Anda di halaman 1dari 19

BAHAN AJAR BIOLOGI

Satuan Pendidikan : SMA Swasta Santo petrus sidikalang


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI / 1
Materi Pokok : Sistem Sirkulasi Pada Manusia
Sub Materi : Komponen Darah

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1 dan KI 2
Menumbuhkan kesadaran akan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan mensyukuri
karunia Nya, perilaku disiplin, jujur, aktif, responsif, santun, bertanggungjawab, dan
kerjasama.
KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan Mengolah, menalar, menyaji, dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, mencipta dalam ranah konkret dan ranah
konseptual,prosedural, dan metakognitif abstrak terkait dengan pengembangan
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang dari yang dipelajarinya di sekolah secara
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, mandiri serta bertindak secara efektif
dan humaniora dengan wawasan dan kreatif, dan mampu menggunakan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan metoda sesuai kaidah keilmuan.
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

1
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menganalisis hubungan antara 3.6.1 Menjelaskan karakteristik darah pada manusia
struktur jaringan penyusun organ 3.6.2 Menjelaskan fungsi darah bagi sistem sirkulasi
pada sistem sirkulasi dalam manusia
kaitannya dengan bioproses dan 3.6.3 Menguraikan komponen darah pada manusia
gangguan fungsi yang mungkin 3.6.4 Menguraikan fungsi komponen darah bagi sistem
terjadi pada sistem sirkulasi sirkulasi manusia
manusia

C. Tujuan Pembelajaran
3.6.1.1 Melalui kegiatan pembelajaran sub materi Komponen Darah dengan pendekatan saintifik dan
model pembelajaran Discovery Learning, siswa dapat menjelaskan karakteristik darah pada
manusia dengan benar.
3.6.2.1 Melalui kegiatan pembelajaran sub materi Komponen Darah dengan pendekatan saintifik dan
model pembelajaran Discovery Learning, siswa dapat menjelaskan fungsi darah bagi sistem
sirkulasi manusia dengan benar.
3.6.3.1 Melalui kegiatan pembelajaran sub materi Komponen Darah dengan pendekatan saintifik dan
model pembelajaran Discovery Learning, siswa dapat menguraikan komponen darah pada
manusia dengan benar.
3.6.4.1 Melalui kegiatan pembelajaran sub materi Komponen Darah dengan pendekatan saintifik dan
model pembelajaran Discovery Learning, siswa dapat menguraikan fungsi komponen darah
bagi sistem sirkulasi manusia dengan benar.

D. Manfaat Pembelajaran
Manfaat yang diharapkan melalui kegiatan pembelajaran ini adalah peserta didik dapat
memahami tentang karakteristik darah, fungsi darah, komponen-komponen darah dan fungsi
komponen darah bagi sistem sirkulasi manusia serta dapat mensyukuri nikmat Tuhan Yang
Maha Esa terhadap kompleksitas ciptaan-Nya dalam kehidupan manusia.

2
PETA KONSEP

terdiri atas : terdiri atas :

Kata Kunci

Antibodi Eritrosit Leukosit


Antigen Fagositosis Trombosit
Aglutinin Fibrinogen

3
1. Pendahuluan

D alam kehidupan sehari-hari,


apabila kita menyebut darah,
identik dengan warna merah. Padahal warna
merah pada darah tidak selalu tetap.
Terkadang darah cenderung berwarna merah
tua, namun terkadang berwarna merah muda.
Apakah yang menyebabkan warna darah
menjadi demikian? Pernahkah kamu
memperhatikan seekor ayam yang sedang
disembelih? Darah yang keluar dari ayam
yang sedang disembelih berwarna merah
muda dan cair. Setelah dibiarkan beberapa
saat, darah tersebut akan berwarna merah tua.
Beberapa lama kemudian darah akan Sumber : http://www.kesehatan.co/cara-menghentikan-
pendarahan/
membeku dan berwarna merah kehitam-
Gambar 1. Jari berdarah
hitaman. Apa yang menyebabkan darah dapat
berwarna merah tua?

