Kapita Selekta Revisi 2
Kapita Selekta Revisi 2
Disusun Oleh :
1. Destiana Dwi Anggreini (A1C020006)
2. Vhicen Nuhli (A1C020010)
Dosen Pengampu :
Tria Utari S.Pd, M.Pd
Puji syukur kehadirat Allah Swt. karena dengan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan yang berjudul ―Laporam Hasil Wawancara Tentang Permasalahan
Pembelajaran Peserta Didik Dan Guru Terhadap Materi Tranformasi Kelas XI SMA
Negeri 01 Kota Bengkulu‖. Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita
Selekta Matematika Jenjang Pendidikan Menengah.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Hal ini
disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi
pembaca pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kompetensi Dasar .................................................................................... 5
2.2 Materi Pembelajaran ................................................................................. 6
2.3 Hasil Belajar ............................................................................................. 17
2.4 Model Atau Metode ................................................................................. 18
2.5 Permasalahan yang Dialami Peserta Didik ............................................... 18
2.6 Permasalahan yang Dialami Guru ............................................................ 18
2.7 Solusi Dari Permasalahan Pembelajaran ................................................... 19
2.7.1 Solusi Dari Permasalahan Peserta Didik ...................................... 19
2.7.2 Solusi Dari Permasalahan Guru.................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 21
Lampiran.................................................................................................................... 22
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Titik awal dapat dinyatakan dengan A dan titik A setelah mengalami pergeseran
dinyatakan dengan A' atau A aksen. Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan
konsep translasi dalam ilustrasi berikut ini:
Nina berada pada titik (0,0). Kemudian ia bergerak ke arah kiri sejauh 2 langkah.
Selanjutnya, menuju arah depan sebanyak 2 langkah lagi. Tidak berhenti di situ, Nina
kembali berjalan ke arah kiri 1 langkah dan tanpa alasan ia mundur sejauh 6 langkah.
Jika awalnya posisi Nina berada pada titik A (0,0), sekarang ia berada pada titik A’ (-
3, -4).
Mudah untuk dipahami bukan? Sekarang, coba perhatikan contoh soal dan
pembahasan berikut ini.
Lakukan invers
x = x' – 3
y = y' – 2
2. Rotasi (Perputaran)
Rotasi atau juga dikenal dengan perputaran dalam transformasi geometri sesuai dengan
namanya berarti sebuah perputaran yang ditentukan oleh titik pusat rotasi, arah rotasi, dan juga
besar dari sudut rotasi. Prinsipnya adalah memutar terhadap sudut dan titik pusat yang
memiliki jarak yang sama dengan titik yang diputar.
Karena hanya berputar, maka transformasi ini tidak mengubah bentuk atau ukuran dari sebuah
bidang.
Contoh sederhananya adalah cara kerja dari bianglala di mana lingkaran memutari titik tengah.
Contoh lainnya adalah dalam gangsing. Cara kerja gangsing nyaris sama dengan bianglala
karena berputar mengitari titik tengah.
3. Refleksi (Pencerminan)
Refleksi atau pencerminan dalam transformasi geometri berarti perubahan dengan
memindahkan titik dengan sifat dari suatu cermin datar. Ada dua sifat yang dimiliki dalam
transformasi refleksi. Pertama adalah jarak titik ke cermin sama dengan jarak bayangan titik ke
cermin. Kedua adalah geometri yang dicerminkan saling berhadapan satu sama lain.
Contoh sederhana dari refleksi ini tentunya adalah ketika kita sedang bercermin.
Rumus umum dari refleksi antara lain:
Refleksi terhadap sumbu -x : (x,y) maka (x, -y)
Refleksi terhadap sumbu -y : (x,y) maka (-x, y)
Refleksi terhadap garis y = x : (x, y) maka (y, x)
Refleksi terhadap garis y = -x : (x, y) maka (-y, -x)
Refleksi terhadap garis x = h : (x, y) maka (2h, -x,y)
Refleksi terhadap garis y = K : (x. y) maka (x, 2k – y)
4. Dilatasi (Perkalian)
Dilatasi merupakan transformasi atau perubahan ukuran dari sebuah objek. Dalam dilatasi
terdapat dua konsep, yaitu titik dan faktor dari dilatasi.
Titik dari dilatasi menentukan posisi dari dilatasi. Titik ini menjadi tempat pertemuan dari
semua garis lurus yang menghubungkan antara titik dalam suatu bangunan ke titik hasil
dilatasi.
Sedangkan faktor dilatasi adalah faktor perkalian dari suatu bangun yang sudah didilatasikan.
Contoh sederhana dari dilatasi adalah miniatur. Miniatur biasanya dalam bentuk mainan,
seperti mobil-mobilan. Mainan merupakan pengecilan dari sebuah objek besar. Contoh
lainnya adalah ketika kita mencetak sebuah foto. Foto tersebut bisa dicetak dengan ukuran-
ukuran tertentu tetapi tidak mengubah bentuk dari foto tersebut, mulai dari 2×3, 3×4, sampai
4×6 fotonya tetap sama, hanya ukurannya yang berbeda.
Sifat Dilatasi
Dilatasi memiliki sifat-sifat tertentu terkait dengan besar faktor skalanya. Berikut adalah
beberapa sifat dari transformassi dilatasi:
Apabila faktor dilatasi lebih dari 1 ( k > 1), maka bayangan akan diperbesar dan
terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun asal.
