HEMOFILIA
Disusun oleh:
Charlina Amelia br Barus
42160073
Pembimbing:
dr. Dedy Afandi Cahyo Nugroho, M.Sc, Sp.A
PEMAPARAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. AGE
No. RM : 14-39-xx
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : Klaten, 10 September 2003
Usia : 14 tahun 3 bulan
Alamat : Sambirejo,Bentangan, Wonosari, Klaten
Datang ke RS : 05 Januari 2018
Identitas Pengantar Pasien
Nama : Ibu FHA
Usia : 43 tahun
Alamat : Sambirejo,Bentangan, Wonosari, Klaten
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Hub dengan pasien : Ibu kandung pasien
2
Anamnesis
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
4
Riwayat Alergi : Tidak ada
Riwayat Penggunaan Obat : Terapi rutin dengan Oktanen
Riwayat Imunisasi :
Hepatitis B: 3 kali (usia 0,1,6 bulan)
BCG : 1 kali (usia 2 bulan)
DPT : 4 kali (usia 2, 4, 6, 18 bulan , 5 tahun)
Polio : 4 kali (usia 2, 4, 6, 18 bulan, 5 tahun)
Campak : 2 kali (usia 9 bulan, 6 tahun)
MR : 1 kali (usia 6 tahun)
Kesan: Imunisasi wajib dasar dan tambahan telah diberikan
sesuai dengan usia berdasarkan rekomendasi imunisasi
tahun 2003.
5
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4 M5 V6
Vital sign
Suhu : 36,3oC
Nadi : 90 x/menit
Nafas : 23 x/menit
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Status Gizi
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 155 cm
Kesan : status gizi dalam batas normal
6
Status Lokalis
Kepala
Kepala : Normocephali
Mata : Hematoma (-), SI (-/-), CA (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+),
mata cekung (-)
Hidung : Nafas cuping hidung (-), dicharge hidung (-)
Mulut : Sianosis (-), mukosa oral basah
Telinga : Edema (-), discharge telinga (-), kelainan anatomi (-)
Leher
Pembengkakan KGB (-), nyeri tekan (-), nyeri telan (-)
Thoraks Cor
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus cordis di SIC 5 linea midclavicula sinistra
Perkusi : Kesan kontur jantung normal
Auskultasi : BJ S1 S2 reguler , bising (-)
Thoraks Pulmo
Inspeksi : Gerakan dada simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-)
Palpasi : Tidak teraba benjolan, nyeri tekan (-), ketinggalan gerak (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi :Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
7
Abdomen
Inspeksi : Dinding perut sejajar dinding dada, distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) dbn
Perkusi : Timpani
Palpasi : Abdomen teraba supel, nyeri tekan (-), turgor dan
elastisitas kulit baik
Hepar : Tidak teraba, tidak ada pembesaran
Lien : Tidak teraba, tidak ada pembesaran
Ektremitas
Ekstremitas Superior Inferior
Kekuatan 5/5 5/5
Edema +/- -/-
9
DIAGNOSIS KERJA
Hemofilia B
TATALAKSANA
Oktanen (konsentrat faktor IX) 2 x seminggu
10
TINJAUAN PUSTAKA
HEMOFILIA
11
Definisi
13
Klasifikasi (2)
14
Etiologi
Penyebab hemofilia karena adanya defisiensi salah satu faktor
yang diperlukan untuk koagulasi darah akibat kekurangan
faktor VIII atau XI.
Gen F VIII dan F IX terletak pada kromosom X dan bersifat
resesif, maka penyakit ini dibawa oleh perempuan (karier, XXh)
dan bermanifestasi klinis pada laki-laki (laki-laki, XhY); dapat
bermanifestasi klinis pada perempuan bila kromosom X pada
perempuan terdapat kelainan (XhXh).
Anak laki-laki dari perempuan yang kerier memiliki
kemungkinan 50% untuk menderita penyakit hemofilia dapat
terjadi pada wanita homozigot dengan hemofilia (ayah
hemofilia, ibu karier) tetapi keadaan ini sangat jarang terjadi,
kira-kira 30% pasien tidak memiliki riwayat keluarga dan
mungkin akibat mutasi spontan.
15
16
Patofisiologi
17
18
Manifestasi Klinis
21
Hemofilia A Hemofilia B
Pemeriksaan gambaran Pemeriksaan gambaran
darah tepi normal. darah tepi normal.
Masa perdarahan normal Masa perdarahan normal
Masa pembekuan Masa pembekuan
memanjang memanjang
Aktivitas faktor VIII rendah Aktivitas faktor VIII normal
Aktivitas faktor IX normal Aktivitas faktor IX rendah
PT dan TGT memanjang PT dan TGT memanjang
SPT < 40 detik SPT < 40 detik
22
Penatalaksanaan
Prinsip umum perawatan untuk penatalaksanaan hemofilia meliputi berikut ini:
Tujuan penatalaksanaan hemolia adalah pencegahan perdarahan.
Perdarahan akut harus diterapi sedini mungkin (jika mungkin dalam dua jam).
Terapi di rumah seharusnya digunakan hanya pada kasus perdarahan ringan/moderat yang
tidak disertai komplikasi.
Semua perdarahan berat harus ditangani di dalam klinik atau rumah sakit.
Penggantian konsentrat faktor pembekuan atau DDAVP sebaiknya diberikan untuk
mencapai kadar faktor pembekuan yang diinginkan sebelum dilakukan prosedur invasif.