2. Pengertian Darah dan Komponen Darah

2.1. Darah

Darah berasal dari bahasa Yunani yaitu hemo- atau hemato- dan haima yang berarti
darah. Darah merupakan cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang berfungsi
untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau
bakteri.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Darah)

4
Darah merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel-sel darah, keping darah, dan
matriks yang berbentuk cairan (plasma), darah memiliki karakteristik sebagai berikut :
a) Darah lebih berat dan lebih kental daripada air, berbau khas, dan memiliki pH 7,35 - 7,45.
b) Warna darah bervariasi, merah terang hingga merah tua kebiruan, bergantung pada kadar
oksigen yang dibawa oleh sel darah merah.
c) Volume darah yang beredar didalam tubuh adalah 8% dari berat badan. Orang dewasa yang
sehat memiliki darah sekitar 5 liter. Biasanya volume darah pada laki-laki lebih banyak
daripada wanita. Hal ini tergantung pada ukuran tubuh dan berbanding terbalik dengan
jaringan lemak (adiposa) di dalam tubuh.
(Irnaningtyas, 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)

Secara umum fungsi darah adalah :


a) Mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengangkut sisa-sisa
metabolisme.
b) Mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit.
c) Mengedarkan hormon untuk membantu proses fisiologis.
d) Menjaga stabilitas suhu tubuh.
e) Menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan.
(Aryulina, 2007. Biologi 2 SMA&MA Kelas XI)

2.2. Komponen Darah

Komponen penyusun darah, yaitu plasma


darah, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit).
Komposisi plasma darah sekitar 55% sedangkan
sel-sel darah dan keping darah sekitar 45%. Sel
darah dan keping darah lebih berat dibandingkan
plasma darah, sehingga komponen tersebut
dapat dipisahkan melalui teknik sentrifugasi
(metode yang digunakan untuk mempercepat Sumber : https://id.pinterest.com/pin/217228382
001459284/
proses pengendapan partikel-partikel).
Gambar 2. Komponen Darah

(Irnaningtyas, 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)

5
2.2.1. Plasma Darah

P lasma darah adalah cairan


berwarna kuning jernih yang unsur
yang

pokoknya sama dengan sitoplasma. Plasma darah


terkandung 90% air serta mengandung campuran
kompleks zat organik dan anorganik. Protein
Plasma mencapai 7% plasma dan merupakan satu-
satunya unsur pokok plasma yang tidak dapat
menembus membran kapilar untuk mencapai sel.
Sumber: http://www.analiskesehatanatlm.com/
2011/11/plasma-darah.html

Gambar 3. Komponen Darah

Ada tiga jenis protein plasma yang utama, yaitu :


1. Albumin adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55-60%, tetapi ukurannya paling
kecil. Albumin disintesis dalam hati dan bertanggung jawab untuk tekanan osmotik koloid
darah.
2. Globulin membentuk sekitar 30% protein plasma. Globulin terbagi menjadi alfa gloulin,
beta globulin dan gamma globulin. Alfa dan Beta globulin disintesis disintesis di hati,
dengan fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid, beberapa hormon, berbagai substrat,
dan zat penting tubuh lainnya. Gamma globulin (imunoglobulin) adalah antibodi.
3. Fibrinogen membentuk 4% protein plasma.

Plasma juga mengandung nutrien, gas darah, elektrolit, mineral, hormon, vitamin, dan
zat-zat sisa. Nutrien meliputi asam amino, gula, dan lipid yang diabsorbsi dari saluran
pencernaan. Gas darah meliputi oksigen, karbondioksida, dan nitrogen. Elektrolit plasma
meliputi ion natrium, kalium, magnesium, klorida, kalsium, bikarbonat, fosfat, dan ion sulfat.
(Ethel Sloane. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula)

Dalam plasma darah terlarut molekul-molekul dan berbagai ion. Ion-ion yang banyak
terdapat dalam plasma darah adalah Natrium (Na+) dan Klor (Cl-). Ion-ion dan molekul tersebut
akan diedarkan ke seluruh tubuh atau berfungsi untuk membantu peredaran zat-zat lainnya.
Apabila larutan protein yang berada di dalam plasma darah di endapkan dengan sentrifuge (alat
pemutar), akan tertinggal cairan berwarna kuning jernih yang disebut serum. Serum adalah
cairan darah yang tidak mengandung fibrinogen (komponen untuk proses pembekuan darah).

