Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah : Manajemen Perpajakan + Praktika

Dosen : Drs. Soddin Mangunsong, MS., Ak., CA

PRAKTIKA PERPAJAKAN

Tujuan Praktika Perpajakan ini adalah membantu mahasiswa mengenal dan mengisi bentuk-bentuk
formulir yang digunakan dalam menyelesaikan perpajakan di Indonesia mulai dari menghitung,
menyetor dan meleporkan. Dalam Praktika Perpajakan ini mahasiswa berpedoman pada teori-teori
perpajakan yang sudah dipelajari, terutama dalam hal peraturan, ketentuan dan Undang-Undang
Perpajakan yang masih berlaku. Adapun materi yang akan disampaikan adalah Perhitungan dan
Pengisian SPT Masa PPh Pasal 21/26, SPT Masa PPh Pasal 22, SPT Masa PPh Pasal 23, SPT Tahunan Wajib
Pajak Badan dan SPT PPN.
Praktika Perpajakan ini direncanakan dalam tujuh kali pertemuan, dan diakhiri dengan Ujian Akhir
Semester. Karena keterbatasan waktu dan kondisi saat ini masih dalam situasi tidak menentu, maka saya
harapkan setiap mahasiswa aktif mengikuti kuliah ini. Bobot Praktika ini sebesar 30%.

PRAKTIKA PAJAK PENGHASILAN PASAL 21/26


Formulir yang digunakan dalam PPh Pasal 21/26 terdiri atas ; Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 ; Daftar
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 ; SPT Masa PPh Pasal 21/26 dan Surat Setoran Pajak (SSP).

BENTUK DAN ISI SPT


Kode
No Nama Formulir Keterangan
Formulir
Dibuat setiap bulan dengan diisi data bulan yang
bersangkutan, kecuali untuk bulan Desember
1 1721 SPT Masa PPh Pasal 21/26
pada kolom-kolom tertentu diisi dengan jumlah
akumulasi selama satu tahun
Daftar Bukti Pemotongan PPh
Pasal 21/26 untuk Pegawai Wajib disampaikan hanya pada Masa Pajak
2 1721 - I
Tetap dan Penerima Pensiun bulan Desember
Berkala
Wajib disampaikan pada saat Pegawai Tatap
Daftar perubahan Pegawai yang keluar dan/atau Pegawai Tetap yang
3 1721 - II
Tetap masuk dan/atau Pegawai yang baru memiliki
NPWP
Wajib dilampirkan pada saat pertama kali Wajib
Daftar Pegawai Tetap/
4 1721 - T Pajak berkewajiban untuk menyampaikan SPT
Penerima Pensiun Berkala
Masa PPh Pasal 21/26

KEWAJIBAN PEMOTONG PAJAK PPH PASAL 21/26


1. Pemotong Pajak setelah memotong pajak, wajib menyetorkan pajak tersebut ke Bank persepsi/Kantor
Pos, Kas Negara dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) selambat-lambatnya tanggal 10
bulan berikutnya.
2. Pemotong Pajak wajib melaporkan ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar dengan menggunakan SPT
Masa selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya.
3. Pemotong Pajak (Bendaharawan) wajib memberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21/26 baik diminta
maupun tidak diminta pada saat dilakukannya pemotongan pajak kepada orang pribadi bukan
pegawai tetap, penerima pensiun, penerima THT, penerima Pesangon dan penerima dana pensiun.
Formulir Bukti Pemotongan dibuat rangkap dua, lembar pertama untuk Wajib Pajak dan lembar
kedua untuk pemotong pajak.
4. Pemotong Pajak wajib memberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21
5. Pemotong Pajak (Bendaharawan) setelah tahun takwim berakhir berkewajiban melaporkan seluruh
penghasilan bruto dan PPh yang terhutang/dibayar dalam SPT Masa Pph Pasal 21/26.

1
KASUS PEMOTONGAN PPH PASAL 21 DAN PENGISIAN SPT

Perusahaan PD. Jayakarta telah terdaftar sebagai Wajib Pajak, sehingga diwajibkan untuk memotong
Pajak Penghasilan atas pembayarannya.

1. Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PD. Jayakarta
NPWP : 15.481.339.8-942.000
Alamat : Tebet Raya No. 39 Jakarta Selatan Telepon : (021) 2036812
Jenis Usaha : Jasa Pelatihan
Nama Pimpinan : Budiman, S.E., MBA (K/1)

2. Nama Pegawai Tetap


Tunjangan
No Nama, Status, NPWP, Jabatan Alamat Gaji Pokok
Jabatan
Budiman, S.E., MBA (K/1)
1 NPWP : 15.481.339.8-942.000 Jl. Kalimalang 23 Jakarta Rp 12.500.000.- Rp 2.500.000.-
Jabatan : Manajer Umum
Hendra, S.E. (K/0)
2 NPWP : 15.481.331.8-942.000 Jl. Permata 1 Jakarta Rp 10.000.000.- Rp 1.500.000.-
Jabatan : Manajer Pemasaran
Sucipto (TK/0)
3 NPWP : 15.481.332.8-942.000 Jl. Sawo 56 Jakarta Rp 7.000.000.- -
Staf Pemasaran
Sudiro (K/2)
4 NPWP : 15.481.337.8-942.000 Jl. Jambu 33 Jakarta Rp 6.000.000.- -
Staf Administrasi
Hariman (TK/0)
5 NPWP : - Jl. Bali 29 Jakarta Rp 5.500.000.- -
Staf Administrasi

Keterangan tambahan untuk Pegawai Tetap


a. Pegawai yang telah menikah berhak mendapat tunjangan istri dan anak masing-masing 10% dan
5 % dari gaji pokok sebulan.
b. Setiap Pegawai berhak mendapatkan Premi Asuransi Kecelakaan dan Premi Asuransi Kematian
masing-masing 0,54% dan 0,30% dari gaji pokok sebulan.
c. Setiap Pegawai wajib membayar Iuran Pensiun dan Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) masing-masing
sebesar 4,75% dan 2% dari penghasilan berupa Gaji Pokok ditambah tunjangan istri dan anak.
d. Bulan September 2019 Budiman, SE. , MBA dan Hendra, SE menerima Bonus tahunan atas
prestasi yang baik dalam mengelola perusahaan, besarnya Bonus adalah 100% dari gaji pokok.
3. Bukan Pegawai; Tanggal 15 Mei 2019 PD. Jayakarta mengundang Dr. Budi sebagai pembicara dalam
kuliah umum kepada peserta pelatihan. Dr. Budi beralamat di Jl. Setia 78 Jakarta, dengan NPWP :
15.481.231.8-842.000 dan diberikan Honorarium Rp 3.000.000.-.
4. Tidak ada pembayaran selain bulan Mei dan September 2019.

Instruksi ;
1. Buatlah Perhitungan PPh Pasal 21 ;
a. Bagi semua Pegawai Tetap bulan Januari 2019
b. Bagi Bukan Pegawai Bulan Mei
c. Bagi Pegawai Tetap Bulan September ( Budiman dan Hendra)
2. Buatlah Bukti Pemotongan Pajak pada setiap pemotongan pajak.
3. Buatlah Surat Setoran Pajak (SSP) PPh 21 yg telah dipotong sesuai dgn ketentuan yang berlaku.
4. Lakukan Pelaporan dalam SPT Masa PPh Pasal 21.
5. Buatlah Bukti Pemotongan bagi Pegawai Tetap pada akhir Desember 2019 (Formulir 1721 – A1)

2
Penghitungan PPh Pasal 21 Bulan Januari 2019 atas nama : Budiman, SE (K/1)

No Uraian Jumlah Jumlah ( Rp )