Apabila faktor dilatasi berada diantara 0 hingga 1 (0 < k < 1), maka bangun bayangan
akan diperkecil dan terletak sepihak terhadap pusat dilatasi dan bangun asal.
Apabila faktor dilatasi terletak diantara -1 hingga 0 (-1 < k < 0), maka bangun
bayangan akan diperkecil dan terletak berlainan pihak terhadap pusat dilatasi dan
bangun asal.
Apabila faktor dilatasi kurang dari -1 (k < -1), maka bangun bayangan diperbesar dan
terletak berlainan pihak terhadap pusat dilatasi dan bangun awal.
Dilatasi dengan titik pusat (0,0) dengan faktor skala k dinotasikan dengan [ O, k]. Untuk
menghitung nilai dilatasi [O, k] dari titik asal (x,y), secara umum bisa digunakan rumus:
x’ = kx dan y’= ky
Jadi, untuk dilatasi dengan titik pusat (0,0) cara menentukan titik bayangannya cukup mudah,
yaitu hanya dengan mengalikan nilai x dan y dengan faktor skala dilatasinya.
Dilatasi terhadap Titik Pusat P (a, b)
Dilatasi dengan titik pusat (a,b) dengan faktor skala k dinotasikan dengan [ (a,b), k]. Untuk
menghitung nilai dilatasi [(a,b), k] dari titik asal (x,y), secara umum bisa digunakan rumus:
x’ = a + k(x – a) dan y’ = b + k(y – b)
Penyelesaian:
Untuk dilatasi dengan titik pusat (0,0), maka kita gunakan rumus x’ = kx dan y’= ky.
Jadi untuk titik (4, -12) bayangannya adalah
x’ = kx = ½ (4) = 2
y’= ky = ½ (-12) = -6
Maka P’ (2,-6)
2. Diketahui sebuang bangun segitiga dengan titik sudut pada koordinat sebagai
berikut: A(2,3), B(7,1) dan C(-2,-5). Bangun tersebut kemudian di-dilatasi
dengan faktor skala terhadap pusat M(1,3). Maka tentukan koordinat
bayangannya.
Penyelesaian:
Untuk dilatasi dengan pusat M (1,3) dan k=3, maka kita gunakan rumus x’ = a + k(x –
a) dan y’ = b + k(y – b)
A (2,3) maka koordinat bayangannya adalah :
x’ = 3(2-1) + 1 = 4
y’ = 3(3-3)+3 = 3
jadi A’ (4,3)
B (7,1) maka koordinat bayangannya adalah :
x’ = 3(7-1) + 1 = 19
y’ = 3(1-3) + 3 = -3
jadi B’ (19, -3)
C (-2,-5) maka koordinat bayangannya adalah :
x’ = 3(-2-1) + 1 = -8
y’ = 3(-5-3) + 3 = -21
jadi C’ (-8, -21)
Pembahasan:
x’=3x→x=1/3x’
y’ = 3y → y = 1/3 y’
Kemudian nilainya disubstitusikan ke persamaan y = x² – 6x + 5, maka hasilnya menjadi:
Pembahasan:
Untuk menentukan besarkan faktor skala dilatasi dari soal diatas, maka kita bisa berpedoman
pada rumus x’ = kx dan y’= ky
x’ = kx
3 = k (-6) maka k = 3:(-6) = - ½
y’= ky
-2 = k (4) maka k = (-2) : 4 = - ½
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa masalah
pembelajaran yang dialami peserta didik itu dikarenakan keterbatasan waktu
pembelajaran serta kurangnya pemahaman peserta didik terhadap materi transformasi.
Selain itu juga masalah pembelajaran yang dialami peserta didik dikarenakan
kurangnnya motivasi belajar peserta didik. Hal ini menyebabkan peserta didik malas
dalam mengulang kembali pembelajaran atau materi yang diberikan oleh guru pada saat
di sekolah.
3.2 Saran
Dengan adanya laporan ini, penulis berharap dapat berguna dan bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya. Sebagai seseorang yang ke depannya akan
menjadi seorang pendidik, kita harus peduli akan segala bentuk proses pembelajaran. Kita
juga yang harus memperhatikan permasalahan pembelajaran yang terjadi di sekitar kita.
Karena kita adalah seseorang yang akan menjadi penerus tenaga pendidik sekarang. Untuk
itu, kita bisa meninjau kepada guru ataupun peserta didik akan permasalahan proses
pembelajaran yang terjadi sekarang. Sehingga nantinya kita bisa mengantisipasi terjadinya
permasalahan tersebut, ataupun seandainya permasalahan itu terjadi kita sudah bisa
menentukan solusi kedepannya melalui laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini
masih jauh dari kata sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu pengetahuan
dan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu penulis sangat mengarapkan kritik dan
saran y a n g membangun dari pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal Budiman, S. (2014). 100% Super Lengkap Gudang Soal Matematika SMA Kelas X, XI,
Dan XII. Yogyakarta: Cabe Rawit
Petunjuk Kegiatan:
1. Bacalah baik-baik petunjuk kegiatan yang telah diberikan.
2. Kerjakan langkah- langkah kegiatan sesuai dengan petunjuk kerja.
3. Dalam melakukan kegiatan hendaknya mengutamakan kerja sama
dengan anggotanya sehingga mencapai hasl belajar yang maksimal
4. Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan, dapat bertanya
pada bapak/ibu guru.
5. Selamat mengerjakan dengan rasa senang dan gembira.
Indikator Pencapaian Kompetensi
Permasalahan 1