6
Protein plasma juga mengandung antibodi yang dapat melawan zat/ benda asing yang masuk
ke dalam tubuh. Zat asing yang masuk ke dalam tubuh disebut antigen dan dapat memacu
pembentukan antibodi. Antibodi dapat melemahkan penyebab penyakit dengan salah satu cara
berikut :
a) Aglutinasi, terbentuknya gumpalan-gumpalan yang terdiri dari struktur besar berupa antigen
pada permukaannya, misalnya bakteri atau sel-sel darah merah.
b) Presipitasi, terbentuknya molekul yang besar antara antigen yang larut, misalnya racun
tetanus dengan antibodi sehingga berubah menjadi tidak larut dan akan mengendap.
c) Netralisasi, antibodi yang bersifat antigenik akan menutupi tempat-tempat yang toksik dari
agen penyebab penyakit.
d) Lisis, beberapa antibodi yang bersifat antigenik yang sangat kuat kadang-kadang mampu
langsung menyerang membran sel agen penyebab penyakit sehingga menyebabkan sel
tersebut rusak.
(Aryulina, 2007. Biologi 2 SMA&MA Kelas XI)

2.2.2. Sel-Sel Darah

Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Kebanyakan sel-sel darah tidak membelah,
melainkan langsung diganti oleh sel-sel baru dari sumsum tulang belakang. Ada tiga macam
sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), keping-keping darah
(trombosit).
(Endah Safitri. 2014. Sistem Sirkulasi)

2.2.2.1. Sel Darah Merah (Eritrosit)

a. Karakteristik Eritrosit

Sel darah merah atau yang di kenal juga


dengan eritrosit memiliki bentuk bulat pipih,
bagian tengahnya cekung (bikonkaf) dan tidak
berinti. Berdiameter 7,65 µm, dan dibungkus oleh
membran sel dengan permeabilitas yang tinggi.
Membran sel darah merah juga bersifat elastis dan
fleksibel, sehingga memungkinkan sel dapat Sumber : http://pramita.co.id/index.php/component
/content/featured?id=featured&start=50)
menembus kapiler (pembuluh darah terkecil).
Gambar 4. Sel Darah Merah (Eritrosit)
Eritrosit berwarna merah dikarenakan mengandung

7
hemoglobin. Hemoglobin merupakan senyawa protein yang mengandung zat besi. Setiap
eritrosit mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin yang dapat mengikat oksigen.
(Irnaningtyas,2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)

Sel darah merah tidak memiliki mitokondria dan menghasilkan ATP-nya secara eksklusif
melalui metabolisme anaerobik. Ukuran eritrosit yang kecil (berdiameter ± 12 µm) sesuai
dengan fungsi yang dimilikinya. Agar dapat diangkut, oksigen harus berdifusi melewati
membran plasma sel darah merah. Semakin kecil sel darah merah semakin besar pula total luas
permukaan membran plasma dalam suatu volume darah. Bentuk bikonkaf eritrosit juga turut
menambah luas permukaannya.
(Campbell,2004. Biologi Jilid 3)

b. Jumlah Eritrosit

Jumlah sel darah merah pada laki-laki sehat sekitar 4,2–5,4 juta sel/mm3 darah,
sedangkan pada wanita sehat sekitar 3,8–4,8 juta sel/mm3 darah. Satu tetes darah setara dengan
50 mm3 atau 50 µL (mikroliter). Hematokrit adalah rasio volume eritrosit yang dipisahkan dari
plasma darah dengan menggunakan metode sentrifugasi dibandingkan dengan folume total
darah. Nilai sampel darah dapat dinyatakan dalam persentase. Hematokrit laki-laki 42%–54%,
sedangkan hematokrit perempuan 37%–47%.
(Irnaningtyas,2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)

c. Fungsi Eritrosit

Eritrosit berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan


oksigen oleh hemoglobin. Proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin di dalam paru-paru
dapat dilihat sebagai berikut:

2Hb2 (Hemoglobin) + 4O2 (Oksigen) ➔ 4HbO2 (Oksihemoglobin)

