Anda di halaman 1dari 15

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM HEMATOLOGI

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH KMB 1

SISTEM HEMATOLOGI

DISUSUN OLEH :S

MARIA YUNITA ASUNG

NPM : 19201036

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN PERTANIAN

UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA SANTU PAULUS RUTENG

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahaesa karena berkat dan rahmatanya saya dapat yang
sudah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini Makalah ini disusun untuk
menyelesaikan makalah keperawatan medical bedah (KMB 1) yang berjudul anatomi dan
fisiologsistem hmatolog. Kami berterimkasih kepada dosen pengampuh matakuliah keperawatan
medical bedah memenuhi tugas matakuliah KMB 1 agar dapat berguna bagi kami dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya dalam menyusun
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang diharapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritikan, saran dan usulan demi memperbaiki makalah yang kami susun.

Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat secara praktis atau pun teoritis bagi siapa pun
yang membacanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………….

DAFTAR ISI……………………………………………………………….

BAB I ANATOMI DAN FISIOLOGI PADA SISTEM HEAMTOLOGI…………….

BAB II PENGKAJIAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA SISTEM


HEMATOLOGI……………………………………………………………………

2.1 pengkajian pada system hematologi………………………………


2.2 pemeriksaan diagnostic pada system hematologi……………………

BAB III PENUTUP………………………………………………………..

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
BAB I

1.1 ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM HEAMTOLOGI

Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang membentuk
darah. Darah merupakan bagian penting dari system transport. Darah merupakan jaringan yang
berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian korpuskuli.
Hematologi juga dikenal sebagai cabang imu kedokteran mengenai sel darah, organ pembentuk
darah, dan kelainan yang berhubungan dengan sel serta organ pembentuk darah. Darah terdiri
atas 3 jenis unsur sel khusus, eritrosit, leukosit, dan trombosit yang terpendam dalam cairan
kompleks plasma. Pergerakan konstan darah sewaktu mengalir melalui pembuluh darah
menyebabkan unsure-unsur sel terbesar relative merata didalm plasma.

Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada 2 jenis warna
merah pada manusia. Warna merah terang menandahkan bahwa darah tersebut mengandung
banyak oksigen, sedangkan warna merah tua menandahkan bahwa darah tersebut mengandung
sedikit oksigen atau dalam arti lain mengandung banyak karbondioksida. Warna merah pada
darah disebabkan oleh adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan (respiratory
protein) yang mengandung besi (Fe) dalam bentuk hemoglobin yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme,
obat-obatan dan bahan kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untukdibuang sebagai
air seni.

Darah memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut :

 Sebagai pembawa zat makanan dari system pencernaan keseluruh sel tubuh
 Mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh
 Mengangkut sisa-sisa metabolisme dari seluruh sel tubuh ke organ-organ ekskresi (paru-
paru).
 Mengangkut hormon dari kelenjar hormone ke organ sasaran
 Memelihara keseimbangan cairan tubuh
 Mempertahankan tubuh dari serangan mikroorganisme atau zat asing lain yang
dijalankan oleh sel-sel darah putih
 Memelihara suhu tubuh

Komponen penyusun darah antara lain sebagai berikut:

a. Plasma darah, fungsi plasma darh antara lain:


 Sebagai pelarut bahan-bahan kimia
 Membawa mineral-mineral terlarut seperti glukosa, asam amino, vitamin, CO2, dan
bahan buangan lain
 Menyebarkan panas dari organ yang lebih hangat ke organ yang lebih dingin
 Menjaga keseimbangan antara cairan di dalam sel dan cairan diluar sel. Plasma
darah mengandung protein-protein penting seperti: fibrinogen (pembekuan darah),
globulin (pertahanan tubuh), albumin (membantu aliran darah dan mengatur tekanan
osmosis)
b. Sel darah
1) Sel darah merah (eritrosit)

Anatomi :

 Berbentuk cakram bikonkaf


 Bersifat elastic
 Tidak memiliki inti
 Diameter 8 cm
 Umur eritrosit kurang lebih 120 hari

