1
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menganalisis hubungan antara 3.6.1 Menjelaskan karakteristik darah pada manusia
struktur jaringan penyusun organ 3.6.2 Menjelaskan fungsi darah bagi sistem sirkulasi
pada sistem sirkulasi dalam manusia
kaitannya dengan bioproses dan 3.6.3 Menguraikan komponen darah pada manusia
gangguan fungsi yang mungkin 3.6.4 Menguraikan fungsi komponen darah bagi sistem
terjadi pada sistem sirkulasi sirkulasi manusia
manusia
C. Tujuan Pembelajaran
3.6.1.1 Melalui kegiatan pembelajaran sub materi Komponen Darah dengan pendekatan saintifik dan
model pembelajaran Discovery Learning, siswa dapat menjelaskan karakteristik darah pada
manusia dengan benar.
3.6.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran sub materi Komponen Darah dengan pendekatan saintifik dan
model pembelajaran Discovery Learning, siswa dapat menjelaskan fungsi darah bagi sistem
sirkulasi manusia dengan benar.
3.6.3.1 Melalui kegiatan pembelajaran sub materi Komponen Darah dengan pendekatan saintifik dan
model pembelajaran Discovery Learning, siswa dapat menguraikan komponen darah pada
manusia dengan benar.
3.6.4.1 Melalui kegiatan pembelajaran sub materi Komponen Darah dengan pendekatan saintifik dan
model pembelajaran Discovery Learning, siswa dapat menguraikan fungsi komponen darah
bagi sistem sirkulasi manusia dengan benar.
D. Manfaat Pembelajaran
Manfaat yang diharapkan melalui kegiatan pembelajaran ini adalah peserta didik dapat
memahami tentang karakteristik darah, fungsi darah, komponen-komponen darah dan fungsi
komponen darah bagi sistem sirkulasi manusia serta dapat mensyukuri nikmat Tuhan Yang
Maha Esa terhadap kompleksitas ciptaan-Nya dalam kehidupan manusia.
2
PETA KONSEP
Kata Kunci
3
1. Pendahuluan
2.1. Darah
Darah berasal dari bahasa Yunani yaitu hemo- atau hemato- dan haima yang berarti
darah. Darah merupakan cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi
untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Darah)
4
Darah merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel-sel darah, keping darah, dan
matriks yang berbentuk cairan (plasma), darah memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Darah lebih berat dan lebih kental daripada air, berbau khas, dan memiliki pH 7,35 - 7,45.
b) Warna darah bervariasi, merah terang hingga merah tua kebiruan, bergantung pada kadar
oksigen yang dibawa oleh sel darah merah.
c) Volume darah yang beredar didalam tubuh adalah 8% dari berat badan. Orang dewasa yang
sehat memiliki darah sekitar 5 liter. Biasanya volume darah pada laki-laki lebih banyak
daripada wanita. Hal ini tergantung pada ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan
jaringan lemak (adiposa) di dalam tubuh.
(Irnaningtyas, 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)
5
2.2.1. Plasma Darah
Plasma juga mengandung nutrien, gas darah, elektrolit, mineral, hormon, vitamin, dan
zat-zat sisa. Nutrien meliputi asam amino, gula, dan lipid yang diabsorbsi dari saluran
pencernaan. Gas darah meliputi oksigen, karbondioksida, dan nitrogen. Elektrolit plasma
meliputi ion natrium, kalium, magnesium, klorida, kalsium, bikarbonat, fosfat, dan ion sulfat.
(Ethel Sloane. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula)
Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan berbagai ion. Ion-ion yang banyak
terdapat dalam plasma darah adalah Natrium (Na+) dan Klor (Cl-). Ion-ion dan molekul tersebut
akan diedarkan ke seluruh tubuh atau berfungsi untuk membantu peredaran zat-zat lainnya.
Apabila larutan protein yang berada di dalam plasma darah di endapkan dengan sentrifuge (alat
pemutar), akan tertinggal cairan berwarna kuning jernih yang disebut serum. Serum adalah
cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen (komponen untuk proses pembekuan darah).