Oksihemoglobin (HbO2) akan beredar ke seluruh sel-sel tubuh. Setelah sampai di sel-sel
tubuh, terjadi reaksi pelepasan Oksigen oleh Hb sebagai berikut:

4HbO2 (Oksihemoglobin) ➔ 2Hb2 (Hemoglobin) + 4O2 (Oksigen)

(Istamar Syamsuri, 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI Semester 1)

8
Eritrosit juga berfungsi untuk membawa karbondioksida (CO2) ke paru-paru.
Hemoglobin berikatan dengan CO2 di bagian asam amino pada globin, sehingga disebut
karbaminohemoglobin. Hanya 20% karbondioksida dalam darah yang terikat pada
karbaminohemoglobin. 80% sisanya berbentuk ion bikarbonat. Pembentukan ion bikarbonat
dipengaruhi oleh enzim anhidrase yang terdapat di dalam eritrosit. Ion bikarbonat berdifusi
keluar dari eritrosit menuju ke plasma.
(Irnaningtyas, 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)

d. Pengaturan Produksi Eritrosit

Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Eritropoiesis terjadi di sumsum tulang.


Pembentukannya diatur oleh suatu hormon glikoprotein yang disebut dengan eritropoietin. Sel
pertama yang diketahui sebagai rangkaian pembentukan eritrosit disebut proeritroblas.
Proeritroblas kemudian akan membelah beberapa kali. Sel-sel baru dari generasi pertama
disebut sebagai basofil eritroblas sebab dapat dicat dengan zat warna basa. Sel-sel ini
mengandung sedikit sekali hemoglobin. Pada tahap berikutnya akan mulai terbentuk cukup
hemoglobin yang disebut polikromatofil eritroblas. Sesudah terjadi pembelahan berikutnya,
maka akan terbentuk lebih banyak lagi hemoglobin. Sel-sel ini disebut ortokromatik eritroblas
dimana warnanya menjadi merah. Jika sitoplasma dari sel-sel ini sudah dipenuhi oleh
hemoglobin sehingga mencapai konsentrasi lebih kurang 34%, nukleus akan memadat sampai
ukurannya menjadi kecil dan terdorong dari sel. Sel-sel ini disebut retikulosit. Retikulosit
berkembang menjadi eritrosit dalam satu sampai dua hari setelah dilepaskan dari sumsum
tulang.
(Aryulina, 2007. Biologi 2 SMA&MA Kelas XI)

Sel darah merah dibentuk di dalam sumsum merah tulang pipih. Selanjutnya darah
beredar ke seluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah. Peningkatan produksi eritrosit dapat
terjadi dalam keadaan, sebagai berikut :
a) Tinggal di dataran tinggi dengan kandungan oksigen yang rendah dalam jangka waktu yang
lama.
b) Gagal jantung yang mengurangi aliran darah ke jaringan.
c) Penyakit paru-paru yang mengurangi absorpsi oksigen oleh darah
d) Kehilangan darah akibat hemoragik (keluarnya darah dari sistem pembuluh darah sebagai
akibat adanya luka atau infeksi, misalnya demam berdarah)

9
Faktor diet (jumlah makanan yang dikonsumsi) yang mempengaruhi produksi eritrosit,
antara lain :
a) Zat Besi yang disimpan di berbagai jaringan terutama hati, penting untuk menyintesis Hb
b) Vitamin, yaitu asam foslat, vitamin C, dan Vitamin B12.
c) Tembaga, bagian esensial dari protein yang mengubah besi feri (Fe3+) menjadi besi fero
(Fe2+).
(Irnaningtyas, 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)

