunyai komposisi yang kompleks.
Tanpa darah, bisa dipastikan bahwa oksigen dan sari makanan akan sulit untuk dihantarkan
dengan baik ke seluruh tubuh.
Pada modul ini akan dipelajari tentang Komponen Darah pada Manusia meliputi
komponen darah (plasma darah dan sel-sel darah), penggolongan darah serta proses transfusi
darah, dan mekanisme pembekuan darah.
1.6. Relevansi
Modul ini memiliki relevansi sebagai sumber pendalaman materi tentang komponen
darah pada manusia. Modul ini diharapkan dapat menanbah pemahaman dan penguasaan
terkait komponen darah, penggolongan darah serta proses transfusi darah, dan mekanisme
pembekuan darah. Modul ini menerapkan pendekatan dengan berbasis masalah atau Problem
Based Learning yang menyajikan permasalahan dalam dunia nyata atau kehidupan sehari-
hari sehingga meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Jadi setelah mempelajari modul ini
diharapkan mengerjakan tes formatif untuk mengukur kemampuan dalam memahami modul.
Modul ini juga dapat membantu dalam mempelajari materi selanjutnya.
h. Jika mengalami kendala atau kesulitan dalam memahami materi pada modul ini, carilah
referensi lain atau diskusikan dengan teman atau guru.
2. INTI
2.1. Capaian Pembelajaran
Menguasai materi esensial mata pelajaran Biologi SMA khususnya pada kelas XI
yaitu tentang Sistem Sirkulasi pada Manusia.
Sub capaian pembelajaran dalam kegiatan belajar ini adalah mampu menhubungkan
struktur dan fungsi komponen darah pada manusia, menganalisis penggolongan darah dan
transfusi darah, serta memahami proses pembekuan darah.
Darah merupakan cairan tubuh yang meliputi 8% dari berat tubuh seseorang, kira-kira
mempunyai volume 4-5 liter. Darah adalah komponen yang sangat penting bagi makhluk
hidup dan harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, karena mempunyai peran yang
sangat banyak. Jika darah mengalami gangguan, maka segala proses metabolisme tubuh akan
terganggu pula.
Fungsi darah secara umum adalah sebagi berikut:
1. mengangkut sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.
2. mengangkut karbon dioksidasi dan sisa metabolisme ke alat pengeluaran/ekskresi.
3. Mengatur keseimbangan asam basa untuk menghindarkan kerusakan jaringan tubuh.
4. Mempertahankan tubuh dari infeksi kuman.
5. Menjaga keseimbangan suhu tubuh dengan memindahkan panas dari bagian tubuh
yang aktif ke bagian yang kurang aktif.
6. Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin ke organ-organ tertentu.
Darah manusia berwarna merah, warna merah tersebut tidak selalu tetap,
tetapi berubah-ubah karena dipengaruhi zat yang dikandungnya, yaitu
kadar O2 dan CO2. Bila kadar oksigen (O2) dalam darah tinggi, maka
darah akan berwarna merah muda, sedangkan bila kadar karbon dioksida
(CO2) yang tinggi maka darah akan berwarna merah tua. Warna merah
pada darah disebabkan oleh hemoglobin, yaitu protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung zat besi dalam bentuk heme,
yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Gambar 2. Hemoglobin
(Sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/hemoglobin/)
Darah dalam tubuh terdiri atas plasma darah dan sel-sel darah yang semuanya
beredara di seluruh tubuh seperti aliran sebuah sungai. Darah terdiri zat cair dan padat,
komposisi susunan darah tersebut meliputi 55% plasma darah dan 45% sel – sel darah yang
terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit.
2.2.1.1.Plasma Darah
Plasma darah merupakan cairan yang berwarna kekuning-kuningan. Plasma darah
tersebut mengandung 90% air dan 10% zat-zat terlarut. Di antara zat-zat tersebut ada yang
masih berguna dan adapula yang tidak berguna. Zat-zat terlarut tersebut, yaitu:
1. Protein plasma, yang tersusun atas terdiri atas albumin, globulin, dan fibrinogen.
Albumin mempunyai peran untuk menjaga volume dan tekanan darah. Globulin
berfungsi sebagai antibodi atau melawan bibit penyakit sehingga sering disebut
(Sumber: https://sumberbelajar.belajar.
kemdikbud.go.id/)
Dapat digambarkan, bahwa akan terjadi pertarungan antara kuman dengan sel darah putih.
