Pendahuluan
Salah satu perkembangan paling penting dalam dunia keuangan sejak tahun1970-an
adalah kehadiran sejumlah besar instrument keuangan baru dan inovatif dalam pasar
keuangan. Istilah “teknik keuangan” dan “revolusi instrument keuangan” sering
digunakan untuk menggambarkan perkembangan ini. Biasanya, instrument keuangan
baru merupakan kombinasi antara instrument keuangan yang sudah ada dengan sedikit
tambahan fitur baru. Instrumen keuangan lainnya merupakan kombinasi dua atau lebih
instrument menjadi instrument sintetis baru atau produk keuangan yang dikemas ulang,
contohnya beberapa jenis tertentu swap dan obligasi hipotek yang dijamin.
Dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan), terdapat 3 (tiga) standar yang membahas
instrumen keuangan, yaitu:
1. PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian yang mengadopsi seluruh pengaturan
dalam IAS 32 Financial Instruments: Presentation. Pernyataan ini memberikan
panduan dalam pengaturan hal-hal berikut:
2. Definisi dan klasifikasi instrument keuangan yaitu aset keuangan, liabilitas
keuangan, dan instrument ekuitas;
3. Perbedaan antara liabilitas keuangan dan ekuitas;
4. Akuntansi untuk instrument keuangan majemuk;
5. Akuntansi untuk pembelian kembali saham dan saham treasuri;
6. Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
7. PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran yang mengadopsi
seluruh pengaturan dalam IAS 39 Financial Instruments: Recognition and
Measurement.
1. Aset keuangan;
2. Liabilitas keuangan;dan
3. Intrumen ekuitas,entitas lain
PSAK 50, 55, dan 60 sama-sama mengatur mengenai perlakuan akuntansi instrumen
keuangan, namun masing-masing standar tersebut memiliki ruang lingkup yang sedikit
berbeda. Gambar berikut menyajikan perbedaan ruang lingkup dari ketiga standar
tersebut.
1. Kas, seperti mata uang lokal dan asing dan deposito dibank;
2. Instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas lain, seperti investasi saham pada
entitas yang terdaftar di bursa;
Untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain, seperti
piutang usaha dan wesel tagih; atau
Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas
lain dengan kondisi yang berpotensi menguntungkan entitas tersebut, seperti
obligasi konversi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
mengkonversi obligasi tersebut dengan kepemilikan saham pada entitas
penerbit obligasi dan sebaliknya menimbulkan kewajiban kontraktual bagi
penerbit obligasi untuk menyerahkan saham kepada pemegang obligasi; atau
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrument
ekuitas yang diterbitkan oleh entitas dan merupakan:
Kas adalah bagian dari aset keuangan, sebab kas merupakan alat tukar dan dasar bagi
pengakuan dan pengukuran seluruh transaksi dalam laporan keuangan. Setoran tunai
pada bank atau institusi serupa juga merupakan aset keuangan, sebab setoran tunai
memberikan hak kontraktual bagi deposan untuk memperoleh kas dari institusi
tersebut atau melakukan penarikan melalui cek atau instrument serupa untuk
melunasi liabilitas keuangannya kepada kreditur.
Aset keuangan yang mencerminkan hak kontraktual untuk menerima atau
mempertukarkan sejumlah kas atau aset keuangan lainnya dimasa depan, antara lain
adalah piutang usaha, wesel tagih, pinjaman yang diberikan, investasi dalam obligasi,
Aset derivatif, dan investasi saham.
Liabilitas Keuangan
Menurut PSAK 50, liabilitas keuangan adalah setiap liabilitas yang berupa:
1. Liabilitas kontraktual:
2. Untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada entitas lain, seperti
utang dagang dan pinjaman yang diterima; atau
3. Untuk mempertukarkan aset keuangan atau liabilitas keuangan dengan entitas
lain dengan kondisi yang berpotensi tidak menguntungkan entitas tersebut,
seperti opsi tertulis;
4. Kontrak yang akan atau mungkin diselesaikan dengan menggunakan instrument
ekuitas yang diterbitkan entitas dan merupakan suatu :
5. Nonderivatif dimana entitas harus atau mungkin diwajibkan untuk
menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari instrument ekuitas yang
diterbitkan entitas. Contoh : Sebuah kontrak untuk membeli 1.000 ton emas
yang diselesaikan dengan menyerahkan suatu jumlah yang bervariasi dari
instrument ekuitas yang diterbitkan entitas yang setara dengan 1.000 ton emas;
atau
6. Derivative yang akan diselesaikan selain dengan mempertukarkan sejumlah
tertentu kas atau aset keuangan lain dengan sejumlah tertentu instrument
ekuitas yang diterbitkan entitas. Contoh: Kewajiban entitas dibawah
kontrak forward untuk membeli kembali sejumlah sahamnya sendiri yang setara
dengan Rp. 1 miliar.