e. Umur dan Destruksi Eritrosit

Jika eritrosit telah berada dalam sistem sirkulasi, maka dalam keadaan normal usianya
kurang lebih 120 hari. Eritrosit tidak memiliki inti sel, mitikondria dan retikulum endoplasma,
tetapi enzin sitoplasmanya mampu memproduksi ATP dalam waktu terbatas. Eritrosit yang
lebih tua menjadi lebih rapuh. Jika dinding selnya sangat rapuh, maka eritrosit dapat pecah
dalam perjalanannya melalui pembuluh darah yang sempit. Sebagian besar eritrosit pecah di
dalam limfa karena terjepit sewaktu melewati pulpa merah limfa. Hemoglobin yang terlepas
dari eritrosit difagositosis dan dicernakan oleh sel-sel makrofag terutama yang terdapat dalam
limfa, hati (sel-sel Kupffer) dan sumsum tulang. Hemoglobin di ubah menjadi zat warna
empedu atau bilirubin, yang kemudian di tampung dalam kantong empedu. Bilirubin ini
berfungsi sebagai sipemberi warna pada feses. Zat besi yang terdapat pada hemoglobin
kemudian dilepas dan digunakan untuk membentuk sel darah merah baru.
(http://zonabawah.blogspot.co.id/2011/04/proses-pembentukan-dan-penguraian.html)

10
2.2.2.2. Sel Darah Putih (Leukosit)

a. Karakteristik Leukosit

Leukosit memiliki sebuah nukleus, tidak


berwarna (bening), dan menunjukkan gerakan
amuboid. Jumlah normal leukosit di dalam darah
manusia sekitar 5000-10.000 sel/mm3 darah.
Infeksi atau kerusakan jaringan dapat
menyebabkan peningkatan jumlah total leukosit.
Leukosit lebih banyak beraktivitas di dalam
jaringan, bukan di dalam pembuluh darah.
Leukosit berfungsi untuk melindungi tubuh
terhadap benda asing, virus, dan bakteri. Setelah
diproduksi di sumsum merah tulang maupun
sumsum kuning tulang, leukosit bertahan di dalam
sirkulasi darah hanya 1 hari sebelum masuk ke
Sumber : http://simplenews05.blogspot.co.id/
2015/08/pembagian-jenis-sel-darah- jaringan. Leukosit di dalam jaringan mampu
putih-leukosit.html
bertahan selama beberapa hari hingga beberapa
Gambar 5. Sel Darah Putih (Leukosit)
bulan tergantung pada jenis leukositnya.

Leukosit memiliki sifat sebagai berikut :


a. Diapedesis, mampu keluar menembus pori-pori membran kapiler menuju ke jaringan
b. Bergerak ameboid, mampu bergerak seperti Amoeba sehingga sel menjadi lebih panjang
hingga mencapai tiga kali panjang sel awal dalam waktu satu menit
c. Kemotaksis, pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak menyebabkan leukosit obergerak
mendekati (kemotaksis positif) atau menjauhi (kemotaksis negatif) sumber zat.
d. Fagositosis, mampu menelan mikroorganisme, benda asing, dan sel-sel darah merah yang
sudah tua atau rusak.

11
b. Jenis Leukosit

Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma, leukosit dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu leukosit granulosit dan leukosit agranulosit.
1. Leukosit Granulosit
Berdasarkan warna granulosit setelah diberi pewarna Wright, leukosit granulosit dapat
dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
a. Neutrofil, jenis sel darah putih yang terbanyak di dalam
tubuh yakni sekitar 60%. Berdiameter 9 µm - 12 µm,
memiliki granula kecil berwarna merah muda, dan
memiliki nukleus dengan 3-5 lobus yang dihubungkan
oleh benang-benang kromatin tipis. Neutrofil berfungsi Sumber : http://hisham.id/2015/05/fungsi-
leukosit-sel-darah-putih.html
sebagai fagosit yang sangat aktif untuk menyerang dan
Gambar 6. Neutrofil
menghancurkan bakteri, virus, dan agen penyebab
cedera lainnya.
b. Eosinofil, berjumlah 1% - 3% dari jumlah sel darah
putih. Eosinofil berdiameter 12 µm - 15 µm, memiliki
granula yang kasar dan besar berwarna jingga
kemerahan, dan memiliki nukleus dengan 2 lobus.
Eosinofil berfungsi sebagai fagosit yang lemah dan
Sumber : http://hisham.id/2015/05/fungsi-
berperan dalam pembuangan racun penyebab radang leukosit-sel-darah-putih.html
Gambar 7. Eosinofil
pada jaringan yang cedera.
c. Basofil, berjumlah kurang dari 1% dari jumlah sel darah
putih. Basofil berdiameter 12 µm - 15 µm, bergranula
besar, tidak beraturan, berwarna keunguan hingga
hitam, dan memiliki nukleus berbentuk seperti huruf S.
Basofil mengandung histamin yang berfungsi untuk
Sumber : http://hisham.id/2015/05/fungsi-
meningkatkan aliran darah ke jaringan yang cedera dan leukosit-sel-darah-putih.html
antikoagulan heparin untuk membantu mencegah Gambar 8. Basofil

