Anda di halaman 1dari 53

BIOLOGI

KELAS XI
SEMESTER GANJIL

TOPIK: SISTEM
PEREDARAN DARAH

OLEH
HANIPA, S. Pd.
3
M ODUL B IOLOGI

KI, KD, IPK, TUJUAN PEMBELAJARAN


P ENDAHU-
LUAN
DAN PEMBAGIAN ISI MODUL

Kompetensi Inti:
1. KI-1 dan KI-2: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-
aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
2. KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
3. KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

Kompetensi Dasar:
KD 3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan

Sistem
Peredaran
Darah
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.6.1 Menjelaskan komposisi darah: sel-sel darah dan plasma darah;
3.6.2 Mengidentifikasi penggolongan darah manusia;
3.6.3 Menjelaskan tentang proses pembekuan darah pada manusia;
3.6.4 Menganalisis struktur dan fungsi alat peredaran darah;
3.6.5 Menganalisis mekanisme peredaran darah pada manusia;
3.6.6 Mengidentifikasi kelainan dan gangguan pada sistem peredaran;
3.6.7 Menjelaskan teknologi yang berkaitan dengan kesehatan jantung;

Tujuan Pembelajaran:
1. Diberikan sebuah kasus, peserta didik mampu memecahkan masalah agar
dapat menjelaskan komposisi darah: sel-sel darah dan plasma darah dengan
tepat.
2. Diberikan sebuah kasus, peserta didik mampu memecahkan masalah agar
dapat mengidentifikasi penggolongan darah manusia dengan tepat.
3. Diberikan sebuah kasus, peserta didik mampu memecahkan masalah agar
dapat menjelaskan proses pembekuan darah pada manusia dengan tepat.
4. Diberikan skema/bagan, peserta didik mampu menganalisis struktur dan
fungsi alat peredaran darah dengan tepat.
5. Diberikan skema/bagan, peserta didik mampu menganalisis mekanisme
peredaran darah pada manusia dengan tepat.
6. Diberikan sebuah kasus, peserta didik mampu mengidentifikasi kelainan dan
gangguan pada sistem peredaran darah dengan tepat.
7. Diberikan sebuah kasus, peserta didik mampu enjelaskan teknologi yang
berkaitan dengan kesehatan jantung dengan tepat.
Metode Pembelajaran:
1. Tatap muka
2. Pembelajaran mandiri
3. Studi pustaka
4. Simulasi
5. Diskusi

Pembagian Isi Modul


Modul ini terdiri atas 5 (lima) bagian, yaitu:
1. Kegiatan Belajar 1: Komposisi Darah, Golongan Darah dan Proses
Pembekuan Darah;
2. Kegiatan Belajar 2 : Alat Peredaran dan Mekanisme Peredaran Darah;
3. Kegiatan Belajar 3 : Ganguan pada Sistem Peredaran Darah dan Teknologi
Kesehatan Jantung;
4. Kegiatan Pengayaan : Mekanisme Peredaran Darah Fetus dan Sistem
Peredaran Darah pada Hewan;
5. Soal dan Latihan
6
M ODUL B IOLOGI

PETA KONSEP

Sistem
Peredaran
Darah
7
M ODUL B IOLOGI

KEGIATAN
BELAJAR
KOMPOSISI DARAH, GOLONGAN DARAH
DAN PROSES PEMBEKUAN DARAH 1
A. Pengantar
Kita memerlukan makanan atau zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk
pertumbuhan, maupun untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Bagaimana zat-zat
yang diperlukan oleh tubuh tersebut dapat beredar dan masuk ke seluruh bagian
tubuh, misalnya ke otak, tulang, atau jaringan kulit? Untuk dapat masuk ke
dalam seluruh jaringan atau sel tubuh, zat-zat yang diperlukan melalui suatu
mekanisme sistem transportasi. Pada manusia diperlukan sistem transportasi
khusus untuk membawa oksigen, zat-zat makanan, karbondioksida, zat-zat
buangan, atau hormon. Sistem tersebut disebut sistem sirkulasi atau Sistem
Peredaran Darah.

B. Komposisi Darah
Darah manusia adalah suatu cairan tubuh yang terdapat di dalam pembuluh
darah yang warnanya merah. Darah merupakan cairan tubuh yang sangat
penting dan harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen
sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah
disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang
mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya
molekul-molekul oksigen.
Fungsi darah :
1. Sebagai pembawa zat-zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh sel
tubuh.

Sistem
Peredaran
Darah
2. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh sel tubuh.
3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme.
4. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran.
5. Memelihara keseimbangan cairan tubuh.
6. Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain.
7. Memelihara suhu tubuh.

Darah tersusun oleh dua komponen yaitu plasma darah dan sel-sel darah.
a. Plasma darah tersusun atas 90% air dan 10% bahan-bahan terlarut yang terdiri
atas 7% protein, 1% garam-garam mineral, dan 2% lemak.
Tabel 1. Komposisi Plasma Darah
Bahan Penyusun Fungsi Utama
Air Pelarut untuk mengangkut zat-zat
lain.
Ion Keseimbangan osmotik,
1. Natrium penyanggaan pH, dan pengaturan
2. Kalium permeabilitas membran
3. Kalsium
4. Magnesium
5. Klorida
6. Bikarbonat
Protein plasma Keseimbangan osmotik, penyangga
1. Albumin pH, penggumpalan, pertahanan.
2. Fibrinogen
3. Imunoglobin (antibodi)
9
M ODUL B IOLOGI

b. Sel-sel darah
1. Sel darah merah (eritrosit)
a. Merupakan bagian utama dari sel darah, sekitar 99% dari komponen sel
darah.
b. Bentuk sel bikonkaf, tanpa inti sel.
c. Berwarna kekuningan, dengan warna merah yang berasal dari Hb
(Hemoglobin) yang mengandung protein hemin/heme (bentuk minerak
Fe/zat besi dalam darah) dan globin. Hb digunakan untuk warna biru
empedu yang disebut bilirubin.
d. Berjumlah 4 – 5 juta butir/mm3
e. Dibentuk di sumsum tulang merah, tulang pipih dan pada bati di dalam hati.
f. Eritrosit yang telah tua dan mati akan dirombak/diuraikan dalam limpa dan
hati.
g. Umur eritrosit ± 120 hari.
h. Bila kekurangan Hb akan menderita Anemia. Penyakit ini ditandai dengan
berkurang mineral Fe dalam Hb. Atau dapat pula akibat eritrosit yang
dimakan oleh kuman penyakit.
i. Bila darah kekurangan O2 maka darah akan berwarna biru yang disebut
dengan Sianosis.

Gambar 1: Sel Darah Merah (http://www.e-smartschool.com)

Sistem
Peredaran
Darah
10
M ODUL B IOLOGI
10

2. Sel darah putih (leukosit)


a. Bentuknya tidak beraturan, memiliki inti 1-3 buah yang bentuknya
bulat/cekung.
b. Berjumlah 0,2% dari sel darah yaitu sekitar 8.000 – 9.000 butir/mm3.
c. Bergerak secara amoeboid dan dapat menembus dinding kapiler,
sehingga disebut Diapedesis.
d. Bersifat fagositosis yang dapat memakan kuman/bibit penyakit.
e. Dibentuk di sumsum tulang merah, jaringan reikulo-endotel bagi leukosit
granulosit. Sedangkan bagi leukosit agranulosit dibentuk di kelenjar limfa.
f. Bila jumlahnya kurang dari standar makam akan menyebabkan penyakit
lekopeni.
g. Bila jumlahnya melebihi dari jumlah normal maka akan meneyebabkan
penyakit lekotosis. Contoh : Leukemia, yaitu penyakit kelebihan leukosit
hampir mencapai 200.000 butir/mm3. Hal ini karena pembentukan
leukosit yang tidak terkendali.