6
Protein plasma juga mengandung antibodi yang dapat melawan zat/ benda asing yang masuk
ke dalam tubuh. Zat asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen dan dapat memacu
pembentukan antibodi. Antibodi dapat melemahkan penyebab penyakit dengan salah satu cara
berikut :
a) Aglutinasi, terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar berupa antigen
pada permukaannya, misalnya bakteri atau sel-sel darah merah.
b) Presipitasi, terbentuknya molekul yang besar antara antigen yang larut, misalnya racun
tetanus dengan antibodi sehingga berubah menjadi tidak larut dan akan mengendap.
c) Netralisasi, antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-tempat yang toksik dari
agen penyebab penyakit.
d) Lisis, beberapa antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat kadang-kadang mampu
langsung menyerang membran sel agen penyebab penyakit sehingga menyebabkan sel
tersebut rusak.
(Aryulina, 2007. Biologi 2 SMA&MA Kelas XI)
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Kebanyakan sel-sel darah tidak membelah,
melainkan langsung diganti oleh sel-sel baru dari sumsum tulang belakang. Ada tiga macam
sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping-keping darah
(trombosit).
(Endah Safitri. 2014. Sistem Sirkulasi)
a. Karakteristik Eritrosit
7
hemoglobin. Hemoglobin merupakan senyawa protein yang mengandung zat besi. Setiap
eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin yang dapat mengikat oksigen.
(Irnaningtyas,2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)
Sel darah merah tidak memiliki mitokondria dan menghasilkan ATP-nya secara eksklusif
melalui metabolisme anaerobik. Ukuran eritrosit yang kecil (berdiameter ± 12 µm) sesuai
dengan fungsi yang dimilikinya. Agar dapat diangkut, oksigen harus berdifusi melewati
membran plasma sel darah merah. Semakin kecil sel darah merah semakin besar pula total luas
permukaan membran plasma dalam suatu volume darah. Bentuk bikonkaf eritrosit juga turut
menambah luas permukaannya.
(Campbell,2004. Biologi Jilid 3)
b. Jumlah Eritrosit
Jumlah sel darah merah pada laki-laki sehat sekitar 4,2–5,4 juta sel/mm3 darah,
sedangkan pada wanita sehat sekitar 3,8–4,8 juta sel/mm3 darah. Satu tetes darah setara dengan
50 mm3 atau 50 µL (mikroliter). Hematokrit adalah rasio volume eritrosit yang dipisahkan dari
plasma darah dengan menggunakan metode sentrifugasi dibandingkan dengan folume total
darah. Nilai sampel darah dapat dinyatakan dalam persentase. Hematokrit laki-laki 42%–54%,
sedangkan hematokrit perempuan 37%–47%.
(Irnaningtyas,2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)
c. Fungsi Eritrosit
Oksihemoglobin (HbO2) akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh. Setelah sampai di sel-sel
tubuh, terjadi reaksi pelepasan Oksigen oleh Hb sebagai berikut:
8
Eritrosit juga berfungsi untuk membawa karbondioksida (CO2) ke paru-paru.
Hemoglobin berikatan dengan CO2 di bagian asam amino pada globin, sehingga disebut
karbaminohemoglobin. Hanya 20% karbondioksida dalam darah yang terikat pada
karbaminohemoglobin. 80% sisanya berbentuk ion bikarbonat. Pembentukan ion bikarbonat
dipengaruhi oleh enzim anhidrase yang terdapat di dalam eritrosit. Ion bikarbonat berdifusi
keluar dari eritrosit menuju ke plasma.
(Irnaningtyas, 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)
Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih. Selanjutnya darah
beredar ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah. Peningkatan produksi eritrosit dapat
terjadi dalam keadaan, sebagai berikut :
a) Tinggal di dataran tinggi dengan kandungan oksigen yang rendah dalam jangka waktu yang
lama.
b) Gagal jantung yang mengurangi aliran darah ke jaringan.
c) Penyakit paru-paru yang mengurangi absorpsi oksigen oleh darah
d) Kehilangan darah akibat hemoragik (keluarnya darah dari sistem pembuluh darah sebagai
akibat adanya luka atau infeksi, misalnya demam berdarah)
9
Faktor diet (jumlah makanan yang dikonsumsi) yang mempengaruhi produksi eritrosit,
antara lain :
a) Zat Besi yang disimpan di berbagai jaringan terutama hati, penting untuk menyintesis Hb
b) Vitamin, yaitu asam foslat, vitamin C, dan Vitamin B12.
c) Tembaga, bagian esensial dari protein yang mengubah besi feri (Fe3+) menjadi besi fero
(Fe2+).