Timbulnya nanah pada luka itu merupakan gabungan dari sel darah putih yang mati,
kuman, sel-sel tubuh, dan cairan tubuh.
Leukosit menjadi bagian dari sistem kekebalan tubuh atau imun. Fungsi leukosit
adalah melacak kemudian melawan mikroorganisme atau molekul asing penyebab
penyakit atau infeksi, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit. Sehingga keberadaan
leukosit sangat berkaitan erat dengan sistem kekebalan tubuh. Dalam tubuh, sel darah
putih mempunyai kemampuan fagositosis dan diapedesis. Fagositosis adalah
kemampuan memakan benda asing bagi sel darah putih sehingga leukosit disebut juga
Jika jumlahnya kurang dari standar yaitu < 6000 maka seseorang akan menderita
leukopenia. Jika jumlahnya melebihi dari jumlah normal yaitu > 9000 maka seseorang
akan menderita leukositas. Jika jumlah berlebih hingga 20.000 orang tersebut akan
menderita leukemia (kanker darah). Hal ini karena pembentukan leukosit yang tidak
terkendali.
Sel darah putih secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu granulosit
dan agranulosit. Pengelompokan ini didasarkan pada ada tidaknya butiran pada
sitoplasma di dalam selnya. Granulosit berkembang dari sumsum tulang merah dan
memiliki butiran sitoplasma dengan fungsi yang berbeda. Granulosit terdiri atas tiga
macam sel, yaitu basofil, neutrofil, dan eosinofil. Agranulosit berkembang dari jaringan
limfoid dan tidak memiliki butiran sitoplasma. Agranulosit terdiri atas limfosit dan
monosit.
Jadi, terdapat 5 macam sel darah putih yang bentuk, jumlah dan fungsinya
berbeda. Kelima macam sel darah putih tersebut adalah Neutrofil, eosinofil, basofil,
limfosit, dan monosit. Perhatikan Tabel berikut.
Jenis Leukosit Bentuk Karakteristik dan Fungsi
Granulosit Neutrofil - Disebut sebagai
polymorphonuclear
dikarenakan selnya
memiliki bentuk yang
aneh dan memiliki 3 inti
sel.
- Berfungsi sebagai fagosit
(menyerang patogen).
https://www.google.co.id/ - Berfungsi dalam proses
peradangan
Eosinofil - Mengandung granula
berwarna merah
- Berfungsi melawan
parasit, mencegah alergi,
menghancurkan antigen
antibodi, dan merespon
alergi.
https://id.wikipedia.org/
Limfosit T
https://id.wikipedia.org/wiki/
Limfosit B
https://www.google.co.id/
Ketika kita mengalami luka pada permukaan tubuh, maka tubuh akan
mengeluarkan darah. Terjadinya pendarahan itu disebabkan oleh sobeknya
pembuluh darah. Pada keadaan luka yang ringan, setelah beberapa saat darah
akan berhenti mengalir. Dalam hal ini tubuh kita memiliki keistimewaan
bukan? Pada saat terjadi luka pada permukaan tubuh, komponen darah, yaitu
trombosit akan segera berkumpul mengerumuni bagian yang terluka dan akan
menggumpal sehingga dapat menyumbat dan menutupi luka. Bagaimana hal
tersebut dapat terjadi?
Sebelum itu Yuk kita simak dulu tentang trombosit!
Untuk memahami lebih jelas tentang komponen darah pada manusia, dapat menonton
video pada link https://youtu.be/7D4AMX82Cmk.
Aduh! Sakiittttt
Bagaiman ini berdarah nanti
aku bakalan kehabisan darah!
Bagaimana tubuh memberikan respon jika ada bagian tubuh yang mengalami luka?
Ketika kulit terluka, darah akan mengalir keluar untuk beberapa waktu sebelum
akhirnya berhenti dan mengering. Proses pembekuan darah ini termasuk mekanisme
yang sangat penting dalam tubuh, guna mencegah terjadinya kehilangan darah
berjumlah banyak akibat luka.
Saat terjadi luka atau cedera, pembuluh darah dapat rusak dan terjadilah perdarahan.