Gambar 2: Sel Darah Putih (http://www.upload.wikimedia.com )

Sistem
Peredaran
Darah
11
M ODUL B IOLOGI
11

Terdapat 5 macam sel darah putih yang bentuk, jumlah dan fungsinya
berbeda. Kelima macam sel darah putih tersebut adalah Neutrofil, eosinofil,
basofil, limposit, dan monosit. Perhatikan Tabel 2 berikut.
Tipe Gambar Diagram Keterangan

Neutrofil merupakan 60-70% dari


jumlah sel darah putih. Neutrofil
dapat bergerak secara ameboid dari
darah dan masuk ke jaringan yang
Neutrofil
terinfeksi dan menghancurkan
mikroba yang ada. Neutrofil dalam
jumlah yang banyak menyebabkan
adanya nanah.

Eosinofil kira-kira berjumlah 15%


dari jumlah sel darah putih. Eosinofil
Eosinofil
berfungsi untuk melawan parasit
besar seperti cacing.

Basofil bertanggung jawab untuk


memberi reaksi alergi dan antigen
Basofil dengan jalan mengeluarkan
histamin kimia yang menyebabkan
peradangan.

Sistem
Peredaran
Darah
12
M ODUL B IOLOGI
12

Tipe Gambar Diagram Keterangan

Limfosit lebih umum dalam sistem


limfa.

Sel B: Sel B membuat antibodi yang


mengikat patogen lalu
menghancurkannya.

Limfosit Sel T: CD4+ (pembantu) Sel T


mengkoordinir tanggapan
ketahanan (yang bertahan dalam
infeksi HIV) sarta penting untuk
menahan bakteri intraseluler. CD8+
(sitotoksik) dapat membunuh sel
yang terinfeksi virus.

Monosit berfungsi "pembersih


vakum" (fagositosis). Dimana 5%
dari jumlah sel darah putih. Monosit
beredar didalam darah selama
beberapa jam kemudian berpindah
Monosit ke jaringan dimana didalam jaringan
membesar dan berkembang
menjadi makrofag. Makrofag
bersifat ameboid dan dapat
merentangkan pseudopodia untuk
menarik mikroba.

Sistem
Peredaran
Darah
13
M ODUL B IOLOGI
13

3. Keping-keping darah (trombosit)


Trombosit atau keping-keping darah memiliki bentuk tidak teratur, tidak
memiliki inti sel, dan berukuran sangat kecil.

Gambar 3: Keping Darah (bertanda padah) (http://www.upload.wikimedia.com )

C. Golongan Darah
Golongan darah pada manusia dibedakan berdasarkan komposisi aglutinogen
dan aglutininnya.
Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka
terhadap aglutinasi (penggumpalan darah). Aglutinogen disebut zat spesifik
golongan karena digunakan untuk menentukan golongan darah. Ada banyak
aglutinogen yang menjadi dasar pengelompokan golongan darah. Misalnya
aglutinogen A dan B menjadi dasar pengelompokan golongan darah sistem ABO
dan aglutinogen Rhesus D menjadi pengelompokan untuk sistem Rhesus.
Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinasi sel misalnya antibodi.
Dr. Karl Landstainer seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan
Austria (1868 – 1943) dan Julius Donath adalah penemu perbedaan antigen
dan antibodi dalam sel darah manusia.

Sistem
Peredaran
Darah
14
M ODUL B IOLOGI
14

Berdasarkan hal tersebut Landstainer membagi golongan darah manusia


menjadi 4 golongan, yaitu: A, B, AB, dan O. Dalam hal ini di dalam eritrosit
terdapat antigen dan aglutinogen, sedangkan dalam serumnya terkandung zat
anti yang disebut sebagai antibodi atau aglutinin. Dikenal 2 macam antigen yaitu
α dan β, sedangkan zat antinya dibedakan sebagai anti A dan anti B. Antigen
dan antibodi yang dikandung oleh darah seseorang dengan golongan darah
tertentu adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Antigen dan Antibodi yang dikandung oleh darah seseorang
Golongan Antigen Zat anti
A Α B
B Β A
AB - A+B
O α maupun β -
Bila antigen α bertemu dengan anti A dalam darah seseorang maka akan terjadi
penggumpalan darah dan dapat menyebabkan kematian.

Pada transfusi darah, orang yang mendapat darah disebut resipien dan pemberi
darah disebut donor. Sel darah yang diberikan kepada resipien adalah senyawa
protein. Jika tidak sesuai, berarti sel darh tersebut bersifat sebagai antigen
sehingga sel darah akan digumpalkan atau mengalami aglutinasi. Golongan
darah O dapat memberikan darahnya kesemua golongan darah sehingga
disebut donor universal. Hal ini terjadi karena sel-sel golongan darah O tidak
mengandung kedua aglutinogen sehingga sejumlah kecil dari darah ini dapat
ditransfusikan ke hamper setiap resipien tanpa terjadi reaksi aglutinasi dengan
cepat.
Golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah
dari semua golongan darah. Akan tetapi, transfusi darah sebaiknya dilakukan
antargolongan darah yang sama.

Sistem
Peredaran
Darah
15
M ODUL B IOLOGI
15

Golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah


dari semua golongan darah. Akan tetapi, transfusi darah sebaiknya dilakukan
antargolongan darah yang sama.
1. Golongan darah A yang mempunyai aglutinin beta dalam serumnya.
2. Golongan darah B yang mempunyai agglutinin B dalam eritrositnya dan
mengandung agglutinin alfa dalam serumnya.
3. Golongan darah AB yaitu darah yang mempunyai aglutinogen A dan B
dalam eritrositnya dan tidak mengandung alfa dan beta dalam serumnya.
Golongan darah O yaitu darah yang tidak mengandung aglutinogen (antigen)
yang mengandung aglutinin alfa dan beta dalam serumnya.

Gambar 4: Seseorang yang sedang menjalani transfusi darah


(http://ngopibareng.com )

Pada umumnya, transfusi dilakukan pada orang dalam kondisi berikut:


1) Orang yang mengalami kecelakaan atau luka-luka
2) Tubuh yang terbakar
3) Waktu tubuh kehilangan darah, misalnya operasi
4) Orang yang kekurangan darah akut
5) Orang yang mengidap penyakit kronis.
Sistem
Peredaran
Darah
16
M ODUL B IOLOGI
16

Tabel 4. Transfusi darah


Golongan Golongan darah donor
darah resipien A B AB O
A + - + -
B - + + -
AB - - + -
O + + + +
Keterangan
+ = menerima/ tidak terjadi penggumpalan
- = menolak/ terjadi penggumpalan

D. Proses Pembekuan Darah


Saat terjadi luka atau cedera, pembuluh darah dapat rusak dan terjadilah
perdarahan. Untuk menghentikan perdarahan tersebut, tubuh kita akan
mengaktifkan serangkaian proses pembekuan darah dan penyembuhan luka.
Mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan dinamakan hemostasis.
Terdapat beberapa fase penting pada mekanisme ini, di antaranya fase
pembentukan sumbatan oleh platelet (keping darah) dan fase pembekuan
darah. Proses pembekuan darah atau koagulasi adalah proses kompleks, di
mana darah membentuk gumpalan (bekuan darah) guna menutup dan
memulihkan luka, serta menghentikan pendarahan.