penggumpalan darah intravaskuler. Histamin adalah


senyawa yang dikeluarkan oleh sel mast dan basofil
sebagai reaksi terhadap antigen, senyawa kimia, dan
kerusakan jaringan.
(Irnaningtyas, 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)

12
2. Leukosit Agranulosit
Agranulosit dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Limfosit, berjumlah 30% dari jumlah sel darah putih.
Sebagian besar limfoosit ditemukan di jaringan limfa,
berumur hingga beberapa tahun. Struktur limfosit memiliki
nukleus bulat berwarna biru gelap yang dikelilingi lapisan
tipis sitoplasma, dengan ukuran yang bervariasi (5 µm - 15
µm). Limfosit berasal dari sel-sel batang di sumsum merah
Sumber : https://mediskus.com/dasar/
tulang, kemudian melanjutkan diferensiasi dan poliferasi di leukosit-sel-darah-putih
Gambar 9. Limfosit
dalam organ lain. Limfosit berfungsi dalam reaksi
imunologis (kekebalan tubuh). Terdapat 2 jenis limfosit,
yaitu limfosit B dan limfosit T. Limfosit B, memproduksi antibodi untuk merespons antigen
tertentu. Limfosit T, tidak memproduksi antibodi. Limfosit T mengenali dan melakukan
interaksi dengan antigen melalui protein reseptor di permukaan sel. Limfosit T
memproduksi zat aktif limfokin untuk mebantu limfosit B dalam merespons antigen,
membunuh sel-sel asing dan mengatur respons imun.
b) Monosit, berjumlah 3% - 8% dari jumlah sel darah putih.
Monosit merupakan sel darah terbesar, berdiameter 12 µm
- 18 µm, dan memiliki nukleus besar berbentuk seperti telur
atau ginjal yang dikelilingi oleh sitoplasma berwarna biru
keabuan pucat. Monosit berfungsi sebagai fagosit yang
sangat aktif dan bermigrasi melalui pembuluh darah Sumber : https://mediskus.com/dasar/
leukosit-sel-darah-putih
menjadi histiosit (makrofag) yang berumur panjang di
Gambar 10. Monosit
dalam jaringan.
(Irnaningtyas,2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI)

13
2.2.2.3. Keping-Keping Darah (Trombosit)

a. Karakteristik Trombosit
Trombosit merupakan fragmen sel, tidak
bernukleus, berasal dari megakariosit yang sangat
besar di dalam sumsum tulang. Trombosit berjumlah
150.000 - 400.000 butir sel/mm3 darah, berbentuk
tidak beraturan dengan ukuran setengah dari sel darah
merah atau berdiameter 2 µm – 4 µm, tidak berwarna,
dan mudah pecah jika disentuh benda kasar.
Sitoplasma trombosit terbungkus oleh membran
plasma, mengandung berbagai jenis granula yang
berperan dalam proses pembekuan darah. Trombosit
Sumber : http://www.pengertianahli.com/2014/09/
merupakan struktur yang sangat aktif, di dalam darah pengertian-trombosit-dan-fungsi.html
berumur 5 – 9 hari. Trombosit yang sudah tua diambil Gambar 11. Trombosit
oleh makrofag di hati dan limfa pada saat darah
melewati organ tersebut.
(Istamar Syamsuri.2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI Semester 1)

b. Fungsi Trombosit
Trombosit berfungsi dalam hemostatis (penghentian pendarahan), perbaikan pembuluh
darah yang robek, dan pembekuan darah. Jika pembuluh darah terpotong, trombosit pada sisi
yang rusak akan melepaskan serotinin dan prostaglandin, yang menyebabkan otot polos
pembuluh darah berkontriksi (mengerut) sehingga terjadi penyempitan ukuran lubang
pembuluh darah, yang akan mengurangi kehilangna darah. Trombosit akan membengkak,
menjadi lengket dan menempel pada serabut kolagen dinding pembuluh darah yang rusak
untuk membentuk sumbat trombosit, sehingga dapat mengurangi pendarahan sampai proses
pembekuan darah terbentuk.