Untuk menghentikan perdarahan tersebut, tubuh kita akan mengaktifkan serangkaian proses
pembekuan darah dan penyembuhan luka. Mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan
dinamakan hemostasis. Terdapat beberapa fase penting pada mekanisme ini, di antaranya
fase pembentukan sumbatan oleh platelet (keping darah) dan fase pembekuan darah. Proses
pembekuan darah atau koagulasi adalah proses kompleks, di mana darah membentuk
gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan memulihkan luka, serta menghentikan
pendarahan.
Respon yang diberikan pertama adalah pecahnya trombosit yang mampu
menghasilkan trombokinase kemudian dihasilkan protrombin. Dengan bantuan Ca2+ dan
vitamin K akan membentuk trombin. Kemudian dibentuk fibrinogen yang akan menjadi
benang-benang fibrin dan menutup luka. Alur mekanisme pembekuan darah dalam diagaram
dapat dilihat melalui gambar di bawah.
Leindsteiner juga menemukan aglutinogen yang terdapat pada darah kera, Maccacus
rhesus, sehingga diberi nama aglutinogen rhesus.
1. Golongan darah Rh+, jika di dalam sel darah seseorang terdapat aglutinogen rhesus.
2. Golongan darah Rh–, jika di dalam sel darah seseorang tidak terdapat aglutinogen
rhesus.
Jika seorang ibu yang memiliki golongan darah Rh– kemudian mengandung bayi
dengan golongan darah Rh+, maka sel darah bayi akan rusak dan menyebabkan penyakit
bawaan, yaitu penyakit kuning atau eritroblastosis fetalis.
Untuk lebih jelas tentang penggolongan darah dapat menonton video pada link
https://youtu.be/YN43DPi-o2A.
Dalam tranfusi darah sistem rhesus ini juga harus diperhatikan. Apabila golongan
darah Rh+ maka tidak boleh digunakan sebagai donor untuk golongan darah Rh- , karena bisa
terjadi aglutinasi (penggumpalan).
1. Apa yang terjadi jika orang yang bergolongan darah A mendonorkan darahnya kepada
orang bergolongan darah B? Mengapa demikian?
2. Saat terjatuh kita sering mengalami luka dan mengeluarkan darah. Namun, keluarnya
darah ini tidak berlangsung lama karena dengan cepat darah akan membeku dan
menutupi luka. Coba jelaskan prosesnya!
3. PENUTUP
3.1. Rangkuman
1. Darah terdiri atas plasma darah dan sel darah. Sebagian plasma darah terdiri atas
air dan bahan-bahan yang terlarut, seperti protein, karbohidrat, lemak, hormon,
dan garam-garam mineral.
2. Fungsi plasma darah adalah mengangkut limbah, menjaga keseimbangan cairan
tubuh, membantu proses pembekuan darah, menjaga suhu tubuh, membantu
melawan infeksi, dan menjaga keseimbangan asam dan basa.
3. Sel darah merah (eritrosit) merupakan komponen sel darah yang berperan dalam
pengangkutan O2 ke sel-sel tubuh/sel-sel jaringan tubuh dan mengikat kembali
gas CO2 menuju paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh.
4. Sel darah putih (leukosit) adalah komponen sel darah yang berfungsi melacak
kemudian melawan mikroorganisme atau molekul asing penyebab penyakit atau
infeksi, seperti bakteri, virus, jamur, atau parasite. Sel darah putih secara garis
besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu granulosit dan agranulosit.
5. Keping-keping darah (trombosit) adalah bagian sel-sel darah yang berperan
dalam proses pembekuan darah (aglutinasi).
6. Penggolongan darah sistem AB disusun berdasarkan ada tidaknya molekul
aglutinogen dan aglutinin dalam sel darah. Darah manusia memiliki golongan
darah A, B, AB dan O. Golongan darah O disebut donor universal, sedangkan
golongan darah AB disebut resipien universal.
1. Tobi dan Berlin adalah mahasiswa kedokteran dari universitas kenamaan di Indonesia.
Tobi dan Berlin diminta oleh dosennya untuk melakukan penelitian tentang komposisi
darah pasien yang menderita penyakit yang belum diketahui namanya. Tobi dan
Berlin pun bersama-sama melakukan penelitian.
Dari hasil penelitiannya Tobi berhasil memperoleh 4 citra sel darah sebagai berikut:
Pernyataan yang paling tepat untuk menjelaskan terjadinya perbedaan komposisi sel
darah dari kedua penelitian ini yaitu disebabkan oleh ....