Gambar 5: Seseorang yang sedang mengalami cedera


(http://tanyaalodokter.com ) Sistem
Peredaran
Darah
17
M ODUL B IOLOGI
17

Proses pembekuan darah

mengeluarkan
Trombosit pecah Trombokinase

Vit. K
Protrombin Trombin

Ion Ca2+]

menjadi
Fibrinogen Fibrin (benang halus)
Menyaring sel-sel darah hingga darah
membeku.

(Hanum, Eva Latifah dkk. 2007 ; 102)

Sistem
Peredaran
Darah
18
M ODUL B IOLOGI
18

E. Studi Kasus
Kasus 1
Tobi dan Berlin adalah mahasiswa kedokteran dari universitas kenamaan di
Indonesia. Tobi dan Berlin diminta oleh dosennya untuk melakukan penelitian
tentang komposisi darah seorang pasien di rumah sakit. Tobi dan Berlin pun
bersama-sama melakukan penelitian. Dari hasil penelitian Tobi diperoleh citra
sel darah sebagai berikut:

Gambar: Sel Darah A

Gambar: Sel Darah B

Gambar: Sel Darah C

Dari hasil penelitian Berlin diperoleh citra sel darah sebagai berikut:

Gambar: Sel Darah A

Sistem
Peredaran
Darah
19
M ODUL B IOLOGI
19

Gambar: Sel Darah B

Berdasarkan analisismu, hasil penelitian komposisi darah siapakah yang


paling benar? Tobi ataukah Berlin? Jelaskan pendapatmu!
Jawab:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................

Coba kamu identifikasi nama dan fungsi sel darah yang diamati oleh Tobi dan
Berlin tersebut!
Jawab:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................

Apakah darah hanya mengandung sel-sel darah seperti yang ditunjukkan


pada gambar di atas? Adakah komposisi lainnya?
Jawab:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................

Sistem
Peredaran
Darah
20
M ODUL B IOLOGI
20

Kasus 2
Seseorang sedang menguji golongan darah pasien. Jika darah pasiennya itu
diteteskan pada kaca obyek yang berbeda dan masing-masing ditetesi serum
anti-A, serum anti-B, dan serum anti –AB, maka didapat hasil sebagai berikut:

-
serum anti-A

+
serum anti-B

+
serum anti –AB
Keterangan;
- tidak terjadi aglutinasi
+ terjadi aglutinasi

Coba kamu identifikasi golongan darah pasien tersebut!


Jawab:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................

Jika pasien itu ditransfusi dengan darah golongan AB, apa yang akan akan
terjadi?
Jawab:
............................................................................................................................

Sistem
Peredaran
Darah
21
M ODUL B IOLOGI
21

............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................

Kasus 3
Renita mengalami pendarahan hebat setelah melahirkan bayi pertamanya
beberapa menit yang lalu. Khawatir masalah ini akan berdampak buruk
terhadap kondisi fisik istrinya, Adam suami Renita dengan
sigap membawa sang istri ke rumah sakit. Hasil diagnosis dokter di rumah sakit
menyatakan bahwa tubuhnya Renita mengalami kekurangan vitamin K.
Pada kondisi normal, seharusnya pendarahan/luka di tubuh kita akan segera
sembuh karena adanya proses pembekuan darah. Bagaimana sebenarnya
proses pembekuan darah tersebut?
Jawab:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................

Apa keterkaitan antara kekurangan Vitamin K dengan pendarahan yang dialami


oleh Renita?
Jawab:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................

Sistem
Peredaran
Darah
22
M ODUL B IOLOGI

KEGIATAN
BELAJAR

ALAT PEREDARAN DARAH DAN


MEKANISME PEREDARAN DARAH
2
A. Pengantar
Pada kegiatan belajar sebelumnya, kita telah mengetahui tentang berbagai jenis
sel darah beserta fungsinya. Agar dapat mengangkut dan mengedarkan oksigen
dan makanan ke seluruh tubuh, darah memerlukan alat atau sarana untuk
mengalirkannya ke seluruh tubuh. Menurut pendapat kalian, alat atau sarana
apasajakah yang digunakan untuk mengalirkan darah? bagaimana mekanisme
alat itu sehingga dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh ?”. Pada Kegiatan
Belajar 2 ini akan kita membahas semua pertanyaan tersebut.

B. Alat Peredaran Darah


1. Jantung
Jantung terletak di ronggga dada dan diatas difragma.
Selaput jantung terdiri dari :
a. Perikardium, selaput yang paling luar.
b. Miokardium, selaput bagian tengah yang merupaka otot jantung.
c. Endokardium, selaput paling dalam yang membatasi ruangan pada
jantung.
Ruangan pada jantung manusia terdiri dari 4 ruangan yaitu: Atrium dexter
(Serambi Kanan), Atrium sinister (Serambi Kiri), Ventrikel dexter (Bilik
Kanan) dan Ventrikel sinister (Biliki Kiri). Pada bayi yang belum lahir
terdapat lubang pada atrium dexter dan atrium sinister.

Sistem
Peredaran
Darah
Katup pada jantung terdiri dari :
a. Valvula trikuspidalis, yaitu katup yang membatasi antara atrium dexter
dengan ventrikel dexter.
b. Valvula bikuspidalis, yaitu katup yang membatasi antara atrium sinister
dengan ventrikel sinister.
c. Valvula semilunaris, yaitu katup yang terdapat pada pangkal aorta.
Denyut pada orang dewasa secara normal berkisar 70X menit. Untuk
mengetahui denyut nadi bisa dengan menggunakan rabaan pada daerah
pergelangan tangan, diukur 3 jari kearah dalam. Atau didaerah siku bagian
dalam dan dapat pula di daerah bawah telinga dekat leher.
Pada saat olah raga jantung / cor akan memompa darah sebanyak 5 kali dari
biasanya. Sehingga bias di asumsikan 5 X ± 5 L.
Fungsi ruangan pada cor :
a. Atrium, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat masuknya darah yang
berasal dari vena tubuh.
b. Ventrikel, yaitu bagian yang berfungsi untuk memompakan darah pada
saat meninggalkan cor.
c. Atrium sinister, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima darah dari
vena pulmonalis yang kaya akan O2.
d. Atrium dexter, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima darah dari
vena cava superior dan vena cava inferior yang kaya akan CO2.
e. Ventrikel sinister, yaitu bagian yang berfungsi untuk memompakan
darah yang kaya akan O2 ke seluruh jaringa tubuh.
f. Ventrikel dexter, yaitu bagian yang berfungsi untuk memompakan darah
yang kaya akan CO2 ke pulmo.
24
M ODUL B IOLOGI

Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di


antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik
keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis)
yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke
bilik selama diastole.
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke seluruh tubuh dan
membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida). Jantung
melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang
kekurangan oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-
paru, dimana darah akan mengambil oksigen dan membuang karbondioksida;
jantung kemudian mengumpulkan darah yang kaya oksigen dari paru-paru
dan memompanya ke jaringan di seluruh tubuh.
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah
(disebut diastol); selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah
keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan
berkontraksi secara bersamaan.
Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari
seluruh tubuh mengalir melalui 2 vena besar (vena kava) menuju ke dalam
atrium kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah
ke dalam ventrikel kanan.
Darah dari ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam
arteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui
pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-
paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya
dihembuskan.
25
M ODUL B IOLOGI

Darah yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang
selanjutnya akan memompa darah yang kaya akan oksigen ini melewati katup
aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya
oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.