(Irnaningtyas, 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)
Jika eritrosit telah berada dalam sistem sirkulasi, maka dalam keadaan normal usianya
kurang lebih 120 hari. Eritrosit tidak memiliki inti sel, mitikondria dan retikulum endoplasma,
tetapi enzin sitoplasmanya mampu memproduksi ATP dalam waktu terbatas. Eritrosit yang
lebih tua menjadi lebih rapuh. Jika dinding selnya sangat rapuh, maka eritrosit dapat pecah
dalam perjalanannya melalui pembuluh darah yang sempit. Sebagian besar eritrosit pecah di
dalam limfa karena terjepit sewaktu melewati pulpa merah limfa. Hemoglobin yang terlepas
dari eritrosit difagositosis dan dicernakan oleh sel-sel makrofag terutama yang terdapat dalam
limfa, hati (sel-sel Kupffer) dan sumsum tulang. Hemoglobin di ubah menjadi zat warna
empedu atau bilirubin, yang kemudian di tampung dalam kantong empedu. Bilirubin ini
berfungsi sebagai sipemberi warna pada feses. Zat besi yang terdapat pada hemoglobin
kemudian dilepas dan digunakan untuk membentuk sel darah merah baru.
(http://zonabawah.blogspot.co.id/2011/04/proses-pembentukan-dan-penguraian.html)
10
2.2.2.2. Sel Darah Putih (Leukosit)
a. Karakteristik Leukosit
11
b. Jenis Leukosit
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma, leukosit dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu leukosit granulosit dan leukosit agranulosit.
1. Leukosit Granulosit
Berdasarkan warna granulosit setelah diberi pewarna Wright, leukosit granulosit dapat
dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Neutrofil, jenis sel darah putih yang terbanyak di dalam
tubuh yakni sekitar 60%. Berdiameter 9 µm - 12 µm,
memiliki granula kecil berwarna merah muda, dan
memiliki nukleus dengan 3-5 lobus yang dihubungkan
oleh benang-benang kromatin tipis. Neutrofil berfungsi Sumber : http://hisham.id/2015/05/fungsi-
leukosit-sel-darah-putih.html
sebagai fagosit yang sangat aktif untuk menyerang dan
Gambar 6. Neutrofil
menghancurkan bakteri, virus, dan agen penyebab
cedera lainnya.
b. Eosinofil, berjumlah 1% - 3% dari jumlah sel darah
putih. Eosinofil berdiameter 12 µm - 15 µm, memiliki
granula yang kasar dan besar berwarna jingga
kemerahan, dan memiliki nukleus dengan 2 lobus.
Eosinofil berfungsi sebagai fagosit yang lemah dan
Sumber : http://hisham.id/2015/05/fungsi-
berperan dalam pembuangan racun penyebab radang leukosit-sel-darah-putih.html
Gambar 7. Eosinofil
pada jaringan yang cedera.
c. Basofil, berjumlah kurang dari 1% dari jumlah sel darah
putih. Basofil berdiameter 12 µm - 15 µm, bergranula
besar, tidak beraturan, berwarna keunguan hingga
hitam, dan memiliki nukleus berbentuk seperti huruf S.
Basofil mengandung histamin yang berfungsi untuk
Sumber : http://hisham.id/2015/05/fungsi-
meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan leukosit-sel-darah-putih.html
antikoagulan heparin untuk membantu mencegah Gambar 8. Basofil
12
2. Leukosit Agranulosit
Agranulosit dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Limfosit, berjumlah 30% dari jumlah sel darah putih.