Sebisa mungkin, pasien harus menghindari trauma dengan menyesuaikan gaya hidupnya.
Pasien harus dinasehati untuk menghindari penggunaan obat-obatan yang mempengaruhi
fungsi trombosit, terutama asam asetil salisilat (ASA) dan anti inflamasi non steroid
(NSAID), kecuali beberapa inhibitor COX-2. Penggunaan parasetamol/asetaminofen
adalah alternatif analgesia yang aman.
Injeksi intramuskuler, flebotomi yang sulit, dan pungsi arteri harus dihindari.
Latihan secara rutin harus dianjurkan untuk meningkatkan kekuatan otot, melindungi
sendi, serta meningkatkan kebugaran.
Olahraga kontak harus dihindari, namun berenang dan bersepeda dengan pakaian yang
sesuai diperbolehkan.
23
24
Terapi Hemofilia A (Defisiensi FVIII)
Konsentrat F VIII
FVIII liofilik saat ini tersedia dalam berbagai merk dagang yang
dikomersialkan. Semua produk yang berasal dari plasma telah
menjalani atenuasi viral.
Tiap vial konsentrat faktor tersedia dalam dosis yang memiliki
rentang dari kurang lebih 250 sampai 2000 unit.
Tiap unit FVIII per kilogram berat badan yang diinfuskan secara
intravena akan meningkatkan kadar FVIII plasma kira-kira 2%.
Waktu paruhnya kira-kira 8-12 jam. Pastikan perkiraan dosis
dengan memeriksa kadar faktor pembekuan pasien.
Hitung dosis dengan mengalikan berat badan pasien dalam
kilogram dengan kadar faktor yang diharapkan dikalikan dengan
0.5. Ini akan menunjukkan jumlah kebutuhan unit faktor. Contoh:
(50 kg x 40 (% kadar yang dikehendaki) x 0.5 = 1000 unit FVIII).
Berikan infus FVIII secara IV lambat dengan kecepatan tidak
melebihi 3 ml per menit pada dewasa dan 100 unit per menit pada
anak yang lebih muda.
25
Kriopresipitat/ fresh frozen plasma
Gunakan kriopresipitat hanya jika tidak tersedia konsentrat
faktor. Kriopresipitat paling baik disiapkan dari donor yang dites
berulang dan bebas virus. Kandungan FVIII per kantong
kriopresipitat adalah 60-100 unit (rata-rata 80 unit) dalam
volume 30-40 ml. Fresh frozen plasma juga dapat digunakan jika
konsentrat faktor tidak tersedia. Direkomendasikan bahwa
untuk FFP dilakukan prosedur reduksi virus. 1 ml fresh frozen
plasma mengandung 1 unit aktivitas faktor.
Desmopresin (DDAVP)
DDAVP berguna dalam terapi orang dengan hemofilia ringan
yang memiliki kadar FVIII 5% atau lebih dan yang terbukti
respon pada pre tes.
26
Terapi Hemofilia B (Defisiensi FIX)
Konsentrat F IX
Konsentrat FIX liofilik saat ini tersedia dalam berbagai merk dagang yang
dikomersialkan. Semua produk derivat plasma telah menjalani atenuasi viral.
Konsentrat FIX terbagi menjadi dua kelas : Produk koagulasi FIX murni, dan
Konsentrat protrombin kompleks (Prothrombine complex concentrate, PCC)
Tiap vial konsentrat FIX tersedia dalam dosis yang memiliki rentang dari kurang lebih
300 sampai 1200 unit.
Tiap unit FIX per kilogram BB yang diinfuskan secara intravena akan meningkatkan
kadar FIX plasma kira-kira 1%. Waktu paruhnya kira-kira 18-24 jam. Pastikan
perkiraan dosis dengan memeriksa kadar faktor pembekuan pasien.
FIX rekombinan (rFIX; BeneFIX®, Wyeth) memiliki pemulihan yang lebih lambat, dan
tiap unit FIX per kg BB yang diinfuskan akan meningkatkan aktivitas FIX sebesar kira-
kira 0.8% pada dewasa dan 0.7% pada anak-anak berusia < 15 tahun. Alasan untuk
lambatnya pemulihan dari rFIX masih belum sepenuhnya jelas.
Untuk menghitung dosis, kalikan berat badan pasien dalam kilogram dengan kadar
faktor yang dikehendaki. Ini akan menunjukkan jumlah unit faktor yang dibutuhkan.
Contoh: 50 kg x 40 (% kadar yang dikehendaki) = 2000 unit FIX derivat plasma.
Untuk rFIX, dosisnya adalah 2000 ÷ 0.8 (atau 2000 x 1.25) = 2500 unit untuk
dewasa, dan 2000 ÷ 0.7 (atau 2000 x 1.43) = 2860 unit untuk anak-anak.
27
Fresh frozen plasma (FFP)
Untuk pasien-pasien hemofilia B, fresh frozen plasma hanya
digunakan jika konsentrat FIX tidak tersedia. Kadar FIX di atas
25% sulit untuk dicapai. Dosis awal yang dapat diterima adalah
15-20 ml/kg. FFP yang telah dilakukan solvent/detergent
treatment telah tersedia di beberapa negara.
Agen antifibrinolitik
Karena peningkatan risiko untuk terjadinya trombosis, agen
antifibrinolitik, baik sebagai terapi primer maupun tambahan,
tidak direkomendasikan untuk terapi pasien-pasien dengan
defisiensi FIX yang telah mendapatkan konsentrat protrombin
kompleks dosis besar.
28
29
30