Gambar 6. Jantung dan bagian-bagiannya (http://www.bit.lipi.go.id )


26
M ODUL B IOLOGI

2. Pembuluh Darah
Seluruh pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung disebut arteri
atau pembulu nadi. Diameter arteri bervariasi mulai dari yang besar, yaitu
aorta (20 mm) sampai yang paling kecil, yaitu arteriol (0,2 mm). dinding
arteri terdiri dari 3 jaringan, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan endotel.
Artheriosklerosis adalah penimbunan senyawa-senyawa lemak pada dinding
arteri dan menyebabkan penyempitan pembuluh sehingga hilangnya
kekenyalan dinding arteri.

Gambar 7. Pembuluh Darah (http://www.bit.lipi.go.id )

Sistem
Peredaran
Darah
27
M ODUL B IOLOGI

Darah dari kapiler di kumpulkan ke dalam vena-vena kecil yang disebut


venula dengan diameter kurang lebih 0,2 mm. selanjutnya darah masuk ke
dalam vena atau pembuluh balik yang diameternya lebih besar dan akan
mengalirkan darah ke jantung. Vena paling besar ialah vena cava superior
dan vena cava inferior yang diameternya kurang lebih 20 mm. Dinding vena
tersusun dari 3 macam jaringan, tetapi jaringan otot sangat tipis sehingga
secara keseluruhan dinding vena lebih tipis dan kurang kenyal.

C. Mekanisme Peredaran Darah


Peredaran darah pada orang dewasa dibedakan menjadi 2, yaitu peredaran
darah kecil (pulmonari) dan peredaran darah besar (sistematik).
1. Peredaran darah kecil (Pulmonari).
Darah miskin oksigen dari seluruh bagian tubuh terkumpul di serambi kanan,
kemudian di alirkan ke bilik kanan. Bilik kanan akan memompa darah ke
dalam batang paru-paru . Saat darah mengalir melalui kapiler paru-paru,
karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat. Darah kaya oksigen kembali
ke serambi kiri melalui venula paru-paru yang bergabung membentuk vena
paru-paru. secara garis besar, urutan peredaran darah pulmonari adalah
ventrikel kanan (bilik kanan) → arteri pulmonalis → paru-paru → vena
pulmonalis → atrium kiri (serambi kiri).
2. Peredaran darah besar (Sistematik).
Darah kaya oksigen dari serambi kiri masuk ke bilik kiri. Saat bilik kontraksi,
darah menuju aorta. Kemudian darah menuju cabang aorta, lalu ke jaringan,
setelah itu ke vena dan vena kava lalu kembali lagi ke jantung di serambi
kanan. Urutan peredaran darah sistematik adalah ventrikel kiri (bilik kiri) →
aorta → arteri → arteriola → kapiler → venula → vena → vena kava superior
→ vena kava inferior → atrium kanan (serambi kanan).

Sistem
Peredaran
Darah
28
M ODUL B IOLOGI

Gambar 8. Mekanisme Peredaran Darah (http://www.bit.lipi.go.id )

D. Studi Kasus
Kasus 1
Terdapat tiga buah gambar skema jantung:

Skema Jantung A Skema Jantung B Skema Jantung C

Sistem
Peredaran
Darah
29
M ODUL B IOLOGI

Menurut pendapatmu, manakah yang merupakan skema dari jantung manusia !


Dan apakah darah hanya dialirkan melalui organ Jantung? Jelaskan Jawaban!
Jawab:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................

Kasus 2
Seorang dokter spesialis penyakit dalam sedang melakukan operasi
Transplantasi Jantung pada pasien yang mengalami gagal jantung. Pasca
dilakukannya operasi, justru kondisi pasien tidak mengalami kemajuan. Bahkan
kondisi tubuh pasien semakin melemah. Untuk mengetahui penyebab masalah
ini, maka diambillah sampel darah pasien. Ternyata setelah dilakukan analisis,
sampel darah pasien tidak mengandung oksigen.
Berdasarkan permasalahan ini, pada bagian jantung dan pembuluh
manasajakah yang mengalami kerusakan sehingga tidak dapat menghantarkan
oksigen!
Jawab:
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...........................................................................................................................

Sistem
Peredaran
Darah
30
M ODUL B IOLOGI

KEGIATAN
BELAJAR
GANGGUAN SISTEM PEREDARAN DARAH
DAN TEKNOLOGI KESEHATAN JANTUNG 3
A. Pengantar
Pada kegiatan belajar sebelumnya, kita telah mengetahui tentang mekanisme
peredaran darah pada manusia, pembuluh darah diibaratkan seperti pipa air
yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke
jantung. Apakah jantung dan pembuluh darah tersebut bisa mengalami
gangguan atau kelainan?”. Ternyata sama seperti organ-organ lainnya, organ
pada sistem peredaran darahpun juga dapat mengalami gangguan. Pada
Kegiatan Belajar 3 ini akan kita membahas gangguan pada sistem peredaran
darah dan teknologi kesehatan untuk mengatasi masalah jantung.

B. Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah kita dapat mengalami gangguan, baik pada darah
maupun pada alat-alat peredarannya. Gangguan itu misalnya anemia, leukimia,
hemofilia, hipertensi, aterosklerosis, wasir, varises, stroke dan AIDS.
1. Gangguan yang Berkaitan dengan
Darah a. Anemia
Anemia sering disebut sebagai penyakit kurang darah. Definisi tersebut
sebenarnya kurang tepat, sebab anemia diderita pula oleh orang yang
mempunyai jumlah sel darah merah normal maupun jumlah hemoglobin
dalam setiap sel darah merahnya kurang. Jadi, anemia sebenarnya
adalah kekurangan hemoglobin di dalam darah.

Sistem
Peredaran
Darah
Penyebabnya dapat bermacam-macam, seperti kurangnya kandungan
hemoglobin dalam eritrosit, kurangnya jumlah eritrosit dalam darah, dan
kurangnya volume darah dari volume normal. Kekurangan hemoglobin ini
menyebabkan kemampuan darah mengikat oksigen menjadi rendah.

