PRAKTIKA PERPAJAKAN
Tujuan Praktika Perpajakan ini adalah membantu mahasiswa mengenal dan mengisi bentuk-bentuk
formulir yang digunakan dalam menyelesaikan perpajakan di Indonesia mulai dari menghitung,
menyetor dan meleporkan. Dalam Praktika Perpajakan ini mahasiswa berpedoman pada teori-teori
perpajakan yang sudah dipelajari, terutama dalam hal peraturan, ketentuan dan Undang-Undang
Perpajakan yang masih berlaku. Adapun materi yang akan disampaikan adalah Perhitungan dan
Pengisian SPT Masa PPh Pasal 21/26, SPT Masa PPh Pasal 22, SPT Masa PPh Pasal 23, SPT Tahunan Wajib
Pajak Badan dan SPT PPN.
Praktika Perpajakan ini direncanakan dalam tujuh kali pertemuan, dan diakhiri dengan Ujian Akhir
Semester. Karena keterbatasan waktu dan kondisi saat ini masih dalam situasi tidak menentu, maka saya
harapkan setiap mahasiswa aktif mengikuti kuliah ini. Bobot Praktika ini sebesar 30%.
1
KASUS PEMOTONGAN PPH PASAL 21 DAN PENGISIAN SPT
Perusahaan PD. Jayakarta telah terdaftar sebagai Wajib Pajak, sehingga diwajibkan untuk memotong
Pajak Penghasilan atas pembayarannya.
1. Data Perusahaan
Nama Perusahaan : PD. Jayakarta
NPWP : 15.481.339.8-942.000
Alamat : Tebet Raya No. 39 Jakarta Selatan Telepon : (021) 2036812
Jenis Usaha : Jasa Pelatihan
Nama Pimpinan : Budiman, S.E., MBA (K/1)
Instruksi ;
1. Buatlah Perhitungan PPh Pasal 21 ;
a. Bagi semua Pegawai Tetap bulan Januari 2019
b. Bagi Bukan Pegawai Bulan Mei
c. Bagi Pegawai Tetap Bulan September ( Budiman dan Hendra)
2. Buatlah Bukti Pemotongan Pajak pada setiap pemotongan pajak.
3. Buatlah Surat Setoran Pajak (SSP) PPh 21 yg telah dipotong sesuai dgn ketentuan yang berlaku.
4. Lakukan Pelaporan dalam SPT Masa PPh Pasal 21.
5. Buatlah Bukti Pemotongan bagi Pegawai Tetap pada akhir Desember 2019 (Formulir 1721 – A1)
2
Penghitungan PPh Pasal 21 Bulan Januari 2019 atas nama : Budiman, SE (K/1)
Catatan : PPh terhutang setiap bulan Rp 1.122.408.- kecuali ada perubahan penghasilan dalam bulan
tertentu, misalnya , bulan Mei dan bulan September
3
Pegawai Tetap Bulan Januari atas nama : Hendra, SE (K/0)
4
Pegawai Tetap Bulan Januari atas nama : Sucipto (TK/0)
5
Pegawai Tetap Bulan Januari atas nama : Sudiro (K/2)
6
Pegawai Tetap Bulan Januari atas nama : Hariman (TK/0)
7
Penghitungan PPh Pasal 21 Uang Bonus bulan September 2019 atas nama : Budiman, SE (K/1)
(Semua perkiraan disetahunkan kecuali Bonus)
No Uraian Jumlah Jumlah
Gaji Pokok Sebulan Rp
Tunjangan Istri Rp
Tunjangan Anak Rp
Tunjangan Jabatan Rp
1
Premi As Kecelakaan Kerja Rp
Premi Asuransi Kematian Rp
Bonus (Jangan disetahunkan) Rp
Penghasilan Bruto Rp
Pengurangan Rp
Biaya Jabatan Rp
2 Iuran Pensiun
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)
Jumlah Pengurang Rp
Penghasilan Neto Sebulan Rp
3
Penghasilan Neto Setahun Rp
PTKP : Rp
Wajib Pajak
4
Status Menikah
Tanggunan
Jumlah PTKP: Rp
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp
PPh Terhutang (Tarif Pasal 17)
5%
6
15 %
Jumlah PPh Atas Bonus + Gaji Rp
7 PPh Terutang Setahun Atas Gaji *) (Rp ……………)
8 PPh Atas Uang Bonus ( 6 – 7 ) Rp
Penghitungan PPh Pasal 21 Uang Bonus Bulan September 2019 atas nama : Hendra (K/0)
(Semua perkiraan disetahunkan kecuali Bonus)
8
No Uraian Jumlah Jumlah
Gaji Pokok Sebulan Rp
Tunjangan Istri Rp
Tunjangan Anak Rp
Tunjangan Jabatan Rp
1
Premi As Kecelakaan Kerja Rp
Premi Asuransi Kematian Rp
Bonus (Jangan disetahunkan) Rp
Penghasilan Bruto Rp
Pengurangan
Biaya Jabatan Rp
2 Iuran Pensiun Rp
Iuran Jaminan Hari Tua (JHT)
Jumlah Pengurang Rp
Penghasilan Neto Sebulan Rp
3
Penghasilan Neto Setahun Rp
PTKP : Rp
Wajib Pajak
4
Status Menikah
Tanggunan
Jumlah PTKP: Rp
5 Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp
PPh Terhutang (Tarif Pasal 17)
5%
6
15 %
Jumlah PPh Terhutang atas Bonus dan Gaji Rp
7 PPh Terutang atas Gaji sebulanSebulan Rp
8 PPh Atas Uang Bonus ( 6 – 7 )
Catatan :
1. Bonus (Hanya sekali dalam setahun)
2. Bagi Pegawai Tetap, Perhitungan PPh Pasal 21 sama setiap bulan, kecuali ada perubahan data
pada bulan tertentu, dalam kasus ini Bulan September Budiman dan Hendra mendapat Bonus.
3. Pertemuan berikutnya kita masuk ke Instruksi No. 2 sampai No. 5