14
Gambar 12. Proses Pembekuan Darah

Proses pembekuan darah dimulai ketika endotelium pembuluh darah rusak dan jaringan
ikat pada dinding pembuluh tersebut tersebut terpapar ke darah. Trombosit menempel ke serat
kolagen dalam jaringan ikat tersebut dan mengeluarkan zat yang membuat trombosit yang
saling berdekatan menjadi lengket. Trombosit membentuk sumbat yang memberikan
perlindungan darurat sehingga tidak terjadi kehilangan darah. Penutup tersebut diperkuat oleh
gumpalan fibrin ketika kerusakan pembuluh semakin parah. Fibrin dibentuk melalui proses
yang bertahap : Faktor penggumpalan yang dibebaskan dari trombosit yang mengumpul atau
sel-sel yang rusak bercampur dengan faktor penggumpalan dalam plasma, dan membentuk
aktivator yang mengubah sejenis protein plasma yang disebut protrombin ke bentuk aktifnya,
yaitu trombin. Kalsium dan vitamin K merupakan dua di antara banyak faktor plasma yang
diperlukan pada tahap tersebut. Trombin itu sendiri adalah sejenis enzim yang mengkatalisis
tahapan akhir proses penggumpalan itu, yaitu pengubahan fibrinogen menjadi fibrin. Benang
fibrin kemudian saling menjalin menjadi suatu lempengan. Sel darah merah terjerat dalam
gumpalan fibrin (SEM yang di diwarnai).

15
CONTOH SOAL

Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat dan benar!

1. Yang bukan karakteristik darah adalah … . C. Air, serum, zat organik, dan eritrosit
A. Darah lebih berat dan lebih kental D. Serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat
daripada air organik
B. memiliki pH 7,35-7,45 E. Serum, eritrosit, zat anorganik, dan zat
organik
C. Volume darah yang beredar di dalam
4. Hemoglobin sebagai senyawa protein penyusun
tubuh adalah 8% dari berat badan
eritrosit mempunyai kemampuan mengikat… .
D. Warna darah bergantung pada kadar
A. O2 D. O2 dan CO
oksigen yang dibawa oleh sel darah B. O2 dan zat lemas E. O2, CO2 dan CO
merah C. O2dan CO2
E. Warna darah yang disebabkan oleh Hb
pada plasma 5. Neutrofil merupakan zat sel darah putih yang
bersifat fagositosis. Berdasarkan sifat tersebut
2. Salah satu fungsi darah pada manusia adalah fungsi khusus neutrofil adalah … .
untuk mengangkut … . A. Melawan antigen dan menghancurkan
A. Oksigen dari jaringan tubuh ke paru-paru bakteri
B. CO2 dari paru-paru ke seluruh jaringan B. Mencerna bakteri dan mengangkut CO2
tubuh C. Mencegah pembekuan darah dan
C. Hormon dari kelenjar endokrin ke bagian memakan kuman
tubuh tertentu D. Menghancurkan bakteri dari jaringan
D. Sari makanan dari jaringan tubuh ke jonjot epitel
E. Sampah ekskresi dari ginjal ke seluruh E. Mengangkut sisa hancuran benda asing ke
tubuh limfa
E. Memindahkan pemukiman penduduk
3. Komponen darah yang dijumpai di dalam
plasma, antara lain … .
A. Air, serum, zat organik, dan zat anorganik
B. Air, serum, leukosit, dan zat organik