Sebagian besar limfoosit ditemukan di jaringan limfa,
berumur hingga beberapa tahun. Struktur limfosit memiliki
nukleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan
tipis sitoplasma, dengan ukuran yang bervariasi (5 µm - 15
µm). Limfosit berasal dari sel-sel batang di sumsum merah
Sumber : https://mediskus.com/dasar/
tulang, kemudian melanjutkan diferensiasi dan poliferasi di leukosit-sel-darah-putih
Gambar 9. Limfosit
dalam organ lain. Limfosit berfungsi dalam reaksi
imunologis (kekebalan tubuh). Terdapat 2 jenis limfosit,
yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit B, memproduksi antibodi untuk merespons antigen
tertentu. Limfosit T, tidak memproduksi antibodi. Limfosit T mengenali dan melakukan
interaksi dengan antigen melalui protein reseptor di permukaan sel. Limfosit T
memproduksi zat aktif limfokin untuk mebantu limfosit B dalam merespons antigen,
membunuh sel-sel asing dan mengatur respons imun.
b) Monosit, berjumlah 3% - 8% dari jumlah sel darah putih.
Monosit merupakan sel darah terbesar, berdiameter 12 µm
- 18 µm, dan memiliki nukleus besar berbentuk seperti telur
atau ginjal yang dikelilingi oleh sitoplasma berwarna biru
keabuan pucat. Monosit berfungsi sebagai fagosit yang
sangat aktif dan bermigrasi melalui pembuluh darah Sumber : https://mediskus.com/dasar/
leukosit-sel-darah-putih
menjadi histiosit (makrofag) yang berumur panjang di
Gambar 10. Monosit
dalam jaringan.
(Irnaningtyas,2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)
13
2.2.2.3. Keping-Keping Darah (Trombosit)
a. Karakteristik Trombosit
Trombosit merupakan fragmen sel, tidak
bernukleus, berasal dari megakariosit yang sangat
besar di dalam sumsum tulang. Trombosit berjumlah
150.000 - 400.000 butir sel/mm3 darah, berbentuk
tidak beraturan dengan ukuran setengah dari sel darah
merah atau berdiameter 2 µm – 4 µm, tidak berwarna,
dan mudah pecah jika disentuh benda kasar.
Sitoplasma trombosit terbungkus oleh membran
plasma, mengandung berbagai jenis granula yang
berperan dalam proses pembekuan darah. Trombosit
Sumber : http://www.pengertianahli.com/2014/09/
merupakan struktur yang sangat aktif, di dalam darah pengertian-trombosit-dan-fungsi.html
berumur 5 – 9 hari. Trombosit yang sudah tua diambil Gambar 11. Trombosit
oleh makrofag di hati dan limfa pada saat darah
melewati organ tersebut.
(Istamar Syamsuri.2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI Semester 1)
b. Fungsi Trombosit
Trombosit berfungsi dalam hemostatis (penghentian pendarahan), perbaikan pembuluh
darah yang robek, dan pembekuan darah. Jika pembuluh darah terpotong, trombosit pada sisi
yang rusak akan melepaskan serotinin dan prostaglandin, yang menyebabkan otot polos
pembuluh darah berkontriksi (mengerut) sehingga terjadi penyempitan ukuran lubang
pembuluh darah, yang akan mengurangi kehilangna darah. Trombosit akan membengkak,
menjadi lengket dan menempel pada serabut kolagen dinding pembuluh darah yang rusak
untuk membentuk sumbat trombosit, sehingga dapat mengurangi pendarahan sampai proses
pembekuan darah terbentuk.
14
Gambar 12. Proses Pembekuan Darah
Proses pembekuan darah dimulai ketika endotelium pembuluh darah rusak dan jaringan
ikat pada dinding pembuluh tersebut tersebut terpapar ke darah. Trombosit menempel ke serat
kolagen dalam jaringan ikat tersebut dan mengeluarkan zat yang membuat trombosit yang
saling berdekatan menjadi lengket. Trombosit membentuk sumbat yang memberikan
perlindungan darurat sehingga tidak terjadi kehilangan darah. Penutup tersebut diperkuat oleh
gumpalan fibrin ketika kerusakan pembuluh semakin parah. Fibrin dibentuk melalui proses
yang bertahap : Faktor penggumpalan yang dibebaskan dari trombosit yang mengumpul atau
sel-sel yang rusak bercampur dengan faktor penggumpalan dalam plasma, dan membentuk
aktivator yang mengubah sejenis protein plasma yang disebut protrombin ke bentuk aktifnya,
yaitu trombin. Kalsium dan vitamin K merupakan dua di antara banyak faktor plasma yang
diperlukan pada tahap tersebut. Trombin itu sendiri adalah sejenis enzim yang mengkatalisis
tahapan akhir proses penggumpalan itu, yaitu pengubahan fibrinogen menjadi fibrin. Benang
fibrin kemudian saling menjalin menjadi suatu lempengan. Sel darah merah terjerat dalam
gumpalan fibrin (SEM yang di diwarnai).
