Anda di halaman 1dari 3

ii.

fisiologi tulang
Saat peristiwa kelahiran manusia, terdapat 300 tulang dan bagian kartilago dalam tubuh
manusia. Pertumbuhan bayi membentuk terjadinya penggabungan bagian tulang yang
membentuk tulang yang lebih lebar dan lebih kuat. Manusia yang dewasa memiliki 206 tulang
(Peate, 2018). Jaringan tulang atau jaringan osseus terdiri dari sel tulang atau osteosit dan
matriks ekstraseluler. 1/3 bagian matriks tulang terdiri dari bagian organik, seperti protein,
glikoprotein, sebagian besar kolagen. 2/3 lainnya merupakan bagian anorganik yang sebagian
terdiri dari kalsium yang memiliki ciri kekakuan. Tanpa kalsium yang cukup maka tulang akan
menjadi lunak (Tortora and Derrickson, 2018).
Fungsi Tulang
Beberapa fungsi tulang, yaitu:
1. Penyokong. Tulang memiliki fungsi sebagai penopang tubuh dan menyokong jaringan
lunak yang berada di dalam tubuh. Tulang kaki berfungsi sebagai pilar yang menyokong
tubuh dalam posisi berdiri dan tulang rusuk menyokong dinding dada.
2. Pelindung. Tulang melindungi organ tubuh yang lunak. Misalnya tulang tengkorak
melindungi organ otak sehingga seseorang tidak perlu kuatir akan mencederai otak jika
ingin menyundul bola dengan kepala. Tulang vertebra mengelilingi Spinal Cord dan
tulang rusuk membantu melindungi organ vital di dalam dada.
3. Pergerakan. Otot rangka yang melekat di tulang oleh tendon menggunakan tulang sebagai
tuas untuk menggerakkan tubuh dan bagian tubuh lainnya. Manusia dapat berjalan,
berenang, melempar bola, dan bernapas.
4. Penyimpanan. Lemak tersimpan di bagian rongga dalam tulang. Tulang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan mineral tubuh seperti kalsium dan fosfor. Sebagian besar kalsium
tubuh disimpan di dalam tulang sebagai garam kalsium, tetapi sejumlah kecil kalsium ada
dalam bentuk ion (Ca2+) harus selalu berada di dalam darah. Kondisi ini diperlukan agar
sistem saraf mampu menyampaikan pesan agar otot berkontraksi dan agar darah dapat
melakukan proses pembekuan darah. Masalah dapat muncul ketika jumlah kalsium darah
terlalu sedikit ataupun terlalu banyak. Hormon mengontrol pergerakan kalsium menuju
dan dari tulang dan darah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Proses deposit dan penarikan
kalsium serta mineral lain dari dan menuju tulang berlangsung sepanjang waktu.
5. Pembentukan sel darah. Pembentukan sel darah atau hematopoiesis terjadi di dalam
rongga sumsum tulang tertentu (Marieb, 2012).
iii. Pembagian Tulang
Berdasarkan sumbunya, tulang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Tulang Rangka Aksial.
Tulang rangka ini membentuk garis vertikal dan pusat tubuh yang
mencakup kepala, leher, dada, dan punggung. Tulang rangka aksial melindungi
otak, serabut saraf tulang belakang, jantung dan paru-paru. Tulang ini menjadi
tempat melekatnya otot-otot yang bekerja melintasi sendi bahu dan pinggul dalam
melakukan pergerakan badan. Tulang rangka aksial terdiri dari 80 tulang, yaitu 8
buah tulang tengkorak, 14 tulang yang membentuk wajah, I tulang Hyoid, 6
tulang membentuk tulang area pendengaran, 26 kolumna vertebrata, 14 tulang
rusuk, dan 1 tulang sternum, yaitu tulang pipih yang berada di dada bagian
anterior (Tortora and Derrickson, 2018).
2. Tulang Rangka Apendikular.
Tulang ini meliputi semua tulang di ekstremitas atas dan bawah serta
tulang yang melekat pada setiap ekstremitas ke tulang rangka aksial. Manusia
yang dewasa memiliki terdapat 126 tulang. Tulang rangka apendikular terdiri dari
2 tulang klavikula, 2 tulang skapula, 2 tulang humerus, 2 tulang ulnaris, 2 tulang
radius, 16 tulang karpal, 10 tulang metakarpal, 28 tulang falang/ ruas jari tangan,
2 tulang yang membentuk panggul dan pinggul, 2 tulang femur, 2 tulang patella, 2
tulang fibula, 2 tulang tibia, 14 tulang tarsal, 10 tulang metatarsal, 28 tulang
falang/ ruas jari kaki.

DAPUS: Sumiyati, S., Anggraini, D. D., Kartika, L., Arkianti, M. M. Y., Sudra, R. I., Hutapea, A. D., ...
& Sitanggang, Y. F. (2021). Anatomi Fisiologi. Yayasan Kita Menulis.

C. Sistem Muskuler (Otot)


Tubuh manusia dibentuk oleh 640 otot rangka yang berbeda. Otot merupakan suatu organ
yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Jaringan otot sangat penting bagi tubuh karena
fungsinya, diantaranya sebagai alat gerak aktif, alat transportasi pengedar makanan dalam
usus, juga pengedaran darah keseluruh tubuh. Jaringan otot ditandai adanya miofibrilpada
selnya yang memanjang.
Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk. Pada sel- sel, sitoplasma ini mirip
benang-benang halus yang panjang,inilah yang disebut miofibril. Jika sel otot mendapat
rangsangan, maka miofibril akan memendek. Dengan kata lain sel otot akan memendekkan
dirinya ke arah tertentu (berkontraksi). Dengan kata lain miofibril bertanggung jawab atas
kontraktilitas sel-sel otot.
Ujung-ujung otot melekat pada rangka atau tulang-tulang pembentuk rangka. Ujung-
ujung otot yang melekat pada tulang disebut tendon atau urat otot. Tendon bersifat kuat,
kenyal serta disusun oleh jaringan ikat. Tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
disebut insersio, sedangkan tendon yang melekat pada tulang yang tidak bergerak disebut
origo.
Pada umumnya otot melekat pada dua tulang atau lebih, sehingga tiap otot mempunyai
dua tempat pelekatan. Istilah perlekatan pada segmen tulang biasanya digunakan:
 Punctum fixum (origo) yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang tidak ikut
bergerak.
 Punctum mobile (insertion) yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang bergerak.
Sedang istilah lain yang juga sering digunakan sekarang, tanpa mengingat tempat
perlekatan tersebut bergerak atau tidak bergerak yaitu:
 Perlekatan distal, yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang berada disebelah
distal (terletak menjauhi semua badan).
 Perlekatan proximal, yaitu perlekatan otot pada segmen tulang yang berada disebelah
proximal (terletak lebih dekat dengan sentrum badan).
DAPUS: Kirnantoro, H., Maryana. (2022). Anatomi Fisiologi. Yogyakarta: PUSTAKA
BARU PRESS.

Anda mungkin juga menyukai