Gambar 9. Ilustrasi kondisi sel darah penderita anemia


(http://www.artikel.kependidikan.blogspot.com )
Anemia dapat terjadi jika tubuh seseorang terluka dan mengeluarkan
banyak darah. Kekurangan darah ini dapat diatasi dengan transfusi darah.
Ada jenis anemia yang bersifat genetis dan mematikan, yaitu talasemia dan
sickle cell anemia (anemia sel sabit). Talasemia disebabkan kegagalan
pembentukan hemoglobin akibat kerusakan sel globin. Anemia sel sabit
disebabkan adanya eritrosit yang berbentuk bulan sabit.
b. Leukimia
Leukimia disebut juga sebagai kanker darah, yaitu jumlah sel darah putih
yang jauh diatas jumlah normal karena pembelahan yang tak terkendali. Di
samping itu, sel-sel darah putih menjadi ‘ganas’, memakan sel-sel darah
merah, sehingga orang akan mengalami anemia hebat.
32
M ODUL B IOLOGI

c. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit darah sulit membeku. Luka yang sedikit saja
menyebabkan darah akan mengucur terus sehingga penderita dapat
mengalami kekeurangan darah, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Penyakit ini bersifat menurun, diwariskan dari orangtua kepada
keturunannya. Kaum pria lebih besar kemungkinan dapat warisan penyakit
ini karena gen hemofilia menampakkan pengaruhnya pada laki-laki.
Sebaliknya, hemofilia pada perempuan bersifat mematikan sehingga
seorang anak penderita akan mati sebelum dewasa. Karena menurun,
penyakit ini tidak dapat disembuhkan?. Untuk mencegahnya, hindari
perkawinan yang memiliki hubungan kekerabatan dekat.
d. AIDS dan Defisiensi Sistem Imun
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan penyakit yang
menyebabkan seseorang tidak memiliki sistem imun. Sistem imun atau
sistem kekebalan tubuh adalah suatu sistem untuk memproteksi tubuh
terhadap serangan penyakit (antigen). Manusia memiliki sistem kekebalan
karena di dalam tubuh manusia terdapat sel-sel monosit yang memiliki
kemampuan memfagosit kuman, serta limfosit B (sel B) dan limfosit T (sel
T) yang memiliki kemampuan menghasilkan antibodi. Antibodi bekerja
dengan car mengikat antigen sehingga tidak dapat menyerang sel-sel lain.
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV (Human Immunodeficiency Syndrome).
HIV mampu menyerang limfosit T (sel T) sehingga seseorang yang
terserang oleh virus tersebut tidak memiliki kekebalan. Akibatnya, orang
tersebut rentan terhadap serangan penyakit yang lain. Tubuh tanpa sistem
kekebalan bagaikan sebuah negara yang tidak memiliki tentara, sehingga
mudah dihancurkan oleh musuh.
33
M ODUL B IOLOGI

2. Gangguan yang Berkaitan dengan Alat Peredaran Darah


a. Hipertensi
Biasanya, semakin tinggi usia seseorang, semakin tinggi pula tekanan
darahnya. Akan tetapi, pada penderita hipertensi, tekanan darah tersebut
berada di atas normal. Hipertensi artinya tekanan darah di atas tekanan darah
normal. Untuk orang yang berumur 60 tahun, tekanan darahnya tidak boleh
melebihi 160/90 mmHg. Jika lebih dari angka tersebut, berarti ia mengidap
hipertensi. Tekanan diastolik yang melebihi 130 mmHg menunjukkan adanya
hipertensi yang serius.
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan pembuluh darah
pecah atau arteri di otak tersumbat. Akibatnya, penderita akan meninggal
dunia karena stroke. Atau penderita mengalami kerusakan otak. Jika otak
bagian kiri yang mengalami kerusakan, penderita akan mengalami
kelumpuhan di tubuh sebelah kanan. Sebaliknya, jika otak bagian kanan yang
mengalami kerusakan, penderita akan mengalami kelumpuhan di tubuh
sebelah kiri. Komplikasi lain yang timbul akibat tekanan darah tinggi adalah
kerusakan ginjal dan gagal jantung. Hingga kini, sebagian besar penyakit
tekanan darah tinggi belum diketahui penyebabnya dan sulit diketahui secara
dini.

Sistem
Peredaran
Darah
34
M ODUL B IOLOGI

b. Arteriosklerosis atau Aterosklerosis


Jantung mendapatkan makanan dan oksigen dari arteri yang menuju jantung.
Arteri yang disebut arteri konoraria berasal dari aorta yang menuju jantung.
Sepeti halnya arteri yang lain, arteri koronaria juga dapat menyempit karena
pengerasan akiba pengendapan kolesterol. Pengerasan arteri tersebut
dinamakan ateroskleresis. Selain itu, arteri juga dapat mengalami
penyumbatan oleh darah yang membeku. Darah yang membeku disebut
trombus. Jika arteri tersumbat, berarti otot jantung kekurangan makanan dan
oksigen, sehingga sebagian otot jantung mati. Keadaan demikian ini disebut
infark jantung (infark miokard). Serangan jantung demikian sering terjadi,
disertai rasa sakit yang hebat pada dada kiri dan terjadi kegagalan peredaran
darah.
Aterosklerosis (Atherosclerosis) merupakan istilah umum untuk beberapa
penyakit, dimana dinding arteri menjadi lebih tebal dan kurang lentur.
Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya
dan lengan serta tungkai. Jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak
(arteri karotid), maka bisa terjadi stroke. Adapun jika terjadi di dalam arteri yang
menuju ke jantung (arteri koroner), bisa terjadi serangan jantung.
Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari
aliran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang
mengumpulkan bahan-bahan lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak
ini akan terkumpul, menyebabkan bercak penebalan di lapisan dalam arteri.
Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik atau ateroma) yang
terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak,
terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa
tersebar di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka
terbentuk di daerah percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini
menyebabkan cedera pada dinding arteri, sehingga disini lebih mudah
terbentuk ateroma.
Sistem
Peredaran
Darah
35
M ODUL B IOLOGI

Gambar potongan penampang melintang berbagai dinding arteri :

Gambar 10. Ilustrasi Aterosklerosis.


(http://agninbhagas.files.wordpress.com)
Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena
ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma
mengumpulkan endapan kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah.
Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi
lebih besar dan lebih mempersempit arteri. Ateroma yang pecah juga bisa
menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah
(trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat
arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan
menyebabkan sumbatan di tempat lain (emboli).

Sistem
Peredaran
Darah
36
M ODUL B IOLOGI

c. Stroke
Stroke terjadi jika suplai darah ke otak berhenti. Stroke dapat diakibatkan oleh
salah satu atau beberapa faktor, antara lain:
a. ateroskleresis pada pembuluh darah leher atau kepala, sehingga
menghentikan aliran darah ke otak
b. terbentuknya trombus pada ateroskleresis, sehingga menyumbat aliran
darah menuju otak
c. embolus menyumbat pembuluh arteri di otak
d. pembuluh darah otak pecah, karena tekanan darah yang tinggi
e. adanya tumor di otak yang menyumbat aliran darah menuju otak
d. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah vena. Pelebaran darah vena ini
disebabkan menurunnya fungsi katup pada pembuluh vena. Dalam keadaan
normal katup pada pembuluh vena akan membuka untuk mengalirkan darah
kembali ke jantung, dan menutup kembali setelah darah melewatinya.
Akan tetapi, jika tonus otot sekitar pembuluh vena lemah, maka aliran darah
terhenti dan darah cenderung terkumpul di dasar vena. Selanjutnya akan timbul
endapan pada pembuluh vena yang menyebabkan tonjolan besar dan
berkelok-kelok berwarna kebiruan. Inilah yang disebut varises. Varises banya
dialami oleh wanita hamil dan orang yang terlalu lama berdiri atau terlalu lama
jongkok.
e. Wasir (Hemoroid)
Wasir atau ambeien atau hemoroid ialah membesarnya vena yang berada di
sekitar lubang pelepasan (anus). Penyebabya adalah aliran darah yang tidak
lancar, misalnya karena terlalu banyak duduk, kurang gerak atau karena terlalu
kuat mengejan.