Gaji Pokok Sebulan 12.500.000.-
Tunjangan Istri 10% x Rp 12.500.000 = 1.250.000.-
Tunjangan Anak 5% x Rp 12.500.000.- = 625.000.-
1 Tunjangan Jabatan 2.500.000.-
Premi As. Kecelakaan Kerja 0,54 % x Rp 14.375.000.- = 76.500.-
Premi Asuransi Kematian 0,30 % x Rp 14.375.000.- = 37.500.-
Penghasilan Bruto Rp 16.980.000.-
Pengurangan
Biaya Jabatan 5 % x Rp 16.980.000 = 500.000.-
2 Iuran Pensiun 4,75% x Rp 14.375.000 = 682.000.-
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) 2 % x Rp 14.375.000 = 287.500.-
Jumlah Pengurang Rp 1.469.500.-
Penghasilan Neto Sebulan Rp 15.510.500.-
3
Penghasilan Neto Setahun 12 x Rp 15.510.500.- = Rp 186.126.000.-
PTKP :
Wajib Pajak 54.000.000.-
4
Status Menikah 4.500.000.-
Tanggunan 4.500.000.-
Jumlah PTKP: Rp 63.000.000.-
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp 123.126.000.-
PPh Terhutang (Tarif Pasal 17)
5 % x Rp 50.000.000.- 2.500.000.-
6
15 % x Rp 73.126.000.- 10.968.900.-
Jumlah PPh Terhutang Rp 13.468.900.-
Rp 13.468.900.-
7 PPh Terutang Sebulan ------------------- = Rp 1.122.408.-
12 ==========

Catatan : PPh terhutang setiap bulan Rp 1.122.408.- kecuali ada perubahan penghasilan dalam bulan
tertentu, misalnya , bulan Mei dan bulan September

3
Pegawai Tetap Bulan Januari atas nama : Hendra, SE (K/0)

No Uraian Jumlah Jumlah


Gaji Pokok Sebulan Rp
Tunjangan Istri Rp
Tunjangan Anak Rp
1 Tunjangan Jabatan Rp
Premi As. Kecelakaan Kerja Rp
Premi Asuransi Kematian Rp
Penghasilan Bruto Rp
Pengurangan
Biaya Jabatan Rp
2 Iuran Pensiun Rp
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)
Jumlah Pengurang Rp
Penghasilan Neto Sebulan Rp
3
Penghasilan Neto Setahun Rp
PTKP :
Wajib Pajak
4
Status Menikah
Tanggunan
Jumlah PTKP:
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp
PPh Terhutang (Tarif Pasal 17) Rp
5%
6
15 %
Jumlah PPh Terhutang Rp

7 PPh Terutang Sebulan Rp


================

4
Pegawai Tetap Bulan Januari atas nama : Sucipto (TK/0)

No Uraian Jumlah Jumlah


Gaji Pokok Sebulan Rp
Tunjangan Istri Rp
Tunjangan Anak Rp
1 Tunjangan Jabatan Rp
Premi As Kecelakaan Kerja Rp
Premi Asuransi Kematian Rp
Penghasilan Bruto Rp
Pengurangan
Biaya Jabatan Rp
2 Iuran Pensiun Rp
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)
Jumlah Pengurang Rp
Penghasilan Neto Sebulan Rp
3
Penghasilan Neto Setahun Rp
PTKP : Rp
Wajib Pajak
4
Status Menikah
Tanggunan
Jumlah PTKP:
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp
PPh Terhutang (Tarif Pasal 17) Rp
6 5%
15 %

7 PPh Terutang Sebulan Rp


================

5
Pegawai Tetap Bulan Januari atas nama : Sudiro (K/2)

No Uraian Jumlah Jumlah


Gaji Pokok Sebulan Rp
Tunjangan Istri Rp
Tunjangan Anak Rp
1 Tunjangan Jabatan Rp
Premi As Kecelakaan Kerja Rp
Premi Asuransi Kematian Rp
Penghasilan Bruto Rp
Pengurangan
Biaya Jabatan Rp
2 Iuran Pensiun Rp
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)
Jumlah Pengurang Rp
Penghasilan Neto Sebulan Rp
3
Penghasilan Neto Setahun Rp
PTKP : Rp
Wajib Pajak
4
Status Menikah
Tanggunan
Jumlah PTKP:
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp
PPh Terhutang (Tarif Pasal 17)
5%
6
15 %
Jumlah PPh Terhutang Rp