Fisiologi :

1. Mengangkut O2 dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh tubuh komponen sel darah
merah:

 Membrane eritrosit
 Enzim G6PD
 Hemoglobin
Harga normal Hb:
Pria : 13-16 g%

Wanita : 12-14g%

Anak (6-12 th) :11,5-15,5gr%

Jumlah normal eritrosi:

Pria : 4,5 juta-5,5 juta/mm2

Wanita :4 juta-5 juta/mm2

 Produksi sel darah merah (eritropoiesis)


Adalah proses pembuatan eritrosit pada janin dan bayi. Proses ini berlangsung di limfa
dan sumsum tulang, tetapi pada orang dewasa terbatas hanya pada sumsum tulang
 Mekanisme eritropoiesis
Sel darah berasal dari system hemopoetik pluripoten yang berada pada sumsum
tulang_akan membentuk bermacam-macam sel tepi_membentuk sel stem commitet/sel
ini akan menghasilkan unit pembentuk koloni eritrosit (CFU-GM) –CFU-E membentuk
banyak sel proeritroblas akan membela berkali-kali_banyak sel darah merah matur yaitu
basofil eritroblas / selanjutnya akan berdiferensiasi menjadi retikulosit dengan sel yang
sudah dipenuhi dengan Hb-retikulosit masih mengandunng sedikit bahan basofilik-bahan
basofilik ini akan menghilang dalam waktu 1-2 hari menjadi eritrosit matur.
 Metabolisme eritrosit
 Umur eritrosit adalah 120 hari
 Eritrosit mati mengalami destruksi di limpa hemoglobin-haem+globin
 Haem-besi+porfirin, zat besi digunakan untuk membentuk eritrosit baru
 Tempat pembuatan sel eritrosit adalah sumsum tulang limpa dan hepar
1. Sel darah putih (leukosit)
Fungsi sebagai pertahnan tubuh dari serangan mikroorganisme.
Macam-macam leukosit antara lain:
a) Granuler (leukosit berganula)
 Neutrophil
Nama lain sel polimorfonuklear (sel PMN)

Anatomi :Inti sel terpisah-pisah

Protoplasmanya banyak bintik-bintik halus/glandula

Granula berisi enzim hidrolisis berwarna ungu pucat.

Fisiologi:punya kemampuan fagositosis untuk memangsa dan menghancurkan bakteri serta sel-
sel tubuh yang mati.

 Eosinofil
Anatomi:
 Ukuran dan bentuknya hampir sama dengan neutrophil tetapi granula dan sitoplasmanya
lebih besar
 Berwarna merah terang jika diwarnai dengan eosin
 Banyaknya kira-kira 24%
Fisiologi:
 Membunuh parasit
 Membunuh sel-sel kanker
 Berperan dalam reaksi alergi
 Basofil
Anatomi:
 Sel ini kecil dari eosinofil
 Mempunyai inti yang bentuknya teratur
 Didalam protoplasmanya terdapat granula-granula besar yang berwarna biru
Fisiologi
 Berperan sebagai agen anti alergi
 Menghasilkan histamine
 Mengandung heparin suatu senyawa yang mencegah pembekuan darah didalam
pembuluh darah
b. Agranuler
 Limfosit
Anatomi:
Bentuknya ada yang besar dan ada yang kecil ,didalam sitoplasmanya tidak terdapat
glandula dan intinya besar ,banyaknya kira-kira 15-20 %
Fisiologi:
Berperan dalam pertahanan tubuh dengan cara membentuk suatu protein yang disebut
antibody
Membunuh dan memakan bakteri yang masuk dalam jaringan tubuh
Macam-macam limfosit
 Sel B membuat antibody yang mengikat pathogen dan menghancurkannya
 Sel T untuk mengkoordinir tanggapan ketahanan menahan bakteri intraseluler
 Sel natural killer sel pembunuh alami dan dapat membunuh sel tubuh yang tidak
menunjukan sinyal
 Monosit
Dikenal sebagai makrofag setelah dia meninggalkan aliran darah sert masuk ke dalam
jaringan
Anatomi:
Berukuran paling besar di antara sel darah putih lainnya ,inti selnya bulat dan panjang
warnannya lembayun muda
Produksiseldarahputih