Sistem
Peredaran
Darah
37
M ODUL B IOLOGI

C. Teknologi Berkaitan dengan Kesehatan Jantung


1. Angioplasti
Angioplasti adalah prosedur medis, di mana balon digunakan untuk membuka
pembuluh darah jantung (arteri koroner) yang menyempit atau tersumbat.Zat
lemak dan kolesterol dapat menumpuk di lapisan dalam arteri, membentuk
endapan yang disebut plak. Begitu plak menumpuk, arteri akan menyempit
atau tersumbat (aterosklerosis). Pasokan darah yang berharga ke jantung
akan terancam.
Penyumbatan tidak parah, kateter balon mungkin dapat digunakan untuk
membuka arteri jantung sebagai alternatif bedah jantung terbuka. Kateter
merupakan tabung kecil, berongga, fleksibel yang mempunyai balon di dekat
ujungnya.

Gambar 11. Kateter.


(http://agninbhagas.files.wordpress.com)

Obat penipis darah juga diberikan untuk mencegah terbentuk penggumpalan


darah.Pada hampir semua kasus, suatu alat yang disebut stent juga
ditempatkan pada lokasi penyempitan atau penyumbatan untuk menjaga agar
arteri tetap terbuka.

Sistem
Peredaran
Darah
38
M ODUL B IOLOGI

Angioplasti dapat dilakukan untuk mengobati:


a. Nyeri dada yang terus-menerus (angina)
b. Penyumbatan salah satu arteri koroner atau lebih
c. Sisa penyumbatan di arteri koroner setelah serangan jantung Angioplasti
balon pada arteri koroner, atau percutaneous transluminal coronary
angioplasty (PTCA), merupakan prosedur yang relatif baru yang
diperkenalkan pada akhir tahun 1970-an. PTCA adalah prosedur non-bedah
untuk menghilangkan penyempitan atau penyumbatan arteri ke otot jantung
(arteri koroner).Ini memungkinkan lebih banyak darah dan oksigen yang
dialirkan ke otot jantung.
PTCA dilaksanakan dengan kateter balon kecil yang disisipkan ke pangkal
paha atau lengan, dan diteruskan ke arteri koroner yang menyempit.Balon
lalu dipompa untuk memperbesar penyempitan arteri.Bila berhasil, PTCA
dapat menghilangkan nyeri dada angina, memperbaiki prognosis pasien
penderita angina tak-stabil, dan memperkecil atau menghentikan serangan
jantung tanpa pasien harus menjalani bedah cangkok bypass arteri koroner
(CABG) jantung terbuka.
2. EKG
Untuk mengetahui jantung itu dalam keadaan normal atau abnormal dapat
melalui EKG . kepanjangan EKG tersebut dengan “elektrokardiografi” atau
“elektrokardiogram” karena grafik yang tercatat atau terekam oleh mesin EKG
dinamakan Elektrokardigram, sedangkan ilmu yang mempelajari EKG
dinamakan Elektrokardigrafi. Berarti elektrokardigrafi/elektrokardigram adalah
elektro = listrik, kardio=jantung, grafi/gram=grafik. Jadi pengertian EKG
secara lengkap adalah rekaman aktivitas listrik jantung atau biolektrikal pada
jantung yang menggambarkan dengan sebuah grafik EKG atau dengan kata
lain grafik EkG menggambarkan rekaman aktivitas listrik jantung.

Sistem
Peredaran
Darah
39
M ODUL B IOLOGI

3. Alat pacu jantung


Alat pacu jantung adalah alat yang digunakan untuk mengatur detak jantung.
Jika ditemukan seseorang memiliki detak jantung terlalu lambat, alat pacu
bisa ditanam dalam tubuh untuk menggantikan fungsi tersebut. Alat elektronik
kecil ini secara otomatis mengawasi dan mengatur detak jantung, dengan
mengalirkan sinyal listrik untuk merangsang jantung ketika berdetak terlalu
pelan. Alat pacu terdiri dari timah pacu dan generator nadi. Alat pacu berbilik
satu hanya memiliki timah single sedangkan alat pacu berbilik dua memiliki
satu timah di atrium dan lainnya di ventrikel.

Gambar 12. Alat Pacu Jantung (http://agninbhagas.files.wordpress.com)

4. Pesawat Defibrillator
Pesawat Defibrilator adalah suatu pesawat yang digunakan untuk membantu
para medis dibagian perawatan jantung untuk mengatasi kelainan pada
jantung (cardioarrytmia). Pada pasien yang mengalami kegagalan jantung
seperti ini disebut fibrilasi ventikuler dan keadaan pasien akan bertambah
parah dalam beberapa menit apabila keadaan ini tidak diperbaiki, unutk
mengembalikan denyutan jantung agar dapat bekerja sebagaimana
maka digunakan alat yang disebut defibrilator.

Sistem
Peredaran
Darah
40
M ODUL B IOLOGI

mestinya,

Sistem
Peredaran
Darah
41
M ODUL B IOLOGI

D. Kegiatan Inkuiri
1. Permasalahan Kehidupan Sehari-Hari
Tekanan darah tinggi menjadi sebuah kata yang sering didengar di zaman
milenial sekarang ini. Bahkan, anak kecil sudah tahu bahwa apabila ada
orangtua yang sering marah-marah, sering diceloteh dengan sebutan “Awas,
beliau sedang darah tinggi tuh”. Benarkah isu tentang penyakit darah tinggi
ini? Bagaimanakah sebenarnya penyakit darah tinggi itu jika ditinjau dari
sudut pandang sistem sirkulasi?
2. Mengkonstruksi Pengetahuan Melalui Penyelidikan
Lakukanlah penyelidikan atau investigasi untuk menemukan solusi
permasalahan di atas. Penyelidikan dilakukan dengan mengunjungi
Puskesmas dan melakukan wawancara dengan petugas kesehatan. Buat dan
rancanglah sendiri pertanyaan wawancara yang akan diajukan.
3. Aplikasi Konsep
Selain permasalahan yang diungkapkan di atas, dapatkah kalian menemukan
fenomena lain yang kalian temui sehari-hari yang berhubungan dengan
gangguan atau kelainan pada sistem sirkulasi. Adakah penemuan teknologi
terbaru yang berfungsi untuk mengatasi permasalahan sistem sirkulasi
terutama permasalahan pada organ jantung.

Sistem
Peredaran
Darah
41
M ODUL B IOLOGI

KEGIATAN
MEKANISME PEREDARAN DARAH FETUS
PENGAYAAN
DAN SISTEM PEREDARAN DARAH HEWAN

A. Pengantar
Kita telah mempelajari materi tentang komposisi darah, golongan darah, proses
pembekuan darah, alat dan mekanisme peredaran darah, gangguan peredaran
darah dan teknologi yang berkaitan dengan kesehatan jantung. Pada Kegiatan
Pengayaan ini, kita akan mempelajari tentang Mekanisme Peredaran Darah
Fetus dan Sistem Peredaran Darah pada Hewan (Vertebrata dan Invertebrata).

B. Mekanisme Peredaran Darah Fetus


Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi
dan anak. Dalam rahim, paru-paru tidak berfungsi sebagai alat pernafasan,
pertukaran gas dilakukan oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel
darah dimulai minggu ke tiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen
dan nutrien dari ibu.
Darah mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat
dalam tali pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125
ml/kg/Bb per menit atau sekitar 500 ml per menit.
Peredaran darah pada fetus adalah sebagai berikut :
1. Plasenta (kaya oksigen) → vena umbilikal → hati (duktus venosus) → vena
kava posterior → atrium kanan (menerima darah dari kepala melalui vena
kava anterior,)→foramen ovale → atrium kiri (sebagian besar darah) →
ventrikel kiri → aorta → ke seluruh tubuh.

