Aspek Perpajakan
Apotek dan Apoteker
P
e
m
b
a
Energi
n
g Perhubungan dan
u lainnya
n
a
n
Pemukiman Irigasi
S
P
L
K
P
L
K
S
a
e
u
a
e
u
tyn
b
tyn
b
sa
sa
Penggunaan APBN 2013
n
ih
n
ih
g
a
d
g
a
d
2. Meringankan Beban dan
g
in
g
in
u
a
Menyejahterakan Rakyat
u
a
ln
n
l
a
a
L
n
L
n
a
g
a
g
ya
a
y
a
n
a
n
n
n
a
a
n
n
Penggunaan APBN 2013
3
.
Pembukua Pencatatan
n
WP Badan
WP Orang Pribadi
WP Orang Pribadi yang
yang melakukan
Peredaran Brutonya dalam 1
kegiatan usaha atau tahun < 4,8 M
pekerjaan bebas
a. PPh Pasal 21
WP wajib melakukan pemotongan atas penghasilan berupa
gaji, bonus, upah, honor dan pembayaran lain yang
dibayarkan dalam rangka pekerjaan atau hubungan kerja atau
kegiatan orang pribadi wajib memotong PPh Pasal 21.
Kewajiban apotek (diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal
Pajak Nomor: PER-31/PJ/2012):
1.Ketika Apotek membayar penghasilan tsb diatas kepada
pegawai maupun bukan pegawai, termasuk penghasilan/gaji
Apoteker (bagi apotek yang melakukan kerjasama dan secara
substansi apoteker digaji secara bulanan), wajib melakukan
penghitungan PPh atas penghasilan tersebut dan memotong
PPh-nya jika terutang;
2.Wajib menyetor dan melaporkan pemotongan PPh dengan
PTKP
Keterangan Setahun Sebulan
(MAKSIMAL) (MAKSIMAL)
SETAHUN SEBULAN
BIAYA JABATAN
5%x
PENGHASILAN BRUTO 6.000.000 500.000
(GAJI)
BIAYA PENSIUN
5%x
PENGHASILAN BRUTO 2.400.000 200.000
(PENSIUN)
TARIF BERDASARKAN
PASAL 17 AYAT (1) A UU NO.36/2008 ( UU PPh)
1. S.d. Rp 50.000.000 5%
15
Contoh Penghitungan PPh Pasal 21:
Apotek Karya pada bulan Januari 2013 membayarkan penghasilan kepada
pegawainya Tn. Danang (status kawin & mempunyai 2 anak) sebesar Rp
5.000.000.-. Jika iuran pensiun yang dibayar oleh Tn. Danang sebesar Rp.
300.000,- Berapa PPh terutang Tn. Danang….?
b. PPh Pasal 23
WP wajib melakukan pemotongan atas penghasilan berupa dividen,
sewa, imbalan dan pembayaran lain yang dibayarkan dalam rangka
pekerjaan atau hubungan kerja atau kegiatan kepada WP badan.
Kewajiban :
1.Wajib memotong PPh Pasal 23 dan menyetorkannya;
2.Wajib lapor SPT Masa PPh 23, jika ada kewajiban memotong
objek PPh 23. Apabila tidak ada PPh 23 yang harus dipotong tidak
perlu lapor SPT Masa PPh 23;
3.Wajib membuat bukti potong PPh pasal 23 setiap melakukan
pemotongan PPh Pasal 23.
1
9
HADIAH DAN
SEWA
PENGHARGAAN,
DAN
DEVIDEN, BUNGA
JASA LAINNYA
DAN ROYALTI
TARIF TARIF
15 % 2%
JUMLAH BRUTO
DASAR PEMOTONGAN
dikalikan 100/110
d. PPh Pasal 22
1.PPh Pasal 22 merupakan pajak yang dikenakan
sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang
dan kegiatan dibidang impor atau kegiatan usaha dibidang
lainnya.
2.Tarif PPh Pasal 22 = 1,5%
3.Jika tidak memiliki NPWP maka tarif PPh Pasal 22 100%
lebih tinggi
Contoh Penghitungan PPh Pasal 22
Apotek Sembuh Jaya melakukan penjualan kepada bendaharawan
pemerintah (misal : bendaharawan RSUD/Dinkes), maka pemungutan
PPh Pasal 22 oleh bendaharawan tersebut.
Mekanisme :
Nilai kontrak (termasuk PPh dan PPN) Rp. 11.000.000,00
Harga jual obat :
100/110 x Rp11.000.000,00 = Rp. 10.000.000,00
PPh 22 dipungut bendaharawan
1,5% x Rp.10.000.000,00 = Rp. 150.000,00
Terima kasih
Kesembuhan Anda Adalah Kebagahiaan Kami
FAKTUR PAJAK
Contoh Faktur Pajak berupa Nota/Bon Penjualan