 Dimulai dari diferensiasi dini dari sel system hemopoietik pluripotent –berbagai
tipe sel system commited-membentuk eritrosit dan leukosit –pembentukan
leukosit terdapat dua tipe mielositik dan limfositik
 Pembentukan leukosit tipe mielositik dimulai dengan sel muda yang berupa
mieloblas progranulacyte –eosinofil-basofil dan neutrofil
 Pembentukan leukosit tipe limfositik dimulai dengan sel muda yang berupa
limfoblas agranulocyte dan limfocyte
 Monoblast-agranulocyte-monocyte

1. Keeping darah (trombosit)

Anatomi:

Memiliki bentuk yang tidak teratur


Tidak memiliki inti sel

Berukuran sangat kecil

Fisiologi:

Berperan dalam proses pembekuan darah

Harga normal 200000-400000/mm3

Proses pembentukan trombosit

Trombosit berasal dari sel megakariosit yang pecah menjadi bagian kecil yang disebut
platelet atau trombosit megakariosit berasal dari sel mieloblast yang juga merupakan induk
sel leukosit.

BAB II

PENGKAJIAN DAN PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA SISTEM


HEMATOLOGI

2.1 pengkajian pada system hematologi

 Metode pengumpulan data


Pada tahap pengkajian :
1. Wawancara (interview)
Macam wawancara :
a. Auto anamnesa, wawancara dengan klien langsung
b. Allo anamnesa, wawancara dengan keluarga/orang terdekat.
2. Teknik pengumpulan data efektif :
a. Pertanyaan terbuka : ada kebebasan dalam mengemukakan pendapat
/keluhan /respon.
b. Pertanyaan terarah
c. Jangan seperti menyelidiki
d. Menyetujui pendapat klien
 Observasi/pengamatan
adalah mengamati prilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh data kesehatan pasien.
Tujuannya : mengumpulkan data masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat
panca indra. Contoh kegiatan observasi : terlihata adanya kelainan fisik, adanya
perdarahan, ada bagian tubuh yang terbakar, bau alcohol, urin, feses,TD,HR, batuk,
menangis, dan ekspresi nyeri.
 pemeriksaan fisik
1. Inspeksi
Pemeriksaan dilakukan dengan melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui
pengamatan cahaya adekuat, membedakan warna, bentuk dan kebersihan klien.
Focus inspeksi : ukuran tubuh,warna, bentuk, posisi, simetris dan perlu
dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh
lainnya. Contoh: mata kuning (ikterus), terdapat struma dileher, kulit
kebiruan(sianosis), dll.
2. Palpasi
Menggunakan indera peraba. Tangan dan jari adalah instrument yang sensitif
untuk mengumpulkan data, contohnya : temperature, turgor, bentuk ukuran,
kelembaban, vibrasi
3. Perkusi
Pemeriksaan dengan mengetuk permukaan tubuh tertentu untuk dibandingkan
dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan) dengan tujuan menghasilkan suara.
Tujuan mengidentifikasikan lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan
dengan menggunakan kedua tangan sebagai alat untuk menghasilkan suara.
4. Auskultasi
Mendengarkan suara yang tidak dihasilakan tubuh, menggunakan stetoskop. Yan
g didengarkan bunyi jantung, suara nafas, bising usus.
 Pendekatan pengkajian fisik
a. head to toe (kepala ke kaki) dilakukan mulai dari kepala secara berurutan sampai
ke kaki. Mulai dari : KU, TTV, kepala, wajah, leher, dada, paru, jantung,
abdomen, ginjal, punggung, genetalia, rectum ektremitas.
b. ROS (Review of system/system tubuh) dilakukan mrncakup seluruh system
tubuh, KU, TTV, system pernafasan, system perkemihan, system pencernaan,
system musculoskeletal, integument, system reproduksi.
c. pola fungsi kesehatan Gordon, 1982. Pengumpulan data secara sistematis
dengan mengevaluasi fungsi kesehatan dan memfokuskan pengkajian fisik pada
masalah khusus meliputi : persepsi kesehatan-penatalaksanaan kesehatan, nutrsi
pola metabolisme, pola eliminasi, pola tidur istirahat, kognitif pola perceptual,
peran pola berhubungan, aktifitas pola latihan, seksualitas pola reproduksi,
koping pola toleransi stress, nilai pola keyakinan.
d. doengoes (2010), mencakup : aktivitas/istirahat, integritas ego, eliminasi,
makanan dan cairan, hygiene. Neuromsori, nyeri/ketidaknyamanan, pernapasan,
keamanan, seksualitas, interaksi sosial, penyuluhan/pembelajaran.