Sistem
Peredaran
Darah
2. Plasenta (kaya oksigen) → vena umbilikal → hati (duktus venosus) → vena
kava posterior → atrium kanan (menerima darah dari kepala melalui vena
kava anterior,)→ventrikel kanan (sebagian besar darah) → arteri polmuner
(sebagian besar darah) → paru – paru → atrium kiri (bercampur dengan
darah dari vena kava posterior) → ventrikel kiri →aorta → ke seluruh tubuh.
3. Plasenta (kaya oksigen) → vena umbilikal → hati (duktus venosus) → vena
kava posterior → atrium kanan (menerima darah dari kepala melalui vena
kava anterior,)→ventrikel kanan (sebagian besar darah) → duktus arteriosus
(sebagian besar darah) → aorta → ke seluruh tubuh.

C. Sistem Peredaran Darah Hewan


a. Peredaran darah pada avertebrata
Pada hewan avertebrata terdapat 2 sistem peredaran darah, yaitu :
1. Peredaran darah terbuka
Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke
seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah.
Sistem peredaran darah terbuka terdiri dari jantung sebagai pusat
peredaran darah, sejumlah rongga yang disebut sinus, contohnya pada
serangga (belalang). Peredaran darahnya adalah sebagai berikut:
Bila jantung pembuluh berdenyut, darah akan terpompa ke arah depan
melalui aorta. Selanjutnya darah akan beredar bebas ke seluruh tubuh
tanpa melalui pembuluh pembuluh darah.
Selama dalam peredarannya, darah mensuplai zat makanan ke jaringan-
jaringan dan mengambil zat-zat sisa metabolisme. Selanjutnya darah dari
jaringan akan kembali ke jantung pembuluh melalui lubang-lubang halus
(ostium) yang terdapat diantara gelembung jantung.
43
M ODUL B IOLOGI

Darah serangga tidak mengandung hemoglobin maka tidak berwarna


merah. Darah serangga hanya berperan mengedarkan nutrisi dan tidak
berperan dalam pengangkutan oksigen, karena oksigen telah diedarkan
oleh sistem trakea yang bercabang-cabang menuju ke berbagai jaringan.
2. Peredaran darah tertutup
Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui
pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah ini, darah
diedarkan melewati arteri ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung
melewati vena, contohnya cacing tanah.
Sistem sirkulasi pada cacing tanah terdiri atas lima pasang jantung
pembuluh atau jantung semu yang terletak pada segmen tubuh VII hingga
XI. Lima pembuluh darah sejajar dengan panjang tubuh. Pada setiap
segmen tubuh terdapat sepasang pembuluh penghubung, pembuluh
darah dorsal (punggung), pembuluh ventral (perut), serta anyaman
pembuluh kapiler. Jantung pembuluh terdiri dari pembuluh – pembuluh
yang berukuran besar, yaitu pembuluh dorsal dan ventral yang mampu
berkontraksi.

Gambar 13. Peredaran darah cacing. Sumber: Pratiwi (2016)

Sistem
Peredaran
Darah
44
M ODUL B IOLOGI

Aliran darah terjadi karena adanya kontraksi jantung semu (lengkung


aorta). Jantung memompa darah dari pembuluh darah dorsal ke
pembuluh darah ventral kemudian ke seluruh tubuh. Pertukaran gas
pernapasan terjadi di dalam jaringan-jaringan tubuh melalui kapiler. Dari
seluruh tubuh, darah menuju dorsal tubuh kemudian baru kembali
ke jantung.

b. Peredaran darah pada vertebrata


1. Peredaran darah pada Pisces ( Ikan ).
Alat sirkulasi darah ikan terdiri atas jantung dan sinus venosus. Jantung
terdiri atas dua ruangan yaitu atrium dan ventrikel. Jantung terletak di
belakang insang, yaitu di dalam rongga perikardium. Sinus venosus adalah
struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari vena dan
terbuka di ruang depan jantung. Di antara atrium dan ventrikel terdapat
klep untuk menjaga aliran darah tetap searah.
Proses sirkulasi darah bermula dari darah yang kaya CO2 dari seluruh
tubuh kembali ke jantung melalui vena dan berkumpul di sinus venosus
kemudian masuk ke atrium, dilanjutkan ke ventrikel dan dipompa menuju
insang melewati konus arteriosus. Di insang oksigen diikat dan CO2
dilepaskan, kemudian masuk ke aorta dorsalis dan diedarkan ke seluruh
tubuh, lalu kembali ke jantung melalui vena.

Gambar 14. Peredaran darah ikan. Sumber: Pratiwi (2016)

Sistem
Peredaran
Darah
45
M ODUL B IOLOGI

2. Peredaran darah pada amfibi


Sistem peredaran darah pada katak terdiri dari, jantung beruang tiga, arteri,
vena, sinus venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa. Darah katak tersusun
dari plasma darah yang terang (cerah) dan berisi sel – sel darah (korpuskula),
yakni sel – sel darah merah , sel darah putih dan keeping sel darah.
Jantung katak terdiri dari:
a. Sebuah bilik yang berdinding tebal dan letaknya disebelah posterior.
b. Dua buah serambi , yakni serambi kanan (atrium dekster) dan serambi kiri
(atrium sinister).
c. Sinus venosus yang berbentuk segitiga dan terletak disebelah dorsal dari
jantung.
d. Trunkus arteriosus berupa pembuluh bulat yang keluar dari bagian dasar
anterior bilik.
Darah dari seluruh tubuh yang kaya CO2 masuk melalui vena cava, kemudian
berkumpul di sinus venosus, selanjutnya menuju ke serambi kanan. Pada
saat yang sama, darah dari paru – paru yang kaya akan oksigen masuk ke
serambi kiri. Jika kedua serambi berkontraksi maka darah dari serambi kanan
dan serambi kiri akan bercampur di bilik. Dalam bilik terjadi sedikit
percampuran darah yang kaya O2 dan miskin O2.
Untuk selanjutnya, darah yang kaya O2 dalam bilik dipompa melalui trunkus
arteriosus menuju arteri hingga akhirnya sampai di arteri yang sangat kecil
(kapiler) diseluruh jaringan tubuh. Dari seluruh jaringan tubuh, darah akan
kembali kejantung melewati pembuluh balik yang kecil (venula) dan kemudian
ke vena dan akhirnya ke jantung, sementara itu, darah yang miskin dipompa
keluar melewati arteri konus tubular. Pada katak dikenal adanya sistem porta
, yaitu suatu sistem yang dibentuk oleh pembuluh balik (vena ) saja.

Sistem
Peredaran
Darah
46
M ODUL B IOLOGI

3. Peredaran darah pada reptil


Sistem peredaran darah pada reptilian lebih maju bila dibandingkan dengan
sistem peredaran amfibi karena adanya pemisahan darah yang beroksigen
dan tidak beroksigen dalam jantung. Jantung reptilia terletak di rongga dada
di bagian depan ventral. Jantung terdiri dari sinus venosus, serambi kiri dan
serambi kanan, serta bilik kiri dan bilik kanan
Pada umumnya, diantara dua bilik terdapat sekat (septum) yang tidak
sempurna, kecuali pada buaya. Pada buaya sekat tersebut hampir sempurna
dan terdapat foramen panizzae, yaitu lubang yang terdapat pada tempat
pertemuan arteri sistemik kanan dan kiri. Arteri sistemik merupakan arteri
yang berasal dari jantung menuju ke aorta.
Darah dari vena masuk ke jantung melalui sinus venosus, menuju ke serambi
kanan kemudian ke bilik kanan. Darah yang berasal dari paru-paru, melalui
arteria pulmonalis, masuk ke serambi kiri kemudian ke bilik kiri. Dari bilik kiri,
darah dipompa keluar melalui sepasang arkus aortikus. Dua arkus aortikus ini
lalu menghubungkan diri menjadi satu membentuk aorta dorsalis yang
mensuplai darah ke alat-alat dalam, ekor, dan alat gerak belakang. Dari
seluruh jaringan tubuh, darah menuju ke vena, kemudian menuju sinus
venosus dan kembali ke jantung.