15
CONTOH SOAL
1. Yang bukan karakteristik darah adalah … . C. Air, serum, zat organik, dan eritrosit
A. Darah lebih berat dan lebih kental D. Serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat
daripada air organik
B. memiliki pH 7,35-7,45 E. Serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat
organik
C. Volume darah yang beredar di dalam
4. Hemoglobin sebagai senyawa protein penyusun
tubuh adalah 8% dari berat badan
eritrosit mempunyai kemampuan mengikat… .
D. Warna darah bergantung pada kadar
A. O2 D. O2 dan CO
oksigen yang dibawa oleh sel darah B. O2 dan zat lemas E. O2, CO2 dan CO
merah C. O2dan CO2
E. Warna darah yang disebabkan oleh Hb
pada plasma 5. Neutrofil merupakan zat sel darah putih yang
bersifat fagositosis. Berdasarkan sifat tersebut
2. Salah satu fungsi darah pada manusia adalah fungsi khusus neutrofil adalah … .
untuk mengangkut … . A. Melawan antigen dan menghancurkan
A. Oksigen dari jaringan tubuh ke paru-paru bakteri
B. CO2 dari paru-paru ke seluruh jaringan B. Mencerna bakteri dan mengangkut CO2
tubuh C. Mencegah pembekuan darah dan
C. Hormon dari kelenjar endokrin ke bagian memakan kuman
tubuh tertentu D. Menghancurkan bakteri dari jaringan
D. Sari makanan dari jaringan tubuh ke jonjot epitel
E. Sampah ekskresi dari ginjal ke seluruh E. Mengangkut sisa hancuran benda asing ke
tubuh limfa
E. Memindahkan pemukiman penduduk
3. Komponen darah yang dijumpai di dalam
plasma, antara lain … .
A. Air, serum, zat organik, dan zat anorganik
B. Air, serum, leukosit, dan zat organik
Kunci Jawaban
1. E
2. A
3. A
4. C
5. A
16
RANGKUMAN
1. Darah merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel-sel darah, keping darah, dan
matriks yang berbentuk cairan (plasma).
2. Darah manusia tersusun atas plasma darah dan butiran darah. Plasma darah tersusun atas
air, protein, hormon, mineral. Butiran darah terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit.
3. Darah berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh;
mengangkut sisa-sisa metabolisme; mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit;
menjaga stabilitas suhu tubuh; mengedarkan hormon untuk membantu proses fisiologis;
menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan.
4. Plasma darah adalah cairan yang berwarna kuning jernih yang unsur pokoknya sama
dengan sitoplasma, mengandung 90% air dan 7% protein plasma.
5. Eritrosit diproduksi oleh sumsum merah tulang pipih, bentuknya pipih bikonkaf, tidak
berinti, dan mengandung hemoglobin.
6. Leukosit tidak berwarna, bening, bentuk tidak tetap, berfungsi memakan bibit penyakit
dan membentuk antibodi.
7. Trombosit atau keping darah berukuran kecil, mengandung enzim trombokinase, berfungsi
untuk pembekuan darah.
8. Proses pembekuan darah : Jika terdapat luka, trombosit akan pecah dan mengeluarkan
enzim trombokinase. Enzim trombokinase (dipengaruh ion kalsium) mengubah
protrombin menjadi trombin. Trombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang
fibrin yang menyebabkan darah membeku sehingga luka tertutup dan darah berhenti
keluar.
17
GLOSARIUM
18
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina Diah, Muslim Choirul. 2007. Biologi 2 SMA & MA Kelas XI. Jakarta : Esis Erlangga
Campbell, Reece Mitcheli. 2004. Biologi Jilid 3 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Superagus, Dedi. 2011. Proses Pembentukan dan Penguraian Eritrosit (Sel Darah Merah).
http://zonabawah.blogspot.co.id/2011/04/proses-pembentukan-dan-penguraian.html
diakses pada tanggal 02 April 2018
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA & MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XI Semester I. Jakarta : Penerbit
Erlangga
19