2.2 pemeriksaan diagnostic pada system hematologi

Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui kelainan dari
kuantitas dan kualitas sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit serta menguji perubahan
yang terjadi pada plasma yang terutama berperan pada proses pembekuan darah. Pemeriksaan
pada sel darah meliputi kadar hemoglobin, jumlah eritrosit, hematokrit, nilai eritrosit rerata (nilai
NER), jumlah leukosit dan trombosit. Selain itu pemeriksaan hematologi meliputi pula hitung
retikulosit, hitung eosinofil, aktifitas glucose-6-phosphate dehydrogenase (G6PD), daya tahan
osmotic eritrosit yang dikenal sebagai resistensi osmotic eritrosit, penetapan fraksi hemoglobin
dalam eritrosit yang diperiksa dengan analisa hemoglobin, pemeriksaan sel lupus eritematosus
(LE) serta penetapan golongan darah. Selain itu, pemeriksaan hematologi yang terpenting adalah
pemeriksaan hitung jenis leukosit disertai dengan penilaian morfologi sel darah yang daapat
diketahui dengan pemeriksaan gambaran darah tepi. Pemeriksaan gambaran darah tepi dapat
menilai kelainan bentuk dari eritrosit, leukosit dan trombosit yang dapat menimbulkan kelainan
secara hematologis. Berbagai fungsi pemeriksaan hematologi salah satunya adalah pemeriksaan
darah lengkap. Dalam periksa ini, komponen darah yang akan diperiksa meliputi:

 Hemoglobin
 Hematokrit
 Jumlah atau volume sel darah merah
 Jumlah sel darah putih dan hitung jenis sel darah putih
 Jumlah trombosit
 Laju endap darah

Tujuan utama dari pemeriksaan hematologi adalah untuk mengevaluasi atau menilai jumlah dan
fungsi berbagai komponen darah. Selain itu, pemeriksaan hematologi juga dapat dilakukan untuk
beberapa alasan berikut:

 Memantau kondisi kesehatan tubuh seseorang secara umum


 Mendeteksi penyakit tertentu, seperti infeksi, anemia, atau kelainan pada produksi sel-sel
darah
 Mendeteksi golongan darah ketika seorang hendak melakukan dinor darah atau transfuse
darah
 Memantau respons atau keberhasilan pengobatan tertentu, misalnya pengobatan anemia
 Menilai kondisi pasien sebelum dan setelah menjalani tindakan medis tertentu, misalnya
operasi
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hematologi adlah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang membentuk darah.
Darah merupakan bagian terpenting dari system transport. Darah merupakan jaringan yang
berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian korpuskuli.
Dalam arti lain hematologi juga dikenal sebagai cabang ilmu kedokteran mengenai sel darah,
dan kelainan yang berhubungan dengan sel serta organ pembentuk darah.
DAFTAR PUSTAKA

Bain. Jane. Barbara. 2012. Hematologi kurikulm inti. Jakarta. Penerbit buku kedokteran EGC.

Pearce, E. 2009. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic. Jakarta: PT Gramdedia pustaka umum

Anda mungkin juga menyukai