Kunci Jawaban

1. E
2. A
3. A
4. C
5. A

16
RANGKUMAN

1. Darah merupakan jaringan ikat khusus yang terdiri atas sel-sel darah, keping darah, dan
matriks yang berbentuk cairan (plasma).
2. Darah manusia tersusun atas plasma darah dan butiran darah. Plasma darah tersusun atas
air, protein, hormon, mineral. Butiran darah terdiri dari eritrosit, leukosit, dan trombosit.
3. Darah berfungsi untuk mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh;
mengangkut sisa-sisa metabolisme; mempertahankan tubuh dari serangan bibit penyakit;
menjaga stabilitas suhu tubuh; mengedarkan hormon untuk membantu proses fisiologis;
menjaga kesetimbangan asam basa jaringan tubuh untuk menghindari kerusakan.
4. Plasma darah adalah cairan yang berwarna kuning jernih yang unsur pokoknya sama
dengan sitoplasma, mengandung 90% air dan 7% protein plasma.
5. Eritrosit diproduksi oleh sumsum merah tulang pipih, bentuknya pipih bikonkaf, tidak
berinti, dan mengandung hemoglobin.
6. Leukosit tidak berwarna, bening, bentuk tidak tetap, berfungsi memakan bibit penyakit
dan membentuk antibodi.
7. Trombosit atau keping darah berukuran kecil, mengandung enzim trombokinase, berfungsi
untuk pembekuan darah.
8. Proses pembekuan darah : Jika terdapat luka, trombosit akan pecah dan mengeluarkan
enzim trombokinase. Enzim trombokinase (dipengaruh ion kalsium) mengubah
protrombin menjadi trombin. Trombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang
fibrin yang menyebabkan darah membeku sehingga luka tertutup dan darah berhenti
keluar.

17
GLOSARIUM

Aglutinasi : proses penggumpalan darah.


Aglutinin : protein dalam plasma darah yang dapat menggumpalkan aglutinogen.
Aglutinogen : protein dalam eritrosit yang dapat digumpalkan oleh aglutinin.
Albumin : protein darah yang berfungsi untuk mengatur tekanan osmostik.
Antibodi : zat pelawan antigen, diproduksi oleh limfosit.
Antigen : zat asing yang masuk tubuh, misalnya bibit penyakit, protein asing.
Enzim : senyawa protein untuk mempercepat reaksi.
Eritrosit : sel darah merah.
Eritropoiesis : proses pembentukan eritrosit.
Fagosit : jenis sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi dan membuang
sel somatik yang telah mati.
Fagositosis : mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel-sel fagosit dengan cara
mencerna mikroba/ partikel asing dari lingkungan luar, memerangkapnya
dalam suatu vakuola makanan dan mencernanya dengan enzim lisosom.
Fibrin : protein berbentuk benang untuk menjaring sel-sel darah pada daerah luka
sehingga darah membeku.
Fibrinogen : calon benang fibrin.
Globulin : protein darah yang berfungsi sebagai pembawa hormon steroid, lipid, dan
fibrinogen.
Hemoglobin : protein yang mengandung zat besi dan berfungsi sebagai pengangkut oksigen
dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Leukosit : sel darah putih.
Lisis : peristiwa pecah atau rusaknya integritas membran sel dan menyebabkan
keluarnya organel sel.
Metabolisme : proses kimiawi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup.
Trombosit : keping darah.

18
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina Diah, Muslim Choirul. 2007. Biologi 2 SMA & MA Kelas XI. Jakarta : Esis Erlangga

Campbell, Reece Mitcheli. 2004. Biologi Jilid 3 Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga

Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan
Ilmu Alam. Jakarta : Erlangga

Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
EGC

Safitri, Endah. 2014. Sistem Sirkulasi. https://www.slideshare.net/enda151510/buku-sistem-


sirkulasi-untuk-siswa-smama diakses pada tanggal 02 April 2018

Superagus, Dedi. 2011. Proses Pembentukan dan Penguraian Eritrosit (Sel Darah Merah).
http://zonabawah.blogspot.co.id/2011/04/proses-pembentukan-dan-penguraian.html
diakses pada tanggal 02 April 2018

Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi untuk SMA & MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XI Semester I. Jakarta : Penerbit
Erlangga

Wikipedia. 2018. Darah. https://id.wikipedia.org/wiki/Darah diakses pada tanggal 02 April


2018

19

Anda mungkin juga menyukai