A. reaksi sel terhadap obat-obatan tertentu
B. tidak normalnya produksi sel darah putih
C. berkurangnya asupan oksigen dan zat makanan
D. respon imun terhadap jenis infeksi yang berbeda
E. kadar homeostatis yang berbeda
Doni baru saja mengalami kecelakaan sehingga kehilangan banyak darah sehingga
memerlukan transfusi darah. Golongan darah Doni adalah A. Golongan darah
berdasarkan tabel diatas yang dapat menjadi donor bagi Doni adalah ....
A. I dan II
B. I dan III
C. I dan IV
D. II dan III
E. II dan IV
4. Menurut pendapatmu berdasarkan gambar diatas, apa yang dapat kamu simpulkan?
A. Kedua gambar tersebut membandingkan antar orang yang hidup didataran tinggi
dan rendah
B. Kedua gambar tersebut membandingkan seseorang yang normal dan penderita
thalasemia
C. Kedua gambar tersebut membandingkan seseorang yang normal dan penderita
hemofilia
D. Kedua gambar tersebut membandingkan seseorang yang normal dan penderita
leukimia
E. Kedua gambar tersebut membandingkan antara komponen darah laki-laki dan
perempuan
5. Berdasarkan gambar diatas pada Gambar B, presentase sel darah putih hampir sama
dengan presentasi sel darah merah. Bagaimana dampak hal tersebut pada seseorang
yang mengalami hal demikian?
A. Seseorang yang memiliki komponen darah dengan eritrosit dan leukosit yang
sama akan terlihat lebih putih kulitnya
B. Adanya presentase leukosit yang berlebihan bahkan melebihi eritrosit dalam
darah mengakibatkan fisiologi tubuh seseorang terganggu
C. Normal-normal saja kalau presentase eritrosit dan leukosit didalam tubuh
seseorang sama
D. Kadar leukosit didalam tubuh yang berlebihan sangat baik untuk melawan
penyakit dan dihancurkan oleh leukosit
E. Lebih baik leukosit berlebihan dibandingkan kekurangan leukosit, hal tersebut
bisa mengganggu sistem imun seseorang dan bisa lebih mudah terkena penyakit
6. Dua sampel darah yaitu sampel X dan sampel Y diuji menggunakan serum anti-A dan
serum anti-B. Sampel X saat diuji dengan serum anti-A dan serum anti-B tidak
mengalami penggumpalan. Sementara itu, sampel Y mengalami penggumpalan saat
diuji dengan serum anti-A dan saat diuji dengan serum anti-B tidak mengalami
penggumpalan. Berdasarkan hasil uji tersebut, golongan darah X dan Y secara
berurutan adalah ....
A. A dan B
B. AB dan A
C. AB dan B
D. O dan A
E. O dan B
8. Jumlah penderita anemia di kalangan siswi SMA di Aceh terbilang tinggi, dari 215
siswi SMAN 1 Karang Baru yang diperiksa kadar Hb-nya, 34 di antaranya dinyatakan
positif Anemia. 50 persen dari penderita anemia itu berasal dari keluarga miskin.
Berdasarkan narasi berita diatas, bagaimana kaitannya seseorang siswi yang berasal
dari keluarga miskin dengan rendahnya Hb seseorang?
A. Seseorang yang berasal dari keluarga miskin, biasanya kekurangan asupan zat
makanan bergizi salah satunya dalam pembentukan Hb
B. Kondisi seseorang yang berasal dari keluarga miskin biasanya memiliki banyak
tekanan jiwanya, sehingga bisa menghambat pembentukan Hb
C. Tingkat stres yang seseorang dari keluarga miskin cenderung lebih tinggi, hal ini
bisa menghancurkan Hb darah
D. Tuntutan belajar yang sangat tinggi, sehingga mengakibatkan siswa rata-rata
memiliki anemia karena kelelahan terlalu banyak aktifitas
E. Siswa sering begadang untuk mengerjakan tugas sekolah, sehingga menyebabkan
banyaknya siswa yang lebih mudah tekena penyakit anemia
Skema diatas merupakan proses terjadinya pembekuan darah. Salah satu komponen
yang membantu proses pembekuan darah adalah vitamin K.
