Anda di halaman 1dari 2

Nama: Aurellia

NIM: 202050190

Catatan pajak pertemuan ke-5 (30 september 2021)

1) Pengertian NPWP.
Nomor yang diberikan kepada WP sebagai sarana administrasi perpajakan yang digunakan
untuk tanda pengenal diriatau identitas WP dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
-. Catatan: peraturan presiden No.83 tahun 2021 berisi 13 pasal dan ditandatangani Presiden
RI pada 9 september 2021, berisi:
 Penggunaan NIK dalam KTP dan NPWP dalam pelayanan publik.

2) Persyaratan Subjektif dan Objektif NPWP


a) Persyaratan subjektif adalah sesuai dengan ketentuan mengenai subjek pajak dalam UU
PPh tahun 1984
b) Persyaratan objektif adalah subjek pajak yang menerima atau memperoleh penghasilan
berubah istilahnya menjadi objek pajak, dapat diwajibkan melakukan pemotongan atau
pemungutan pajak sesuai dengan UU PPh tahun 1984.

3) Penghapusan NPWP dilakukan oleh Direktur Jendral Pajak, apabila:


 Diajukan permohonan oleh WP atau ahli warisnya apabila WP sudah tidak
memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
 WP badan dilikuidasi karena penghentian/penggabungan usaha, Wanita yang
sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa membuat perjanjian.
 Pemisahan harta dan penghasilan dalam hal suami dari wanita tersebut telah
terdaftar sebagai WP.
 WP BUT (bentuk usaha tetap) menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia.
 Dianggap perlu oleh Direktur Jendral Pajak untuk menghapuskan NPWP, setelah
melakukan pemeriksaan.

4) Pengertian SPT:
SPT= Surat Pemberitahuan.
Adalah surat oleh WP digunakan melaporkan perhitungan dan penyetoran pajak, objek dan
bukan objek pajak serta harta dan kewajiban sesuai UU perpajakan.

5) Jenis SPT
a) SPT Tahunan adalah SPT untuk suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak.
Contoh: SPT Tahunan PPh badan dan pph pasal 21, orang pribadi.
b) SPT Massa adalah SPT untuk satu bulan/massa pajak
Contoh: SPT Massa PPn, SPT Massa PPh (22, 23, 4 ayat 2, 15)
*Saat ini semua laporan SPT sudah menggunakan aplikasi elektronik

6) Batas Waktu Penyampaian SPT


a) SPT Massa, paling lama 20 hari setelah akhir masa pajak, paling lama setor tanggal 10
bulan berikutnya.
b) SPT Tahunan PPh OP, paling lama 3 bulan setelah akhir tahun pajak/31 maret tahun
berikutnya.
c) SPT Tahunan PPh badan, paling lama 4 bulan setelah akhir tahun pajak/30 april tahun
berikutnya.
d) SPT masa PPN paling lama akhir bulan berikutnya (penyetoran & pelaporan)

7) Sanksi Terlambat / Tidak Menyampaikan SPT


a) Rp 500.000 untuk SPT Masa PPN.
b) Rp 100.000 untuk SPT Masa PPh.
c) Rp 1.000.000 untuk SPT Tahunan PPh badan
d) Rp 100.000 untuk SPT Tahunan PPh OP

SOAL 2:

Tabel SKPKB dikenakan terhadap PT. Trisakti Jaya Tahun 2017 adalah:

1. PKP menurut SPT WP Rp. 1.260.000.000


2. Koreksi positif pemeriksa pajak/fiskus Rp 502.000.000
3. PKP Rp. 1.762.000.000
4. PPh terutang
25% x Rp. 1.762.000.000 Rp. 440.500.000
5. Kredit PPh (Rp. 182.000.000)
6. PPh kurang bayar (KB) Rp. 258.500.000
7. Sanksi bunga
2% x 5 bulan x Rp. 258.500.000 Rp. 25.850.000
8. PPh dibayar (SKPKB) Rp. 284.350.000
9. PPh kurang bayar Rp. 133.000.000
10. PPh masih harus dibayar Rp. 417.350.000

Anda mungkin juga menyukai