Gambar 15. Peredaran darah reptil. Sumber: Pratiwi (2016)


Sistem
Peredaran
Darah
47
M ODUL B IOLOGI

4. Peredaran darah pada aves


Pada sistem sirkulasi darah tertutup, darah mengalir ke seluruh
jaringan tubuh melalui pembuluh. Jantung memompa darah ke seluruh
jaringan tubuh melalui pembuluh dan kembali ke jantung juga melalui
pembuluh.
Alat-alat yang menyusun sistem sirkulasi darah tertutup sudah
lengkap, yaitu terdiri atas jantung sebagai alat pemompa darah, pembuluh
aorta, pembuluh arteri, pembuluh vena, pembuluh kapiler, plasma, dan sel
darah, serta jaringan tubuh yang dialirinya.
Darah dari vena kava masuk ke atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan.
Kemudian, darah dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah dari
paru-paru kembali ke atrium kiri melalui vena pulmonalis, lalu menuju
ventrikel kiri. Di ventrikel kiri darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta.
Darah dari kapiler jaringan tubuh akan dialirkan lagi ke atrium kanan jantung.

Gambar 16. Peredaran darah aves. Sumber: Pratiwi (2016)

Sistem
Peredaran
Darah
48
M ODUL B IOLOGI

Soal dan
Latihan
Kerjakan Soal dan Latihan berikut untuk menguji
Kepahamanmu tentang materi Modul!
1. Ciri-ciri pembuluh darah :
1) Aliran darah masuk ke jantung
2) Elastis dan tebal
3) Aliran darah keluar jantung
4) Terletak lebih dekat dipermukaan kulit
Ciri-ciri pembuluh arteri ditunjukkan oleh…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
2. Tangan ani terluka saat memotong wortel, dengan cepat ia menutup luka
dengan ibu jarinya. Beberapa saat kemudian lukanya tidak berdarah lagi.
Bagian darah yang berperan dalam penutupan luka tersebut adalah…
a. Serum dan fibrinogen
b. Fibrinogen dan keping darah
c. Keping darah dan plasma darah
d. Plasma darah dan serum
3. Setelah beredar keseluruh tubuh, darah dapat mengalir masuk ke paru-paru
karena…
a. Kontraksi bilik jantung
b. Relaksasi bilik jantung
c. Kontraksi serambi jantung
d. Relaksasi serambi jantung

Sistem
Peredaran
Darah
4.
5.
6.
7.

5. Peredaran darah dari jantung menuju ke paru-paru, kembali lagi ke jantung


merupakan..
a. Peredaran darah besar
b. Peredaran darah kecil
c. Peredaran darah terbuka
d. Peredaran darah tertutup
6. Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah, namun
umumnya sekitar 10 hari, setelah itu mati. Trombosit yang telah mati akan
dihancurkan oleh…
a. Hati
b. Pancreas
c. Limpa
d. Jantung
7. Jantung manusia memiliki empat bagian, yaitu serambi kanan, serambi kiri,
bilik kanan dan bilik kiri. Serambi kiri berperan…
a. Memompa darah yang kaya akan O2
b. Memompa darah yang kaya akan CO2
c. Memompa darah yang kaya O2 langsung dari paru-paru
d. Menerima darah dari seluruh tubuh yang kaya akan CO 2
8. Fungsi zat besi bagi darah adalah…
a. Bahan pembentuk sel darah merah
b. Mempertahankan bentuk sel darah
c. Membantu pembekuan darah
d. Sumber gizi bagi darah
9. Penyakit yang merupakan gangguan pada sel darah adalah…
a. Penyakit jantung
b. Varises
c. Tekanan darah tinggi
d. Leukemia
Sistem
Peredaran
Darah
50
M ODULe.B
f.
IOLOGI

g.
h.

Jawaban D
10. Dari data hasil pemeriksaan seorang pasien diketahui terjadi
pengerasan pembuluh darah akibat timbunan lemak. Dengan demikian,
pasien tersebut menderita…
a. Varises
b. Sclerosis
c. Arteriosclerosis
d. Atherosclerosis
Jawaban D
11. Pembuluh nadi memiliki karakteristik antara lain…
a. Elastis dan tipis
b. Mengalirkan darah dari jantung
c. Membawa sisa-sisa metabolisme
d. Mengalirkan darah menuju jantung
Jawaban B
12. Darah berwarna merah karena…
a. Banyak mengandung zat besi
b. Terdapat pigmen merah dalam darah
c. Terdiri dari macam-macam zat penyusun
d. Mengandung hemoglobin
Jawaban D

Soal UN 2015 no 32
1. Dari hasil analisa darah seorang pasien diketahui jumlah sel darah merahnya
1 juta sel/ mm3 kurang dari normal. Berdasarkan analisa tersebut, dapat
dipastikan bahwa pasien menderita…
a. Leukopenia
b. Anemia
c. Hipertensi
Sistem
Peredaran
Darah
51
M B
d. Leukemia
ODULe. IOLOGI
f.
g.

e. Leukositosis
Soal UN 2016 no 36
2. Pembuluh balik (vena) memiliki ciri sebagai berikut…
a. Denyut tidak terasa, dinding tipis tidak elastis, darah mengalir dari seluruh
tubuh menuju ke jantung
b. Denyut tidak terasa, dinding tipis elastis, darah mengalir dari seluruh tubuh
menuju ke jantung
c. Denyut tidak terasa, dinding tipis tidak elastis, darah mengalir dari jantung
ke seluruh tubuh
d. Denyut terasa, dinding tipid tidak elastis, darah mengalir dari jantung
keseluruh tubuh.
Soal UN 2012 no 28
3. Fungsi sel darah pada gambar disamping adalah sebagai…
a. pengikat dan pengangkat oksigen
b. Pembeku darah pada luka
c. Pengangkut urea dari hati
d. Penghasil antibody untuk membunuh
kuman

Soal UN 2011 no 30
4. Jantung manusia memiliki empat bagian, yaitu serambi kanan, serambi kiri,
bilik kanan dan bilik kiri, serambi kiri berperan…
a. Memompa darah yang kaya O2 keseluruh tubuh
b. Memompa darah yang kaya CO2 menuju keparu-paru
c. Menerima darah yang kaya O2 langsung dari paru-paru
d. Menerima darah dari seluruh tubuh, kaya akan O 2

h. Leukemia
Sistem
Peredaran
Darah
52
M ODULi.B
j.
IOLOGI

k.

Kunci Jawaban:
1. Jawaban C
2. Jawaban B
3. Jawaban A
4. Jawaban B
5. Jawaban C
6. Jawaban C
7. Jawaban A

Sistem
Peredaran
Darah

Anda mungkin juga menyukai