Ada sebuah peristiwa di Rumah Sakit Permata Bunda, seorang ibu mengalami
pendarahan hebat setelah melahirkan bayi pertamanya beberapa menit yang lalu.
Khawatir masalah ini akan berdampak buruk terhadap kondisi pasien, tim dokter
dengan sigap segera melakukan pemeriksaan. Hasil diagnosis dokter menyatakan
bahwa tubuhnya Renita mengalami kekurangan vitamin K.
Berdasarkan ilustrasi di atas, apa yang terjadi pada apabila kekurangan vitamin K?
A. Proses pembekuan darah akan cepat
B. Proses pembekuan darah akan terganggu
C. Proses pembekuan darah tidak akan terjadi
D. Proses pembekuan darah terjadi normal
E. Proses pembekuan darah akan membutuhkan lama, dan luka tidak akan sembuh
10. Darah pada dasarnya memiliki sifat cair, akan tetapi apabila darah telah keluar dari
tubuh kemudian dikumpulkan dalam satu wadah maka cairan darah tersebut akan
menggumpal. Penyebab tergumpalnya darah pada udara terbuka atau diluar tubuh
adalah ?
A. Kekurangan cairan dalam darah dapat mengakibatkan perlengketan antar keping
darah atau trombosit sehingga menyebabkan trombosis atau pengentalan darah.
B. Darah yang keluar dari tubuh dan terkena udara bebas mudah menggumpal
dikarenakan terkontami-nasi zat asing seperti bakteri atau virus sehingga darah
menggumpal
C. Darah yang menggumpal walaupun sudah diluar tubuh karena tetap mengalami
mekanisme pembekuan darah oleh trombosit
D. Warna cokelat dan penggumpalan darah yang telah berada diluar tubuh
diakibatkan oleh hancurnya sel darah merah atau eritrosit karena tekanan dari
oksigen yang terlalu tinggi diudara
E. Penyebab menggumpalnya darah tersebut dikarenakan kekurangan sel trombosit
dalam darah karena sel darah merah mudal lisis atau pecah apabila diudara bebas
11. Sebelum tahun 1930-an, transfusi darah umumnya diambil dari donor tertentu.
Biasanya dari salah seorang kerabat pasien dan darah dalam keadaan ”masih hangat”.
Namun dewasa ini, banyak terdapat bank-bank darah yang menyediakan darah yang
telah disimpan. Mengingat bahwa darah mudah menggumpal, bagaimana proses
penyimpanan darah sehingga darah yang telah disimpan tidak menggumpal ?
A. Penyimpanan darah setelah proses donor darah adalah dengan pemisahan bagian
atau komponen darah
B. Darah pada proses penyimpanan agar tidak menggumpal adalah dengan cara
dijaga suhunya
C. Penyimpanan darah pada tansfusi darah adalah dengan menyimpan darah dengan
suhu yang rendah
D. Darah diberikan senyawa tertentu agar darah yang disimpan lebih dari 24 jam
tetap segar
E. Darah yang telah dikumpulkan pada saat donor darah diawetkan dengan
memberikan cairan khusus
12. Sel darah putih memiliki peranan dalam sistem kekebalan tubuh. Salah satunya yaitu
kekebalan yang mampu mengenali dan mengingat patogen spesifik. Misalnya,
seseorang yang pernah terkena penyakit tuberkulosis maka kekebalan tubuh ini pun
sudah mengenali bakteri atau patogen yang bisa menyebabkan penyakit ini sehingga
apabila terdapat bakteri penyebab penyakit tuberkulosis masuk kedalam tubuh lagi,
sel darah putih akan mengenali dan mengingat bahwa bakteri itu penyebab penyakit
tuberkulosis dan akan memakan bakteri tersebut. Terkait dengan kasus diatas, sel
darah putih yang dimaksudkan dalam sistem kekebalan tubuh diatas adalah ?
13. Ani bergolongan darah A mendonorkan darah kepada Herman yang memiliki tipe
golongan darah yang sama. Namun, setelah proses transfusi selesai, darah Herman
menggumpal. Hal ini dapat terjadi dikarenakan ?