7 PPh Terutang Sebulan Rp


================

6
Pegawai Tetap Bulan Januari atas nama : Hariman (TK/0)

No Uraian Jumlah Jumlah


Gaji Pokok Sebulan Rp
Tunjangan Istri Rp
Tunjangan Anak Rp
1 Tunjangan Jabatan Rp
Premi As Kecelakaan Kerja Rp
Premi Asuransi Kematian Rp
Penghasilan Bruto Rp
Pengurangan
Biaya Jabatan Rp
2 Iuran Pensiun Rp
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)
Jumlah Pengurang Rp
Penghasilan Neto Sebulan Rp
3
Penghasilan Neto Setahun Rp
PTKP : Rp
Wajib Pajak
4
Status Menikah
Tanggunan
Jumlah PTKP:
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp
PPh Terhutang (Tarif Pasal 17)
5%
6
15 %
Jumlah PPh Atas Bonus + Gaji Rp
7 PPh Terutang Setahun Atas Gaji *) (Rp …………………… )
PPh Atas Uang Bonus Rp ………………………
8
==================

*) Lihat hasil perhitungan PPh setahun pada bulan Mei 2019

7
Penghitungan PPh Pasal 21 Uang Bonus bulan September 2019 atas nama : Budiman, SE (K/1)
(Semua perkiraan disetahunkan kecuali Bonus)
No Uraian Jumlah Jumlah
Gaji Pokok Sebulan Rp
Tunjangan Istri Rp
Tunjangan Anak Rp
Tunjangan Jabatan Rp
1
Premi As Kecelakaan Kerja Rp
Premi Asuransi Kematian Rp
Bonus (Jangan disetahunkan) Rp
Penghasilan Bruto Rp
Pengurangan Rp
Biaya Jabatan Rp
2 Iuran Pensiun
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)
Jumlah Pengurang Rp
Penghasilan Neto Sebulan Rp
3
Penghasilan Neto Setahun Rp
PTKP : Rp
Wajib Pajak
4
Status Menikah
Tanggunan
Jumlah PTKP: Rp
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp
PPh Terhutang (Tarif Pasal 17)
5%
6
15 %
Jumlah PPh Atas Bonus + Gaji Rp
7 PPh Terutang Setahun Atas Gaji *) (Rp ……………)
8 PPh Atas Uang Bonus ( 6 – 7 ) Rp

*) Lihat hasil perhitungan PPh setahun pada bulan Januari 2019

Penghitungan PPh Pasal 21 Uang Bonus Bulan September 2019 atas nama : Hendra (K/0)
(Semua perkiraan disetahunkan kecuali Bonus)
8
No Uraian Jumlah Jumlah
Gaji Pokok Sebulan Rp
Tunjangan Istri Rp
Tunjangan Anak Rp
Tunjangan Jabatan Rp
1
Premi As Kecelakaan Kerja Rp
Premi Asuransi Kematian Rp
Bonus (Jangan disetahunkan) Rp
Penghasilan Bruto Rp
Pengurangan
Biaya Jabatan Rp
2 Iuran Pensiun Rp
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)
Jumlah Pengurang Rp
Penghasilan Neto Sebulan Rp
3
Penghasilan Neto Setahun Rp
PTKP : Rp
Wajib Pajak
4
Status Menikah
Tanggunan
Jumlah PTKP: Rp
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp
PPh Terhutang (Tarif Pasal 17)
5%
6
15 %
Jumlah PPh Terhutang atas Bonus dan Gaji Rp
7 PPh Terutang atas Gaji sebulanSebulan Rp
8 PPh Atas Uang Bonus ( 6 – 7 )

Catatan :
1. Bonus (Hanya sekali dalam setahun)
2. Bagi Pegawai Tetap, Perhitungan PPh Pasal 21 sama setiap bulan, kecuali ada perubahan data
pada bulan tertentu, dalam kasus ini Bulan September Budiman dan Hendra mendapat Bonus.
3. Pertemuan berikutnya kita masuk ke Instruksi No. 2 sampai No. 5

Anda mungkin juga menyukai