A. Pemeriksaan golongan darah dilakukan dengan tidak teliti, sehingga pemeriksaan
nggolongan darah salah
B. Golongan darah diantara keduanya sebenarnya berbeda tetapi kesalahan datang
dari pemeriksa
C. Darah yang ditansfusikan terkontaminasi dengan bakteri sehingga darah bisa
menggumpal
D. Koagulasi yang bisa terjadi pada golongan darah yang sama dikarenakan adanya
perbedaan rhesus
E. Darah menggumpal dikarenakan darah yang satu dengan yang lain tidak cocok
dikarenakan perbedaan aglutinogen
Tabel tersebut merupakan jumlah normal Hb. Berdasarkan tabel diatas, jumlah
normal Hb pada anak-anak serta pada laki-laki dan wanita dewasa berbeda.
Mengapa terdapat perbedaan jumlah normal Hb diantara data-data tersebut ?
A. Tabel diatas merupakan jumlah normal hemoglobin berdasarkan umur dan jenis
kelamin, keduanya merupakan faktor yang mempengaruhi jumlah hemoglobin
B. Tabel diatas merupakan jumlah Hb yang harus dimiliki oleh manusia agar
terhindar dari penyakit anemia yang bisa berbahaya jika tidak diobati
C. Jumlah Hb setiap orang memang berbeda-beda sehingga harus ditentukan
jumlah rata-rata normalnya agar dapat dibedakan dengan penderita anemia
D. Tabel tersebut meyajikan data perbedaan jumlah Hb berdasarkan pola hidup
yang dijalani oleh setiap kalangan masyarakat
E. Tabel yang diatas merupakan jumlah Hb normal orang-orang yang berada
didaratan tinggi dan yang ada didataran rendah
15. Darah tersusun oleh plasma darah dan sel darah. Didalam plasma darah komponen
yang mendominasi adalah air sebanyak 90%. Didaerah padang pasir, dimana suhu
sangat tinggi seseorang rentan mengalami dehidrasi. Adakah kaitannya antara volume
air dalam plasma darah dengan keadaan orang yang mengalami dehidrasi tersebut ?
A. Terdapat kaitan yang sangat erat antara jumlah air dalam plasma darah dengan
seseorang yang mengalami dehidrasi
B. Sedikit sekali kaitannya dehidrasi dengan jumlah air yang terdapat dalam plasma
darah karena keduanya tidak saling berhubungan
C. Tidak ada kaitan antara seseorang yang mengalami dehidrasi dengan jumlah air
dalam plasma darah
D. Jumlah air dalam plasma darah berkaitan dengan sistem sirkulasi, sedangkan
dehidrasi berkaitan dengan sistem pencernaan
E. Kaitan antara jumlah air dalam plasma darah dan dehidrasi adalah keduanya
sama-sama membicarakan tentang air
KUNCI JAWABAN
1. D
2. C
3. D
4. D
5. B
6. D
7. B
8. A
9. E
10. C
11. A
12. A
13. B
14. A
15. A
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2020. ”RPP: Media Video Animasi Motion Graphic Materi Sistem Peredaran
Darah”). http://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/256645-1610498078.pdf.
Anonim. 2021. ”Sel Darah Merah (Eritrosit)”. https://pengajar.co.id/%E2%88%9Asel-darah-
merah-eritrosit/.
Astuti, Novi Puji. 2021. ” Fungsi Sel Darah Putih“. https://www.merdeka.com/jabar/ fungsi-
sel-darah-putih-yang-wajib-diketahui-berikut-jenis-dan-ciri-cirinya-kln.html.
Dwi. 2021. ”Fungsi, Ciri Sel Darah Putih (Leukosit)“. http://umum-pengertian.blogspot.com/
2016/11/fungsi-ciri-jenis-darah-putih-leukosit.html.
Kurniawan, Aris, Idun. 2021. ”Hemoglobin“. https://www.gurupendidikan. co.id/
hemoglobin/.
Lestari, Endang Sri dan Kistinnah, Idun. 2009. ”Biologi: Makhluk Hidup dan Lingkungannya
SMA/MA untuk Kelas XI”. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Setiawan, Parta. 2021. ”Plasma Darah”. https://www.gurupendidikan.co.id/plasma-darah/.
Suwarno. 2009. ”Panduan Pembelajaran Biologi: untuk SMA/MA Kelas XI”. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Tresnaasih, Icih, M.Pd. 2020. “Modul Pembelajaran SMA Biologi Kelas XI: Sistem Sirkulasi
pada Manusia”. Lampung: Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS, dan DIKMEN
SMAN 3 Kuningan.